Pengaruh Pemberian Berbagai DosisPengaruh Pemberian Berbagai Dosis Fly AshFly Ash DanDanBokashiBokashi Fly AshFly Ash Terhadap Pertumbuhan, Hasil SertaTerhadap Pertumbuhan, Hasil SertaKandunganKandungan Logam BeratLogam Berat PbPb pada Tanamanpada Tanaman CabaiCabai

Merah Besar (Merah Besar (Capsicum AnnuumCapsicum Annuum L.L. Var. AbreviataVar. AbreviataEingerhuthEingerhuth) Varietas) Varietas Hot BeautyHot Beauty

Oleh:Faruq Nejaridwana

240110070037

Oleh:Faruq Nejaridwana

240110070037

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN2012

Batubara untuk Listrik tahun 2010 diperkirakanmencapai 47,7 juta ton (50% total sumber bahan bakunasional) (Wardani, 2008)

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Menurut Suseno (2006), penggunaan batu barauntuk industri tekstil di Kabupaten Bandungmencapai 45.000 ton/bulan.

Kenaikan harga BBM membuat beberapa perusahanberalih ke batubara (Kementrian Negara LingkunganHidup, 2006).

Pembakaran BatubaraKeterangan gambar :1. Cooling tower2. Cooling water pump3. Transimission line 3 phase4. Transformer 3-phase5. Generator Listrik 3-phase6. Low pressure turbine7. Boiler feed pump8. Condenser9. Intermediate pressure turbine10. Steam governor valve11. High pressure turbine12. Deaerator13. Feed heater14. Conveyor batubara15. Penampung batubara16. Pemecah batubara17. Tabung Boiler18. Penampung abu batubara19. Pemanas20. Forced draught fan21. Preheater22. combustion air intake23. Economizer24. Air preheater25. Precipitator26. Induced air fan27. Cerobong

Keterangan gambar :1. Cooling tower2. Cooling water pump3. Transimission line 3 phase4. Transformer 3-phase5. Generator Listrik 3-phase6. Low pressure turbine7. Boiler feed pump8. Condenser9. Intermediate pressure turbine10. Steam governor valve11. High pressure turbine12. Deaerator13. Feed heater14. Conveyor batubara15. Penampung batubara16. Pemecah batubara17. Tabung Boiler18. Penampung abu batubara19. Pemanas20. Forced draught fan21. Preheater22. combustion air intake23. Economizer24. Air preheater25. Precipitator26. Induced air fan27. Cerobong

Manfaat fly ash:

1. Memperbaiki tekstur tanah kasar, meningkatkan porositas tanah, daya ikat air,kapasitas air tersedia, laju infiltrasi dan drainase secara keseluruhan (Fail danWochock, 1977 dalam Thyvahary, 2004).

2. Meningkatkan kestabilan tanah dalam menahan rainfall runoff (Sondari, 2009).

3. Menghemat penggunaan air (Smith, 2005).

4. Meningkatkan hasil gabah dan tanaman lainnya (Mittra et al, 2003).

Manfaat fly ash:

1. Memperbaiki tekstur tanah kasar, meningkatkan porositas tanah, daya ikat air,kapasitas air tersedia, laju infiltrasi dan drainase secara keseluruhan (Fail danWochock, 1977 dalam Thyvahary, 2004).

2. Meningkatkan kestabilan tanah dalam menahan rainfall runoff (Sondari, 2009).

3. Menghemat penggunaan air (Smith, 2005).

4. Meningkatkan hasil gabah dan tanaman lainnya (Mittra et al, 2003).

Dampak Negatif:

1. Pelindian (leaching) logam berat yang akan mencemari tanah dan air tanah2. Akumulasi di dalam organ-organ vegetatif maupun generatif tanaman

(Sharma and Kalra, 2006).

I. PendahuluanI. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

LimbahFly Ash

BokashiFly AshDekomposisi

LimbahFly Ash

BokashiFly Ash

Pengkhelatan(Chelation)

Pb BahanOrganik

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.1 Latar Belakang

Cabai merah besar (Capsicum annuum L. var. abreviata Eingerhuth)merupakan tanaman hortikultura yang sering digunakan sebagaipelengkap bumbu masakan dengan tingkat konsumsi (yang tinggi)serta memiliki masa budidaya yang relatif lama (lebih dari 90hari).

Kebutuhan pupuk dasar untuk tanaman cabai cukup tinggi yaitu10-20 ton/ha (Prajnanta, 1998).Sementara itu, limbah batubara yang cukup melimpah dibeberapa daerah tertentu tidak dimanfaatkan oleh petani.

Cabai merah besar (Capsicum annuum L. var. abreviata Eingerhuth)merupakan tanaman hortikultura yang sering digunakan sebagaipelengkap bumbu masakan dengan tingkat konsumsi (yang tinggi)serta memiliki masa budidaya yang relatif lama (lebih dari 90hari).

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.2 Identifikasi MasalahSejauh mana pengaruh pemberian kombinasi bokashi fly ash danlimbah fly ash terhadap pertumbuhan, hasil, serta penambahanresidu logam berat pada tanaman cabai merah.

1.3 Pertanyaan Penelitian1.3 Pertanyaan Penelitian1. Bagaimana pengaruh pemberian kombinasi fly ash dan bokashi

fly ash terhadap pertumbuhan tanaman?

2. Apakah terjadi peningkatan atau penambahan logam berat didalam buah cabai merah besar akibat pemberian kombinasi flyash dan bokashi fly ash?

3. Bagaimana dengan hasil yang diperoleh dari pemberiankombinasi fly ash dan bokashi fly ash?

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.4 Tujuan dan Maksud Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruhpemberian berbagai dosis fly ash dan bokashi fly ash terhadaphasil, pertumbuhan dan kandungan logam berat Pb di dalamtanaman cabai merah besar.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Memberikan tambahan informasi mengenai penggunaan flyash pada tanaman cabai merah besar.

2. Mendapatkan cara penanganan limbah batubara yang tidakmencemari lingkungan.

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.6 Kerangka Pemikiran

Fly Ash dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan produktivitastanaman

Fly Ash mengandung Pb, Cu, Zn, Cr, dan As yangdapat mencemari air tanah (Hadijah dan

Damayanti, 2006; Sharma and Kalra, 2006).

Memanfaatkan Fly Ash untuk bahan BakuBokashi, mengurangi kandungan logam berat Pb

melalui proses Pengkhelatan

Bokashi digunakan untuk Pupuk Dasar Tanamancabai Merah Besar

I. PendahuluanI. Pendahuluan1.7 Hipotesis

Pemberian 20 ton/ha bokashi limbah batubara fly ash sebagai pupuk dasar padatanaman cabai merah besar akan memberikan hasil dan pertumbuhan tertinggiserta tidak akan meninggalkan residu logam berat pada buah cabai merah besar.

III. MetodologiIII. Metodologi3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2011sampai dengan Maret 2012 di Rumah Kaca, FakultasPertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat:1. Cangkul2. Meteran3. Timbangan digital4. pH & moisture meter5. Sendok tembok atau sekop

tangan6. Patok7. Pisau8. Gunting9. Baki10. Ember11.Karung

Bahan:1. Benih cabai merah besar

varietas gada2. Furadan3. Kelthane 0,1 – 0,2%4. Dithane M-45 atau Anthracol

0,2%5. Pupuk anorganik (Urea, TSP,

KCl)6. Limbah batubara fly ash.7. Bahan-bahan untuk pembuatan

bokashi: tetes atau gula pasir10 sendok makan; dedak 10kg; EM-4 20 ml, sekam 50 kg;dan air secukupnya

Alat:1. Cangkul2. Meteran3. Timbangan digital4. pH & moisture meter5. Sendok tembok atau sekop

tangan6. Patok7. Pisau8. Gunting9. Baki10. Ember11.Karung

Bahan:1. Benih cabai merah besar

varietas gada2. Furadan3. Kelthane 0,1 – 0,2%4. Dithane M-45 atau Anthracol

0,2%5. Pupuk anorganik (Urea, TSP,

KCl)6. Limbah batubara fly ash.7. Bahan-bahan untuk pembuatan

bokashi: tetes atau gula pasir10 sendok makan; dedak 10kg; EM-4 20 ml, sekam 50 kg;dan air secukupnya

III. MetodologiIII. Metodologi3.3 Metodologi Penelitian

1. Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimendengan rancang acak kelompok (RAK)

2. Model untuk RAK menurut Sastrosupadi (2000) adalah sebagaiberikut:Yij = µ + Ti + Bj + Єij ;i = 1,2, ... tj = 1,2, ... r

1. Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimendengan rancang acak kelompok (RAK)

2. Model untuk RAK menurut Sastrosupadi (2000) adalah sebagaiberikut:Yij = µ + Ti + Bj + Єij ;i = 1,2, ... tj = 1,2, ... r

1. Perlakuan yang diberikan terdiri dari lima buah dengan lima ulangan, yaitu:P1 = kontrolP2 = fly ash 10 ton/ha = 125,6 g/polybagP3 = fly ash 15 ton/ha = 188,4 g/polybagP4 = fly ash 20 ton/ha = 251,2 g/polybagP5 = bokashi fly ash 10 ton/ha = 125,6 g/polybagP6 = bokashi fly ash 15 ton/ha = 188,4 g/polybagP7 = bokashi fly ash 20 ton/ha = 251,2 g/polybag

Pelaksanaan PenelitianPenyiapan lahan

Penyiapan bibit, pupuk kandang untukcampuran media semai, fly ash,Bokashi fly ash, tanah dan pot.

Pencampuran mediatanam sesuai dengan

perlakuan

Penempatan mediatanam dalam pot

Pembuatan Bokashi

Pencampuran mediatanam sesuai dengan

perlakuan

Penempatan mediatanam dalam pot

Penataan pot

Pemeliharaan

Panen

Pengamatan utama

Pengamatanpenunjang

Pemberian pupuk danpenyiangan

III. MetodologiIII. Metodologi3.5 Pengamatan

Pengamatan

PengamatanUtama

PengamatanPenunjang

PengamatanUtama

PengamatanPenunjang

Parameter Pertumbuhan Tanaman Cabaia. Tinggi tanaman (cm) cabai yang diamati 7 hari setelah penanaman

(setelah penyemaian) dengan interval pengamatan 1 kali/minggu.b. Berat biomassa total (gram) setelah panen terakhir.

Parameter Hasil Buah Tanaman cabaia. Berat buah cabai (kg) per tanaman.b. Jumlah buah cabai (buah) per tanaman.c. Rata-rata berat buah cabai.d. Kandungan air buah cabai.

Parameter Logam BeratParameter logam berat yang diamati adalah kandungan logam berat Pb didalam buah (ppm).

a. Pengamatan suhu dan kelembaban udarab. Sifat fisik dan kimia tanahc. Pemberian aird. Karakteristik kimia fly ash dan bokashi fly

ashe. Pertumbuhan gulmaf. Hama dan penyakit yang menyerang

tanaman

HASILHASIL&&

PEMBAHASANPEMBAHASAN

HASILHASIL&&

PEMBAHASANPEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Penunjang4.1 Pengamatan Penunjang4.1.1 Suhu dan Kelembaban Udara

HST

Pagi (08.00) Siang (12.00) Sore (17.00)

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Rata-rata Suhu dan Kelembaban Udara Selama Penelitian

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Suhu(°C)

Kelembaban(%)

Rata-rata

26,06 43,44 34,13 23,25 26,75 46,97

Tjahjadi (1991) suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman cabai adalahantara 24oC – 27oC, dan suhu ideal untuk pertumbuhan buah adalah 16oC– 23oC.

suhu tinggi menyebabkan kuncup bunga dan buah muda dapat berguguran, (Pitojo, 2003).

4.1 Pengamatan Penunjang4.1 Pengamatan Penunjang4.1.2 Sifat fisik tanah

Jenis Analisis Nilai Kriteria

Pasir (%) 13.9

Debu (%) 54 Liat Berdebu

Liat (%) 32.1

pH H2O 4.99 Masam

Kandungan Bahan Organik

C (%) 2.96 Sedang

N (%) 0.28 Sedang

C/N Rasio 11 Rendah

P2O5 total (mg/100g) 17.7 RendahP2O5 total (mg/100g) 17.7 Rendah

P2O5 tersedia (mg/kg) 16.2 Sedang

K2O total (mg/100g) 26.2 Sedang

Susunan Kation

K (cmol/kg) 0.1 Rendah

Na (cmol/kg) 0.1 Rendah

Ca (cmol/kg) 3.5 Tinggi

Mg (cmol/kg) 4.3 Rendah

Kejenuhan Basa (%) 21.4 Rendah

KTK (cmol/kg) 37.3 Tinggi

Al3+ (cmol/kg) 0.8 Rendah

H+ (cmol/kg) 1.3 Rendah

Sumber : Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Unpad, 2012.

4.1 Pengamatan Penunjang4.1 Pengamatan Penunjang4.1.3 Pemberian air

400.00

600.00

800.00

1000.00

1200.00

1400.00

Rata-rata pemberian air (ml/hari)

Pemberian air pada minggu pertamahingga minggu ke enam berkisar antara271,43 ml/hari – 667,14 ml/hari, kemudianpada minggu selanjutnya pemberian airmeningkat hingga 1.270 ml/hari padaminggu ke delapan belas.

*Air tanah dalam keadaan kapasitas lapang sangat mendukung pertumbuhan danperkembangan tanaman cabai merah (Welles, 1990).

*Jumlah kebutuhan air tanaman cabai per tanaman selama fase pertumbuhan vegetatif adalah200 ml/hari dan meningkat menjadi 400 ml/ hari pada fase pembungaan dan pembuahan(Sumarna dan Kusandriani, 1992).

0.00

200.00

400.00

4.1 Pengamatan Penunjang4.1 Pengamatan PenunjangKebutuhan air berdasarkan evapotranspirasi

VariabelFase pertumbuhan tanaman cabai

Awal Vegetatif Pembungaan Pembuahan Pemasakan

Kc 0,30-0,40 0,60-0,75 0,95-1,10 0,85-1 0,80-0,90

ETo

rata-rata

(mm/hari)

6,44 6,44 6,44 6,44 6,44

ETc (mm)

Diameter polybag (d) = 400 mm, luas polybag (A) = 125.600 mm2Diameter polybag (d) = 400 mm, luas polybag (A) = 125.600 mm2

Jumlah

pemberian

air =

A x ETc

(ml)

242,66 -

323,55

485,32 -

606,65

768,42 -

889,75

687,53 -

808,86

647,09 -

727,98

*Air tanah dalam keadaan kapasitas lapang sangat mendukung pertumbuhan danperkembangan tanaman cabai merah (Welles, 1990).

*Jumlah kebutuhan air tanaman cabai per tanaman selama fase pertumbuhan vegetatif adalah200 ml/hari dan meningkat menjadi 400 ml/ hari pada fase pembungaan dan pembuahan(Sumarna dan Kusandriani, 1992).

1. Kandungan Unsur Hara Makro

4.1.2 Karakteristik Kimia Fly Ash dan bokashi Fly Ash

Kandungan Unsur Hara Makro pada Berbagai Jenis Pupuk Dasar

No. Parameter Satuan

Jenis pupuk dasar

SNI kompos(19-7030-2004)Fly ash*

Bokashi fly

ash*Kompos**

Pupukkotoran

domba***

1. C-Organik % 16,36 26,95 8,20 31 9,8 - 321. C-Organik % 16,36 26,95 8,20 31 9,8 - 32

2. C/N - 16,68 29,29 23 44,29 10 - 20

3. N % 0,98 0,92 0,09 0,70 Min. 0,4

4. P2O5 % 0,09 1,39 0,36 0,40 Min. 0,1

5. K2O % 2,10 1,93 0,81 0,45 Min. 0,2

Keterangan: *) Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Unpad (2012).**) Prihmantoro (2000).

***) Sutanto (2002).

4.1.2 Karakteristik Kimia Fly Ash dan bokashi Fly Ash

1. Kandungan LogamKandungan Berbagai Jenis Logam di Dalam Fly Ash dan Bokashi Fly Ash

Logam Berat Fly Ash* Bokashi Fly Ash*

Batas antara defisiensidan kecukupan unsurhara pada berbagai

tanaman**

SNI Kompos(19-7030-2004)

Seng (Zn) ppm 277 84,5 10 - 21 0 - 500

Tembaga (Cu) ppm 29,8 36,4 5 - 10 0 - 100Tembaga (Cu) ppm 29,8 36,4 5 - 10 0 - 100

Kadmium (Cd) ppm tt 6,47 0 0 - 3

Krom (Cr) ppm 75,5 tt 0 0 - 210

Timbal (Pb) ppm tt 67,1 0 0 - 150

Besi (Fe) ppm 62.081 80,7 10 - 70 0 – 20.000

Arsen (As) ppm tt tt 0 0 - 13

Mangan (Mn) ppm 1.174 4,39 10 - 21 0 – 1.000

Nikel (Ni) ppm 37,0 44,8 0 0 - 62

Kobal (Co) ppm 10,98 23,4 0 0 - 34

Keterangan : *Puslitbang Tekmira (2012).** Sanchez (1976) dalam Hardjowigeno (2003).

Sampel Abs Pb(mg/L)

Berat(gr)

%(m/m)

Fly Ash 0,001 0,100 0,1582 0,0016

Bokashi Fly Ash 0,001 0,100 0,1499 0,0017

1. Kandungan Logam

Hasil Analisis Kandungan Logam Berat Pb di Dalam Larutan Fly Ash dan Bokashi Fly Ash

Sumber : Laboratorium Kimia Instrumen Universitas Pendidikan Indonesia

4.1.3 Pertumbuhan Gulma

1. Padi (Oryza sativa L.),

2. Rumput liar (Eleusine indica),

3. Putri malu (Mimosa pudica L.),

4. Babadotan (Ageratum conyzoides L.),

5. Rumput teki (Cyperus rotundus L.),

6. Kaki gajah (Elephantopus spicatus)

7. Temu wiyang ( Emilia sonchifolia L.).

1. Padi (Oryza sativa L.),

2. Rumput liar (Eleusine indica),

3. Putri malu (Mimosa pudica L.),

4. Babadotan (Ageratum conyzoides L.),

5. Rumput teki (Cyperus rotundus L.),

6. Kaki gajah (Elephantopus spicatus)

7. Temu wiyang ( Emilia sonchifolia L.).

4.1.4 Hama dan Penyakit yang Menyerang Tanaman

1. Kutu daun (Aphis gossypii)

2. Penyakit bercak daun (leaf spot) Xanthomonas compestris pvvesicatoria (Doidge) Dowson

3. Penyakit busuk buah (Phytophthora capsici Leonian)

4.2.1 Pertumbuhan Tanaman Cabai4.2 Pengamatan Utama4.2 Pengamatan Utama

1. Tinggi tanaman

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Pertumbuhan Tinggi Tanaman

P1

P2

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

0 2 4 6 8 10 12

Tin

ggi T

anam

an (

cm)

Minggu Ke-

P2

P3

P4

P5

P6

P7

Menurut Wijaya (2008), tanaman yang diberi pupuk nitrogen seperti urea atau ZAsecara berlebihan dapat menyebabkan batang menjulang tinggi namun miskinjaringan penguat, sehingga tanaman mudah rebah.

2. Berat biomassa

4.2.1 Pertumbuhan Tanaman Cabai

PerlakuanRata-rata Berat

Biomassa (g)HasilUji

P1 63,99 aP2 70,88 aP3 68,37 a

Pengaruh Perlakuan Berbagai Dosis Fly Ash dan Bokashi Fly AshTerhadap Berat Biomassa Tanaman Cabai.

P3 68,37 aP4 68,87 aP5 65,30 aP6 70,65 aP7 70,98 a

Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf kecil yang sama tidakberbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Purwendro dan Nurhidayat (2006), bokashi padat tidak berbau, berwarna kehitaman dan tidakmenyerupai bentuk aslinya, sedangkan bokashi yang kami buat masih menyerupai bentuk aslinyasaat dicampurkan pada media tanam sebagai pupuk dasar.

4.2.2 Hasil Tanaman Cabai1. Berat buah total

PerlakuanRata-rata

Berat Buah Total (g)Hasil Uji

P1 343,85 a

P2 367,91 ab

P3 395,12 ab

P4 378,44 ab

Potensi hasiltanaman 1,05 –1,2 kg(KemTan, 2006) P4 378,44 ab

P5 440,56 bc

P6 439,25 bc

P7 502,49 c

Khan dan Khan (1996) menunjukkan bahwa pemberian 40% fly ash terhadaptanaman yang satu famili dengan cabai merah besar yaitu tomat dapatmeningkatkan panen 80% dibandingkan tanpa fly ash.

Potensi hasiltanaman 1,05 –1,2 kg(KemTan, 2006)

4.2.2 Hasil Tanaman Cabai1. Berat buah total

300.00

400.00

500.00

600.00

Berat Buah Total

Berat Buah Total

0.00

100.00

200.00

P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7

•Cara pemberian pupuk lanjutan yang kurang tepat yaitu dengan cara penugalan. Menurut prihmantoro (2000) cara pemberianpupuk yang tepat untuk tanaman scabai adalah dengan cara melingkari tanaman,.

•Suhu rata-rata rumah 34oC > 30oC. Suhu yang tinggi menyebabkan bunga berguguran (Tjahjadi, 1991; Prajnanta, 2008).

•Proses pembuatan bokashi yang tidak sempurna, >>> penyerapan unsur hara pada masa vegetatif tidak optimal. MenurutPurwendro dan Nurhidayat (2006), bokashi yang telah terdekomposisi secara tidak menyerupai bentuk bahan aslinya, sedangkanmenurut Yuliarti dan Isroi (2009), bokashi yang telah sempurna menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yangditandai dengan hancurnya bahan organik sehingga tidak mungkin terjadi perkecambahan.

4.2.2 Hasil Tanaman Cabai2. Jumlah buah

PerlakuanRata-rata

Jumlah Buah (buah)Hasil Uji

P1 41 aP2 47 abP3 44 abP4 44 abP5 52 bcP4 44 abP5 52 bcP6 50 abcP7 58 c

Hal ini terjadi karena di dalam bokashi fly ash terdapat kandungan unsurkalium yang menambah suplai kalium pupuk lanjutan. Menurut Prihmantoro(2000), kalium berperan dalam memperkuat bunga dan buah agar tidakmudah rontok.

4.2.2 Hasil Tanaman Cabai3. Berat per buah

PerlakuanRata-rata

Berat Per Buah (g)Hasil Uji

P1 8,31 a

P2 7,70 a

P3 8,89 a

P4 8,61 a

Berat rata-rataper buah yangseharusnyaberkisar antara17 – 18 gram(KementerianPertanian, 2006).

P4 8,61 a

P5 8,47 a

P6 8,79 a

P7 8,76 a

Hal itu disebabkan karena serangan hama kutu daun (Aphis gossypii) yang menyerang tanamansecara periodik menyebabkan pasokan nutrisi untuk pembentukan buah menjadi terhambat(Pracaya, 2008). Nutrisi tanaman yang terhisap melalui daun mengakibatkan ukuran buah tidaknormal, lebih kecil dari yang seharusnya dan gugur sebelum waktunya (Prajnanta, 1998).

Berat rata-rataper buah yangseharusnyaberkisar antara17 – 18 gram(KementerianPertanian, 2006).

4.2.2 Hasil Tanaman Cabai4. Kadar air buah

PerlakuanRata-rata

Kadar Air Buah(%)

Hasil Uji

P1 81,81 aP2 81,91 aP3 82,23 aP4 81,91 a

Menurut Tjahjadi (1991),cabai pada umumnyamengandung 70 – 90%air, sedangkan khususuntuk cabai merah besarsetidaknya mengandung90% air. P3 82,23 a

P4 81,91 aP5 82,76 aP6 82,83 aP7 80,79 a

Sukmana (2010) kadar air buah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaituperbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh, pemeliharaantanaman, dan kondisi penyimpanan. Tingkat penguapan yang tinggiakibat suhu tempat yang tinggi dapat menyebabkan menurunnya kadarair buah.

4.2.3 Kandungan Logam Berat

PerlakuanRata-rata Konsentrasi Pb

di dalam buah (ppm)P1 Terdeteksi 0,1 pada ulangan ke-I dari 5 ulanganP2 Tidak terdeteksi pada ulangan I - VP3 Tidak terdeteksi pada ulangan I - VP4 Terdeteksi 0,1 pada ulangan ke-V dari 5 ulangan

Rata-Rata Konsentrasi Pb Di Dalam Buah Cabai Merah Besar Akibat PemberianBerbagai Dosis Fly Ash Dan Bokashi Fly Ash.

P3 Tidak terdeteksi pada ulangan I - VP4 Terdeteksi 0,1 pada ulangan ke-V dari 5 ulanganP5 Tidak terdeteksi pada ulangan I - VP6 Tidak terdeteksi pada ulangan I - VP7 Tidak terdeteksi pada ulangan I - V

Sumber: Laboratorium Kimia Instrumen Universitas Pendidikan Indonesia

Standar Nasional Indonesia (SNI) 7387 (2009) mensyaratkan batas maksimal kandungan logamberat Pb di dalam bahan pangan buah dan sayur sebesar 0,5 mg/kg atau 0,5 ppm. MenurutWidaningrum, Miskiyah dan Suismono (2007), batas kandungan Pb yang diperbolehkan di dalammakanan berdasarkan standar Ditjen BPOM adalah sebesar 2 ppm

KESIMPULANKESIMPULAN&&

SARANSARAN

KESIMPULANKESIMPULAN&&

SARANSARAN

5.1 Kesimpulan5.1 Kesimpulan1. Pemberian bokashi fly ash 20 ton/ha berpengaruh nyata terhadap hasil

cabai merah besar varietas hot beauty, berupa berat buah total tertinggisebesar 502,49 g per tanaman dan jumlah buah 58 buah per tanaman.

2. Pemberian berbagai dosis fly ash dan bokashi fly ash tidak berpengaruhnyata terhadap pertumbuhan tanaman, baik terhadap tinggi tanamanmaupun terhadap berat biomassa total.

3. Pemberian berbagai dosis fly ash dan bokashi fly ash tidak berpengaruhnyata terhadap kandungan logam berat Pb di buah cabai merah besar.Kadar logam berat Pb pada buah cabai merah besar dengan pemberianfly ash maupun bokashi fly ash dengan berbagai dosis tidak terdeteksipada 33 sampel dari 35 sampel yang diuji sedangkan 2 sampel lainnyayang berasal dari perlakuan kontrol (P1) dan perlakuan fly ash 20ton/ha terdeteksi sebesar 0,1 ppm dan berada pada ambang batasaman.

1. Pemberian bokashi fly ash 20 ton/ha berpengaruh nyata terhadap hasilcabai merah besar varietas hot beauty, berupa berat buah total tertinggisebesar 502,49 g per tanaman dan jumlah buah 58 buah per tanaman.

2. Pemberian berbagai dosis fly ash dan bokashi fly ash tidak berpengaruhnyata terhadap pertumbuhan tanaman, baik terhadap tinggi tanamanmaupun terhadap berat biomassa total.

3. Pemberian berbagai dosis fly ash dan bokashi fly ash tidak berpengaruhnyata terhadap kandungan logam berat Pb di buah cabai merah besar.Kadar logam berat Pb pada buah cabai merah besar dengan pemberianfly ash maupun bokashi fly ash dengan berbagai dosis tidak terdeteksipada 33 sampel dari 35 sampel yang diuji sedangkan 2 sampel lainnyayang berasal dari perlakuan kontrol (P1) dan perlakuan fly ash 20ton/ha terdeteksi sebesar 0,1 ppm dan berada pada ambang batasaman.

5.2 Saran5.2 Saran

Perlu dilakukan penambahan dosis fly ash dan bokashi flyash untuk mengetahui batas pemberian dosis fly ash danbokashi fly ash maksimal pada tanaman cabai merahbesar dengan indikator kandungan logam berat di buahhingga melebihi batas aman 2 ppm.

Perlu dilakukan penambahan dosis fly ash dan bokashi flyash untuk mengetahui batas pemberian dosis fly ash danbokashi fly ash maksimal pada tanaman cabai merahbesar dengan indikator kandungan logam berat di buahhingga melebihi batas aman 2 ppm.

TERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIHTERIMA KASIH