BAB IV HASIL ANALISIS 4.1. Gambaran Umum Respondenrepository.unika.ac.id/15265/5/13.60.0141 Rio...
-
Upload
nguyenkiet -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BAB IV HASIL ANALISIS 4.1. Gambaran Umum Respondenrepository.unika.ac.id/15265/5/13.60.0141 Rio...
38
BAB IV
HASIL ANALISIS
4.1. Gambaran Umum Responden
Berdasarkan kriteria pemilihan perusahaan pada bab sebelumnya,
jumlah perusahaan yang diperoleh 43 hotel. Total kuesioner yang disebar
sebanyak 43 kuesioner. Dari jumlah tersebut, kuesioner yang kembali dan terisi
lengkap sebanyak 43 kuesioner. Berikut ini dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah
ini.
Tabel 4.1
Jumlah kuesioner yang kembali
No. Nama Hotel Kuesioner
Dikirim Kembali Diolah
1 Hotel Candi Baru 1 1 1
2 Hotel Grand Saraswati
1 1 1
3 Hotel Merbabu
1 1 1
4 Hotel Olympic
1 1 1
5 Hotel Permata Hijau
1 1 1
6 Hotel Bali
1 1 1
7 Hotel Blambanagan
1 1 1
8 Hotel Elizabeth 1 1 1
9 Hotel Pantes 1 1 1
10 Wisma Idea 1 1 1
11 Djajanti House 1 1 1
12 Hotel Rinjani
1 1 1
13 Sumi Hotel
1 1 1
14 Whiz Hotel
1 1 1
15 Andelir Hotel 1 1 1
39
16 Dalu Hotel
1 1 1
17 Hotel Surya
1 1 1
18 Just Inn Hotel
1 1 1
19 Hotel Amaris
1 1 1
20 Hotel Singosari
1 1 1
21 Hotel Telomoyo
1 1 1
22 Hello Hotel
1 1 1
23 Serrata Hotel
1 1 1
24 Hotel Amanda Hills
1 1 1
25 Hotel Grand Saraswati
1 1 1
26 Hotel Muria
1 1 1
27 Hotel Quirin
1 1 1
28 Hotel Puri Garden
1 1 1
29 Hotel Siliwangi
1 1 1
30 Whiz Hotel
1 1 1
31 Hotel Dafam
1 1 1
32 Pandanaran Hotel
1 1 1
33 Quest Hotel
1 1 1
34 Hotel Neo Candi
1 1 1
35 Hotel Semesta
1 1 1
36 Hotel Grasia
1 1 1
37 Hotel Plaza
1 1 1
38 New Metro Hotel
1 1 1
39 Hotel Santika
1 1 1
40 Hotel Ibis 1 1 1
41 Hotel Arjuna 1 1 1
42 Hotel Kudus 1 1 1
43 Hotel CemaraResidence 1 1 1
44 Hotel Fave 1 0 0
45 Hotel Ibis 1 0 0
46 Hotel Aston 1 0 0
47 Hotel @Hom 1 0 0
48 Hotel Star 1 0 0
Total Kuesioner 48 43 43
Sumber : Data yang diolah, 2017
Tabel 4.2
40
Karakteristik Responden ( n = 43 )
Karakteristik Responden Jumlah Persentase
Gender
Pria
Wanita
23
20
53,48 %
46,52 %
Usia
< 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 50 tahun
11
16
9
7
25,58 %
37,72 %
20,93 %
16,28 %
Pendidikan
SMA
D3
S1
S2
S3
1
9
30
2
1
2,33 %
20,93 %
69,76 %
4,65 %
2,33 %
Jabatan
Owner
Manager
Supervisor
5
36
2
11,63 %
80,72 %
4,65 %
Masa Kerja
1 – 3 tahun
4 - 10 tahun
> 10 tahun
8
23
12
18,60 %
53,50 %
27,90 %
Sumber : Lampiran
Dari tabel 4.2 menunjukkan komposisi yang lebih banyak pada pria,
yaitu sebesar 53,48%. Hal ini menunjukkan bahwa pria lebih banyak menjabat
sebagai manager di industri perhotelan yang ada di Semarang. Sifat alamiah
pria sebagai orang yang dominan dalam pekerjaan nampak dalam karakter jenis
kelamin yang berpartisipasi dalam penelitian ini.
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa usia responden yang terbanyak
pada rentang 31-40 tahun yaitu sebanyak 37,72%. Diikuti oleh responden yang
berusia antara 41-50 tahun dan < 30 tahun yaitu sebanyak 20,93% dan 25,58%.
41
Kondisi ini menunjukkan bahwa tingkatan umur produktif masih mendominasi
posisi penting pada industri perhotelan.
Tabel 4.2 menunjukkan tingkat pendidikan responden yang terbanyak
adalah jenjang S1 yaitu sebanyak 69,76%. Hal ini memberi kesan bahwa
pendidikan juga merupakan salah satu syarat untuk menduduki jabatan yang
penting di perusahaan.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja
sebagai manajer, sebesar 80,72%. Hal ini menunjukkan bahwa manajer
dipercaya oleh pemilik sebagai pengelola kegiatan bisnisnya. Selain itu,
sebagian responden bekerja sebagai supervisor, dimana supervisor bertindak
untuk mengawasi para karyawan. Sisanya, para pemilik hotel sendiri juga ikut
serta bekerja mengelola hotel.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja
selama 4-10 tahun sebesar 53,50% dan 27,90% bagi responden yang bekerja
selama > 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
sudah memiliki cukup pengalaman dalam pekerjaannya dan dipercaya untuk
melakukan penyusunan anggaran. Sisanya 18,60% adalah tenaga kerja yang
berusia muda, Hal ini menunjukkan bahwa para penyedia kerja lebih memilih
para pencari kerja yang masih dalam usia produktif.
4.2 Uji Kualitas Data
4.2.1 Validitas Internal
42
Uji validitas konstruk digunakan untuk mengukur seberapa benar
instrument yang digunakan dalam pengukuran sesuai dengan teori yang
digunakan untuk mendefinisikan konstruk. Validitas konstruk terdiri dari
validitas konvergen dan validitas diskriminan. Dala PLS indicator validitas
konvergen adalah loading factor, AVE( Average Variance Extracted) dan
Communality. Sedangkan validitas diskriminan dengan akar AVE dan cross
loadings. Validitas diuji menggunakan smartPLS-Algorithm. Dengan kriteria
pengujian validitas berikut (Palupi,dkk., 2013) :
Tabel 4.3 Ukuran Validitas
Ukuran Nilai Ukuran Nilai
Loading factor > 0,6 /0,7 Akar AVE √AVE > korelasi variabel laten
AVE > 0,5 Cross Loading > 0,7 dalam satu konstruk
Communality > 0,5
Validitas Konvergen Validitas Diskriminan
Tabel 4.4 Validitas Konvergen
AVE Communality
KINERJA_ORG 0.668755 0.668755
PERSAINGAN 0.663246 0.663246
SAM-BROAD 0.766898 0.766898
STRATEGI 0.675816 0.675816
Sumber: Lampiran
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa keempat variabel memenuhi
kriteria validitas yaitu memberikan nilai AVE dan Communality masing-masing
43
sebesar 0.668755; 0.663246; 0.766898; 0.675816. Karena nilai AVE dan
Communality > 0,50 maka dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaannya
valid.
4.2.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
konsistensi hasil pengukuran variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai
Cronbachs Alpha lebih besar dari 0,6 (Hair, 2008 dalam Palupi,dkk., 2013) dan
Composite Reliability lebih besar dari 0,7.
Tabel 4.5 Reliabilitas
Cronbachs Alpha Composite
Reliability
KINERJA_ORG 0.917318 0.933685
PERSAINGAN 0.832376 0.887323
SAM-BROAD 0.924008 0.94265
STRATEGI 0.918202 0.935335
Sumber: Lampiran
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga variabel memenuhi kriteria
reliabilitas yaitu memberikan nilai Cronbach’s Alpha masing-masing 0.917318
; 0.832376 ; 0.924008; 0.918202. Karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka
dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaannya reliabel. Begitu juga
dengan nilai Composite Reliability yang ada diatas 0,7 sehingga semua item
reliabel.
44
4.3. Statistik Deskriptif
Tujuan digunakannya dalam penelitian ini adalah semakin tinggi
tingkat persaingan, kinerja akan semakin baik. Penelitian ini juga menggunakan
broadscope sebagai variabel intervening. Berikut ini disajikan ringkasan
jawaban responden untuk masing-masing item pertanyaan kuesioner. Hasil
statistik indicator tersaji pada tabel dibawah ini dan disajikan tabel yang
menunjukkan rata-rata masing-masing item variabel dengan range :
1 – 2,33 : Rendah
2,33 – 3,67 : Sedang
3,67 – 5 : Tinggi
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif
Sumber : Lampiran
Berdasarkan tabel 4.6 statistik deskriptif diatas, menunjukkan bahwa
variabel Persaingan, Strategi dan Kinerja Organisasi termasuk dalam kategori
tinggi. Ini berarti persepsi responden mengenai pengaruh tingkat intensitas
persaingan terhadap tercapainya target kinerja organisasi adalah tinggi. Berarti
45
pula, persepsi responden mengenai pengaruh frekuensi perubahan strategi yang
dilakukan terhadap pencapaian kinerja organisasi juga termasuk tinggi.
Sedangkan untuk variabel SAM-Broadscope termasuk dalam kategori sedang,
yang berarti bahwa perpepsi responden mengenai penggunaan SAM-
Broadscope terhadap pencapaian kinerja organisasi masih terbilang sedang atau
biasa saja.
4.4. Compare Mean Variabel dengan Bintang Hotel
Tabel 4.7 Compare Mean Variabel dengan Bintang Hotel
Bintang
1
Bintang
2
Bintang
3
Bintang
4
Bintang
5 Sig
20 10 9 3 1
Persaingan 3.825 3.725 3.825 3.675 4.000 0.969
Strategi 3.875 4.133 3.933 4.433 3.333 0.527
SAM 3.553 3.820 3.633 3.875 3.600 0.819
Kinerja
Org 3.675 4.087 3.778 3.733 3.333 0.189
Sumber: Lampiran
Dari tabel 4.7 menunjukkan hasil compare mean jawaban responden
berdasarkan bintang hotel tempat responden bekerja. Dari tabel tersebut dapat
dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi antara responden yang bekerja
pada hotel bintang 1 sampai bintang 5. Masing-masing responden yang
bekerja di hotel bintang 1 sampai 5 tidak ada yang mememiliki perbedaan
persepsi antara tingkat persaingan, frekuensi perubahan strategi dan
pengaplikasian karakteristik broadscope serta pencapaian kinerja organisasi.
46
Sehingga untuk tingkat persaingan, strategi dan penggunaan informasi sistem
akuntansi manajemen baik hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5, semua
responden memiliki persepsi yang sama karena nilai signifikansinya lebih dari
0.05.
4.5 Pengujian Outer Model
Gambar 4.1 Hasil PLS-Loading factor
Sumber: Lampiran
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa loading factor dari masing-
masing instrumen telah memenuhi criteria loading factor > 0,6 , kecuali untuk
intrumen P1, KO1, KO7 dan KO10. Apabila terdapat intrumen yang
menunjukkan loading factor kurang dari 0,6, maka instrumen tersebut dihapus.
47
Setelah dihapus, loading factor masing-masing instrumen dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 4.2` Hasil PLS-Loading Factor
Sumber: Lampiran
Tabel 4.8 Loading factor
No. Variabel
Loading
factor
sebelum
Kriteria
Loading
factor
sesudah
1 PERSAINGAN
P1 0.579 > 0,7 -
P2 0.802 > 0,7 0.819
P3 0.734 > 0,7 0.788
P4 0.798 > 0,7 0.817
P5 0.786 > 0,7 0.833
2 STRATEGI
S1 0.743 > 0,7 0.738
S2 0.783 > 0,7 0.783
S3 0.913 > 0,7 0.913
S4 0.702 > 0,7 0.704
S5 0.807 > 0,7 0.808
48
S6 0.882 > 0,7 0.884
S7 0.904 > 0,7 0.906
3 SAM-BROADSCOPE
SAM1 0.883 > 0,7 0.882
SAM2 0.885 > 0,7 0.885
SAM3 0.912 > 0,7 0.913
SAM4 0.846 > 0,7 0.846
SAM5 0.849 > 0,7 0.851
4 KINERJA-
ORGANISASI
KO1 0.632 > 0,7 -
KO2 0.831 > 0,7 0.811
KO3 0.826 > 0,7 0.830
KO4 0.847 > 0,7 0.891
KO5 0.792 > 0,7 0.785
KO6 0.779 > 0,7 0.748
KO7 0.533 > 0,7 -
KO8 0.839 > 0,7 0.873
KO9 0.745 > 0,7 0.769
KO10 0.635 > 0,7 -
Sumber: Lampiran
Selain dilihat dari nilai factor loading, convergent validity juga dapat
dilihat dari nilai Average Variance Extracted (AVE). Pada penelitian ini nilai
AVE masing-masing konstruk berada di atas 0,5. Oleh karenanya tidak ada
permasalahan konvergen validity pada model yang diuji.
Tabel 4.9 Hasil AVE
AVE
KINERJA_ORG 0.668755
PERSAINGAN 0.663246
SAM-BROAD 0.766898
STRATEGI C
Sumber: Lampiran
49
Dikarenakan tidak ada nya permasalah convergen validity maka
berikutnya yang diuji adalah permasalahan yang terkait dengan discriminant
validity. Discriminant validity dapat di uji dengan membandingkan nilai akar
kuadrat AVE dengan nilai korelasi antar konstruk.
Tabel 4.10 Validitas Diskriminan
AVE √AVE
KINERJA_ORG 0.668755 0.817774419
PERSAINGAN 0.663246 0.814399165
SAM-BROAD 0.766898 0.875727126
STRATEGI 0.675816 0.822080288
KINERJA_ORG
PERSAING
AN
SAM-
BROAD STRATEGI
KINERJA_ORG 0.81777442
PERSAINGAN 0.493921 0.814399165
SAM-BROAD 0.697772 0.554579 0.87572713
STRATEGI 0.754946 0.373898 0.648352 0.82208029
Sumber: Lampiran
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai akar kuadrat dari AVE
(0.81777442; 0.814399165; 0.87572713 dan 0.82208029) lebih besar dari
korelasi masing-masing konstruk.
Metode lain yang dapat digunakan untuk menguji discriminant validity adalah
dengan melihat dari tabel cross loading.
Tabel 4.11 Cross Loadings
KINERJA_ORG PERSAINGAN
SAM-
BROAD STRATEGI
KO2 0.8109 0.415351 0.688562 0.722551
50
KO3 0.830479 0.355937 0.490312 0.751661
KO4 0.891007 0.537305 0.665668 0.62522
KO5 0.785364 0.353444 0.508059 0.482635
KO6 0.748301 0.307114 0.45297 0.32923
KO8 0.878523 0.458603 0.602846 0.621426
KO9 0.769144 0.357226 0.52877 0.653781
P2 0.51283 0.819135 0.534394 0.34459
P3 0.382631 0.787802 0.465645 0.270322
P4 0.316262 0.816963 0.338875 0.246843
P5 0.351935 0.833032 0.424029 0.335554
S1 0.758294 0.183798 0.50063 0.737611
S2 0.674737 0.570288 0.632801 0.78041
S3 0.575242 0.277689 0.57805 0.909769
S4 0.591892 0.31016 0.313514 0.703651
S5 0.488613 0.296215 0.505077 0.807703
S6 0.601385 0.179321 0.55209 0.884032
S7 0.596963 0.264938 0.574768 0.906038
SAM1 0.711625 0.454896 0.882122 0.722284
SAM2 0.522294 0.56803 0.885122 0.600261
SAM3 0.632883 0.529618 0.913367 0.522113
SAM4 0.562718 0.411973 0.845649 0.476768
SAM5 0.605562 0.461773 0.850618 0.481082
Sumber: Lampiran
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai loading dari masing-masing
item terhadap konstruk nya lebih besar dari pada nilai cross loading nya. Dari
hasil analisa cross loading tampak bahwa tidak terdapat permasalahan
discriminant validity.
Untuk memastikan bahwa tidak ada masalah terkait pengukuran maka
langkah terakhir dalam evaluasi outer model adalah menguji undimensionality
dari model. Uji unidimensionality dilakukan dengan menggunakan indikator
51
composite reliability dan cronbach alpha. Untuk kedua indikator ini titik cut-
off value adalah 0,7.
Tabel 4.12 Composite Reliability
Composite Reliability
KINERJA_ORG 0.933685
PERSAINGAN 0.887323
SAM-BROAD 0.942650
STRATEGI 0.935335
Sumber: Lampiran
Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh konstruk memiliki nilai
composite reliability di atas 0,7. Oleh karena itu tidak ditemukan
permasalahan reliabilitas pada model yang dibentuk.
4.6 Pengujian Inner Model
Evaluasi inner model dapat dilakukan dengan tiga cara. Ketiga cara
tersebut adalah dengan melihat dari R2, Q2 dan GoF.
Tabel 4.13 R-Square
R Square
KINERJA_ORG 0.659095
PERSAINGAN
SAM-BROAD 0.533642
STRATEGI 0.139799
Sumber: Lampiran
52
Berikut untuk pengujian Inner model dapat dilakukan dengan melihat
nilai Q2 (predictive relevance). Untuk menghitung Q2 dapat digunakan
rumus:
Q2 = 1 - (1 - R12 ) (1 - R22 )……(1 - Rp2 )…
Q2 = 1 - (1 - 0.659095 ) (1 - 0.533642 ) (1 - 0.139799 )
Q2 = 0.90024
Yang terakhir adalah dengan mencari nilai Goodness of Fit (GoF).
Nilai GoF pada PLS harus dicari secara manual dengan rumus berikut.
√GoF =√(AVE x R2)
√GoF =√(0.686 x 0.474)
√GoF = 0.57023
Menurut Tenenhau (2004) dalam Hussein (2015), nilai GoF small = 0,1; GoF
medium = 0,25; dan GoF big = 0,38. Berarti Goodness of Fit-nya termasuk
besar.
4.7 Hasil Hipotesis
4.7.1 Pengujian Pengaruh Langsung
Tabel 4.14 Total Effect
Original
Sample
(O)
Sample Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
Standard
Error
(STERR)
T Statistics
(|O/STERR|)
53
PERSAINGAN -
>
KINERJA_ORG 0.510292 0.522495 0.104049 0.104049 4.904364
PERSAINGAN -
> SAM-BROAD 0.553524 0.56256 0.103817 0.103817 5.331707
PERSAINGAN -
> STRATEGI 0.370637 0.398715 0.119742 0.119742 3.095306
SAM-BROAD ->
KINERJA_ORG 0.253544 0.248535 0.116546 0.116546 2.175497
STRATEGI ->
KINERJA_ORG 0.732958 0.74172 0.07288 0.07288 10.057076
STRATEGI ->
SAM-BROAD 0.513405 0.521259 0.093272 0.093272 5.504383
Sumber: Lampiran
Dari tabel statistik total effect diatas, yang mana menyajikan hasil
pengujian baik yang sifatnya pengujian langsung (direct).
1. Hasil pengujian hipotesis 1.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat Persaingan yang
terjadi maka semakin sering organisasi melakukan perubahan Strategi. Hal ini
dibuktikan dengan nilai t statistic yang lebih besar dari t hitung 1,96 yaitu
sebesar 3.095306. Hasil pengujian ini berarti hipotesis 1 diterima.
2. Hasil pengujian hipotesis 2.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat Persaingan yang
terjadi maka semakin sering organisasi menggunakan informasi broadscope
sistem akuntansi manajemen . Hal ini dibuktikan dengan nilai t statistic yang
lebih besar dari t hitung 1,96 yaitu sebesar 5.331707. Hasil pengujian ini
berarti hipotesis 2 diterima.
54
3. Hasil pengujian hipotesis 3.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin sering melakukan perubahan
strategi maka semakin sering pula organisasi menggunakan informasi
broadscope. Hal ini dibuktikan dengan nilai t statistic yang lebih besar dari t
hitung 1,96 yaitu sebesar 5.504383. Hasil pengujian ini berarti hipotesis 3
diterima.
4. Hasil pengujian hipotesis 4.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin sering melakukan perubahan
strategi maka semakin tinggi kinerja organisasi. Hal ini dibuktikan dengan
nilai t statistic yang lebih besar dari t hitung 1,96 yaitu sebesar 10.057076.
Hasil pengujian ini berarti hipotesis 4 diterima.
5. Hasil pengujian hipotesis 5.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin sering menggunakan informasi
broadscope maka semakin tinggi kinerja organisasi. Hal ini dibuktikan
dengan nilai t-statistic yang lebih besar dari t hitung 1,96 yaitu sebesar
2.175497. Hasil pengujian ini berarti hipotesis 5 diterima.
6. Hasil pengujian hipotesis 6.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa makin tinggi tingkat persaingan maka
memicu manajer untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hal ini dibuktikan
dengan nilai t statistic yang lebih besar dari t hitung 1,96 yaitu sebesar
4.904364. Hasil pengujian ini berarti hipotesis 6 diterima.
55
4.7.2 Pengujian Pengaruh Tidak Langsung
Pengujian pengaruh tidak langsung (indirect) seperti halnya hipotesis
keempat dan keenam maka perlu dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk
menguji pengaruh tidak langsung dilakukan dengan cara menggunakan rumus
alternatif Sobel Test. Pengujian dengan menggunakan Sobel Test perlu meng-
input hasil perhitungan t-statistik ta (IV – IVV) dan tb (IVV – DV) pada
pengujian SmartPLS yang dilakukan sebelumnya. Kemudian membandingkan
hasil kalkulasi Sobel Test dengan p-value (0.05). Apabila p-value yang
didapat menunjukkan angka < 0.05 maka terdapat pengaruh tidak langsung.
Pengujian Sobel Test dilakukan pada http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm dan
berikut adalah hasilnya:
1. Sobel Test untuk pengaruh tidak langsung hipotesis 4.
Gambar 4.3 Sobel Test
Sumber: Lampiran
Hasil pengujian dengan menggunakan Sobel Test menunjukan hasil
bahwa pengaruh tidak langsung antara strategi dengan kinerja organisasi
56
melalui broadscope ternyata signifikan. Dapat dilihat pada kolom p-value
semua pengujian baik Sobel test (0.043), Aorian test (0.046) maupun
Goodman test (0.040) menunjukkan angka lebih kecil dari α = 5%. Hal ini
menunjukkan bahwa broadscope memediasi efek strategi terhadap kinerja
organisasi sehingga hasil ini menunjukkan efek mediasi yang disebut full
mediation.
2. Sobel Test untuk pengaruh tidak langsung hipotesis 6.
Gambar 4.4 Sobel Test
Sumber: Lampiran
Hasil pengujian dengan menggunakan Sobel Test menunjukan hasil
bahwa pengaruh tidak langsung antara persaingan dengan kinerja organisasi
melalui broadscope ternyata signifikan. Dapat dilihat pada kolom p-value
semua pengujian baik Sobel test (0.043), Aorian test (0.047) maupun
Goodman test (0.040) menunjukkan angka lebih kecil dari α = 5%. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa broadscope memediasi efek tingkat
persaingan terhadap kinerja organisasi sehingga hasil ini menunjukkan efek
mediasi yang disebut full mediation.