BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Daerah ... · Penyelenggara Project KYUdays tanggal...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Daerah ... · Penyelenggara Project KYUdays tanggal...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Daerah Istimewa Yogyakarta
Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di sekitar Wilayah Kota
.Yogyakarta, karena dalam penelitian ini lebih sering dilakukan disekitar wilayah
Kota Yogyakarta.Berikut diskripsi Lokasi Kota Yogyakarta.
Sebelum Indonesia merdeka, Yogyakarta merupakan daerah yang
mempunyai pemerintahan sendiri atau disebut Daerah Swapraja, yaitu Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman.Kasultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat didirikan oleh Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku
Buwono I pada tahun 1755, sedangkan Kadipaten Pakualaman didirikan oleh
Pangeran Notokusumo (saudara Sultan Hamengku Buwono II) yang bergelar
Adipati Paku Alam I pada tahun 1813.Pemerintah Hindia Belanda mengakui
Kasultanan dan Pakualaman sebagai kerajaan dengan hak mengatur rumah
tangganya sendiri yang dinyatakan dalam kontrak politik.Kontrak politik yang
terakhir Kasultanan tercantum dalam Staatsblaad 1941 Nomor 47, sedangkan
kontrak politik Pakualaman dalam Staatsblaad 1941 Nomor 577.Eksistensi kedua
kerajaan tersebut telah mendapat pengakuan dari dunia internasional, baik pada
masa penjajahan Belanda, Inggris, maupun Jepang.Ketika Jepang meninggalkan
Indonesia, kedua kerajaan tersebut telah siap menjadi sebuah negara sendiri yang
merdeka, lengkap dengan sistem pemerintahannya (susunan asli), wilayah dan
penduduknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Secara Geografis letak Kota Yogyakarta disekitar
T.Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu
Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi
dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta,
116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan
Bandung - Semarang - Surabaya - Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar
112 m dpl. Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena
sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial,
ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot
Yogyakarta.
Gambar 2. Lokasi Kota Yogyakarta
( Sumber : http://www.jogjakota.go.id)
Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di
sekitarnya, sehingga batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol.Untuk
menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat
bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua
hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah
penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Batas administrasi Kota Yogyakarta yakni, jika mlihat sebelah utara akan
berbatasan dengan Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sebelah timur maka
berbatasan dengan Kecamatan depok, kabupaten Sleman dan Kecamatan
Bangunpatan, Kabupaten Bantul. Selain itu sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bangunpatan, Kecamatan Sewon, dan Kecamatan Kasihan ,
Kabupaten Bantul juga sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gamping ,
Kabupaten Slemandan Kecamatan Kasihan Bantul.
Kota Yogyakarta terdiri atas 14 kecamatan. Berikut adalah daftar
kecamatan di Kota Yogyakarta yakni Mantrijeron, Kraton, Mergangsan,
Umbulharjo, Kota Gede, Gondokusuman, Dnurejan, Pakualaman, Gondomanan,
Ngampilan, wirobrajan, Gedongtengen, Jetis, Tegalrejo.
Kota yang memiliki Slogan: Mangayu Hyuning Bawana
Cita-cita untuk menyempurnakan masyarakat Berhati Nyaman Bersih, Sehat, Asri
dan Nyaman ini memiliki pemerintahan Kota Yogyakarta yang dipimpin seorang
Walikota, menerapkan sistem satu pintu untuk seluruh perijinan bagi masyarakat
sekitar dua tahun yang lalu.
Memiliki suku bangsa Jawa 97 %. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia dan memiliki bahasa daerah yakni bahasa jawa. Mayoritas
penduduknya menganut agama islam dengan prosentase 91,4%, katolik
5,4%,Protestan 2,9% dan lain-lain 0,3%. Jika kita melihat pada table dibawah ini,
kelompok usia remaja pada usia 15- 24 tahun, pada tahun 2014 mencapai angka
499,1(x1000).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Jogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk
produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai
dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia,
berikut nama-nama Universitas yang berada di Yogyakarta yakni Universitas
Gadjah Mada (UGM) merupakan universitas tertua yang didirikan oleh Negara
Indonesia.Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan KalijagaInstitut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta), Universitas
Kristen Duta Wacana, Universutas Janabadra,Poltekes, Akper.
DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik)
maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain
kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang
intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau
perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang
tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya.Keberadaan aset-aset budaya peninggalan
peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan
adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan embrio dan memberi
spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan
terutama dalam berseni budaya dan beradat tradisi. Selain itu, Provinsi DIY juga
mempunyai 30 museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu dan
Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Pada 2010,
persentase benda cagar budaya tidak bergeak dalam kategori baik sebesar 41,55%,
seangkan kunjungan ke museum mencapai 6,42%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
B. Profil Informan
Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari para informan yang terdiri
dari beberapa anggota, pendiri dan pembuat project pada komunitas ELF Jogja.
Diantaranya adalah Desintia atau yangsering dipangil mbak Tia, ia sebagai pendiri
Komunitas ELF Jogja sekaligus admin grup Komunitas ELF Jogja di media sosial
Facebook dan Twitter. Selanjutnya ada Anna Soedarmo, Yayak dan Leli mereka
adalah orang yang sering membuat berbagai project dan event Kpop khusunya
dalam Komunitas ELF Jogja. Maylina, dan Ana Tahta adalah anggota dari
Komunitas ELF Jogja. Berikut ini penjelasan tentang informan diatas
a. Desintia ( mbak Tia)
Merupakan pendiri dari Komunitas ELF Jogja yang juga berperan
menjadi admin pada akun facebook dan twiiter Komunitas ELF
Jogja.Menyandang sarjana ilmu Komputer dari salah satu perguruan
sering di jadikan tempat berkumpul bagi anggota Komunitas ELF
jogja.
b. Anna Soedarmo
Adalah seorang perempuan yang sudah bergabung di Komunitas ELF
Jogja selama dua tahun, Perempuan yang berusia 22 tahun ini sering
membuat beberapa project di komunitas ELF jogja, dengan hobinya
mendengarkan musik-musik Kpop dari boyband Super Junior. Anna
merupakan penyelenggara Woonvoice support project for yesung yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
telah digelar pada tanggal 28 desember 2013. Ia merupakan salah satu
penggemar salah satu member dari Super Junior yakni Yesung.
c. Leli
Penyelenggara Project KYUdays tanggal 2 Febuari 2014, Seorang
mahasiswa di perguruan tinggi di Kota Yogyakarta dan berdomisili di
Yogyakarta, memilki hobi browsing internet ini sangat menyukai
Super Junior dan bergabung di Komunitas ELF Jogja sekitar 3 tahun.
d. Yayak
Seorang perempuan yang bergabung di Komunitas ELF jogja kira
kira 3 tahun ini, telah menggelar event Kpop yang cukup banyak
khususnya dalam event super Junior. Yayak juga memiliki online shop
yang menjual berbagai pernak pernik Korea, yakni Yoboseyo shop.
Event yang sukses ia gelar salah satunya event Nonton bareng DVD
SS4 in Japan pada tanggal 28 Desember 2013
e. Maylina
Bergabung di komunitas ELF jogja sekitar 2 tahun, maylina berusia 19
tahun ini sangat menyukai Kpop saat melihat banyak drama korea, dan
akhirnya dia menyukai Boyband Super Junior hingga sekarang.
Maylina jarang mengikuti project yang dibuat oleh Komunitas ELF
Jogja.
f. Ana Tahta
Adalah perempuan yang sangat mengidolakan super junior.Ia
bergabung di Komunitas ELF Jogja sekitar 3 tahun, ia sering melihat
konser Super Junior di Jakarta, walaupun ia sudah bekerja di sebuah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
perusahaan tapi baginya kini tidak masalah. Ia juga sering mengikuti
beberapa event dan project yang dibuat oleh Komunitas ELF Jogja.
Tabel 2
Profil Informan
Sumber: Data Primer diolah April 2014.
1. Budaya Kpop di Kota Jogjakarta
Budaya Kpop adalah gaya hidup dimana budaya tersebut berupa film, food
and fashion. Budaya Kpop masuk ke Indonesia sekitar tahun 2002, Popularitas
drama Korea merupakan kunci sukses Kpop di Negara Indonesia yakni drama
Korea dengan judul yang diperankan oleh Song Hye kyo, Song
Seung Heun dan juga Woon bin. Hingga saat ini televisi swasta nasional yang
banyak membeli drama Korea adalah bukti nyata penyebaran K-Pop di tanah air,
dimana televisi dan internet adalah media tercepat untuk menyebarkan informasi
No. Nama Informan Status Informan Waktu Wawancara
1. Anna Soedarmo Penyelenggara Woonvoice support project for yesung
28 desember 2013
2. Leli penyelenggara projectKyu Days
9 Februari 2014
3. Maylina Anggota Komunitas ELF Jogja
22 Maret 2014
4. Anna Tahta Anggota Komunitas ELF Jogja dan peserta Winter Korea Festival, Peserta project kyu days
23 maret 2014
5. Yayak Penyelenggara Event Gathering Nonton bareng dvd SS4 in Japan dan Winter Korea Festival
23 Maret 2014
6. Desintia Admin dan Pendiri Komunitas ELF Jogja dan penyelenggara Gathering
23 maret 2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
di masyarakat. Hal ini dibenarkan oleh Yayak yang merupakan suka dan
mengenal Kpop karena kegemarannya menonton drama Korea, Kebudayaan
Kpop yang banyak diminati masyarakat Indonesia, khususnya di Kota Jogjakarta
bersama dengan hadirnya penayangan drama Korea. Kebudayaan pop yang
dikemas dalam film, drama, musik ini lalu disebarkan melalui media massa.
Sekitar tahun 2002, dengan ditayangkannya drama korea di beberapa stasiun
televisi swasta Indonesia. Salah satu budaya Kpop, yakni Korean Drama di
Indonesia tercatat sekitar 50 judul K-drama tayang di Televisi Swasta Indonesia.
Hal ini dibuktikan oleh pernyataan dari Ana Tahta
-jamannya ada drama korea full house itu, itu drama korea yang menurut aku top banget, lha i (Hasil Wawancara, 23 Maret 2014).
Selain cerita yang menarik, drama korea juga menampilkan kemolekan
para pemainnya yang juga terkadang salah satu pemainya juga salah satu anggota
boyband atau girlband sehingga memberikan nilai tambah untuk drama tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Desintia salah satu pembentuk Komunitas ini ia
mengaku hobi menonton film, dulu disaat dia masih duduk dibangku SMP, sering
menyewa DVD di salah satu persewaan DVD dikota Jogja, hingga ia menemukan
drama Korea Full House yang membuat ia menyukai Kpop.
DVD di jogja, nah awalnya itu aku bosen dengan film-film barat yang ceritanya kan gitu-gitu aja, terus di persewaan DVd itu aku nemuin dvdnya Full House, tapi pas aku liat kok bagus ceritanya, wah mulai dari itu selera aku sedikit berubah,
(Hasil wawancara tanggal 23 Maret 2014).
Pernyataan diatas juga didukung oleh Anna Tahta yang juga sering
menonton drama Korea bersama teman-temanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
-drama itu bisa dibilang setiap hari lah, bisa seharian ya penasaran banget sama endingnya sih, ya sampe dimarahin sama mamah ku sih habis ngadepin laptop teruss.. hahahah Hasil wawancara tanggal 23 Maret 2014).
Korea Selatan tidak hanya berhenti dalam kesuksesan dramanya saja Mereka
berani memasuki peluang pasar musik Internasional.Berawal dengan beberapa
soundtrack di setiap dramanya, yang memberikan nuansa musikballad dan lirik
lagu tentang cinta, kasih sayang inilah membuat para pecinta drama mulai melirik
musik Kpop, apalagi lagu-lagu tersebut dinyanyikan oleh anggota salah satu
Boyband atau Girlband Korea.musik, sebagai salah satu produk Kebudayaan
popular Korea Selatan. Musik Kpop telah menjadi booming ketika muncul
Boyband dan Girlband Korea, DBSK, Super Junior, EXO, Bigbang, SNSD,
2NE1.memberikan sumbangan terbesar dalam kesuksesan eksport budaya Korea
ke Luar negeri. Kini Budaya Kpop menjadi sebuah fenomena lintas cultural.Kpop
dinikmati banyak orang tanpa memandang perbedaaan ras dan budaya. Pada
tahun 2011, ekspor budaya pop Korea masih mencapai 137 juta dolar, ini berarti
Kpop masih bisa menjadi trend diera ini.
Ketenaran budaya Kpop di Indonesia luar biasa, terbukti dengan banyak
promotor musik Indonesia yang mengundang beberapa artis artis Korea untuk
menggelar Konser di Indonesia. Seperti Super Junior yang berhasil menggelar
Konser di Indonesia yang terakhir kali yakni Super Show 5 pada tahun 2013
selama dua hari, padahal dengan harga tiket yang tidak murah yakni 750.000
hingga 2 juta dengan jumlah penonton 18 Juta orang.
Super Junior atau sering disebut dengan Suju merupakan boybandkorea
yang sukses di kancah Internasional. SUPER JUNIOR atau SUJU adalah salah
satu Boy Band besar Korea Selatan dibawah manajemen SM Entertainment.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Beranggotakan 13 personel Leetuk ( ketua ), Heechul, Han Geng, Kang-In,
Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryewook, Kibum dan Kyuhyun.
Awal pembentukan Super Junior tidak terlepas dari tangan dingin Lee Soo Man.
Pendiri sekaligus produser SM Entertainment, salah satu agensi dunia hiburan
terbesar di korea. dunia musik Korea seperti H.O.T, Shinhwa, S.E.S, BOA, dan
TVXQ banyak menciptakan hits single dan penjualan album yang luar biasa.
Super Junior dengan sebelumnya masing-masing anggotanya telah
melakukan training hampir 6 tahun dan debut pada tanggal 6 November 2005,
dengan merilis album pertamanya TWINS. Awalnya bagi mereka ini hal yang
sangat sulit dan butuh kerja keras, namun karena dukungan dari pemerintah
Koreaselatan sendiri, hampir sembilan tahun berkarya berhasil mencatatkan tinta
emas di industri musik dengan beberapa album baik korea dan Asia.
Super Junior adalah idol korea yang mampu membawa budaya Kpop
hampir di seluruh dunia. Kesuksesan Super Junior terus dibuktikan dengan merilis
album serta penjualan album hingga 459.182 eksemplar dan telah terjual hanya
dalam dua bulan (Juli-Agustus). Selain itu prestasi yang cukup membanggakan
Pemerintah Korea Selatan, mereka telah sukses menggelar Konser tour Super
Show dimulai pada tahun 2009 Tour Asia dan sukses digelar pada tahun 2013 di 5
negara Amerika. SuperJunior disebut sebut menjadi ikon Kpop di seluruh dunia,
Karena dengan adanya menggelar diberbagai Negara Internasional, Sujupun juga
mengenalkan berbagai hal tentang budaya Korea. Yang dahulu masyarakat luar
tidak mengetahui berbagai budaya Korea, kini mereka cukup mengetahui dengan
budaya tersebut.Super junior mampu membawa Kpop mendapatkan reputasi yang
tinggi.Seperti yang disampaikan pengamat music dari Korea.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
such a level.Kpop)
(sumber:http//www.youtube.com)
Kesuksesan Budaya Kpop juga tidak lepas dari masyarakat yang terus
aktif mencari tahu tentang budaya Korea, dari musik, drama, hingga ke budaya
yang lain seperti makanan, hingga adat istiadat mereka. Kekuatan teknologi
interenet merupakan faktor utama budaya populer korea tersebut dapat di peroleh
masyarakat. Hal tersebut di akui oleh Leli yang sering menggunakan internet
sebagai media untuk mencari info-info tentang super junior. .
gara gara SMA ga pernah selo.. abis lulus SMA nah pas masa-masa selo abis lulus jamanya 5jib jadi mantengin mereka banget .. kayanya sampe sekarang deh,,, kalo aku dari twitter,buka twitter juga ga sering sering amat, tapi ya atleast tau juga mereka ngapain secara di timeline kan penuhnya fansite fansite
( Hasil wawancara tanggal 9 Februari 2014).
. Kamajuan teknologi komunikasi seperti internet bagi mereka adalah faktor
pendukung yang utama.Mereka mengaku sebagai ELF karena suka dengan Suju
disaat mereka melihat MV (music video) di Youtube. Memiliki akun facebook dan
twitter wajib mereka punya karena dengan memilki akun sosial media tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
akan memudahkan mereka untuk mendapatkan info tentang super junior. Mereka
menggunakan internet sebagai media untuk memuaskan keinginan
mereka.Keinginan itu bisa berupa pemenuhan informasi dan juga ekspresi.
Negara Korea Selatan bisa dikatakan sebagai kelompok yang dominan.
Sehingga ketenaran Super Junior dan Kpop tersebut terbukti dengan budaya Kpop
di kota Yogyakarta dimana sejak tahun 2008, yakni dengan digelarnya Event
Festival Aikei dengan mengusung konsep cosplay Super Junior (Suju) dan acara
ini memenuhi keinginan para Elf (sebutan untuk fans Suju) untuk mengadakan
acara yang bertemakan khusus Suju dan menyediakan kesempatan antar fans
untuk saling bertukar informasi dan mengapresiasikan sebagaimana besarnya rasa
cinta mereka terhadap Suju. Dengan adanya event Kpop ini menunjukkan bahwa
budaya Korea khususnya Kpop sudah mampu diterima dikalangan remaja di Kota
Yogyakarta.
Selanjutnya pada tahun 2012 sebuah acara dari
salah satu program stasiun televisi Korea mengadakan syuting di Wilayah
Yogyakarta. Dengan menghadirkan artis Korea terkenal, sepert Uee, Kim jong
Hyun, Kang Ho dong. Hal ini membuat Kpopers Yogyakarta sangat antusias
menyambut kedatangan artis artis Korea tersebut, mereka mengaku sangat
bangga dengan kota Yogyakarta yang dipilih tim produksi program acara tersebut,
dan akan disiarkan di seluruh Negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Gambar 4. Antusias kpopers jogja
(Sumber: http://www.kshownow.net)
(Sumber: http://www.kshownow.net)
Dampak dari acara tersebut, membuat para Kpopers banyak
jumlahnya.Mereka sering memperkenalkan berbagai budaya Korea Selatan ke
masyarakat luas dengan membuat berbagai acara acara yang bertemakan Kpop.
Selain itu Kota Jogjakarta yang merupakan kota yang memiliki pariwisata
yang maju, serta sebagai Kota pelajar membuat banyak para mahasiswa yang
datang dari berbagai kota bahkan Negara lain, sehingga para remaja penyuka
Kpop terus bertambah, hingga akhirnya acara seperti Festival Cover dance dan
Cover Song adalah salah satu acara yang sering digelar di Kota Yogyakarta,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dengan membawakan beberapa dance dari idol group Korea, para peserta Cover
dance yang terdiri dari para kalangan remaja Yogyakarta menirukan seluruh
tarian, kostum, serta lagu yang dibawakan akan sama dengan idol grup korea.
Seperti apa yang dikatakan Bourdieu bahwa kebudayaan kelompok
dominanlah yang mengontrol sumber-sumber ekonomi, social, yang diwujudkan
sekolah-sekolah, dan perwujudan inilah yang bekerja sebagai strategi reproduksi
bagi kelompok dominan, (Harker Ed, 2009:110). Sesuai dengan korea selatan
yang saat ini mendominasi di industri hiburan bahkan sampai dengan ekonomi
dan hubungan politiknya
2. Sejarah Komunitas ELF Jogja.
Indonesia khususnya kota Yogyakarta saat ini sedang mengalami tren
dunia hiburan yang berkiblat pada dunia hiburan Korea Selatan, yang biasa
disebut dengan korean wave. Korean wave yang disebarkan melalui drama,
music.Seperti yang kita ketahui keppopuleran music Kpop tidak lepas dari
dukungan para penggemarnya yang tersebar di seluruh Negara. Kesuksesan Super
Junior tidaklah lepas dari dukungan para penggemarnya, ELF merupakan nama
fans club seluruh dunia dari salah satu Boyband Korea Super Junior. ELF yang
memilki singkatan dari kata Everlasting Friend yang memiliki makna yakni
LF ini di bentuk pada tahun 2 juni 2006.Setara dengan kesuksesan
Super Junior, jumlah ELF pun juga banyak. Sehingga di setiap Negara memiliki
nama ELF masing-masing seperti ELF Japan yakni ELF yang berada di Negara
Jepang dan ELF INA yakni ELF yang berasal dari Indonesia. Di Indonesia sendiri
memilki beberapa komunitas ELF yang terkumpul dibeberapa wilayah Indonesia,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
salah satunya Komunitas ELF Jogja, Komunitas yang berdiri karena sama sama
dari penggemar Super Junior yang berdomisili di sekitar Kota Jogja.
temen ELF ada ber 7 itu suka pada nongkrong bareng, suka nonton drama korea barengan, yaa temen maen gitu kan terus lama lama kita buat group di Facebook ya dengan jumlah anggotanya yang masih sedikit . Kalau dulu itu kita sering kumpul di Benteng vredenburg, didepannya itukan ada kaya selasar-selasar ya udah kita ngumpul disitu, ngobrol
(Hasil wawancara tanggal 23 maret 2014) Komunitas yang sudah berdiri sekitar empat tahun tepatnya pada tanggal 9
desember 2010, ini pernah mengalami pasang surut dalam mempertahankan
eksistensinya, karena kesibukan dari para pendiri Komunitas ini yang masih sibuk
dengan pendidikan mereka di perguruan tinggi, yang mengakibatkan komunitas
tersebut terhenti aktivitasnya selama setahun. Tidak ada kegiatan posting info
suju di grup facebook, gathering maupun project yang lainnya.Hingga selanjutnya
dari salah satu dari mereka mengaktifkan kembali komunitas ELF jogja yakni
Desintia. Dengan memposting semua info tentang super junior didalam grup
facebook yang saat itu dengan anggota grup di facebook masih sangat sedikit,
membuat komunitas ini dilirik oleh ELF jogja yang lainnya.hingga intensifitas
mereka untuk berinteraksi semakin meningkat didalam grup facebook.
ELF merupakan fans yang aktif dan terorganisir, ELF juga aktif
menggunakan sosial media semenjak tahun 2010. ( Apfia Dita ). Mereka biasanya
bertukar informasi atau pesan dengan penggemar lainya tentang super junior, bagi
mereka ada kepuasan tersendiri, jika bisa bertukar informasi dengan para ELF
yang lain. Sehingga tak di herankan lagi, jika berita tentang super junior bisa
menempati world wide di jejaring sosial twitter berulang kali. dibuatlah sebuah
komunitas ELF jogja yang diperuntukkan bagi ELF di sekitar wilayah jogja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Berikut pernyataan dari desintia yang merupakan pendiri dan admin di grup
facebook maupun twitter Komunitas ELF Jogja.
super junior khusunya elf jogja. Kami akan berusaha menampilkan berita dan posting dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah di mengerti oleh teman-
( hasil wawancara tanggal 23 maret 2014). Komunitas ELF jogja semakin eksis di kalangan ELF Jogja karena acara
gathering pertamanya bersa
gathering ini berjalan dengan sukses, dihadiri
peserta gathering sekitar 200 orang. Dengan adanya gathering pertama ini
membuat terselenggaranya acara gathering-gathering yang lain hingga saat ini di
komunitas ELF Jogja.
Komunitas ELF Jogja adalah komunitas yang terbentuk karena
berdasarkan fans Super Junior, maka komunitas ini pun memiliki struktur
komunitas yang spontanitas. Tidak ada pembentukan yang resmi tentang
kedudukan sebagai ketua, admin dan lainnya.Semuanya berjalan dengan
spontan.Seperti yang diungkapkan Desintia.
-teman saya yang tidak sudah ga aktif lagi, karena ada yang udah kerja, balik ke kampungnya lagi ya udah banyak urusan ya udah, karena saya yang stay di jogja juga, ya udah sekarang grup fanbase aku yang ngurusin. Lagian aku kan juga kerja dan punya Azian shop ya udah sekaliyan aja..lagian teman teman itu nyuruhnya aku yang jadi admin karena sehari-harinya aku juga duduk ngadep laptop ya engga karena ada aku juga ada internet di rumah yang unlimited kan bebas aja make nya beda kan kalau anak kos an gitu biasanya pake paketan modem gitu ga bisa tiap waktu
( Hasil wawancara tanggal 23 maret 2014). Kesuksesan Komunitas ELF jogja sebagai wadah bagi ELF jogja yang
lain, ditunjuknya Komunitas ini menjadi salah satu fansbase yang ditunjuk untuk
ticketing Konser Super Junior Super Show 4, yang digelar di Jakarta pada tanggal
27-29 april 2010. Komunitas yang hanya memiliki sekitar 200 anggota grup di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
facebook ini berhasil masuk dalam daftar fansbase yang beruntung, karena hal ini
bisa memberikan dampak yang positif bagi komunitas fans.Dampak dari project
ini, anggota Komunitas ELF Jogja semakin meningkat hingga saat ini 3242
anggota.
-temen itu yang nyuruh aku daftarin Fanbase ELF jogja jadi ngurusin ticketing, awalnya aku ga berharap sama sekali masalahnya disana ditulis kalau jumlah anggotanya sampe 1000 anggota , padahal saat itu cumin ada 200 an lah.. lha kok pas diumumin malah diterima. Ya udah mulai dari itu banyak ELF yang tahu kalau ada Fanbase ELF
(hasil wawancara tanggal 23 maret 2014). Dalam kesuksesan membangun hubungan dengan antar ELF jogja,
Komunitas ini pun mulai menggelar beberapa gathering khusus untuk ELF jogja
sendiri maupun event Kpop di Kota Yogyakarta. Denagan diselenggarakannya
berbagai gathering dan event Kpop yang lain diharapkan akan menambah
hubungan erat antar para ELF jogja. Namun di sisi lain tujuan diselenggarakan
gathering dan event Kpop untuk menegaskan kembali budaya budaya Kpop
ditenggah kehidupan remaja Jogjakarta. Sampai saat ini pun Komunitas ini sering
sekali menggelar berbagai gathering dan event Kpop yang lainnya.
Dalam kaitannya pihak yang menyelengarakan event maupun gathering,
siapa saja diperbolehkan, tidak harus admin dari komunitas ELF jogja saja, tapi
anggota pun diperbolehkan asalkan event maupun gathering tersebut tidak
melanggar peraturan, seperti tidak menimbulkan fanwar diantara para ELF dan
fans Kpop yang lain. Komunitas ELF jogja akan memfasilitasi dan selalu
mendukung siapa saja yang akan menggelar event tersebut. Berikut berbagai event
yang sudah diselenggarakan oleh Komunitas ELF Jogja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
1. Kpop day, yang diselenggrakan pada tanggal 18 november 2011 di restoran
wisma nusantara.
2. Syawalan dan Gathering ELF Jogja pada 25 Sepetember 2011 di muara
Kapuas
3. Fun and health with ELF Jogja pada 25 maret 2012, bertempat di Kebun
buah imogiri.
4. Nonton bareng SS3 Seoul with ELF Jogja pada 8 april 2012 bertempat di
Movie box Gejayan.
5. SS4 Indonesia for ELF Super Junior, 27-29 April 2012 , di Mata Elang
Internasional Satdium , Ancol.
6. 8 years with Love, pada 10 November 2013, di Kangnam stail Korean
Resto.
7. Super Junior 6 jib comeback and Gathering, 8 juli 2013 , di Universitas
Janabadra
8. Jogja Korean Festival Carnival, pada 12 desember 2013, auditorium Radio
Republik Indonesia ( RRI) Jogjakarta .
9. Woonvoice Support project for yesung, pada tanggal 28 desember 2013, di
monument 1 maret Yogyakarta.
Desember 2013, Wisma Hartono ,ex BDNI
11. Nonton bareng dvd Konser SS4 in japan, pada tanggal 2 Februari 2014 di
Auditorium Universitas Janabadra
12. Project Kyu days, pada tanggal 9 February 2014, di monumen Jogja
Kembali Jogjakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
13. Winter Korea Festival, pada tanggal 23 Maret 2014, di Universitas
Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Berdasarkan rangkaian event yang telah diselenggarakan oleh Komunitas
ELF Jogja, menunjukkan bahwa komunitas ini sangat aktif menyelenggarakan
gathering dan event Kpop. Setiap pergelaran gathering maupun event Kpop yang
lain dapat terlaksana karena juga adanya kerja sama dengan pihak sponsor seperti
restoran korea, bimbingan belajar bahasa korea, toko yang menjual berbagai
pernak pernik korea dan yang lainnya. Terbentuknya Komunitas ELF Jogja ini,
sangat membantu bagi para agen maupun para remaja jogja yang menyukai Kpop,
karena dengan diadakannya berbagai event Kpop, mereka mampu meluapkan
kreatifitas, kesukaan mereka terhadap music kpop, tarian, maupun budaya Korea
yang lainnya.
Disetiap gathering dan event Kpop, para peserta akan otomatis
menggunakan atribut-atribut yang menunjukkan identitas mereka seperti layaknya
ELF yang lain. Banyak stand-stand yang menjual berbagai pernak pernik Korea,
seperti pin, baju, jaket, hingga poster dan photocard yang bergambar para member
Super Junior. Hingga banyak pula stand yang menjual berbagai makanan khas
Korea, bahasa korea pun juga digunakan para pesertanya dengan leluasa tanpa ada
rasa malu maupun sungkan, Konsep yang disuguhkan seolah-olah akan membawa
para pesertanya ada di Negara Korea. Gathering maupun event Kpop yang lainnya
adalah bentuk dari reproduksi budaya Kpop. Terbentuknya ruang bagi budaya
Kpop di Kota Jogja ini adanya dampak dari perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat karena arus komunikasi yang sangat pesat, terutama pada factor
kedinamisan para remaja kota Jogja terhadap dunia luar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
3. Project, Gathering dan event Kpop sebagai alat reproduksi Budaya
Kpop.
Sebagai alat reproduksi Budaya Kpop menggelar gathering, project
maupun event Kpop yang lainnya senantiasa terus diselenggarakan guna
memepertahankan eksistensi budaya Kpop yang sudah terlanjur menjamur di
tengah tengah kehidupan remaja khususnya di Kota Yogyakarta. Tujuan mereka
dalam menggelar beberapa acara Kpop yakni secara tidak langsung ingin
menguatkan identitas mereka sebagai Komunitas ELF Jogja, sebagai dampak dari
adanya pengaruh dari budaya popular Korea, walaupun demikian mereka
komunitas ini tetap masih bangga dengan budaya Indonesia. Mereka sebagai
pihak penggelar project maupun gathering mereka menyelanggarakan acara-acara
tersebut karena adanya pengaruh dari ELF internasional yang juga sering
diungkapkan Leli,
event, atau project karena kita kebawa sama Korean fans nya sendiri, jadi ketika mereka melakukan project itu akan membawa budaya koreanya itu ke fans internasionalnya. Nah mengapa kita sering buat acara kaya gini karena kita
(hasil wawancara tanggal 28 desember 2013). Banyak acara Gathering, Festival maupun Project yang sudah digelar oleh
Komunitas ELF Jogja.Dibawah ini, beberapa penjelasan dari event tersebut.
B.1. Woonvoice Support Project For Yesung
B.I.I Arena Woonvoice Support Project For Yesung
Project merupakan kegiatan bersama yang dilaksanakan oleh para fans
kepada idolanya yang biasannya menunjukkan dukungan mereka. Project yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
serupa juga sering digelar oleh Komunitas ELF jogja, misalkan pada tanggal 28
desember 2013 lalu, dengan namaproject Woonvoice support project for yesung.
Project ini di buat untuk mendukung salah satu anggota Super Junior yang sedang
melaksanakan wajib militer sehingga otomatis berhenti dari semua kegitan
pekerjaanya sebagai idola korea, hal ini pasti cukup sedih bagi penggemarnya
karena mereka akan terus menunggu hingga 2 tahun, maka project support ini
dibuat untuk Yesung.
Woonvoice merupakan salah satu nama fansbase dari member Super
Junior Yesung. Woonvoice merupakan fansbase yang besar dan merupakan
fansbase internasional. Wonnvoice ini sering membuat project untuk Yesung
seperti memberikan kado setiap ulang tahun, dengan cara mengumpulkan donasi
di berbagai Negara. Woonvoice yang sudah bertaraf internasional, pastilah
dibutuhkan koordinasi untuk ELF di Negara lainnya, maka woonvoice memiliki
staf wonnvoice di setiap Negara untuk koordinasi setiap project yang akan
dilaksanakan. Sehingga Woonvoice support project for yesung dapat
diselenggarakan oleh Komunitas ELF Jogja.
Gambar. 6 banner project woonvoice
(Sumber: facebook ELF Jogja)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Pada tanggal 28 desember telah dilaksanakan Woonvoice support project
for yesung, dengan jumlah peserta sekitar 70 ELF jogja yang merupakn
penggemar dari Yesung, dilaksanakan pada pukul 14.00 hingga pukul 17.00 wib.
Konsep Project tersebut yakni melakukan foto bersama dengan membawa banner,
selain itu juga membuat video bersama dengan menyanyikan salah satu single dari
Yesung dengan Judul it has to be you, dan akan dikumpulkan menjadi satu
bersama daerah lain di Indonesia dan akan dikirimkan ke Woonvoice
Internasional selanjutnya akan dikirimkan ke Yesung. Kegiatan project ini
dilakukan di salah satu tempat yang khas dari suatu Negara maupun daerah.maka
ELF jogja menentukan untuk melaksanakan di monument serangan 1 Maret
Yogyakarta, seperti yang disampaikan Anna Soedarmo yakni pihak yang
menggelar project tersebut.
satu Indonesia. Sebelumnya di Negara lain dan kota kota lain kan udah pada bikin, lha kok di jogja ga ada , ya udah sama-sama temen-temen buat aja.. sebenernya iseng-iseng aja. Jadi wonnvoice itu kaya bukti cinta kita buat idola
-ikutan dari ELF internasional, nah kebetulan ELF dari Cina. Ya aku berhubungan sama admin yang lain melalui twitter atau ga Line..tapi kebanyakan aku berhubungan langsung sama admin yang dari Indonesia aja.. kalau dari Korea susah banget dideketin.. kalo project itu kan kita ga ditawarin ,, tapi kemauan kita sendiri
(hasil wawancara tanggal 28 Desember 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar. 8 Woonvoice support project for yesung
(sumber: Facebook ELF Jogja)
B.1.2. Habitus dalam Woonvoice support project for yesung
Dalam arena Woonvoice support Project for yesung, Peneliti menemukan
habitus atau kebiasaan yang sering dilakukan dalam setiap Event Project. Project
yang sering dilakukan oleh Komunitas ELF jogja.Habitus membuat foto dan
video, habitus tersebut dilakukan dengan membawa banner yang sudah dibuat
dan ditentukan oleh panitia, sebagai bentuk dukungannya. Selanjutnya Habitus
membuat foto dan video tersebut mendorong mereka para penyuka Yesung
member Super Junior itu memiliki habitus berkumpul dan Habitus bernyanyi
bersama lagu-lagu super junior. Hal diatas juga dibenarkan oleh Anna Soedarmo
-kumpulnya, buat acara kecil-kecilan kaya nyanyi nyanyi, ngobrolin Yesung kaya gitulah terus games ya kaya yang mau ngedance lagunya suju, yang bisa jawab pertanyaan di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
( Hasil Wawancara tanggal 28 Desember 2014).
Dari segi penampilan para peserta selalu akan menggunakan beberapa
atribut Fandom ELF, sebagaimana sudah di jelaskan bahwa warna identitas Super
Junior yakni berwarana biru, maka banyak para peserta yang menggunakan baju
berwarana biru karena menyesuaikan dengan apa yang sudah ditentukan, Hal
tersebut juga diungkapkan oleh Leli.
semua ( Hasil Wawancara tanggal 2 Februari 2014).
B.1.3. Jenis Modal yang terdapat dalam arena Woonvoice support Project
for Yesung.
Modal adalah bekal bagi seorang agen untuk bertarung dalam sebuah arena,
untuk menentukan posisinya dalam arena tersebut. Dibawah ini jenis modal yang
dimilki,
Modal sosial adalah modal utama yang di butuhkan dalam komunitas ini, untuk
menciptakan ruang ekspresi mereka dalam menunjukkan minat mereka terhadap Kpop,
khususnya Super Junior.Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, seperti yang
dialami Anna sebagai penyelenggara Project.Hubungan baik walaupun melalui social
media dengan para admin fansbase woonvoice internasional berdampak terselenggaranya
Project ini.Tidak hanya Anna saja namun para peserta yang mengikuti acara ini, mengaku
mengikuti acara project dan mengetahuinya karena ajakan dari teman-teman mereka yang
juga ELF Jogja.
Modal ekonomi adalah modal yang dimilki para peserta Project. Kegiatan Project ini
mendapat perhatian dari para anggota Komunitas ELF Jogja sendiri, maupun para
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
pengunjung monument serangan 1 Maret. Para peserta project diharuskan membayar
sejumlah Rp 5.000,- untuk mendapatkan banner dan beberapa souvenir lainnya. Mereka
sangat antusias dalam kegiatan tersebut. Bukan hanya melaksanakan project saja, bagi
mereka membawa nama Indonesia khususnya kota Yogyakarta ke kancah internasional
adalah hal yang sangat membanggakan, apalagi project ini adalah project internasional
yang pasti akan dipublikasikan kepada masyarakat luar. Project ini dapat menjadi praktik
budaya Kpop yang ada di kota Yogyakarta.
Modal budaya, bourdieu menjelaskan bahwa modal budaya sebagai suatu bentuk
pengetahuan, suatu kode internal atau suatu akuisisi kognitif yang melengkapi agen social
dengan empati terhadap, apresiasi atau berkompetensi dalam sebuah cultural. (Boudieu,
2012:xix).Didalam kaitannya ini, didalam arena Woonvoice support project for Yesung
para peserta rata-rata memiliki pengetahuan terhadap bahasa korea. Terlihat disaat
mereka sangat lancar dan luwes berbahasa korea dalam pembuatan video project.
(Gambar 8. Suasana event Woonvoice support project for yesung). ( Sumber: dokumentasi lapangan 28 desember 2013)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Project merupakan sebuah acara yang dilakukan oleh fans yamg
diperuntukkan untuk mendukung karier idola mereka. Komunitas ELF jogja
sebagai komunitas Fans yang mengidolakan Super Junior sering mengadakan
beberapa Project.
diadakan oleh ELF Korea dan Internasional. Produk budaya Kpop itu di tegaskan
kembali keberadaanya oleh Komunitas ELF Jogja, dengan digelar di Kota
Jogjakarta, pastinya dengan beberapa perbedaan karena harus disesuaikan dengan
kondisi dalam komunitas tersebut. Seperti yang disampaikan Anna Soedarmo,
ni kan paling bikin project banner apa video gitu kan terus baru dikirim ke admin yang fansbase gede terus baru dikasi idolanya, tapi kalo
(Hasil Wawancara Tanggal 28 Desember 2014).
Project yang dilakukan di Jogjakarta dengan di Korea memang sedikit
berbeda Project kata lain dari sebuah dukungan kepada idola, begitu juga dengan
ELF Korea bentuk dukungan (project) mereka lebih nyata. Seperti yang telah
dilakukan Project KYU Days (ulang tahun Kyuhyun).ELF Korea sudah membuat
project berupa menampilkan gambar Kyuhyun di LCD di stasiunMyeongdong
lengkap dengan tanggal lahir kyuhyun dan tidak lupa menambahkan Happy
Kyudays sebagai hari dimana Kyuhyun berulang tahun.
(http://Chokyuhyuna.blogspot.com ,diakses tanggal 13 Juni 2014).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar 9. LCD project KyuDays
(Sumber :(http://Chokyuhyuna.blogspot.com)
ELF yang berada di Korea melakukan project selalu yang di tempat yang
tertutup, mereka jarang melakukan project yang terbuka seperti menampakkan
wajah-wajah mereka ditempat umum, lebih memberikan project dengan
tersembunyi.Selain itu project dalam bentuk makanan atau Food Project, yakni
dengan memberikan langsung makanan ke lokasi syuting kepada member Super
Junior.
Gambar 10. Food Project ELF Korea
(http://www.worldwideelf com)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
reproduksi,
maka bisa dianalisis dengan empat unsure budaya yakni Value, Norma. Simbol-
simbol, dan Kebiasaan.
Matriks 1
No. Unsur Budaya
ELF Korea dan Internasional
Komunitas ELF Jogja
Hasil perbandingan
1. Value / nilai a.Tidak melakukan pelanggaran Sara
b.Tidak melakukan fanwar
a.Tidak melakukan pelanggaran Sara
b.Tidak melakukan fanwar
Sama
2. norma a. a. Tidak mengandung Sara
b. Tidak mengandung Fanwar
a.Tidak mengandung Sara
b. Tidak mengandung Fanwar
Sama sama
3. Simbol-simbol a. makanan b. donasi uang c. LCD pict. d. Lightstick warna
biru e. Balon warna biru
a. Handbanner b. video c. Foto d. Kaos warna biru dan bergambar Super Junior e.balon warna biru
Berbeda Berbeda Berbeda Berbeda sama
4. Kebiasaan a. dilakukan secara tertutup
b. jarang untuk berkumpul di tempat terbuka.
c. diberikan langsung ke Super Junior
d. dilakukan saat ulang tahun member, Super Junior , atau ELF, comeback
a.Dilakukan secara terbuka. b. Selalu Berkumpul ditempat terbuka c. Dikirim melalui fanbase besar. d. dilakukan saat ulang tahun member, Super Junior atau ELF,comeback
Berbeda Sama Berbeda sama
Sumber: data primer diolah mei 2014.
Sesuai dengan tabel diatas dapat diketahui bentuk reproduksi budaya Kpop
yang dilakukan para agen.Dimana sebuah acara Project yang dilakukan di negara
Korea di pertegas kembali keberadaanya di Komunitas ELF jogja, dengan sedikit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
perbedaan dan modifikasi yang dilakukan karena keterbatasan modal yang
dimiliki oleh Agen.
C. Event Gathering Nonton bareng dvd SS4 in Japan
Setiap Gathering yang digelar oleh Komunitas ELF Jogja, sebagai tempat
dimana kecintaan mereka dengan Korea khusunya Kpop. Seperti yang
diungkapkan Yayak yang menjadi ketua panitia acara tersebut
Gathering itu bisa menjadi tempat buat kita untuk kumpul bareng yang sama-sama ELF terus kita bisa ngobrolin suju, karena kita kan ga bisa ketemu
( Hasil wawancara tanggal 23 Maret 3014). Pernyataan diatas merupakan latar belakang diadakannya sebuah acara
yakni pada tanggal 2 Februari 2014, digelar sebuah acara Event Gathering Nonton
bareng dvd SS4 in Japan yang diselenggarakan Komunitas ELF jogja dengan
ketua panitaia atau penggagas acara ini yakni Yayak. Tujuan menyelenggarakan
acara ini mewujudkan ruang untuk ELF Jogja untuk berkumpul.
Sebelumnya event serupa pernah digelar oleh Komunitas ELF jogja.
Sebuah event yang cukup unik untuk dibahas, karena event ini di konsep seperti
layaknya menonton Konser yang sebenarnya, walaupun hanya menonton Konser
melalui dvd, event ini mendapat tanggapan yang positif dari anggota Komunitas
ELF jogja. Seperti layaknnya konser sungguhan, maka dijual beberapa tiket
dengan klasifikasi harga yang berbeda-beda, yakni sebagai berikut :
1. Silver Rp 20.000,- (tiket masuk saja)
2. Gold A Rp 40.000 (snack + balon+ medali acrylic+ banner+kipon)
3. Gold B Rp 50.000 ( snack, balon, medali acrylic, banner, Mug, Kupon)
4. Gold C Rp 90.000( snack, balon, medali, acrylic, banner, mini backpack,
kupon)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
5. Platinum A Rp 50.000 ( snack, balon, medali acrylic, banner, masker,
kupon)
6. Platinum B Rp 60.000 (snack, balon, medali acrylic, banner, Mug, Kupon)
7. Platinum C Rp 100.000 (snack, balon, medali, acrylic, banner, mini
backpack, kupon).
Gambar 11peta tempat duduk Event GatheringNonton bareng dvd SS4 in Japan
(Sumber: Facebook ELF Jogja)
Seperti yang sudah diungkapkan diatas, bahwa acara gathering seperti ini
di gelar berdasarkan kemiripan rangkaian acara Konser Super Junior, Acara ini
tidak mencari keuntungan materi dari pihak siapapun.Acara ini digelar masih
dengan tujuan utama yakni sebagai tempat berkumpulnya ELF jogja untuk
menjaga eksisitensi dari Komunitas tersebut.Seperti pengakuan dari yayak.
ngambil keuntungan ya, mereka bayar untuk kebutuhan semua acaranya, ya menurut aku sih wajar ya, mereka juga dapat merchandise yang bagus-bagus,
( Hasil wawancara tanggal 23 Maret 2014). Berdasarkan rangakaian acara yang telah dibuat, acara dimulai pukul 11.00
wib, namun para peserta sudah memenuhui auditorium UJB satu jam sebelumnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
yakni di universitas Janabadra, peserta Gathering juga dihadiri bukan hanya dari
sekitar Jogjakarata saja namun, adapula yang berdomisili di kota lain seperti
klaten dan Surakarta, sambil menunggu acara di mulai, mereka di perbolehkan
untuk mengunjungi stand-stand yang sudah disediakan pihak panitia. Stand
tersebut menjual berbagai pernak-pernik Kpop, seperti menjual kipas Super
Junior, mug, kaos, jaket, gantungan kunci dan sebagainya. Banyak sekali peserta
yang hadir mendatangi stand tersebut. Yang menjadi keunikan sendiri yakni
beberapa stand yang menjual jajanan khas Korea. Bahkan Penjual makanan Korea
ini memiiliki antrean pembeli yang paling panjang.
(Gambar. 12 Suasana di stand penjual pernak pernik Korea).
( Sumber:dokumnetasi lapangan 2 Februari 2014)
Antusiasme para peserta dapat terlihat pada tindakan ELF Jogja juga
memilki keunikan sendiri, apalagi dalam suasana gathering seperti ini. Dari segi
penampilan sudah pasti mereka akan membawa dan mengenakan berbagai atribut
super junior maupun bertuliskan ELF, baju dengan warna biru. membawa
lightstick berwarna biru, membawa banner yang bertuliskan Super Junior dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
tulisan Hangul sehingga atmosfer layaknya konser sesungguhnya dapat dirasakan,
bahasa Korea juga kerap terdengar di acara tersebut. Mereka tidak segan untuk
menggunakannya..
( Gambar. 13 Suasana Event Gathering Nonton bareng dvd SS4 in Japan)
( Sumber: Dokumentasi lapangan 2 Februari 2014)
Tiket yang sudah dibeli para peserta di periksa satu per satu dan duduk
sesuai dengan kategori tiket yang dibeli. Saat acara di mulai suasana semakin
menarik, dengan lighstick yang dinyalakan. Merubah suasana auditorium menjadi
fanchant yang menambah
Susana gathering ini layaknya Konser sesungguhnya.
C.1.1. Habitus dalam Gathering Nonton bareng dvd SS4 in Japan
Bourdieu mengkonsepkan habitus sebagai kecenderungan-kecenderungan
empiris untuk bertindak dalam cara-cara yang khusus (gaya hidup), juga sebagai
motivasi, preferensi, cita rasa, emosional (Agustinus Herwanto. Budaya, struktur
dan pelaku. 2005: 180). Sesuai dengan pengertianya, habitus yang terdapat dalam
acara gathering nonton bareng dvd ss4 in Japan, memiliki kebiasaan yang khas.
Gathering identik dengan berkumpul di suatu tempat, untuk mempererat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
hubungan antar anggota satu dengan yang lainnya, begitu juga dengan tujuan
gathering ini diadakan supaya hubungan antara ELF satu dengan yang lainnya
semakin erat. Berkumpul bersama adalah yang sering mereka lakukan, bersama
anggota yang lain dengan peserta yang datang sekitar kurang lebih 70 peserta.
Hal tersebut membentuk habitus yakni Habitus menonton dvd bareng. Acara
Gathering ini biasanya juga digelar rangkaian acara seperti menonton bareng dvd
konser Super Show yang telah diadakan di beberapa negara seperti Jepang dan
Korea. Seperti yang disampaikan oleh Desintia,
-kumpul aja biar tahu ELF yang di jogja tuh orang nya ini-ini, entar bisa nambah temen juga kan,, dapat kenalan, ya kaya gitu-Show, biar greget aja, biar berasa nonton konser hahahah tapi kalo pas bulan
wawancara tanggal 23 Maret 2014).
Acara Gathering ini biasanya mereka gelar pada moment tertentu seperti
saat Ulang Tahun para member, ulang tahun ELF, comeback Super Juinior,
maupun moment specialdi Komunitas itu sendiri seperti bulan Ramadhan, Ulang
tahun Komunitas ELF Jogja atau yang lainnya.
Adapula habitus Fanchant, Fanchant adalah nyanyian yel-yel yang
dilakukan ELF Korea.Yel-yel tersebut terdengar kompak dan itu menunjukan
sudah menjadi tindakan kolektif yang sering dilakukan.
C.1.2. Jenis modal pada Event Gathering Nonton Bareng Dvd SS4
Japan
Modal social adalah modal yang dimiliki seluruh peserta event tersebut,
acara ini telah sukses diselenggarakan karena adanya peran modal sosial yang
dilmiliki.Bagi mereka predikat ELF sejati harus mereka miliki, sehingga mereka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
harus menghadiri acara-acara tersebut Sehingga modal sosial perlu mereka miliki.
Seperti pernyataan dari Anna Tahta
nunjukkin kalo ini lho kita ELF Jogja dapat info dari temen aku sih yang samasama ELF samMaret 2014)
Terlihat juga dalam acara tersebut banyak sekali beberapa ELF Jogja yang
datang bergerombol sekitar 5 hingga 8 orang dengan teman-temanya menuju
tempat Gathering. Selain itu hubungan para agen yang lain saling mendukung
satu dengan yang lain dalam acara ini sangat terlihat toleransi mereka, bagaimana
hubungan dan interaksi dapat menjadi kunci sesorang berinovasi untuk
mengungkapkan kreatifitasnya, ekspresinya kepada masyrakat luas. Namun bukan
hanya pada interaksi saja namun solidaritas dan gotong royong nampak pula pada
komunitas ELF Jogja.Seperti halnya acara Gathering ini adalah acara yang dibuat
oleh Yayak, namun agen yang lain akan membantu seperti Desintia, Leli dan
Anna Soedarmo yang membantu menyiapkan ticketing, goodhies, maupun hal-hal
yang lainnya. Hal ini dibenarkan oleh Yayak,
teman-teman yang lain, memang ide datang dari aku, tapi aku bakal nyiapin semuanya sendiri. Kita disini saling bantu kok, pokoknya acara ini buat kita
(Hsil Wawancara tanggal 23 Maret).
Modal Ekonomi nampak jelas di acara Gathering seperti ini.Mereka yang
datang ke acara ini pastilah mereka yang memiliki kemampuan financial yang
lumayan bagus. Menghadiri acara ini tidaklah gratis, namun harus membayar tiket
yang kisaran harganya hingga Rp 100.000,- dengan fasilitas yang berbeda pada
jenis-jenis harganya. Nampak dalam acara ini banyak para peserta yang memilih
tiket Paltinum C dengan harga tiket tertinggi, Seperti yang disampaikan Yayak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
itu silver sih ya, ( Hail Wawancara tanggal 23 Maret 2014) Selanjutnya acara ini tidak akan berhasil dengan adanya beberapa sponsor
yang mau memberikan bantuan berupa beberapa paket potongan harga maupun
tiket gratis, Seperti satu jam gratis untuk berkaraoke di sebuah tempat Karaoke
terkenal, ada pula paket diskon di restoran Korea paling terkenal di Kota Jogja
dan beberapa pernak-pernik Kpop dari Kpop Shop di Kota Jogja.
Modal Simbolik merupakan modal yang berhubungan dengan prestasi,
status, kehormatan, dalam kaitannya dengan ini.Modal simbolik memang
dibutuhkan dalam menggelar berbagai event Gathering, seperti prestasi yang
diperoleh Komunitas ELF Jogja. Didalam kalangan ELF jogja dan sekitarnya,
ELF Jogja sudah memiliki prestasi sehingga setiap acara yang diadakan gathering
banyak yang akan hadir dalam gathering tersebut. Seperti yang disampaikan oleh
Maylina, yang mengaku setiap acara yang diadakan oleh Komunitas ELF jogja
akan menarik dan tidak mengecewakan.
ngono lho kak,, apalagi Komunitas ELF jogja juga udah punya nama kan ya, gara-kurang kompak kalo ELF solo, kalo mo buat gathering entar yang dateng Cuma 4
( Hasil wawancara tanggal 22 Maret 2014).
C.1.3. Gathering sebagai reproduksi budaya Kpop pada Komunitas
ELF Jogja.
Fenomena Kpop yang ada pada masyarakat Kota Jogja, bukan hanya
membawa drama dan musik Kpop nya saja namun budaya yang dimiliki oleh para
fansclubnya yang berbeda di Korea mapun fans internasionalnya juga
mempengaruhui kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya Komunitas ELF
Jogja. Setelah adanya Project yang terus dilakukan, acara Gathering juga terus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
mewarnai kegiatan Komunitas ELF jogja. Dengan membawa nilai, norma,
simbol-simbol, dan kebiasaan ELF Korea dan Internasional acara semacam
gathering juga diadakan di Komunitas ELF Jogja.
Gathering yang diadakan ELF Korea sedikit berbeda dengan Gathering
yang dilakukan oleh Komunitas ELF jogja.Gathering yang sering dilakukan ELF
korea dengan rangkaian acara fansmeeting. Fansmeeting adalah acara bertemu
dengan para fans. Jadi rangkaian acara gathering di Korea yakni bertemu langsung
dengan Super Junior. Gathering di Korea, merupakan ajang untuk bertemu
langsung dengan artis idolanya. Biasanya gathering ini juga dimanfaatkan untuk
mempromosikan album lagu mereka, sebagai ajang promosi drama atau yang
lainnya.
Gambar 14. Gathering dan fansmeeting ELF Korea
(http://www.worldwideelf com)
Dalam gathering pastilah akan banyak para ELF korea maupun luar Korea
untuk hadir dan melihat penampilan idola mereka. Penggunaan atribut ELF pun
juga tidak luput dari mereka. Para ELF akan membawa berbagai poster, balon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
hingga lighstick. Seperti yang terlihat dalam Gathering dan Fansmeeting di saat
Ulang tahun ELF tahun lalu. Hal tersebut di benarkan oleh Maylina
kalo gathering di sana itu, biasanya ada fansmeetingnya.. bakal ada sujunya gitu,,ketemu langsung,,, tapi kalo kita apalah daya ,, nonton dvd aja lah,, yang
( Hasil wawancara 22 Maret 2014).
Gambar 15. Super junior pada Gathering dan Fansmeeting ELF Korea
(http://www.worldwideelf com)
Untuk mengetahui Gathering adalah produk budaya Kpop yang di
reproduksi, maka bisa dianalisis dengan empat unsure budaya yakni Value,
Norma. Simbol-simbol, dan Kebiasaan.
Matriks 2
Reproduksi budaya pada Acara Gathering
No. Unsur Budaya ELF Korea dan Internasional
Komunitas ELF Jogja Hasil perbandingan
1. Nilai
a. tidak mengandung Sara
b. Tidak melakukan fanwar
c. penonton membeli tiket
a. tidak mengandung Sara
b. Tidak melakukan fanwar
c. penonton membeli tiket
Sama Sama Sama
2. Norma a. Tidak mengandung SARA
b. Tidak mengandung Fanwar
c. Harus membeli tiket masuk
a. Tidak mengandung Sara
b.Tidak mengandung Fanwar
c. Harus membeli tiket masuk
Sama Sama
3. Simbol-simbol a. Super Junior
a. LCD konser Super Junior
Berbeda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
b. Lighstick c. Balon warna biru d. Tidak memakai
baju warna biru e. fanchant
b. Lighstick c. balon warna biru d. Baju warna biru
e. Fanchant
Sama Sama Berbeda sama
4. Kebiasaan a. Diadakan saat ulang tahun Super Junior dan ELF
b. Fansmeeting
c. Berkumpul d. Manjaga eksistensi
Super Junior
e. Melakukan fanchant
a. Diadakan saat ulang tahun Super Junior, dan ELF, ulang tahun Komunitas dan saat bulan
Ramadhan b. Nonton bareng Dvd
Konser c. Berkumpul d. Dilakukan untuk
menjaga eksistensi Super Junior
e. Melakukan fanchant
Berbeda Berbeda Sama Sama sama
Sumber: Data primer diolah Mei 2014 Gathering yang diadakan di Korea di reproduksi oleh Komunitas ELF jogja dengan
nilai, dan norma yang sama, namun untuk simbol dan kebiasaan sedikit berbeda
karena beberapa faktor penghambatnya, tetapi budaya gathering sukses direproduksi
oleh Komunitas ELF Jogja.
D. Winter Korea Festival
D.1.1. Arena Winter Korea Festival
Berbeda dengan acara project dan event ganthering, acara ini lebih kepada
kompetisi dance cover dan cover song. Dengan mengusung konsep winter (
musim dingin) karena mengikuti saaat itu di Korea sedang berlangsung musin
dingin, acara ini dielanggarakan pada tanggal 23 Maret 2014 di Universitas
Kristen Duta Wacana. Jika acara-acara sebelumnya di khususkan hanya untuk
para ELF Jogja saja, namun acara ini juga mengundang seluruh Kpopers di
seluruh Jogjakarta. Di sini Komunitas ELF Jogja yang memfasilitasi terlaksanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
acara ini.Tujuan dselenggarakan acara ini seperti yang di sampaikan yayak
sebagai salah satu penyelenggaranya.
ya.. acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan pertemanan antara KPOP (Hasil Wawancara Tanggal 23 Maret 2014).
Perlu diketahui, remaja di Kota Jogjakarta tidak hanya tergabung dalam Komunitas
Fans ELF saja. Korea selatan yang banyak menampilkan banyak boyband dan Girlband
bukan hanya Super Junior saja, sehingga komunitas fans pun juga banyak seperti VIP,
Sone, exotik dan sebagainya.
Vip: 50.000,- ( tiket, dan mug )
Regular. 35.000,- ( tiket dan kalender)
Acara ini merupakan dampak dari fenomena Kpop di Jogja karena Event ini
menampilkan dance cover contest, sing cover contest, dance perform, games dan bazaar.
Acara ini juga menampilkan beberapa bintang tamu NC Boys, DBEJ, X-School dan Sigma
, mereka adalah group dance cover yang sudah terkenal dikalangan para Kpop Lovers
wilayah Jogjakarta sehingga acara ini banyak sekali yang datang.
Acara ini sangat meriah, apalagi para peserta Cover dance menampilkan yang
terbaik. Yang dimaksud dengan cover dance adalah menirukan semua tarian yang
dibawakan oleh boyband atau girlband dari Korea, dengan lagu yang sama. penampilan
yang sama. Kpop atau musik populer ini memang musik yang mengkombinasikan
hentakan dengan irama yang diminati banyak negara seperti cina, hongkong, Taiwan,
Jepang dan termasuk Indonesia. Kpop tidak hanya termasuk girlband dan boyband tetapi
juga penyanyi solo, serta musik Kpop ini tidak terbatas hanya pada pop saja namun ada
juga jenis musik ballad.maka diadakannya dengan cover sing, yang menyanyikan lagu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Kpop yang memilki lirik lagu berbahasa korea. Hal itu dibenarkan oleh ana tahta yang juga
menghadiri acara tersebut.
aslinya, berarti itu semakin bagus mbak, ada yang sampe para cowok-cowok itu berdandan mirip kaya snsd lhooo..padahal mereka kan bukan cewek tapi ya
( Wawancara dengan Ana Tahta tanggal 23 Maret 2014).
Gambar.16 penampilan Cover dance di acara Winter Korea Festival
(Sumber : dokumntasi lapangan 23 maret 2014)
Tak hanya sekedar musik dan koreografinya saja tetapi juga adanya tren
berbusana yang diikuti oleh banyak remaja. Para peserta maupun penonton yang
hadir, mereka meluapkan semua kreatifitas mereka dan ekspresi mereka terhadap
Kpop. Dengan menggunakan berbagai atribut sesuai dengan idola meeka masing-
masing.
Gambar. 17 stand pernak-pernik Kpop di Winter Korea Festival ( Sumber: dokumntasi lapangan 23 maret 2014)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Tidak lengkap rasanya jika acara festival Korea seperti ini, tidak ada stand
bazaar yang menjual berbagai pernak pernik Korea dan makanan Korea. Maka
terdapat stand yang menjual berbagai makanan korea, yakni jajanan khas korea
seperti kimbap dan teokboki, dan menjadi keuntungan sendiri bagi para penjual ini
untuk memanfaatkan keramaian yang ada. Cara termudah dan paling
menyenangkan untuk memahami suatu kebudayaan adalah lewat makananya.
Jenis jenis makanan itu merupakan hal yang menunjukkan jati diri masyarakat ,
lebih dari aspek kebudayaan yang lain. Mungkin itu disebabkan karena setiap
orang memiliki asosiasi yang kuat mengenai makanan dan hal yang sama itu
terjadi di mana pun di dunia ini. Seperti yang di ungkapkan anna Soedarmo,
n ingin menjadi kekorean-korean tapi lebih kepada meniru,, pastilah kita ingin meniru atau ingin menjadi idola kita. Jadi kiblat kita lebih ke korea karena yang kita idolakan adalah dari Korea. Kaya ingin makanan korea iya sih padahal dulu sama sekali ga kepikiran makanan korea kaya apa,
(Hasil Wawancara Tanggal 28 Desember 2013)
Untuk barang pernak-pernik Korea pun tak segan segan para penjual ini
mendatangkan barang-barang asli dari Korea, seperti poster Super Junior yang asli
dari pihak manajement, Album Super Junior, dan lainnya. Bahkan ada stand KT
gongsin, dimana mereka sebuah lembaga belajar bahasa Korea yang dibuka
langsung oleh KT ( Korean Telecom) dan Gongsin. Mereka menawarkan berbagai
paket murah belajar bahasa korea dengan mendatangkan langsung pengajarnya
dari Korea Selatan. Berdasarkan hal tersebut dapat menunjukkan jika produk
Budaya Kpop mampu membawa pengaruh terhadap masyarakat Jogja dalam
mempelajari bahasa Korea.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Gambar 19. Stand KT Gongsin
( Sumber: dokumentasi lapangan 23 Maret 2014)
Acara festival korea yang menampilkan berbagai dance cover dan sing
cover, sangat trend dikalangan anak muda di Kota Jogjakarta, Disetiap bulannya
acara seperti serupa dapat diselenggarakan dengan sukses.
D.1.2. Habitus pada Winter Korea Festival
Terselenggaranya acara ini dilatarbelakangi karena adanya hubungan baik
antar penggemar Kpop di Kota Jogjakarta, karena acara ini melibatkan seluruh
para penyuka Kpop. Musik Kpop yang memunculkan banyak sekali idol-idol juga
akan membentuk fansclub-fansclub yang akan mendukung idolnnya, karena factor
inilah terkadang hubungan antar fans tidak baik karena adanya perbedaan dalam
fansclub.
Habitus Kompetisi cover dance. Boyband dan Girlband Korea selain
menampilkan suara yang bagus, penampilan mereka di panging juga di bumbui
dengan dance yang menarik. Tarian yang menyuguhkan teknik-teknik yang bagus
ini menarik perhatian para Kpopers Jogja untuk mengadakan Kompetisi Cover
dance. Cover dance adalah menirukan tarian-tarian yang boyband dan girlband.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
D.1.3. Jenis Modal dalam Winter Korea Festival
Modal sosial adalah modal yang paling utama, terselenggaranya acara
Winter Korea, Hubungan para penggemar Kpop di Kota Jogja menjadi modal
yang utama. Acara ini terselenggara karena kerja keras dan hubungan solidaritas
antar agen.Mereka menyampingkan egois dan fanatisme mereka pada salah satu
idol untuk bersam-sama menyelenggarakan festival ini. Acara ini menampilkan
banyak cover dance dari idol grup Korea, jadi bukan hanya Super Junior saja.
Para agen saling membantu dalam menyiapkan susunan acara, publikasi, pengisi
acara serta sponsor-sponsor yang akan turut serta dalam keberhasilan acara ini.
Selain itu hubungan para penonton acara Festival ini sanagt kental, ketertarikan
mereka untuk menghadiri festival karena dorongan atau ajakan dari teman-
temanya .
Hal diatas juga dibenarkan oleh desintia sebagai admin dan pendiri
Komunitas ELF jogja
teman disekolah terus mereka ngajak temanya buat dating ke Festival kaya gini..jadi pas mereka datang bisa saling ketemu sama temen-temen yang lain dan
( hasil wawancara tanggal 23 maret 2014). Modal Simbol yang tampak dalam Winter Korea Festival ini adalah
prestasi para peserta kompetisi dance yang sudah lolos dalam tahap audisi dari
beberapa puluhan pesrta yang lainnya, jadi yang ditampilkan dalam festival ini
adalah para peserta yang terbaik. Mereka menunjukkan kemampuan berbagai
teknik dance seperti b-boy, kekompakan, gesture yang mirip dengan idolanya.
Seperti yang disampaikan oleh Yayak
ang tampil dalam festival ini adalah kelompok cover dance yang sudah lolos dari audisi terlebih dahulu. Mereka itu yang memang layak untuk tampil disini untuk memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Yo akeh banget itu pesertanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
sampai kita itu audisi digelar sampai 3 kali jurinya juga orang-orang yang udah punya nama di kalangan anak-anak cover dance jogja lah..jadi kompetisi bisa
Modal Budaya, modal budaya adalah sebuah pengetahuan tentang budaya
yang dimiliki oleh para agen. Modal budaya menyoroti tentang bentuk-bentuk
pengetahuan cultural, Bourdieu menjelaskan bahwa modal budaya sebagai suatu
bentuk pengetahuan, suatu kode internal atau suatu akuisisi kognitif yang
melengkapi agen social dengan empati terhadap, apresiasi atau berkompetensi
dalam sebuah kultural.( Boudieu, 2012 :xix). Memang tidak dipungkiri sebuah
modal budaya yang dimiliki adalah modal yang sangat berpengaruh untuk
mereproduksi budaya Kpop khususnya pada arena Winter Korea Festival.
Mereka memiliki pengetahuan terhadap bahasa Korea. Terlihat pada para
peserta sing cover yang menyanyikan lagu berbahasa Korea. Kefasihan dan
kelancaran dalam mengucapkan kata-kata bahasa Korea sangat dibutuhkan dalam
singcover.
suaranya , dan yang kedua kita (Hasil wawancara
23 Maret 2014) Modal ekonomi, acara ini didukung oleh banyak sekali sponsor yang
memberikan dukungan financial untuk hadiah utama dalam kompetisi dance cover
dan kompetisi sing cover hingga jutaan rupiah. Seperti yang disampaikan Yayak
( Hasil wawancara tanggal 23 Maret 2014)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
D.1.4. Festival sebagai Reproduksi Budaya Kpop pada Komunitas
ELF Jogja.
Festival Kpop sebagai tempat bertemunya para fans-fans Kpop juga
sering diadakan juga di Korea Selatan. Festival di Korea Selatan juga identik
dengan rangkaian acara kompetisi cover dance dari boyband-girlbandnya. Korea
Selatan yang menyebarkan virus Kpop hingga ke penjuru dunia, terus menjaga
eksistensi produk Kpop mereka dengan menggelar berbagai festival kpop.
Gambar 20. Festival Kpop di Korea
( Sumber: Facebook Festival Kpop Gangwoon)
Festival Kpop yang diadakan diadakan Korea biasanya diadakan oleh
pemerintah pariwisata Korea sendiri untuk meningkatkan pariwisata
mereka.Seperti yang sudah pernah digelar yakni Festival Kpop Gangwon. Dimana
Gangwon adalah sebuah nama daerah di Korea Selatan. Korea selatan ingin
mempromosikan berbagai pariwisata yang dimiliki Gangwon dengan
menyelenggarakan Festival Kpop. Sehingga untuk para peserta cover dance
merupakan peserta dari berbagai Negara.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Gambar 21 . Penampilan peserta Kompetisi dance Cover Festival Gangwon 2013
(Sumber: Facebook Festival Kpop Gangwon)
Festival Kpop di Korea juga diadakan audisi terlebih dulu, selanjutnya
para peserta yang lolos dalam audisi berkesempatan tampil di Festival Kpop
tersebut.Dalam pelakasanaannya Festival sendiri tidak berberda jauh dengan yang
dilakukan oleh Komunitas ELF jogja.
Untuk mengetahui Festival adalah produk budaya Kpop yang di
reproduksi, maka bisa dianalisis dengan empat unsure budaya yakni Value,
Norma. Simbol-simbol, dan Kebiasaan.
Matriks 3
Reproduksi budaya pada Acara Festival
No. Unsure Budaya
ELF Korea dan Internasional
Komunitas ELF Jogja Hasil perbandingan
1. Nilai / Value
a. Tidak mengandung Sara
a. tidak mengandung Sara
Sama
2. Norma
a.Tidak mengandung SARA
a. Tidak mengandung SARA
Sama
3. Simbol-simbol a. Musik Kpop b. Bahasa Korea c. Dance cover d. Lightstick e. Banner
a. Musik Kpop b. Bahasa Korea c. Dance cover d. singcover e. Kaos fansclub
Sama Sama Sama Berbeda berbeda
4. kebiasaan a. Berkumpul di tempat terbuka
b. Diselenggarakan oleh pihak pemerintah Korea
a. Berkumpul di tempat terbuka
b. Diselenggrakan oleh pecnta Kpop Jogja
Sama Berbeda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
c. Menampilkan finalis dance cover kompetisi dan sing cover kompetisi
d. Menampilkan
bintang tamu artis-artis Korea
c. Menampilkan dance cover dan sing cover kompetisi
d. Menampilkan kelompok cover dance yang berprestasi.
Sama berbeda
Sumber: Data primer diolah Juni 2014.
D.Bentuk- bentuk Reproduksi Budaya Kpop
Berdasarkan perbandingan dan penjelasan mengenai setiap acara
Gathering, Festival, maupun project yang dilakukan oleh ELF Korea dan
Internasional dengan Komunitas ELF Jogja diatas, dapat diketahui proses
reproduksi budaya Kpop yang berdasarkan unsur-unsur budaya. Berikut dibuatlah
matrik reproduksi budaya Kpop pada Komunitas ELF Jogja.
Matriks 4
Reproduksi Budaya KPop
No. Event Nilai Norma Simbol - simbol Kebiasaan Reproduksi Budaya
1
Project
Tidak melanggar Sara dan tidak terjadi Fan War
Tidak Mengandung Sara dan tidak mengandung Fan War
Band Banner Video Foto Kaos berwarna
biru bergambar Super Junior
Balon warna biru
Dilakukan secara terbuka
Selalu berkumpul ditempat terbuka
Dikirim melalui Fanbase besar
Dilakukan saat ulang tahun member super junior atau ELF dan Comeback
Dilaksanakannya kembali Project di komunitas ELF Jogja
2.
Gathering
Tidak melanggar Sara dan tidak terjadi Fan War
Tidak Mengandung Sara dan tidak mengandung Fan War
LCD Konser super junior
Light stick warna biru
Balon warna biru
Fanchant
Diadakan saat ulang tahun superjunior atau ELF dan saat bulan Ramadhan
Nonton bareng
Dilaksanakannya kembali Gathering di komunitas ELF Jogja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
DVD konser Super junior
Berkumpul Dilakukan
untuk menjaga eksistensi Super Junior
Melakukan Fanchant
3.
Festival Tidak melanggar Sara
Tidak Mengandung Sara
Musik Kpop bahasa Korea dance cover Sing cover Kaos FanClub
Berkumpul ditempat terbuka
Diselenggarakan oleh pecinta KPop Jogja
Menampilkan Dance Cover dan Sing Cover kompetisi
Menampilkan kelompok cover dance yang berprestasi
Dilaksanakannya kembali Festival di komunitas ELF Jogja
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh tanda tanda reproduksi budaya Kpop
yakni di dalam simbol mereka selalu menggunakan warna biru, yakni pada warna
balon, warna lighstick, baju berwarna biru dan bertuliskan super junior di setiap
event yang berhubungan dengan Super Junior, dari kebiasaan yang dilakukan
anggota Komunitas ELF Jogja sering mengadakan acara gathering, festival dan
project yang sama dilakukan oleh ELF Korea.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Gambar 21.Kaos ELF
( Sumber: dokumentasi lapangan tanggal 9 februari 2014)
Menggunakan bahasa korea(hangguk o), anggota Komunitas ELF Jogja
sering menggunakan bahasa korea jika mereka berbicara dengan temannya yang
juga pecinta Kpop. Bahkan mereka sengaja untuk belajar bahasa Korea. Seperti
yang di sampaikan desintia dan Maylina
( hasil wawancara tanggal 23 Maret 2014). Pernyataan sama juga disampaikan maylina
cari kamus bahasa korea, terus belajar dari sekolah online .( Maylina 22 Maret 2014).
Reproduksi Budaya Kpop terlaksana pada komunitas ELF Jogja. Menurut
Bourdieu, budaya terdapat dalam habitus dan arena. Dimana habitus dan arena
tersebut kembali keberadaannya sesuai dengan habitus dan arena yang lain.
Dengan kata lain bahwa terdapat reproduksi budaya Kpop yang dibawa dari ELF
Korea dengan habitus dan arena mereka, budaya tersebut diadakan atau dipertegas
kembali ke arena dan habitus Komunitas ELF Jogja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Reproduksi budaya Kpop ini bisa disebut reproduksi budaya lintas budaya,
karena budaya negara Korea berbeda dengan budaya Indonesia. Banyak
hambatan, misalkan dari segi fashion, dimana dalam Komunitas ELF Jogja
banyak yang berkerudung (muslim) berbeda sekali dengan negara Korea. Namun
hal ini diterima dengan positif, karena menurut mereka Korea masih menjunjung
kesopanan tidak seperti orang barat. Seperti yang disampaikan Maylina
cuman bedanya mereka bisa memadu padankan pakaian yang mereka pakai. Jadi kalo kita mau fashion ala kekoreaan ya kita pintar memadupadankan aja. Fashion korea itu apa ya kalo merurt aku masih sopan-sopan aja baju yang dipakai mereka tidak seperti orang bara (hasil wawancara tanggal 22 maret 2014). Pernyataan diatas didukung oleh Leli
nilai-nilai yang sama , misalkan hamil diluar nikah itukan dibudaya kita juga tidak diperbolehkan beda lagi kalau di eropa itu kan perilaku itu hal yang biasa aja.(Hasil wawancara tanggal 28 desember 2013).
Dalam temuan data peneliti dilapangan juga ditemukan sisi lain dari adanya
Reproduksi budaya Kpop pada Komunitas ELF Jogja. Upaya yang dilakukan oleh
Komunitas ELF Jogja tidak hanya semata-mata melakukan reproduksi budaya
Kpop saja melainkan mereka juga melaksanakan strategi yang dibuat oleh Negara
Korea dalam meningkatkan industri musik dan fashion Koreadi Indonesia.
Melalui komunitas-komunitas fansseperti inilah negara Korea menjalankan
strategi pemasaran industri hiburan mereka dan produk yang lain masuk dengan
mudah ke Indonesia. Korea Selatan menunjukkan bagaimana sebuah layanan yang
resmi dipadukan dengan peran artis-artisnya yang kuat dan hukum yang jelas dan
kondusif dapat mendorong pasar kreatifnya. Terlihat dengan adanya pecinta Kpop
di Indonesia, pihak Korea dengan mudah memasarkan kosmetik, brand makanan
korea ke Indonesia. Mereka melakukan pembelian.Dewasa ini Kpop telah menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
semacam magnet bagi mayoritas remaja Indonesia khususnya di Kota Jogja
sehingga mereka tertarik pada produk yang bernuansa Korea, terkhusus pada
fashion.Kejelian pemerintah Korea Selatan dalam melihat peluang dalam
meningkatkan perekonomiannya, sehingga mereka terus membidik pasar musik
Kpop dengan cara membentuk budaya Kpop yang selanjutnya diturun temurunkan
kepada masyarakat penyuka Kpop di seluruh dunia, dengan demikian industri
musik dan fashion bahkan pariwisata mereka meningkat.
.
3. Pembahasan
Demam Korea sudah menjalar ke seluruh dunia, melalui budaya
Populernya yakni music, drama, dan filmya. Kebudayaan yang dikemas melalui
music, drama, dan film ini kemudian di sebar luaskan melalui kecanggihan
teknologi komunikasi. Dengan mudah mereka menggenggam masyarakat
dunia.Masyarakat dengan kemauannya sendiri mencari informasi bahkan
mempelajari budaya Korea yang lainnya yang berupa bahasa, makanan, dan
lainnya.Budaya Kpop merupakan budaya populer dimana budaya yang diciptakan
oleh budaya industry, budaya yang menyiapkan keuntungan.Inilah yang
diterapkan oleh pihak yang memproduksi yakni Korea Selatan, Budaya Kpop ini
merupakan alat untuk meningkatkan ekonomi, politik dan pariwisata Korea
Selatan.
Indonesia sebagai negara yang terkena dampak budaya populer Korea
khususnya Jogja. Para remaja Jogja yang memilki karakteristik terbuka dengan
dunia luar pun dengan mudah terkena dampak dari budaya Kpop ini, seiring
gelombang Korea ini dipermudah dengan adanya internet, interkonektivitas, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
maraknya penggunaan Facebook, Twitter dan Youtube. Budaya Massa dilihat
sebagai bentuk fasisme, oleh karena ia adalah semacam kebudayaan industri yang
berisi aspirasi, selera dan gaya hidup massa di kendalikan oleh sekelompok elit
(produser kebudayaan). Massa digiring ke arah seni dan tontonan yang mudah
untuk di cerna dan menimbulkan daya pesona yang diproduksi melalui corak
produksi kapitalisme (Fajar dalam Kartono (ED), 2005:2) Kondisi inilah yang
menyebabkan Budaya KPOP mampu terinternalisasi pada remaja di Kota
Yogyakarta.
Fenomena ngetrend nya budaya Kpop memunculkan berbagai Komunitas
Fans Kpop di Kota Jogja, salah satunya Komunitas ELF Jogja. Komunitas ELF
Jogja yang terdiri dari kumpulan fans Boyband Korea Super Junior. Mereka
berkumpul dalam satu wadah dan melakuakan aktifitas Kpopnya dalam komunitas
tersebut. Komunitas ELF Jogja ini terdapat admin, para penyelenggara project,
gathering dan korea Festival, serta para anggotanya. Komunitas ini memiliki
kegiatan seperti berdiskusi tentang budaya Kpop, menunjukkan ekspresi mereka
terhadap Kpop, bersama-sama menghadirkan kembali budaya Kpop yang sudah
ada dan menjaga eksistensi dari Komunitas ini dengan menggelar berbagai
project, gathering dan festival Kpop.
Dari adanya pengaruh-pengaruh budaya Kpop diatas berdampak pada
adanya upaya Reproduksi budaya Kpop pada Komuitas ELF Jogja.Dengan
menggunakan teori yang disampaikan oleh Bourdieu, definisi reproduksi budaya
sebagai penegasan kembali sebuah budaya yang sudah di produksi pada suatu
masyarakat. Dalam konteks ini menegaskan kembali keberadaan budaya Kpop.
Reproduksi budaya dapat dikatakan sebagai penegasan kembali sebuah budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
populer yang diproduksi negara Korea, dibawa oleh agen untuk ditegaskan
keberadaanya didalam Komunitas ELF Jogja. Budaya tersebut adalah beberapa
event yang sering digelar di Negara Korea khususnya pada kelompok fans Korea.
Acara-acara tersebut diadakan kembali dan dipertegas keberadaanya oleh agen
didalam Komunitas ELF Jogja. Berdasarkan dengan definisi reproduksi budaya
menurut Bordieu, simbol-simbol yang terkandung didalam budaya tersebut akan
terus menerus di turunkan dari generasi ke generasi, tergantung oleh para agennya
dalam mempertahankan arenanya. Event Project, Gathering dan Festival yang
dimiliki oleh ELF Korea memiliki simbol-simbol yang ada didalamnya, yang
terus diturunkan kepada ELF yang lainnya.
Para Agen Komunitas ELF Jogja mereproduksi budaya Kpop dengan
menggelar berbagai acara-acara tersebut didalam kegiatan komunitasnya.
Beberapa acara tersebut yang sudah terselenggara yakni Woonvoice support
project for Yesung, Gathering nonton bareng DVD konser ss4 Japan, dan Winter
Korea Festival. Beberapa acara tersebut sebagai alat reproduksi budaya Kpop
pada Komunitas ELF Jogja.
Beberapa event Kpop yang telah terselanggara dalam Komunitas ELF
Jogja ini merupakan praktik kebudayaan populer hasil dari hubungan dialektis
antara struktur obyektif dengan fenomena subyektif.Project, Gathering dan
Festival, yakni acara-acatra tersebut direproduksi didalam Komunitas ELF Jogja.
Praktik budaya Bourdieu diuraikan melalui konsep habitus, arena dan modal.
Dengan rumus (Habitus x Kapital) + Arena = Praksis). Praktik disini adalah
reproduksi budaya kpop, dimana dalam reproduksi budaya kpop ini, diuraikan
dengan empat unsur budaya yakni nilai, norma, simbol-simbol dan kebiasaan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
kebiasaan. Empat unsur budaya itu menjadi alat untuk menujukkan bentuk bentuk
reproduksi budaya Kpop mengenai acara-acara yang digelar oleh Komunitas ELF
Jogja yang sama dengan acara di Korea Selatan.
Dalam temuan dilapangan menunjukkan bahwa Komunitas ELF Jogja
berhasil untuk mereproduksi budaya Kpop, walaupun terdapat modifikasi di
unsure simbol dan kebiasaan. Misalkan pada kebiasaan yang dilakukan dalam
acara Gathering. Gathering yang dilakukan oleh ELF Korea memiliki rangkaian
acara Fansmeeting dengan Super Junior, namun Gathering di Komunitas ELF
Jogja biasanya hanya dapat menonton bareng dvd Konser Super Show, namun
secara keseluruhan Gathering mampu dipertegas keberadaanya di komunitas ELF
jogja. Hal inilah yang disebut dengan reproduksi Budaya Kpop.
Bourdieu menguraikan Praktik adalah hsil dari adanya Habitus dan Modal
dalam suatu arena. Peneliti menentukan arenanya adalah beberapa acara yang
sudah digelar Komunitas tersebut yakni Woonvoice support project for
Yesung,Gathering nonton bareng dvd konser ss4 Japan, dan Winter Korea Festival
karena dalam beberapa acara ini terdapat habitus-habitus para agen dan modal-
modal. Project, Gathering, dan Festival sebagai alat reproduksi budaya Kpop,
sekaligus sebagai arenanya. Didalam arena terdapat Habitus dan Arena yang khas
dari setiap Project, Gathering dan Festival.
Pemikiran Bourdieu tentang konsep habitus sebagai salah satu faktor
pendukung proses terjadinya reproduksi budaya. (rosyid.2014:106). Habitus dapat
digambarkan sebagai hasil atau produk dari internaslisai struktur dunia social
yang diwujudkan.Habitus tersebut terbentuk melalui proses sejarah selama dalam
ranah mereka, seperti yang disampaiakan Bourdieu yakni yang paling penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
dalam konsep habitus ini adalah produk sejarah dari adanya internalisasi struktur
dunia sosial (Bourdieu dalam Goodman.2004:581). Dalam kaitanya habitus yang
terdapat dalam arena Project, mereka memiliki habitus membuat foto dan video,
dan habitus bernyanyi lagu Super Junior. Didalam Gathering dapat terlihat
bagaimana habitus yang terstruktur didalamnya yakni adanya habitus menonton
dvd bareng. Habitus tersebut sudah berkali-kali dilakukan disaat acara Gathering
digelar pada Komunitas ELF Jogja.Selanjutnya didalam acara festival terdapat
habitus yang berbeda dengan project dan Gathering yakni memiliki habitus
berkumpul antar fansclub Kpop dan Habitus Kompetisi dance Cover Kpop.
Habitus-habitus tersebut diperoleh sebagai akibat dari lamanya posisi
dalam kehidupan sosial yang di duduki. Sehingga Habitus akan berbeda-beda,
tergantung dimana dan bagaimana posisi agen tersebut dalam kehidupan social.
Sehingga agen yang menduduki posisi yang sama dalam dunia sosial, cenderung
akan memiliki kebiasaan yang sama. Dalam pengertian ini habitus dapat pula
menjadi fenomena kolektif .
Didalam praktik reproduksi Kebudayaan Kpop, para agen ini memiliki
modal yang mendukung praktik tersebut yakni, modal sosial, modal budaya,
modal simbolik, dan modal ekonomi.Dengan memiliki modal tersebut, para agen
ini dapat menentukan posisi mereka dalam setiap arena. Dari beberapa agen yang
ada modal sosial yang paling dominan, semua agen memiliki hubungan yang baik
dengan anggota yang lain. Misalkan Yayak sebagai agen yang memiliki hubungan
interaksi baik dengan pecinta Kpop yang lain, maka reproduksi budaya Kpop
melalui Event Gathering Komunitas ELF Jogja digelar. Selain itu hubungan antar
agen yang baik satu dengan yang lainnya membuat rasa solidaritas yang tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
sehingga menjadi penunjang utama digelarnya beberapa acara gathering, project
serta festival Kpop yang lainnya. Tidak mudah menggelar sebuah acara tanpa ada
hubungan relasi dan interaksi yang baik antar agen maupun dengan anggota yang
lainnya.
Modal simbolik tidak terlalu terlihat pada setiap arena, modal simbolik
hanya ditunjukkan pada status komunitas ELF Jogja yang sudah memiliki nama di
kalangan fansbase yang lain, sehingga Komunitas ELF jogja selalu mendapatkan
predikat baik disetiap event yang diadakan.
Selanjutnya Modal Budaya, modal yang berhubungan dengan pengetahuan
budaya yang dimiliki sebagian besar dari Komunitas ELF Jogja memiliki Modal
budaya yakni berupa pengetahuan mereka terhadap budaya Negara Korea yang
memproduksi Budaya Kpop tersebut. Kesukaan mereka terhadap Drama, Musik
Populer Korea membawa mereka untuk mempelajari budaya Korea yang lainnya
salah satunya adalah bahasa Korea.Modal budaya ini mampu menempatkan posisi
para agen dalam ranahnya. Dalam kompetisi sing cover pengetahuan terhadap
bahasa Korea sangat dibutuhkan.
Dari sekian modal yang dimiliki oleh agen, modal Ekonomi yang
memegang peranan penting.Dengan kepemilikan modal ekonomi yang bagus,
komunitas ini bisa menggelar berbagai upaya reproduksi budaya Kpop. Untuk
setiap menggelar dan mengikuti project, gathering dan festival membutuhkan
biaya setiap orang membayar sekitar Rp 30.000,- sampai Rp 100.000,-. Jadi
mereka yang melakukan reproduksi budaya Kpop di Komunitas ELG jogja adalah
kelas ekonomi menengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Bourdieu menjelaskan, dalam ranah petarungan sosial akan selalu terjadi
mereka yang memiliki modal dan habitus yang relatif sama akan dapat lebih
mampu melakukan tindakan pertahanan atau bahkan mengubah struktur
dibandingkan mereka yang tidak memiliki modal (Rosyid Nukha. 2014: 111).
Jika Bourdieu mengatakan bahwa kasus diatas adalah reproduksi budaya
pendapat lain muncul dari tokoh sosiologi postmodern dari perancis yakni Jean
Baudrillard, bahwa tidak benar benar reproduksi budaya melainkan Simulakra.
Baudrillard memilki 3 konsep tahapan realitas yakni simulasi, simulakra, dan
hiperrealitas. Menurut Baudrillard terdapat tiga tingkatan Simulakra yakni
Simulakra yang berlangsung semenjak era renaisanse hingga permulaan revolusi
industri, Simulakra yang berlangsung seiring dengan perkembangan dengan era
industrialisasi, Simulakra yang lahir sebagai konsekuensi berkembangnya ilmu
dan teknologi informasi (Baudrillard 1983 : 54-56). Simulakra Baudrillard, secara
umum pengertiannya yakni realitas tiruan yang tidak lagi mengacu pada realitas
sesungguhnya artinya realitas sesungguhnya sudah dibelokkan yang kemudian
benar-benar ditutup dari acuannya. Berdasarkan penjelasan tersebut Baudrillard
menanggapi kebiasaan yang dilakukan oleh komunitas ELF Jogja merupakan
realitas tiruan yang tidak lagi mengacu pada realitas sesungguhnya yakni pada
ELF Korea dan ELF Internasional hal ini terlihat dari beberapa simbol dan
kebiasaan dari project, gathering,& festival yang tidak sama dengan ELF Korea
dan ELF Internasional. Baudrillard menilai Simulakra ini sebagai konsekuensi
berkembangnya ilmu teknologi dan informasi.
Kajian Bourdieu masih dianggap benar, dimana reproduksi budayanya
merupakan sistem pendidikan sekolah. Sekolah pada dasarnya hanya menjalankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
proses reproduksi budaya, dimana sekolah merujuk pada komunitas ELF Jogja.
Mereka mempelajari budaya
mendapat transmisi berupa nilai, norma, simbol dan kebiasaan yang diturunkan
bagi anggotanya. Transmisi mengenai nilai, norma, simbol-simbol dan kebiasaan
yang ada pada ELF Korea dan ELF Internasional diterimanya sebagai sebuah
reproduksi budaya.