BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi...

18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diata Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Pulubala merupakan salah satu kecamatan yang ada ddi Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Pulubala terletak pada 0,3 0 Lintang Utara, 1,0 0 Lintang Selatan, 121 0 Bujur Timur, 123,3 0 Bujur Barat. Kecamatan Pulubala dengan luas wilayah 210,27 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo Utara di sebelah utara, Kecamatan Tibawa di sebelah timur, Kecamatan Bongomeme di sebelah selatan, dan Kecamatan Boliyohuto dan Kecamatan Mootilango di sebelah barat Kecamatan Pulubala terdiri dari 11 desa yaitu: Mulyonegoro, Bakti, Pulubala, Tridharma, Pongongaila, Puncak, Molamahu, Molalahu, Toyidito, Ayumolingo, Bukit Aren, dengan ibukota kecamatan terletak di Desa Pongongaila. Jumlah penduduk kecamatan Pulubala adalah 23.759 jiwa, terdiri dari 11.960 penduduk laki-laki dan 11.799 penduduk perempuan. Tingkat kepadatan penduduk Kecamatan Pulubala sebesar 116 jiwa per km 2 . Desa yang paling padat penduduknya adalah desa Bukit Aren sebesar 230 jiwa/km 2 , sedangkan yang terendah adalah desa Mulyonegoro sebesar 62 jiwa/km 2 . Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Pulubala sebagai petani dan peternak. Ini terlihat dari luas panen padi dan jagung di Kecamatan

Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi...

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diata Kecamatan Pulubala Kabupaten

Gorontalo. Kecamatan Pulubala merupakan salah satu kecamatan yang ada ddi

Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Pulubala terletak pada 0,30 Lintang Utara, 1,0

0

Lintang Selatan, 1210 Bujur Timur, 123,3

0 Bujur Barat. Kecamatan Pulubala

dengan luas wilayah 210,27 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo

Utara di sebelah utara, Kecamatan Tibawa di sebelah timur, Kecamatan

Bongomeme di sebelah selatan, dan Kecamatan Boliyohuto dan Kecamatan

Mootilango di sebelah barat

Kecamatan Pulubala terdiri dari 11 desa yaitu: Mulyonegoro, Bakti,

Pulubala, Tridharma, Pongongaila, Puncak, Molamahu, Molalahu, Toyidito,

Ayumolingo, Bukit Aren, dengan ibukota kecamatan terletak di Desa

Pongongaila.

Jumlah penduduk kecamatan Pulubala adalah 23.759 jiwa, terdiri dari

11.960 penduduk laki-laki dan 11.799 penduduk perempuan. Tingkat kepadatan

penduduk Kecamatan Pulubala sebesar 116 jiwa per km2. Desa yang paling padat

penduduknya adalah desa Bukit Aren sebesar 230 jiwa/km2, sedangkan yang

terendah adalah desa Mulyonegoro sebesar 62 jiwa/km2.

Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Pulubala sebagai

petani dan peternak. Ini terlihat dari luas panen padi dan jagung di Kecamatan

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

31

Pulubala seluas 1.985 hektar. Dan juga terdapat usaha peternakan ayam yang

mencapai 15 hektar. Selebihnya profesi penduduk sebagai TNI/Polri, Guru,

Tukang, dan lain-lain.

B. Deskripsi Lokasi Perusahaan Bintang Gorontalo

1. Sejarah Terbentuknya Perusahaan Bintang Gorontalo

Perusahaan Bintang Gorontalo beralamat di Desa Diata Kecamatan Pulubala

Kabupaten Gorontalo. Perusahaan Bintang Gorontalo didirikan oleh Bapak Haji

Senang pada pertengahan bulan Desember tahun 2005 di atas lahan seluas 14

hektare. Perusahaan Bintang Gorontalo saat ini memiliki 30 unit kandang yang

terdiri atas kandang Layer, kandang Grower, dan kandang Starter. Satu unit

kandang dapat menampung sekitar 3.800 ekor ayam.

Sampai dengan saat ini diperkirakan jumlah keseluruhan ayam petelur yang

dimiliki oleh perusahaan Bintang Gorontalo mencapai 110.000 ekor dengan

rincian 70.000 ekor ayam yang berproduksi dan 40.000 ekor ayam yang belum

produksi. Produksi telur sebanyak 2000 bak/hari dan dijual dengan harga Rp.

28.500/bak. Bibit ayam ras petelur didatangkan dari Surabaya, biasanya dalam 3

bulan sekali dengan jumlah bibit 15.000 – 20.000 ekor. Harga bibit ayam ras

petelur berkisar antara Rp. 9.000 – Rp. 14.500 per ekor.

2. Keadaan Karyawan

Sampai dengan saat ini perusahaan Bintang Gorontalo mempekerjakan

sebanyak 50 orang karyawan yang terbagi ke beberapa unit kerja. Masing-masing

unit kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

32

Tabel 2. Distribusi Unit Kerja Perusahaan Bintang Gorontalo

No. Unit Kerja Jumlah (orang)

1. Manager 1

2. Sekretaris 1

3. Bendahara 1

4. Bagian Pengurusan Bibit 10

5. Bagian Pemeliharan dan Perawatan 10

6. Bagian Hasil Produksi (Telur) 10

7. Bagian Produksi Pakan 10

8. Bagian Distribusi dan Pemasaran 7

Total 50

Sumber: Data Olahan, Juni 2013

Gambar 3. Diagram Struktur Perusahaan Bintang Gorontalo

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

33

Jika dilihat dari tingkat pendidikan, karyawan pada perusahaan Bintang

Gorontalo memiliki tingkat pendidikan dengan jenjang yang berbeda-beda dari

SD (Sekolah Dasar) sampai tingkat pendidikan tinggi (Sarjana).

Tabel 3. Keadaan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1. Sarjana 1 2 %

2. Diploma 2 4 %

3. SMA/SMK 26 52 %

4. SMP 14 28 %

5. SD 7 14 %

Total 50 100 %

Sumber: Data Olahan, Juni 2013

3. Keadaan Sarana dan Prasarana

Perusahaan Bintang Gorontalo dalam menjalankan usahanya ditunjang oleh

sarana dan prasarana yang meliputi:

1) Kandang yang terdiri atas:

Kandang Pembibitan 11 unit

Kandang Produksi 19 unit

2) Pabrik pengolahan pakan 1 unit

3) Tempat penampungan hasil produksi atau telur

4) Bak telur

5) 1 (satu) unit kenderaan operasional

6) Perlengkapan obat-obatan

7) Peralatan kebersihan

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

34

4. Aspek Pemasaran

Pemasaran hasil peternakan bertujuan untuk memperoleh sejumlah uang

sebagai masukan untuk menutupi biaya produksi (Rasyaf, 1995). Lebih lanjut

Nittisemito (1986), mengatakan bahwa semua kegiatan yang bertujuan untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efektif

disebut marketing atau pemasaran.

Dalam rangka memasarkan produk telur ayam, perusahaan Bintang

Gorontalo memiliki daerah pemasaran sendiri yang meliputi wilayah Kabupaten

Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Pemasaran dilakukan dengan cara mendistribusikan langsung ke beberapa

pelanggan di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Gorontalo. Selain itu

biasanya konsumen datang langsung ke lokasi perusahaan Bintang Gorontalo

untuk membeli telur dalam jumlah yang banyak serta membeli bahan pakan

lainnya.

C. Analisis SWOT Terhadap Pemasaran Telur Ayam Ras Petelur

1. Penentuan Variabel Operasional

Sebelum melakukan analisis data, maka langkah pertama yang harus

dilakukan yaitu menentukan variabel opersional yang akan dijadikan sebagai

faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran telur ayam ras pada

perusahaan Bintang Gorontalo. Variabel operasional tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

35

Tabel 4. Variabel Operasional

Variabel Konsep Indikator

Strenght (S)

Kekuatan

Segala keunggulan

yang dimiliki oleh

perusahaan

Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan

biaya produksi

Perusahaan memiliki lahan dan bangunan

yang luas

Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan

standar yang baik

Hubungan perusahaan dengan konsumen/

pelanggan sangat baik

Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan

baik

Weakness

(W)

Kelemahan

Segala kekurangan

yang menghalangi

kinerja perusahaan

Produksi belum memenuhi permintaan

pelanggan

Sistem pencatatan laporan keuangan belum

rapi

Proses produksi belum efisien, diakibatkan

karyawan yang belum profesional

Promosi belum maksimal

Perusahaan belum memaksimalkan teknologi

yang ada

Opportunity

(O)

Peluang

Segala peluang atau

kesempatan yang

harus dicari yang

dapat

menguntungkan

perusahaan

Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup

tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi

Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan

gizi bertambah tinggi

Kebijakan pemerintah yang mendukung

industri perunggasan sangat kondusif

Kemudahan komunikasi dan informasi

Sektor peternakan/perunggasan merupakan

sektor yang tetap bertahan dalam keadaan

krisis

Treath (T)

Ancaman

Segala kekurangan

yang menghalangi kinerja perusahaan

Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun

harga telur itu sendiri

Pendatang baru mudah masuk ke usaha

peternakan ayam ras petelur

Diferensiasi produk masih kurang

Kemudahan pelanggan untuk pindah ke

peternak lain cukup tinggi

Kenaikan harga BBM

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

36

2. Analisis Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)

IFAS adalah suatu alat analisa yang efektif untuk menyajikan analisa

kondisi internal ke dalam matriks yang telah diberi bobot dan rating tertentu untuk

mengetahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan

perusahaan Bintang Gorontalo.

b. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)

EFAS adalah suatu alat analisa yng menyajikan secara sistematis, analisa ini

hanya digunakan untuk kondisi eksternal perusahaan dalam menentukan faktor

peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dalam hal ini perusahaan

Bintang Gorontalo.

c. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treath)

SWOT adalah suatu analisa yang membandingkan antara kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman yang terjadi

dalam perusahaan untuk memilih alternatif strategi yang akan digunakan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Sebelum melakukan analisis data yang didapatkan dari responden dengan

menggunakan analisis IFAS, EFAS, dan SWOT, terlebih dahulu ditentukan

tingkat kesesuaian penilaian internal dan eksternal yang diperoleh dari hasil

pembagian kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada seluruh responden

yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu terdiri dari 25 responden dari

grup internal perusahaan dalam hal ini pimpinan dan karyawan serta 25 responden

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

37

dari grup eksternal perusahaan dalam hal ini konsumen. Data tersebut ditampilkan

dalam tabel berikut:

Tabel 5. Tingkat Kesesuaian Penilaian Internal dan Eksternal

No Penilaian Internal Penilaian Eksternal Tingkat

Kesesuaian % SS S KS TS Nilai SS S KS TS Nilai

1 10 8 5 2 76 8 7 5 5 68 111,76

2 9 10 4 2 76 7 9 5 4 69 110,14

3 9 9 4 3 74 11 6 5 3 75 98,67

4 11 6 5 3 75 8 11 4 2 75 100,00

5 7 10 4 4 70 8 8 5 4 70 100,00

6 4 5 6 10 53 3 6 7 9 53 100,00

7 3 6 8 8 54 3 4 9 9 51 105,88

8 5 5 8 7 57 5 5 6 9 56 101,79

9 4 6 7 8 56 4 6 7 8 56 100,00

10 3 6 7 9 53 5 5 7 8 57 92,98

11 8 8 5 4 70 7 6 7 5 65 107,69

12 7 9 6 3 70 8 8 6 3 71 98,59

13 8 11 4 2 75 11 6 5 3 75 100,00

14 7 8 6 4 68 8 6 6 5 67 101,49

15 8 8 6 3 71 8 7 7 3 70 101,43

16 5 5 6 9 56 4 6 6 9 55 101,82

17 6 6 6 7 61 5 6 7 7 59 103,39

18 5 6 6 8 58 4 6 7 8 56 103,57

19 5 5 7 8 57 3 6 7 9 53 107,55

20 4 6 7 8 56 4 6 7 8 56 100,00

Sumber: Data Olahan, Juni 2013

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

38

Keterangan:

Nilai : (SS x4) + (S x 3) + (KS x 2) + (TS x 1)

Tingkat Kesesuaian : (Nilai Internal / Nilai Eksternal) x 100%

Selanjutnya dihitung tingkat penilaian pelaksanaan dan penilaian

kepentingan pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen pada perusahaan

Bintang Gorontalo. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Perhitungan faktor yang mempengaruhi konsumen

No. Keterangan Penilaian

Internal

Penilaian

Eksternal I + E

Strength (S) Kekuatan

1 Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan biaya produksi

76 68 144

2 Perusahaan memiliki lahan dan bangunan

yang luas 76 69 145

3 Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan

standar yang baik 74 75 149

4 Hubungan perusahaan dengan konsumen/

pelanggan sangat baik 75 75 150

5 Citra perusahaan terhadap lembaga

keuangan baik 70 70 140

Weakness (W) Kelemahan

6 Produksi belum memenuhi permintaan

pelanggan 53 53 106

7 Sistem pencatatan laporan keuangan belum

rapi 54 51 105

8 Proses produksi belum efisien, diakibatkan

karyawan yang belum profesional 57 56 113

9 Promosi belum maksimal 56 56 112

10 Perusahaan belum memaksimalkan teknologi yang ada

53 57 110

Jumlah 716 703 1274

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

39

Sumber: Data Olahan, Juni 2013

Selanjutnya dihitung masing – masing bobot dan rating untuk IFAS

(Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic

Factors Analysis Summary).

Opportunities (O) Peluang

11 Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi

70 65 135

12 Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi

70 71 141

13 Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

75 75 150

14 Kemudahan komunikasi dan informasi 68 67 135

15 Sektor peternakan/perunggasan merupakan

sektor yang tetap bertahan dalam keadaan krisis

71 70 141

Threath (T) Ancaman

16 Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun

harga telur itu sendiri 56 55 111

17 Pendatang baru mudah masuk ke usaha

peternakan ayam ras petelur 61 59 120

18 Diferensiasi produk masih kurang 58 56 114

19 Kemudahan pelanggan untuk pindah ke

peternak lain cukup tinggi 57 53 110

20 Kenaikan harga BBM 56 56 112

Jumlah 673 668 1269

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

40

Tabel 7. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)

No. Faktor Internal Bobot Rating Skor

Strength (S) Kekuatan

1 Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan

biaya produksi 0,11 3,00 0,34

2 Perusahaan memiliki lahan dan bangunan yang

luas 0,11 3,00 0,34

3 Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik

0,12 3,00 0,35

4 Hubungan perusahaan dengan konsumen/

pelanggan sangat baik 0,12 3,00 0,35

5 Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan

baik 0,11 3,00 0,33

Jumlah 0,57

1,71

Weakness (W) Kelemahan

6 Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan 0,08 2,00 0,17

7 Sistem pencatatan laporan keuangan belum rapi 0,08 2,00 0,16

8 Proses produksi belum efisien, diakibatkan

karyawan yang belum profesional 0,09 2,00 0,18

9 Promosi belum maksimal 0,09 2,00 0,18

10 Perusahaan belum memaksimalkan teknologi

yang ada 0,09 2,00 0,17

Jumlah 0,43 0,86

Total 1,00 2,57

Sumber: Data olahan, Juni 2013

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.6 IFAS di atas, diperoleh nilai/skor

untuk Strength (S) = 1,71 dan Weakness (W) = 0,86.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

41

Tabel 8. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)

Sumber: Data olahan, Juni 2013

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 EFAS di atas, diperoleh nilai/skor

untuk Opportunities (O) = 1,66 dan Threath (T) = 0,89.

No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor

Opportunities (O) Peluang

11 Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup

tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi 0,11 3,00 0,32

12 Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi

bertambah tinggi 0,11 3,00 0,33

13 Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

0,12 3,00 0,35

14 Kemudahan komunikasi dan informasi 0,11 3,00 0,32

15 Sektor peternakan/perunggasan merupakan sektor

yang tetap bertahan dalam keadaan krisis 0,11 3,00 0,33

Jumlah 0,55 1,66

Threath (T) Ancaman

16 Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun harga

telur itu sendiri 0,09 2,00 0,17

17 Pendatang baru mudah masuk ke usaha

peternakan ayam ras petelur 0,09 2,00 0,19

18 Diferensiasi produk masih kurang 0,09 2,00 0,18

19 Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak

lain cukup tinggi 0,09 2,00 0,17

20 Kenaikan harga BBM 0,09 2,00 0,18

Jumlah 0,45 0,89

Total 1,00 2,55

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

42

0

,

5

6

0

,

6

Dari data tersebut nilai/skor masing – masing faktor dapat dirinci sebagai

berikut: Strength (S) = 1,71; Weakness (W) = 0,86; Opportunities (O) = 1,66;

Threath (T) = 0,89. Maka dapat diketahui selisih antara:

Strength (S) – Weakness (W) = 1,71 – 0,86 = 0,85

Opportunities (O) – Threath (T) = 1,66 – 0,89 = 0,77

Dari hasil identifikasi faktor – faktor tersebut maka dapat digambarkan

dalam diagram SWOT sebagai berikut:

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT Bintang Gorontalo

Berdasarkan diagram analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa posisi

perusahaan berada pada kuadran I. Posisi kuadran I merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan dalam hal ini perusahaan Bintang Gorontalo

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Opportunities (O)

Threath (T)

Weakness (W) Strength (S) 0,85

0,77

Posisi Perusahaan

Bintang Grontalo

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

43

1. Matriks SWOT dan Strategi Usaha Peternakan Bintang Gorontalo

Dari hasil analisis matriks IFAS dan EFAS sebelumnya maka disusun

matriks SWOT untuk menganalisa rumusan alternatif strategi SO, WO, ST, WT

seperti yang ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 9. Matriks SWOT Perusahaan Bintang Gorontalo Strength (S)

- Penggillingan pakan

sendiri mengefisiensikan

biaya produksi

- Perusahaan memiliki

lahan dan bangunan yang

luas - Kualitas telur yang

dihasilkan sesuai dengan

standar yang baik

- Hubungan perusahaan

dengan konsumen/

pelanggan sangat baik

- Citra perusahaan terhadap

lembaga keuangan baik

Weakness (W)

- Produksi belum

memenuhi permintaan

pelanggan

- Sistem pencatatan laporan

keuangan belum rapi

- Proses produksi belum efisien, diakibatkan

karyawan yang belum

profesional

- Promosi belum maksimal

- Perusahaan belum

memaksimalkan

teknologi yang ada

Opportunities (O)

- Permintaan pasar akan telur

ayam ras cukup tinggi tetapi

belum seluruhnya terpenuhi - Kesadaran masyarakat

terhadap kebutuhan gizi

bertambah tinggi

- Kebijakan pemerintah yang

mendukung industri

perunggasan sangat kondusif

- Kemudahan komunikasi dan

informasi

- Sektor peternakan/

perunggasan merupakan

sektor yang tetap bertahan

dalam keadaan krisis

Strategi S-O

- Meningkatkan kapasitas

produksi yaitu dengan

menambah kandang, karena perusahaan

Bintang Gorontalo masih

memiliki lahan kosong

yang belum dimanfaatkan.

- Meningkatkan kualitas

dan kuantitas hasil

produksi telur untuk

memenuhi permintaan

pasar

- Menambah modal usaha

Strategi W-O

- Meningkatkan

pengetahuan dan kualitas

karyawan - Efektivitas dan efisiensi

kerja

- Meningkatkan promosi

melalui berbagai media

Threathment (T)

- Fluktuasi harga, baik harga

pakan maupun harga telur itu

sendiri - Pendatang baru mudah masuk

ke usaha peternakan ayam ras

petelur - Diferensiasi produk masih

kurang - Kemudahan pelanggan untuk

pindah ke peternak lain cukup

tinggi - Kenaikan harga BBM

Strategi S-T

- Strategi yang dilakukan

adalah diferensiasi usaha.

Jenis produk lain yang

dapat diusahakan adalah

pakan ayam serta sarana

produksi ternak lainnya.

Strategi W-T

- Pemanfaatan teknologi

informasi untuk

melakukan promosi.

IFAS

EFAS

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

44

Keterangan:

1. Strategi S-O

Strategi ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil

peluang yang ada.

2. Strategi W-O

Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan dengan

memanfaatkan peluang eksternal.

3. Strategi S-T

Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari

ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada.

4. Strategi W-T

Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari

berbagai ancaman.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis IFAS, EFAS dan SWOT diperoleh

nilai/skor dari berbagai faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran pada

perusahaan Bintang Gorontalo yaitu Strength (S) = 1,71; Weakness (W) = 0,86;

Opportunities (O) = 1,66; Threathment (T) = 0,89.

Hasil analisa diagram SWOT untuk perusahaan Bintang Gorontalo

menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran I. Hal ini menjelaskan

bahwa posisi perusahaan berada pada situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan Bintang Gorontalo memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

45

adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau Growth Oriented

Strategy.

Hasil pengukuran unsur-unsur jasa ini berdasarkan tingkat kepentingan dan

kinerja yang memungkinkan perusahaan Bintang Gorontalo untuk

menitikberatkan usahanya dalam memperbaiki atau mempertahankan dengan

memperhatikan faktor–faktor yang nilainya tinggi sehingga tujuannya dapat

segera tercapai. Sedangkan untuk faktor–faktor yang nilainya rendah perlu

diperhatikan dan ditinjau kembali tentang bagaimana untuk lebih meningkatkan

atau mengatasi pada faktor- faktor yang nilainya rendah tersebut.

Dalam matriks SWOT terlihat bahwa letak dari unsur- unsur pelaksanaan

faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan Bintang Gorontalo

terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Strategi S-O

Strategi ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk

mengambil peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan

peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan menambah kandang, karena

perusahaan Bintang Gorontalo masih memiliki lahan kosong yang belum

dimanfaatkan. Strategi ini dilakukan untuk mengambil peluang yang ada yakni

masih banyaknya permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi

belum seluruhnya terpenuhi. Apabila strategi ini benar dilaksanakan, maka

perlu diperhatikan oleh perusahaan Bintang Gorontalo mengenai penambahan

jumlah modal pinjaman dari pihak lembaga keuangan.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

46

2. Strategi W-O

Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan

dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dihasilkan adalah

peningkatan pengetahuan dan kualitas karyawan, pada kondisi saat ini

perusahaan Bintang Gorontalo memiliki karyawan yang bisa dikatakan

kualitasnya masih kurang. Hal ini akan berdampak terhadap kegiatan

operasional perusahaan, baik produksi maupun pemasaran.

3. Strategi S-T

Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari

ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. Strategi yang dilakukan

adalah melakukan diversifikasi usaha. Ketergantungan terhadap satu produk

akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan karena mengingat semakin

banyaknya pesaing yang ada dalam industri ini, dengan diferensiasi maka akan

mengurangi resiko kerugian dan kebergantungan terhadap satu produk. Jenis

produk lain yang dapat diusahakan adalah pakan ayam serta sarana produksi

ternak lainnya. Hal ini mungkin dilaksanakan karena perusahaan Bintang

Gorontalo sudah memiliki bangunan khusus untuk pengolahan bahan pakan.

4. Strategi W-T

Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari

berbagai ancaman. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan

teknologi untuk melakukan promosi. Selama ini promosi bisa dikatakan tidak

dilakukan, namun promosi dianggap penting mengingat akan ditambahnya

kapasitas produksi dan diversifikasi produk. Dengan adanya promosi misalnya

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi …eprints.ung.ac.id/3940/9/2013-1-54231-621408052-bab4... · Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif

47

dengan menggunakan internet produk yang dihasilkan oleh perusahaan Bintang

Gorontalo akan dikenal oleh pelanggan-pelanggan yang berada di luar daerah.

Setelah memperoleh beberapa alternative strategi melalui analisis SWOT

dan matriks I-E, tahap selanjutnya adalah tahap pemilihan strategi prioritas yang

akan dijalankan oleh perusahaan Bintang Gorontalo. Hasil yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan

penambahan kandang, karena perusahaan masih memiliki lahan kosong yang

dapat dimanfaatkan.

2. Peningkatan jumlah karyawan.

3. Melakukan diversifikasi usaha. Contoh diversifikasi usaha yang mungkin

dilakukan adalah dengan menjual sarana dan prasarana berupa pakan, hal ini

ditunjang dengan adanya pabrik pengolahan pakan milik perusahaan.

4. Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi.