BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas...

18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kualitas Air Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Purwokerto terhadap sampel air yang diambil dari mata air Clikutuk Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Purwokerto. Hasil analisis parameter fisik dan kimia sampel air tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil uji kualitas air Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan untuk air bersih Hasil Pengujian Pertimbangan (Kualitas Air) A. Bakterologis 1. Total Bakteri Coliform B. Kimia 1. pH 2. Nitrat 3. Nitrit 4. Zat Organik 5. Mangan 6. Besi 7. Kesadahan 8. Klorida 9. Fluoride 10.Sisa Chlor C. Fisik 1. Temperatur 2. Bau 3. Rasa 4. Warna 5. Kekeruhan 6. TDS jml /100 ml sampel - mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l 0°C - - - NTU mg/l perpipaan = 10 non perpipaan = 50 6,5 - 9,0 10 1,0 10 0,5 1,0 500 600 1,5 - Suhu udara +/- 3° C - - - 25 1500 - 220 6,4 0,1775 0,0031 6,636 0 0,178 22 13,9957 0,884 tak diperiksa 27,8 tak berbau tak berasa tak berwarna 7,6 124 tak memenuhi syarat (C) tak memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat memenuhi syarat

Transcript of BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas...

Page 1: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kualitas Air

Pengujian kualitas air dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan

Purwokerto terhadap sampel air yang diambil dari mata air Clikutuk Desa

Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Purwokerto. Hasil analisis parameter fisik

dan kimia sampel air tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil uji kualitas air

Parameter Satuan Kadar Maksimum

yang diperbolehkan

untuk air bersih

Hasil

Pengujian

Pertimbangan

(Kualitas Air)

A. Bakterologis

1. Total Bakteri

Coliform

B. Kimia

1. pH

2. Nitrat

3. Nitrit

4. Zat Organik

5. Mangan

6. Besi

7. Kesadahan

8. Klorida

9. Fluoride

10. Sisa Chlor

C. Fisik

1. Temperatur

2. Bau

3. Rasa

4. Warna

5. Kekeruhan

6. TDS

jml /100

ml sampel

-

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

mg/l

0° C

-

-

-

NTU

mg/l

perpipaan = 10

non perpipaan = 50

6,5 - 9,0

10

1,0

10

0,5

1,0

500

600

1,5

-

Suhu udara +/- 3°C

-

-

-

25

1500

-

220

6,4

0,1775

0,0031

6,636

0

0,178

22

13,9957

0,884

tak diperiksa

27,8

tak berbau

tak berasa

tak berwarna

7,6

124

tak memenuhi

syarat (C)

tak memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

memenuhi syarat

Page 2: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

31

Metode dan parameter air yang dianalisis mengacu pada Permenkes No.

416/MENKES/Per/IX/1990 (Tabel 2.2). Kelayakan air dilakukan dengan

membandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum

berdasarkan Peraturan Menkes No. 416 tahun 1990. Hasil analisis menunjukkan

bahwa mata air Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Purwokerto tersebut

layak untuk digunakan sebagai sumber air bersih.

Kadar Bakteri Coliform dan pH yang tidak memenuhi syarat dapat diatasi

dengan mengolah air terlebih dahulu sebelum digunakan untuk minum. Apabila

dikaji lebih lanjut, kadar Bakteri Coliform dan pH yang tidak memenuhi syarat

sebenarnya cukup logis karena pada hakekatnya, mata air adalah air tanah yang

mengalir ke permukaan tanah secara alami karena adanya gaya gravitasi atau

gaya tekanan tanah. Kondisi tanah yang kotor dan lembab diperkirakan

mengakibatkan besarnya kadar Bakteri Coliform dan pH tidak sesuai dengan

spesifikasi yang ada.

4.2 Kebutuhan Air

Kebutuhan air diperkirakan dengan membandingkan jumlah penduduk

Desa Sunyalangu (4619 jiwa) dengan kebutuhan air bersih (30 l/orang/hr). Data

penduduk yang digunakan dalam analisis kebutuhan air ini adalah data

penduduk Desa Sunyalangu Kecamatan Karanglewas, Purwokerto tahun 2004.

Perkiraan jumlah penduduk di masa yang akan datang mengacu pada besarnya

angka pertumbuhan penduduk Desa Sunyalangu yaitu sebesar 0,88% per tahun

(BPS Banyumas, 2004) dan diformulasikan seperti dalam persamaan (3.1).

Pendistribusian mata air Clikutuk secara maksimal sangat dibutuhkan

masyarakat Desa Sunyalangu, namun tidak menutup kemungkinan pula jika

desa-desa disekitar Sunyalangu dapat teraliri oleh distribusi air bersih tersebut.

Desa yang berdekatan dengan Sunyalangu yang memungkinkan untuk dialiri air

dari mata air Clikutuk yaitu Desa Desa Babakan dengan jumlah penduduk 4372

jiwa dan angka pertumbuhan penduduk sebesar 1,13% per tahun. Data jumlah

penduduk dan perkiraan kebutuhan air Desa Sunyalangu dan Desa Babakan

Page 3: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

32

yang memungkinkan untuk dilayani mata air Clikutuk dapat dilihat pada

Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Data kebutuhan air

4.3 Ketersediaan Air

Tabel 4.2 Hasil pengukuran potensi ketersediaan air

Pengukuran

ke-

Volume

(ml)

Waktu

(dt)

Debit

(ml/dt)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

3175

4175

3400

3250

4350

4350

1,34

1,36

0,94

0,98

1,36

1,31

2369,403

3069,853

3617,021

3316,327

3198,529

3320,611

Jumlah (ml/dt) 18891,74

debit rata-rata

kebocoran air pada tanggul (25 %)

3148,624

787,156

debit total (ml/dt) 3935,78

Potensi ketersediaan air (debit) didapat dengan melakukan pengukuran

debit secara langsung pada mata air yang bersangkutan. Pengukuran potensi

debit ini dilakukan di mata air Clikutuk Desa Sunyalangu Kecamatan

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

1000000

1100000

1200000

1300000

1400000

1500000

2004 2014 2024 2034 2044 2054 2064 2074 2084 2094 2104 2114 2124 2134 2144 2154 2164

tahun

ke

bu

tuh

an

air

(l/

ha

ri)

Kebutuhan air Sunyalangu Kebutuhan air Babakan

Kebutuhan air total

Page 4: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

33

Karanglewas, pada bulan Juni 2006. Hasil pengukuran potensi debit tersebut

dapat ditabulasikan seperti pada Tabel 4.2.

Dari hasil pengukuran potensi ketersediaan air (debit) di atas, diperoleh

kesimpulan bahwa debit mata air Clikutuk Desa Sunyalangu Kecamatan

Karanglewas adalah sebesar 3935,78 ml/dt atau sebesar 340.051,4 l/hr. Apabila

kebutuhan air bersih masyarakat pedesaan adalah sebesar 30 l/orang/hr

(Kimpraswil,2002), maka potensi debit mata air tersebut diperkirakan mampu

memenuhi kebutuhan air bersih untuk 4619 jiwa (2004). Hal ini berarti bahwa

ketersediaan air sebesar 340.051,4 lt/hr lebih besar dari kebutuhan air

masyarakat Desa Sunyalangu yaitu sekitar 138.570 lt/hr.

Apabila ketersediaan air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air

bersih seluruh penduduk Desa Sunyalangu, maka dengan angka pertumbuhan

penduduk sebesar 0,88% per tahun (BPS Banyumas, 2004) dan faktor

kehilangan air (loss) sebesar 20% dari total kebutuhan air, mata air Clikutuk ini

diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan seluruh penduduk Desa Sunyalangu

selama kurang lebih 81 tahun. Apabila mata air Clikutuk ini dimanfaatkan hanya

untuk memenuhi kebutuhan 75% penduduk, maka diperkirakan dapat melayani

kebutuhan penduduk selama kurang lebih 114 tahun, dan jika hanya untuk

melayani 60% penduduk diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih

selama kurang lebih 139 tahun. Neraca potensi ketersediaan air (debit) jika mata

air tersebut hanya digunakan oleh masyarakat Desa Sunyalangu dapat dilihat

pada Gambar 4.2.

Mengingat debit air yang dihasilkan mata air Clikutuk cukup besar, maka

daerah pelayanan mata air tersebut dapat diperluas sampai Desa Babakan. Jika

kebutuhan air bersih penduduk Desa Sunyalangu dan Babakan ditopang oleh

mata air Clikutuk, maka mata air tersebut diperkirakan dapat memenuhi

kebutuhan selama kurang lebih 4 tahun untuk 100% penduduk. Apabila mata

air Clikutuk ini dimanfaatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan 75%

penduduk, maka diperkirakan dapat melayani kebutuhan penduduk selama

kurang lebih 33 tahun, dan jika hanya untuk melayani 60% penduduk

diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air bersih selama kurang lebih 55

Page 5: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

34

tahun. Neraca potensi ketersediaan air (debit) jika mata air tersebut digunakan

oleh masyarakat Desa Sunyalangu dan Babakan dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.2 Neraca potensi debit untuk masyarakat Sunyalangu

Gambar 4.3 Neraca potensi debit untuk masyarakat Sunyalangu dan Babakan

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

400000

450000

500000

550000

600000

650000

2004 2014 2024 2034 2044 2054 2064 2074 2084 2094 2104 2114 2124 2134 2144 2154

tahun

l/h

r

Ketersediaan air Pelayanan Air 100%+loss*

Pelayanan Air 75%+loss* Pelayanan Air 60%+loss*

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

700000

800000

900000

1000000

1100000

1200000

1300000

1400000

1500000

1600000

2004 2014 2024 2034 2044 2054 2064 2074 2084 2094 2104 2114 2124 2134 2144 2154

tahun

l/h

r

Ketersediaan air Pelayanan Air 100%+loss

Pelayanan Air 75%+loss Pelayanan Air 60%+loss

Page 6: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

35

4.4 Potensi Energi Pengaliran

Potensi energi pengaliran digunakan untuk melihat sejauh mana air dari

sumber mata air dapat dialirkan. Apabila pengaliran menggunakan sistem

gravitasi (alami), maka perbedaan tinggi tekan (energi yang tersedia) harus lebih

besar daripada kehilangan energi (energi yang dibutuhkan) pada pipa. Dari

Tabel 2.5 dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaliran dengan sistem gravitasi

dapat diterapkan, mengingat beda tinggi mata air dan daerah pelayanan

mencapai 100 m. Energi potensial ditentukan berdasarkan dengan melakukan

pengukuran beda tinggi topografi antara sumber mata air Clikutuk dan daerah

pelayanannya (Desa Sunyalangu dan Babakan), dengan menggunakan alat GPS

(Global Positioning System), Theodolit dan Peta Rupa Bumi. Hasil analisis

potensi energi pengaliran untuk daerah pelayanan Desa Sunyalangu dapat dilihat

pada Gambar 4.4. Apabila daerah pelayanan diperluas sampai Desa Babakan,

maka hasil analisis potensi energi pengalirannya dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.4 Potensi energi pengaliran mata air untuk Sunyalangu

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 100 200 300 400 500 600 700 800

Jarak (m)

En

erg

i P

en

ga

lira

n (

m)

Ketersediaan Energi Kebutuhan energi pipa D 3"

Kebutuhan energi pipa D 4" Kebutuhan energi pipa D 2"

Page 7: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

36

Gambar 4.5 Potensi energi pengaliran mata air untuk Sunyalangu dan Babakan

Berdasarkan Gambar 4.4 terlihat bahwa pengaliran sistem gravitasi (alami)

dapat dilakukan jika digunakan diameter pipa pengaliran minimal 3 inchi. Hal

ini karena energi yang tersedia lebih besar daripada energi yang dibutuhkan oleh

pipa untuk mengalirkan air. Disamping itu, dari Gambar 4.4 juga dapat diambil

kesimpulan bahwa jaringan distribusi air bersih dari mata air Clikutuk tidak

memerlukan Bak Pelepas Tekanan (BPT). Bak Pelepas Tekanan (BPT) akan

diperlukan jika sisa energi yang ada sebesar 65 m untuk pipa dari PVC dan 80 m

untuk pipa besi.

Pada Gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa jika daerah pelayanan mata air

diperluas sampai Desa Babakan, maka pengaliran dengan sistem gravitasi dapat

dilakukan jika digunakan diameter pipa pengaliran minimal 3 inchi. Hal ini

karena energi yang tersedia lebih besar daripada energi yang dibutuhkan oleh

pipa untuk mengalirkan air. Penggunaan pipa diameter 2 inchi hanya mampu

mencapai jarak sejauh 1070 m dari mata air Clikutuk. Pengaliran dengan pipa

diameter 3 inchi memerlukan Bak Pelepas Tekanan (BPT) pada jarak 490 m dan

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200

Jarak (m)

En

erg

i P

en

ga

lira

n (

m)

Ketersediaan Energi Kebutuhan energi pipa D 4"

Kebutuhan energi pipa D 3" Kebutuhan energi pipa D 2"

Page 8: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

37

apabila digunakan pipa diameter 4 inchi maka dipererlukan Bak Pelepas

Tekanan (BPT) pada jarak 460 m.

4.5 Desain Jaringan Distribusi Air Bersih

Desain pendistribusian jaringan air merupakan inti dari pendayagunaan

mata air Clikutuk agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya. Tanpa

perancangan jaringan distribusi air bersih, maka hasil analisis-analisis

sebelumnya dalam penelitian ini kurang maksimal. Analisis variabel debit,

energi potensial (head), kehilangan energi (head losses), jumlah penduduk,

kebutuhan air, kualitas air, dan luas daerah pelayanan merupakan langkah-

langkah awal yang akan digunakan sebagai dasar perancangan jaringan

distribusi air bersih.

Desain jaringan distribusi air bersih ini meliputi detail dan sketsa gambar

rencana bangunan penunjang sistem pendistribusian air, yang dapat digunakan

sebagai dasar pelaksanaan pembangunan konstruksi.

Page 9: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

30

U

S Keterangan :

Satuan tinggi = meter Selang Kontur = 12,5 m = batas desa = jalan lain = jalan lokal = mata air = kran umum = pipa distribusi = sungai = balai desa = rel tunggal = pemukiman = kebun = sawah

Gambar 4.6 Trase jaringan pipa (tampak atas)

Bak Tampung

Kran Umum 2

Kran Umum 1

0 10000 20000 30000

D

Page 10: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

31

Gambar 4.7 Trase jaringan pipa (memanjang)

trase jaringan pipa (melintang)

160

168.7

176181.3

188.8

194.7198

207

215

223

230

237.5240

243249.5

256262.5

263264.5265266268268.5269

160.85

160.85

176.20

181.50

189.00195.55

195.55

198.85

215.20

223.20

231.05

231.05240.20

243.20

267.05

264.05

269.20 268.7 265.85265.85 264.05

262.70256.20

249.70

05

101520253035404550556065707580859095

100105110115120125130135140145150155160165170175180185190195200205210215220225230235240245250255260265270275280285

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000 1050 1100

jarak

ele

va

si

muka tanah asli elevasi pipa distribusi

Bak penampung & kran umum

Page 11: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

40

Gambar Detail

Gambar 4.8 Sandaran Pipa (tampak atas)

Gambar 4.9 Sandaran Pipa (tampak depan)

0

5

10

15

20

A

A

Kayu Glugu

Pipa PVC 3 "

Paku

Begel pipa 3 "

25 cm

Diameter Glugu

B B

TAMPAK ATASSANDARAN PIPA

TAMPAK DEPANSANDARAN PIPA

80 cm

Kayu Glugu D 25 cm

Begel pipa 3 "

Paku

Elevasi Rencana

Pipa PVC 3 "

100 cm

20 cm

0

5

10

15

20

POTONGAN A-A

25 cm

Page 12: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

41

Gambar 4.10 Sandaran Pipa (tampak samping)

TAMPAK SAMPINGSANDARAN PIPA

20 cm

Pipa PVC 3 "

Begel Pipa 3 "Paku

Kayu Glugu D 25 cm

80 cm

POTONGAN B-B

0

5

10

15

20

25 cm

Page 13: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

42

Gambar 4.11 Bak Penampung (tampak depan)

ps. batukali

200 cm

A

ps. 1/2 bata

100 cm

70 cm

sloof

5 cm

15 cm

lantai plesteran t=2 cm

TAMPAK DEPANBAK PENAMPUNG

40 cm 40 cm

A

tanah urug

0

5

10

15

20

pipa distribusi 3"

pasir20 cm

Page 14: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

43

Gambar 4.12 Bak Penampung (tampak samping)

TAMPAK SAMPING

BAK PENAMPUNG

150 cm

POTONGAN A-A

lantai plesteran t=2 cm

40 cm

100 cm

90 cm

20 cm

5 cm

0

5

10

15

20

pipa distribusi 3"

ps. 1/2 bata

ps. batu kali

sloof

40 cm

pipa mata air

tanah urug

15 cm

Page 15: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

44

Gambar 4.13 Kran Umum 1 (tampak depan)

sloof

pasir

lantai plesteran t=2 cm

B

200 cm

B

ps. 1/2 bata

ps. batu kali

kran 3/4 "

1,5 D

1,5 D

pipa distribusi

pipa peluap

pipa penguras

lantai plesteran t = 5 cm

90 cm

90 cm

5 cm

150 cm

5 cm

TAMPAK DEPANKRAN UMUM 1

0

5

10

15

20

kran

percabangan pipa

Page 16: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

45

Gambar 4.14 Kran Umum 2 (tampak depan)

TAMPAK DEPANKRAN UMUM 2

sloof

pasir

lantai plesteran t=2 cm

B

200 cm

B

ps. 1/2 bata

ps. batu kali

kran 3/4 "

1,5 D

1,5 D

pipa distribusi

pipa peluap

pipa penguras

lantai plesteran t = 5 cm

90 cm

90 cm

5 cm

150 cm

5 cm

0

5

10

15

20

kran

Page 17: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

46

Gambar 4.15 Kran Umum 1 dan 2 (tampak samping)

lantai plesteran t = 2 cm

150 cm

TAMPAK SAMPINGKRAN UMUM

200 cm

ps. 1/2 bata

sloof

90 cm

90 cm

5 cm

ps. batu kali

kran 3/4 "

POTONGAN B-B

40 cm 40 cm

0 10 20

5 15

pasir t = 5 cm

pasir

5 cm

lantai plesteran t = 5 cm

tanah urug

pipa penguras

5 cm

Page 18: BAB IV Hasil dan Pembahasan - hadir untuk memberi manfaat · PDF filemembandingkan kualitas sampel air dengan baku mutu air bersih dan air minum ... diperlukan jika sisa energi yang

47

4.6 Rencana Anggaran Biaya

Harga

Satuan No. Jenis Pekerjaan Satuan

(Rp) *)

Volume Jumlah

Pekerjaan Tanah

1 Galian tanah biasa m3 11.200 37,042 414.870,4

2 Striping m2 1.400 89,842 125.778,8

3 Timbunan m3 5.369 21,1737 113.681,5953

4 Urugan pasir m3 71.300 6,18 440.634

5 Pemadatan tanah m3 14.000 27,3537 382.951,8

Pekerjaan Pondasi

1 Ps Batu kali 1 PC : 5 psr m3 303.799 11,4075 3.465.587,093

Pekerjaan Pemipaan

1 Pemasangan pipa PVC 3" m 46.241,1 1.150 53.177.265

2 Sandaran pipa (glugu tua Ø 25 cm)

m3 1.110.000 9,1 10.101.000

3 Pas. Shock 3" bh 7.000 200 1.400.000

4 Pas.Knee 3" bh 12.500 43 537.500

5 Pas. Kran 3/4" bh 22.760,25 18 409.684,5

6 Begel pipa Bh 6.000 185 1.110.000

7 Paku kg 8.500 5 42.500

Pekerjaan Dinding

1 Ps Batu merah 1/2 bata 1 PC : 5 psr

m2 40.906 35,8 1.464.434,8

2 Plesteran m2 15744 75,05 1.181.587,2

Pekerjaan Beton

1 Kolom penguat beton bertulang (11 x 11 cm)

m 37.432,9 16 598.926,4

2 Pas. Bekisting untuk kolom m2 185.903,2 9,6 1.784.670,72

3 Sloof (11 x 11 cm) m 37.432,9 23 860.956,7

4 Pas. Bekisting untuk sloof m2 68.615,4 6,9 473.446,26

Pekerjaan Lantai

1 Plesteran lantai m2 15.744 14,5 228.288

2 Plesteran dasar bak tampung & KU

m2 15.744 11 173.184

Pekerjaan Lain-lain

1 Multiplek 9 mm (0.9 x 2.1 m) lbr 111.000 5 555.000

total 79.041.947,27

pembulatan Rp 79.041.950

*) Analisa Harga Satuan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas 2006 Total Kebutuhan Rencana Anggaran Biaya Jaringan Pipa Rp 79.041.950,00