Makalah Kelompok Sisa

21
Sifat dan bangun daun serta bagian daun

description

klp sisa katanya :v smart :v

Transcript of Makalah Kelompok Sisa

Page 1: Makalah Kelompok Sisa

Sifat dan bangun daun serta bagian daun tunggal dan majemuk

Page 2: Makalah Kelompok Sisa

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada

Rasulullah SAW karena atas berkat limpahan dari Rahmat- Nya sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi syarat keaktifan kolektif pada mata kuliah

Struktur Perkembangan Tumbuhan I yang berjudul “Sifat dan bangun daun serta bagian daun

tunggal dan majemuk”.

Dalam penyusunan tugas atau materi dalam makalah ini, penulis sadar bahwa tidak

sedikit hambatan yang dihadapi.Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam

penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan, dukungan, dari teman-teman dan juga

dosen pengajar mata kuliah ini, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi.

Penulis memahami bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan.Tetapi penulis sudah berusaha sebaik-baiknya agar makalah ini dapat memperluas

pengetahuan kita tentang sistem endokrin pada vertebrata.Dalam hal ini, penulis lebih banyak

membahas mengenai hormon-hormon beserta fungsinya.Tetapi dalam memilih topik

pembahasan, penulis banyak mengalami rintangan.Namun rintangan-rintangan yang dihadapi

penulis dalam menyelesaikan makalah ini dapat terselesaikan dengan hidayah dan

pertolongan dari Allah SWT sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu bahkan

lebih cepat dari yang kami bayangkan.

Makassar, 19 September 2013

Tim Penulis

Page 3: Makalah Kelompok Sisa

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu,

struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan.

Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan

sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai,

jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk

ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/ terbelah, dan berduri); bentuk

pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan permukaan

(licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik).

Daun juga memiliki fungsi utama, yaitu pembentukan makanan. Tumbuhan hijau

memiliki kemampuan membuat makanan dari bahan-bahan baku dari tanah dan udara, dan

pada aktivitas inilah bergantung kehidupan tumbuhan dan kehidupan seluruh binatang dan

manusia. Fotosintesis adalah proses pembuatan gula dari dua bahan baku sederhana, yaitu

karbondioksida dan air dengan bantuan cahaya matahari.

Pada pembuatan makalah kali ini juga akan dibahas mengenai bagian daun tunggal dan daun

majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap tangkainya.

Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun disebut nodus, dan sudut atas antara

daun dan batang disebut ketiak daun.Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa

helai daun di setiap tangkainya. yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat

bercabang cabang , dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.

I.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimana sifat-sifat daun beserta fungsinya?

Page 4: Makalah Kelompok Sisa

2. Apa perbedaan daun tunggal dan majemuk?

I.3 Metode penulisan

I.3.1. Jenis Penulisan

Pembahasan masalah pada makalah ini tergolong deskriptif yang dirancang untuk

mengumpulkan informasi tentang masalah yang dibahas dan mengetahui penyebab dari

sebuah gejala yang dibahas.

I.3.2.Materi dan Sumber Materi

Materi yang digunakan adalah data yang diperoleh dari referensi berupa buku bahan

ajar mengenai botani dan morfologi tumbuhan maupun referensi lainnya dari internet.

I.3.3. Teknik Pengumpulan Materi

Pengumpulan materi pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik studi

pustaka. Data ini didapatkan dari buku-buku, browsing internet dan sumber-sumber lainnya.

I.3.4Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan langkah identifikasi

data, kesimpulan sementara, verifikasi, dan kesimpulan akhir.

I.4 Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui sifat-sifat daun

2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi daun

3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian daun secara morfologi

4. Mengetahui perbedaan daun tunggal dan majemuk.

Page 5: Makalah Kelompok Sisa

BAB II

ISI

A. Sifat daun

Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya

tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan

tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun

(lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun

(petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun.

Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun

(axilla).

Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan

melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Jika

tidak mempunyai salah satu atau kedua bagian tersebut maka disebut daun tidak lengkap.

Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung

pada batang.

Dalam satu struktur daun terdiri dari satu pelepah daun, satu tangkai daun, dan satu

helaian daun. Pada keadaan lain, setangkai daun tidak memiliki satu buah helaian daun, tetapi

memiliki jumlah helaian lebih dari satu. Struktur seperti ini dikenal sebagai daun majemuk

(folium compositum). Daun majemuk merupakan modifikasi dari daun tunggal, dimana dalam

setiap satu tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang disebut anak daun.

Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk mengenali jenis

tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar,

perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan

Page 6: Makalah Kelompok Sisa

tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada

susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permukaannya.

Daun juga memiliki sifat-sifat yang umum yaitu tumbuh diatas tanah, berbentuk

lembaran-lembaran tipis, berpermukaan luas yang dilapisi oleh kutikula, lilin, kersik,

karbonat, arah tumbuhnya fototropisme positif.

B. Fungsi daun

Fungsi Daun adalah pembuat makanan yang utama bagian dari hampir semua

tumbuhan.bunga, rumput, semak belukar, dan pohon tergantung pada daun-daunnya untuk

membuat makanan untuk keperluan tumbuhan tersebut. Demikian juga banyak tumbuhan

yang lain, meliputi paku-pakuan, sayur-sayuran, buah-buhan dan rumput-rumputan. Tiap

daun merupakan suatu pabrik makanan kecil.Daun menangkap energi dari cahaya matahari

dan digunakan untuk membuat gula merupakan hasil menyerap air dari tanah dan

karbondioksida dari udara. Gula ini diubah untuk banyak unsur kimia lain.

Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi

(penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang

daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai

dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan

jaringanpengangkut.

Page 7: Makalah Kelompok Sisa

Epidermis berfungsi sebagai

pelindung jaringan ini memiliki struktur

khusus sebagai adaptasi untuk

berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu

adanya stoma yang dalam jumlah banyak

disebut stomata. Stomata tersusun atas sel

penutup dan sel tetangga yang banyak

mengandung kloroplas. Adanya stomata

memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel – sel fotosintetik dibagian dalam daun

dengan udara disekitarnya.Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air.

  Tidak semua air yang diserap akar dipakai oleh tumbuhan.Kelebihan air ini jika tidak

dibuang dapat menyebabkan tumbuhan menjadi busuk dan mati.Sebagian air yang tidak

digunakan dibuang melalui mulut daun, dalam bentuk uap air.Pada malam hari, kelebihan air

dikeluarkan melalui sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi.

C. Struktur daun

Bagian-bagian daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan

pelepah daun. Contoh daun yang memiliki bagian-bagian lengkap, antara lain daun pisang

dan daun bambu. Di alam, kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang tidak lengkap.

Misalnya, ada daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun

mangga; ada pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun

padi dan jagung. 

Selain itu, daun juga memiliki urat.Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut

pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung

daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat

daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan

Page 8: Makalah Kelompok Sisa

seperti jaring atau jala. Bentuk tulang daun juga bermacam-macam, antara lain, menyirip,

melengkung, menjari, dan sejajar.

Tulang daun Menyirip

      Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip

ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai daun hingga ujung dari

helai daun. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti

ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

Tulang daun Melengkung

       Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-

garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan

pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya,

tulang daun sirih, gadung, dan genjer.

Tulang daun Menjari

      Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar

dan bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang

daun pepaya, jarak, daun singkong, dan kapas.

Tulang daun Sejajar

     Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis

sejajar, mulai dari pangkal daun hingga ujung daun. Tiap-tiap

ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk daunnya panjang-

panjang. Misalnya, tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang

dan semua jenis rumput-rumputan.

D. Bangun daun

Page 9: Makalah Kelompok Sisa

Dalam menyebut bangun daun sering kali kita carikan persamaan bentuknya dengan

bentuk benda-benda lain. Perlu di ingat bahwa dalam menentukan bangun daun kita tidak

boleh terpengaruh oleh adanya torehan atau lekukan pada tepi daun, melainkan harus di

bayangkan seakan-akan torehan tadi tidak ada.

Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat di bedakan menjadi 4 golongan

daun,yaitu :

1. Bagian yang terlebar terdapat kira-kira di tengah helaian daun

2. Bagian yang terlebar terdapat di bawah tengah-tengah helaian daun.

3. Bagian yang terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun.

4. Tidak ada bagian terlebar,artinya helaian daun dari pangkal ke ujung dapat di katakan

sama lebarnya.

E. Tepi daun

Tepi daun dibedakan dalam dua macam yaitu tepi yang rata (integer) dan yang tidak

rata. Tepi daun yang tidak rata disebut juga tepi daun yang bertoreh (divisus) atau berlekuk.

Contoh daun bertepi rata adalah sirih, keladi, kamboja, nangka, rambutan dan sebagainya.

Torehan atau lekukan pada helaian daun bermacam-macam. Torehan daun bersifat

dua macam, torehan pertama tidak mengubah bentuk asli daun hanya sedikit bergelombang di

Page 10: Makalah Kelompok Sisa

tepinya. Torehan lainnya dapat menyebabkan hilangnya bentuk asli daun karena daun

mengalami lekukan yang banyak akibat torehan-torehannya. Lekukan daun disebut sebagai

sinus, sedangkan tepi daun yang menonjol keluar akibat torehan tersebut disebut sebagai

angulus.

Bila torehan yang terjadi hanya sedikit, kurang dari setengah panjang tulang cabang

daun yang didekatnya, maka torehan daun disebut berlekuk (lobatus). Jiak dalamnya torehan

mencapai setengah panjang tulang cabang daun maka disebut sebagai daun yang bercangap

(fissus). Dan jika dalamnya torehan melibihi setengah panjang tulang cabang daun di

dekatnya, maka tepi daun dikatakn berbagi (partitus).

F. Ujung daun

Gambar: bentuk ujung daun

Ujung daun merupakan puncak daun, di mana letaknya paling jauh dari tangkai daun.

Ujung daun memiliki bentuk yang beraneka ragam. Berikut bentuk ujung daun :

Page 11: Makalah Kelompok Sisa

1. Runcing (acutus), jika kedua tepi daun kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju

ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil

dari 90o).

2. Meruncing (acuminatus), seperti pada ujung yang runcing, tetapi titik pertemuan kedua

tepi daunnya jauh lebih tinggi, hingga ujung Nampak sempit panjang dan runcing.

3. Tumpul (obtusus), tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju

ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 900).

4. Membulat (rotundatus), seperti pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama

sekali, hingga ujung daun merupakan semacam suatu busur, terdapat pada daun yang bulat

atau jorong, atau pada bangun ginjal.

5. Rompang (truncatus) ujung daun seperti garis. Contohnya adalah jambu monyet

(Anacardium occidentale).

6. Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan suatu lekukan. Contohnya adalah sidaguri

(Sida retusa).

7. Berduri (mucronatus), ujung daun ditutupi oleh duri. Contohnya adalah nenas (Ananas

sativus).

G. Pangkal daun

Pangkal daun merupakan bagian helaian daun yang berhubungan langsung dengan

tangkai daun. Pangkal yang terdapat di kiri-kanan tangkai daun, baik berlekatan atau tidak,

dapat dibedakan menjadi enam yaitu :

Page 12: Makalah Kelompok Sisa

1. Runcing (acutus), biasanya terdapat pada bangun memanjang, lanset dan belah ketupat.

2. Meruncing (acuminatus), biasanya terdapat pada bangun bulat telur.

3. Tumpul (obtusus), biasanya terdapat pada bangun bulat telur.

4. Membulat (rotundatus), biasanya terdapat pada bangun bulat telur dan jorong.

5. Rompang/rata (truncatus), biasanya terdapat pada bangun segitiga, delta dan tombak.

6. Berlekuk (emarginatus), biasanya terdapat pada bangun jantung, ginjal dan anak panah.

H. Bagian daun tunggal dan majemuk

Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap

tangkainya, yaitu jika pada tumbuhan tersebut, tangkainya terlihat bercabang-cabang, dan

baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya.

Suatu daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal, yang torehnya

sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara toreh-toreh itu terpisah satu sama lain,

dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang tersendiri.

Bagian-bagian daun majemuk dapat dibedakan sebagai berikut:

Ibu tangkai daun (potiolus communis), yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat

duduknya helaian-helaian daun, yang masing-masing disebut anak daun (foliolum). Ibu

Page 13: Makalah Kelompok Sisa

tangkai daun ini dapat dipandang sebagai penjelmaan tangkai daun tunggal, ditambah

dengan ibu tulangnya, oleh sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang mempunyai daun

majemuk, letaknya juga diatas pangkal ibu tangkai pada batang.

Tangkai anak daun (petiololus), yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak

daun. Bagian ini dapat dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada

daun tunggal. Oleh sebab itu, di dalam ketiaknya tidak pernah diketemukan sebuah

kuncup.

Anak daun (foliolum). Bagian ini sesungguhnya adalah bagian helaian daun yang karena

dalam dan besarnya toreh, menjadi terpisah-pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk

lazimnya mempunyai tangkai yang pendek atau hampir duduk pada ibu tangkai, misalnya

pada daun selderi (Apium graveolens L.). Adakalanya anak daun mempunyai tangkai yang

cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya pada daun mangkokan (Nothoponax

scutellarium Merr).

Karena daun majemuk dapat dipandang berasal dari daun tunggal, pada daun majemuk dapat

pula kita temukan bagian-bagian lain, seperti pada daun tunggal, misalnya: Upih Daun

(vagina), yaitu bagian dibawah ibu tangkai yang lebar dan biasanya memeluk batang,

seperti dapat kita lihat pada daun pinang (Area catechu L).

Sama halnya dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun mejemuk atau di dekat

pangkal ibu tangkai itu, dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu, seperti misalnya

pada daun mawar (Rosa sp.), yang berupa dua daun kecil melekat pada daun kiri pangkal

ibu tangkai daun, dan pada daun kacang kapri (pisum sativum L.), yang disini merupakan

sepasang daun yang lebar dan ikut serta menunaikan tugas daun sebagai alat untuk

berasimilasi.

pada daun majemuk, semua anak daun terjadi bersama-sama dan biasanya gugur juga

bersama-sama pula, sedangkan cabang dengan daun-daun tunggal mempunyai daun yang

Page 14: Makalah Kelompok Sisa

tak sama umur maupun besarnya, dan tentu saja daun-daun tadi, tidak runtuh bersama-

sama pula.

seperti halnya pada daun tunggal, pertumbuhan daun majemuk, juga terbatas, artinya tidak

bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup. Suatu cabang, biasanya

selalu bertambah panjang dan mempunyai sebuah kuncup diujungnya.

pada daun majemuk tidak terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang pada suatu

cabang, biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu atau mungkin lebih dari satu kuncup.