BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan...

30
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Daerah Kajian Daerah yang akan dikaji dalam penelitian adalah perairan Jawa bagian selatan yang ditetapkan berada di antara 6,5º – 12º LS dan 102º – 114,5º BT, seperti dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Daerah Studi (di dalam kotak merah) Perairan selatan Jawa memiliki batas-batas sebagai berikut : Di sebelah utara berbatasan dengan Pulau Jawa Di sebelah selatan, timur, dan barat berada di Samudera Hindia Perairan tersebut berbatasan langsung dengan daratan, sehingga daerah perairan yang berada dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa mendapat pengaruh yang cukup signifikan dari berbagai aktivitas yang dilakukan di pesisir. Namun demikian, yang paling mempengaruhi perairan selatan Jawa adalah keberadaan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐1 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Daerah Kajian

Daerah yang akan dikaji dalam penelitian adalah perairan Jawa bagian selatan

yang ditetapkan berada di antara 6,5º – 12º LS dan 102º – 114,5º BT, seperti dapat

dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Daerah Studi (di dalam kotak merah)

Perairan selatan Jawa memiliki batas-batas sebagai berikut :

• Di sebelah utara berbatasan dengan Pulau Jawa

• Di sebelah selatan, timur, dan barat berada di Samudera Hindia

Perairan tersebut berbatasan langsung dengan daratan, sehingga daerah perairan

yang berada dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa mendapat pengaruh yang

cukup signifikan dari berbagai aktivitas yang dilakukan di pesisir. Namun

demikian, yang paling mempengaruhi perairan selatan Jawa adalah keberadaan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐2 

 

Samudera Hindia. Terdapat beberapa sirkulasi arus yang bersifat global yang

berada di sekitar perairan tersebut. Salah satunya adalah South Equatorial

Current (SEC) yang terutama dipengaruhi oleh angin pasat tenggara. Arus ini

arahnya cenderung selalu menuju ke barat. Sumber suplai massa air SEC

didominasi oleh massa air dari perairan selatan, seperti Laut Timor dan perairan

sebelah barat laut Australia. Selain itu, pola arus lain adalah South Java Current

(SJC) yang bergerak sepanjang pantai selatan Pulau Jawa dengan kecepatan rata-

rata sebesar 0,3 – 0,6 m/s pada musim monsun barat dan timur dan kecepatannya

mencapai dua sampai tiga kali lebih besar dibandingkan pada saat musim transisi

(Tomczack, 2002). Siklus aliran musiman dari SJC dipengaruhi oleh perubahan

angin monsun dan variasi fluks air tawar dari daratan (Quadfasel, 2002).

Keberadaan monsun juga menyebabkan suatu sirkulasi musiman yang khas dari

arus permukaan di perairan selatan Jawa yang masih terletak dekat dengan pantai.

Pada musim monsun barat, maka pola arus bergerak dari barat ke timur,

sedangkan saaat musim monsun timur cenderung bergerak dari timur ke barat

(Wyrtki, 1961)

Karakteristik lain dari perairan selatan Jawa adalah terjadinya fenomena

upwelling secara musiman yang biasanya terjadi saat musim monsun timur,

sekitar bulan Juni sampai Oktober. Angin sejajar pantai yang bertiup dari Benua

Australia menyebabkan pergerakan massa air ke arah lepas pantai di sepanjang

perairan selatan Jawa.

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐3 

 

4.2 Hasil dan Pembahasan

Tabel 4.1 Tabel Kecepatan, Arah, dan Error Arus Permukaan TOPEX

dan NOAA (Arus dengan Metode MCC)

Bulan Tanggal Waktu TOPEX NOAA R_Error (%) Δt

Av_arah (°) Av_kec (cm/s) Av_arah (°) Av_kec (cm/s) Arah Kec (jam)

Januari 23, 24 17:27 - 09:04 202.955 27.106 181.89 22.817 10.379 15.823 15.7

Februari 1, 2 09:02 - 08:48 216.646 17.926 167.138 15.978 22.852 10.867 23.8

April 12 08:58 – 14:48 188.671 34.152 162.153 46.33 14.055 35.658 5.8

Mei 1 08:14 – 17:07 173.067 32.043 113.359 30.936 34.521 3.455 8.9

Juni 7 08:37 - 16:54 135.347 31.405 165.882 40.658 22.561 29.463 8.3

Juli 5 09:17 - 17:03 116.251 35.940 153.214 42.132 31.796 17.230 7.8

September 27 09:34 - 17:29 136.608 43.461 164.528 40.219 20.438 7.460 7.9

Oktober 9 08:39 - 15:06 151.611 47.616 181.339 55.237 19.608 16.005 6.5

November 1 08:43 - 16:24 181.450 33.115 156.231 44.012 13.898 32.905 7.7

Keterangan : Av_arah = rata-rata arah arus

Av_kec = rata-rata kecepatan arus

4.2.1 Arus Permukaan dengan Metode MCC Pada Saat Monsun Barat

Untuk musim barat, penentuan arus permukaan dengan MCC diperoleh dari data

bulan Januari dan Februari. Penentuan arus dengan MCC untuk awal musim

barat, yaitu Desember tidak dapat dilakukan karena keterbatasan data dan adanya

gangguan tutupan awan pada daerah kajian.

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐4 

 

4.2.1.1 Pola Arus Permukaan Hasil MCC Bulan Januari

Pada bulan Januari, didapatkan satu data arus permukaan MCC yang memiliki

periode waktu 23 Januari 2006 pukul 17:27 sampai dengan 24 Januari 2006 pukul

09:04. Error dari rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX

masing-masing sebesar 15,823 % dan 10,379 %. Hasil layout arus permukaan

MCC dan TOPEX dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(a) (b)

Gambar 4.2 (a) Arus Permukaan MCC 23 Januari 2006; 17:27

sampai 24 Januari 2006: 09:04 dan (b) Arus TOPEX 24 Januari 2006

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐5 

 

Gambar 4.3 Pola Angin Permukaan 24 Januari 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.4 Pola Angin Permukaan 23 Januari 2006 (Daerah Studi

di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐6 

 

Gambar 4.5 Pola Angin Permukaan 24 Januari 2006 (Daerah Studi

di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Pola arus permukaan dengan MCC (Gambar 4.2 (a)) menunjukkan pola yang

relatif sama dengan arus dari TOPEX (Gambar 4.2 (b)) dengan kecenderungan

arah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 °LS.

Hal tersebut diperkirakan disebabkan oleh pola angin permukaan pada sekitar

tanggal pengamatan (Gambar 4.3-4.5 dan Gambar L.1 di lampiran) yang

cenderung bertiup ke arah barat, baik di daerah kajian maupun di sepanjang

perairan selatan Pulau Jawa. Hal tersebut menjelaskan pergerakan arus yang

menuju ke barat meskipun pada bulan Januari seharusnya sedang terjadi monsun

barat (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). Namun

demikian, pada lintang yang lebih besar dari 11 °LS terlihat pada arus dengan

MCC bahwa terdapat pola arus yang cenderung mengarah ke tenggara. Pola angin

di bagian utara daerah kajian cenderung mengarah ke barat, sehingga arus

permukaan oleh gaya Coriolis akan mengalami pembelokan ke barat daya, namun

demikian semakin tinggi lintang maka pengaruh Coriolis makin besar sehingga

pola angin di selatan daerah kajian yang mengarah ke barat daya (Gambar 4.3)

menyebabkan pergerakan arus ke arah selatan dan tenggara. Kecepatan angin di

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐7 

 

wilayah timur laut pengamatan tampak lebih besar dibandingkan daerah lain

dengan rata-rata kecepatan arus hasil MCC sekitar 40 cm/s akibat efek angin

permukaan pada daerah tersebut yang memiliki kecepatan lebih besar

dibandingkan daerah lainnya, yaitu sekitar 8,5 m/s (Gambar 4.3).

4.2.1.2 Pola Arus Permukaan Hasil MCC Bulan Februari

Pada bulan Februari, didapatkan satu data arus permukaan hasil MCC yang

memiliki periode waktu 1 Februari 2006 pukul 09:02 sampai dengan 2 Februari

2006 pukul 08:48. Error dari rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap

arus TOPEX masing-masing sebesar 10,867 % dan 22,852 %. Hasil layout arus

permukaan MCC dan TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.6.

(a) (b)

Gambar 4.6 (a) Arus Permukaan Hasil MCC 1 Februari 2006; 09:02

sampai 2 Februari 2006: 08:48 dan (b) Arus TOPEX 1 Februari 2006

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐8 

 

Gambar 4.7 Pola Angin Permukaan 1 Februari 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.8 Pola Angin Permukaan 1 Februari 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐9 

 

Gambar 4.9 Pola Angin Permukaan 2 Februari 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Pola arus hasil MCC (Gambar 4.6 (a)) secara keseluruhan menunjukkan pola

yang sama dengan pola arus TOPEX (Gambar 4.6 (b)) dengan arah cenderung

menuju ke barat dan barat daya kecuali untuk di bagian selatan daerah kajian yang

pola arusnya mengarah ke selatan dan tenggara. Kecenderungan pola arus ke arah

barat diperkirakan disebabkan oleh kondisi angin permukaan yang pada saat itu

dominan bertiup ke arah barat dan barat daya (Gambar 4.7). Bulan Februari

adalah musim monsun barat, namun demikian angin lokal pada waktu

pengamatan bertiup dari arah timur ke barat (Gambar 4.8 - 4.9). Hal tersebut

menyebabkan terjadinya pergerakan arus ke barat dan barat daya yang disebabkan

oleh gaya Coriolis. Sedangkan di bagian selatan daerah kajian terdapat pergerakan

arus ke selatan dan tenggara karena pola angin di bagian tersebut cenderung

bergerak ke barat daya (Gambar 4.7), sehingga gaya Coriolis membelokkan arus

ke tenggara.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐10 

 

4.2.2 Arus Permukaan Hasil MCC Pada Saat Monsun Peralihan Barat-Timur

Hasil pengolahan data pada musim ini menghasilkan arus permukaan dengan

metode MCC yang diwakili oleh data pada bulan April dan Mei.

4.2.2.1 Pola Arus Permukaan Hasil MCC Bulan April

Pada bulan April, didapatkan satu data arus permukaan hasil MCC yang memiliki

periode waktu 12 April 2006 pukul 08:58 sampai dengan pukul 14:48. Error dari

rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX masing-masing

sebesar 35,658 % dan 14,055 %. Hasil layout arus permukaan hasil MCC dan

TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 (a) Arus Permukaan Hasil MCC 12 April 2006; 08:58 – 14:48

dan (b) Arus TOPEX 12 April 2006

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐11 

 

Gambar 4.11 Pola Angin Permukaan 11 April 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.12 Pola Angin Permukaan 12 April 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐12 

 

Gambar 4.13 Arus Permukaan Rata-rata Bulan Januari (1959-2002)

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: Putri, 2005)

Pola arus permukaan dengan MCC (Gambar 4.10 (a)) relatif sama dengan pola

arus dari TOPEX (Gambar 4.10 (b)) di mana di bagian utara daerah kajian

terdapat pergerakan arus ke barat daya sedangkan di bagian selatan daerah kajian

mengarah ke selatan dan tenggara. Pola arus dengan MCC di bagian utara sesuai

dengan pola arus hasil model Putri (2005) pada Gambar 4.13 di mana terdapat

pergerakan arus ke arah barat dan barat daya yang diperkirakan merupakan efek

dari pola arus regional. Sedangkan di selatan pola arus permukaan cenderung

dipengaruhi oleh pola angin permukaan lokal di mana pada hari yang sama

bertiup ke arah tenggara.

4.2.2.2 Pola Arus Permukaan Hasil MCC Bulan Mei

Pada bulan Mei, didapatkan satu data arus permukaan hasil MCC yang memiliki

periode waktu 1 Mei 2006 pukul 08:14 sampai dengan pukul 17:07. Error dari

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐13 

 

rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX masing-masing

sebesar 3,455 % dan 34,522 %. Hasil layout arus permukaan dengan MCC dan

TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 (a) Arus Permukaan Hasil MCC 1 Mei 2006; 08:14 – 17:07

dan (b) Arus TOPEX 1 Mei 2006

Gambar 4.15 Pola Angin Permukaan 30 April 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐14 

 

Gambar 4.16 Pola Angin Permukaan 1 Mei 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Hasil arus dengan MCC (Gambar 4.14 (a)) menghasilkan error cukup besar

terhadap arus dari TOPEX (Gambar 4.14 (b)) untuk rata-rata arah yakni sekitar 34

% di mana arah dari arus TOPEX cenderung ke selatan sedangkan pola arus hasil

MCC cenderung ke timur dan tenggara. Pola arus hasil MCC tersebut secara

keseluruhan didukung oleh pola angin permukaan yang bertiup ke tenggara di

daerah kajian dan sepanjang perairan selatan Pulau Jawa selama rentang waktu

studi (Gambar 4.15 - 4.16)

4.2.3 Arus Permukaan Hasil MCC Pada Saat Monsun Timur

Hasil pengolahan data pada musim ini menghasilkan arus permukaan dengan

metode MCC yang diwakili oleh bulan Juni dan Juli.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐15 

 

4.2.3.1 Pola Arus Permukaan Hasil MCC Bulan Juni

Pada bulan Juni, didapatkan satu data arus permukaan hasil MCC yang memiliki

periode waktu 7 Juni 2006 pukul 08:37 sampai dengan pukul 16:54. Error dari

rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX masing-masing

sebesar 29,463 % dan 22,561 %. Hasil layout arus permukaan MCC dan TOPEX

dapat dilihat pada Gambar 4.17.

(a) (b)

Gambar 4.17 (a) Arus Permukaan Hasil MCC 7 Juni 2006; 08:37 – 16:54

dan (b) Arus TOPEX 7 Juni 2006

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐16 

 

Gambar 4.18 Pola Angin Permukaan 7 Juni 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.19 Pola Angin Permukaan 7 Juni 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐17 

 

Gambar 4.20 Arus Permukaan Rata-rata Bulan Juni (1959-2002)

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: Putri, 2005)

Pola arus permukaan dengan MCC (Gambar 4.17 (a)) pada umumnya sama

dengan pola arus TOPEX (Gambar 4.17 (b)) di mana untuk daerah kajian dengan

lintang lebih besar dari 9 °LS arahnya cenderung ke timur. Kecenderungan

tersebut bertentangan dengan pola umum, di mana biasanya arus permukaan akan

mengikuti arah angin monsun tenggara saat bulan Juni. Namun jika kita melihat

pola angin permukaan di daerah studi dan sepanjang perairan selatan Pulau Jawa

pada tanggal 6 dan 7 Juni 2006 (Gambar L.2 di lampiran, Gambar 4.18 - 4.19),

dapat diketahui bahwa perbedaan dengan pola arus umum tersebut beralasan

karena kondisi angin lokal pada saat itu bertiup cenderung ke tenggara dengan

kecepatan yang relatif cukup besar, yaitu sekitar 12 m/detik. Angin tersebut

menyebabkan terjadinya pergerakan arus yang dibelokkan ke timur dan timur laut

oleh gaya Coriolis. Sedangkan arus permukaan dengan MCC untuk daerah kajian

yang terletak di lintang kurang dari 9 °LS atau yang lebih dekat dengan daratan

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐18 

 

memiliki pola arus ke barat yang diperkirakan merupakan South Java Current

(SJC) di mana SJC tersebut memiliki pola yang cenderung mengikuti pergantian

monsun dan hal ini sesuai dengan hasil model Putri (2005) pada Gambar 4.20,

sehingga disinyalir bahwa di daerah tersebut pola arus lebih didominasi oleh

pengaruh pola arus regional. Kecepatan angin pada daerah tersebut lebih kecil

(rata-rata sekitar 7,5 m/detik) dibandingkan dengan kecepatan angin di bagian

selatan daerah kajian yang menyebabkan pengaruh SJC di bagian utara lebih

besar dibandingkan dengan pengaruh angin permukaan.

4.2.3.2 Pola Arus Permukaan MCC Bulan Juli

Pada bulan Juli, didapatkan satu data arus permukaan dengan MCC yang

memiliki periode waktu 5 Juli 2006 pukul 09:17 sampai dengan pukul 17:03.

Error dari rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX masing-

masing sebesar 17,230 % dan 31,796 %. Hasil layout arus permukaan MCC dan

TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.21.

(a) (b)

Gambar 4.21 (a) Arus Permukaan MCC 5 Juli 2006; 09:17 – 17:03

dan (b) Arus TOPEX 5 Juli 2006

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐19 

 

Gambar 4.22 Pola Angin Permukaan 5 Juli 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.23 Pola Angin Permukaan 5 Juli 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐20 

 

Gambar 4.24 Arus Permukaan Rata-rata Bulan Juli (1959-2002)

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: Putri, 2005)

Pola arus permukaan MCC pada tanggal 5 Juli 2006 (Gambar 4.21 (a)) relatif

sama dengan pola arus TOPEX (Gambar 4.21 (b)) dengan arah cenderung menuju

timur dan timur laut pada lintang yang lebih besar dari 8 °LS. Hal itu disebabkan

oleh kondisi angin permukaan lokal pada saat sekitar waktu pengamatan (Gambar

4.22 - 4.23, dan Gambar L.3 di lampiran) cenderung bertiup ke arah tenggara baik

di daerah kajian maupun di sepanjang perairan selatan Pulau Jawa. Angin

permukaan akan menyebabkan pergerakan arus yang mengarah ke timur dan

timur laut akibat pembelokan oleh gaya Coriolis. Pengaruh SJC terlihat pada

bagian utara daerah kajian yang dekat dengan garis pantai di mana terdapat

gerakan rotasi menuju ke arah barat. Pada lintang yang lebih rendah, terdapat

kesamaan pola arus hasil olahan dengan pola arus dari Putri (2005), (Gambar

4.24), di mana di bagian barat laut terdapat pergerakan arus ke arah selatan

kemudian di timur laut pada hasil pengolahan dengan MCC terlihat gerakan rotasi

ke arah garis pantai yang pada model Putri (2005) tidak dapat terlihat yang

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐21 

 

mungkin disebabkan oleh ketelitian atau resolusi model yang lebih besar

dibandingkan dengan resolusi arus hasil MCC.

4.2.4 Arus Permukaan MCC Pada Saat Transisi Monsun Timur-Barat

Pola arus permukaan MCC untuk monsun transisi ini diwakili oleh hasil

pengolahani bulan September, Oktober, dan November.

4.2.4.1 Pola Arus Permukaan MCC Bulan September

Pada bulan September, didapatkan satu data arus permukaan dengan metode

MCC yang memiliki periode waktu 27 September 2006 pukul 09:34 sampai

dengan pukul 17:29. Error dari rata-rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap

arus TOPEX masing-masing sebesar 7,460 % dan 20,438 %. Hasil layout arus

permukaan MCC dan TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.25.

(a) (b)

Gambar 4.25 (a) Arus Permukaan MCC 27 September 2006; 09:34 – 17:29

dan (b) Arus TOPEX 27 September 2006

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐22 

 

(a) (b)

Gambar 4.26 (a) Pola Angin Permukaan 27 September 2006 dan (b) Pola Angin

Permukaan 28 September 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.27 Pola Angin Permukaan 27 September 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐23 

 

Gambar 4.28 Pola Angin Permukaan 28 September 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Pola arus permukaan dengan MCC (Gambar 4.25 (a)) memiliki pola yang relatif

sama dengan pola arus TOPEX (Gambar 4.25 (b)) dengan arah dominan menuju

timur dan tenggara pada lintang lebih besar dari 10 °LS . Hal tersebut didominasi

oleh pengaruh angin permukaan yang cenderung mengarah ke tenggara di daerah

kajian (Gambar 4.26 (a) dan (b)) maupun di sepanjang perairan selatan Pulau

Jawa (Gambar 4.27 - 4.28 dan Gambar L.4 di lampiran). Tiupan angin ke

tenggara membangkitkan pergerakan arus ke tenggara dan timur yang dipengaruhi

oleh gaya Coriolis.

4.2.4.2 Pola Arus Permukaan MCC Bulan Oktober

Pola arus permukaan MCC bulan Oktober diwakili oleh arus MCC yang memiliki

periode 9 Oktober 2006 pukul 08:39 sampai dengan pukul 15:06. Error dari rata-

rata kecepatan dan arah arus MCC terhadap arus TOPEX masing-masing sebesar

16,005 % dan 19,608 %. Hasil layout arus permukaan MCC dan TOPEX dapat

dilihat pada Gambar 4.29.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐24 

 

(a) (b)

Gambar 4.29 (a) Arus Permukaan MCC 9 Oktober 2006; 08:39 – 15:06

dan (b) Arus TOPEX 9 Oktober 2006

Gambar 4.30 Pola Angin Permukaan 9 Oktober 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐25 

 

Gambar 4.31 Pola Angin Permukaan 8 Oktober 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Gambar 4.32 Pola Angin Permukaan 9 Oktober 2006

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐26 

 

Gambar 4.33 Arus Permukaan Rata-rata Bulan Oktober (1959-2002)

(Daerah Studi di dalam Kotak Merah)

(Sumber: Putri, 2005)

Pola arus permukaan MCC (Gambar 4.29 (a)) relatif sesuai dengan pola arus

TOPEX (Gambar 4.29 (b)) yang dominan bergerak ke arah timur untuk daerah

kajian dengan lintang di atas 10 °LS sedangkan pada daerah di bawah lintang

tersebut pola arus cenderung menuju barat. Pola arus pada lintang yang lebih

tinggi dipengaruhi oleh pola angin permukaan (Gambar 4.30) yang bergerak

menuju arah timur dan tenggara dan akibat gaya Coriolis membangkitkan gerakan

arus ke timur. Namun di bagian lintang rendah terdapat kecenderungan pola arus

ke arah barat yang sesuai dengan model Putri (2005) seperti ditunjukkan pada

Gambar 4.33, sehingga disinyalir pada daerah ini pola arus lebih didominasi oleh

pengaruh pola arus regional. Kecepatan arus MCC juga terlihat dipengaruhi oleh

angin permukaan, di mana untuk daerah kajian di bagian selatan (lintang lebih

besar dari 11 °LS) memiliki rata-rata kecepatan yang lebih kecil (sekitar 25 cm/s)

karena rata-rata kecepatan angin juga relatif kecil (1,5 m/s) dibandingkan dengan

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐27 

 

daerah kajian di bagian utara (lintang kurang dari 11 °LS), dengan rata-rata

kecepatan arus sekitar 50 cm/s dan rata-rata kecepatan angin sekitar 4 m/s.

4.2.4.3 Pola Arus Permukaan MCC Bulan November

Pada bulan ini, pola arus MCC diwakili oleh pola arus permukaan MCC periode

1 November 2006 pukul 08:43 sampai dengan pukul 16:24 yang terletak di antara

7,05 ° - 9,75 °LS dan 110,6 ° - 113,3 °B. Hasil layout arus permukaan MCC

dan TOPEX dapat dilihat pada Gambar 4.34.

Gambar 4.34 (a) Arus Permukaan MCC 1 November 2006; 08:43 – 16:24

dan (b) Arus TOPEX 1 November 2006

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐28 

 

Gambar 4.35 Pola Angin Permukaan 1 November 2006 di Daerah Studi

(Sumber: poet.jpl.nasa.gov)

Terlihat bahwa pola arus hasil MCC (Gambar 4.34 (a)) relatif sama dengan pola

arus TOPEX (Gambar 4.34 (b)) di mana error dari rata-rata kecepatan dan arah

arus MCC terhadap arus TOPEX masing-masing sebesar 32,905 % dan 13,898 %.

Arus MCC di daerah kajian yang berada pada lintang yang lebih besar dari 8,5

°LS arahnya cenderung ke timur, sedangkan untuk lintang yang lebih kecil dari

8,5 °LS memiliki pola yang mengarah ke barat. Untuk daerah kajian bagian

selatan diperkirakan dipengaruhi oleh pola angin permukaan yang terletak pada

lintang yang sama (Gambar 4.35) memiliki pola arah ke timur disertai

pembelokan ke arah timur laut di bagian timur yang menyebabkan arah arus MCC

membelok ke timur laut menuju utara akibat gaya Coriolis. Sedangkan pola arus

MCC di bagian utara daerah kajian mengarah ke barat yang diakibatkan oleh

pergerakan angin permukaan yang makin mengarah ke utara (Gambar L.6 di

lampiran) yang menggerakkan arus ke barat.

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐29 

 

4.2.5 Hasil Penentuan Arus dengan Metode MCC Pada Daerah Upwelling dan

Daerah Dekat Pantai

Hasil penentuan arus dengan MCC pada bulan Juni (Gambar 4.17 (a))

memperlihatkan adanya pergerakan ke barat di daerah dekat pantai yang

disinyalir sebagai SJC dan memperlihatkan bahwa metode MCC ini

memungkinkan untuk digunakan dalam penentuan arus permukaan di perairan

dekat pantai. Namun demikian, rata-rata kesalahan arus hasil MCC pada bulan

Juni dan Juli relatif besar (Tabel 4.1) jika dibandingkan dengan bulan lainnya

yang mungkin disebabkan oleh adanya upwelling. Upwelling di perairan selatan

Pulau Jawa mulai terbentuk pada saat musim timur dimulai, yaitu sekitar bulan

Juni. Dimana pada saat itu bertiup angin monsun timur sepanjang pantai yang

menyebabkan transpor Ekman ke arah lepas pantai. Adanya peristiwa tersebut

membuat pergerakan vertikal massa air lebih dominan dibandingkan adveksi

horisontal permukaan yang menjadi asumsi dasar bagi penggunaan metode MCC,

sehingga arus hasil MCC menghasilkan vektor arus permukaan yang tidak begitu

baik.

4.2.6 Kelebihan dan Kekurangan dari Penggunaan Metode MCC dengan Citra

Satelit NOAA dalam Penentuan Arus Permukaan

Penentuan arus permukaan dengan menggunakan data citra satelit NOAA dan

metode MCC ini menghasilkan suatu gambaran tentang arus permukaan yang

memiliki resolusi yang lebih detail dibandingkan dengan data arus TOPEX.

Resolusi yang dihasilkan mengikuti resolusi NOAA, yaitu 1,1 km seperti dapat

dilihat pada Gambar 4.36 (perbandingan resolusi arus permukaan hasil TOPEX

dan NOAA sebesar 27,75 : 1,1 km). Hal itu menyebabkan metode MCC ini dapat

digunakan untuk mendeteksi pergerakan arus yang sifatnya lokal.

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - · PDF filearah menuju barat daya pada daerah kajian dengan lintang kurang dari 11 ... (yang dapat menimbulkan gerakan arus dari barat ke timur). ...

4‐30 

 

Gambar 4.36 Perbandingan Resolusi Antara Arus dari TOPEX (Vektor

Warna Merah) dengan Arus Hasil MCC (Vektor Warna Hitam)

Namun demikian, pada studi ini masih terdapat daerah kosong (blank) yang

disebabkan oleh adanya gangguan berupa tutupan awan yang merupakan

kelemahan sensor termal satelit NOAA. Pada citra satelit NOAA, tampakan suhu

permukaan laut tidak akan terdeteksi bila terdapat tutupan awan, sehingga piksel

kosong tersebut tidak dapat diolah lebih lanjut dalam penentuan arus permukaan.

Selain itu, faktor tutupan awan juga mempengaruhi luasan daerah kajian yang

dapat tercakup dalam satu hari pengamatan arus karena kita hanya bisa mengolah

daerah yang relatif bersih dari awan. Hal tersebut pada akhirnya berpengaruh

terhadap jumlah atau banyaknya data yang dapat diproses dan dalam studi ini hal

tersebut mengakibatkan arus hasil MCC belum dapat dianalisis lebih lanjut untuk

menentukan variasi pola arus umum dan untuk melengkapi atau memperdetail

arus dari TOPEX seperti yang dilakukan pada penelitian Emery, et al., (2000),

tetapi telah dapat melihat pola arus permukaan harian yang dibandingkan dengan

arus TOPEX dengan melihat pengaruh angin permukaan lokal.