BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1....

16
66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan Wanasalam, kabupaten Lebak, provinsi Banten. Desa ini merupakan desa pesisir dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagi nelayan. Jarak dari desa tersebut ke ibu kota kecamatan adalah 9 Km, dengan waktu tempuh + 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten adalah 100 Km, dengan waktu tempuh + 5 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Desa tersebut juga merupakan pusat kegiatan jual beli hasil nelayan karena di wilayah tersebut terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pada awalnya, TPI berjumlah dua. Satu berada di desa Muara, kecamatan Wanasalam, kabupaten Lebak, dan satu lagi berada di desa Binuangen, kecamatan Cikeusik, kabupaten Pandeglang. Kedua tempat pelelangan ini dipisahkan oleh sungai yang juga menjadi pembatas dua kabupaten yaitu kabupaten Lebak dan kabupaten Pandeglang. Karena sesuatu hal dan untuk efisiensi transaksi jual beli nelayan, akhirnya TPI yang berada di desa Binuangen di non-aktifkan dan dipusatkan di desa Muara. Sehingga dari TPI tersebut berkembanglah sebuah pasar yang tidak hanya sebagai tempat penjualan ikan saja. Tetapi juga menjadi tempat jual beli berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Transcript of BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1....

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

66

BAB IV

GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN

4.1. Potensi Umum

4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara

Desa Muara adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan

Wanasalam, kabupaten Lebak, provinsi Banten. Desa ini merupakan desa pesisir

dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagi nelayan. Jarak

dari desa tersebut ke ibu kota kecamatan adalah 9 Km, dengan waktu tempuh + 1

jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan jarak ke ibu

kota kabupaten adalah 100 Km, dengan waktu tempuh + 5 jam perjalanan dengan

menggunakan kendaraan bermotor.

Desa tersebut juga merupakan pusat kegiatan jual beli hasil nelayan

karena di wilayah tersebut terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Pada awalnya,

TPI berjumlah dua. Satu berada di desa Muara, kecamatan Wanasalam, kabupaten

Lebak, dan satu lagi berada di desa Binuangen, kecamatan Cikeusik, kabupaten

Pandeglang. Kedua tempat pelelangan ini dipisahkan oleh sungai yang juga

menjadi pembatas dua kabupaten yaitu kabupaten Lebak dan kabupaten

Pandeglang. Karena sesuatu hal dan untuk efisiensi transaksi jual beli nelayan,

akhirnya TPI yang berada di desa Binuangen di non-aktifkan dan dipusatkan di

desa Muara. Sehingga dari TPI tersebut berkembanglah sebuah pasar yang tidak

hanya sebagai tempat penjualan ikan saja. Tetapi juga menjadi tempat jual beli

berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

67

Pasar tersebut merupakan suatu bentuk eksternalisasi positif dari adanya

TPI. Sehingga secara ekonomi, pendapatan masyarakat meningkat dan proses

pemasaran ikan menjadi lebih mudah. Dari pasar ini juga, berkembanglah jenis-

jenis usaha lain masyarakat diluar sebagai nelayan yaitu sebagai pedagang, tukang

ojek, sopir angkot, usaha kerajinan tangan dari kulit kerang atau terumbu karang,

jasa, pertanian dan sebagainya.

Sebagian besar dari luas wilayah desa Muara, dipergunakan untuk

pemukiman masyarakat dan pekarangan rumah. Bentuk pemukiman masyarakat

sekitar pantai, polanya tidak beraturan dan berkerumun pada wilayah-wilayah

tertentu. Dimana wilayah-wilayah tersebut dekat dengan pantai dan merupakan

wilayah yang ramai. Sementara masyarakat yang aksesnya dekat ke jalan raya,

pola perkampungannya tersebar disepanjang pinggiran jalan raya.

Di dalam perkembangannya, desa tersebut saat ini berkembang menjadi

desa wisata pantai. Desa Muara menyajikan berbagai wisata pantai dengan

karakteristik tempat wisata yang bermacam-macam. Sehingga tidak heran jika

liburan tiba, pantai-pantai tersebut dipenuhi oleh pengunjung. Tempat-tempat

wisata pantai tersebut antara lain, wisata pantai Kembang Ranjang, pantai Karang

Malang, pantai Sawah Kabayan, dan pantai Panto. Tempat-tempat ini memiliki

keunikan masing-masing dan memiliki historys yang berbeda-beda. Misalnya

pantai Karang Malang yang memiliki bentuk pesisir karang yang seolah lurus dan

menghalangi debut ombak di pantai. Sehingga pada saat ombak datang, terlihat

indah ketika menghantam karang. Sedangkan pantai Karang Sawah Kabayan

memiliki keunikan bentuk karangnya yang menyerupai petakan sawah dimana

jika kita turun untuk melihtnya lebih dekat, petakan tersebut tampak indah karena

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

68

terdapat banyak ikan hias liar dan berbagai tumbuhan laut (seperti akuarium

alami). Berbeda dengan pantai Panto, masyarakat sekitar percaya bahwa disekitar

pantai Panto tersebut terdapat buaya. Konon buaya ini sering naik kedarat pada

saat musim hujan atau terjadi banjir dari laut. Sepentias menyeramkan, tetapi

pantai ini sangat sejuk karena di sekitar pantai ini ditumbuhi pohon kelapa dan di

pantainya sendiri banyak terlihat perahu dan bagang.

Objek wisata pantai ini juga telah menyumbang banyak pendapatan baik

bagi masyarakat sekitar maupun Pemda setempat. Sayangnya, sejauh ini

pengelolaan terhadap objek wisata tersebut belum berjalan secara maksimal. Hal

ini terbukti dari pengelolaannya yang kurang terorganisir dengan baik dan hanya

berjalan pada saat musim liburan saja. Akibatnya adalah selain kurangnya

perawatan terhadap pantai, juga keuntungan dari tempat hiburan tersebut sering

dinikmati oleh oknum-oknum tertentu saja.

Gambar 4.1. Tempat wisata di desa Muara-Binuangeun.

 

 

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

69

4.1.2. Batas Wilayah

Desa Muara sering disebut sebagai Binuangen. Padahal, Binuangen

merupakan desa lain yang berbatasan langsung dengan desa Muara. Di sebelah

utara, desa tersebut berbatasan dengan desa Cipedang, kecamatan Wanasalam.

Sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan samudera Indonesia. Disebelah

timur desa, berbatasan dengan desa Wanasalam, kecamatan Wanasalam, dan

sebelah barat berbatasan dengan desa Binuangen, kecamatan Cikeusik, kabupaten

Pandeglang. Penetapan batas-batas desa ini diatur dalam Peraturan Desa (Perdes)

setempat.

4.1.3. Luas Wilayah

Desa Muara memiliki luas wilayah + 3.546 Ha. Sebagian besar dari luas

wilayah tersebut dipergunakan sebagai pemukiman (+ 1.210 Ha) dan pekarangan

rumah (+ 1.100 Ha). Sementara sisanya digunakan untuk sarana umum (413,5

Ha), Perkantoran (312 Ha), taman (300 Ha), perkebunan (187 Ha), Persawahan

(16 Ha) dan lahan yang digunakan untuk pekuburan umum (7,5 Ha).

Berdasarkan data diatas, terlihat jelas bahwa areal pertanian sawah sangat

kecil. Seperti telah dijelaskan diawal bahwa usaha di bidang pertanian kurang

begitu diminati oleh masyarakat. Masyarakat lebih tertarik untuk menjadi seorang

nelayan. Di sisi lain, terlihat bahwa luas pekarangan jauh lebih luas daripada areal

pertanian. Artinya adalah masyarakat sekitar masih memiliki lahan yang belum

termanfaatkan secara maksimal. Hal ini terlihat bahwa ditempat sekitar

pekerangan rumah penduduk selain sebagai tempat menjemur pakian, pekarangan

tersebut dibiarkan kosong begitu saja. Sehingga memungkinkan jika diadakannya

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

70

upaya penyuluhan terhadap masyarakat, lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk

lahan usaha ternak, tanaman di dalam pot dan sebagainya. sehingga dapat

menambah produktifitas nelayan sekitar.

4.1.4. Pertanian dan Perkebunan Masyarakat

Berdasarkan iklimnya, desa Muara memiliki curah hujan + 260 mm

dengan jumlah bulan untuk terjadinya hujan sebanyak 4 bulan. Sehingga dapat

dikatakan curah hujan di desa tersebut cukup layak untuk pertanian. Akan tetapi

berdasarkan tekstur tanahnya yang merupakan tanah pasir, maka bentuk pertanian

untuk padi sawah kurang begitu baik. Sehingga tidaklah mengherankan jika data

yang di peroleh menunjukan bahwa, hasil pertanian masyarakat desa Muara tidak

memiliki angka yang sangat besar. Data dari pemerintah desa setempat untuk

tahun 2008-2009 saja memperlihatkan bahwa 3 Ha dari luas keseluruhan lahan

pertanian digunakan untuk tanaman ubi kayu. Sementara sisanya tidak diketahui

apakah lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian atau tidak.

Sementara untuk perkebunan sendiri, komoditas utamanya adalah kelapa.

Berdasarkan data desa Muara, luas wilayah untuk perkebunan kelapa sebayak 15

Ha. Dari setiap hektarnya, menghasilkan produksi rata-rata sebanyak 26.300

kwintal setiap tahunnya. Sehingga kelapa banyak menyumbang pendapatan untuk

masyarakat. Seluruh perkebunan kelapa ini merupakan milik pribadi masyrakat

sekitar.

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

71

4.1.5. Peternakan dan Perikanan Masyarakat

4.1.5.1. Peternakan

Melihat keadaan tanah yang kurang baik dan kurang produktif untuk

usaha pertanian, maka masyarakat lebih tertarik untuk melakukan usaha di

bidang peternakan. Usaha-usaha ternak yang diupayakan masyarakat

diantaranya adalah usaha ternak Sapi, Kerbau, Ayam Kampung, Bebek,

Kambing dan Angsa. Hasil ternak masyarakat ini dijual langsung ke

konsumen. Sedangkan untuk hewan kecil seperti ayam, pada umumnya hanya

dapat mencukupi kebutuhan peternaknya saja. Berikut ini adalah tabel data

jenis populasi ternak masyarakat desa Muara sampai dengan tahun 2009 :

Tabel 4.1. Data usaha peternakan masyarakat di desa Muara sampai Tahun

2009.

No.

Jenis Ternak Jumlah Pemilik (orang) Perkiraan Jumlah Populasi (ekor)

1. Sapi 9 66 2. Kerbau 11 95 3. Ayam kampung 1.570 3.955 4. Bebek 8 340 5. Kambing 4 870 6. Angsa 1 5

4.1.5.2. Perikanan

Karena wilayahnya yang terletak di pantai, maka jenis perikanan

yang paling utama dihasilkan oleh masyarakat adalah ikan dari laut. Akan

tetapi ada juga jenis ikan air tawar yang di budi dayakan penduduk yaitu ikan

mujair dan nila. Sejauh ini, alat-alat yang digunakan nelayan dalam

menangkap ikan diantaranya adalah pukat sebanyak 17 unit dan jala sebanyak

21 unit (yang terdata oleh pemerintah desa tahun 2008). Hasil tangkapan

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

72

nelayan tersebut, ada yang dipasarkan langsung pada konsumen, ada yang di

olah kembali menjadi ikan asin, dan ada juga yang langsung dijual pada

tengkulak dan pengecer. Berikut ini adalah data jenis ikan yang ditangkap

nelayan dan jumlah tangkapan setiap tahunnya.

Tabel 4.2. Data jenis ikan yang dihasilkan oleh masyarakat di desa Muara

sampai Tahun 2009.

No. Jenis Ikan Hasil tangkapan (ton/tahun) 1. Tuna 2 2. Tongkol/ Cakalang 10 3. Hiu 2 4. Kakap 2 5. Tenggiri 1 6. Jambal 1 7. Pari 0,5 8. Kuwe 3 9. Blanak 4 10. Cumi 3 11. Sarden 4 12. Bawal 1 13. Kembung 2 14. Ikan ekor kuning 2 15. Kerapu / Sunuk 1 16. Teripang 0,5 17. Cucut 1 18. Layur 5 19. Udang/ Lobster 5 20. Tembang 2 21. Bandeng 3 22. Rajungan 0,2 23. Mujair 1 24. Nila 2 25. Rumput laut 5

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

73

4.1.6. Sumber Daya Air

Di desa Muara ini, terdapat satu sungai yang mengalir dari desa Cipedang

sampai dengan ke desa Muara. Sungai ini bermuara di laut yang ada desa Muara.

Sungai ini juga merupakan pembatas antara kabupaten Lebak dengan kabupaten

Pandeglang. Nama ‘Muara’ sendiri di ambil dari sungai Cipedang yang bermuara

di laut dekat desa tersebut. Debit aliran sungai ini cukup besar, bahkan pada saat

musim penghujan datang terkadang air meluap dan menyebabkan banjir. Airnya

sangat keruh dan tidak bisa digunakan untuk air minum.

Di dalam mencukupi kebutuhan air minum dan kebutuhan air rumah

tangga, masyarakat sekitar membangun sumur gali dan sumur pompa secara

pribadi. Sampai dengan saat ini, sumur gali terdapat 1.870 unit, dengan jumah

pengguna sebanyak 2.521 Kepala Keluarga (KK). Sementara sumur pompa

terdapat 7 unit dengan jumlah pengguna sebanyak 11 KK. Untuk memperoleh

kemudahan dalam memenuhi kebutuhan air minum, di desa ini terdapat 5 unit

depot isi ulang air mineral, dengan jumlah pengguna sampai dengan saat ini

sebanyak 2.415 KK.

4.2. Potensi Sumber Daya Manusia

4.2.1. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Masyarakat

Desa Muara memiliki jumlah penduduk + 10.196 jiwa dengan jumlah

Kepala Keluarga sebanyak 2.521 Kepala Keluarga. Berdasarkan jenis kelaminnya,

jumlah laki-laki di desa ini sebanyak + 5.244 jiwa dan jumlah perempuan

sebanyak + 4.952 jiwa. Sesuai data yang diperoleh, seluruh masyarakat di desa

Muara berkewarganegaraan Indonesa dan sebagian besar beragama Islam.

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

74

Sementara tingkat pendidikan masyarakat pada umumnya adalah hanya

tamatan SD saja. Tingkat pendidikan tertinggi yang pernah dijalani oleh beberapa

anggota masyarakat adalah S2. Hal ini menunjukan bahwa, tingkat pendidikan

masyarakat sudah bisa dikatkan baik. Karena secara umum, masyarakat desa yang

memiliki akses terbatas terhadap pendidikan sebagian besar hanya dapat

mengenyam pendidikan sampai dengan setingkat SLTA. Bahkan tidak sedikit

masyarakat yang tidak tamat SD atau tidak pernah sama sekali duduk di bangku

sekolahan. Berikut ini adalah data yang menyajikan tingkat pendidikan penduduk

di desa Muara berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.3. Data tingkat pendidikan masyarakat di desa Muara berdasarkan jenis

kelamin sampai Tahun 2009.

Tingkatan Pendidikan Laki-laki Perempuan Tamat SD/Sederajat 952 640 Tamat SLTP/Sederajat 421 496 Tamat SLTA/ Sederajat 242 207 Tamat D-1/ Sederajat 75 56 Tamat D-2/ Sederajat 93 45 Tamat D-3/ Sederajat - - Tamat S1/ Sederajat 44 25 Tamat S2/ Sederajat 15 5 Tamat S3/ Sederajat - -

4.2.2. Etnis Penduduk

Masyarakat desa Muara sebagian besar merupakan etnis penduduk Sunda.

Etnis lain yang memiliki jumlah yang lumayan banyak adalah etnis Jawa. Etnis

Sunda merupakan penduduk asli atau penduduk pribumi desa Muara. Sementara

etnis lain di luar etnis Sunda adalah penduduk pendatang yang mencoba mencari

nafkah di desa tersebut. Etnis Jawa dan beberapa etnis lain seperti Aceh, Madura

dan Makasar ini sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan. Dan

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

75

ternyata etnis pendatang ini lebih berhasil dan maju dalam bidang perekonomian.

Hal ini terbukti dari sebagian besar pemilik perahu dan Langgan di desa itu adalah

etnis diluar etnis Sunda.

Kenyataan yang terjadi dilapangan, kini pemerintah sulit mengidentifikasi

etnis-etnis penduduk yang ada di wilayah tersebut. Penyebabnya adalah karena

terjadinya perkawinan antar etnis sehingga menyebabkan masyarakat dengan etnis

tertentu bercampur dengan etnis lain. Hal ini terlihat dengan hilangnya beberapa

perkampungan yang mencerminkan etnis tertentu seperti kampung Jawa (milik

etnis Jawa), dan kampung Bugis (milik etnis Bugis). Berikut ini data etnis

penduduk yang dapat diperoleh dari lapangan sampai dengan tahun 2009 :

Tabel 4.4. Data etnis masyarakat di desa Muara berdasarkan jenis kelamin sampai

Tahun 2009.

Etnis Penduduk Laki-laki Perempuan Aceh 1 1 Sunda 3.852 4.210 Jawa 1.360 740 Madura 1 1 Makasar 25 3

4.2.3. Mata Pencaharian Penduduk

Masyarakat desa Muara sebagian besar bermata pencaharian sebagai

Nelayan. Berdasarkan data pemerintahan desa, yang berprofesi sebagai Nelayan

semuanya adalah kaum laki-laki. Sementara perempuan lebih banyak bekerja

sebagai buruh tani dan sebagai pengusaha kecil dan menengah yang dikelola

sendiri. Mata pencaharian yang kedua adalah menjadi pengusaha kecil dan

menengah. Sementara bidang pertanian menempati peringkat ketiga. Data juga

menunjukan bahwa ternyata buruh tani jumlahnya relatif lebih banyak dari pada

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

76

petani pemilik. Berikut ini akan disajikan tabel yang menunjukan jenis pekerjaan

masyarakat berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.5. Data mata pencaharian masyarakat di desa Muara berdasarkan jenis

kelamin sampai Tahun 2009.

No. Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan 1. Petani 305 100 2. Buruh Tani 556 285 3. Pegawai Negeri Sipil 201 69 4. Pengrajin industri rumah tangga 11 24 5. Pedagang keliling 47 103 6. Nelayan 5.530 - 7. Montir 25 - 8. Bidan swasta - 4 9. Pembantu rumah tangga - 120 10. TNI 6 - 11. POLRI 15 - 12. Pensiunan PNS/POLRI/TNI 22 35 13. Pengusaha kecil dan menengah 1.438 314 14. Dukun kampong terlatih - 5 15. Jasa pengobatan alternative 1 - 16. Dosen swasta 2 1 17. Pengusaha besar 16 1 18. Seniman 5 2 19. Kariyawan perusahaan swasta 52 18 20. Karyawan perusahaan pemerintah 3 2

Gambar 4.2. Usaha pembuatan ikan asin.

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

77

4.3. Potensi Kelembagaan

Sampai dengan saat ini, desa Muara memiliki kelembagaan yang aktif

diantaranya adalah kelembagaan pemerintahan, lembaga kemasyarakatan,

lembaga ekonomi, lembaga pendidikan, lembaga adat, dan lembaga keamanan

desa. Berikut ini akan dijabarkan kelembagaan-kelembagaan tersebut.

4.3.1. Kelembagaan Pemerintahan dan Kemasyarakatan

Seperti halnya desa lain, desa Muara memiliki lembaga pemerintahan yang

cukup memadai. Desa ini memiliki jumlah aparat desa sebanyak 6 orang dan

perangkat desa sebanyak 4 unit kerja. Perangkat desa ini dipimpin oleh seorang

kepala desa dan dibantu oleh 6 orang stafnya. Kepala desa Muara mengurusi

sebanyak 7 RW yang terdiri dari 27 RT. Untuk mengawasi kinerja dan jalannya

program kepala desa, di desa Muara ini juga di bentuk Badan Permusyawaratan

Desa (BPD). Anggota BPD sebanyak 13 orang dan merupakan perwakilan dari

setiap kampung di desa tersebut. Lembaga kemasyarakatan lain yang juga ada

selain RT dan RW di desa Muara ini adalah kelembagaan Karang taruna,

kelompok tani / nelayan, dan organisasi keagamaan.

4.3.2. Lembaga Ekonomi Masyarakat

Di dalam membantu masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan

ekonomi masyarakat, di desa Muara terdapat beberapa kelembagaan ekonomi. Di

desa ini terdapat koperasi simpan pinjam dan kelompok simpan pinjam yang

anggotanya adalah para nelayan di desa tersebut. Sayangnya koperasi ini kurang

diminati oleh masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah anggota atau pengurus yang

Page 13: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

78

terlibat hanya sekitar 7 orang untuk koperasi simpan pinjam dan 5 orang untuk

kelompok simpan pinjam.

Masyarakat pada umumnya lebih tertarik untuk menggunakan jasa

lembaga keuangan non-bank yaitu Langgan. Alasannya adalah proses

peminjaman uang saat butuh lebih mudah kepada tengkulak dari pada ke koperasi

atau Bank Perkreditan Rakyat serta Bank pemerintah yang terdapat di situ. Di

samping itu, tengkulak tidak segan-segan membantu nelayan dengan jumlah yang

sangat besar. Akan tetapi nelayan tersebut harus menjual hasil tangkapannya pada

Langgan yang memberi pinjaman padanya dengan harga yang ditetapkan

Langgan. Sampai dengan saat ini lembaga keuangan non-bank yang terdapat di

desa Muara ada 3 unit.

Disisi lain, selain disektor Nelayan, masyarakat sekitar banyak yang

berwira usaha dengan mendirikan industri makanan, pengolahan ikan, kerajinan

tangan dari kulit kerang atau terumbu karang, restoran dan sebagainya. Ternyata

sektor lain di luar nelayan juga banyak memberikan kontribusi besar dalam

peningkatan pendapatan masyarakat. Buktinya adalah sampai dengan saat ini

terdapat 15 unit industri pengolahan makanan yang umumnya berbahan baku ikan,

6 industri bahan bangunan, 3 unit industri kerajinan tangan dan 9 unit restoran.

Sektor lain yang juga dilirik masyarakat adalah usaha jasa seperti jasa

transportasi, hiburan dan sebagainya.

4.3.3. Lembaga Pendidikan

Di dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia di desa, desa Muara

memiliki sarana pendidikan baik formal maupun informal. Desa Muara memiliki

Page 14: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

79

2 unit TK yang statusnya swasta dan 5 buah SD dengan status Negeri sebanyak 3

dan 2 diantaranya berstatus swasta. Adapun pendidikan formal yang ada di desa

ini lebih diarahkan pada aspek keagamaan. Di desa ini selain pondok pesantren,

juga terdapat Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah.

4.3.4. Lembaga Adat

Kelembagaan adat yang ada di Desa Muara pada saat ini aktivitasnya lebih

pada upacara-upacara adat nelayan. Kelembagaan adat ini dipimpin oleh seorang

pemangku adat yang dibantu oleh kepengurusan dalam adat yang berkembang

pada masyarakat setempat. Di dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan

dengan budaya setempat, biasanya pemangku adat tersebut mengadakan

musyawarah adat. Kegiatan adat lainnya adalah upacara adat dalam perkawinan,

dan upacara adat dalam bidang perikanan / laut. Adat masyarakat setempat

merupakan bentuk adat suku sunda dan jawa. Dimana dalam prakteknya sama

dengan yang dilakukan oleh masyarakat jawa / sunda yang memiliki tempat

tinggal di sekitar pantai dan bermata pencaharian sebagai nelayan.

4.3.5. Lembaga Keamanan Desa

Keamanan suatu desa tentu saja menjadi salah satu faktor penting yang

harus diutamakan untuk kelangsungan hidup masyarakat desa. Oleh sebab itu,

desa Muara juga saat ini memiliki kelembagaan keamanan yang cukup baik.

Untuk menjaga keamanan desa, maka di sediakan 23 orang hansip dan 27 pos

kamling yang tersebar di seluruh kampung di desa tersebut. Disamping itu, untuk

keamanan juga, pemerintah desa mengadakan kerjasama dengan TNI dan POLRI.

Page 15: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

80

4.4. Potensi Sarana dan Prasarana

4.4.1. Sarana Umum

Sarana dan prasarana yang terdapat di desa Muara diantaranya adalah

sarana transportasi yang sudah cukup baik dimana jalan sudah di aspal dengan

baik dan dapat dilalui oleh kendaraan darat apa saja. Disamping itu, karena sarana

jalan raya yang cukup baik ini memudahkan akses masyarakat untuk beraktivitas

seperti memasarkan hasil tangkapan ikan yang dilakukan nelayan, mengunjungi

kerabat dan sebagainya. Di sisi lain, dengan akses jalan yang sudah cukup baik ini

memudahkan para wisatawan untuk berkunjung ke pantai di desa Muara.

Sarana komunikasi yang berkembang di desa ini antara lain adalah telpon,

baik telpon genggam maupun telpon rumah. Untuk kelancaran berkomunikasi, di

desa tersebut juga terdapat telpon umum, warnet dan wartel. Sarana komunikasi

lain yang juga tersedia diantaranya adalah kantor pos, radio / TV, Koran dan

majalah. Di dalam memenuhi kebutuhan rohani terutama dalam hal peribadatan,

di desa sudah terdapat 3 buah mesjid dan 19 surau atau langgar yang tersebar di

desa. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan jasmani, di desa sudah disediakan

fasilitas lapangan sepak bola, bulu tangkis, volli dan sebagainya.

4.4.2. Sarana Kesehatan

Di dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan, saat ini

terdapat sarana kesehatan diantaranya adalah puskesmas, poliklinik, apotik

posyandu, rumah bersalin dan Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Sarana kesehatan

ini didukung oleh tenaga medis yang cukup baik. Jumlah tenaga medis yang

terdapat di Desa Muara sebanyak 5 orang dan 3 orang bidan. Selain itu juga

Page 16: BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN · 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MUARA-BINUANGEUN 4.1. Potensi Umum 4.1.1. Sekilas Tentang Desa Muara Desa Muara adalah salah satu desa yang

81

terdapat 5 orang dukun bersalin yang siap untuk membantu dalam persalinan. Di

bawah ini di sajikan tabel prasarana kesehatan yang terdapat di desa Muara.

Tabel 4.6. Data sarana kesehatan di desa Muara sampai tahun 2009.

No. Jenis Parasarana Jumlah (unit) 1. Puskesmas 1 2. Poliklinik 1 3. Apotik 2 4. Posyandu 7 5. Rumah bersalin 1 6. Balai Kesehatan Ibu dan Anak 1