BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...

19
41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sesuai dengan masalah dan persoalan penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bagian pertama menyajikan tentang gambaran umum responden yang terpilih sebagai sampel, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan hasil penelitian untuk mengkaji indikator kemampuan menguasai bahan ajar di kalangan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga didirikan pada tanggal 11 November 1983. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai 74 karyawan yang terbagi yaitu seorang kepala sekolah, 60 guru tetap dua guru non tetap, lima staf TU, tiga staf perpustakaan, dan empat staf non akademik. Tahun Pelajaran 2011 / 2012 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai jumlah keseluruhan siswa sebanyak 954 siswa yang terdiri dari 329 siswa kelas X, 313 siswa kelas XI, 312 siswa kelas XII. Keseluruhan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga terbagi 508 siswa laki laki dan 446 siswa perempuan. Sebagai sekolah yang telah terakreditasi sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai sarana dan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN -...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti

sesuai dengan masalah dan persoalan penelitian seperti yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya. Bagian pertama menyajikan tentang gambaran umum responden

yang terpilih sebagai sampel, yang kemudian akan dilanjutkan dengan

pembahasan hasil penelitian untuk mengkaji indikator kemampuan menguasai

bahan ajar di kalangan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga merupakan salah satu

SMA Negeri di Salatiga yang terletak di jalan Tegalrejo No.79 Salatiga. Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga didirikan pada tanggal 11 November

1983. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai 74 karyawan

yang terbagi yaitu seorang kepala sekolah, 60 guru tetap dua guru non tetap, lima

staf TU, tiga staf perpustakaan, dan empat staf non akademik. Tahun Pelajaran

2011 / 2012 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai

jumlah keseluruhan siswa sebanyak 954 siswa yang terdiri dari 329 siswa kelas

X, 313 siswa kelas XI, 312 siswa kelas XII. Keseluruhan siswa Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga terbagi 508 siswa laki laki dan 446

siswa perempuan.

Sebagai sekolah yang telah terakreditasi sebagai Sekolah Standar Nasional

(SSN), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai sarana dan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

42

prasarana yang cukup lengkap. Sarana dan prasarana tersebut digunakan untuk

menunjang siswa baik dalam kegiatan akademis maupun non akademis. Adapun

sarana dan prasarana yang terdapat di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 2

Salatiga yaitu : ruang kelas berjumlah 24 kelas dimana masing masing kelas

terbagi menjadi delapan kelas X, 8 Kelas XI, dan 8 Kelas XII, satu ruang kepala

sekolah, satu ruang wakil kepala sekolah, satu ruang tata usaha, satu lab bahasa,

satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru, lima kamar mandi

siswa, satu mushola, tiga cafetaria, satu lapangan bola basket, satu lapangan bola

kaki, satu tempat parkir guru dan satu tempat parkir siswa.

Setiap instansi pendidikan pastilah mempunyai visi dan misi yang harus

dicapai dan nantinya diharapkan dapat di implementasikan dalam kehidupan

sehari hari. Adapun visi dan misi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga adalah sebagai berikut:

a. Visi SMA Negeri 2 Salatiga

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempunyai visi

“terwujudnya satuan pendidikan dengan lulusan yang unggul dalam

prestasi, beriman, bertakwa, dan peduli lingkungan, serta mampu bersaing

di era global.” Visi tersebut mempunyai arti terwujudnya peningkatan

prestasi dalam segala aspek agar mampu bersaing dalam dunia global dan

mampu membentuk moral siswa yang beriman dan bertaqwa.

b. Misi SMA Negeri 2 Salatiga

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas SMA Negeri 2 Salatiga

mempunyai misi sebagai berikut:

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

43

1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara efektif dan

efisien.

2) Melaksanakan kerjasama dengan perguruan tinggi maupun instansi

lain.

3) Menyelenggarakan kegiatan akademik dan non akademik sebagai

wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi diri secara

optimal.

4) Menerapkan peraturan sekolah secara konsisten.

5) Meningkatkan semangat hidup yang agamis dan mewujudkan

kerukunan antar umat beragama.

6) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara berkala yang dapat

menumbuhkan rasa kepedulian sosial para peserta didik.

7) Menciptakan budaya sekolah yang mencintai lingkungan.

8) Melibatkan orang tua / wali peserta didik untuk memberikan

bimbingan tentang budi pekerti yang baik.

9) Sekolah mengadakan koordinasi dan komunikasi dengan orang tua,

masyarakat, instansi pemerintah maupun swasta.

10) Melaksanakan program pengembangan diri bagi peserta didik untuk

mengenal potensi diri.

2. Analisis Statistik Deskriptif

a. Karakteristik Responden

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum 53

responden berdasarkan jenis kelamin, usia, guru rumpun mata pelajaran, dan masa

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

44

kerja. Pembahasan mengenai gambaran umum responden ini digunakan untuk

mendukung serta melengkapi hasil analisis data penelitian.

1) Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, Guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga berjumlah 53 orang yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (fi) Prosentase (%)

Laki-laki 16 30,2

Perempuan 37 69,8

Jumlah 53 100

Sumber : Data primer diolah, Juli 2012

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga berjumlah 53 orang yang di

dominasi oleh guru perempuan sebanyak 37 orang (69,8%) sedangkan sisanya

untuk guru laki-laki sebanyak 16 orang (30,2%)

2) Usia

Berdasarkan usia para guru yang ada di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga,yang mempunyai usia kurang dari 30 tahun ada 1 orang (2%),

yang berusia antara 31-50 tahun ada 37 orang (70%) dan yang mempunyai usia

diatas 50 tahun ada 28 orang (28%)

Tabel 4.2.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi (fi) Prosentase (%)

< 30 tahun 1 2,0

31 – 50 tahun 37 70

>50 tahun 15 28

Jumlah 53 100

Sumber: Data primer diolah,Juli 2012

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

45

Dilihat dari usia para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.2 tersebut memperlihatkan bahwa

para guru kebanyakan berusia antara 31-50 tahun yaitu sebanyak 37 orang (70%).

3) Rumpun Mata Pelajaran

Berdasarkan rumpun mata pelajaran yang ada di Sekolah Menengah Atas

(SMA) negeri 2 Salatiga, guru rumpun mata pelajaran dikategorikan menjadi 5

rumpun yaitu guru rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan

Teknologi Informasi Komunikasi (MIPA dan TIK), rumpun Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), rumpun Bahasa, rumpun Agama serta rumpun Kewarganegaraan dan

Seni Budaya. Banyaknya jumlah guru berdasarkan 5 rumpun mata pelajaran

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini :

Tabel 4.3.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Guru Rumpun Mapel

Rumpun Mata Pelajaran Frekuensi (fi) Prosentase (%)

MIPA & TIK 19 36

Ilmu Pengetahuan Sosial 13 24,5

Bahasa 12 22,6

Agama 5 9,4

Kewarganegaraan & Seni Budaya 4 7,5

Jumlah 53 100

Sumber : Data primer diolah, Juli 2012

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.3

tersebut terlihat bahwa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga guru

mata pelajaran yang paling dominan adalah guru rumpun mata pelajaran MIPA

dan TIK sebanyak 19 orang (35,8%), sedangkan guru rumpun mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) ada 13 orang (24,5%), guru rumpun mata pelajaran

Bahasa sebanyak 12 orang (22,6%), guru rumpun mata pelajaran Agama ada 5

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

46

orang (9,4%) dan guru rumpun mata pelajaran Kewarganegaraan dan Seni Budaya

ada 4 orang (7,5%).

4) Masa Kerja

Masa kerja para guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

dapat dilihat seperti tabel 4.4. berikut ini :

Tabel 4.4.

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi (fi) Prosentase (%)

< 10 tahun 5 9,4

11 – 20 tahun 22 41,5

>20 tahun 26 49,1

Jumlah 53 100

Sumber : Data primer diolah, Juli 2012

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.4

tersebut terlihat bahwa guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

telah mempunyai masa kerja yang cukup memadai dan telah cukup banyak

mempunyai pengalaman dalam bidang pendidikan hal ini ditunjukkan dengan

masa kerja guru yang mempunyai jumlah dan prosentase terbesar adalah masa

kerja lebih dari 20 tahun yaitu sebanyak 26 orang (49,1%) dari 53 orang guru.

b. Hasil Temuan Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan hasil temuan yang diperoleh berkenaan

dengan kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah juga kemampuan

menguasai bahan pendalaman.

1. Kemampuan Menguasai Bahan Bidang Studi Dan Kurikulum Sekolah

Hasil temuan penelitian tentang kemampuan guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

47

dapat diketahui sebanyak 18 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 34% responden sangat sering mengkaji bahan

kurikulum mata pelajaran, sementara sebanyak 33 orang guru Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 62,3% responden sering mengkaji bahan

kurikulum mata pelajaran, dan sebanyak dua orang guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 3,8% responden kadang-kadang mengkaji bahan

kurikulum mata pelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga menguasai bahan bahan bidang studi dan kurikulum sekolah

lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.1. pada Lampiran 3 halaman 18.

Selain itu sebanyak 17 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 32,1% responden sangat sering menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian

materi pembelajaran, sedangkan sebanyak 29 orang guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 54,7% responden sering menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian materi

pembelajaran, sementara sebanyak tujuh orang guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 13,2% responden kadang-kadang menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam penyampaian

materi pembelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman

dalam penyampaian materi pembelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar

2.Y1.2. pada Lampiran 3 halaman 19.

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

48

Disamping itu sebanyak 18 orang dari 53 orang guru di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 34% responden sangat sering

mengkaji buku-buku teks mata pelajaran, sedangkan sebanyak 26 orang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 49% responden sering

mengkaji buku-buku teks mata pelajaran, sementara sebanyak sembilan orang

guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 17% responden

kadang-kadang mengkaji buku buku teks mata pelajaran. Kemampuan guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mengkaji buku-buku teks mata

pelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.3. pada Lampiran 3

halaman 19.

Sementara itu sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8% responden sangat sering merumuskan

indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif, psikomotorik, afektif, sedangkan

sebanyak 33 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

62,3% responden sering merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek

kognitif, psikomotorik, afektif, disamping itu sebanyak sembilan orang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 17% responden kadang-

kadang merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif,

psikomotorik, afektif. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga merumuskan indikator pembelajaran meliputi aspek kognitif,

psikomotorik dan afektif lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.4. pada

Lampiran 3 halaman 20.

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

49

Temuan lainnya adalah sebanyak 7 orang dari 53 orang guru di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 13,2% responden sangat sering

melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata pelajaran, sementara

sebanyak 18 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

34% responden sering melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata

pelajaran, dan sebanyak 28 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga atau 52,8% kadang-kadang melaksanakan kegiatan yang disarankan

kurikulum mata pelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata

pelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.5. pada Lampiran 3

halaman 20.

Temuan terakhir adalah sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8% responden sangat sering

merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber bahan ajar, sedangkan

sebanyak 32 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

60,4% responden sering merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber

bahan ajar, dan sebanyak 10 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga atau 18,9% responden kadang-kadang merumsukan materi pembelajaran

dari berbagai sumber bahan ajar. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga merumuskan materi pembelajaran dari berbagai sumber

bahan ajar lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1.6. pada Lampiran 3

halaman 21.

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

50

Berdasarkan temuan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 15

orang dari 53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

28,3% responden sangat mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum

sekolah, sedangkan sebanyak 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga atau 56,6% responden mampu menguasai bahan bidang studi

dan kurikulum sekolah, sementara sebanyak delapan orang guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 52,8% responden cukup mampu

menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah. Dengan menggunakan

Modus (Mo) sebagai ukuran tendensi pusat maka dapat dikatakan guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan bidang studi

dan kurikulum sekolah. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri

2 Salatiga dalam menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah lebih

jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y1. pada Lampiran 3 halaman 21.

2. Kemampuan Menguasai Bahan Pendalaman

Berdasarkan hasil temuan penelitian tentang kemampuan menguasai bahan

pendalaman, dapat diketahui kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga dalam menguasai bahan pendalaman. Sebanyak 17 orang dari

53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 32,1%

responden sangat sering mempelajari ilmu ilmu yang relevan, sedangkan

sebanyak 25 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

47,2% responden sering mempelajari ilmu ilmu yang relevan, dan sebanyak 11

orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 20,8%

responden kadang-kadang mempelajari ilmu ilmu yang relevan. Kemampuan guru

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

51

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari ilmu ilmu yang

relevan lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.1. pada Lampiran 3

halaman 22.

Selain itu sebanyak 10 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden sangat sering membaca buku

buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi, sedangkan

sebanyak 35 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

66% responden sering membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang

mempunyai keterkaitan materi, sementara itu sebanyak delapan orang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 15,1% responden kadang-

kadang membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan

materi. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi

lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.2. pada Lampiran 3 halaman 22.

Disamping itu sebanyak 4 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 7,5% responden sangat sering mempelajari

aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain, sementara sebanyak 27 orang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 51% responden sering

mempelajari aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain, selanjutnya sebanyak 22

orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 41,5%

responden kadang-kadang mempelajari aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain.

Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

52

aplikasi bidang ilmu ke bidang ilmu lain lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar

2.Y2.3. pada Lampiran 3 halaman 23.

Sementara itu sebanyak 15 orang guru dari 53 orang guru di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 28,3% responden sangat sering

memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain,

sedangkan sebanyak 24 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga atau 45,3% responden sering memperdalam materi pembelajaran dengan

membaca sumber bahan ajar lain, dan sebanyak 14 orang guru Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 26,4% responden kadang-kadang

memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain.

Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

memperdalam materi pembelajaran dengan membaca sumber bahan ajar lain lebih

jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.4. pada Lampiran 3 halaman 23.

Temuan lain sebanyak 10 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah

Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden sangat sering mempelajari

cara menilai kurikulum sekolah, sementara sebanyak 33 orang guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 62,3% responden sering

mempelajari cara menilai kurikulum sekolah, dan sebanyak 10 orang guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 18,9% responden kadang-

kadang mempelajari cara menilai kurikulum sekolah. Kemampuan guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mempelajari cara menilai kurikulum

sekolah lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.5. pada Lampiran 3

halaman 24.

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

53

Temuan terakhir dari kemampuan menguasai bahan pendalaman adalah

sebanyak 11 orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga atau 20,8% responden sangat sering menggunakan variasi metode

mengajar sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran, sedangkan sebanyak

30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 56,6%

responden sering menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan

karakteristik materi pembelajaran, sementara sebanyak 13 orang guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 24,5% responden kadang-kadang

menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan karakteristik materi

pembelajaran. Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga dalam menggunakan variasi metode mengajar sesuai dengan karakteristik

materi pembelajaran lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2.6. pada

Lampiran 3 halaman 24.

Berdasarkan temuan temuan diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 10

orang dari 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga

atau 18,9% responden sangat mampu menguasai bahan pendalaman, sedangkan

sebanyak 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau

56,6% responden mampu menguasai bahan pendalaman sementara sebanyak 13

orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 24,5%

responden cukup mampu menguasai bahan pendalaman. Dengan menggunakan

Modus (Mo) sebagai ukuran tendensi pusat maka dapat dikatakan guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan pendalaman.

Kemampuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga dalam

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

54

menguasai bahan pendalaman lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 2.Y2. pada

Lampiran 3 halaman 25.

3. Kemampuan Menguasai Bahan Ajar

Berdasarkan temuan temuan yang terdapat pada kemampuan menguasai

bahan bidang studi dan kurikulum sekolah juga kemampuan menguasai bahan

pendalaman, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebanyak 16 orang dari 53 orang

guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 30,2% responden

sangat mampu menguasai bahan ajar, sedangkan sebanyak 31 orang guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga atau 58,5% responden mampu

menguasai bahan ajar, sementara sebanyak 6 orang guru Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 2 Salatiga atau 11,3% responden cukup mampu menguasai bahan

ajar. Berdasarkan 11,3% responden yang cukup mampu menguasai bahan ajar ini

kebanyakan dari guru guru tersebut masih kurang dalam melaksanakan kegiatan

yang disarankan kurikulum seperti mengikuti kegiatan seminar, lokakarya,

ataupun mengadakan pertemuan dengan guru sejawat melalui kegiatan

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan tujuan untuk menambah

penguasaan bahan bidang studi. Kemampuan menguasai bahan ajar guru Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar

2.Y. pada Lampiran 3 halaman 25.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini, dikemukakan mengenai pembahasan atas temuan yang

telah digambarkan dengan menggunakan landasan teori pada Bab II.

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

55

1. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Bidang Studi Dan

Kurikulum Sekolah

Penguasaan materi bidang studi dan kurikulum sekolah merupakan sub

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai dasar untuk

melaksanakan program yang lebih bermakna. Menurut Harjanto (2008 : 225)

“bahan bidang studi memberikan inti informasi yang diperlukan dalam pokok

bahasan, selanjutnya informasi menumbuhkan pengetahuan dan hasil akhirnya

adalah pemikiran intelektual dan pemahaman sedangkan pokok bahasan adalah

nama satuan atau komponen mata pelajaran yang membahas isi bidang

pengetahuan yang akan dipelajari.” Dalam perencanaan pembelajaran, pokok

bahasan dirinci ke dalam bagian bagian yang lebih kecil menjadi sub pokok

bahasan sebagai materi pelajaran.

Guru sebagai pendidik dan agen pembelajaran juga dituntut untuk

menguasai kurikulum. Hal ini bertujuan untuk memperlancar proses pengajaran

dan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Undang

Undang No.20 Tahun 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional Pendidikan

(SPN), kurikulum adalah ”seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu." Yang dimaksud dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah

susunan dan bahan kajian pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan

satuan pendidikan yang bersangkutan.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

56

Hasil penelitian terhadap 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah. Hal ini

terbukti dari banyaknya 30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga atau 56,6% responden mampu menguasai bahan bidang studi dan

kurikulum sekolah. Banyaknya guru yang sering mengkaji bahan kurikulum mata

pelajaran dan merumuskan indikator pembelajaran mengindikasikan bahwa guru

tersebut mampu menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah.

Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh M.Uzer Usman

(2002 : 21) yang mengatakan bahwa “penguasaan bidang studi oleh guru akan

sangat membantunya dalam mengajar, sebab mengajar adalah suatu proses

mengkomunikasikan pengetahuan kepada peserta didik.” Dengan demikian

kemampuan seorang guru dalam mengkomunikasikan pengetahuan sangat

bergantung pada penguasaan pengetahuan yang akan dikomunikasikannya itu. Hal

ini berarti bahwa proses dalam komunikasi dengan peserta didik, faktor

penguasaan bahan bidang studilah yang dapat memampukan guru dalam

mengkomunikasikan bahan ajarnya.

2. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Pendalaman

Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi

dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap

bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat

menguasai materi. Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat

dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

57

menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk

pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun

perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau

disediakan modul pengayaan. Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya

akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran

berikutnya. Menurut Dick dan Carey dalam Hamzah B.Uno (2007 : 23)

mengemukakan “pendalaman materi merupakan sebuah kreatifitas guru untuk

membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dalam pelajaran,

mengingat karakteristik siswa tidaklah sama” Oleh karenanya penting bagi guru

untuk menguasai bahan pendalaman agar pencapaian tujuan pembelajaran

tercapai.

Hasil penelitian terhadap 53 orang guru di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2

Salatiga mampu menguasai bahan pendalaman. Hal ini dibuktikan dari banyaknya

30 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga 56,6%

responden mampu menguasai bahan pendalaman. Banyaknya guru yang sering

membaca buku buku teks mata pelajaran lain yang mempunyai keterkaitan materi

dan mempelajari cara menilai kurikulum mata pelajaran mengindikasikan guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan

pendalaman.

Hal tersebut sejalan dengan teori yang telah dikemukakan Kunandar (2007

: 63) yang mennyatakan upaya guru untuk menguasai bahan pendalaman dapat

dilakukan dengan cara “(1) mempelajari ilmu ilmu yang relevan, (2) mempelajari

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

58

aplikasi bidang ilmu ke dalam bidang ilmu lain, (3) mempelajarai cara menilai

kurikulum mata pelajaran.” Menguasai bahan pendalaman merupakan salah satu

sub kompetensi menguasai bahan ajar selain menguasai bahan bidang studi dan

kurikulum sekolah.

3. Pembahasan Kemampuan Menguasai Bahan Ajar

Kemampuan menguasai bahan ajar adalah keseringan dari kemampuan

guru dalam menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah, juga

kemampuan menguasai bahan pendalaman melalui kegiatan menggali bahan ajar

dari berbagai sumber bahan ajar. Menurut Hamzah B.Uno bahan ajar atau materi

pembelajaran adalah “pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai

peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.”.

Suatu materi pembelajaran atau bahan ajar memuat pesan atau isi mata pelajaran

yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam

mata pelatihan sesuai disiplin ilmu serta informasi lain dalam pembelajaran. Atas

dasar batasan itulah Oemar Hamalik (2001 : 139) menjelaskan bahwa ”bahan

pengajaran merupakan bagian yang peting dalam dalam proses belajar

mengajar, yang menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar

mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pengajaran serta

menentukan kegiatan-kegaiatan belajar mengajar.”

Hasil penelitian terhadap 53 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga memperlihatkan sebanyak 16 orang guru sangat mampu

menguasai bahan ajar, sedangakan sebanyak 31 orang guru mampu menguasai

bahan ajar dan sebanyak enam orang guru cukup mampu menguasai bahan ajar.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2548/5/T1_162007064_BAB IV.pdf · satu ruang unit kesehatan sekolah, enam kamar mandi guru,

59

Dari hasil temuan tersebut dapat dikatakan guru Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Salatiga mampu menguasai bahan ajar.

Hasil yang sangat baik mengingat sekolah tersebut masih sekolah

berstandar nasional dan bukan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Mampunya guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Salatiga dalam

menguasai bahan ajar tak lepas dari seringnya guru di sekolah tersebut dalam

mengkaji bahan kurikulum mata pelajaran sebagai upaya untuk menguasai bahan

bidang studi dan seringnya membaca buku buku teks mata pelajaran lain untuk

memperdalam atau memperluas materi pembelajaran. Sedangkan dari enam guru

yang cukup mampu menguasai bahan ajar, kebanyakan dari guru tersebut masih

kurang dalam hal melaksanakan kegiatan yang disarankan kurikulum mata

pelajaran seperti mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, ataupun mengadakan

pertemuan dengan guru sejawat melalui kegiatan Musyawarah Guru Mata

Pelajaran (MGMP) dengan tujuan untuk menambah penguasaan bahan bidang

studi.

Dalam Undang Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

dijelaskan tentang arti kompetensi profesional yang merupakan ”kemampuan

penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.” Dengan kata lain jika

guru tidak mampu menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam guru

tersebut tidak mampu melaksanakan kompetensi profesionalnya dengan baik.