BAB IV APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN ......1 BAB IV APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN...

20
1 BAB IV APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN KEPERCAYAAN) WARGA JEMAAT GPIB EFFATHA DENGAN KOMUNITAS LINTAS AGAMA DI BUNYU KALIMANTAN UTARA 4.1 Pendahuluan Pembahasan dalam Bab IV ini merupakan sebuah analisis dari data lapangan yang telah dideskripsikan dalam Bab III. Instrumen yang dipakai untuk menganalisa pokok- pokok yang ditemukan dalam Bab III adalah landasan teori yang telah tertera dalam Bab II. Penulisan Bab IV ini akan dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian sebagaimana telah ditulis dalam Bab I. 4.2 Analisa Penelitian 4.2.1 Masyarakat Bunyu 4.2.1.1 Sikap Atau Respon Antar Individu Dan Komunitas Agama Dalam Upaya Membangun Relasi Harmonis Menurut Fukuyama, manusia sejak awalnya selalu mempunyai hasrat untuk berkumpul dalam kelompok. Periode purba cenderung berdasarkan ikatan atau solidaritas sempit, seperti keluarga, ikatan kekerabatan, kesukuan 1 . Berdasarkan hasil penelitian di GPIB Jemaat Effatha dan komunitas lintas agama Bunyu diketahui bahwa masyarakat Bunyu adalah masyarakat yang guyub, suka berkumpul, cepat akrab, sikap kekeluargaan, kekerabatan, solidaritas yang tinggi. Bunyu sebagai kecamatan yang trend dengan ketenagakerjaan karena banyak perusahaan yang berproduksi dalam sektor sumber daya 1 Francis Fukuyama, Francis Fukuyama, The Origins Of Political Order: From Prehuman To The French Revolution, (United States of America: D&M Publishers, Inc), 2011, 16.

Transcript of BAB IV APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN ......1 BAB IV APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN...

  • 1

    BAB IV

    APLIKASI TRUST BUILDING (MEMBANGUN KEPERCAYAAN)

    WARGA JEMAAT GPIB EFFATHA DENGAN

    KOMUNITAS LINTAS AGAMA DI BUNYU KALIMANTAN UTARA

    4.1 Pendahuluan

    Pembahasan dalam Bab IV ini merupakan sebuah analisis dari data lapangan yang

    telah dideskripsikan dalam Bab III. Instrumen yang dipakai untuk menganalisa pokok-

    pokok yang ditemukan dalam Bab III adalah landasan teori yang telah tertera dalam Bab

    II. Penulisan Bab IV ini akan dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian sebagaimana

    telah ditulis dalam Bab I.

    4.2 Analisa Penelitian

    4.2.1 Masyarakat Bunyu

    4.2.1.1 Sikap Atau Respon Antar Individu Dan Komunitas Agama Dalam Upaya

    Membangun Relasi Harmonis

    Menurut Fukuyama, manusia sejak awalnya selalu mempunyai hasrat untuk

    berkumpul dalam kelompok. Periode purba cenderung berdasarkan ikatan atau solidaritas

    sempit, seperti keluarga, ikatan kekerabatan, kesukuan1. Berdasarkan hasil penelitian di

    GPIB Jemaat Effatha dan komunitas lintas agama Bunyu diketahui bahwa masyarakat

    Bunyu adalah masyarakat yang guyub, suka berkumpul, cepat akrab, sikap kekeluargaan,

    kekerabatan, solidaritas yang tinggi. Bunyu sebagai kecamatan yang trend dengan

    ketenagakerjaan karena banyak perusahaan yang berproduksi dalam sektor sumber daya

    1 Francis Fukuyama, Francis Fukuyama, The Origins Of Political Order: From Prehuman To The

    French Revolution, (United States of America: D&M Publishers, Inc), 2011, 16.

  • 2

    alam tambang seperti minyak, gas alam, batubara, membuat masyarakat lokal yaitu suku

    Tidung, menerima para pendatang. Masyarakat lokal sangat terbuka kepada pendatang,

    karena para pendatang juga memberikan pengaruh yang positif yaitu membawa ilmu

    pengetahuan yang bermanfaat untuk membangun Bunyu. Warga GPIB Jemaat Effatha

    sebagai bagian dari masyarakat Bunyu adalah komunitas yang unik dan multikultural

    karena warga jemaatnya yang terdiri dari pelbagai suku bangsadapat berinteraksi dan

    mengadakan tindakan-tindakan kolektif di tengah kepelbagaian suku bangsa, agama

    yang dinyatakan dalam program kerja, baik yang libatkan masyarakat maupun interen

    warga jemaat sendiri. Dengan hadirnya para pendatang di Bunyu, secara kuantitas akan

    menambah jumlah warga jemaat dan menambah kekayaan sumber daya insani dalam

    kegiatan pelayanan gereja.

    Narasi GPIB Jemaat Effatha Bunyu dan komunitas lintas agama dalam

    membangun relasi yang harmonis di tengah kepelbagaian suku bangsa dan agama dan

    masyarakat mayoritas, tidaklah mudah untuk dijalani oleh semua anggota masyarakat.

    Kesulitan yang dialami komunitas Kristen yaitu pertama, memproduksi makanan. Ada

    stigma2, bahwa makanan yang diproduksi komunitas Kristen, tidaklah halal, karena itu

    ada tendensius dan penolakan, pelarangan bagi komunitas Islam untuk memberikan

    ucapan selamat kepada komunitas Kristen. Setelah ada komunikasi yang terjadi di

    pertemuan-pertemuan tingkat kecamatan dan di kalangan anggota KUB secara khusus di

    komunitas Islam terkait persyaratan memproduksi makanan, yaitu sertifikat halal dan

    nomor regristrasi, dan disertai usaha yang tidak pernah menyerah, akhirnya komunitas

    2 Stigma sosial adalah tidak diterimanya seseorang pada satu kelompok karena kepercayan bahwa

    orang tersebut melanggar norma yang ada. Dovidio, John F., Brenda Major, Jennifer Crocker, “Stigma:

    Introduction and Oerview”. Dlm The Social Psychology of Stigma, ed. Todd F. Heatherton, Robert E.

    Kleck, Michelle R. Hebl, and Jay G. Hull, 1. New York: The Guilford Press, 2000.

  • 3

    Islam dapat menerimanya. Artinya trust building dapat diaplikasikan melalui metode

    pendekatan secara individu ke individu dan individu ke kelompok disertai dengan

    pemberian informasi yang akurat sehingga masyarakat non Kristen dapat menerimanya.

    Kedua, pelarangan bagi komunitas Islam mengucapkan selamat hari Natal kepada

    komunitas Kristen3. Berkenaan dengan masalah makanan dan apa yang kita anut atau

    yang disebut agama, memang agak susah. Melalui peristiwa ini komunitas Kristen di

    Bunyu telah mengalami kekerasan simbolik4 mengenai penilaian moral masyarakat

    dominan. Menurut Fukuyama bahwa masa sekarang adalah masa yang bersifat material

    dalam bentuk perkembangan ekonomi yang didorong oleh oleh ilmu pengetahuan alam

    dan faktor spiritual yang ditandai oleh thymos, yaitu keinginan untuk diakui, dihargai,

    persamaan hak5. Solusi yang dilakukan oleh GPIB Jemaat Effatha dan komunitas lintas

    agama adalah toleransi dan saling menerima dengan memberikan kesempatan dan waktu

    membuktikan diri bahwa agama bukan menjadi masalah dalam membangun relasi yang

    harmonis dengan sesama dan membangun pulau Bunyu.

    4.1.1.2 Norma-Norma Tertentu Atau Kebijakan Lokal Yang Dapat Menolong Untuk

    Membangun Relasi Yang Harmonis Dengan Sesama

    Untuk menjaga kedamaian di pulau Bunyu, tokoh adat suku Tidung dan tokoh

    adat Dayak-Tidung dahulu pernah membuat kebijakan lokal. Artinya bila ada masyarakat

    lokal atau pendatang mengganggu kedamaian hidup bersama, misalnya perselingkuhan,

    pelakunya akan dikenakan denda dengan membayar mahar berupa perhiasan emas dari

    3 Tabulasi Data, Responden 11, hal. 5.

    4 Pada dasarnya kekerasan simbolis berlangsung karena ketidaktahuan dan pengakuan dari yang

    ditindas. Jadi, sebetulnya logika dominasi ini bisa berjalan karena prinsip simbolis yang diketahui dan

    diterima baik oleh yang menguasai maupun yang dikuasai. Haryatmoko, Membongkar Rezim Kepastian,

    (Yogyakarta, Penerbit: Kanisius), 2016, 58-59. 5 Fukuyama, Kemenangan, xiiii.

  • 4

    ujung kaki sampai kepala6, atau diusir dari Bunyu. Namun karena denda tersebut

    dianggap terlalu berat, untuk saat ini tidak diberlakukan lagi. Jika ada pelanggaran

    langsung diserahkan pihak kepolisian untuk proses hukum. Dalam masyarakat modern

    pilihan-pilihan individu meningkat sangat banyak tetapi ligature (ikatan sosial dengan

    yang lain) yang mengikat mereka dalam jaringan kewajiban sosial sudah banyak hilang7.

    Terkait ketenagakerjaan, sangat diprioritaskan masyarakat lokal, sehingga tokoh

    adat Tidung dan tokoh adat Dayak-Tidung memiliki peranan yang sangat besar. Artinya

    ada pendekatan khusus kepada tokoh adat untuk melamar pekerjaan di perusahaan,

    terutama Pertamina. Prakek pendekatan seperti ini sampai saat ini masih dilakukan,

    meskipun teknis lamaran kerja sudah diserahkan kepada pemerintah kecamatan Bunyu,

    namun keputusan tetap berada di pihak perusahaan Pertamina. Menurut Fukuyama, social

    capital bukan saja sebagai hukum-hukum formal tetapi lebih sebagai norma-norma

    informal yang mempromosikan perilaku kooperatif8. Sedangkan “lobby” (baca: mencoba

    mempengaruhi) untuk mempekerjakan tenaga kerja yang dilakukan para tokoh adat

    adalah sebuah tindakan eksesif atau oportunisme9. Penerimaan lamaran tenaga kerja yang

    dikoordinir oleh pemerintah sudah tepat dengan keputusan ada pada perusahaan10

    agar

    tidak terjadi kecemburuan sosial, artinya masyarakat yang berkompetenlah yang layak

    mendapat pekerjaan. Hanya perlu masukan bagi perusahaan Pertamina, agar juga

    mempertimbangkan lulusan Sarjana (S1) bahkan Pascasarjana (S2) masyarakat lokal

    untuk menjadi pegawai tetap (Karyawan) Pertamina karena selama ini perusahaan

    6 Tabulasi Data, Responden 9, hal. 11.

    7 Francis Fukuyama, The Great Disruption, Hakikat Manusia Dan Rekonstitusi Tatanan Sosial,

    (Yogyakarta: Penerbit Qalam), 2000, 68. 8 Fasisme adalah peningkatan ikatan keluarga dan kekerabatan di atas jenis-jenis kewajiban sosial

    yang lain. Fuyukama, The Great Disruption, hal. 42. 9 Fukuyama, The Great Disruption, hal 75.

    10 Tabulasi Data, Responden 19, hal.44.

  • 5

    Pertamina hanya menerima lulusan tingkat SLTA sederajat untuk menjadi karyawan dan

    tenaga kerja kontrak/honorer (pekarya)11

    .

    4.2.1.3 Upaya Untuk Bertahan Hidup Di Bunyu

    Menurut Fukuyama, demokrasi liberal secara positif memberikan peluang bagi

    individu maupun komunitas untuk secara bebas menata serta mengembangkan taraf

    kehidupannya dengan kreatif dalam semangat kesetaraan (sederajat). Upaya untuk

    bertahan hidup harus dimulai dari diri individu itu sendiri, dengan memotivasi diri dan

    terampil melihat peluang usaha. Modal sumber daya alam Bunyu sangat besar dan secara

    geografis Bunyu dikelilingi oleh laut sehingga potensi yang dapat dikembangkan sebagai

    peluang usaha sangat besar. Selain sumber daya alam minyak, gas alam dan batubara,

    masih banyak potensi lain yang dapat menjadi peluang bisnis yaitu pasir dan batu, serta

    tumbuh-tumbuhan seperti sayur dan buah-buahan.

    Trust sangat menolong individu dan kelompok untuk memulai dan

    mengembangkan usahanya. Dengan adanya peluang usaha, modal dapat diusahakan

    dengan cara menjalin jaringan. Dalam hal ini ada kerjasama dari pihak Bank dengan

    pemerintah sehingga individu atau kelompok yang ingin membuka usaha, setelah

    melengkapi perlengkapan administrasi dapat menerima pinjaman sebagai modal usaha.

    Trust juga menolong individi atau kelompok untuk menjadi pelanggan. Dengan

    memberikan pelayanan yang terbaik dan jujur, pelanggan akan setia terhadap pelayanan

    yang diberikan oleh individu atau kelompok.

    4.2.1.4 Upaya Meningkatkan Perekonomian Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Alam

    Pulau Bunyu Sehingga Masyarakat Tidak Bergantung Pada Perusahaan Namun Mandiri

    Secara Finansial

    11

    Tabulasi, 23, hal. 31.

  • 6

    Setiap negara harus memperkuat kinerja ekonominya, sebab ekonomi selalu

    bergerak dalam kehidupan sosial yang nampak dari nilai-nilai budaya yaitu cara manusia

    menjalani hubungannya dengan sesama dalam semangat kebersamaan. Dalam proses

    inilah trust12

    menjadi unsur yang penting dari modal sosial13

    untuk menciptakan ekonomi

    yang unggul14

    . Untuk menganalisa hasil deskripsi wawancara di atas, peneliti akan

    memfokuskan diri pada tindakan-tindakan kolektif GPIB Jemaat Effatha dan komunitas

    lintas agama dalam membangun relasi yang harmonis untuk memperkuat kinerja

    perekonomian di Bunyu.

    Dari hasil wawancara ditemui unsur-unsur yang memperkuat perekonomian di

    Bunyu yaitu: modal, saham, pasar, ketenagakerjaan, tempat produksi, tabungan, bantuan

    dana sosial, Kelompok Usaha Bersama (KUB), wirausaha, jaringan (network), biaya

    hidup tinggi, biaya menjalin relasi mahal. Dari unsur-unsur tersebut, ekonomi sangat

    berkaitan erat dengan nilai-nilai kehidupan dan kematian. Artinya semuanya unsur

    tersebut harus diupayakan dalam semangat menjalin kerjasama membangun pasar yang

    melibatkan individu atau kelompok. Unsur-unsur ini menjadi penopang perekonomian

    yang kuat bila diupayakan dalam kerjasama yang membangun trust. Namun jika

    masyarakat gagal untuk menjalin kerjasama dengan trust, maka masyarakat tidak

    memiliki akses untuk hidup. Berikut ini penulis mencoba membuat matriks faktor

    ekonomi terkait dengan nilai-nilai kehidupan dan kematian

    12

    Trust sebagai harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran dan perilaku kooperatif yang

    muncul dari dalam sebuah komintas yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama oleh

    anggota-anggota komunitas itu. Francis Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran,

    (Yogyakarta: Penerbit Qalam), 2007, xiii. 13

    Modal sosial adalah serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di

    antara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerja sama di antara mereka. Francis

    Fukuyama, The G reat Disruption Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial, (Yogyakarta:

    Penerbit Qalam), 2016, 22. 14

    Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial, xiii.

  • 7

    EKONOMI: KEHIDUPAN DAN KEMATIAN

    Kualitas Hidup Fasilitas hidup Harapan hidup Keamanan Kemiskinan Ketimpangan

    1.Standar pendapatan: 1.Standar kesehatan: 1.Standar Nutrisi makanan pendapatan

    - Lapangan pekerjaan, -Kesediaan dokter 2.Kekeluargaan 1.Bergizi 1.Bantuan sosial 1.Kesenjangan

    - Perekrutan tenaga -Kelengkapan alat 3.Kedamaian sosial

    kerja, tabungan 2.Standar pendidikan 4.Keadilan

    Kualitas hidup terkait standar pendapatan sehingga orang dapat hidup layak.

    Untuk memenuhi standar hidup layak, maka pendapatan masyarakat Bunyu perlu

    ditingkatkan. Untuk itu diperlukan lapangan pekerjaan yang semakin luas, perekrutan

    tenaga kerja yang adil. Dengan demikian masyarakat Bunyu dapat memaksimalkan

    produktivitas dan memiliki penghasilan tetap yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Ketersediaan lapangan pekerjaan dan perekrutan tenaga kerja memerlukan kerja sama

    yang baik antar pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Kerja sama yang baik dapat

    terjadi jika ada komunikasi yang harmonis. Misalnya: pertemuan-pertemuan sosialisasi

    program pemerintah dan proyek perusahaan Pertamina dan batubara.

    Agar kualitas hidup terpenuhi, manusia di Bunyu memerlukan fasilitas hidup

    yang layak sesuai standar baku, misalnya fasilitas kesehatan dan standar pendidikan.

    Fasilitas kesehatan yang sesuai standar baku adalah kesediaan dokter umum dan spesialis

    dan kelengkapan alat. Sementara itu, standar baku pendidikan berarti alokasi anggaran

  • 8

    yang menjawab kebutuhan dan biaya pendidikan yang terjangkau untuk masyarakat. Di

    tempat lain, untuk menunjang rumah produksi, alokasi anggaran di Anggaran Pendapatan

    Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bulungan untuk bidang kesehatan dan pendidikan

    harus diutamakan nominalnya. Selain itu, perusahaan juga terbuka untuk memberikan

    bantuan sosialnya dan memenuhi standar kesehatan pekerja dengan memberi jaminan

    kesehatan, misalnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

    Harapan hidup menjadi bagian yang penting dalam hidup manusia karena harapan

    hidup menuntun manusia mencapai tujuan hidupnya yaitu pemenuhan kebutuhan jasmani

    dan rohani karena manusia memiliki hasrat rasional untuk memuaskan kebutuhan-

    kebutuhan mereka15

    . Trust sangat penting untuk menolong manusia melakukan tindakan-

    tindakan kolektif yang bersifat reciprocal altruism, sehingga membangkitkan harapan

    hidup. Harapan hidup dapat terealisasi dalam interaksi yang intens dengan sesama dan

    Tuhan yang implementasinya ada dalam sikap hidup kekeluargaan, damai dan adil.

    Namun sebaliknya jika tidak ada kerjasama/ sinergi antara pemerintah, perusahaan dan

    masyarakat yaitu tatap muka, komunikasi yang baik, kehidupan perekonomian yang

    melemah. Perekonomian yang lemah semakin menggiring manusia pada kematian yaitu

    kematian secara fisik mau pun rohani, seperti gizi buruk, kemiskinan dan kesenjangan

    sosial. Matriks ini menolong penulis memahami bahwa ekonomi tidak dapat dipisahkan

    dari kehidupan dan kematian dan sangat membutuhkan trust dalam interaksi dengan

    sesama.

    Dalam masyarakat multikultural, aplikasi trust dalam kehidupan GPIB Jemaat

    Effatha dan komunitas lintas agama di Bunyu nyata dalam komunikasi, tatap muka,

    15

    F.Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran (Yogyakarta: Penerbit

    Qalam), 2002, 519.

  • 9

    pertemuan-pertemuan formal dengan pemerintah, perusahaan, dan masyarakat (tokoh

    agama dan tokoh adat) yang membahas program kerja pemerintah dan proyek perusahaan

    dan kegiatan gotong-rotong. Dalam tindakan-tindakan kolektif inilah trust dikembangkan

    sehingga menciptakan ikatan (bonding) antara individu dengan individu, individu dengan

    kelompok, kelompok dengan kelompok. Trust menolong individu maupun kelompok

    untuk memiliki komitmen mencapai tujuan bersama dalam semangat kekeluargaan.

    Dalam faktor ekonomi, trust diaplikasikan untuk membangun pulau Bunyu ini dengan

    tindakan-tindakan kolektif yaitu jalinan kerjasama memajukan sumber daya insaninya

    yaitu tenaga kerja dan meningkatkan produktifitas sumber daya alamnya yaitu minyak,

    gas alam, batubara dan hasil laut sebagai komoditi unggulan. Tidak hanya itu,

    peningkatan kualitas hidup untuk menekan kualitas kematian sangat berhubungan erat

    dengan trust.

    Membangun relasi yang harmonis di kalangan minoritas dan mayoritas, memang

    sangat sulit. Apalagi jika hal itu terkait tentang apa yang dianut atau yang disebut agama.

    Misalnya soal makanan non halal dan halal sehubungan dengan usaha makanan yang

    diproduksi oleh orang-orang Kristen. Berada di tengah penduduk mayoritas beragama

    Islam, hal itu membuat orang-orang Kristen yang memproduksi makanan di Bunyu

    bekerja lebih keras dan sabar, dengan berani meyakinkan para pelanggan bahwa produk

    tersebut sudah mendapat sertifikat halal. Hal makanan halal dan haram ini bisa

    menghasilkan kekerasan, khususnya kekerasan simbolik16

    mengenai penilaian moral

    masyarakat dominan. Hal semacam ini terkadang dianggap hal yang wajar di era

    16

    Pada dasarnya kekerasan simbolis berlangsung karena ketidaktahuan dan pengakuan dari yang

    ditindas. Jadi, sebetulnya logika dominasi ini bisa berjalan karena prinsip simbolis yang diketahui dan

    diterima baik oleh yang menguasai maupun yang dikuasai. Haryatmoko, Membongkar Rezim Kepastian,

    (Yogyakarta, Penerbit: Kanisius), 2016, 58-59.

  • 10

    industrialisai dan modernisasi ini. Agama diruang publik di pengaruhi faktor

    industrialisasi dan modernisasi yang mengakibatkan sekularisasi17

    , diferensiasi18

    ,

    deklinasi19

    . Dengan demikian agama di ruang publik menjadi berkenaan dengan agama

    resmi negara, agama sipil, nasionalisme keagamaan, agama publik dan politik agama20

    .

    Terkait hal itu, solusi yang dilakukan oleh GPIB Jemaat Effatha dan komunitas

    lintas agama adalah memperkuat toleransi21

    dan saling menerima dengan memberikan

    kesempatan dan waktu membuktikan diri bahwa agama bukan menjadi masalah dalam

    membangun relasi yang harmonis dengan sesama dan membangun pulau Bunyu.

    Dari aplikasi trust yang nyata dalam tindakan-tindakan kolektif di atas, hal itu

    menunjukkan bahwa peranan gereja secara khusus GPIB adalah menjadi teladan pelaku

    trust building. Artinya ketika manusia tumbuh dan bertambah dewasa, manusia akan

    tersosialisasikan ke dalam rangkaian peran dan identitas22

    . Peran dan identitas inilah yang

    menolong gereja untuk menempatkan dirinya di ruang publik. Artinya ada

    tanggungjawab sosial yang harus dipenuhi oleh gereja sehingga gereja harus terlibat

    dalam kehidupan sosialnya23

    . Di dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa GPIB

    Effatha sudah melakukan peran itu dengan cukup baik dengan mendukung program

    pemerintah dan menjadi mitra bagi pemerintah dalam membangun Bunyu. Terkait hal itu,

    pemimpin gereja yang menjadi teladan, artinya pemimpin yang memiliki komitmen teguh

    17

    Sekulerisasi adalah hal-hal yang membawa kearah kehidupan yang tidak didasarkan pada

    ajaran agama, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, di akses 16 November 2017. 18

    Diferensiasi adalah proses, cara, pembuatan membedakan; pembedaan, Kamus Besar Bahasa

    Indonesia Online, di akses 16 November 2017. 19

    Deklinasi adalah perubahan ke arah yang lebih kecil, lemah atau rendah, Kamus Besar Bahasa

    Indonesia Online, di akses 16 November 2017. 20

    Mata Kuliah Sosiologi Agama “Agama di Ruang Publik” oleh Dr.Tony Robert Tampake, MSA

    GPIB. 21

    Gusti A.B. Menoh, Agama Dalam Ruang Publik, (Yogyakarta: PT Kanisius), 2015, 164. 22

    Francis Fukuyama, The Great Disruption, Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial,

    (Yogyakarta: Penerbit Qalam), 1999, 239. 23

    Yusak Soleiman, Ph. D, Menggereja Secara Baru di Indonesia, (Jakarta: Persetia), 2015, 105.

  • 11

    untuk menunaikan peran dan identitasnya, memiliki peran signifikan. Pemimpin yang

    diharapkan adalah pemimpin yang peka, perhatian, rendah hati dan bersedia menjadi

    fasilitator dalam membangun interaksi sosial dengan semua elemen masyarakat24

    .

    4.2.2 Kelompok Usaha Bersama (KUB)

    4.2.2.1 Sikap Atau Respon Antar Individu Dan Komunitas Agama Dalam Upaya

    Membangun Relasi Harmonis

    Dari hasil wawancara, peneliti mendapat pemahaman bahwa masyarakat Bunyu

    telah bersikap terbuka25

    dengan kehadiran para pendatang yang hendak mencari nafkah

    dan mengembangkan karier serta turut membangun perekonomian di Pulau Bunyu

    sehingga memunculkan sikap toleransi26

    . Salah satu upaya membangun perekonomian di

    Bunyu adalah dengan mengembangkan KUB yang ada di tiap desa. Anggota dan

    kepengurusan KUB berasal dari seluruh elemen masyarakat yang ada di tiap desa yang

    terdiri dari pelbagai suku bangsa dan agama. Tindakan sosial ini sangat relevan dengan

    teori pendekatan trust dari Fukuyama yang menjelasan bahwa masyarakat merasa

    bahagia berada dalam oragnisasi-organisai yang berorientasi pada kelompok daripada

    organisasi-organisasi yang lebih individualistik27

    .

    Namun di sisi yang lain, KUB ini belum melaksanakan kegiatannya secara

    lembaga28

    dan produktivitas dengan maksimal29

    . Data yang dperoleh oleh penulis, ada

    24

    A.A Yewangoe, Hidup dari Pengharapan, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia), 2017, 240-241. 25

    Tabulasi Data, Responden 13, hal. 36. 26

    Tabulasi, 24, hal. 38. 27

    F.Fukuyama, F.Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran (Yogyakarta:

    Penerbit Qalam), 2002, 515. 28

    Tabulasi, 11, hal. 39. 29

    Tabulasi, 18, hal.37.

  • 12

    indikasi tindakan korupsi30

    yang ditandai dengan belum meratanya pembagian alat-alat

    produksi31

    , tidak transparansinya laporan keuangan32

    , kendala di pemasaran termasuk

    biaya transportasi yang mahal33

    dan belum memiliki tempat produksi sendiri34

    , karena

    sampai sekarang anggota KUB membuat produk di rumah masing-masing. Dari tindakan

    ini nampak bahwa tidak semua modal sosial dianggap positif ada juga yang dianggap

    negatif yaitu kejahatan secara khusus tindakan korupsi terjadi di negara-negara maju35

    .

    Solusi menghadapi perilaku korupsi adalah 1) trust (rasa percaya) antar individu atau

    kelompok dan adanya kontrol dari pimpinan36

    .

    4.2.2.2 Respon Perusahaan-Perusahaan Yang Ada Di Bunyu Dalam Membangun Relasi

    Yang Harmonis

    Perusahaan Pertamina dan perusahaan batubara sudah maksimal membangun

    relasi yang harmonis dengan komunitas lintas agama. Tindakan membangun relasi yang

    harmonis ini nampak dalam pertemuan-pertemuan dengan masyarakat terkait proyek

    perusahaan dan masyarakat juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran-saran

    dan pemberian bantuan sosial serta perekrutan tenaga kerja. Tindakan perusahaan

    Pertamina dan perusahaan batubara sudah tepat karena sebagai perusahaan yang

    melakukan tindakan produksi di pulau Bunyu atau yang disebut Wilayah Kerja Pertamina

    (WKP), perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial kepada komunitas. Misalnya

    memberikan bantuan dalam membuka usaha secara khusus per kelompok dengan sistem

    30

    Francis Fukuyama, The Great Disruption, Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial,

    (Yogyakarta, Penerbit: Kanisius), 1999, 41. 31

    Tabulasi Data, responden 4, hal. 36. 32

    Tabulasi, 15, hal. 37. 33

    Tabulasi, 16, hal. 37. 34

    Tabulasi, 20, hal. 38. 35

    Francis Fukuyama, The Great Disruption, Hakikat Manusia dan Rekonstitusi Tatanan Sosial,

    (Yogyakarta, Penerbit: Kanisius), 1999, 55. 36

    F.Fukuyama, The Great, 42.

  • 13

    koperasi atau KUB, memberikan santunan pendidikan kepada anak-anak yang

    berprestasi, bantuan kepada janda dan fakir miskin, ganti rugi lahan, untuk itu diperlukan

    peraturan khusus yang mengatur secara teknis tata cara klaim ganti rugi lahan, serta

    bantuan fasilitas rumah ibadah dan kegiatan-kegiatan keagamaan. Melalui tindakan

    konkrit ini trust diselaraskan dengan harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran

    dan perilaku kooperatif yang muncul dari dalam sebuah komunitas yang didasarkan pada

    norma-norma yang dianut bersama oleh anggota-angota komunitas itu37

    . Artinya

    perusahaan wajib memperhatikan kehidupan masyarakat sekitarnya. Mengingat karena

    produksi perusahaan akan memberikan dampak yang positif dan negatif. Dampak yang

    positif yaitu memberikan penguatan perekonomian masyarakat, misalnya terbukanya

    lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga mengurangi pengangguran, memperbaiki

    taraf kehidupan masyarakat dengan upah pekerja sekaligus menambah wawasan

    masyarakat karena perusahaan juga akan membekali pekerjanya dengan pelatihan-

    pelatihan dan sertifikasi. Namun dampak buruknya adalah pencemaran lingkungan

    sehingga menganggu kesehatan, misalnya debu, kebisingan, polusi sehingga diperlukan

    bantuan jaminan kesehatan bagi pekerja dan masyarakat. Diperlukan strategi khusus yang

    dilakukan pihak perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat untuk menanggulangi

    pencemaran lingkungan, misalnya yaitu pelestarian lingkungan pasca produksi.

    4.2.3 Hubungan Pemerintah, Perusahaan Dan Masyarakat

    4.2.3.1 Upaya Pemerintah, Perusahaan-Perusahaan, Masyarakat Membangun Relasi

    Harmonis dengan Efektif

    37

    Francis Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran, (Yogyakarta:

    Penerbit Qalam), 2007, xiii.

  • 14

    Sependapat dengan Fukuyama, trust berguna dalam membangun kerjasama antar

    individu maupun komunitas serta memulihkan kehidupan sosial, untuk itu kita harus

    memiliki partisipasi interaksi sosial yang membangun jaringan agar terjalin dialog yang

    terbuka untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan bersama. Hubungan pemerintah,

    perusahaan dan masyarakat terwujud dalam upaya-upaya yang dilakukan oleh

    pemerintah, perusahaan dan masyarakat dalam membangun relasi harmonis. Dan nampak

    di BAB III bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh ketiganya sudah sinergi, namun di

    sisi lain, peran pemerintah kecamatan dirasakan oleh masyarakat belum maksimal38

    .

    Indikasinya adalah 1) pemerintah kabupaten berada jauh di Tanjung Selor39

    sehingga

    pemerintah kecamatan kurang peka/ kurang perhatian40

    ,misalnya tidak ada perwakilan

    pelayan pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM)41

    dan secara khusus pelayanan bagi

    masyarakat non-Muslim, contohnya tidak ada perwakilan perkawinan catatan sipil42

    ; 2)

    hanya menunggu himbau dari pemerintahan kabupaten atau provinsi43

    . Menurut

    Fukuyama, trust berhubungan dengan pengakuan (thymos)44

    sehingga jika upaya-upaya

    dalam membangun relasi harmonis di Bunyu dihubungkan dengan trust, maka

    pemerintah kecamatan Bunyu belum maksimal45

    dalam memberikan pengakuan kepada

    masyarakat Bunyu secara umum dan secara khusus bagi masyarakat non-Muslim.

    Pengakuan ini menjadi penting bagi masyarakat Bunyu secara keseluruhan karena

    38

    Tabulasi Data, Responden 7, hal. 42. 39

    Tabulasi, 26, hal. 45. 40

    Tabulasi, 15,16, hal. 43. 41

    Tabulasi, 22, hal. 31. 42

    Tabulasi, 22, hal. 22. 43

    Tabulasi, 18, hal. 44. 44

    Andy Blunden, “ Fukuyama On Trust and Recognition”, May, 2003. 45

    F.Fukuyama, Trust, Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran (Yogyakarta: Penerbit

    Qalam), 2002, 35.

  • 15

    bermanfaat sebagai identitas dan kesetaraan46

    . Berkaitan dengan hal tersebut, masyarakat

    Bunyu memerlukan para pemimpin yang bijaksana yang membangun komunikasi47

    .

    Di sisi lain, upaya perusahaan Pertamina dengan perusahaan batubara dalam

    rangka membangun relasi yang harmonis dengan pemerintah kecamatan dan masyarakat

    nyata dalam bantuan-bantuan infrastruktur, seperti jalan, air, penerangan jalan, pelabuhan

    dan bantuan-bantuan sosial, misalnya beasiswa anak berprestasi, bantuan obat-obat untuk

    Rukun Tetangga (RT), Puskesmas.

    Di pihak masyarakat yang diwakili oleh tokoh adat/agama nampak juga upaya

    untuk membangun relasi harmonis yaitu memperhatikan sekaligus mengawasi umat

    masing-masing agar hidup sesuai dengan kaidah masing-masing. Dengan ceramah-

    ceramah yang bernuansa damai mengarahkan masyarakat hidup dalam pengakuan dan

    kesetaraan yang terwujud dalam sikap saling menghormati, menghargai. Namun di pihak

    lain, para tokoh agama dan tokoh adat, ada kepentingan saja baru bertindak48

    (ada

    kepentingan pribadi) dan masih terjadi sikut-menyikut terkait pemberian kebijakan49

    . Di

    sisi yang lain, masyarakat awam sudah bersikap terbuka dengan kehadiran sesamanya.

    Indikasinya adalah banyak tenaga kerja di Bunyu, dibentuknya organisasi-organisasi

    masyarakat, misalnya KUB di tiap desa.

    4.2.4 Peranan Warga Jemaat GPIB Dalam Membangun Relasi Yang Harmonis

    Dengan Komunitas Lintas Agama

    46

    F.Fukuyama, Trust, 2002, 521. 47

    Tabulasi, 23, hal. 32. 48

    Tabulasi, 22, hal. 45. 49

    Tabulasi, 9, hal.42.

  • 16

    GPIB Effatha sebagai Jemaat50

    yang terbuka51

    , ramah52

    , karena terdiri berbagai

    suku bangsa, warga GPIB adalah Jemaat yang unik dan memahami dirinya sebagai

    bagian dari masyarakat sehingga harus menempatkan diri dengan bijaksana dalam arti

    menjadi mitra pemerintah kecamatan Bunyu dan perusahaan-perusahaan dalam

    menciptakan suasana damai membangun Bunyu. Pemahaman ini terwujud dalam

    interaksi dan tindakan-tindakan kolektif yang dilakukan dalam setiap kegiatan gereja.

    Berdasarkan data dari wawancara, penulis menemukan fakta bahwa warga jemaat

    GPIB Effatha dapat bekejasama53

    yang ditunjang oleh trust sehingga relasi yang baik

    bukan hanya nyata dalam kehidupan berjemaat namun juga ketika jemaat bersosialisasi

    dengan seluruh komunitas lintas agama. Artinya trust menolong warga jemaat untuk

    keluar dari “zona aman” (baca=kenyamanannya) untuk sama-sama rela berkorban dalam

    jalinan kerjasama untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan bersama.

    Dari hasil analisa ini maka diperoleh pemahaman bahwa warga jemaat GPIB

    Effatha dengan komunitas lintas agama di Bunyu telah berupaya membangun relasi yang

    harmonis sekalipun hasilnya belum maksimal. Untuk mencapai tujuan ini masing-masing

    pihak harus selalu menyadari bahwa sebagai anggota masyarakat perlu untuk saling

    bekerjasama dalam situasi yang kondusif. Dengan kondisi ini jalinan kerjasama di semua

    bidang yaitu politik, ekonomi dan agama dapat dilakukan dengan rukun dan damai.

    Dalam situasi masyarakat yang multikultural, teori trust dari Fukuyama masih relevan

    untuk diaplikasikan dalam setiap sendi kehidupan, karena trust berperan sebagai perekat

    50

    Jemaat adalah wujud dari Gereja Yesus Kristus Yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli, yang berada

    di suatu tempat tertentu dalam wilayah pelayanan GPIB, Majelis Sinode GPIB, Tata Gereja (Jakarta:

    Majelis Sinode GPIB, 2010), 22. 51

    Tabulasi, 5, hal. 47. 52

    Tabulasi, 20, hal. 48. 53

    Tabulasi 1, hal 47.

  • 17

    sosial yang menghubungkan individu dengan indvidu, individu dengan kelompok dalam

    mencapai tujuan bersama. Trust menolong seluruh masyarakat di Bunyu untuk menjalin

    kerjasama yang langgeng dan bertahan lama. Dalam rangka trust building, individu dan

    kelompok harus memiliki komitmen yang teguh dalam kesadaran untuk saling berkorban

    demi mencapai tujuan bersama. Bila trust sangat kuat akan menghadirkan modal sosial

    yang kokoh sebagai sarana secara umum bagi seluruh masyarakat Bunyu dalam

    membangun perekomian kerakyatan dan secara khusus bagi gereja (GPIB) dalam

    melaksanakan pemberdayaan guna menunjang kehidupan warga jemaat di daerah dan

    lebih khusus di Pos Pelayanan dan Kesaksian (Pelkes) agar memiliki perekonomian

    secara mandiri54

    .

    Di sisi yang lain, modal sosial yang kokoh juga harus ditopang oleh unsur-unsur

    yang lain yaitu percaya (belief),aturan-aturan (rules), norma-norma (norms) dan jaringan

    (network). Hal ini nampak dalam upaya trust building warga jemaat GPIB Effatha

    dengan komunitas lintas agama di Bunyu dalam membangun relasi yang harmonis. Relasi

    yang harmonis dapat terjalin dengan langgeng dan tahan lama jika ditopang dengan

    percaya, yaitu rasa nyaman antar individu dengan individu, individu dengan kelompok

    untuk berbagi informasi, misalnya dalam hal mencari lapangan pekerjaan yang ditujukan

    oleh masyarakat lokal kepada pendatang. Warga jemaat GPIB Effatha dengan komunitas

    lintas agama juga harus memperhatikan aturan-aturan pemerintah kecamatan dengan

    sikap memelihara hidup rukun dan damai agar tercipta suasana hidup yang kondusif.

    Dalam hal ketenagakerjaan, warga jemaat GPIB Effatha dengan komunitas lintas agama

    juga harus memperhatikan norma-norma informal sehingga masyarakat lokal diutamakan

    54

    Tongam Sihol Nababan, “Gereja Dan Kesejahteraan Warga Dalam Perspektif Ekonomi

    Kerakyatan” (2011): 2.

  • 18

    dalam perekrutan tenaga kerja diperusahaan-perusahaan yang ada di Bunyu dalam rangka

    meningkatkan sumber daya insani masyarakat Bunyu. Hal yang sama pentingnya adalah

    warga jemaat GPIB Effatha dengan komunitas lintas agama harus memperluas jaringan

    ke vendor-vendor (baca= penjual jasa) yang ada di Bunyu maupun di luar Bunyu,

    khususnya dibidang perekonomian kerakyatan dalam rangka pemasaran produk KUB

    atau swadaya di sektor kelauatan/ perikanan atau perkebunan.

    Dari analisa ini dapat ditarik kesimpulan bahwa trust juga diaplikasi dalam relasi

    dengan unsur-unsur yang lain dalam modal sosial yang dimiliki warga jemaat GPIB

    Effatha dengan komunitas lintas agama di Bunyu. Dengan demikian, trust menolong

    unsur-unsur tersebut nampak dalam tindakan-tindakan kolektif warga jemaat GPIB

    Effatha dengan komunitas lintas agama di Bunyu dalam membangu relasi yang harmonis.

    Keterkaitan antar unsur-unsur tersebut sangat penting juga untuk diupayakan karena

    semakin mendorong warga jemaat GPIB Effatha dengan komunitas lintas agama di

    Bunyu berpartisipasi dalam menjalin kerjasama agar tercapai tujuan bersama.

    Kontribusi penelitian ini dalam teori trust milik Fukuyama ini adalah pertama,

    trust merupakan unsur yang abstrak sehingga perlu diaplikasikan dalam tindakan-

    tindakan kolektif yang dihasilkan oleh individu dan kelompok karena melalui tindakan-

    tindakan kolektif tersebut nampak trust building (membangun kepercayaan) telah

    diupayakan, secara khusus oleh GPIB Jemaat dan komunitas lintas agama di Bunyu.

    Kedua, peneliti sudah mencantumkan tentang matriks dari kehidupan dan kematian

    sebagai bentuk dari aplikasi trust. Dengan demikian trust menolong masyarakat Bunyu

    untuk membangun relasi yang harmonis melalui praktek silaturahmi dan kekeluargaan

    yang perlu dikembangkan dalam bentuk kerjasama untuk meningkatkan standar kualitas

  • 19

    hidup layak di Bunyu melalui kegiatan perekonomian kerakyatan yang ada di Bunyu.

    Bertolak dari hal itu, trust menjadi penggerak perekonomian rakyat di Bunyu.

  • 20