BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi...
Transcript of BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi...
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara (BTN) Persero.Tb.
Awal mulanya pada tahun 1897 didirikan perseroan dengan nama
POSTSPAAR BANK. Kemudian pada tahun 1942 TYOKIN KYOKU Jepang
membekukan kegiatan Postspaar Bank dan mengganti namanya dengan TYOKIN
KYOKU. Berdasarkan UU darurat No. 9 tahun 1950 kemudian berganti nama
menjadi BANK TABUNGAN POST, nama ini selanjutnya berubah menjadi
BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) pada tahun 1963 berdasarkan Perpu No. 4
tahun 1963 dan UU No. 2 tahun 1964. Selanjutnya pada tahun 1968 BTN
dialihkan sebagai Bank Milik Negara berdasarkan UU No. 20 tahun 1968.
Dengan berkembangnya zaman, pada tahun 1992 status hukum Bank
Tabungan Negara kemudian berubah menjadi perusahaan Perseroan (Persero), dan
perseroan mendapatkan izin sebagai Bank Devisa pada tahun 1994. Selanjutnya
pada tahun 2000 BTN ikut dalam program Rekapitalisasi, sedangkan pada tahun
2002 BTN ditugaskan sebagai bank umum dengan fokus pinjaman tanpa subsidi
untuk perumahan berdasarkan surat menteri BUMN No S-554/M-MBU/2002
tanggal 21 agustus 2002. Tahun 2009 Bank Tabungan Negara menjadi bank
pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi asset melalui pencatatan
transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Asset (KIK EBA) di Bursa
Efek Indonesia.
30
31
Pada tahun 1985 Bank BTN cabang Gorontalo masih berstatus kantor
proyek dibawah naungan BTN kantor Cabang Manado, dengan semakin
meningkatnya permintaan kredit di Gorontalo khususnya Kredit Perumahan maka
dari Bank BTN cabang Manado mengusulkan agar di Gorontalo dijadikan 1
kantor kas BTN Gorontalo. Sehingga pada tahun 1990 kantor kas BTN Gorontalo
resmi dioperasikan. Kita ketahui bersama bahwa bank BTN yang lebih menitik
beratkan pada kredit kepemilikan rumah utamanya dari kelas menengah kebawah
sampai dengan kelas menengah keata. Pada dasarnya kebijakan kantor kas bank
BTN Gorontalo hanya lebih dominan pada pemberian kredit KPR (kredit
pembelian rumah) yang bersubsidi dan non subsidi. Sedangkan kredit yang
berhubungan dengan ritell atau penghimpunan dana pada pihak ke 3, lebih
terfokus pada kantor cabang induknya yaitu di bank BTN Manado.
Seiring dengan berkembangnya pendapatan perekonomian perkapita
masyarakat Gorontalo maka seiring itu pula bank BTN kas Gorontalo mengalami
peningkatan permintaan kredit KPR. Dengan mempertimbangkan segala
kemajuan yang telah diraih oleh bank BTN kas Gorontalo maka bank ini berpisah
dari wilayah provinsi sulut, dan menjadi Bank BTN Cabang Gorontalo.
4.1.2 Gambaran umum Bank Tabungan Negara (BTN) Persero.Tbk
Bank BTN merupakan bank yang memberikan pelayanan unggul dalam
pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha
kecil menengah. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi
pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.
32
Bank BTN mempunyai produk-produk keunggulan dan juga jasa dan
layanan seperti berikut :
1. Produk Dana
a. Tabungan Batara e. Tabungan Haji Nawaitu
b. Tabungan Batara Prima d. Giro
c. Tabungan Batara Junior f. Deposito Berjangka
d. Tabungan eBatarapos
2. Jasa Dan Layanan
a. ATM Batara
b. SMS Batara
c. SPP Online
d. Kartu Debit Visa
3. Produk Kredit
a. KPR Subsidi f. Kredit Swagriya
b. KPR Griya Utama g. Kredit Swadana
c. KPR Platinum h. Kring Batara
d. KP Ruko i. Kredit Usaha Rakyat
e. Kredit Griya Multi j. Kredit Perumahan
33
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo adalah
sebagai berikut :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kantor Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo
Sumber Data : Bagian Umum PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo, Tahun 2012
Kasie Retail Kasie Operation
Acc.&Control Teller
Customer Service
Accounting Officer
Tran.Pros.
GBA
Adm.Pemb
Kepala Cabang
34
4.1.4 Data Karyawan
Tabel 4.1
Data Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo Menurut
Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Jumlah %
1. Laki – Laki 22 48,9 %
2. Perempuan 25 55,6 %
Sumber Data : Bagian Umum PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo,
Tahun 2012
Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa PT. Bank Tabungan Negara Cabang
Gorontalo memiliki jumlah 47 karyawan. Setelah dilakukan observasi maka
didapatkan data bahwa laki-laki berjumlah 22 karyawan atau 48,9 % dari total
keseluruhan dan perempuan berjumlah 25 karyawan atau 55,6 %. Pada bagian
Branch Manager hanya berjumlah 1 orang saja dan berjenis kelamin laki-laki
yang bertanggungjawab untuk menciptakan, memastikan, dan meningkatkan
keuntungan usaha cabang. Dalam hal ini tingkat produktivitas kerja Branch
Manager sangat baik, dilihat dari keuntungan yang terus meningkat selama masa
jabatannya.
Pada bagian Kasie Retail hanya ada karyawan laki-laki saja yaitu
berjumlah 2 orang yang ditugaskan untuk merencanakan, mengorganisasikan,
melakukan, mendelegasikan, dan mengontrol semua aktivitas bidang retail cabang
demi tercapainya target. Tingkat produktivitas kerja pada bagian Kasie Retail pun
cukup baik dilihat dengan adanya pencapaian target yang menghasilkan
keuntungan yang tinggi.
35
Pada bagian Kasie Operation juga hanya ada karyawan laki-laki saja yaitu
berjumlah 2 orang yang bertanggungjawab untuk mengelola operasional harian
cabang utnuk menjamin efektivitas dan efisiensi. Tingkat produktivitas kerja pada
Kasie Operation sudah cukup baik dilihat dari pelayanan di bagian Transaction
Processing hingga Administration yang sudah sesuai dengan standar kualitas yang
ditentukan.
Pada bagian Accounting & Control jumlah karyawan laki-laki adalah 5
orang dan untuk jumlah karyawan perempuan adalah 7 orang. Pada bagian ini di
tugaskan untuk memastikan integritas dan ketepatan data keuangan cabang.
Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini cukup baik dilihat data keuangan
cabang yang sudah sesuai standarisasi proses.
Pada bagian Teller hanya ada karyawan perempuan saja yaitu berjumlah 5
orang. Pada bagian ini ditugaskan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi
proses transaksi di layanan Teller. Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini
sangat baik dengan adanya pelayanan yang memuaskan bagi nasabah.
Pada bagian Customer Service jumlah karyawan laki-laki adalah 3 orang
dan untuk jumlah karyawan perempuan adalah 3 orang. Pada bagian ini
ditugaskan untuk memastikan semua transaksi telah dilakukan dengan benar.
Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini sudah cukup baik dilihat dari
peningkatan mutu pelayanan bagi nasabah yang sudah melakukan transaksi
dengan baik dan benar.
Pada bagian Accounting Officer jumlah karyawan laki-laki adalah 2 orang
dan jumlah karyawan perempuan adalah 4 orang. Pada bagian ini ditugaskan
36
untuk memastikan peningkatan nilai kualitas aktiva produktif cabang. Tingkat
produktivitas kerja karyawan pada bagian ini cukup baik dilihat dari peningkatan
penghasilan diberbagai produk yang dimiliki oleh PT. Bank Tabungan Negara
Cabang Gorontalo.
Pada bagian Transaction and Processing jumlah karyawan laki-laki adalah
3 orang dan jumlah karyawan perempuan adalah 2 orang. Pada bagian ini
ditugaskan untuk mengatur operasional transaksi sehari-hari. Tingkat
produktivitas kerja karyawan pada bagian ini sudah cukup baik dilihat dari proses
transaksi yang sudah sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
Pada bagian GBA (General Branch Administration) jumlah karyawan
laki-laki adalah 2 orang dan jumlah karyawan perempuan adalah 2 orang. Pada
bagian ini ditugaskan untuk memantau anggaran biaya dan belanja cabang.
Tingkat produktivitas kerja karyawan pada bagian ini cukup baik dilihat dari
anggaran biaya yang semakin membaik dari periode-periode sebelumnya.
Pada bagian Administration Pembukuan jumlah karyawan laki-laki adalah
3 orang dan jumlah karyawan perempuan adalah 1 orang. Pada bagian ini
ditugaskan untuk melakukan semua fungsi pembukuan dan control pada kantor
cabang. Tingkat produktivitas kerja karyawan pada bagian ini cukup baik dilihat
dari semua rekening dalam laporan keuangan sudah benar.
Pemberian insentif pun dilakukan secara berkala dengan koordinasi dari
setiap kepala bagian. Pemberian insentif disesuaikan dengan jabatan dan tingkat
pendidikan yang ada. Jika semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka
semakin besar insentif yang diterima. Sementara untuk jabatan yang lebih tinggi,
37
insentif yang diterima lebih besar dari karyawan yang jabatannya lebih rendah.
Pemberian insentif ini dapat memacu peningkatan produktivitas kerja karyawan
terbukti dengan adanya peningkatan produktivitas kerja di setiap bagian.
Tabel 4.2
Data Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo Menurut
Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Jumlah %
1. S3 (DOCTOR) - -
2. S2 (MAGISTER) 9 20 %
3. S1 (SARJANA) 24 53,3 %
4. DIPLOMA 12 26,7 %
5. SMA 2 4,4 %
6. SMP - -
7. SD - -
Sumber Data : Bagian Umum PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo,
Tahun 2012
Tabel 4.2 diatas menunjukan tingkat pendidikan yang dimiliki karyawan
PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo. Setelah dilakukan observasi maka
didapatkan data karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S2 berjumlah 9
orang atau 20 % dari jumlah keseluruhan yang terdiri dari 1 orang karyawan
menduduki jabatan sebagai Branch Manager, 2 orang karyawan menduduki
jabatan sebagai Kasie Retail, 2 orang karyawan menduduki jabatan sebagai Kasie
Operation, dan 4 orang karyawan menduduki jabatan sebagai Accounting &
Control. Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S2 atau dalam hal ini
tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan lainnya
38
dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka sesuai tanggungjawab mereka
masing-masing. Hal ini dapat dibuktikan pada bagian Branch Manager yang
mampu meningkatkan keuntungan cabang dan dipertahankan hingga kini. Pada
bagian Kasie Retail adanya pencapaian target yang menghasilkan keuntungan
yang tinggi, begitu pula dengan Kasie Operation mampu memberikan pelayanan
yang sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan baik di bagian Transaction
Processing hingga Administration. Pada bagian Accounting & Control pun seperti
itu mampu merealisasikan data keuangan cabang sesuai standarisasi proses.
Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan S1 berjumlah 24 orang atau
53,3 % dari jumlah keseluruhan yang terdiri dari Accounting & Control berjumlah
8 orang karyawan, Customer service berjumlah 3 orang karyawan, Accounting
Officer berjumlah 5 orang karyawan, Transaction and Processing berjumlah 4
orang karyawan, GBA berjumlah 1 orang karyawan serta Administration
Pembukuan berjumlah 1 orang karyawan. Tingkat pendidikan S1 yang dimiliki
karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo ini mampu memberikan
peningkatan produktivitas yang cukup tinggi dimana bagian Accounting &
Control mampu merealisasikan data keuangan cabang sesuai standarisasi proses.
Pada bagian Customer Service mampu meningkatan mutu pelayanan bagi
nasabah untuk melakukan transaksi dengan baik dan benar. Pada bagian
Accounting Officer mampu meningkatan penghasilan diberbagai produk yang
dimiliki oleh PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo. Pada bagian
Transaction & Processing mampu merealisasikan proses transaksi sesuai dengan
prosedur yang ditentukan. Pada bagian GBA mampu mempertahankan anggaran
biaya yang semakin membaik dari periode-periode sebelumnya serta pada bagian
39
Administration Pembukuan mampu merealisasikan semua rekening dalam laporan
keuangan sesuai ketentuan.
Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Diploma berjumlah 12 orang
atau 26,7 % dari jumlah keseluruhan yang terdiri dari Customer Service berjumlah
3 orang karyawan, Accounting Officer berjumlah 1 orang karyawan, Transaction
& Processing berjumlah 1 orang karyawan, GBA berjumlah 3 orang karyawan
dan Administration Pembukuan berjumlah 3 orang karyawan. . Tingkat
pendidikan Diploma yang dimiliki karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang
Gorontalo ini memberikan peningkatan produktivitas yang cukup tinggi meskipun
belum setinggi produktivitas kerja karyawan yang memiliki pendidikan S1
ataupun S2. Hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya penanganan masalah
logistic di bagian GBA. Pada bagian Administrasi Pembukuan masih kurang ahli
dalam mengkoordinator pembukuan dan controling laporan. Hal ini yang harus
diperhatikan agar kedepannya bisa memberikan produktivitas yang lebih baik.
Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SMA berjumlah 2 orang atau
4,4 % dari jumlah keseluruhan dan hanya ditempati pada bagian Teller. Tingkat
pendidikan yang dalam hal ini paling dibawah dianatara tingkat pendidikan yang
dimiliki karyawan lainnya, maka tingkat produktivitasnya pun berbeda. Tingkat
produktivitas kerja kedua karyawan ini masih terdapat banyak kekurangan
mislanya efektivitas dan efisiensi proses transaksi untuk pelayanan nasabah masih
kurang memuaskan. Hal ini harus diperhatikan kembali sehingga kedepannya bisa
memberikan produktivitas kerja yang lebih baik.
40
Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja akan terus
meningkat jika karyawan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Pemberian insentif pun akan disesuaikan dengan tingkat pendidikan yang ada,
semakin tinggi tingkat pendidikan karyawan maka semakin besar insentif yang
diterima.
Tabel 4.3
Data Karyawan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo Menurut
Jabatan
No. Jabatan Jumlah Jumlah %
1. Branch Manager 1 0,2 %
2. Kasie Retail 2 4,4 %
3. Kasie Operation 2 4,4 %
4. Accounting & Control 12 26,7 %
5. Teller 5 11,1 %
6. Customer Service 6 13,3 %
7. Accounting Officer 6 13,3 %
8. Transaction and Procces 5 11,1 %
9. GBA 4 8,9 %
10. Administrasi Pembukuan 4 8,9 %
Sumber Data : Bagian Umum PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo,
Tahun 2012
Tabel 4.3 diatas menunjukan Jabatan yang ada di PT. Bank Tabungan
Negara Cabang Gorontalo. Setelah dilakukan observasi maka didapatkan data
karyawan mulai dari Branch Manager berjumlah 1 orang atau 0,2 % dari jumlah
keseluruhan. Pada bagian ini mempunyai tanggungjawab untuk menciptakan,
41
memastikan, dan meningkatkan keuntungan usaha cabang. Dalam hal ini tingkat
produktivitas kerja Branch Manager sangat baik, dilihat dari keuntungan yang
terus meningkat selama masa jabatannya.
Kasie Retail berjumlah 2 orang atau 4,4 % dari jumlah keseluruhan. Pada
bagian ini ditugaskan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melakukan,
mendelegasikan, dan mengontrol semua aktivitas bidang retail cabang demi
tercapainya target. Tingkat produktivitas kerja pada bagian Kasie Retail pun
cukup baik dilihat dengan adanya pencapaian target yang menghasilkan
keuntungan yang tinggi.
Kasie Opretion berjumlah 2 orang atau 4,4 % dari jumlah keseluruhan.
Pada bagian ini mempunyai tanggungjawab untuk mengelola operasional harian
cabang utnuk menjamin efektivitas dan efisiensi. Tingkat produktivitas kerja pada
Kasie Operation sudah cukup baik dilihat dari pelayanan di bagian Transaction
Processing hingga Administration yang sudah sesuai dengan standar kualitas yang
ditentukan.
Accounting & Control berjumlah 12 orang atau 26,7 % dari jumlah
keseluruhan. Pada bagian ini ditugaskan untuk memastikan integritas dan
ketepatan data keuangan cabang. Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini
cukup baik dilihat data keuangan cabang yang sudah sesuai standarisasi proses.
Teller berjumlah 5 orang atau 11,1 % dari jumlah keseluruhan. Pada
bagian ini ditugaskan untuk memastikan efektivitas dan efisiensi proses transaksi
di layanan Teller. Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini sangat baik dengan
adanya pelayanan yang memuaskan bagi nasabah.
42
Customer Service berjumlah 6 orang atau 13,3 % dari jumlah
keseluruhan. Pada bagian ini ditugaskan untuk memastikan semua transaksi telah
dilakukan dengan benar. Tingkat produktivitas kerja pada bagian ini sudah cukup
baik dilihat dari peningkatan mutu pelayanan bagi nasabah untuk melakukan
transaksi dengan baik dan benar.
Accounting Officer berjumlah 13,3 % dari jumlah keseluruhan. Pada
bagian ini ditugaskan untuk memastikan peningkatan nilai kualitas aktiva
produktif cabang. Tingkat produktivitas kerja karyawan pada bagian ini cukup
baik dilihat dari peningkatan penghasilan diberbagai produk yang dimiliki oleh
PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo.
Transaction and Procces berjumlah 5 orang atau 11,1 % dari jumlah
keseluruhan. Pada bagian ini ditugaskan untuk mengatur operasional transaksi
sehari-hari. Tingkat produktivitas kerja karyawan pada bagian ini sudah cukup
dilihat dari proses transaksi yang sudah sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
GBA berjumlah 4 orang atau 8,9 % dari jumlah keseluruhan. Pada bagian
ini ditugaskan untuk memantau anggaran biaya dan belanja cabang. Tingkat
produktivitas kerja karyawan pada bagian ini cukup baik dilihat dari anggaran
biaya yang semakin membaik dari periode-periode sebelumnya.
Administrasi Pembukuan berjumlah 4 orang atau 8,9% dari jumlah
keseluruhan. Pada bagian ini ditugaskan untuk melakukan semua fungsi
pembukuan dan control pada kantor cabang. Tingkat produktivitas kerja karyawan
pada bagian ini cukup baik dilihat dari semua rekening dalam laporan keuangan
sudah benar.
43
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat jabatan yang ada berpenagruh
pada tingkat produktivitas kerja karyawan. Semakin tinggi jabatan yang diberi
maka semakin meningkat produktivitas kerja karyawan. Hal ini disebabkan karena
jumlah insentif yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan jabatan
yang ada, sehingga semakin tinggi jabatan maka semakin besar jumlah insentif
yang diterima, dan secara otomatis memacu peningkatan produktivitas kerj
karyawan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan produktivitas
kerja karyawan pada setiap bagian atau jabatan yang ada.
4.1.5 Deskripsi Jabatan
Uraian pekerjaan (Job Description) merupakan pelaksanaan kegiatan
operasional secara terperinci dan jelas agar kegiatan tersebut dapat dioptimalkan
untuk sukses mencapai tujuan.
1. Branch Manager ( Kepala Cabang )
Kantor dipimpin oleh seorang Branch Manager yang mempunyai ikhtisar
pekerjaan terdiri dari :
a. Menjamin kualitas pelayanan nasabah dan kualitas sumber daya manusia
di cabang.
b. Menciptakan, memastikan, dan meningkatkan keuntungan usaha cabang.
c. Menjamin kualitas pengawasan intern sesuai dengan petunjuk pengawasan
yang telah dilakukan.
d. Mengkoordinasikan pembuatan rencana kerja, anggaran cabang dan
melakukan evaluasinya serta memenuhi target yang telah ditentukan.
e. Mewakili Bank BTN dalam semua kegiatan resmi di wilayah kerjanya.
44
f. Menjamin kualitas dan pertumbuhan usaha cabang baik dalam asset, laba,
kredit, serta dana pihak ketiga.
g. Melakukan kegiatan penjualan di cabang .
h. Menjamin peningkatan pendapatan dan pengendalian biaya.
i. Melakukan otorisasi transaksi operasional yang melampaui kewenangan
bawahannya.
j. Menjamin produktivitas, kemampuan, motivasi dan disiplin pegawai yang
tinggi.
2. Kasie Retail
a. Merencanakan, mengorganisasikan, melakukan, mendelegasikan, dan
mengontrol semua aktivitas bidang retail cabang demi tercapainya target
bidang pelayanan retail yang efisien dan efektif sehingga terwujud
pertumbuhan asset dan keuntungan yang tinggi.
b. Menjamin kecepatan dan keakuratan pelayanan yang tinggi dalam ruang
lingkup kerjanya.
c. Menjamin bahwa semua asset cabang di bawah wewenangnya telah
dilindungi, dipelihara dan diinventarisir dengan baik .
d. Menciptakan suasana kerja yang ramah, bersahabat, dapat dipercaya,
disiplin, dinamis demi pelayanan yang baik.
e. Menjamin semua kegiatan berjalan sesuai dengan prosedur dan aturan
yang ada demi terciptanya pengawasan yang memadai.
f. Menciptakan kenyamanan, kebersihan, kerapihan, ketertiban dan
keindahan ruang kerja dan ruang nasabah.
45
g. Melakukan penjualan produk Bank BTN.
h. Mewakili Bank BTN dalam acara resmi apabila Kepala Cabang tidak ada
di tempat atau berhalangan.
3. Kasie Operation
a. Mengelola operasional harian cabang untuk menjamin efektivitas dan
efisiensi.
b. Menjamin standar kualitas yang tinggi dalam lingkungan kerjanya.
c. Menjamin produktivitas dan kapabilitas pegawai bidang operasional .
d. Menjamin kecepatan dan keakuratan semua proses transaksi di bidang
operasional.
e. Menjamin bahwa asset cabang telah dilindungi.
f. Mewakili Bank BTN dalam acara resmi apabila Kepala Cabang tidak ada di
tempat atau berhalangan .
g. Melakukan otorisasi transaksi sesuai batas kewenangannya.
4. Accounting dan Control
a. Memastikan standarisasi proses.
b. Memastikan integritas dan ketepatan data keuangan cabang.
c. Memastikan ketaatan cabang terhadap kebijakan dan prosedur yang ada.
d. Melakukan pengendalian intern.
e. Melindungi asset cabang dari tindakan penyelewengan.
f. Memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar.
46
g. Memastikan bahwa pengarsipan bukti transasksi dilakukan dengan tertib
dan benar.
h. Mengkoordinir tindak lanjut hasil pemeriksaan.
i. Mewakili Bank BTN dalam acara resmi bila kepala cabang tidak ada di
tempat atau berhalangan.
5. Teller
a. Memastikan efektivitas dan efisiensi proses transaksi di layanan teller,
bahwa pelayanan dapat memuaskan nasabah.
b. Melakukan penjualan produk Bank BTN.
6. Customer Service
a. Menjamin tingkat pelayanan yang prima.
b. Memastikan semua transaksi telah dilakukan dengan benar.
c. Memastikan bahwa semua keluhan / komplain dari nasabah dapat
diselesaikan dengan baik.
d. Memastikan bahwa semua stafnya memahami semua produk dan jasa
Bank BTN serta prosedurnya dengan baik.
e. Melakukan penjualan produk Bank BTN.
7. Accounting Officer
a. Memastikan peningkatan nilai kualitas aktiva produktif cabang.
47
b. Memastikan bahwa bank bebas dari masalah hukum yang merugikan bank
BTN.
c. Melakukan pemeriksaan atas semua unit kerja yang ada di cabang.
d. Menyelenggarakan dan melaksanakan penerimaan dan pengeluaran kas
tunai, pencatatan dalam buku kas harian dan membuat laporan mengenai
posisi kas harian sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.
e. Melakukan penjualan produk Bank BTN.
8. Transaction and Processing
a. Menghadiri rapat rutin di cabang.
b. Mengatur operasional proses transaksi sehari-hari
c. Mengoptimalkan peningkatan efisiensi pada back office dan peningkatan
control
d. Memastikan operasional dan mengajukan usulan perbaikan ke kantor
pusat.
e. Melindungi bank dari tindakan penyelewengan dan kesalahan.
f. Memastikan bahwa standar kualitas dan kecepatan transaksi selalu dalam
batas yang baik.
g. Memastikan bahwa password telah dibuat sesuai dengan prosedur.
h. Memelihara software dan hardware.
9. General Branch Administration ( GBA )
a. Memantau anggaran biaya dan belanja cabang.
48
b. Menyelenggarakan / memantau administrasi inventaris seperti
perlengkapan kantor, kendaraan.
c. Bertanggung jawab atas pengembangan dan pengelolaan semua inventaris
cabang.
d. Menyelenggarakan / memantau dan menangani semua masalah logistik.
e. Menyelenggarakan / memantau semua masalah kepegawaian.
f. Memastikan keamanan cabang setiap saat.
g. Memastikan file kepegawaian di administrasikan secara tertib.
10. Administrasi Pembukuan
a. Mengelola pembuktian transaksi keuangan.
b. Melakukan semua fungsi pembukuan dan control pada kantor cabang.
c. Sebagai koordinator didalam rekonsiliasi GL dan SL.
d. Sebagai koordinator didalam Tutup tahun ( EOY ).
e. Melakukan fungsi pelaporan dan analisis atas laporan keuangan dan
operasional sesuai dengan jenis laporan dan waktu yang telah ditetapkan.
f. Memastikan bahwa semua rekening dalam laporan keuangan telah benar.
g. Mengirimkan laporan ke intern, ekstern dan kantor pusat.
49
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Hasil penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen dalam
pengumpulan data akan sangat bergantung kepada baik buruknya kuesioner yang
digunakan. Kuesioner yang baik digunakan dalam pengumpulan data paling tidak
harus memenuhi beberapa syarat berikut :
1. Menggunakan tata bahasa yang mudah dimengerti oleh responden
2. Instrumen yang digunakan merupakan hasil pengembangan atau mewakili
indikator dari variabel yang diteliti
3. Pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner tidak menimbulkan ambiguitas
(penafsiran ganda) kepada responden
4. Pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner harus bersifat netral dan tidak
mengarahkan persepsi responden
5. Mempunyai ketepatan dalam mengungkapkan apa yang diteliti serta
dipersepsikan secara homogen (konsisten) oleh responden
Untuk menguji ketepatan pertanyaan dalam kuesioner digunakan analisis
validitas sedangkan untuk menguji konsitensi dari seluruh pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner dilakukan dengan analisis reliabilitas.
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas untuk masing-masing variabel
yang digunakan adalah sebagai berikut :
50
a. Variabel Insentif
Jumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur insentif dalam
penelitian ini sebanyak 15 pertanyaan yang terbagi kedalam tiga indikator. Hasil
pengujian validitas dan reliabilitas seluruh pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4 koefisien reliabilitas untuk variable Insentif
Dimensi Pertanyaan Nilai r
Insentif Finansial
Item 1 0.429 Item 2 0.712 Item 3 0.767 Item 4 0.511 Item 5 0.578 Item 6 0.366
Insentif Non Finansial
Item 7 0.643 Item 8 0.760 Item 9 0.672 Item 10 0.636
Sosial Insentif
Item 11 0.418 Item 12 0.571 Item 13 0.389 Item 14 0.449 Item 15 0.545
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach's 0.806
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa dari segi ketepatan dalam
mengukur, seluruh pertanyaan yang digunakan dalam mengukur pemberian
51
insentif di Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo telah memiliki ketepatan
yang baik. Ini terlihat dari besarnya koefisien validitas yang dihasilkan oleh setiap
item pertanyaan yang semuanya diatas 0.3. Sedangkan untuk konsistensi jawaban
juga sudah sangat baik. Ini dilhat dari koefisien reliabilitas yang cukup tinggi
yakni sebesar 0.806. Nilai koefisien reliabilitas ini menunjukkan hasil pengukuran
yang dihasilkan oleh instrumen yang digunakan menunjukkan konsistensi yang
cukup baik pada setiap responden. Atau dengan kata lain, persepsi responden
mengenai pertanyaan yng digunakan sudah homogen.
b. Variabel Produktivitas Kerja Karyawan
Untuk variabel produktivitas kerja karyawan, jumlah pertanyan yang
digunakan sebanyak 15 pertanyaan yang tersebar dalam 6 dimensi. Hasil
pengujian validitas dan reliabilitas seluruh pertanyaan tersebut adalah sebagai
berikut :
52
Tabel 4.5 Koefisien Reliabilitas Untuk Variable Praduktivitas Kerja
Karyawan
Dimensi Pertanyaan Nilai r
Upah dan Gaji Item 1 0.773 Item 2 0.746
Sifat Tugas Item 3 0.397 Item 4 0.322
Kemampuan Organisasi Memberikan Penghargaan
Item 5 0.832 Item 6 0.694
Iklim Kerja Item 7 0.780 Item 8 0.633
Syarat Kerja Lainnya Item 9 0.868 Item 10 0.675 Item 11 0.724
Keselamatan Kerja Item 12 0.343 Item 13 0.364 Item 14 0.854
Sosial Tenaga Kerja Item 15 0.473
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach's
0.881
Hasil analisis diatas menunjukkan bahwa dari segi ketepatan dalam
mengukur, seluruh pertanyaan yang digunakan dalam mengukur produktivitas
kerja karyawan telah memiliki ketepatan yang baik. Ini terlihat dari besarnya
koefisien validitas yang dihasilkan oleh setiap item pertanyaan yang semuanya
diatas 0.3. Sedangkan untuk konsistensi jawaban juga sudah sangat baik. Ini dilhat
dari koefisien reliabilitas yang mendekati satu yakni sebesar 0.932. Nilai koefisien
reliabilitas ini menunjukkan hasil pengukuran yang dihasilkan oleh instrumen
53
yang digunakan menunjukkan konsistensi yang cukup baik pada setiap responden.
Atau dengan kata lain, persepsi responden mengenai pertanyaan yng digunakan
sudah homogen.
4.2.2 Hasil Pengujian Normalitas Data
Sebelum melakukan analisis data dengan menggunakan regresi, terlebih
dahulu dilakukan pengecekan persyaratan analisis. Adapun persyaratan dalam
melakukan analisis data dengan regresi adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi ketentuan jumlah sampel minimum
Jumlah sampel yang diamati dalam penelitian ini berjumlah 47 orang yang
telah diambil dengan menggunakan rumus sampel dan telah memenuhi
ketentuan jumlah sampel minimum
2. Data variable X dan Y harus berpasangan atau dengan kata lain diamati
dari obyek yang sama
3. Data variable dependen (Y) minimal berskala ukur interval
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini berupa data kuesioner yang
menggunakan skala ordinal. Untuk itu sebelum diolah lebih lanjut, data
yang telah diperoleh akan dinaikkan skala ukurnya menjadi interval
dengan menggunakan metode MSI (Method of Successive Interval). Hasil
MSI untuk setiap variabel dapat dilihat pada lampiran ….
54
4.Variabel dependen harus berdsitribusi normal
Untuk keperluan ini, akan dilakukan pengujian normalitas data dengan
menggunakan uji Kolmogorv-Smirnov (KS) dengan prosedur sebagai
berikut :
- Menentukan hipotesis
Ho : data variabel dependen (produktivitas kerja karyawan)
berdistribusi normal
H1 : data variabel dependen (produktivitas kerja karyawan) tidak
berdistribusi normal
- Menentukan tingkat signifikansi
- Menentukan statistik uji
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode
Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan indikator Z.
- Menentukan kriteria uji
Karena menggunakan metode kolmogorov smirnov, maka pengambilan
keputusan didasarkan pada perbandingan antara nilai Z-hitung dengan Z tabel.
Jika nilai Z hitung lebih kecil dari nilai Z tabel maka Ho diterima. Penentuan hasil
uji juga dapat dilakukan dengan melihat signifkansi yang dihasilkan dengan
kriteria terima H0 jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari nilai alpha
55
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
47
2.9392
.48714
.130
.104
-.130
.893
.402
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
ProduktivitasKerja
Karyawan
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut ;
Hasil analisis diatas menunjukkan nilai koefisien Kolmogorov Smirnov
(KS) sebesar 0,893. Sedangkan nilai Z pada tingkat signifikansi 5% adalah
sebesar 1,96. Karena nilai KS lebih kecil dari nilai Z-tabel maka Ho diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel dependen (produktivitas
kerja karyawan Bank BTN Gorontalo) telah berdistribusi normal.
Setelah semua persyaratan analisis dipenuhi maka selanjutnya analisis
regresi dapat dilakukan.
4.2.2 Hasil Analisis Regresi
a. Model Analisis Regresi
Hasil analisis regresi yang diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS
adalah sebagai berikut :
56
Coefficientsa
.856 .317
.702 .106
(Constant)
Pemberian Insentif
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Dependent Variable: Produktivitas Kerja Karyawana.
Berdasarkan hasil analisis diatas maka model regresi antara insentif
dengan produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut :
0,856 0,702Y X= +
Dari hasil diatas dapat diinterpretasikan beberapa hal berikut :
v Terdapat pengaruh yang positif dari pemberian insentif dalam
meningkatkan produktivitas kerja karyawan Bank BTN Cabang
Gorontalo.
v Setiap kenaikan insentif yang diberikan kepada karyawan Bank
Tabungan Negara Cabang Gorontalo sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan sebesar 0,702 satuan.
b. Pengujian Model Regresi
Analisis regresi secara garis besarnya terdiri atas dua kelompok besar
yakni analisis regresi linear dan non-linear. Pemilihan model regresi yang telah
digunakan dalam penelitian sangat mempengaruhi kesimpulan yang akan
diperoleh. Untuk itu sebelum digunakan dalam pengambilan keputusan maka
model regresi yang diperoleh perlu diuji terlebih dahulu dengan untuk mengetahui
57
apakah model tersebut telah cocok dengan data penelitian yang diperoleh atau
tidak.
Pengujian model regresi ini dilakukan dengan menggunakan uji F dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Penentuan Hipotesis
Ho : seluruh koefisien regresi tidak signifikan (model regresi tidak
signfikan)
H1 : minimal satu koefisien regresi signifikan (model regresi
signfikan)
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya (alpha) sebesar
5%
3. Penentuan Statistik Uji
Dalam melakukan uji kebaikan model digunakan uji F.
4. Penentuan Kriteria uji
Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai F-hitung
yang diperoleh dengan F-tabel. Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel
58
maka Ho ditolak, dan jika nilai F-hitung lebih kecil dari nilai F-tabel
maka Ho diterima
k. Kesimpulan
Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut :
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui nilai F-hitung untuk model
regresi antara insentif dengan produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 44,281.
Sedangkan nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas df1 dan
df2 masing-masing sebesar 1 dan 45 adalah sebesar 4,057. Jika dibandingkan
antara kedua nilai F ini maka nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel sehingga
Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang
dibangun telah sesuai dengan data.
4.2.4 Pengujian Hipotesis
Setelah pengujian model dilakukan selanjutnya telah dilaksanakan
pengujian signfikansi pengaruh dari pemberian insentif di Bank Tabungan Negara
Cabang Gorontalo terhadap produktivitas kerja karyawan. Adapun pengujian yang
telah dilakukan adalah sebagai berikut :
59
1. Penentuan Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh dari insentif terhadap
produktivitas kerja karyawan
H1 : terdapat pengaruh dari insentif terhadap produktivitas
kerja karyawan
2. Penentuan tingkat signifikansi
Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebesar 95% atau dengan kata lain tingkat signfikansinya
(alpha) sebesar 5%
3. Penentuan Statistik Uji
Dalam melakukan uji signfikansi pengaruh dalam model regresi
akan digunakan uji t.
4. Penentuan Kriteria uji
Penentuan kriteria uji didasarkan pada perbandingan antara nilai t-
hitung yang diperoleh dengan t-tabel. Jika nilai t-hitung lebih besar dari
t-tabel maka Ho ditolak, dan jika nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-
tabel maka Ho diterima
5. Kesimpulan
Hasil pengujian dengan menggukan SPSS adalah sebagai berikut :
60
Coefficientsa
.856 .317 2.698
.702 .106 6.654
(Constant)
Pemberian Insentif
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
t
Dependent Variable: Produktivitas Kerja Karyawana.
Dari hasil analisis diatas diketahui nilai t-hitung untuk variabel insentif
adalah sebesar 6,654. Sedangkan nilai t-tabel pada tingkat signfikansi 5% dan
derajat bebas n-k1=47-1-1=45 sebesar 2,014. Jika kedua nilai t ini dibandingkan
maka nilai t-hitung masih lebih besar dibandingkan dengan nilai t-tabel sehingga
Ho ditolak. Dengan kata lain pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pemberian insentif
terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan di Bank Tabungan Negara
Cabang Gorontalo.
Setelah diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
insentif terhadap produktivitas kerja karyawan maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis besar pengaruh yang ditimbulkan oleh pemberian insentif terhadap
produktivitas kerja karyawan. Untuk keperluan tersebut digunakan analisis
koefisien determinasi.
Nilai koefisien determinasi merupakan suatu nilai yang besarnya berkisar
antara 0% - 100%. Semakin besar nilai koefisien determinasi suatu model regresi
menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel bebas yang terdapat dalam model
terhadap variabel tak bebasnya juga semakin tinggi.
61
Model Summary
.704a
.496
.485
.34967
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
Model
Predictors: (Constant), Pemberian Insentifa.
Hasil perhitungan koefisien determinasi untuk model regresi antara
insentif dengan produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut :
Dari analisis diatas terlihat nilai koefisien determinasi dari model regresi
yang telah diperoleh sebelumnya sebesar 0.496. Nilai ini berarti bahwa sebesar
49,6% variabilitas produktivitas kerja karyawan di Bank Tabungan Negara
Cabang Gorontalo dipengaruhi oleh insentif yang diberikan sedangkan sisanya
sebesar 50,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
4.3 Pembahasan
Dari hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi yang telah
dilakukan sebelumnya diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari
pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan di Bank BTN Cabang
Gorontalo. Ini didasarkan pada hasil pengujian baik dengan menggunakan uji
model (uji F) maupun uji parsial (uji t) yang semuanya signifikan pada tingkat
kepercayaan 95%. Koefisien regresi dari pemberian insentif yang bertanda positif
menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari pemberian insentif terhadap
produktivitas kerja karyawan. Semakin baik pemberian insentif yang diterapkan
maka produktivitas kerja karyawan juga akan semakin meningkat.
62
Adapun nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 49,6%.
Ini menunjukkan pengaruh dari pemberian insentif terhadap produktivitas kerja
karyawan adalah sebesar 49,6% sedangkan sisanya sebesar 50,4% dipengaruhi
oleh variabel lain diluar model. Dari nilai ini terlihat bahwa pengaruh insentif
terhadap produktivitas kerja cukup tinggi. Ini menunjukkan bahwa produktivitas
kerja karyawan sangat tergantung pada pemberian insentif.
Insentif adalah salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu organisasi
dalam mencapai tujuan. Sebab apabila insentif yang diterapkan dalam organisasi
tersebut tidak sesuai dengan situasi dan kondisi internal organisasi, seperti tingkat
keahlian dan kematangan karyawannya, maka berpengaruh terhadap perilaku
karyawan dalam menjalankan tugas yang buruk. Sehingga produktivitasnya akan
menurun. Pemberian insentif yang efektif merupakan usaha-usaha pihak
organisasi untuk dapat memberikan dorongan pada karyawan agar mencapai
tingkat produktivitas yang diharapkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian atau teori menurut T. Hani
Handoko (2002: 176), mengemukakan bahwa Insentif adalah perangsang yang
ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih
tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan. Dan Menurut Anwar Prabu
Mangkunegara (2002: 89), mengemukakan bahwa Insentif adalah suatu bentuk
motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar kinerja yang tinggi dan
juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi terhadap kinerja karyawan
dan kontribusi terhadap organisasi. Hal ini berkaitan dengan pemberian inisentif
yang ada di PT. Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo terkadang masih
63
sering diperlambat. Hal ini pun bisa mengakibatkan produktivitas kerja karyawan
bisa menurun. Sehingga dalam pemberian insentif harus dilakukan secara efektif
tanpa harus diperlambat, agar karyawan bisa memberikan produktivitas kerja yang
baik untuk terciptanya tujuan organisasi.
Produktivitas dan insentif sangat erat hubungannya dimana insentif adalah
alat untuk memacu peningkatan produktivitas sementara produktivitas tidak akan
meningkat jika insentif yang diberikan kurang efektif. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Saksono, (2000 : 113) menyatakan bahwa "Produktivitas
mengandung dua konsep utama, yaitu efisien dan efektivitas. Efisiensi
mengukur tingkat sumber daya, baik manusia, keuangan, maupun alam yang
dibutuhkan untuk memenuhi tingkat pelayanan yang dikehendaki, sedangkan
efektivitas mengukur hasil dan mutu pelayanan yang akan dipakai". Menurut
Siagian (2002: 121) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
produktivitas kerja yaitu salah satunya sifat tugas yang dilaksanakan. Hal
ini berkaitan dengan produktivitas yang ada di PT. Bank Tabungan Negara
Cabang Gorontalo dimana masih ada karyawan di bagian MSDM yang masih
bermalas-malasan meski telah diberikan insentif, sehingga produktivitas
kerja karyawan menurun. Hal ini disebabkan oleh pemberian insentif yang
belum sesuai dengan beban pekerjaan yang ada. Pemberian insentif pada
kelompok karyawan marketing dapat melampaui pemberian insentif pada
kelompok non marketing, walaupun pankatnya sama.
Oleh Karena itu pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan harus
disesuaikan dengan kemampuan kerja, pekerjaan harus dapat diselesaikan
64
karyawan dengan baik dan pimpinan menyesuaikan dengan tingkat
pendidikan, keahlian, dan pengalaman kerja karyawan. Sehingga pemberian
insentif sesuai dengan beban pekerjaan karyawan yang ada.
Maka jelas dipaparkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara insentif
dan produktivitas kerja karyawan. Insentif yang di berikan diharapkan mampu
meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sementara produktivitas kerja
karyawan itu sendiri tidak akan meningkat jika pemberian insentif tidak efisien
atau sering diperlambat. Pemberian insentif itu sendiri harus disesuaikan dengan
beban pekerjaann, kemampuan kerja,serta tingkat pendidikan dan pengalaman
kerja karyawan agar bisa memberikan produktivitas kerja yang tinggi.