BAB IV Generator 3 Phase
-
Upload
andi-hakim-zuldi -
Category
Documents
-
view
30 -
download
0
description
Transcript of BAB IV Generator 3 Phase
BAB IV
ANALISA DATA
4.1. PERHITUNGAN DATAa. Generator beban nol
Pada generator dengan beban nol, maka didapatkan besarnya arus yang keluar sama dengan tegangan yang keluar. Dalam menghitung besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh generator tanpa beban menggunakan rumus :
f= P×n120
Dimana: P :Jumlah kutubn :putaran pada motorSudut fasa : sudut antara arus dan teganganContoh perhitungan dengan menggunakan Vfasa : 110, p : 4 serta putaran pada motor (n) : 1488
f=4×1488120
= 49,6 Hz
Rumus tersebut akan digunakan untuk semua perhitungan frekuensi pada generator beban nol
Tabel hasil percobaan dengan beban nol:
No Im V outF
perhitunganF Putaran
1 0,2 110 49,6 53 14882 0,4 180 49,4 53 14823 0,6 220 49,3 53 14794 0,8 240 49,2 53 14755 1 250 49,1 53 1473
b. Generator berbeban lampu pijarpada generator berbeban lampu pijar menggunakan beban 40 watt. Dalam menghitung besarnya daya maka menggunakan rumus :P = 3 V I cos Dimana:V :Tegangan fasaI :Arus fasaCos : sudut antara arus dan teganganContoh perhitungan daya pada generator berbeban lampu pijar dengan Vfasa sebesar 208 , dengan arus fasa sebesar 0.14 A serta cos sebesar 0.65.
Maka :P = 3 V I cos = 3 x 208 x 0.14 x 0.65 = 56,78 wattUntuk frekuensi sendiri, menggunakan rumus :
f= P×n120
f=4×1458120
= 48,6 HzKarena nilai yang didapatkan pada percobaan dan hitungan berbada maka perlu diperhitungkan nilai error frekuensi:
error= f percobaan−f h itunganf h itungan
x 100 %
¿ 52.5−48,648,6
x100 %
= 8,02%Dimana:P :Jumlah kutubn :putaran motor
Dengan memakai rumus yang sama seperti di atas,maka akan diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 208 0,14 0,65 1458 52,5 56,784 48,6 8,02%
2 200 0,31 0,65 1443 51,5 120,9 48,1 7,07%
3 198 0,46 0,65 1428 51 177,606 47,6 7,14%
4 190 0,59 0,65 1408 50,5 218,595 46,9 7,60%
c. generator berbeban lampu TLPada generator berbeban lampu TL menggunakan beban 36 watt. Dalam menghitung besarnya daya maka menggunakan rumus :P = 3 V I cos Contoh perhitungan dengan menggunakan beban sebesar 36 watt, I line sebesar 0.26 A dan juga tegangan fasa sebesar 199 serta cos sebesar 0.67 , maka didapatkan:P = 3 V I cos = 3 x 199 x 0.26 x 0.67 = 103,99 wattUntuk frekuensi sendiri, menggunakan rumus :
f= P×n120
Menghitung besarnya nilai f hitungan pada beban 36 watt dengan putaran 1461 ,
f= P×n120
f=4×1461120
= 48,7 Hz
error= f percobaan−f h itunganf h itungan
x 100 %
= 52 – 48,7
= 6,78%
Dimana:V :Tegangan fasaI :Arus fasaCos : sudut antara arus dan teganganP :Jumlah kutubn :putaran motor
Dengan memakai rumus yang sama seperti di atas,maka akan diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 199 0,26 0,67 1461 52103,997
4 48,7 6,78%
2 185 0,44 0,65 1454 50 158,73 48,5 3,16%
d. Generator berbeban lampu TL dengan kapasitorPada generator berbeban lampu TL dengan kapasitor menggunakan beban 36 watt. Dalam menghitung besarnya daya maka menggunakan rumus :P = 3 V I cos Contoh perhitungan dengan menggunakan beban sebesar 36 watt, I line sebesar 0.9 A dan juga tegangan fasa sebesar 231 serta cos sebesar 0.96 , maka didapatkan:P = 3 V I cos = 3 x 231 x 0.9 x 0.96 = 598,75 wattUntuk frekuensi sendiri, menggunakan rumus :
f= P×n120
Menghitung besarnya nilai f hitungan pada beban 36 watt,
f= P×n120
f=4×1444120
= 48,1 Hz
error= f percobaan−f h itunganf h itungan
x 100 %
= 52 – 48,1
= 8,03%
Dimana:V :Tegangan fasaI :Arus fasaCos : sudut antara arus dan teganganP :jumlah kutubn :putaran motor
Dengan memakai rumus yang sama seperti di atas,maka akan diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 231 0,9 0,96 1444 52 598,752 48,1 8,03%
2 230 1,46 0,95 1398 50 957,03 46,6 7,30%
e. Generator berbeban lampu TL + pijar dengan kapasitorPada generator berbeban lampu TL + pijar dengan kapasitor menggunakan beban 76 watt. Dalam menghitung besarnya daya maka menggunakan rumus :P = 3 V I cos Contoh perhitungan dengan menggunakan beban sebesar 76 watt,I line sebesar 1 dan juga tegangan fasa sebesar 221 serta cos sebesar 0,96 , maka didapatkan:P = 3 V I cos = 3 x 221 x 0,96 x 0,98 = 623,75 wattUntuk frekuensi sendiri, menggunakan rumus :
f= P×n120
Menghitung besarnya nilai f hitungan pada beban 76 watt dengan puataran 1422
f= P×n120
f=4×1422120
= 47,4 Hz
error= f percobaan−f h itunganf h itungan
x 100 %
= 51 – 47,4= 7,59%
Dimana:V :Tegangan fasaI :Arus fasaCos : sudut antara arus dan teganganP :Dayan :putran motor
Dengan memakai rumus yang sama seperti di atas,maka akan diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 221 0,96 0,98 1422 51623,750
4 47,4 7,59%
2 210 1,46 0,98 1344 48 901,404 44,8 7,14%
f. Generator berbeban lampu TL + pijar tanpa kapasitor
Pada generator berbeban lampu TL menggunakan beban 76 watt. Dalam menghitung besarnya daya maka menggunakan rumus :P = 3 V I cos Contoh perhitungan dengan menggunakan beban sebesar 76 watt, I line sebesar 0.34 A dan juga tegangan fasa sebesar 185 serta cos sebesar 0.5 , maka didapatkan:P = 3 V I cos = 3 x 185 x 0.34 x 0,5 = 31,45 watt
Untuk frekuensi sendiri, menggunakan rumus :
f= P×n120
Menghitung besarnya nilai f hitungan pada beban 76 watt ,
f= P×n120
f=4×1447120
= 48,2 Hz
error= f percobaan−f h itunganf h itungan
x 100 %
= 52 – 48,2= 7,81%
Dimana:V :Tegangan fasaI :Arus fasaCos : sudut antara arus dan teganganP : jumlah kutubn : putaran motor
Dengan memakai rumus yang sama seperti di atas,maka akan diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut:
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror1 185 0,34 0,5 1447 52 31,45 48,2 7,81%2 175 0,59 0,4 1423 51 41,3 47,4 7,52%
4.2. ANALISA GRAFIK
a. Generator berbeban nol
No Im V outF
perhitunganF Putaran
1 0,2 110 49,6 53 14882 0,4 180 49,4 53 14823 0,6 220 49,3 53 14794 0,8 240 49,2 53 14755 1 250 49,1 53 1473
Grafik hubungan tegangan dengan arus medan
100 120 140 160 180 200 220 240 2600
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
V dengan Arus Eksitasi (Im)
V dengan ImLinear (V dengan Im)
V
Im
Dari grafik diatas menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus medan berbanding lurus. Berdasarkan rumus yang ada yaitu Eo = c n Φ. Dimana Φ adalah
fluks yang dihasilkan dari eksitasi. Dimana rumus Φ = μ i NLAcosθ. Berdasarkan
rumus tersebut semakin besar arus yang mengalir maka fluks yang dihasilkan juga semakin besar. Dimana apabila fluks yang dihasilkan besar maka semakin besar pula tegangan yang dihasilkan.
Grafik hubungan antara tegangan dengan putaran
100 120 140 160 180 200 220 240 2601465
1470
1475
1480
1485
1490
V dengan RPM
V dengan RpmLinear (V dengan Rpm)
V
RPM
Grafik diatas meunjukkan bahwa hubungan antara putaran pada motor berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan. Berdasarkan rumus yang ada Eo = c n Φ, dimana apabila putaran pada motor besar maka tegangan yang dihasilkan juga besar. Hal ini tidak sesuai dengan rumus yang ada.
Grafik hubungan antara Arus medan dengan putaran
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.11465
1470
1475
1480
1485
1490
Arus medan dengan RPM
Arus medan dengan RPmLinear (Arus medan dengan RPm)
Arus Medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara arus medan dan putaran pada motor berbanding terbalik. Berdasarkan rumus Eo = c n Φ, dimana Φ adalah fluks yang
dihasilkan oleh eksitasi. Dengan rumus Φ = μ i NLAcosθ menjelaskan apabila
semakin besar arus yang mengalir maka fluks yang dihasilkan juga akan semakin besar tetapi putaran pada motor akan semakin kecil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa putaran dan arus medan berbanding terbalik.
b. Generator berbeban lampu pijar
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 208 0,14 0,65 1458 52,5 56,784 48,6 8,02%
2 200 0,31 0,65 1443 51,5 120,9 48,1 7,07%
3 198 0,46 0,65 1428 51 177,606 47,6 7,14%
4 190 0,59 0,65 1408 50,5 218,595 46,9 7,60%
Grafik hubungan antara beban dengan tegangan
20 40 60 80 100 120 140 160 180180
185
190
195
200
205
210
Beban dengan V
Beban dengan VLinear (Beban dengan V)
Beban
V
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan tegangan berbanding terbalik.Dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun. Hal ini disebabkan akibat daya output yang besar sehingga akan menyebabkan drop voltage, dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi juga besar.
Grafik Hubungan anatara beban dengan putaran
20 40 60 80 100 120 140 160 1801380
1390
1400
1410
1420
1430
1440
1450
1460
1470
beban dengan Rpm
beban dengan Rpm
Beban
Rpm
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan putaran pada motor berbanding terbalik. Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan putaran dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi akan menjadi lebih besar. Sehingga beban akan semakin membebani rotor dan kecepatan rotor untuk berputar berkurang. Sehingga putaran berbanding terbalik.
Grafik hubungan anatara beban dengan arus medan
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.30
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Beban terhadap arus medan
Beban dengam arus medanLinear (Beban dengam arus medan)
Arus Medan
Beba
n
Grafik diatas menunjukkan bahwa beban dan arus medan berbanding lurus jika dilihat berdasarkan garis linear. Hal tersebut diakibatkan karena karena semakin bertambahnya beban maka akan mengurangi tegangan sedangkan arus outputan harus besar sehingga dibutuhkan arus medan yang besar untuk mendapatkan arus keluaran yang besar.
Grafik hubungan antara beban dengan I jaringan
20 40 60 80 100 120 140 160 1800
2
4
6
8
10
12
Beban dengan I jaringan
Beban dengan I jaringanLinear (Beban dengan I jaringan)
Beban
I jar
inga
n
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara beban dengan arus jaringan berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos .apabila beban yang
diberikan semakin besar maka semakin besar pula arus jaringan yang dihasikan tetapi tegangan mengalami penurunan.
Arus medan dengan RPM
0.64 0.64 0.64 0.641380
1390
1400
1410
1420
1430
1440
1450
1460
1470
Im vs RPM
Im vs RPM
Arus medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara arus medan dengan RPM
berbanding terbalik. Berdasarkan teori yang ada apabila semakin besar arus yang
masuk ke kumparan medan maka putaran dari motor akan menurun. Hal ini
dikarenakan jika arus medan semakin besar maka maka medan magnet yang
ditabrak oleh kumparan jangkar juga semakin banyak sehingga putaran motor akan
menurun.
c. Generator berbeban lampu TL
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 199 0,26 0,67 1461 52103,997
4 48,7 6,78%
2 185 0,44 0,65 1454 50 158,73 48,5 3,16%
Grafik hubungan antara beban dengan tegangan
30 35 40 45 50 55 60 65 70 75175
180
185
190
195
200
205
Beban dengan V
beban dengan V
Beban
V
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara beban dan tegangan berbanding terbalik. Dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun. Hal ini disebabkan akibat daya output yang besar sehingga akan menyebabkan drop voltage, dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi juga besar.
Grafik Hubungan anatara beban dengan putaran
30 35 40 45 50 55 60 65 70 751450
1452
1454
1456
1458
1460
1462
beban dengan rpm
beban dengan rpm
Beban
RPM
Grafik diatas menjelaskan bahwa hubungan antara beban dengan putaran pada motor berbanding terbalik. Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan putaran dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi akan menjadi lebih besar. Sehingga beban akan semakin membebani rotor dan kecepatan rotor untuk berputar berkurang. Sehingga putaran berbanding terbalik.
Grafik hubungan anatara beban dengan arus medan
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.30
10
20
30
40
50
60
70
80
beban dengan arus medan
beban dengan arus medan
Arus Medan
Beba
n
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus medan adalah
berbanding lurus. Hal tersebut diakibatkan karena karena semakin bertambahnya
beban maka akan mengurangi tegangan sedangkan arus outputan harus besar
sehingga dibutuhkan arus medan yang besar untuk mendapatkan arus keluaran
yang besar.
Grafik hubungan antara beban dengan I jaringan
30 35 40 45 50 55 60 65 70 750
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
beban dengan I jaringan
beban dengan I jaringan
Beban
I Ja
ringa
n
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus jaringan adalah berbanding lurus.Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos . apabila beban yang diberikan semakin besar maka semakin besar pula arus jaringan yang dihasikan tetapi tegangan mengalami penurunan.
Arus medan dengan RPM
0.64 0.641450
1452
1454
1456
1458
1460
1462
Im vs RPM
Im vs RPM
Arus medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara arus medan dengan RPM
berbanding terbalik. Berdasarkan teori yang ada apabila semakin besar arus yang
masuk ke kumparan medan maka putaran dari motor akan menurun. Hal ini
dikarenakan jika arus medan semakin besar maka maka medan magnet yang
ditabrak oleh kumparan jangkar juga semakin banyak sehingga putaran motor akan
menurun.
d. Generator berbeban lampu TL + kapasitor
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 231 0,9 0,96 1444 52 598,752 48,1 8,03%
2 230 1,46 0,95 1398 50 957,03 46,6 7,30%
Grafik hubungan antara beban dengan tegangan
30 35 40 45 50 55 60 65 70 75229.4
229.6
229.8
230
230.2
230.4
230.6
230.8
231
231.2
beban dengan V
beban dengan V
Beban
Tega
ngan
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan tegangan adalah terbalik.Hal Dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun. Hal ini disebabkan akibat daya output yang besar sehingga akan menyebabkan drop voltage, dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi juga besar.
Grafik Hubungan anatara beban dengan putaran
30 35 40 45 50 55 60 65 70 751370
1380
1390
1400
1410
1420
1430
1440
1450
beban dengan putaran
beban dengan putaran
Beban
Puta
ran
Grafik diatas menunjukkan hubungan anatara beban denga putaran pada mesin berbanding terbalik. Hal tersebut diakibatkan oleh beban yang naik sehingga output juga akan naik sehingga arus eksitasi juga besar. Karena arus eksistasi yang besar maka fluks yang dihasilkan juga besar sehingga fluks tersebur akan membebani rotor sehingga putaran motor turun.
Grafik hubungan anatara beban dengan arus medan
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.30
10
20
30
40
50
60
70
80
beban dengan arus medan
beban dengan arus medan
Arus Medan
Beba
n
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus medan adalah
berbanding lurus. Hal tersebut diakibatkan karena karena semakin bertambahnya
beban maka akan mengurangi tegangan sedangkan arus outputan harus besar
sehingga dibutuhkan arus medan yang besar untuk mendapatkan arus keluaran
yang besar.
Grafik hubungan antara beban dengan I jaringan
30 35 40 45 50 55 60 65 70 750
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
beban dengan I jaringan
beban dengan I jaringan
Beban
I jar
inga
n
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus jaringan berbanding lurus.. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos . apabila beban yang diberikan semakin besar maka semakin besar pula arus jaringan yang dihasikan tetapi tegangan mengalami penurunan
Arus medan dengan RPM
0.64 0.641370
1380
1390
1400
1410
1420
1430
1440
1450
Im vs RPM
Im vs RPM
Arus medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara arus medan dengan RPM
berbanding terbalik. Berdasarkan teori yang ada apabila semakin besar arus yang
masuk ke kumparan medan maka putaran dari motor akan menurun. Hal ini
dikarenakan jika arus medan semakin besar maka maka medan magnet yang
ditabrak oleh kumparan jangkar juga semakin banyak sehingga putaran motor akan
menurun.
e. Generator berbeban lampu pijar + TL + kapasitor
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror
1 221 0,96 0,98 1422 51623,750
4 47,4 7,59%
2 210 1,46 0,98 1344 48 901,404 44,8 7,14%
Grafik hubungan antara beban dengan tegangan
70 80 90 100 110 120 130 140 150 160204
206
208
210
212
214
216
218
220
222
beban dengan tegangan
beban dengan tegangan
Beban
Tega
ngan
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan tegangan adalah terbalik. Hal Dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun. Hal ini disebabkan akibat daya output yang besar sehingga akan menyebabkan drop voltage, dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi juga besar.
Grafik Hubungan antara beban dengan putaran
70 80 90 100 110 120 130 140 150 1601300
1320
1340
1360
1380
1400
1420
1440
beban dengan Rpm
beban dengan Rpm
Beban
Puta
ran
Grafik diatas menunjukkan hubungan anatara beban denga putaran pada mesin berbanding terbalik. Hal tersebut diakibatkan oleh beban yang naik sehingga output juga akan naik sehingga arus eksitasi juga besar. Karena arus eksistasi yang besar maka fluks yang dihasilkan juga besar sehingga fluks tersebur akan membebani rotor sehingga putaran motor turun.
Grafik hubungan anatara beban dengan arus medan
0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.30
20
40
60
80
100
120
140
160
beban dengan arus medan
beban dengan arus medan
Arus Medan
Beba
n
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus medan adalah
berbanding lurus. Hal tersebut diakibatkan karena karena semakin bertambahnya
beban maka akan mengurangi tegangan sedangkan arus outputan harus besar
sehingga dibutuhkan arus medan yang besar untuk mendapatkan arus keluaran
yang besar.
Grafik hubungan antara beban dengan I jaringan
70 80 90 100 110 120 130 140 150 1600
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
beban dengan I jaringan
beban dengan I jaringan
Beban
Arus
Jarin
gan
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus jaringan berbanding lurus.. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos . apabila beban yang diberikan semakin besar maka semakin besar pula arus jaringan yang dihasikan tetapi tegangan mengalami penurunan
Arus medan dengan putaran
0.64 0.641300
1320
1340
1360
1380
1400
1420
1440
Im vs RPM
Im vs RPM
Arus medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara arus medan dengan RPM
berbanding terbalik. Berdasarkan teori yang ada apabila semakin besar arus yang
masuk ke kumparan medan maka putaran dari motor akan menurun. Hal ini
dikarenakan jika arus medan semakin besar maka maka medan magnet yang
ditabrak oleh kumparan jangkar juga semakin banyak sehingga putaran motor akan
menurun.
f. Generator berbeban lampu TL + Pijar tanpa kapasitor
No V I cos φ RPM Frekuensi P F hitungan % eror1 185 0,34 0,5 1447 52 31,45 48,2 7,81%2 175 0,59 0,4 1423 51 41,3 47,4 7,52%
Grafik hubungan antara beban dengan tegangan
70 80 90 100 110 120 130 140 150 160170
172
174
176
178
180
182
184
186
beban dengan tegangan
beban dengan tegangan
Beban
Tega
ngan
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan tegangan adalah terbalik.Hal Dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun. Hal ini disebabkan akibat daya output yang besar sehingga akan menyebabkan drop voltage, dimana apabila beban naik maka tegangan akan turun sehingga arus eksitasi juga besar.
Grafik Hubungan antara beban dengan putaran
70 80 90 100 110 120 130 140 150 1601410
1415
1420
1425
1430
1435
1440
1445
1450
beban dengan putaran
beban dengan putaran
Beban
RPM
Grafik diatas menunjukkan hubungan anatara beban denga putaran pada mesin berbanding terbalik. Hal tersebut diakibatkan oleh beban yang naik sehingga output juga akan naik sehingga arus eksitasi juga besar. Karena arus eksistasi
yang besar maka fluks yang dihasilkan juga besar sehingga fluks tersebur akan membebani rotor sehingga putaran motor turun.
Grafik hubungan anatara beban dengan arus medan
70 80 90 100 110 120 130 140 150 1600
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
beban dengan arus medan
beban dengan arus medan
Beban
Arus
med
an
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus medan adalah
berbanding lurus. Hal tersebut diakibatkan karena karena semakin bertambahnya
beban maka akan mengurangi tegangan sedangkan arus outputan harus besar
sehingga dibutuhkan arus medan yang besar untuk mendapatkan arus keluaran
yang besar.
Grafik hubungan antara beban dengan I jaringan
70 80 90 100 110 120 130 140 150 1600
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
beban dengan I jaringan
beban dengan I jaringan
Beban
Arus
jarin
gan
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara beban dengan arus jaringan berbanding lurus.. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos . apabila beban
yang diberikan semakin besar maka semakin besar pula arus jaringan yang dihasikan tetapi tegangan mengalami penurunan
Beban dengan frekuensi
0.64 0.641410
1415
1420
1425
1430
1435
1440
1445
1450
Im vs RPM
Im vs RPM
Arus medan
RPM
Grafik diatas menunjukkan bahwa hubungan antara arus medan dengan RPM
berbanding terbalik. Berdasarkan teori yang ada apabila semakin besar arus yang
masuk ke kumparan medan maka putaran dari motor akan menurun. Hal ini
dikarenakan jika arus medan semakin besar maka maka medan magnet yang
ditabrak oleh kumparan jangkar juga semakin banyak sehingga putaran motor akan
menurun.
g. Beban Tak Berimbang
Beban RO SO TO IR IS IT RPMR S T80 120 160 200 195 192 0,29 0,44 0,59 1426120 160 80 195 190 195 0,45 0,58 0,29 1426160 80 120 195 193 190 0,6 0,28 0,44 1428
Beban dengan IT
160 80 1200
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Beban vs IT
Beban vs IT
Beban
IT
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika beban tak berimbang maka arus pada phase T juga akan fluktuatif. Saat beban 160 watt maka IT bernilai 0,59. Saat beban 80 watt maka IT bernilai 0,29. Saat beban 120 watt maka IT bernilai 0,44.
Beban dengan IS
120 160 800
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Beban vs IS
Beban vs IS
Beban
IS
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika beban tak berimbang maka arus pada phase S juga akan fluktuatif. Saat beban 120 watt maka IS bernilai 0,44. Saat beban 160 watt maka IS bernilai 0,58. Saat beban 80 watt maka IT bernilai 0,28.
Beban dengan IR
80 120 1600
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
Beban vs IR
Beban vs IR
Beban
IR
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika beban tak berimbang maka arus pada phase R juga akan fluktuatif. Saat beban 80 watt maka IR bernilai 0,29. Saat beban 120 watt maka IR bernilai 0,45. Saat beban 160 watt maka IR bernilai 0,6.
Tegangan dengan IT
0.59 0.29 0.44187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
IT vs V
IT vs V
IT
V
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika IT bernilai 0,59 maka tegangan bernilai 192V. Saat IT bernilai 0,29 maka tegangan bernilai 195V. Saat IT bernilai 0,44 maka tegangan bernilai 190V.
Tegangan dengan IS
0.44 0.58 0.28186
188
190
192
194
196
198
200
IS vs V
IS vs V
IS
V
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika IS bernilai 0,44 maka tegangan bernilai 195V. Saat IS bernilai 0,58 maka tegangan bernilai 190V. Saat IS bernilai 0,28 maka tegangan bernilai 198V.
Tegangan dengan IR
0.29 0.45 0.6192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
IR vs V
IR vs V
IR
V
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa ketika IR bernilai 0,29 maka tegangan bernilai 200V. Saat IR bernilai 0,45 maka tegangan bernilai 195V. Saat IR bernilai 0,6 maka tegangan bernilai 195V.
4.3. PEMBAHASAN
1. Pada saat generator berbeban nol, apabila arus dinaikkan maka tegangan akan naik. Hal ini disebabkan oleh
2. Pada Lampu pijar bahwa terjadi beban semakin tinggi maka nilai daya semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos Φ.
3. Kondensator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Nama lain dari kondensator adalah kapasitor. Fungsi dari kapasitor adalah sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply, sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun dalam rangkaian lainnya, sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain, menghilangkan loncatan api (bouncing) bila saklar dari beban di pasang, menghemat daya listrik, meredam Noise, dan lain sebagainya. Sedangkan fungsi kapasitor yang diparalel dengan beban dapat membuat daya kapasitif untuk memperbaiki nilai cos ϕ atau faktor daya.
4. Dengan penambahan beban dapat mempengaruhi putaran dan arus exitasi. Yaittu beban semakin tinggi maka putaran semakin rendah dan arusnya semakin tinggi. Hal ini seperti dalam percobaan lampu TL dengan kapasitor.
5. Dengan menggunakan kapasitor peningkatan tegangan semakin tinggi. Karena kapasitor dapat menyimpan arus sehingga tegangannya menjadi lebih tinggi.
6. Penambahan beban pada generator dapat mempengaruhi putaran pada generator dan peningkatan pada daya. Seperti pada Grafik Daya – Beban. Hal ini sesuai dengan rumus P = 3 V I cos Φ.
7. Dalam pengamatan grafik 4.6 Grafik Im - Tegangan. Dimana, pada grafik tersebut terjadi perbedaan arah grafik. Yang mungkin disebabkan karena faktor pengamatan pada waktu pengambilan data.