BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas...

25
37 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Responden Data dalam penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur besar dan sedang di Kota Semarang. Dalam penelitian ini data-data perusahaan manukfaktur skala besar dan sedang yang berguna bagi penelitian di peroleh dari sumber Badan Pusat Statistik (BPS) 2014. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di 17 perusahaan diperoleh sebanyak 66 responden yang mengisi kuesioner dan dapat diolah. Tabel berikut menunjukan data perusahaan: Tabel 4.1 Data Perusahaan No. Nama Perusahaan Jenis Industri Kuesioner yang Disebar Kuesioner yang Kembali Kuesioner yang dapat diolah 1 PT. Industri Jamu Jago Jamu 10 9 8 2 PT. Industri Jamu Borobudur Jamu 10 8 7 3 PT. Mebel Jansen Indonesia Mebel 3 0 0 4 PT. Fumira Plat Besi 10 9 6 5 PT. Ny. Meneer Jamu 10 7 7 6 PT. Damaitex Textile 10 7 7 7 CV. Metalindo Manunggal K Stainless 3 2 2 8 PT. Leo Agung Raya Jamu 4 2 2 9 PT. Shamprindo Perdana Obat 4 4 4 10 PT. Dasa Gaya Obat 5 4 4 11 PT. Arindo Garmentama Garmen 3 3 3 12 PT. Maju Jaya Sarana Grafika Percetakan 5 4 4 13 PT. Dyriana Bakery Roti 3 3 3 14 PT. Sido Muncul Jamu 6 0 0 15 Percetakan Laris Percetakan 5 4 4 16 Jessy Cakes Roti 5 3 3 17 Mie Citra Mandiri Mie Kering 4 2 2 Jumlah 100 71 66 Sumber: Pengolahan Data 2016

Transcript of BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas...

Page 1: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

37

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Responden

Data dalam penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur

besar dan sedang di Kota Semarang. Dalam penelitian ini data-data perusahaan

manukfaktur skala besar dan sedang yang berguna bagi penelitian di peroleh dari

sumber Badan Pusat Statistik (BPS) 2014. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner

di 17 perusahaan diperoleh sebanyak 66 responden yang mengisi kuesioner dan

dapat diolah. Tabel berikut menunjukan data perusahaan:

Tabel 4.1 Data Perusahaan

No. Nama Perusahaan Jenis

Industri

Kuesioner

yang

Disebar

Kuesioner

yang

Kembali

Kuesioner

yang

dapat

diolah

1 PT. Industri Jamu Jago Jamu 10 9 8

2 PT. Industri Jamu Borobudur Jamu 10 8 7

3 PT. Mebel Jansen Indonesia Mebel 3 0 0

4 PT. Fumira Plat Besi 10 9 6

5 PT. Ny. Meneer Jamu 10 7 7

6 PT. Damaitex Textile 10 7 7

7 CV. Metalindo Manunggal K Stainless 3 2 2

8 PT. Leo Agung Raya Jamu 4 2 2

9 PT. Shamprindo Perdana Obat 4 4 4

10 PT. Dasa Gaya Obat 5 4 4

11 PT. Arindo Garmentama Garmen 3 3 3

12 PT. Maju Jaya Sarana Grafika Percetakan 5 4 4

13 PT. Dyriana Bakery Roti 3 3 3

14 PT. Sido Muncul Jamu 6 0 0

15 Percetakan Laris Percetakan 5 4 4

16 Jessy Cakes Roti 5 3 3

17 Mie Citra Mandiri Mie Kering 4 2 2

Jumlah 100 71 66

Sumber: Pengolahan Data 2016

Sumber:

Page 2: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

38

4.2. Gambaran Umum Responden

Tabel 4.2 menunjukan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah

pria dengan persentase 66,7% sebanyak 44 responden, dan responden wanita

menunjukan persentase 33,3% sebanyak 22 responden. Hasil penelitian ini

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 44 66,7%

Wanita 22 33,3%

Usia Jumlah Responden Persentase

20 Tahun ke Bawah 0 0%

21-30 Tahun 15 22,7%

31-40 Tahun 32 48,5%

40 Tahun ke Atas 19 28,8%

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SMA/Sederajat 0 0%

Akademi/Sedejarat 0 0%

Strata Satu (S1) 59 89,4%

Magister (S2) 7 10,6%

Doctor (S3) 0 0%

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase

1-5 Tahun 15 22,7%

6-10 Tahun 5 7,6%

11-15 Tahun 12 18,2%

15 Tahun ke Atas 34 51,5%

Jabatan Jumlah Responden Persentase

Low Manajer 19 28,8%

Manajer Administrasi 7 10,6%

Manajer Humas 2 3%

Manajer Keuangan 10 15,2%

Manajer Operasional 8 12,1%

Manajer Pemasaran 9 13,6%

Manajer R&D 2 3%

Manajer SDM 4 6,1%

Top Manajer 5 7,6%

SSumber: Lampiran 4a

Page 3: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

39

menunjukan manajer-manajer pada perusahaan sampel masih banyak jenis kelamin

pria yang menjadi kepala bagian dalam perusahaan sampel.

Tabel 4.2 menunjukan rentang usia 31-40 Tahun 48,5% sebanyak 32

responden, usia 40 Tahun ke atas 28,8% sebanyak 19 responden, dan rentang usia

21-30 Tahun 22,7% sebanyak 15 responden. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat

disimpulkan sebagian besar rentang usia responden dalam penelitian ini berkisar

31-40 Tahun.

Berdasarkan pilihan 5 jenis tingkat pendidikan pada kuesioner diperoleh

data pada Tabel 4.2, Tingkat Pendidikan Strata satu (S1) 89,4% sebanyak 59

responden dan Magister (S2) 10,6% sebanyak 7 responden. Jenis tingkat

pendidikan yang tidak terdapat dalam penelitian ini adalah SMA, Akademi, dan

Doctor (S3). Dapat disimpulkan Tingkat Pendidikan Strata Satu (S1) adalah

responden terbanyak dalam penelitian ini.

Pengalaman kerja yang dimiliki responden-responden dalam penelitian ini

beragam. Tabel 4.2 menunjukan responden memiliki waktu kerja pada perusahaan

mereka di atas 15 Tahun dengan persentase 51,5%, waktu kerja responden lainnya

diikuti dengan lama kerja 1-5 Tahun 22,7%, 11-15 Tahun 18,2%, 6-10 Tahun 7,6%.

Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak yang memiliki lama kerja di atas

15 tahun.

Secara umum jabatan manajer dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Top Manajer,

Middle Manajer, dan Low Manajer. Middle manajer terdiri dari Manajer

Administrasi, Manajer Humas, Manajer Keuangan, Manajer Operasional, Manajer

Page 4: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

40

Pemasaran, Manajer R&D, dan Manajer SDM. Berdasarkan Tabel 4.2 sebagian

besar responden adalah middle manajer dengan persentase 62,3% yang terbagi pada

middle-middle manajer. Low manajer dengan persentase 28,8% menempati

responden terbanyak ke 2 dan diikuti Top Manajer dengan persentase 7,6%.

4.3. Hasil Pengujian Alat Pengumpulan Data

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Konstruk

Validitas konstruk digunakan untuk menunjukan seberapa baik hasil-hasil

yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur sesuai dengan teori-teori yang

digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk (Hartono, 2004). Pengujian

dilakukan dengan bantuan program SPSS yaitu pengujian Factor Analysis. Berikut

hasil dari uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Rotated Component Matrix:

Langkah pertama pengujian Pada Tabel 4.3 Hasil dari pengujian KMO

adalah 0,820 > 0,5 dan Bartlett's Test signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal

tersebut yang memenuhi syarat maka analisis ini dapat digunakan. Berikut

dilakukan analisis pengujian selanjutnya:

Tabel 4.3 Pengujian KMO ke-1

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,820

Bartlett's Test of

Sphericity

Sig.

0,000

Sumber: Lampiran 3a

Page 5: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

41

Keterangan

CI : CSR Internal

CE : CSR Eksternal

MK : Motivasi Karyawan

KP : Kinerja Perusahaan

Tabel 4.4 Rotated Component Matrix ke-1

Component

1 2 3 4

CI1 .726

CI2 .406 .707

CI3 .725

CI4 .732

CI5 .488

CI6 .484 .565

CI7 .735

CI8 .611 .462

CI9 .440

CI10 .627 .409

CI11 .702 .428

CE1 .474 .568 .432

CE2 .670 .507

CE3 .499 .598

CE4 .694

CE5 .510 .470

CE6 .792

CE7 .614

CE8 .484 .612

CE9 .662

CE10 .808

MK1 .480 .584

MK2 .680 .521

MK3 .491 .475

MK4 .490 .542

MK5 .704

MK6 .815

KP1 .742

KP2 .513 .434

KP3 .454 .679

KP4 .817

Sumber: Lampiran 3a

Page 6: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

42

Langkah kedua pada Tabel 4.4 Rotated Component Matrix, pernyataan yang

valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel CSR Internal indikator

yang valid terlihat pada CI2,CI3,CI7,CI9,CI10. Variabel CSR Eksternal indikator

yang valid terlihat pada CE1,CE3,CE4,CE5,CE8. Variabel Motivasi Karyawan

indikator yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6. Variabel Kinerja Perusahaan

indikator yang valid terlihat pada KP1,KP2,KP3. Banyak indikator pernyataan yang

tidak valid harus dieleminasi dan diuji ulang.

Pengujian selanjutnya setelah mengeliminasi indikator yang tidak valid

Pada Tabel 4.5 Hasil dari pengujian KMO adalah 0,853 > 0,5 dan Bartlett's Test

signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal tersebut yang memenuhi syarat maka

analisis ini dapat digunakan kembali.

Langkah selanjutnya melihat kembali Tabel 4.4 Rotated Component Matrix,

pernyataan yang valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel CSR

Internal indikator yang valid terlihat pada CI2,CI9,CI10. Variabel CSR Eksternal

indikator yang valid terlihat pada CE4,CE5. Variabel Motivasi Karyawan indikator

yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6. Variabel Kinerja Perusahaan indikator

yang valid terlihat pada KP1,KP3. Beberapa indikator pernyataan terlihat masih

tidak valid harus kembali dieleminasi dan di uji ulang.

Tabel 4.5 Pengujian KMO ke-2

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,853

Bartlett's Test of

Sphericity Sig. 0,000

Sumber: Lampiran 3a

Page 7: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

43

Pengujian selanjutnya setelah mengeliminasi indikator yang tidak valid

Pada Tabel 4.6. Hasil dari pengujian KMO adalah 0,818 > 0,5 dan Bartlett's Test

signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal tersebut yang memenuhi syarat maka

Tabel 4.6 Rotated Component Matrix ke-2

Component

1 2 3 4

CI2 .591

CI3 .653 .462

CI7 .719

CI9 .498 .471

CI10 .457 .508

CE1 .709

CE3 .725

CE4 .648 .408

CE5 .710

CE8 .843

MK1 .823

MK3 .761 .439

MK6 .677 .489

KP1 .838

KP2 .756

KP3 .757

Sumber: Lampiran 3a

Tabel 4.7 Pengujian KMO Indikator yang Valid

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,818

Bartlett's Test of

Sphericity Sig. 0,000

Sumber: Lampiran 3a

Page 8: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

44

analisis ini dapat digunakan kembali. Berikut dilakukan analisis pengujian

selanjutnya:

Langkah selanjutnya dapat dilihat melalui Tabel 4.8 Rotated Component

Matrix, pernyataan yang valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel

CSR Internal indikator yang valid terlihat pada CI2,CI9,CI10, indikator tersebut

termasuk dalam dimensi tempat kerja dan pendapatan yang layak. Variabel CSR

Eksternal indikator yang valid terlihat pada CE4,CE5, indikator tersebut termasuk

dalam dimensi kontribusi terhadap masyarakat lokal. Variabel Motivasi Karyawan

indikator yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6, indikator tersebut termasuk

dalam dimensi motivasi diri dalam melaksanakan tugas. Variabel Kinerja

Perusahaan indikator yang valid terlihat pada KP1,KP3, indikator tersebut termasuk

dalam dimensi reputasi perusahaan dan kondisi pasar perusahaan yang baik.

Berdasarkan Tabel 4.8 Rotated Component Matrix terlihat semua indikator variabel

Tabel 4.8 Rotated Component Matrix

Indikator yang Valid

Component

1 2 3 4

CI2 .787

CI9 .777

CI10 .739

CE4 .845

CE5 .762

MK1 .782

MK3 .569 .500

MK6 .822

KP1 .911

KP3 .737

Sumber: Lampiran 3a

Page 9: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

45

telah berkelompok pada setiap variabel. Dapat disimpulkan bahwa indikator-

indikator tersebut telah menunjukan hasil-hasil dalam pengukuran Factor Analysis

sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya.

Dengan ini pengujian ini dinyatakan valid dan dapat dilakukan pengujian

selanjutnya.

4.3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana alat

ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ghozali, 2006). Dalam menghitung

reliabilitas suatu data dapat digunakan pendekatan Cronbach’s Alpha. Bila nilai

Cronbach’s lebih kecil dari 0,6 maka item x dinyatakan tidak reliabel dan bila nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka item x dinyatakan reliabel. Tabel

berikut menunjukan hasil dari Uji Reliabilitas pada kuesioner yang digunakan

dalam penelitian:

Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel CSR Internal, CSR Eksternal,

Motivasi Karyawan, dan Kinerja Perusahaan dalam penelitian menunjukan

Cronbach’s Alpha > 0,6, hasil Cronbach’s alpha variabel CSR Eksternal yang

Tabel 4.9 Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

CSR Internal 0,798 Reliabel

CSR Eksternal 0,687 Reliabel

Motivasi Karyawan 0,780 Reliabel

Kinerja Perusahaan 0,882 Reliabel

Sumber: Lampiran 3b

Page 10: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

46

menunjukan hasil yang terendah diantara 4 variabel berikut. Berdasarkan hasil

pengujian reliabilitas dapat dikatakan semua variabel dalam penelitian ini telah

reliabel dan dapat dilakukan proses analisis selanjutnya.

4.4 Statistik Deskriptif

Persepsi responden terhadap setiap variabel dalam penelitian ini ditunjukan

dengan statistik deskriptif dengan kriteria Rendah, Sedang, dan Tinggi. Kriteria

tersebut dilihat dari hasil mean yang sesuai dengan kategori dan kisaran teoritis

yang berbeda. Berikut hasil mean tersebut:

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel CSR Internal adalah

4,26 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan indikator yang diterima,

CSR Internal yang telah dilakukan perusahaan berupa pemberian tempat kerja dan

pendapatan yang layak direspon baik oleh karyawannya.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel CSR Eksternal adalah

3,98 yang termasuk dalam kategori tinggi namun terendah diantara variabel lainya.

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel

Variabel Mean Kisaran

Teoritis

Kategori Keterangan

Rendah Sedang Tinggi

CSR

Internal 4,26 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi

CSR

Eksternal 3,98 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi

Motivasi

Karyawan 4,35 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi

Kinerja

Perusahaan 4,33 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi

Sumber: Lampiran 4b

Page 11: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

47

Berdasarkan indikator yang diterima, CSR Eksternal berupa kontribusi terhadap

masyarakat lokal direspon baik oleh karyawan.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel Motivasi Karyawan

adalah 4,33 yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini berarti Motivasi Karyawan

tinggi dengan program CSR yang dilakukan perusahaan mempengaruhi motivasi

karyawan.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel Kinerja Perusahaan

adalah 4,23 yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini berarti karyawan merasa

Kinerja Perusahaan mereka telah baik.

Tabel 4.11 Compare Mean Kelompok

Industri Perusahaan

CSR

Internal

CSR

Eksternal

Motivasi

Karyawan

Kinerja

Perusahaan

Jamu

PT. Industri Jamu

Jago 3,87 4,06 4,42 4,38

PT. Industri Jamu

Borobudur 4,38 4,21 4,52 4,50

PT. Ny. Meneer 4,24 3,86 3,76 4,07 PT. Leo Agung

Raya 5,00 4,25 4,33 5,00

Textile PT. Damaitex 4,43 4,21 4,71 4,36 PT. Arindo

Garmentama 3,78 3,83 4,22 4,17

Farmasi PT. Shamprindo

Perdana 4,75 4,00 4,84 4,88

PT. Dasa Gaya 4,33 4,63 4,59 4,75

Percetakan PT. Maju Jaya

Sarana Grafika 4,43 4,25 4,50 4,14

Percetakan Laris 4,42 3,75 4,42 4,13

Besi PT. Fumira 4,28 4,17 4,06 4,17 CV. Metalindo

Manunggal 3,50 3,00 4,17 4,25

Makanan

PT. Dyriana 3,89 3,33 4,22 3,83

Jessy Cakes 4,33 3,17 4,44 4,50

Mie Citra Mandiri 3,51 3,00 4,16 4,25

Sumber: Pengolahan Data, 2016

Page 12: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

48

Pada Tabel 4.11 Compare Mean dilakukan dengan cara melakukan rata-rata

respon jawaban responden pada setiap perusahaan dan membandingkan

berbasarkan kelompok 6 jenis kelompok industry sejenis. Hasil dalam penelitian ini

dalam skala organisasi, sehingga diperlukan perbandingan berdasarkan kelompok

industri untuk mengetahui respon responden terhadap variabel dalam penelitian.

Pada kelompok industri jamu disimpulkan CSR Internal dengan respon baik

ditunjukan pada PT. Leo Agung Raya dengan rata-rata 5,00. CSR Eksternal pada

PT. Leo Agung Raya juga menunjukan rata-rata respon yang paling tinggi diantara

4 perusahaan kelompoknya yaitu 4,25. CSR Internal dan CSR Eksternal yang telah

dilakukan PT. Leo Agung Raya telah lebih baik dibandingkan perusahaan pada

Page 13: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

49

sejenisnya. Pada Kinerja Perusahaan rata-rata respon tertinggi juga ditunjukan oleh

PT. Leo Agung Raya 5,00 dan rata-rata respon Kinerja Perusahaan terendah PT.

Nyonya Meneer 4,07. Pada kelompok industri jamu disimpulkan PT. Leo Agung

Raya memiliki kinerja yang paling baik dibandingkan dengan 4 perusahaan

sejenisnya.

Pada Tabel 4.11 Compare Mean terdapat 2 perusahaan kelompok industri

textile. CSR Internal dan CSR Eksternal PT. Damaitex menunjukan respon rata-

rata 4,43 dan 4,21 lebih baik dibandingkan PT. Arindo Garmentama dengan rata-

rata respon 3,78 dan 3,83. Dapat disimpulkan CSR Internal dan Eksternal PT.

Damaitex lebih baik dibandingkan PT. Arindo Garmentama. Hasil rata-rata respon

kinerja perusahaan juga menunjukan hasil yang konsisten rata-rata skala kinerja

perusahaan PT. Damaitex 4,36 lebih baik dibandingkan dengan PT. Arindo

Garmentama 4,17. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini, Kinerja PT. Damaitex

paling baik dalam kelompok industri textile.

Kelompok industri selanjutnya adalah farmasi. CSR Internal dengan respon

rata-rata skala tertinggi PT. Shamprindo Perdana 4,75 dan respon CSR Eksternal

rata-rata skala tertinggi PT. Dasa Gaya 4,63. Berdasarkan hasil CSR Internal dan

CSR Eksternal kedua perusahaan tersebut menunjukan hasil yang tidak konsisten,

pada rata-rata respon skala kinerja perusahaan tertinggi ditunjukan PT. Shamprindo

Perdana 4,88. Kinerja PT. Shamprindo Perdana paling baik pada industri

sejenisnya.

Page 14: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

50

Kelompok industri percetakan skala rata-rata respon tertinggi CSR Internal

dan CSR Eksternal pada PT. Maju Jaya Sarana Grafika 4,43 dan 4,25. Hasil rata-

rata respon skala kinerja perusahaan tertinggi ditunjukan pada PT. Maju Jaya

Sarana Grafika 4,14 lebih baik dibandingkan Percetakan Laris 4,13. Pada kelompok

industri percetakan dapat disimpulkan CSR Internal, Eksternal dan Kinerja

Perusahaan yang telah baik adalah PT. Maju Jaya Sarana Grafika.

Kelompok Industri pengolahan besi rata-rata respon pada CSR Internal dan

CSR Eksternal tertinggi pada PT. Fumira 4,28 dan 4,17. Sedangkan rata-rata respon

kinerja perusahaan pada CV. Metalindo Manunggal 4,25 sedangkan PT. Fumira

4,17, hal ini tidak konsisten dengan hasil rata-rata respon CSR Internal dan CSR

Eksternal. Dapat disimpulkan yang telah melakukan CSR Internal dan Eksternal

dengan baik adalah PT. Fumira dan kinerja perusahaan terbaik adalah CV.

Metalindo Manunggal.

Kelompok industri yang terakhir adalah makanan, dengan rata-rata respon

CSR Internal tertinggi pada Jessy Cakes 4,33 dan CSR Eksternal pada PT. Dyriana

3,33. Sedangkan rata-rata respon kinerja perusahaan Jessy Cakes 4,50 paling tinggi

dibandingkan dengan kedua perusahaan sejenisnya. Dapat disimpulkan CSR

Internal yang telah baik dilakukan oleh Jessy Cakes, CSR Eksternal oleh PT.

Dyriana dan Kinerja perusahaan paling baik dalam kelompok industri makanan

dalam penelitian ini adalah Jessy Cakes.

4.5. Analisis Measurement Model

Computation of degress of freedom (Default Model)

Page 15: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

51

Tabel 4.10 menunjukan bahwa jumlah momen sampel sebanyak 10,

sedangkan jumlah parameter yang diestimasi adalah 9. (Degrees of Freedom) DF

sebesar (10-9)=1, dapat dikatakan DF sudah bernilai positif. Pada Result (Default

Model) juga menunjukan kalimat Minimum was achieved yang artinya DF telah

memadahi/model layak dan dapat dilakukan analisis selanjutnya.

Analisis selanjutnya dapat dilakukan apabila sebuah measurement model

terbukti valid sehingga perlu dilakukan analisis hubungan indikator dengan

konstruknya. Hasil pengujian Model dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.12 Notes for Models

Number of Distinct Sample Moments 10

Number of Distinct Parameter to be Estimated 9

Degrees of Freedom (10-9) 1

Minimum was achieved

Chi-Square 19,509

Degrees of Freedom 1

Probability Level 0,000

Sumber: Lampiran 6a

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Goodness of Fit

Keterangan Default Model Saturated

Model

Independence

Model Hasil

CMIN 19,509 0,000 98,389 Fit

CMIN/DF 19,509 - 16,398 Tidak

GFI 0,885 1,0 0,520 Fit

AGFI -0,148 - 0,2 Tidak

Page 16: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

52

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa CMIN pada Default Model

sebesar 19,509, hal ini dapat dikatakan baik karena hasil CMIN Default Model

berada diantara hasil CMIN Saturated Model dan CMIN Independence Model.

Hasil CMIN/DF menunjukan hasil 19,509, hasil ini dikatakan tidak fit, karena hasil

yang baik seharusnya bernilai < 3. Hasil GFI menunjukan angka 0,885 dan AGFI -

0,148, hasil dapat dikatakan fit apabila berada di rentang 0 sampai 1, hasil fit hanya

pada GFI.

NFI,CFI, IFI, dan RFI menunjukan hasil 0,802; 0,8; 0,810; dan -0,190. Hasil

dari NFI, CFI, IFI telah fit karena berada pada rentang 0 sampai 1, sedangkan RFI

tidak pada rentang tersebut sehingga tidak dapat dikatakan fit. Pada hasil uji

Parsimony Fit Indices (PRATIO, PNFI, PCFI) menunjukan hasil berada di range

values, yaitu berada diantara 0 sampai 1 dengan hasil 0,167; 0,134; 0,133.

Berdasarkan hasil pengukuran-pengukuran 12 item Goodness of Fit, 3 item tidak

lolos uji fit. Hasil Goodness of Fit item-item pada penelitian ini telah lolos lebih

dari 50% dari total Goodness of Fit yang dipakai, maka dapat dikatakan model

sudah fit sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya (Wijanto, 2008:44-56).

NFI 0,802 1,0 0,000 Fit

CFI 0,8 1,0 0,000 Fit

IFI 0,810 1,0 0,000 Fit

RFI -0,190 - 0,000 Tidak

PRATIO 0,167 0,000 1,0 Fit

PNFI 0,134 0,000 0,000 Fit

PCFI 0,133 0,000 0,000 Fit

Sumber: Lampiran 5

Page 17: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

53

4.6. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Structural

Equation Modeling (SEM) dengan program AMOS 21 dengan tingkat keyakinan

90% yang berarti batas error 10%. Analisis signifikansi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Keterangan:

CI : CSR Internal

CE : CSR Eksternal

MK : Motivasi Karyawan

KP : Kinerja Perusahaan

Structural Equation Modeling Intervening

Tabel 4.14 Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P

CI → MK .558 .096 5.844 ***

CE → MK .168 .093 1.797 .072

MK → KP .436 .125 3.492 ***

CE → KP .202 .096 2.095 .036

CI → KP .238 .119 2.006 .045

Sumber: Lampiran 6a

Page 18: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

54

Sumber: Pengolahan data, 2016

Analisis pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat Critial Ratio (CR)

yang terdapat pada Tabel 4.14 Regression Weight dengan melihat nilai P yang

menentukan hubungan antar variabel signifikan atau tidak. Kriteria penerimaan

hubungan antar variabel pada tingkat probabilitas signifikansi kurang dari α=10%.

Berdasarkan Tabel 4.14, hubungan variabel CSR Internal terhadap variabel

Movitasi Karyawan menunjukan hasil signifikan **** dengan nilai β=0,56 positif.

Hubungan variabel CSR Eksternal terhadap variabel Movitasi Karyawan

menunjukan hasil signifikan 0,072 < 0,10 dengan nilai β=0,17 positif. Hubungan

Variabel Motivasi Karyawan terhadap variabel Kinerja Perusahaan menunjukan

hasil signifikan **** dengan nilai β=0,44 positif.

Dalam model penelitian variabel intervening terdapat syarat bahwa variabel

independen terhadap variabel dependen juga disyaratkan signifikan. Tabel 4.14

Regression Weight variabel CSR Internal terhadap variabel Kinerja perusahaan

menunjukan nilai 0,045 < 0,10 nilai β=0,24 positif dan variabel CSR Eksternal

terhadap variabel Kinerja perusahaan menunjukan nilai 0,036 < 0,10 nilai β=0,20

positif. Kedua hubungan antar variabel independen dan dependen tersebut telah

signifikan sehingga memenuhi syarat variabel intervening.

Page 19: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

55

4.6.1. Hipotesis 1 CSR Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja

Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai variabel intervening

Hubungan CSR Internal terhadap Kinerja Perusahaan dengan pengaruh

pemediasi Motivasi Karyawan, dapat disimpulkan berdasarkan pengujian

Regression Weight pada program AMOS 21 dan Sobel Test. Hasil tersebut dapat

dianalisis melalui Tabel 4.14; Tabel 4.15, dapat diambil kesimpulan mengenai

penerimaan hipotesis. Tabel 4.14 Regression Weight CSR Internal terhadap

Motivasi Karyawan memiliki tingkat probabilitas signifikansi 0,000 < 0,10 dengan

nilai β=0,56 menunjukan hasil arah positif, hasil ini dapat dikatakan CSR Internal

yang diberikan perusahaan kepada karyawan berpengaruh signifikan positif

terhadap Motivasi Karyawan.

Motivasi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan memiliki tingkat

probabilitas signifikansi 0,000 < 0,10 dengan nilai β=0,44 menunjukan hasil arah

positif, hasil ini dapat dikatakan Motivasi Karyawan dalam bentuk persepsi yang

dibangun perusahaan kepada mereka, berpengaruh signifikan positif terhadap

Kinerja Perusahaan. Dalam model penelitian variabel intervening terdapat syarat

bahwa variabel independen terhadap variabel dependen juga disyaratkan signifikan.

Tabel 4.14 Regression Weight variabel CSR Internal terhadap variabel Kinerja

Perusahaan menunjukan nilai 0,045 < 0,10 dengan nilai β=0,24 menunjukan hasil

arah positif. Signifikansi pada Regression Weight telah diterima karena P-Value

kurang dari nilai α=10%. Secara keseluruhan dengan melihat nilai β(Beta) dapat

disimpulkan hubungan antar variabel telah signifikan dengan arah positif.

Page 20: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

56

Salah satu kelemahan AMOS 21 dibanding dengan program SEM lainnya

seperti terletak pada tidak dapat diketahui signifikan tidaknya peranan tidak

langsung (indirect effect). Sebelum menentukan kesimpulan penerimaan hipotesis

terlebih dahulu diperlukan pengujian indirect effect tersebut dengan bantuan Sobel

Test Analisis.

Hasil Sobel Test Hipotesis 1

Tabel 4.15 Sobel Test Hipotesis 1

Sumber: Lampiran 6b

Hasil uji indirect effect pada Sobel Test pada Tabel 4.15 P-Value pengujian

baik sobel (0,002), Aroian (0,003), Goodman Test (0,002) ketiganya kurang dari

nilai α=10%. Berdasarkan ketiga pengujian tersebut hasil uji Indirect Effect

Motivasi Karyawan pada hipotesis 1 diterima.

Pengaruh Variabel Mediasi Motivasi Karyawan kepada Variabel

Independen CSR Internal dan Variabel Dependen Kinerja Perusahaan menunjukan

hasil mengenai jenis variabel mediasi. Pengaruh CSR Internal terhadap Kinerja

Perusahaan sebelum dimediasi oleh Motivasi Karyawan menunjukan hasil yang

signifikan positif, dan setelah dipengaruhi variabel mediasi Motivasi Karyawan

hubungan variabel CSR Internal terhadap Kinerja perusahaan tetap signifikan

Page 21: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

57

positif. Dapat disimpulkan bahwa Motivasi Karyawan dalam hipotesis pertama ini

adalah Partial Mediation.

Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H1, CSR

Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi

Karyawan sebagai Variabel Intervening diterima.

4.6.2. Hipotesis 2 CSR Eksternal berpengaruh positif terhadap Kinerja

Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai variabel intervening

Hubungan CSR Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan dengan pengaruh

pemediasi Motivasi Karyawan, dapat disimpulkan berdasarkan pengujian

Regression Weight pada program AMOS 21 dan Sobel Test. Hasil tersebut dapat

dilihat pada Tabel 4.14; Tabel 4.16, dapat diambil kesimpulan mengenai

penerimaan hipotesis. Tabel 4.14 Regression Weight CSR Eksternal terhadap

Motivasi Karyawan memiliki tingkat probabilitas signifikansi 0,072 < 0,10 dengan

nilai β=0,17 menunjukan hasil arah positif, hasil ini dapat dikatakan CSR Eksternal

yang diberikan perusahaan kepada masyarakat setempat berpengaruh signifikan

positif terhadap Motivasi Karyawan.

Motivasi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan memiliki tingkat

probabilitas signifikansi 0,000 < 0,10 dengan nilai β=0,44 menunjukan hasil arah

positif, hasil ini dapat dikatakan Motivasi Karyawan dalam bentuk persepsi yang

dibangun perusahaan kepada mereka, berpengaruh signifikan positif terhadap

Kinerja Perusahaan. Dalam model penelitian variabel intervening terdapat syarat

bahwa variabel independen terhadap variabel dependen juga disyaratkan signifikan.

Page 22: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

58

Tabel 4.14 Regression Weight variabel CSR Eksternal terhadap variabel Kinerja

Perusahaan menunjukan nilai 0,036 < 0,10 dengan nilai β=0,20 menunjukan hasil

arah positif. Signifikansi pada Regression Weight telah diterima karena P-Value

kurang dari nilai α=10%. Secara keseluruhan dengan melihat nilai β(Beta) dapat

disimpulkan hubungan antar variabel telah signifikan dengan arah positif.

Sebelum menentukan kesimpulan penerimaan hipotesis ke 2 kembali

diperlukan pengujian indirect effect tersebut dengan bantuan Sobel Test Analisis

Hasil Sobel Test Hipotesis 2

Tabel 4.16 Sobel Test Hipotesis 2

Sumber: Lampiran 6b

Hasil uji indirect effect pada Sobel Test pada Tabel 4.16 P-Value sobel

(0,10), Aroian (0,12), Goodman Test (0,09). Hasil sobel dan aroian menunjukan P-

Value lebih besar dari α=10%, tetapi hasil dari Goodman Test menunjukan P-Value

lebih kecil dari α=10%. Analisis penerimaan Sobel Test dapat dilihat melalui salah

satu diantara sobel, Aroian, Goodman Test (Murniati dkk, 2013). Berdasarkan uji

Goodman Test, hasil uji Indirect Effect Motivasi Karyawan pada hipotesis kedua

ini masih dapat diterima.

Pengaruh Variabel Mediasi Motivasi Karyawan kepada Variabel

Independen CSR Eksternal dan Variabel Dependen Kinerja Perusahaan

Page 23: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

59

menunjukan hasil mengenai jenis variabel mediasi. Pengaruh CSR Eksternal

terhadap Kinerja Perusahaan sebelum dimediasi oleh Motivasi Karyawan

menunjukan hasil yang signifikan positif, dan setelah dipengaruhi variabel mediasi

Motivasi Karyawan hubungan variabel CSR Eksternal terhadap Kinerja perusahaan

tetap signifikan positif. Dapat disimpulkan bahwa Motivasi Karyawan dalam

hipotesis kedua ini adalah Partial Mediation.

Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H2, CSR

Eksternal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi

Karyawan sebagai Variabel Intervening diterima.

4.7. Hasil dan Analisis

Berdasarkan hasil analisis-analisis dalam penelitian ini, Corporate Social

Responsibility(CSR) yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan sampel terhadap

stakeholdernya beragam. Hasil pengujian validitas konstruk, indikator dengan

menggunakan Factor Analysis disimpulkan, CSR Internal dengan dimensi tempat

kerja dan pendapatan yang layak telah menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan

teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Sedangkan

dimensi CSR training pada karyawan disimpulkan tidak menunjukan hasil-hasil

yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu

konstruknya.

Pada CSR Eksternal pada perusahaan sampel yang telah menunjukan hasil-

hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu

konstruknya yaitu dimensi kontribusi perusahaan terhadap masyarakat lokal.

Page 24: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

60

Dimensi yang tidak menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang

digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya yaitu penanganan pada

pelanggan dan mitra bisnis.

Pada Motivasi Karyawan menunjukan bagaimana mereka percaya akan

kemampuan mereka, berdasarkan hasil Factor Analysis, Indikator yang telah

menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk

mendefinisikan suatu konstruknya yaitu kepuasan, kebanggaan, dan keefektifan

karyawan melaksanakan tugasnya sedangkan beberapa indikator yang lain belum.

Kinerja Perusahaan merupakan tolak ukur bagaimana menilai sebuah organisasi,

pada penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan Factor Analisis, indikator pada

perusahaaan-perusahaan sampel telah memiliki reputasi dan pasar yang lebih baik

dibandingkan kompetitornya telah menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan

teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Sedangkan

indikator keberhasilan dalam strategi pengelolaan keuangan dan meraih laba tinggi

tahunan belum menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang

digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Respon responden akan

kinerja perusahaan tidak terlepas dari hubungan motivasi yang ada dalam diri

mereka sehingga menimbulkan kepuasan kerja. Dalam menganalisis variabel dalam

penelitian ini dapat ditarik kesimpulan CSR, Motivasi, dan kinerja mendapatkan

rata-rata respon yang baik oleh para responden.

CSR Internal dan Eksternal menunjukan hasil yang signifikan positif pada

uji hipotesis terhadap motivasi karyawan, hal ini dapat disimpulkan respon

responden terhadap CSR telah baik, dimana hal tersebut mempengaruhi persepsi

Page 25: BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Respondenrepository.unika.ac.id/13257/5/12.60.0110 Andreas Suryawan Pakunegoro BAB IV.pdf · ANALISIS DAN PEMBAHASAN . 4.1. Data Responden

61

mereka dalam bentuk Motivasi yang menimbulkan dorongan kerja. Berdasarkan

teori motivasi yang digunakan, dalam Two Factors Theory CSR Internal dan

Eksternal terhadap Motivasi Karyawan mencakup dalam Hiegene Factors(faktor

kesehatan) dimana CSR Internal dan Eksternal terbukti dapat menjadi faktor

ekstrinsik yang mempengaruhi Motivasi Karyawan. Motivasi Karyawan juga

menunjukan hasil yang signifikan positif terhadap kinerja perusahaan, motivasi

dalam bentuk dorongan dalam diri tersebut berdampak pada apa yang mereka

kerjakan, dorongan kerja tersebut mempengaruhi Kinerja Perusahaan tempat

mereka bekerja. Pada penelitian ini menguji apakah motivasi karyawan dapat

menjadi variabel intervening terhadap variabel CSR Internal dan CSR Eksternal,

uji indirect effect telah menunjukan Motivasi Karyawan dapat menjadi Partial

Mediation.