BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil O Channel Media ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-01366-MC...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Profil O Channel Media ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2012-2-01366-MC...
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil O Channel Media Televisi
Sejarah O Channel Media Televisi
Jakarta's Own Channel atau O’Channel merupakan stasiun televisi lokal
Jakarta pertama yang khusus mengupas tentang Lifestyle, Entertainment & City
Centric Channel. Mengudara sejak tanggal 2 Agustus 2004.O’Channel merupakan
channel televisi yang fokus pada kualitas program lifestyle, entertainment, dan city
centric. Channel ini memperkenalkan secara lengkap dan bersamaan wajah, suara
dan cita rasa baru pada pertelevisian Indonesia. Stasiun dengan kualitas yang baik,
program yang asli dengan gaya presentasi program yang khas akan memberikan
alternatif channel TV yang berbeda bagi penonton-penonton televisi di
Indonesia.Tujuan dari pendirian O’Channel adalah untuk menghasilkan standar baru
bagi dunia pertelevisian yang fokus dan menarik hati masyarakat Jakarta.
Sejak Januari 2007 O Channel dikelola oleh EMTEK Group (Elang Mahkota
Teknologi, PT), SCTV (Surya Citra Televisi, PT), dan SCM (Surya Citra Media,
PT). EMTEK Group adalah Informasi di Indonesia Memimpin dan Industri
Teknologi, dalam bidang-bidang seperti telekomunikasi dan perusahaan multimedia.
O Channel - Channel Pemilik Jakarta – adalah stasiun televisi pertama
swasta, stasiun televisi lokal di Jakarta. On-air sejak 9 Agustus 2004 (di mana
saluran yang tersedia secara terbatas untuk penyiaran persidangan di frekuensi 33
UHF), saluran tersebut sekarang sepenuhnya disiarkan ke masyarakat Jakarta dan
55
daerah yang lebih besar pada Mei 2005, sebagai Gaya Hidup , Hiburan dan Channel
Kota Centric.
Visi dan Misi O Channel Media Televisi
Dimana visi O Channel adalah untuk menjadi sebuah stasiun televisi untuk
masyarakat Jakarta yang menyediakan standar baru dari pertelevisian, fokusnya
adalah orang-orang Jakarta. Sedangkan misinya adalah untuk menjadi saluran
televisi Jakarta yang terdepan dalam inovasi dan program-program yang berkualitas,
terfokus pada perkotaan dan konstan melibatkan masyarakat Jakarta. O Channel akan
membangun sebuah bentuk serta karakteristik yang jelas dan berbeda supaya bias
menjadi salah satu alternative stasiun televisi di Jakarta.
VISI:
1. Agar Televisi Saluran Jakarta yang penting.
2. Untuk membawa standar yang sama sekali baru dan pengalaman
menonton untuk pemirsa Jakarta
3. Untuk mengubah cara orang menonton & berpikir tentang televisi.
4. Untuk menjadi saluran televisi terkemuka lokal.
MISI:
1. Untuk memberikan Saluran TV jelas alternatif untuk penampil di Jakarta.
2. Untuk memperkenalkan tampilan yang sama sekali baru, suara & merasa ke
Televisi Landscape Indonesia.
3. Untuk menjadi Centric Kota, Jakarta Saluran relevan.
4. Untuk fokus pada hiburan Kualitas Tinggi & pemrograman Gaya hidup.
56
5. Untuk menjadi pengaruh positif dalam progresif & hiburan bagi masyarakat
Jakarta.
6. Untuk menghasilkan pemrograman Kualitas tinggi asli bersama-sama dengan
cara gaya itu menyajikan program yang diperoleh.
7. Untuk selalu inovatif, berkembang imajinasi & relevan.
8. Untuk memiliki sebuah studio yang unik dan sangat terlihat mengatur yang
akan mengintegrasikan dengan pemrograman presentasi.
Slogan: "Jakarta’s Own Channel"
Fokus O Channel
Fokus O Channel adalah pada gaya hidup berkualitas dan hiburan, sementara
pada saat yang sama menjadi sentris kota, Jakarta saluran yang relevan. Saluran ini
akan memperkenalkan tampilan yang sama sekali baru, suara, dan merasa dengan
lanskap televisi Indonesia. Pemrograman tinggi asli stasiun berkualitas, bersama-
sama dengan presentasi stylish pemrograman diperoleh, akan menyediakan saluran
TV jelas alternatif untuk pemirsa di Jakarta. O Channel memiliki sebuah studio yang
unik dan sangat terlihat set up yang akan mengintegrasikan dengan presentasi
pemrogramannya.
Tujuan O Channel
Tujuan dari saluran adalah untuk memberikan standar baru televisi, dan
berfokus pada berusaha untuk secara langsung melibatkan masyarakat Jakarta. O
Channel percaya bahwa Saluran O akan membawa standar yang sama sekali baru
dan pengalaman menonton. Saluran ini terutama berkaitan dengan Jakarta, kota dan
orang-orangnya dan akan mengubah cara kita melihat dan berpikir tentang televisi.
57
Susunan Struktur Organisasi O Channel Media Televisi
Logo O Channel Media Televisi
Gambar 2. Logo O Channel Media Televisi
Logo O Channel dengan dominasi latar belakang warna putih mengartikan
jujur karena benar. Logo O Channel berupa buletan melingkar mengartikan tim kerja
Board of Commissioner
[BOC]
Director
Secretary
Legal Officer
R&D Executive
Sales & Marketing
Division Head
Finance Divison Head
Operations Division Head
Programming Division Head
OSHOP
Gambar 1. Struktur Organisasi O Channel Media Televisi
58
O Channel yang solid, satu visi dan misi. Serta adanya 1 (satu) buletan berwarna
orange yang mengartikan warna dari Pemda Jakarta, yaitu warna orange dan buletan
lainnya yang berwarna abu-abu mengartikan dapat di andalkan dan stabil dalam
berkarya.
4.2 Gambaran Umum Program Paranoia
“Paranoia” merupakan program lifestyle mengenai aktivitas dunia clubbing
warga Jakarta, berbagi liputan clubbing scene dan party event, jadwal clubbing serta
update informasi musik club dan profil DJ lokal dan mancanegara. Tayangan
bertema gaya hidup dunia malam yang membawa kita pada acara-acara pesta yang
harus kita datangi, untuk melihat siapa yang menggunakan apa, pertunjukan terbesar
apa yang tengah terjadi, siapa yang datang dan siapa yang pergi, dan juga
perkembangan baru serta acara-acara apa yang sedang marak-maraknya di tempat-
tempat hiburan malam (club scenes).
Dimana pembawa acara awalnya adalah Uly Herdinansyah yang saat ini telah
digantikan oleh DJ Noxx dan P Double. Acara yang tayang pada hari Sabtu pukul
22.00 ini lahir dari radio Hard Rock FM. Terlahir dari ide-ide sekumpulan orang
kreatif, yaitu Meutia Kastin, MCQ, DJ Noxx dan Erie Javas sekitar 7 (tujuh) tahun
silam. Karena pada saat itu tren party tengah marak-maraknya. Lalu, dibuat lah
program radio yang bisa mengakomodir hal tersebut.
Awalnya “Paranoia” ada di radio Hard Rock FM, siarannya hanya memutar
musik-musik yang dimainkan di club-club. Namun acara tersebut akhirnya
terealisasikan di televisi pada stasiun televisi local Jakarta. O Channel pada tahun
2004 di bawah naungan MRA Media. Pada saat itu belum pernah ada acara clubbing
yang ditampilkan di televisi dalam cara yang positif. “Paranoia” tidak menampilkan
59
hal yang negatif, tapi lebih kepada menginformasikan tempat clubbing, event party
dan musik.
Tayangan ini memiliki tujuan yang diharapkan, yaitu idealisme dan
komersial. Idealismenya O Channel ingin mengangkat dunia malam di televisi, ingin
mengenalkan DJ-DJ local dan internasional, apa saja yang dilakukan orang pada saat
clubbing, karena pada dasarnya clubbing itu tidak selalu soal negatif.
Logo Paranoia
Gambar 3. Logo Paranoia
Logo Paranoia berupa buletan melingkar berwarna orange yang disesuaikan
dari warna O Channel serta orange sendiri mengartikan warna dari Pemda Jakarta,
yaitu warna orange. Dan dengan desain lingkaran melingkar mengartikan sebuah
gambaran dari efek suasana clubbing serta adanya gambar berwarna hitam seorang
laki-laki yang mengangkat tangannya yang mengartikan seorang yang sedang
bergoyang menikmati lagu (dance) pada saat clubbing yang terbiasa mengangkat
tangannya dengan arti “put your hands up”.
60
4.3 Gambaran Umum SMA Bakti Mulya 400
Sejarah Dan Perkembangan SMA Bakti Mulya 400 Jakarta
Pada tanggal 30 September 1983 telah ditandatangani surat perjanjian kerja
sama dalam bidang pendidikan antara Yayasan Keluarga 400 dengan Yayasan
Pondok Mulya. Yayasan Keluarga 400 merupakan organisasi yang menghimpun ex
Tentara Pelajar Batalyon 400 Brigade 17, sedangkan Yayasan Pondok Mulya adalah
yayasan pengelola Real Estate Pondok Indah.
Dalam rangka kerja sama tersebut, lahirlah Badan Kerja Sama Pendidikan
Pondok Mulya Ikatan Keluarga 400 disingkat BKSP Pondok Mulya – Keluarga 400.
Keputusan kerja sama tersebut merupakan kesepakatan bersama untuk ikut berperan
serta dalam menopang kebijakan pemerintah di bidang pendidikan melalui usaha
penyediaan fasilitas pendidikan yang menampung anak-anak usia sekolah.
Selanjutnya dalam usaha kerja sama tersebut, menggunakan nama Badan
Kerja Sama Pendidikan Pondok Mulya – Ikatan Keluarga 400. Pada waktu diadakan
akreditasi sekolah oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, disepakati nama
yang lebih praktis yaitu Badan Kerja Sama Pendidikan Bakti Mulya 400, disingkat
BKSP Bakti Mulya 400.
Dalam melaksanakan kegiatannya,BKSP Bakti Mulya 400 berpegang pada
motto: ”Berbakti Pada Nusa dan Bangsa Seumur Hidup”. Motto ini dilandasi
idealisme dan bermodal patriotisme dengan meyakini bahwa pendidikan merupakan
“human investment” yang mempunyai jangkauan jauh ke masa depan.
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah membentuk insan Pancasila
yang sehat jasmani dan rohaninya, taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Cerdas
dan Trampil, berbudi pekerti luhur, kuat kepribadiannya, tebal semangat
61
kebangsaannya dan mencintai tanah airnya, sehingga dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Dengan penandatanganan surat perjanjian tersebut, maka lahirlah lembaga
pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bakti
Mulya 400 pada tanggal 10 Juli 1985, yang sekaligus dijadikan tonggak kelahiran
BKSP secara operasional. Tahun berikutnya menyusul lahir Sekolah Dasar (SD)
Bakti Mulya 400 yang turut melengkapi lembaga-lembaga pendidikan terdahulu.
Dan 14 tahun kemudian tepatnya pada tahun pelajaran 1999/2000 lahirlah Sekolah
Menengah Atas (SMA) Bakti Mulya 400, sehingga BKSP Bakti Mulya 400 telah
lengkap mempunyai unit pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA.
Prestasi awal SMA Bakti Mulya 400 telah dipercaya sebagai pasukan
paskibra pada upacara hari sumpah pemuda 28 Oktober 1999 di Kanwil Jakarta
Selatan. Sekolah yang terdiri dari tiga lantai dengan dilengkapi sarana pembelajaran
Lab IPA (Kimia, Fisika, Biologi), Lab Bahasa, Lab Komputer, Lab Elektronika, Lab
Tata Busana, Perpustakaan, Green House, Studio musik, lapangan olah raga indoor-
out door, Mushalla , Kantin, 18 ruang kelas ber-AC dan sarana penunjang lainya.
Pada tanggal 18 s.d 21 Juni tahun 2001 telah mengadakan gelar Budaya
Internasional 2001 sebagai duta budaya di Belanda.
Tahun 2002, SMA Bakti Mulya 400 khususnya dan sekolah – sekolah Bakti
Mulya 400 telah mengembangkan penerapan teknologi informasi melalui sistem
sekolah ON-Line/ sehingga para orang tua dapat negikuti perkembangan /kemajuan
prestasi putra putrinya melaui akses internet http//www.baktimulya400.com.
62
Tahun 2004, Sekolah yang terletak di Pondok Indah Jakarta Selatan tersebut
telah ditunjuk sebagai Science Center Mata Pelajaran Bahasa Inggris oleh Dinas
pendidikan Menengah dan Tinggi Subdis SMA. Penujukan ini bertujuan untuk
meningkatkan kwalitas pembelajaran Bahasa Inggris pada sekolah menengah Atas
di wilayah Provinsi DKI Jakarta Raya.
Tahun 2004, SMA Bakti Mulya 400 diakreditasi oleh Badan Akreditasi
Sekolah (BAS) Dikmenti Provinsi DKI Jakarta dan mendapatkan penilaian “A”
Tahun 2005, siswa- siswi SMA Bakti Mulya 400 kembali menunjukkan
kebolehanya melalui gelar Pentas Budaya Internasional di Turki yang
diselenggarakan oleh TUFAG, bertemakan “19th TUFAG International Folk Dance
Festival” (From 25 June to 2 July 2005 – Yalova )
Disamping perkembangan prestasi akademik dan non akademik yang terus
meningkat, untuk menghadapi globalisasi Pendidikan, SMA Bakti Mulya 400 mulai
pada tahun pelajaran 2006/2007, membuka kelas Internasional “ International
Fondation Programme” pada kelas dua belas (III) yang bekerja dengan PT. Imperial
Education Indonesia. Tahun 2008/2009 IFP dibuka mulai kelas X,XI dan XII
Pada tahun ajaran 2008/2009, SMA Bakti Mulya 400 ,ditunjuk Dinas
Pendidikan Menengah DKI Jakarta, sebagai Rintisan Sekolah Kategori Mandiri
(RSKM) dengan pelaksanaan moving class pada kelas X tahun 2009/2010, SMA
Bakti Mulya 400 dinyatakan sebagai Sekolah Kategori Mandiri (SKM) yang
memenuhi 8 standar pendidikan menuju pelaksanaan Sistem Kredit Semester (SKS).
Dan pada tahun ajaran 2012/2013, SMA Bakti Mulya 400 mulai melaksanakan
Sistem Kredit Semester (SKS) dengan tri semester dalam satu tahun dan membuka
kelas program percepatan belajar(akselerasi).
63
Demikian Sejarah Singkat berdirinya SMA Bakti Mulya 400 dan hasil
prestasi yang dicapai sampai angkatan ke-11 semoga SMA Bakti Mulya 400 terus
berprestasi dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat DKI Jakarta dan Indonesia.
VISI DAN MISI SMA BAKTI MULYA 400
VISI
Menjadi pusat pengembangan pendidikan yang melahirkan kader
pemimpin dan intelektual muslim dengan wawasan luas, serta tanggap
terhadap lingkungan, dan siap menyongsong era globalisasi sehingga
mampu memperbaiki kualitas bangsa indonesia.
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan umum yang bernafaskan islam.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang menum-buhkembangkan potensi
siswa untuk menjadi manusia seutuhnya.
3. Menghasilkan lulusan yang unggul, kompe-ten/mampu dan trampil.
4. Menghasilkan sumberdaya manusia yang berguna bagi dirinya, nusa,
bangsa dan agama.
5. Menghasilkan lembaga pendidikan yang memiliki predikat sekolah
unggulan.
64
Logo SMA Bakti Mulya 400 Jakarta
Gambar 4. Logo SMA Bhakti Mulya 400 Jakarta
Data Keterangan Siswa/i SMA Bakti Mulya 400 Jakarta
Gambar 5. Data Siswa/i SMA Bakti Mulya 400 Jakarta
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan Reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan
instrumen penelitian (Kuesioner) yang digunakan dalam penelitian. Setiap item
65
pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini telah diseleksi kevalidannya melalui uji
validitas dan reliabilitas sehingga menyisakan 3 pertanyaan untuk variabel X dan 6
pertanyaan untuk variabel Y. Sehingga dalam penelitian ini digunakan total 9
pertanyaan yang sudah valid untuk melihat hubungan antara Tayangan Paranoia dan
gaya Hidup Siswa.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan menggunakan SPSS 20 dengan output
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Validitas Variabel Tayangan Paranoia (X)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 6.8333 2.695 .693 .675
VAR00002 6.9667 2.102 .799 .551
VAR00003 6.4000 3.834 .507 .861
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Variabel Tayangan Paranoia (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.800 3
66
Berdasarkan output uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 20
terlihat bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki nilai rpq lebih dari 0,3739,
maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan untuk variabel X
sudah valid. Sedangkan untuk Reliabilitas pertanyaan dapat dilihat pada tabel
“Reliability Statistics”. Nilai “ Cronbach’s Alpha” sebesar 0,800 menunjukkan bahwa
item pertanyaan untuk variabel X memiliki reliabilitas yang tinggi.
Tabel 4.3 Uji Variabel Gaya Hidup Siswa (Y)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR0000
8 15.3667 14.654 .558 .807
VAR0000
9 15.5333 12.671 .805 .751
VAR0001
0 15.6333 14.033 .643 .789
VAR0001
1 15.8000 15.131 .519 .815
VAR0001
2 15.1667 14.489 .571 .805
67
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR0000
8 15.3667 14.654 .558 .807
VAR0000
9 15.5333 12.671 .805 .751
VAR0001
0 15.6333 14.033 .643 .789
VAR0001
1 15.8000 15.131 .519 .815
VAR0001
2 15.1667 14.489 .571 .805
VAR0001
4 15.1667 15.454 .484 .821
68
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Gaya Hidup Siswa (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.827 6
Berdasarkan output uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 20
terlihat bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki nilai rpq lebih dari 0,3739,
maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan untuk variabel Y
sudah valid. Sedangkan untuk Reliabilitas pertanyaan dapat dilihat pada tabel
“Reliability Statistics”. Nilai “ Cronbach’s Alpha” sebesar 0,827 menunjukkan bahwa
item pertanyaan untuk variabel Y memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
4.5 Analisis Eksploratif
Analisis eksploratif dalam penelitian ini dilakukan sebagai analisis tambahan
untuk mengidentifikasi profil Siswa/Siswi terkait dengan Gaya Hidup yang dalam
penelitian dikhususkan pada aktivitas Clubbing.
69
Gambar 6. Profil Siswa/Siswi terkait Gaya Hidup berdasarkan Jurusan (IPA/IPS)
Dalam penelitian didapatkan bahwa untuk Siswa/Siswi jurusan IPA 53,85
persen pernah Clubbing dan 46, 15 persen tidak pernah Clubbing, sedangkan untuk
Siswa/Siswi jurusan IPS 77,42 persen pernah Clubbing dan 22,58 persen yang tidak
pernah Clubbing. Hal ini bisa jadi disebabkan karena Siswa/Siswi jurusan IPA
memiliki materi pembelajaran yang rumit atau lebih banyak dibandingkan dengan
Siswa/Siswi jurusan IPS yang pada umumnya tidak menghabiskan waktu terlalu
banyak untuk belajar sehingga banyak waktu luang.
70
Gambar 7. Profil Siswa/Siswi terkait Gaya Hidup berdasarkan Jurusan tingkat Kelas
Dalam penelitian didapatkan bahwa untuk Siswa/Siswi kelas X 57,14 persen
pernah Clubbing dan 42,86 persen tidak pernah Clubbing, untuk Siswa/Siswi kelas
XI 61,11 persen pernah Clubbing dan 38,88 persen tidak pernah Clubbing
sedangkan untuk Siswa/Siswi kelas XII 69,23 persen pernah Clubbing dan 30,77
persen tidak pernah Clubbing. Terlihat bahwa ada indikasi jika semakin tinggi
tingkat kelas Siswa/Siswi, maka akan semakin tinggi persentase Siswa/Siswi yang
pernah Clubbing. Hal ini terlihat dari fakta yang sebenarnya terjadi di lingkungan
pergaulan. Terutama bagi kaum anak remaja, dimana masa remaja adalah masa
transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang mudah sekali terpengaruh dan
mempunyai ketertarikan untuk mencoba dan menjadikan pengalaman dunia baru
terutama clubbing. Dan dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Siswa/Siswi yang
semakin tinggi kelasnya maka lebih banyak yang pernah clubbing.
71
Gambar 8. Profil Siswa/Siswi terkait Gaya Hidup berdasarkan Tinggi Rendahnya
Uang jajan
Gambar 9. menyajikan informasi gaya hidup siswa/siswi, dalam hal ini dilihat
dari pernah tidaknya siswa/siswi clubbing berdasarkan tinggi rendahnya uang jajan
siswa/siswi tersebut. Jumlah uang jajan siswa/siswi dapat mengindikasikan tingkat
kelas ekonomi keluarga. Terlihat dari gambar 9 bahwa untuk siswa/siswi dengan
kelas ekonomi rendah 59,26 persen siswa/siswi pernah Clubbing, sedangkan
siswa/siswi dengan kelas ekonomi sedang sebanyak 72,73 persen pernah Clubbing
bahkan untuk siswa/siswi dengan kelas ekonomi tinggi semuanya (100 persen)
pernah Clubbing. Semakin tinggi kelas ekonomi keluarganya maka Siswa/Siswi
tersebut mendapatkan uang jajan yang tinggi dan semakin suka atau pernah clubbing.
Dan bila kelas ekonomi keluarganya rendah maka uang jajan Siswa/Siswinya
rendah. Sehingga tidak sesering uang jajan Siswa/Siswi yang tinggi untuk sering
clubbing.
72
Gambar 9. Profil Siswa/Siswi berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kelas
Dalam penelitian didapatkan bahwa untuk Siswa/siswi kelas X untuk jenis
kelamin laki-laki 35,71 persen pernah Clubbing dan untuk jenis kelamin perempuan
64,29 persen pernah Clubbing, untuk Siswa/Siswi kelas XI jenis kelamin laki-laki
72,22 persen pernah Clubbing dan jenis kelamin perempuan 27,78 persen pernah
Clubbing sedangkan untuk Siswa/Siswi kelas XII untuk jenis kelamin laki-laki 64,10
persen pernah Clubbing dan jenis kelamin perempuan 35,90 persen pernah Clubbing.
Terlihat bahwa ada indikasi di setiap tingkatan kelas berbeda-beda. Kelas X Siswa/I
untuk jenis kelamin perempuan persentase pernah Clubbing lebih tinggi disbanding
dengan Siswa/I jenis kelamin laki-laki, untuk tingkatan kelas XI jenis kelamin laki-
laki persentase pernah Clubbing lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin
perempuan. Sedangkan untuk tingkatan kelas XII Siswa/I jenis kelamin laki-laki
persentasi pernah Clubbing lebih tinggi dibandingkan dengan Siswa/I jenis kelamin
perempuan.
73
Gambar 10. Profil Siswa/Siswi berdasarkan jenis kelamin
Dari gambar 11 hasil penelitian dapat dilihat bahwa total Siswa/I SMA Bakti Mulya
400 Jakarta jenis kelamin laki-laki 60,56 persen lebih pernah Clubbing dibandingkan
dengan jenis kelamin perempuan yang hanya 39,44 persen pernah Clubbing.
Gambar 11. Profil Siswa/Siswi berdasarkan uang jajan
Dan dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa uang jajan Siswa/I SMA Bakti Mulya
400 Jakarta dengan uang jajan rendah 76,06 persen, untuk Siswa/I SMA Bakti Mulya
400 Jakarta dengan uang jajan sebulan sedang hanya 15,49 persen. Sedangkan untuk
Siswa/I SMA Bakti Mulya 400 Jakarta dengan uang jajan sebulan tinggi hanyak 8,45
persen. Dapat dilihat bahwa uang jajan Siwa/I SMA Bakti Mulya 400 Jakarta adalah
rendah yaitu sekitar Rp. 700.000 – Rp. 1.500.000
74
Gambar 12. Profil Siswa/Siswi berdasarkan jumlah clubbing dalam sebulan
Dalam gambar 13 dapat dilihat bahwa Siswa/I SMA Bakti Mulya 400 Jakarta
berdasarkan jumlah pernah Clubbing dalam sebulan 32,39 persen pernah Clubbing 1
kali dalam sebulan, 18,31 persen pernah Clubbing 2 kali dalam sebulan, 14,08 persen
pernah Clubbing 3 kali dalam sebulan dan 35,21 persen tidak pernah Clubbing
dalam sebulan.
4.6 Koefisien Korelasi
Korelasi adalah ukuran hubungan antara dua variabel, terutama untuk
variabel kuantitatif. Untuk mencari keterkaitan antara dua variabel dapat dilakukan
dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi
merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel
atau lebih. Dalam penelitian ini akan dilihat korelasi antara variabel Tayangan
Paranoia (X) dan Gaya Hidup Siswa (Y) menggunakan SPSS 20.
75
Tabel 4.5 Uji Korelasi
Correlations
Paranoia Gaya_hidup
Paranoia Pearson
Correlation 1 .458**
Sig. (2-tailed) .000
N 71 71
Gaya_hidup Pearson
Correlation .458** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 71 71
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20 terlihat bahwa nilai korelasi sebesar 0.458
dengan signifikansi sebesar 0.00… (mendekati nol), sehingga dengan tingkat
kepercayaan 95 persen dapat disimpulkan bahwa korelasi antara variabel Tayangan
Paranoia (X) dan Gaya Hidup Siswa (Y) cukup tinggi.
76
4.7 Analisis Pengaruh Tayangan Paranoia terhadap Gaya Hidup Siswa/Siswi
Dalam penelitian ini hubungan antara tayangan Paranoia dan gaya hidup
Siswa/Siswi dilihat dari persamaan regresi yang terbentuk. Persamaan regresi
dibentuk dengan bantuan SPSS 20 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Regresi Linier Sederhana
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .458a .210 .198 .730850867
a. Predictors: (Constant), Paranoia
Berdasarkan hasil SPSS 20 terlihat dari nilai koefisien determinasi R2 = 0,21,
maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan model dengan variabel bebas Paranoia
dalam menjelaskan Gaya hidup Siswa/Siswi adalah sebesar 21 persen, sedangkan 79
persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Tabel 4.7 Uji Koefisien
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
77
1 (Constant) 1.750 .368 4.754 .000
Paranoia .469 .110 .458 4.281 .000
a. Dependent Variable: Gaya_hidup
Berdasarkan hasil SPSS 20 terlihat dari nilai prob. Sig. yang mendekati nol
yang artinya kurang dari 0,05 berarti dalam penelitian ini hipotesis Ha di terima yang
menandakan bahwa terdapat pengaruh menonton tayangan Paranoia terhadap Gaya
hidup Siswa/Siswi, adapun persamaan regresi yang terbentuk adalah:
= 1,75 + 0,469
Dari persamaan regresi yang terbentuk dapat disimpulkan dengan tingkat
kepercayaan 95 persen bahwa jika skor dalam menikmati tayangan paranoia naik
sebesar 1, maka skor gaya hidup Siswa/Siswi akan naik sebesar 0,469.