BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf ·...

55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Penerapan asuhan kebidanan pada ibu “GH” beserta janinnya selama masa kehamilan dari umur kehamilan 38 minggu 6 hari Kunjungan pertama kali ke rumah ibu “GH” pada 19 Maret 2019 untuk menyepakati maksud dan tujuan asuhan. Keadaan rumah Ibu “GH” bersih dan nyaman tersedia ventilasi udara dan jamban, lingkungan rumah dekat dengan lokasi PMB “M” dan terdapat pepohonan hijau sekitar pekarangan rumah. Setelah diberikan penjelasan, ibu “GH” bersedia menjadi responden asuhan kebidanan dari kehamilan trimester III sampai 42 hari masa nifas beserta bayinya. Sejak awal kehamilan ibu “GH” sudah melakukan kunjungan antenatal sebanyak 8 kali di Dokter SpOG dan PMB “M”. Ibu “GH” sudah melakukan pemeriksaan laboratorium 3 kali pada umur kehamilan 29 minggu 1 hari, 33 minggu 3 hari dan 38 minggu 6 hari. Kehamilan ibu “GH” dikategorikan dalam anemia ringan sehingga penulis mendapatkan persetujuan dan izin untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu “GH”dan melakukan kunjungan selama masa kehamilan ibu “GH” sebanyak 1 kali. Penulis memberikan asuhan pada ibu “GH” sejak umur kehamilan 38 minggu 6 hari. Selama penulis memberikan asuhan, keadaan ibu “GH” dalam batas normal, namun pada pemeriksaan Hb trimester III pada UK 38 minggu 6 hari Hb ibu 10,1 g/dl dan sudah ada peningkatan kadar Hb, pemeriksaan sebelumnya pada kehamilan trimester 2 Hb ibu 8,0 g/dl. Menurut WHO kadar Hb <11 g% pada kehamilan trimester III dikategorikan mengalami anemia ringan, sehingga ibu

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf ·...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

59

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Penerapan asuhan kebidanan pada ibu “GH” beserta janinnya selama masa

kehamilan dari umur kehamilan 38 minggu 6 hari

Kunjungan pertama kali ke rumah ibu “GH” pada 19 Maret 2019 untuk

menyepakati maksud dan tujuan asuhan. Keadaan rumah Ibu “GH” bersih dan

nyaman tersedia ventilasi udara dan jamban, lingkungan rumah dekat dengan lokasi

PMB “M” dan terdapat pepohonan hijau sekitar pekarangan rumah. Setelah

diberikan penjelasan, ibu “GH” bersedia menjadi responden asuhan kebidanan dari

kehamilan trimester III sampai 42 hari masa nifas beserta bayinya. Sejak awal

kehamilan ibu “GH” sudah melakukan kunjungan antenatal sebanyak 8 kali di

Dokter SpOG dan PMB “M”. Ibu “GH” sudah melakukan pemeriksaan

laboratorium 3 kali pada umur kehamilan 29 minggu 1 hari, 33 minggu 3 hari dan

38 minggu 6 hari. Kehamilan ibu “GH” dikategorikan dalam anemia ringan

sehingga penulis mendapatkan persetujuan dan izin untuk memberikan asuhan

kebidanan pada ibu “GH”dan melakukan kunjungan selama masa kehamilan ibu

“GH” sebanyak 1 kali.

Penulis memberikan asuhan pada ibu “GH” sejak umur kehamilan 38

minggu 6 hari. Selama penulis memberikan asuhan, keadaan ibu “GH” dalam batas

normal, namun pada pemeriksaan Hb trimester III pada UK 38 minggu 6 hari Hb

ibu 10,1 g/dl dan sudah ada peningkatan kadar Hb, pemeriksaan sebelumnya pada

kehamilan trimester 2 Hb ibu 8,0 g/dl. Menurut WHO kadar Hb <11 g% pada

kehamilan trimester III dikategorikan mengalami anemia ringan, sehingga ibu

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

60

“GH” perlu diberikan asuhan. Berikut adalah hasil asuhan yang penulis berikan

kepada ibu “GH” yang didapatkan berdasarkan dokumentasi buku KIA dan data

primer penulis saat memberikan asuhan.

Tabel 3

Catatan Perkembangan Ibu “GH” beserta Janinnya yang Menerima Asuhan

Kebidanan Selama Masa Kehamilan dari Umur Kehamilan 38 Minggu 6 Hari

Secara Komprehensif di PMB “M” Tahun 2019

Hari/Tanggal/

Waktu/Tempat Catatan Perkembangan

Tanda

Tangan/

Nama

1 2 3

Kamis/21

Maret

2019/19.00

Wita/di PMB

“M”

S: Ibu mengatakan untuk saat ini tidak ada

keluhan, suplemen penambah darah yang

diberikan oleh bidan sudah habis dan

gerakan janin masih aktif dirasakan.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, BB 66 kg, TD 110/70

mmHg, suhu 36,5˚C, nadi 80 x/menit,

respirasi 20 x/menit. Kepala : tidak ada

benjolan, bentuk simetris, muka tidak

pucat, tidak ada oedema. Mata :

konjungtiva merah muda, sklera putih.

Hidung dan telinga bersih, tidak ada

pengeluaran. Leher : tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena

jugularis dan tidak ada pembengkakan

kelenjar limfe. Payudara : kedua payudara

bersih, bentuk simetris, dan kolostrum

belum keluar. Abdomen membesar dengan

arah memanjang, terdapat linea nigra dan

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

61

1 2 3

tidak ada bekas luka operasi. McD 30 cm,

Palpasi abdominal dengan teknik leopold:

a. Leopold I : TFU 3 jari dibawah px, pada

bagian atas perut ibu teraba bagian besar

dan lunak.

b. Leopold II : Pada sisi kiri perut ibu teraba

satu bagian keras, datar memanjang seperti

papan dan terasa ada tahanan, sedangkan

pada kanan perut ibu teraba bagian-bagian

kecil janin.

c. Leopold III : pada bagian bawah perut ibu

teraba satu bagian bulat, keras dan tidak

dapat digoyangkan.

d. Leopod IV : posisi tangan pemeriksa

divergen.

DJJ: 140 x/menit, kuat dan teratur. Tafsiran

berat badan janin: 2.945 gram.

Ekstremitas : tidak ada edema dan varises,

reflek patella kanan dan kiri positif.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000 UK 39

minggu 1 hari preskep U Puki T/H

intrauterine dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai hasil pemeriksaan dalam batas

normal, Ibu dan suami menerima dan

mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Memberikan ibu suplemen kehamilan yang

diberikan bidan yaitu SF 2x60 mg dan

memberitahu ibu untuk melanjutkan

minum suplemen kehamilan yang lain :

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

62

1 2 3

20.30 Wita/di

Rumah Ibu

“GH”

kalsium 1x500 mg, B1 1x50 mg, Ibu

bersedia minum obat secara teratur.

3. Menganjurkan ibu untuk melakukan

kunjungan ulang ke tenaga kesehatan 1

minggu lagi atau sewaktu-waktu apabila

mengalami keluhan, Ibu mengerti dan

bersedia mengikuti anjuran.

4. Memberikan KIE mengenai :

a. Minum suplemen tablet tambah darah

tidak boleh meminumnya dibarengi

dengan teh harus menggunakan air putih.

b. Pentingnya menyediakan pendonor darah

untuk mempersiapkan apabila

kemungkinan terjadi kegawatdaruratan,

Ibu bersedia menyiapkan pendonor yaitu

suami.

c. Memilih jenis kontrasepsi yang cocok

dengan ibu, Ibu mengatakan ingin

menggunakan kontrasepsi hormonal suntik

KB 3 bulan.

d. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda-

tanda persalinan, Ibu mengerti dan

bersedia datang ke fasilitas kesehatan

apabila mengalami tanda-tanda persalinan.

e. Mengingatkan ibu untuk selalu memantau

gerakan janin, Ibu mengerti dan bersedia

memantau gerakan janin.

f. Menganjurkan ibu untuk melakukan jalan-

jalan pada pagi hari atau sore hari, ibu

bersedia melakukannya.

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

63

1 2 3

g. Makan-makanan yang mengandung zat

besi seperti daging merah, ati, sayur hijau,

kacang hijau dan kuning telur, ibu bersedia

untuk mengkonsumsi makanan yang

mengandung zat besi.

h. Memberitahu ibu untuk istirahat secara

teratur serta mengurangi aktifitas dan

minum suplemen kehamilan secara teratur,

ibu bersedia meminum obat secara teratur.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sumber: (Data primer didapatkan dari hasil pemeriksaan, data sekunder didapatkan dari

dokumentasi buku KIA ibu “GH”).

2. Penerapan asuhan kebidanan kepada ibu “GH” beserta bayi baru lahir selama

masa persalinan

Data persalinan serta bayi baru lahir penulis peroleh dengan memberikan

asuhan langsung selama kala I sampai dengan kala IV persalinan. Persalinan ibu

berlangsung normal dan tidak ada kegawatdaruratan serta keadaan patologis. Ibu

bersalin di PMB “M”, selama proses persalinan terpantau baik selama kala I sampai

dengan kala IV.

Kala I persalinan yang dapat diamati penulis berlangsung 3 jam dari fase

aktif dengan dilatasi serviks 5 cm, kala II berlangsung selama ± 10 menit tanpa

adanya penyulit dan kegawatdaruratan, kala III berlangsung selama 5 menit tanpa

adanya komplikasi, dan kala IV berlangsung selama 2 jam postpartum tanpa adanya

penyulit. Secara keseluruhan kondisi ibu dalam batas normal dan tidak terdapat

penyulit. Asuhan kebidanan yang diberikan dijabarkan sebagai berikut:

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

64

Tabel 4

Catatan Perkembangan Ibu “GH” beserta Bayi Baru Lahir yang Menerima

Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan secara Komprehensif di PMB “M”

Tahun 2019

Hari/Tanggal/

Waktu/Tempat Catatan Perkembangan

Tanda

Tangan/

Nama

1 2 3

Sabtu/23

Maret

2019/09.45

Wita/di PMB

“M”

S: Ibu datang ke PMB “M” bersama suami

dengan keluhan sakit perut hilang timbul

sejak pukul 02.00 wita (tgl 23 Maret 2019)

dan keluar lendir bercampur darah dari

pukul 09.00 wita (tgl 23 Maret 2019). Sakit

perut hilang timbul semakin sering sejak

awal dirasakan. Ibu makan terakhir pukul

07.00 wita (tgl 23 Maret 2019) dengan

porsi setengah piring nasi komposisinya

ikan, telur, 1 potong tahu serta 1 mangkuk

kecil sayur. Ibu minum terakhir pukul

09.30 wita (tgl 23 Maret 2019) jumlah 1

gelas air putih. BAB terakhir ibu pukul

06.00 wita (tgl 23 Maret 2019) konsistensi

lembek, BAK terakhir ibu pukul 08.00 wita

(tgl 23 Maret 2019) warna kuning jernih

dan tidak ada keluhan saat BAB maupun

BAK. Ibu dapat beristirahat di sela-sela

kontraksi dan dapat melakukan relaksasi

pernapasan, kondisi ibu masih kuat dan

siap untuk melahirkan.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil,

BB66,5 kg, suhu 36,6˚C,

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

65

1 2 3

09.45 Wita

TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit,

respirasi 22 x/menit. McD 30 cm, Palpasi

abdominal dengan teknik leopold :

a. Leopold I : TFU 2 jari di bawah px, dan

teraba bagian bulat lunak di fundus.

b. Leopold II : pada bagian kiri perut ibu

teraba bagian panjang, terasa ada tahanan

seperti papan, pada kanan perut ibu teraba

bagian-bagian kecil janin.

c. Leopold III : di bagian bawah perut ibu

teraba satu bagian bulat keras, tidak dapat

digoyangkan.

d. Leopold IV : posisi tangan pemeriksa

divergen.

Perlimaan 3/5, taksiran berat badan janin

2945 gram, His kuat sebanyak 3 kali dalam

10 menit durasi 40 detik, DJJ 142

kali/menit kuat dan teratur. Inspeksi pada

vulva terdapat pengeluaran lendir

bercampur darah, tidak terdapat

pengeluaran air. Hasil pemeriksaan dalam

oleh bidan “M”. Pada vulva tidak ada

oedema, tidak ada tanda infeksi seperti

kemerahan, bengkak ataupun nyeri, pada

vagina tidak ada massa, porsio lunak,

pembukaan 5 cm, (efficement) 50%,

selaput ketuban utuh, presentasi kepala,

denominator ubun-ubun kecil (UUK),

posisi kiri depan, moulase 0, penurunan

setinggi pinggir bawah simfisis (Hodge II),

tidak teraba bagian kecil dan tali pusat,

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

66

1 2 3

kesan panggul normal. Pada anus tidak ada

haemoroid, pada ekstremitas bawah tidak

ada oedema.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P000 UK 39

minggu 3 hari preskep U puki T/H

intrauterine dengan persalinan kala I fase

aktif dengan anemia ringan.

Masalah :

1. Ibu dan suami belum mengetahui teknik

mengurangi rasa nyeri.

P:

1. Bidan menginformasikan kepada ibu dan

suami mengenai hasil pemeriksaan, Ibu

dan suami mengtahui dan dapat menerima

hasil pemeriksaan.

2. Bidan menginformasikan mengenai

tindakan yang akan dilakukan, Ibu dan

suami mengetahui dan menyetujui

tindakan dan bersedia tanda tangan pada

informed consent.

3. Memfasilitasi kebutuhan ibu bersalin

dengan melibatkan pendamping, seperti:

a. Memfasilitasi kebutuhan nutrisi ibu, Ibu

minum setengah gelas teh manis dan ibu

makan satu potong roti.

b. Membantu ibu mengurangi rasa nyeri

dengan mengajarkan ibu melakukan nafas

relaksasi, Ibu dapat mengatur nafas dan ibu

terlihat lebih tenang.

c. Mengajarkan suami untuk melakukan

massase pada pinggul ibu,

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

67

1 2 3

Suami dapat melakukan massase.

d. Memfasilitasi kebutuhan mobilisasi dan

istirahat ibu, Ibu dapat beristirahat di sela-

sela kontraksi dan ibu dapat miring kiri di

atas bed.

e. Memfasilitasi kebutuhan eliminasi ibu, Ibu

dapat berkemih sendiri di kamar mandi dan

kandung kemih tidak penuh.

f. Menginformasikan kepada ibu teknik

meneran yang efektif, Ibu mengetahui dan

bersedia melakukannya

g. Memfasilitasi ibu mengenai kebutuhan

posisi bersalin, Ibu memilih posisi bersalin

dengan posisi setengah duduk.

h. Menyiapkan peralatan partus, obat, alat

perlindungan diri (APD), Alat

kegawatdaruratan serta menyiapkan

lingkungan, Alat dan APD sudah lengkap

dan tersusun secara ergonomis.

i. Memantau kesejahteraan ibu dan janin serta

kemajuan persalinan menggunakan

partograf, Hasil terlampir pada partograf.

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sabtu/23

Maret

2019/12.20

Wita/di Ruang

Bersalin PMB

“M”

S: Ibu mengeluh sakit perut semakin keras

dan ingin mengedan serta ibu merasa

keluar air merembes dari jalan lahir.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/70 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, his 4-5 kali

dalam 10 menit durasi 40-45 detik,

perlimaan 1/5, DJJ 140 x/menit kuat dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

68

1 2 3

teratur. Inspeksi: terdapat peningkatan

pengeluaran lendir bercampur darah dan

tampak dorongan pada anus, vulva

membuka, perineum menonjol dan

perineum pucat dan kaku. Hasil

pemeriksan dalam oleh bidan “M” : Pada

bagian vulva normal, vagina normal,

porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm

(lengkap), selaput ketuban sudah pecah,

warna jernih, berbau amis, tidak tercampur

mekonium, denominator UUK depan,

moulase 0, penurunan hodge IV sejajar os

coccigeus, tidak teraba bagian kecil dan tali

pusat.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000 UK 39

minggu 3 hari preskep U puki T/H

intrauterine dengan persalinan kala II +

anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai hasil pemeriksaan, Ibu dan

suami mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Menyiapkan ibu posisi bersalin saat kepala

sudah di dasar panggul, Ibu mengatakan

nyaman dengan posisi setengah duduk.

3. Memimpin ibu untuk meneran, Ibu bisa

meneran dengan efektif.

4. Mengobservasi kesejahteraan janin disela-

sela his, DJJ 140 x/menit kuat dan teratur.

5. Memfasilitasi kebutuhan minum ibu, Ibu

dapat minum teh manis.

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

69

1 2 3

12.23 Wita

12.30 Wita

6. Melakukan episiotomi, Episitomi sudah

dilakukan dan perineum tidak kaku.

7. Menolong persalinan sesuai APN, Bayi

lahir pada tanggal 23 Maret 2019 pada

pukul 12.30 Wita, segera menangis, gerak

aktif dan jenis kelamin laki-laki.

8. Menjaga kehangatan bayi dengan cara

mengeringkan dan menyelimuti bayi, Bayi

diletakkan pada perut ibu dan diselimuti.

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Sabtu/23

Maret

2019/12.30

Wita/di Ruang

Bersalin PMB

“M”

12.31 Wita

S: Ibu mengatakan lega bayinya sudah lahir

dan masih merasa mulas pada perutnya.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/60 mmHg, nadi 82 x/menit

respirasi 20x/menit, TFU sepusat, tidak

teraba janin kedua, kontraksi uterus baik,

kandung kemih tidak penuh.

Bayi : tangis kuat, gerak aktif, kulit

kemerahan, jenis kelamin laki-laki.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000 Pspt.B

+ persalinan kala III dengan anemia ringan

+ Neonatus aterm vigorous baby dalam

masa adaptasi.

P:

1. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai hasil pemeriksaan, Ibu dan

suami mengetahui dan dapat menerima

hasil pemeriksaan.

2. Menginformasikan kepada ibu bahwa akan

dilakukan injeksi oksitosin, Ibu

mengetahui dan bersedia.

Bidan “M”

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

70

1 2 3

3. Menginjeksikan oksitosin 10 IU secara IM

di paha kanan luar 1/3 bagian atas,

Kontraksi uterus baik dan tidak ada reaksi

alergi.

4. Menjepit dan memotong tali pusat, Tidak

ada perdarahan tali pusat.

5. Meletakkan bayi di dada ibu untuk IMD,

Bayi telah diposisikan seperti katak dan

bayi dalam keaadan nyaman dalam

dekapan ibu tanpa menggunakan pakaian.

6. Melakukan Penegangan Tali Pusat

Terkendali (PTT), Plasenta lahir spontan

kesan lengkap pukul 12.35 Wita.

7. Melakukan massase fundus uteri, Kontraksi

uterus baik.

8. Memeriksa kelengkapan plasenta, Plasenta

dalam keadaan utuh dan kesan lengkap.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sabtu/23

Maret

2019/12.35

Wita/di Ruang

Bersalin PMB

“M”

S: Ibu mengatakan lega plasenta sudah lahir.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/70 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, TFU 2 jari

dibawah pusat, kontraksi uterus baik,

kandung kemih tidak penuh, terdapat

laserasi grade II (mukosa vagina, kulit

perineum dan otot perineum), perdarahan

tidak aktif.

Bayi : tangis kuat, gerak aktif dan kulit

kemerahan.

Bidan “M”

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

71

1 2 3

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B

persalinan kala IV + laserasi grade II

dengan anemia ringan + Neonatus aterm

vigorous baby dalam masa adaptasi.

Bidan “M”

P:

1. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai hasil pemeriksaan, Ibu dan

suami mengetahui dan dapat menerima

hasil pemeriksaan.

2. Melakukan informed consent kepada ibu

dan suami bahwa akan dilakukan

penjahitan perinium, Ibu dan suami setuju.

3. Memantau kemajuan IMD, Bayi terlihat

mencium dan menjilat tangannya.

4. Menyuntikkan lidocain 1 % 4 cc pada

robekan jalan lahir yang akan di jahit,

Tidak ada reaksi alergi.

5. Melakukan penjahitan pada laserasi grade

II di mukosa vagina, kulit perineum dan

otot perineum, Penjahitan sudah dilakukan

secara jelujur dan tidak ada perdarahan

aktif.

6. Mengevaluasi jumlah darah yang keluar,

Perdarahan ± 250 cc.

7. Membersihkan ibu, lingkungan dan

dekontaminasi alat. Ibu, lingkungan dan

alat sudah bersih.

8. Membimbing ibu dan suami untuk

melakukan massase fundus uteri, Ibu dan

suami dapat melakukan massase fundus

uteri dengan baik.

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

72

1 2 3

9. Melakukan pemantauan kala IV yaitu

tekanan darah, nadi, suhu, TFU, kontraksi

uterus, darah yang kelur dan kandung

kemih, Hasil terlampir pada partograf.

Demmy Astiti

Sabtu/23

Maret

2019/13.30

Wita/di Ruang

Bersalin PMB

“M”

Asuhan Kebidanan Pada Bayi Umur 1 Jam

S: Bayi dalam keadaan hangat dan bayi

berhasil dilakukan IMD ± 1 jam.

O: Bayi menangis kuat, gerak aktif, kulit

kemerahan, sudah BAB dan belum BAK.

A: Bayi ibu “GH” umur satu jam neonatus

aterm vigorous baby dalam masa adaptasi.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengerti dan menerima hasil pemeriksan.

2. Melakukan informed consent kepada ibu

dan suami bahwa bayi akan disuntikkan

vitamin K dan dioleskan salep mata, Ibu

dan suami mengetahui tujuan pemberian

vitamin K dan salep mata, Ibu dan suami

bersedia.

3. Menyuntikkan vitamin K (Neo-K) 1 mg

sebanyak 0,5 ml secara IM disuntik dipaha

kiri, Tidak ada reaksi alergi dan tidak ada

perdarahan.

4. Memberikan salep mata gentamycin 1 %

pada konjungtiva mata kiri dan kanan,

Tidak ada reaksi alergi.

5. Melakukan perawatan tali pusat, Tidak ada

perdarahan tali pusat dan terbungkus

dengan kassa steril.

Demmy Astiti

Bidan “R”

Bidan “R”

Bidan “R”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

73

1 2 3

6. Memakaikan pakaian bayi, Bayi dalam

keadaan hangat dan nyaman.

7. Membimbing ibu menyusui dengan benar

dalam posisi tidur, Ibu dapat menyusui

bayinya dengan benar.

8. Memberikan KIE pada ibu tentang:

a. Tanda bahaya bayi baru lahir, Ibu mengerti

dan sudah mengetahui tanda bahaya bayi

baru lahir.

b. Cara menjaga bayi agar tetap hangat, Ibu

memahami cara menjaga bayi agar tetap

hangat.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sumber: (Data Primer didapatkan dari hasil pemeriksaan dan data sekunder dari dokumentasi buku

KIA dan PMB “M”).

3. Penerapan asuhan kebidanan masa nifas pada ibu “GH” sampai dengan 42 hari

Asuhan kebidanan masa nifas pada ibu “GH” sampai dengan 42 hari

berjalan fisiologis. Penulis melakukan kunjungan pada KF 1, KF 2, dan KF 3,

adapun asuhan kebidanan masa nifas pada ibu “GH” yang telah diberikan penulis

di uraikan sebagai berikut:

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

74

Tabel 5

Catatan Perkembangan Ibu “GH” yang Menerima Asuhan

Kebidanan pada Masa Nifas secara Komprehensif di PMB “M” dan Rumah Ibu

“GH” Tahun 2019

Hari/Tanggal/

Waktu/Tempat Catatan Perkembangan

Tanda

Tangan/

Nama

1 2 3

Sabtu/23

Maret

2019/14.35

Wita/di Ruang

Bersalin PMB

“M”

S: Ibu mengatakan bahagia dengan kelahiran

bayinya dan masih merasa nyeri pada luka

jahitan perineum.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/80 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, kolostrum

sudah keluar, TFU 2 jari dibawah pusat,

kontraksi uterus baik, kandung kemih tidak

penuh, jahitan tertaut dan tidak ada tanda

infeksi, perdarahan tidak aktif dan

pengeluaran lokia rubra.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt B +

2 jam postpartum dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengetahui dan menerima hasil

pemeriksaan.

2. Memfasilitasi ibu dalam kebutuhan nutrisi,

Ibu makan 1 potong roti dan minum air

putih 250 ml.

3. Memberikan KIE tentang tanda bahaya

masa nifas, nutrisi masa nifas dan

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

75

1 2 3

menyusui, Ibu mengerti penjelasan yang

telah diberikan.

4. Memfasilitasi ibu dan bayi istirahat setelah

menyusui, Ibu dapat beristirahat.

5. Membimbing ibu untuk melakukan senam

kegel, Ibu dapat melakukannya.

6. Memberikan terapi oral 10 tablet yaitu

amoxicillin 3x125 mg/hari, paracetamol

3x500 mg/hari, vitamin A 1x200.000 IU, sf

1x60 mg/hari, vitamin c 60 mg. Ibu

bersedia minum obat sesuai anjuran.

7. Memfasilitasi ibu untuk menyusui bayinya

dalam posisi tidur, Bayi menyusu kuat.

8. Menganjurkan ibu dan suami untuk

menjaga kehangatan bayi, Ibu dan suami

bersedia melakukannya.

9. Memindahkan ibu dan bayi ke ruang nifas,

Ibu dan bayi rawat gabung.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

20.35 Wita/di

Ruang Nifas

PMB “M”

S: Ibu mengatakan belum mengetahui tanda

bahaya masa nifas, teknik menyusui yang

benar dengan cara duduk dan berbaring dan

cara merawat luka jahitan. Ibu sudah

minum air putih 250 ml dan 1 potong roti,

ibu sudah BAK pukul 18.00 Wita dan

belum BAB. Ibu sudah menyusui tiga kali,

sudah menjaga kehangatan bayi dengan

menyelimuti bayi dan tidak membiarkan

bayi terpapar kipas angin, ibu dan suami

sudah dapat memeriksa kontraksi uterus

dan melakukan massase fundus uteri , ibu

sudah dapat mobilisasi seperti miring

Demmy Astiti

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

76

1 2 3

kanan atau kiri,duduk, berdiri dan berjalan.

Ibu menyusui bayinya secara on demand

dan membangunkan bayinya untuk disusui

apabila bayinya tertidur lebih dari dua jam.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil,suhu

36,6˚C, TD 120/70 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, wajah tidak

pucat, konjungtiva merah muda, tidak ada

oedema, mukosa mulut lembab, payudara

bersih, puting tidak ada lecet, kolostrum

keluar lancar, TFU 2 jari dibawah pusat,

kontraksi baik, kandung kemih tidak

penuh, perdarahan tidak aktif dan

pengeluaran lokia rubra.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001

Pspt B + 6 jam postpartum dengan anemia

ringan.

Masalah:

1. Ibu belum mengetahui tanda bahaya masa

nifas.

2. Ibu belum mengetahui teknik menyusui

yang benar dengan posisi duduk dan

berbaring

3. Ibu belum mengetahui cara merawat luka

jahitan.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengetahui dan menerima hasil

pemeriksaan.

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

77

1 2 3

2. Membimbing ibu untuk menyusui dengan

posisi berbaring dan duduk, Ibu bisa dan

dapat memahami cara menyusui dengan

posisi berbaring maupun duduk.

3. Memberitahu ibu cara merawat luka jahitan

perineum, Ibu mengerti dan bersedia

melakukannya.

4. Mengajurkan ibu untuk melanjutkan senam

kegel, Ibu bersedia untuk melakukan

senam kegel.

5. Memberikan KIE kepada ibu dan suami

tentang :

a. Tanda bahaya pada masa nifas

b. Kebutuhan masa nifas yaitu kebutuhan

nutrisi, eliminasi, personal hygiene,

mobilisasi dan senam nifas

c. Mengatur pola istirahat dengan ikut tidur

saat bayi tidur.

d. Pemberian ASI on demand atau diberikan

setiap 2 jam sekali.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Minggu/24

Maret

2019/12.30

Wita/di Ruang

Nifas PMB

“M”

S: Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Ibu

sudah bisa menerapkan cara menyusui

yang benar, ASI sudah keluar lancar dan

tidak ada keluhan saat menyusui.Ibu

makan pukul 07.30 Wita dengan komposisi

satu piring nasi, satu potong paha ayam,

satu mangkuk sayur, 1 potong tempe dan

tahu. Ibu minum terakhir pukul 11.00 Wita

± 200 ml jenis air putih. Pola eliminasi : ibu

BAK terakhir pukul 09.30 Wita warna

kuning jernih dan ibu belum BAB.

Demmy Astiti

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

78

1 2 3

Ibu dapat tidur di malam hari 5-6 jam dan

sesekali bangun untuk menyusui bayinya,

keluhan ibu tidak dapat tidur nyenyak

karena harus bangun untuk menyusui

bayinya.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,6˚C, TD 110/80 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, laktasi masih

keluar kolostrum, jumlah cukup (lancar),

kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah

pusat, perdarahan tidak aktif, pengeluaran

lokia rubra, perineum tidak ada tanda

infeksi. Mobilisasi miring kanan, miring

kiri, bangun, berdiri dan berjalan.

A: Ibu ”GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B

+ 1 hari postpartum dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengetahui dan menerima hasil

pemeriksaan.

2. Memberikan ibu Vitamin A 1x200.000 IU

dosis kedua 1 kapsul.

3. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi

obat dan suplemen tambah darah yang

telah diberikan, Ibu sudah

mengkonsumsinya dan reaksi muntah tidak

ada.

4. Mengingatkan ibu kembali mengenai

kebutuhan nutrisi dan cairan, diantaranya

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

79

1 2 3

14.00 Wita

makan makanan yang bergizi yang

mengandung karbohidrat, protein, sayur

dan buah-buahan, ibu juga harus minum air

lebih dari 14 gelas setiap harinya, Ibu

memahami dan bersedia mengikuti apa

yang disarankan.

5. Menganjurkan kepada ibu melakukan

senam nifas di rumah, Ibu bersedia

melakukannya.

6. Bidan memberitahu ibu untuk melakukan

kunjungan ulang pada tanggal 27 Maret

2019, Ibu bersedia untuk melakukan

kunjungan ulang.

7. Bidan menginformasikan kepada ibu dan

suami bahwa ibu diperbolehkan pulang

pukul 14.00 WITA, Ibu dan suami merasa

senang atas kepulangannya.

8. Memberikan sosialisasi kepada ibu dan

suami tentang perawatan bayi baru lahir,

program pemberian ASI eksklusif dan cara

menyimpan ASI, Ibu dan suami ikut

mendengarkan penjelasan yang telah

diberikan dan sudah memahaminya.

9. Mengingatkan kembali kepada ibu

mengenai untuk selalu menjaga personal

hygine, memenuhi kebutuhan nutrisi ibu

nifas di rumah, Ibu mengerti dan bersedia.

10. Menginformasikan kepada ibu bahwa ibu

sudah diperbolehkan pulang, Ibu dan suami

senang.

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Bidan “M”

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

80

1 2 3

Senin/25

Maret

2019/07.00

Wita/di

Rumah Ibu

“GH”

Kunjungan Nifas 1 (KF1)

S: Ibu mengatakan tidak ada keluhan.

Menyusui: ibu sudah bisa menerapkan cara

menyusui dengan benar dan ibu tidak ada

keluhan saat menyusui. Pola nutrisi: makan

terakhir pukul 19.30 Wita (24 Maret 2019)

dengan komposisi satu piring nasi, satu

potong ikan, satu butir telur rebus, satu

mangkuk sayur. Minum terakhir pukul

06.30 Wita sebanyak kurang lebih 2 gelas

dengan jenis air putih. Pola eliminasi: ibu

sudah BAB pukul 05.00 Wita, konsistensi

lembek, warna kecoklatan, BAK terakhir

Pukul 05.00 Wita, warna kuning jernih dan

tidak ada keluhan. Istirahat malam kurang

lebih 5-6 jam, ibu sesekali bangun untuk

menyusui bayinya dan mengganti popok.

keluhan:

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/70 mmHg, nadi 80 x/menit

respirasi 20 x/menit, laktasi keluar

kolostrum jumlah cukup (lancar), kontraksi

uterus baik, TFU 3 jari dibawah pusat,

perdarahan tidak aktif, pengeluaran lokia

rubra, perineum tidak ada tanda-tanda

infeksi, BAB/BAK: (+)/(+), ekstremitas

tidak ada oedema.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B

+ 1 hari postpartum dengan anemia

ringan.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

81

1 2 3

Masalah :

1. Ibu kurang bisa tidur nyenyak karena harus

bangun untuk menyusui bayinya.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu, Ibu mengerti dan menerima

hasil pemeriksaan.

2. Memberikan KIE kepada ibu tentang

personal hygiene, Ibu bersedia untuk

menjaga kebersihan diri termasuk

kebersihan alat genetalia.

3. Mengingatkan kepada ibu megenai

kebutuhan nutrisi dan cairan selama masa

nifas, diantaranya ibu harus makan

makanan bergizi yang mengandung

karbohidrat, protein, sayur dan buah-

buahan dan ibu harus minum kurang lebih

14 gelas setiap harinya, Ibu bersedia.

4. Membimbing ibu untuk melakukan senam

kegel, Ibu dapat melakukannya dengan

baik.

5. Memberitahu ibu untuk menjaga pola

istirahat dan ikut tidur saat bayi sedang

tidur, Ibu bersedia melakukannya.

6. Mengingatkan ibu untuk mengkonsumsi

obat dan suplemen tambah darah yang

telah diberikan Bidan, Ibu sudah

mengkonsumsinya dan reaksi muntah tidak

ada.

7. Memberikan KIE tentang perawatan bayi

baru lahir :

Demmy Astiti

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

82

1 2 3

a. Menjemur bayi selama kurang lebih 30

menit di pagi hari (maksimal pukul 09.00

Wita), Ibu bersedia melakukannya.

b. Mengajarkan ibu melakukan pijat bayi di

rumah, Ibu mengerti dan dapat

melakukannya.

c. Mengajarkan ibu cara memandikan bayi,

Ibu mengerti dan bisa melakukannya.

d. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusat,

Ibu dapat melakukannya.

e. Memberitahu ibu untuk selalu memenuhi

kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan

ASI eksklusif secara on demand, Ibu

mengerti dan bersedia.

f. Memberitahu kepada ibu untuk tetap

menjaga kehangatan bayi di rumah, Ibu

mengerti dan bersedia melakukannya.

Rabu/27

Maret

2019/18.00

Wita/di PMB

“M”

Kunjungan Nifas 2 (KF2)

S: Ibu mengatakan untuk saat ini tidak ada

keluhan. Menyusui: ibu sudah bisa

menerapkan cara menyusui dengan benar

dan tidak ada keluhan saat menyusui. Pola

nutrisi: makan 3-4 kali sehari dengan

komposisi satu piring nasi, satu butir telur

rebus, satu potong ayam dan satu mangkuk

sayur, di sela jam makan ibu kadang

mengonsumsi biskuit dan buah-buahan,

minum 12-14 gelas (2-3 liter) sehari

dengan jenis air putih. Pola eliminasi: BAB

tadi pagi dengan konsistensi lembek, warna

kecoklatan, BAK 5-6 kali sehari warna

Bidan “M”

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

83

1 2 3

kuning jernih dan tidak ada keluhan.

Istirahat: malam tidur kurang lebih 6 jam

sesekali bangun untuk menyusui bayinya

dan mengganti popok.

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,6˚C, TD 110/70 mmHg, nadi 80

x/menit, respirasi 20 x/menit, kontraksi

uterus baik, TFU pertengahan pusat

simfisis, perdarahan tidak aktif,

pengeluaran lokia sanguinolenta, perineum

tidak ada tanda infeksi, ASI keluar lancar,

BAB/BAK: (+)/(+).

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B

+ 4 hari postpartum dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengerti dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Bidan memberikan KIE mengenai KB ibu,

Ibu berencana mengunakan KB suntik 3

bulan.

3. Memberikan KIE kepada ibu mengenai:

a. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang

tanda bahaya masa nifas yang mungkin

terjadi, Ibu sudah mengetahui tanda bahaya

masa nifas.

b. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan

senam nifas di rumah, Ibu bersedia

melakukannya.

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

84

1 2 3

c. Mengingatkan ibu untuk menjemur bayi di

bawah sinar matahari selama kurang lebih

30 menit pada pagi hari maksimal pukul

09.00 Wita, Ibu sudah melakukannya di

rumah.

d. Mengingatkan ibu untuk memberikan

bayinya ASI secara on demand, Ibu sudah

memberikan ASI secara on demand dan

ibu melakukan pemberian ASI eksklusif.

4. Menyepakati kunjungan ulang dengan ibu

pada tanggal 22 April 2019 atau jika ibu

ada keluhan.

Bidan “M”

Senin/22 April

2019/ 19.00

Wita/di PMB

“M”

Kunjungan Nifas 3 (KF 3)

S: Ibu mengatakan untuk saat ini tidak ada

keluhan dan beraktifitas dengan biasa. Ibu

mengkonsumsi makanan 3 kali sehari

dengan porsi sedang jenis makanan nasi,

sayur, lauk pauk dan buah-buahan. Minum

12-14 gelas (2-3 liter) sehari dengan jenis

air putih. Ibu BAB 1 kali/hari, BAK 7-8

kali/hari, tidak ada keluhan saat BAK

maupun BAB. Ibu menyusui bayinya

secara on demand, ketika bayi tidur lebih

dari 2 jam, ibu akan membangunkan

bayinya untuk disusui. Ibu dapat istirahat

disesuaikan dengan pola istirahat bayi. Ibu

mengatakan masih melakukan senam nifas

seperti yang sudah diajarkan setiap hari di

rumah.

O: Keadaan umum saat ini baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

85

1 2 3

36,5˚C, TD 120/80 mmHg, nadi 80x/menit,

respirasi 20 x/menit, wajah tidak pucat,

tidak ada oedema, konjungtiva merah

muda, mukosa mulut lembab, payudara

bersih, tidak ada lecet, ASI keluar lancar,

pengeluaran lokia alba, tidak ada odema

pada ekstremitas.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B +

30 hari postpartum dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai hasil pemeriksaan, Ibu dan

suami mengerti dan menerima hasil

pemeriksaan.

2. Memberikan dukungan kepada ibu untuk

terus memberikan ASI eksklusif dan on

demand kepada bayinya, Ibu menerima dan

bersedia melakukannya.

3. Mengingatkan ibu tentang alat kontrasepsi

yang akan digunakan, Ibu sudah berdiskusi

dengan suami dan ibu akan menggunakan

alat kontrasepsi hormonal suntik 3 bulan

pada 42 hari postpartum.

.4. Menjelaskan kepada ibu mengenai

keuntungan, kerugian dan efek samping

dari kontasepsi hormonal suntik 3 bulan,

Ibu sudah mengetahui dan memahami

penjelasan yang telah diberikan.

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

86

1 2 3

Sabtu/4 Mei

2019/19.00

Wita/di PMB

“M”

Kunjungan Nifas 42 hari

S: Ibu mengatakan untuk saat ini tidak ada

keluhan, ingin cek ulang kadar Hb dan

melakukan kunjungan untuk mendapat

pelayanan KB di PMB “M”. Menyusu: ibu

tidak ada keluhan. Pola nutrisi: ibu makan

3-4 kali sehari, dengan komposisi: satu

piring nasi, satu mangkuk sayur, 1 potong

ikan, 1 butir telur dan tempe. Ibu Minum

12-14 gelas (2-3 liter) sehari, jenis minum

: air putih, pola eliminasi : BAB satu hari

sekali, konsistensi lembek, warna

kecoklatan, BAK 6-7 kali sehari, warna

kuning jernih, tidak ada keluhan saat BAB

maupun BAK. Istirahat: malam kurang

lebih 6-7 jam, sesekali bangun untuk

menyusui bayinya, ibu dapat istirahat saat

bayinya tidur, keluhan: kurang bisa tidur

nyenyak karena harus menyusui dan

mengganti popok. Aktivitas: sudah

melakukan aktivitas seperti biasa,

misalnya: memasak, membersihkan rumah

dan mencuci pakaian. Psikologi: sangat

menikmati perannya sebagai orang tua dari

anak pertamanya

O: Keadaan umum ibu baik, kesadaran

komposmentis, keadaan emosi stabil, suhu

36,5˚C, TD 110/70 mmHg, nadi 80x/menit,

respirasi 20x/menit, payudara bersih tidak

ada tanda bengkak maupun lecet,

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

87

1 2 3

laktasi: keluar ASI, jumlah banyak

(lancar), TFU tidak teraba, BAB/BAK:

(+)/(+), Hb : 11,4 g/dl.

A: Ibu “GH” umur 19 tahun P1001 Pspt.B

+ 42 hari postpartum dengan akseptor baru

KB suntik 3 bulan dengan anemia ringan.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengerti dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Melakukan informed consent bahwa akan

dilakukan pemeriksaan hemoglobin untuk

mengetahui apakah ibu mengalami anemia

pada saat nifas atau tidak, karena pada saat

kehamilan trimester III ibu mengalami

anemia ringan, Ibu bersedia dilakukan

pemeriksaan hemoglobin.

3. Melakukan pemeriksaan hemoglobin ,

Hasil pemeriksaan 11,4 gr/dl.

4. Menjelaskan kepada ibu mengenai

keuntungan, kerugian dan efek samping

dari metode kontrasepsi hormonal suntik

KB 3 bulan, Ibu memahami penjelasan

yang telah diberikan.

5. Menyuntikkan KB 3 bulan secara IM di

bagian 1/3 bokong ibu, KB sudah di

suntikkan dan tidak terjadi reaksi alergi.

6. Mengingatkan kembali kepada ibu untuk

melakukan kunjungan ulang KB sesuai.

dengan jadwal yang diberikan oleh bidan,

Ibu mengerti dan bersedia

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

88

1 2 3

kunjungan ulang.

7. Mengingatkan kembali mengenai ASI

eksklusif, Ibu akan melakukan pemberian

ASI eksklusif selama 6 bulan dan

dilanjutkan sampai bayi berumur 2 tahun

dan ditambah dengan makanan

pendamping.

8. Memberikan KIE mengenai tumbuh

kembang anak dan stimulasi menggunakan

buku KIA, Ibu mengerti dan dapat

memahaminya.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sumber: (Data Primer didapatkan dari hasil pemeriksaan dan data sekunder dari dokumentasi buku

KIA dan PMB “M”).

4. Penerapan asuhan kebidanan pada neonatus ibu “GH” sampai dengan bayi umur

42 hari

Asuhan kebidanan pada bayi ibu “GH” sampai dengan 42 hari berjalan

fisiologis. Penulis melakukan kunjungan pada KN 1, KN 2, dan KN 3, adapun

asuhan kebidanan pada bayi ibu “GH” yang telah diberikan penulis di uraikan

sebagai berikut:

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

89

Tabel 6

Catatan Perkembangan Bayi Ibu “GH” yang Menerima Asuhan

Kebidanan pada Bayi Secara Komprehensif di PMB “M” dan Rumah Ibu “GH”

Tahun 2019

Hari/Tanggal/

Waktu/Tempat Catatan Perkembangan

Tanda

Tangan/

Nama

1 2 3

Sabtu/23

Maret

2019/20.45

Wita/di Ruang

Nifas PMB

“M”

S: Bayi sudah menyusu dengan frekuensi

empat kali. Bayi sudah BAB dan BAK.

O: Keadaan umum bayi baik, kesadaran

komposmentis, tangis kuat, gerak aktif,

warna kulit kemerahan, suhu 370C, Heart

Rate (HR): 140 x/menit, Respiration Rate

(RR): 40 x/menit, BB 3100 gram, lingkar

kepala 32 cm, lingkar dada 32 cm, panjang

badan 49 cm. Hasil pemeriksaan fisik:

bentuk kepala simetris, ubun- ubun datar,

sutura terpisah, tidak ada cefal hematoma,

tidak ada caput suksedanium. Wajah

simetris, tidak ada pucat, tidak ada oedema,

kedua mata simetris, bersih, konjungtiva

merah muda, sklera putih, tidak ada

kelainan pada mata, reflek glabella positif.

Hidung normal, tidak ada pengeluaran.

Tidak ada kelainan pada mulut, reflek

rooting positif, reflek sucking positif,

reflek swallowing positif. Telinga tidak ada

kelainan, tidak ada pengeluaran. Leher

tidka ada kelainan, reflek tonick neck

positif. Dada simetris, payudara simetris,

tidak ada benjolan, tidak ada kelainan.

Bidan “R”

Bidan “R”

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

90

1 2 3

Pemeriksaan genetalia: lubang anus positif,

tidak ada kelainan. Jenis kelamin laki-laki,

testis ada pada skrotum, lubang uretra ada

pada ujung penis, tidak ada kelainan.

Ekstremitas: tangan kemerahan, bentuk

simetris, jumlah jari lima, gerak aktif dan

tidak ada kelainan, reflek genggam positif,

reflek morrow positif, warna kaki

kemerahan, bentuk simetris, jumlah jari

kaki lima, tidak ada kelainan, reflek

babynski positif, reflek stepping positif.

Bayi sudah menyusu, tidak ada muntah,

BAB 1 kali, konsistensi lembek, warna

hitam, BAK 2 kali warna kuning jernih.

Bounding Attachement: ibu melihat,

memeluk, dan mengajak bayinya bicara.

A: Bayi Ibu “GH” usia 6 jam neonatus aterm

+ vigorous baby dalam masa adaptasi.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengetahui dan menerima hasil

pemeriksaan.

2. Memberikan KIE kepada ibu dan suami

tentang :

a. Menyusui bayi secara on demand atau

diberikan setiap dua jam sekali dan

memberikan ASI eksklusif, Ibu dan suami

bersedia melakukannya.

3. Menjaga kehangatan bayi, Ibu dan suami

bersedia melakukannya.

Bidan “R”

Bidan “R”

Demmy Astiti

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

91

1 2 3

4. Tanda bahaya bayi baru lahir seperti suhu

tubuh bayi teraba dingin, tonus otot bayi

lemah, ekstremitas kebiruan, bayi merintih,

Ibu dan suami mengerti dan akan

memberitahu apabila terjadi tanda-tanda

tersebut.

5. Mengajarkan ibu dan suami untuk

menyendawakan bayi setelah menyusui

agar tidak gumoh, Ibu dan suami mengerti.

Bidan “R”

Demmy Astiti

Minggu/24

Maret

2019/12.30

Wita/di Ruang

Nifas PMB

“M”

S: Ibu mengatakan sudah menyusui bayinya

dan tidak ada muntah serta bayi sudah

BAK dan BAB.

O: Keadaan umum bayi baik, tangis kuat,

gerak aktif, kulit kemerahan, suhu 370C,

Heart Rate (HR): 142 x/menit, Respiration

Rate (RR): 42 x/menit, BB 3100 gram.

Kepala simetris, wajah simetris, tidak ada

pucat, tidak ada oedema, kedua mata

bersih, konjungtiva merah muda, sclera

putih, hidung tidak ada pengeluaran, mulut

bersih, genetalia bersih,. Bayi menyusu

secara on demand, tidak ada muntah,

BAB/BAK: (+)/(+).

A: Bayi Ibu “GH” usia 1 hari neonatus aterm

+ vigorous baby dalam masa adaptasi.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami mengenai hasil

pemeriksaan, Ibu dan suami mengetahui

dan menerima hasil pemeriksaan

Bidan “R”

Bidan “R”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “R”

Bidan “R”

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

92

1 2 3

07.30 Wita

08.00 Wita

14.00 Wita

2. Menginformasikan pada ibu dan suami

bahwa bayi akan dimandikan, Ibu dan

suami mengerti dan bersedia bayi

dimandikan.

3. Memandikan bayi dan menjaga kehangatan

bayi, Bayi telah dimandikan dan dibedong.

4. Bidan melakukan informed consent bahwa

bayi akan diberikan imunisasi HB-0, Ibu

dan suami setuju.

5. Menyuntikkan imunisasi HB-0 0,5 cc pada

paha kanan bayi secara IM, tidak ada reaksi

alergi.

6. Memberikan KIE kepada ibu mengenai

jadwal imunisasi dengan menggunakan

buku KIA, Ibu dapat memahaminya.

7. Menginformasikan kepada ibu dan suami

mengenai cara perawatan bayi baru

lahir,Ibu dan suami mengerti dan bersedia

melakukannya.

8. Bidan menginformasikan bahwa bayi sudah

diperbolehkan pulang, Ibu dan suami

senang atas kepulangan bayinya.

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Bidan “R”

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Bidan “R”

Bidan “R”

Rabu/25

Maret

2019/07.00

Wita/di

Rumah Ibu

“GH”

Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)

S: Bayi sudah menyusu 10 kali dalam sehari.

BAB 2 kali dan BAK 8 kali

O: Keadaan umum bayi baik, tangis kuat,

gerak aktif, kulit kemerahan, suhu

36,80C, Heart Rate (HR): 140 x/menit,

Respiration Rate (RR): 42 x/menit,

Wajah : tidak pucat dan tidak ada

oedema. Mata : konjungtiva merah

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

93

1 2 3

muda, sclera putih. Hidung : bersih dan

tidak ada nafas cuping hidung. Mulut :

mukosa mulut lembab dan lidah bersih.

Abdomen : perut bayi tidak kembung

dan tidak ada perdarahan atau tanda-

tanda infeksi pada tali pusat. Ekstremitas

tonus otot gerak aktif.

A: Bayi Ibu “GH” usia 1 hari neonatus aterm

+ vigorous baby dalam masa adaptasi.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami mengenai hasil

pemeriksaan, Ibu dan suami mengetahui

dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Mengingatkan ibu untuk menyusui bayi

secara on demand dan menyusui dengan

teknik yang sudah diajarkan, Ibu bersedia.

3. Memberi KIE mengenai :

a. Tanda-tanda bayi sakit, Ibu dan suami

menerima dan memahami.

b. Perawatan bayi sehari-hari yang meliputi

pijat bayi, memandikan bayi, perawatan

tali pusat serta menjaga kehangatan tubuh

bayi, Ibu menerima dan memahami

penjelasan yang diberikan.

c. Manfaat sinar matahari pagi bagi kesehatan

bayi dan menyarankan ibu untuk menjemur

bayi di pagi hari dengan mata tertutup, ibu

mengerti dan akan melakukannya

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

94

1 2 3

Rabu/27

Maret

2019/18.00

Wita/di PMB

“M”

Kunjungan Neonatus 2 (KN 2)

S: Ibu mengatakan untuk saat ini bayinya

tidak ada keluhan.

O: Keadaan umum bayi baik, kesadaran

komposmentis, kulit kemerahan, suhu

37,0˚C, BB 3400 gram, Heart Rate (HR):

142 x/menit, Respiration Rate (RR) 42

x/menit, kepala simetris, wajah simetris,

tidak pucat, tidak ada oedema, kedua mata

bersih, konjungtiva merah muda, sclera

putih, hidung tidak ada pengeluaran, mulut

bersih, genetalia bersih, bayi menyusui

secara on demand, tidak ada muntah, perut

tidak kembung, BAB/BAK: (+)/(+).

A: Bayi Ibu “GH” usia 4 hari neonatus aterm

sehat.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami mengenai hasil

pemeriksaan, Ibu dan suami mengetahui

dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Bidan memberikan KIE mengenai

Imunisasi BCG dan polio 1, yaitu pada

tanggal 20 April 2019, Ibu bersedia datang.

3. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda

bahaya neonatus dan menganjurkan ibu

untuk datang ke pelayanan kesehatan

terdekat jika ada tanda bahaya neonatus,

Ibu bersedia.

4. Mengingatkan kembali pada ibu mengenai

pemberian ASI secara on demand dan

Bidan “M”

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

95

1 2 3

memberikan ASI eksklusif, Ibu mengerti

dan saat ini ibu sudah melakukan

pemberian ASI eksklusif.

5. Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga

kehangatan bayi, Ibu bersedia.

Demmy Astiti

Sabtu/20 April

2019/17.00

Wita/di PMB

“M”

Kunjungan Neonatus 3 (KN 3)

S: Ibu mengatakan untuk saat ini bayinya

tidak ada keluhan dan melakukan

kunjungan ulang untuk mendapatkan

imunisasi.

O: Keadaan umum bayi baik, kesadaran

komposmentis, kulit kemerahan, berat

badan 4700 gram, suhu 36,80C, nadi 140

x/menit, pernapasan 42 x/menit, kepala

simetris, wajah simetris, tidak ada pucat,

tidak ada oedema, kedua mata bersih,

konjungtiva merah muda, sclera putih,

hidung tidak ada pengeluaran, mulut

bersih, genetalia bersih, tali pusat sudah

putus (Tgl 29 Maret 2019), perut tidak

kembung, BAB/BAK +/+.

A: Bayi ibu “GH” umur 28 hari neonatus

aterm sehat.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengerti dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Bidan melakukan informed consent bahwa

bayi akan diberikan imunisasi BCG dan

polio 1, Ibu dan suami setuju dan sudah

Bidan “M”

Bidan “M”

Dan

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Bidan “M”

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

96

1 2 3

mengetahui tujuan pemberian imunisasi.

3. Memberikan imunisasi Polio 1 dua tetes

secara oral, Tidak ada reaksi alergi.

4. Menyuntikkan imunisasi BCG 0,05 cc

secara IC pada lengan kanan bagian 1/3

atas, Tidak ada reaksi alergi.

5. Memberikan KIE tentang efek samping

imunisasi BCG dan memberitahu ibu agar

tidak dikompres maupun ditekan pada

daerah yang disuntikkan, Ibu dapat

memahaminya.

6. Memberikan KIE kepada ibu untuk jangan

memberikan bayinya ASI selama 5-10

menit setelah pemberian imunisasi Polio,

Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

7. Menyepakati kunjungan ulang untuk

imunisasi pada bulan Mei, Ibu bersedia

melakukan kunjungan ulang untuk

imunisasi.

Demmy Astiti

Bidan “M”

Bidan “M”

Demmy Astiti

Bidan “M”

Sabtu/4 Mei

2019/18.00

Wita/di

Rumah Ibu

“GH”

Kunjungan Bayi Umur 42 Hari

S: Ibu mengatakan untuk saat ini bayi tidak

ada keluhan dan menyusui lancar.

O: Keadaan umum bayi baik, kesadaran

komposmentis, kulit kemerahan, berat

badan 5000 gram, suhu 36,70C, nadi 140

x/menit, pernapasan 40 x/menit, kepala

simetris, wajah simetris, tidak ada pucat,

tidak ada oedema, kedua mata bersih,

konjungtiva merah muda, sclera putih,

hidung tidak ada pengeluaran, mulut

bersih, genetalia bersih, perut tidak

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

97

1 2 3

kembung, BAB/BAK (+)/(+).

A: Bayi Ibu “GH” Umur 42 Hari sehat.

P:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan suami, Ibu dan suami

mengerti dan menerima hasil pemeriksaan.

2. Menginformasikan kepada ibu untuk

melakukan pemantauan perkembangan

bayinya setiap bulan, Ibu mengerti dan

bersedia melakukannya.

3. Mengingatkan kepada ibu untuk selalu

menyusui bayinya setiap 2 jam sekali dan

membangunkan bayinya apabila tertidur,

Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

4. Mengingatkan kepada ibu untuk selalu

menjaga kehangatan bayi, Ibu mengerti

Demmy Astiti

Demmy Astiti

Sumber: (Data Primer didapatkan dari hasil pemeriksaan dan data sekunder dari dokumentasi buku

KIA dan PMB “M”).

B. Pembahasan

1. Penerapan asuhan kebidanan kepada ibu “GH” beserta janinnya selama

kehamilan trimester III

Setelah diasuh, ibu “GH” memeriksakan kehamilannya sebanyak satu kali

pada umur kehamilan 39 minggu 1 hari. Jadwal kunjungan antenatal dilakukan dua

kali pada trimester ketiga (Kemenkes, 2013). Berdasarkan hasil yang didapatkan,

frekuensi kunjungan ibu sudah memenuhi jadwal kunjungan antenatal dimana

pada kunjungan trimester III yaitu usia kehamilan 36-38 minggu. Ibu “GH”

melakukan kunjungan antenatal disebabkan suplemen penambah darah yang

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

98

diberikan bidan sudah habis serta supelemen yang lainnya masih cukup untuk

selanjutnya dikonsumsi ibu.

Pada kunjungan tanggal 21 Maret 2019 dari hasil pengkajian, didapatkan

hasil pemeriksaan ibu “GH” dalam batas normal. Pengetahuan ibu mengenai

tanda-tanda persalinan sangatlah penting agar ibu dapat mengantisipasi lebih awal

apabila mengalami tanda-tanda persalinan tersebut. Ibu telah diberikan

penatalaksanaan berupa mengingatkan kembali mengenai tanda-tanda persalinan,

cara minum suplemen penambah darah, persiapan pendonor darah, kontrasepsi

yang cocok dengan ibu oleh penulis.

Ibu “GH” melakukan pemeriksaan laboratorium sebanyak satu kali pada

usia kehamilan 29 minggu 1 hari dengan hasil golongan darah: B, Hb: 8,0 g/dl

(anemia ringan), protein urin: negatif, reduksi urin: negatif, PPIA: non reaktif. Ibu

melakukan pemeriksaan cek kadar Hb ulang sebanyak dua kali pada usia kehamilan

33 minggu 3 hari dan 38 minggu 6 hari. Hasil yang didapatkan sudah ada

peningkatan kadar Hb dari sebelumnya yaitu dari 8,0 g/dl menjadi 10,1 g/dl. Hal

ini menunjukkan adanya kesesuaian antara kebijakan program pemerintah dan

pelaksanaan dimana ibu hamil dilakukan dua kali pemeriksaan Hb dan ibu sudah

melakukannya. WHO menetapkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu

dengan kadar HB di bawah 11 g% pada trimester I dan III atau kadar HB <10,5 g%

pada trimester II (Manuaba, 2010). Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena

darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume

30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah

peningkatan sel darah 18% sampai 30% dan hemoglobin sekitar 19%. Bila

hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 g% maka dengan terjadinya hemodilusi

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

99

akan mengakibatkan anemia fisiologis dan Hb ibu akan menjadi 9,5 g% sampai 10

g% (Manuaba 2010). Dampak anemia selama kehamilan diantaranya ibu menjadi

lemah, tidak berenergi, kelelahan, selama persalinan bahayanya dapat terjadi

gangguan kekuatan mengedan serta kala I, II, III dan IV lama, diikuti komplikasi

dan masa nifas dapat terjadi subinvolusi dan infeksi puerperium. Penatalaksanaan

anemia ringan pada ibu “GH” telah dilakukan dengan memberikan tablet tambah

darah 2x60 mg serta perbaikan pola istirahat dan perbaikan nutrisi dengan

mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi.

2. Penerapan asuhan kebidanan pada ibu “GH” beserta bayinya selama masa

persalinan.

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar

dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika usia kehamilan cukup bulan

(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai sejak uterus

berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks dan berakhir dengan

lahirnya plasenta secara lengkap (JNPK-KR, 2017). Persalinan pada ibu dengan

anemia dapat ditolong oleh bidan dan dokter di Puskesmas pelayanan obstetrik

neonatal emergensi dasar (PONED) sehingga penanganan terhadap komplikasi dan

kegawatdaruratan dapat segera ditangani. Dampak anemia pada ibu yaitu

penurunan fungsi kekebalan tubuh dan kelelahan. Dampak terhadap janin yaitu

gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, prematuritas, kematian janin dalam

rahim, pecahnya ketuban, asfiksia bayi baru lahir dan berat badan lahir rendah

(Kemenkes RI, 2013) dalam hal ini persalinan ibu “GH” dengan anemia ringan

tidak ditemukan dampak mengenai anemia ringan, karena persalinan ibu “GH”

berjalan fisiologis. Ibu “GH” datang ke PMB “M” pada tanggal 23 Maret 2019

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

100

didampingi oleh suami dan penulis. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian

antara kebijakan program pemerintah dan pelaksanaan dimana seharusnya

persalinan pada ibu dengan anemia dilakukan dan ditolong oleh bidan dan dokter

di Puskesmas pelayanan obstetrik neonatal emergensi dasar (PONED). Setelah

diberikan konseling oleh bidan sebelumnya mengenai tempat persalinan dengan

ibu yang mengalami anemia, ibu “GH” tetap melakukan proses persalinan di PMB

“M” dikarenakan jarak rumah ibu “GH” dan suami dekat serta ibu “GH” takut

melahirkan di rumah sakit ataupun puskesmas. Proses persalinan ibu “GH” beserta

bayinya dalam pemantauan bidan dan penulis berjalan fisiologis tanpa ada

kegawatdaruratan dan komplikasi. Asuhan yang diberikan pada ibu “GH” dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Kala I

Kala I yang dapat diamati berlangsung selama 3 jam dari pembukaan 5 cm

sampai pembukaan lengkap. Ibu datang memasuki persalinan fase aktif dengan

dilatasi serviks 5 cm. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan dilanjutkan

dengan pemantauan kesejahteraan ibu dan janin, namun 3 jam kemudian

pembukaan ibu sudah lengkap (10 cm). Hal ini menunjukkan pembukaan serviks

tidak sesuai dengan teori dimana menurut (Prawirohardjo, 2010) menyatakan

bahwa pada primigravida terjadi kecepatan dilatasi rata-rata 1 cm per jam. Selama

observasi persalinan di PMB “M”, ibu “GH” mengalami kontraksi yang adekuat

karena kontraksi terjadi mencapai 4-5 kali dalam 10 menit dengan durasi 45 detik.

Hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2010) yang menyebutkan bahwa

kontraksi dianggap adekuat adalah kontraksi yang terjadi tiga kali atau lebih dalam

waktu 10 menit dan berlangsung selama 35-40 detik atau lebih.

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

101

Selama kala I, kebutuhan fisiologis ibu bersalin telah terpenuhi. Kebutuhan

ibu akan dukungan emosional telah terpenuhi, karena selama proses persalinan ibu

didampingi oleh suami. Suami dapat melakukan tugas dan perannya sebagai

pendamping. Dalam kebutuhan nutrisi, selama kala I persalinan ibu dapat minum

air putih maupun teh manis yang dibantu oleh pendamping. Kebutuhan eliminasi

ibu juga terpenuhi dengan cara menganjurkan ibu untuk BAK sekurang-kurangnya

setiap 2 jam atau ibu merasa ingin buang air kecil, hal ini untuk menghindari

kandung kemih yang penuh yang dapat memperlambat penurunan bagian bawah

janin (Saifuddin, 2009).

Kebutuhan pengurangan rasa nyeri dilakukan dengan mengajarkan suami

untuk melakukan pijatan pada punggung dengan gerakan memutar. Seorang ibu

yang akan menghadapi proses persalinan akan merasa cemas, perasaan tersebut

akan membuat rasa nyeri ibu meningkat sehingga dengan dukungan emosional dari

suami, maupun tenaga kesehatan akan membantu mengurangi rasa nyeri ibu dan

ibu dapat melalui proses persalinannya dengan baik dan lancar (Saifuddin, 2009).

b. Kala II

Persalinan kala II dimulai ketika pembukaa serviks sudah lengkap (10 cm)

dan berakhir dengan lahirnya bayi. Gejala kala II persalinan ditandai dengan ibu

merasa ingin meneran bersama dengan terjadinya kontraksi, adanya tekanan pada

rektum dan vagina, perineum menonjol, vulva vagina membuka serta adanya

peningkatan pengeluaran lendir bercampur darah (Kemenkes RI, 2015). Air

ketuban ibu “GH” sudah pecah spontan, warna jernih, bau amis dan tidak ada

tercampur dengan mekonium. Proses persalinan kala II ibu “GH” berlangsung

selama 10 menit dan dilakukan episiotomi dikarenakan perineum ibu kaku, setelah

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

102

dilakukan episotomi bayi lahir spontan tanpa adanya penyulit dan komplikasi.

Keadaan ini menunjukkan persalinan kala II berlangsung secara fisiologis tidak

lebih dari dua jam pada primigravida (Prawirohardjo, 2010).

Proses persalinan kala II berlangsung lancar, selain dikarenakan dari power

(tenaga ibu), passanger (bayi dengan tafsiran berat dan posisi normal), dan

psikologi ibu yang baik, pemilihan posisi, pengetahuan tentang cara mengedan dan

nafas serta pemimpin persalinan yang baik sangat menentukan kelancaran

persalinan kala II. Pada saat persalinan, ibu “GH” memilih menggunakan posisi

setengah duduk. Posisi setengah duduk, memanfaatkan gaya grafitasi untuk

membantu melahirkan bayi, selain memberikan rasa nyaman bagi ibu dan

memberikan kemudahan untuk beristirahat diantara kontraksi (Bobak, Irene M.,

Deitra L., dkk, 2005).

Ibu dipimpin untuk bersalin pukul 12.20 Wita dengan posisi setengah duduk

yang dipilih oleh ibu. Bayi lahir secara spontan pukul 12.30 Wita menangis kuat,

gerak aktif, kulit kemerahan dan jenis kelamin laki-laki, hal ini menunjukkan bayi

lahir dalam keadaan sehat. Asuhan yang diberikan selanjutnya adalah mencegah

kehilangan panas yang dilakukan dengan cara mengeringkan bayi tanpa

menghilangkan verniks dan mengganti kain bayi yang basah dengan yang kering.

c. Kala III

Persalinan kala III dihitung sejak keluarnya janin sampai dengan

terlepasnya plasenta. Kisaran normal kala III rata-rata berlangsung selama 5 sampai

10 menit dengan batas waktu maksimal 30 menit (Prawirohardjo, 2010). Persalinan

kala III ibu “GH” berlangsung selama 5 menit, hal ini menunjukkan persalinan kala

III ibu berlangsung secara fisiologis tidak ada komplikasi dan dilakukan

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

103

manajemen aktif kala III (MAK III) dengan tujuan untuk menghasilkan kontraksi

uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah

perdarahan, dan mengurangi kehilangan darah selama kala III persalinan

(Kemenkes RI, 2015).

Setelah bayi lahir dan segera dikeringkan, dilakukan pemeriksaan janin

kedua, kemudian hasil pemeriksaan tidak ada janin kedua maka dilanjutkan

menyuntikkan oksitosin 10 IU pada 1/3 anterolateral paha kiri ibu secara

intramuskular dalam satu menit pertama setelah bayi lahir. Penyuntikkan oksitosin

sudah dilakukan sesuai stantar asuhan persalinan normal yaitu dilakukan dalam satu

menit setelah bayi lahir. Pemotongan tali pusat dilakukan dalam dua menit setelah

bayi lahir (Kemenkes RI, 2015). Sesaat setelah melakukan penjepitan dan

pemotongan tali pusat dilakukan IMD selama satu jam dan tetap memperhatikan

kondisi bayi saat dalam posisi IMD. Melalui IMD dilakukan kontak kulit (scin to

scin) antara kulit ibu dan bayi, dalam proses IMD ibu senantiasa menatap bayinya

dengan penuh kasih sayang, bayi tetap diselimuti dan menggunakan topi untuk

mencegah kehilangan panas.

IMD dapat mengoptimalkan pengeluaran hormon oksitosin, prolaktin, dan

secara psikologis dapat menguatkan ikatan batin antara ibu dan bayi. Setelah

memposisikan bayi untuk IMD, dilakukan peregangan tali pusat terkendali.

Peregangan tali pusat terkendali dilakukan saat kontraksi dengan tangan kiri

melakukan teknik dorso kranial. Saat plasenta muncul di introitus vagina, plasenta

dikeluarkan dengan teknik memutar searah jarum jam sampai seluruh bagian

plasenta dan selaput plasenta lahir. Kemudian dilakukan massase fundus uteri

selama 15 detik dan kontraksi dalam kondisi baik (Kemenkes RI, 2015).

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

104

d. Kala IV

Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam

postpartum (Prawirohardjo, 2010). Persalinan kala IV ibu “GH” berlangsung secara

fisiologis dan ada laserasi grade II pada jalan lahir . Selama observasi kala IV yang

dilakukan sampai 2 jam menunjukkan tidak terdapat adanya komplikasi. Tekanan

darah dalam batas normal dengan tekanan darah tertinggi adalah 120/80 mmHg.

Frekuensi nadi berkisar pada 80-82 kali/menit. Pada pemeriksaan 1 jam pertama

suhu ibu 36,50C, dan satu jam berikutnya suhu ibu tetap. TFU dua jari dibawah

pusat dengan kontraksi uterus baik, tidak ada perdarahan aktif dan kandug kemih

tidak penuh. Asuhan kala IV pada ibu “GH” juga diberikan pengetahuan dan KIE

mengenai cara menilai kontraksi uterus dengan melakukan massase fundus uteri

dan melakukan senam kegel. Pada kala IV saat bayi ibu “GH” berumur satu jam,

asuhan yang diberikan antara lain menimbang berat badan bayi, memberikan salep

mata gentamycin 1% dan memberikan injeksi Vitamin K 1 mg secara IM.

Pemberian Vitamin K bertujuan untuk mencegah perdarahan otak pada bayi.

Pemberian salep mata antibiotika bertujuan untuk mencegah penyakit mata

klamidia (JNPK-KR (2017). Hal ini menunjukkan asuhan yang diberikan pada bayi

sudah sesuai dengan asuhan pada bayi satu jam pertama.

3. Penerapan asuhan kebidanan masa nifas pada ibu “GH” sampai dengan 42 hari

Masa nifas adalah masa dari bayi lahir, kelahiran plasenta dan selaput

ketuban sampai kembalinya sistem reproduksi wanita pada kondisi sebelum hamil,

masa nifas ini berlangsung selama 6 minggu (Varney, Kriebs, dan Gegor, 2008).

Masa nifas ibu “GH” berlangsung secara fisiologis sampai akhir masa nifas. Selama

masa nifas keadaan ibu sehat dan tidak pernah mengalami penyulit atau tanda

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

105

bahaya pada ibu. Kebutuhan ibu selama masa nifas meliputi nutrisi, istirahat,

mobilisasi dini, senam nifas dan eliminasi terpenuhi dengan baik, sehingga selama

masa nifas kebutuhan ibu baik.

Ibu “GH” dapat melakukan mobilisasi berupa duduk diatas tempat tidur

setelah dua jam post partum dan dapat berjalan menuju ruang nifas setelahnya. Hal

ini sangat dianjurkan untuk ibu nifas untuk melakukan ambulasi sedini mungkin

untuk mencegah terjadinya penyulit serta meningkatkan fungsi kerja peristaltik dan

kandung kemih (Sulistyawati, 2009). Ibu “GH” memiliki masalah antara lain ibu

belum mengetahui tanda bahaya nifas, tanda bahaya bayi baru lahir, teknik

menyusui yang benar dengan cara duduk dan berbaring serta ibu belum mengetahui

kebutuhan fisiologis selama masa nifas. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyebutkan dalam tahap ini, ibu masih dalam fase taking in ditandai dengan

kemandirian ibu masih bergantung pada orang lain (Bobak, Irene, Deitra, dkk,

2005).

Pada dua jam post partum merupakan masa kritis terjadi perdarahan.

Kandung kemih yang penuh dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi tidak

adekuat dan menyebabkan perdarahan. Melatih ibu dengan melakukan senam kegel

untuk mengurangi kesulitan saat berkemih akibat trauma pada kandung kemih

selama proses persalinan. Selama masa nifas ibu diberikan Vitamin A 200.000 IU

sebanyak 2 kali, pertama diberikan segera setelah melahirkan dan kedua diberikan

setelah 24 jam dari pemberian kapsul Vitamin A pertama (Kemenkes RI, 2016a).

pemberian kapsul Vitamin A bagi ibu nifas dapat meningkatkan jumlah kandungan

Vitamin A dalam ASI, sehingga meningkatkan status vitamin A pada bayi yang

disusuinya.

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

106

Ibu “GH” dapat berkemih secara spontan 6 jam setelah ibu bersalin, namun

BAB setelah hari kedua ketika ibu diperbolehkan pulang ke rumahnya. Hal ini

sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa proses berkemih harus terjadi selama

4-8 jam dan untuk meningkatkan volume feses harus meningkatkan konsumsi

makanan tinggi serat dan air putih yang banyak (Sulistyawati, 2009). Ibu diberikan

pengetahuan mengenai menjaga personal hygiene, melakukan senam kegel untuk

peregangan dan relaksasi otot dasar panggul, membimbing ibu untuk melakukan

senam nifas, pengetahuan mengenai tanda bahaya masa nifas dan pengetahuan

mengenai tanda bahaya bayi baru lahir.

Kunjungan Nifas 1 (KF1) dilakukan pada tanggal 25 Mei 2018 saat 2 hari

postpartum di PMB “M” dan rumah ibu “GH”. Dilakukan pemeriksaan trias nifas,

yaitu pengeluaran lokia adalah lokia rubra, hal ini sesuai dengan teori dimana lokia

rubra keluar pada hari pertama sampai hari ke empat masa nifas yaitu warna cairan

yang keluar berwarna merah terisi darah segar, jaringan sisa plasenta, dinding

rahim, lemak bayi, lanugo dan moconium (Winkjosastro 2005). Penurunan TFU

pada pemeriksaan KF 1 didapatkan 3 jari dibawah pusat dan kontraksi uterus baik,

hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa tinggi fundus uteri pada 1-3

hari penurunannya 2-3 jari dibawah pusat (Bobak, Irene, Deitra, dkk. 2005). Proses

laktasi lancar karena kolostrum sudah keluar sehingga bayi dapat menyusu secara

on demand. Saat KF1 ibu diberikan pengetahuan mengenai personal hygiene,

pemenuhan nutrisi ibu nifas, senam kegel, pola istirahat, pijat bayi dan perawatan

bayi baru lahir serta mengingatkan ibu tentang pemberian ASI eksklusif.

Kunjungan Nifas 2 (KF2) pada tanggal 27 Maret 2019 saat 4 hari

postpartum di PMB “M”, dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

107

dalam batas normal dan dilakukan pemeriksaan trias nifas diantaranya pemeriksaan

cairan yang keluar dari vagina, pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif.

Proses involusi berlangsung dengan normal dimana penurunan tinggi fundus uteri

pada hari ke empat yaitu pertengahan pusat simfisis pubis, hal ini tidak sesuai

dengan teori yang menyebutkan bahwa tinggi fundus uteri pada hari ke 6

postpartum yaitu pertengahan pusat simfisis. Dalam pemantauan bidan dan penulis

terhadap ibu “GH” proses involusi berlangsung dengan fisiologis. (Bobak, dkk.,

2005). Pengeluaran lokia berupa lokia sanguinolenta, hal ini sesuai dengan teori

yang menyebutkan bahwa pengeluaran lokia pada hari ke empat sampai hari

ketujuh adalah lokia sanguinolenta yaitu pengeluaran cairan berwarna kecoklatan

(Winkjosastro 2005). Proses laktasi berlangsung dengan baik, bayi menyusu secara

ondemand, ibu tidak mengalami puting susu lecet maupun payudara bengkak

karena ibu dapat menerapkan teknik menyusui yang benar sehingga bayi dapat

melekat dengan baik dan ibu menyusui bayinya pada kedua payudara secara

bergantian. Ibu “GH” berniat memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai

umur enam bulan dan dilanjutkan dua tahun dengan tambahan makanan

pendamping.

Ibu diberikan pengetahuan mengenai tanda bahaya nifas minggu pertama,

pemenuhan istirahat ibu dan membimbing ibu cara menyendawakan bayi. Ibu dapat

melakukan peranannya sebagai seorang ibu dan masih dibantu oleh suami. Sesuai

dengan teori Reva Rubin, ibu nifas hari ke empat memasuki fase taking hold, yaitu

fase yang terjadi pada hari ketiga sampai hari kesepuluh dimana ibu sudah mulai

merawat dirinya sendiri dengan bayinya (Bobak, 2005).

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

108

Kunjungan Nifas 3 (KF3) tanggal 22 April 2019 pada hari ke 30 postpartum

di PMB “M”. Ibu “GH” mengatakan tidak ada keluhan dan sudah beraktivitas

seperti biasa. Tanda-tanda vital dalam batas normal, pengeluaran lokia alba, namun

jumlahnya sudah sangat sedikit, berdasarkan teori lokia alba keluar sejak dua

minggu sampai 6 minggu masa nifas (Wiknjosastro, 2005). TFU sudah tidak teraba

sejak hari ke 14 postpartum, proses laktasi berjalan dengan baik.

Penulis kembali melakukan kunjungan nifas yaitu pada tanggal 4 Mei 2019

hari ke 42 setelah persalinan di PMB “M”. Ibu sudah melakukan kunjungan untuk

mendapatkan pelayanan KB di PMB “M” dan penulis mendampingi ibu “GH”

melakukan pemeriksaan hemoglobin, karena pada saat kehamilan trimester III ibu

mengalami anemia ringan dengan kadar hemoglobin 10,1 g/dl, evaluasi

pemeriksaan kadar hemoglobin pada wanita hamil dengan anemia dilakukan 1

bulan setelah pemeriksaan terakhir (Saifuddin, 2002). Ibu “GH” baru dilakukan

pemeriksaan Hb pada 42 hari setelah melahirkan dan didapatkan hasil 11,4 g/dl,

anemia pada ibu nifas yaitu ibu dengan kadar Hb kurang dari 11 g/dl (Manuaba,

2010), kadar Hb ibu saat ini sudah dalam batas normal. Pada saat kehamilan ibu

diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu yang mengalami anemia ringan

dengan pemberian tablet Fe 2x60 mg serta perbaikan gizi ibu hamil dan setelah

melahirkan ibu juga mengkonsumsi tablet tambah darah dari bidan. Hb ibu naik

pada 42 hari setelah persalinan dan satu setengah bulan dari pemeriksaan terakhir

pada kehamilan trimester III. Pemberian preparat besi 60 mg/hari dapat menaikkan

kadar Hb sebanyak 1 gram%/bulan (Proverawati, Asfuah 2009).

Selama masa perawatan pascapersalinan ibu memerlukan konseling

penggunaan kontrasepsi. Ibu telah mengetahui mengenai beberapa metode

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

109

kontrasepsi seperti metode suntik, alat kontasepsi dalam rahim (AKDR), implant

dan pil dari bidan dan penulis ketika hamil. Setelah berdiskusi dengan suami ibu

memilih meggunakan metode kontasepsi hormonal suntik 3 bulan. Bila dilihat dari

segi umur dan tujuan ibu menggunakan kontrasepsi, pilihan ibu sudah sesuai.

Seorang ibu yang menyusui secara maksimal (8-10 kali selama sehari) selama 6

minggu ibu akan mendapatkan efek kontasepsi dari Metode Aminore Laktasi

(MAL). Setelah 6 minggu diperlukan kontrasepsi alternatif seperti penggunaan pil

progestin, suntikan, alat kontasepsi dalam rahim (AKDR), implan, atau metode

barier seperti kondom (Saifuddin, 2010).

4. Penerapan asuhan kebidanan pada neonatus ibu “GH” sampai dengan bayi umur

42 hari

Bayi Ibu “GH” dalam kondisi fisiologis segera setelah lahir yaitu segera

menangis, gerak aktif dan kulit kemerahan. Asuhan yang diberikan selanjutnya

adalah mencegah kehilangan panas yang dilakukan dengan cara mengeringkan

bayi tanpa menghilangkan verniks dan mengganti pakaian bayi yang basah serta

dilakukan IMD. Iniasiasi menyusu dini dapat memberikan kekebalan aktif pada

bayi, mencegah kehilangan panas, mendorong keterampilan bayi untuk menyusu.

Selama IMD berlangsung, bayi tetap diselimuti menggunakan selimut kering dan

menggunakan topi guna mencegah terjadinya hipotermi.

Saat bayi berumur satu jam, asuhan yang diberikan antara lain, menimbang

berat badan bayi, memberikan salep mata dan memberikan injeksi vitamin K 1 mg

sebanyak 0,5 ml secara intramuskular. Hasil penimbangan bayi yaitu 3.100 gram,

berat ini menandakan bayi lahir dengan berat badan cukup. Bayi baru lahir normal

adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

110

memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan

berat badan 2500-4000 gram (Kemenkes RI, 2010). Pemberian Vitamin K

bertujuan untuk mencegah perdarahan otak pada bayi. Pemberian salep mata

antibiotika bertujuan untuk mencegah penyakit mata klamidia (JNPK-KR (2017).

Hal ini menunjukkan asuhan yang diberikan pada bayi sudah sesuai dengan asuhan

pada bayi satu jam pertama.

Asuhan yang diberikan pada bayi berumur enam jam yaitu dilakukan

pemeriksaan fisik lengkap dan mempertahankan suhu bayi agar tetap hangat, hal

ini menunjukkan asuhan yang diberikan kepada bayi sudah sesuai dengan standar

(JNPK-KR 2017). Bayi sudah dirawat gabung dengan ibunya sehingga bayi dapat

menyusu secara on demand. Bayi Ibu “GH” diberikan imunisasi HB0 pada saat

bayi berumur 1 hari sebelum ibu dan bayi pulang. Imunisasi HB0 harus

diberikan pada bayi umur 0-7 hari dan tujuan dari pemberian imunisasi HB0

adalah karena bayi dapat tertular Hepatitis B pada saat lahir dari ibu pembawa

virus . Bayi dimandikan saat bayi berumur 1 hari, karena bayi sebaiknya

dimandikan pada waktu yang tepat yaitu tidak kurang dari enam jam setelah lahir

dan setelah kondisi stabil.

Kunjungan pertama (KN1) bayi umur 1 hari dilakukan pemantauan berat

badan bayi, menjaga kehangatan, kecukupan nutrisi, pemeriksaan fisik dan

perawatan tali pusat. Hasil pemeriksaan fisik mata bayi tampak bersih dan kulit

kemerahan serta tali pusat bayi dalam keadaan kering, bersih, tidak berbau dan

terbungkus gaas. Bayi tidak rewel dan hanya mengkonsumsi ASI secara on

demand.

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

111

Kunjungan neonatus KN2 pada 27 Maret 2019 di PMB “M” dilakukan

pemeriksaan berat badan, berat badan bayi mengalami peningkatan sebanyak 300

gram. Tanda-tanda vital bayi dalam batas normal, tali pusat terbungkus gaas,

kondisi tali pusat bersih dan kering. Pemenuhan nutrisi bayi diberikan ASI secara

on demand tidak ada masalah dalam pemberian ASI baik pada ibu maupun bayi.

Bidan memberikan jadwal imunisasi BCG dan Polio 1 pada tanggal 20 April 2019.

Kunjungan Neonatus (KN3) pada tanggal 20 April 2019 di PMB “M”

untuk mendapatkan pelayanan imunisasi BCG dan Polio 1 serta dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital dan penimbangan berat badan bayi. Tanda-tanda

vital dalam batas normal dan berat badan bayi 4700 gram dan sudah mengalami

peningkatan. Pemberian imunisasi BCG dan Polio 1 merupakan bagian dari

imunisasi dasar yang wajib didapatkan semua bayi. Bayi ibu “GH” sudah

mendapatkan imunisasi Hepatitis B 0 pada umur 1 hari, bermanfaat untuk

mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi terutama jalur penularan ibu dan bayi.

Hal ini sudah sesuai dengan teori, karena HB0 diberikan pada bayi umur 1 hari.

Pada umur 28 hari bayi baru diberikan imunisasi BCG dan Polio 1. Jadwal

pemberian imunisasi BCG dan Polio I sudah sesuai dengan pedoman buku KIA

yaitu tidak lebih dari satu bulan dengan rentangan umur bayi 0-1 bulan.

Pemantauan bayi ibu “GH” kembali dilakukan pada 42 hari setelah

persalinan yaitu kecukupan nutrisi, kenaikan berat badan, menjaga kehangatan dan

pemeriksaan fisik. Hasil penimbangan berat badan bayi 5000 gram dari berat lahir

3100 gram, artinya bayi mengalami peningkatan berat badan sebanyak 1900 gram

selama bulan pertama kehidupannya. Pertumbuhan dan perkembangan bayi ibu

“GH” berlangsung baik yang dapat dilihat dari peningkatan berat badan,

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

112

pertumbuhan panjang badan, pertumbuhan lingkar kepala dan lingkar dada sesuai

dengan umurnya. Stimulasi yang dilakukan oleh ibu “GH” kepada bayinya seperti

sering memeluk bayi dan menimang bayi dengan penuh kasih sayang, mengajak

tersenyum, menatap mata bayi dan berbicara. Hal ini menunjukkan ibu “GH” sudah

melakukan stimulasi kepada bayinya. Bayi ibu “GH” sudah mampu menatap ibu,

tersenyum, menggerakkan tangan dan kaki serta kepala bayi dapat menoleh

kesamping. Perkembangan bayi 1 bulan meliputi perkembangan motorik kasar

yaitu tangan dan kaki bergerak aktif, perkembangan motorik halus yaitu kepala bayi

dapat menoleh ke samping. Dalam perkembangan komunikasi atau bahasa yaitu

bayi mulai bereaksi terhadap bunyi lonceng, perkembangan sosial dan kemandirian

yaitu bayi dapat menatap wajah ibu atau pengasuh (Kemenkes RI, 2015). Hal ini

menunjukkan perkembangan bayi ibu “GH” berlangsung normal.

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasilrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/3140/11/BAB IV.pdf · 2019-08-24 · reflek patella kanan dan kiri positif. A: Ibu “GH” umur 19 tahun G1P0000

59