BAB IV ANALISIS DAN PEMB AHAS AN · ANALISIS DAN PEMB AHAS AN 4.1. Gambaran IJ muni Obyek...
Transcript of BAB IV ANALISIS DAN PEMB AHAS AN · ANALISIS DAN PEMB AHAS AN 4.1. Gambaran IJ muni Obyek...
BAB IV
ANALISIS DAN PEMB AHAS AN
4.1. Gambaran IJ muni Obyek Penelitian
Karena perusahaan keberatan dalam memberikan data-data
yang bersifat intern, maka secara umum dapat dijelaskan bahwa PT "X"
adalah salah satu jasa kontraktor kelas A yang sudah terkenal. Dengan
adanya berbagai cabang di kota-kota di Indonesia yang kantor pusatnya
berada di Jakarta, sudah tentu sangat banyak proyek yang telah
diselesaikan. Salah satunya adalah proyek dimana penulis melakukan
penelitian.
Gambaran tentang proyek itu sendiri dapat dijelaskan sebagai
berikut:
• Data-data umum
Lokasi Proyek
• Sebelahutara : Gedung BAPPARDA Kodya Surabaya • Sebelah selatan : Gedung Menara Bumi Bapindo • Sebelah barat : Jl. Basuki Rachmat • Sebelah timur : Gedung perkantoran Jl. Jend. Sudirman
Data-data Proyek Secara Garis Besar:
• Luas tanah ± 1671 m2
• Luas bangunan : ± 14707 m2
50
51
Data-data Bangunan • Jumlah basement 1 lantai • Jumlah lantai 20 lantai • Tinggj bangunan 63,7 m • Kedalaman bangunan : -4,5 m
• Data-Data Spesifikasi Proyek
Dalam tahapan pengerjaan
bersangkutan adalah: • Pemilik proyek
• Kontraktor utama • Kontraktor arsitektur • Konsultan struktur • Sub Kontraktor;
Pondasi & peralatan • Supplier Beton Ready-mix • Pengetesan tanah • Pengetesan beton
• Struktur Organisasi Proyek
Struktur orgamsasi proyek dapat digambarkan:
Pemilik Proyek
P.T. MAHADHKA GtRINOA
Design and M M
P.T.TC"
Design (Koordinator)
P.T.TC
Perencana
Arsitektur Struktur M / E dll
pondasi, adapun pihak-pihak yang
P.T. MAHADHDCA GIR1NDA (OMETRACO GROUP) P.T. "X" P.T. Duta Cermat Mandiri P.T. Davy Sukamta & Partners
P.T. Borland Nusantara P.T. Indosipa P.T. Testana Engineering, Inc. Lab. beton U.K. Petra/Borland Corp.
Build (Manajemen Kbnstruksi)
P.T. MAHADHKA OIRINOA (-
Pelaksana
P.T.-T Sur>Kontraktor
Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek
52
• Kerangka Kerja Penelitian
Pengembangan SDM
Unsur-Unsur Dasar
Ability Opportunity Motivation
Produktivitas
Pemilihan Unsur Dasar Motivasi
Efektifitas Efisiensi Kualitas
Faktor-faktor Motivasi Teori Motivasi Maslow
Kuesioner Penilaian Produktivitas
Pengumpulan dan Pongolahan Data
Analisa Regresi dan Analisa Korelasi
i Pengujian Hipotesa
Motivasi mempengaruhi peningkatan produktivitas
Efisiensi biaya
Kesimpulan dan Saran
Gambar 2. Kerangka Kerja Penelitian
4.2. Diskripsi Hasil Penelitian
Dalam diskripsi hasil penelitian ini, data-data dalam satuan
ordinal. Dengan adanya diskripsi hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan alternatif pemikiran tentang bagaimana memecahkan
permasalahan yang ada.
53
Standard pemlaian yang dipakai iintuk variabel motivasi dalam
bentuk ordinal adalah:
Keterangan Skala
Sangat setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1
Standard penilaian yang dipakai untuk variabel produktivitas
dalam bentuk ordinal adalah:
Keterangan Skala 82,55 - 86,45 5 78,65 - 82,55 4 74,75 - 78,65 3 70,85 - 74,75 2 66,95 - 70,85 1
Diskripsi hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:
Untuk pertanyaan pertama pada kuesioner yaitu mengenai
pembenan gaji, sebagian besar tukang termotivasi dengan adanya
pemberian gaji. Dari 40 responden (tukang), 30 orang (75%)
menyatakan termotivasi dalam bekerja dan 10 orang (25%) sangat
termotivasi dalam bekerja Sub variabel Temberian gaji' tersebut
memiliki mean sebesar 4,25 dan standard deviasi sebesar 0,44. Dari
data yang ada dapat disimpulkan bahwa pemberian gaji memotivasi
tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan kedua pada kuesioner yaitu mengenai
pembenan premi, dari 40 responden, 25 orang (62,5%) menyatakan
termotivasi dengan adanya pembenan premi. Sedangkan 15 orang
(37,5%) yang lain menyatakan tidak terpengaruh (netral) dengan
adanya pembenan premi. Ini bisa disebabkan karena banyak hal
misalnya kurangnya informasi tentang premi. Sub variabel 'Pemberian
Premi' tersebut memiliki mean sebesar 3,63 dan standard deviasi
sebesar 0,56. Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa pemberian
premi cukup memoti vasi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ketiga pada kuesioner yaitu mengenai
tunjangan perawatan/pengobatan, sebagaian besar tukang termotivasi
dengan adanya pemberian tunjangan perawatan/pengobatan. Dari 40
responden, 29 orang (72,5%) menyatakan termotivasi dalam bekerja.
Sedangkan 11 orang (27,5%) yang lain sangat termotivasi dalam
bekerja Sub variabel 'tunjangan perawatan/pengobatan' tersebut
memiliki mean sebesar 4,28 dan standard deviasi sebesar 0,45. Dari
data yang ada dapat disimpulkan bahwa pemberian tunjangan
perawatan/pengobatan memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan keempat pada kuesioner yaitu mengenai
tunjangan kematian, dari 40 responden, 19 orang (47,5%) menyatakan
tidak terpengaruh, 20 orang (50%) menyatakan tennotivasi dan 1 orang
(2,5%) menyatakan sangat teimotivasi. Hasil ini bisa disebabkan karena
responden belum pernah mengalami kecelakaan yang berakibat sampai
pada kematian. Sehingga responden belum tahu pentingnya tunjangan
kematian. Sub variabel 'Tunjangan Kematian' tersebut memiliki mean
3,58 dan standard deviasi sebesar 0,55. Dari data-data yang ada dapat
disimpulkan bahwa pemberian tunjangan kematian cukup memotivasi
tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan kelima pada kuesioner yaitu mengenai
tunjangan hari raya, dari 40 responden, 35 orang (87,5%) menyatakan
tennotivasi dan 5 orang (12,5%) yang lain sangat tennotivasi dengan
adanya pemberian tunjangan hari raya Sub variabel 'Tunjangan hari
raya' tersebut memiliki mean 4,13 dan standard deviasi sebesar 0,34.
Dari data-data yang ada dapat disimpulkan bahwa pemberian tunjangan
hari raya memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan keenam pada kuesioner yaitu mengenai
kontrak kerja, dari 40 responden, 6 orang (15%) menyatakan sangat
tidak tennotivasi, 17 orang (42,5%) menyatakan tidak tennotivasi dan
17 orang (42,5%) yang lain menyatakan tidak terpengaruh dengan
adanya kontrak kerja Sub variabel 'kontrak kerja' tersebut memiliki
mean 2,3 dan standard deviasi sebesar 0,69. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa adanya kontrak kerja tidak memotivasi tukang
dalam bekerja
Untuk pertanyaan ketujuh pada kuesioner yaitu mengenai
asuransi tenaga kerja, sebagian besar responden menyatakan
termotivasi dengan adanya asuransi tenaga kerja Dari 40 responden, 30
orang (75%) menyatakan termotivasi dan 10 orang (25%) menyatakan
sangat termotivasi dalam bekerja Sub variabel 'asuransi tenaga kerja'
tersebut memiliki mean sebesar 4,25 dan standard deviasi sebesar 0,44.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa adanya asuransi tenaga kerja
memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan kedelapan pada kuesioner yaitu mengenai
kualitas perusahaan, dari 40 responden, 13 orang (32,5%) sangat tidak
termotivasi, 20 orang (50%) menyatakan tidak terpengaruh dan 7 orang
(17,5%) menyatakan termotivasi dalam bekerja Sub variabel "kualitas
perusahaan' tersebut memiliki mean sebesar 2,58 dan standard deviasi
sebesar 1,11. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
perusahaan tidak mempengaruhi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan kuesioner kesembilan yaitu mengenai
kebijakan perusahaan, dari 40 responden, 2 orang (5%) menyatakan
tidak termotivasi, 8 orang (20%) menyatakan tidak terpengaruh, 24
orang (60%) menyatakan termotivasi dan 6 orang (15%) menyatakan
sangat termotivasi dalam bekerja. Sub variabel 'kebijaksanaan
perusahaan' tersebut memiliki mean sebesar 3,83 dan standard deviasi
sebesar 0,75. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kebijaksanaan
perusahaan memotivasi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan kesepuluh pada kuesioner yaitu mengenai
perlengkapan kerja, sebagaian besar responden menyatakan termotivaai
dengan adanya perlengkapan kerja. Dari 40 responden, 31 orang
(77,5%) menyatakan termotivasi dan 9 orang (22,5%) menyatakan
sangat termotivasi dalam bekerja. Sub variabel 'perlengkapan kerja'
tersebut memiliki mean sebesar 4,2 dan standard deviasi sebesar 0,41.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa perlengkapan kerja
memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan kesebelas pada kuesioner yaitu mengenai
kesempatan untuk ibadah, dari 40 responden, 7 orang (17,5%)
menyatakan tidak setuju bahwa kesempatan beribadah yang diberikan
perusahaan memotivasi mereka dalam bekerja, 22 orang (55%)
menyatakan tidak terpengaruh dan 11 orang (27,5%) yang lain
menyatakan termotivasi. Sub variabel 'kesempatan untuk ibadah'
tersebut memiliki mean sebesar 3,08 dan standard deviasi sebesar 0,69.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kesempatan untuk beribadah
tidak berpengaruh pada mereka dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ke dua belas pada kuesioner yaitu mengenai
bekerja kelompok, dari 40 responden, 13 orang (32,5%) menyatakan
tidak setuju atau tidak tennotivasi bila bekerja kelompok, 7 orang
(17,5%) menyatakan tidak terpengaruh dan 20 orang (50%) yang lain
menyatakan tennotivasi dalam bekerja Sub variabel 'bekerja kelompok'
tersebut memiliki mean sebesar 3,23 dan standard deviasi sebesar 0,89.
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tukang tidak terpengaruh
bila bekerja kelompok.
Untuk pertanyaan ke tiga belas pada kuesioner yaitu mengenai
kepedulian/dorongan dari rekan, dari 40 responden, 4 orang (10%)
menyatakan sangat tidak tennotivasi, 15 orang (37,5%) menyatakan
tidak tennotivasi, 16 orang (40%) menyatakan tidak terpengaruh dan 5
orang (12,5%) yang lain menyatakan tennotivasi dalam bekerja bila
mendapat dorongan dari rekan. Sub variabel' kepedulian/dorongan dari
rekan' tersebut memiliki mean sebesar 2,6 dan standard deviasi sebesar
0,81. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kepedulian/dorongan
dari rekan tidak berpengaruh terhadap pekerjaan responden.
Untuk pertanyaan ke empat belas pada kuesioner yaitu
mengenai hubungan baik sesama rekan, dari 40 responden, 25 orang
(62,5%) menyatakan termotivasi dan 15 orang (37,5%) menyatakan
sangat termotivasi dalam bekerja Sub variabel Tiubungan baik sesama
rekan' tersebut memiliki mean sebesar 4,38 dan standard deviasi
sebesar 0,49. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
hubungan baik sesama rekan memotivasi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ke lima belas pada kuesioner yaitu
mengenai hubungan baik dengan atasan, dari 40 responden, 13 orang
(32,5%) tidak teTpengaruh dalam bekerja, 16 orang (40%)
termotivasi dan 11 orang (27,5%) yang lain menyatakan sangat
termotivasi dalam bekerja Sub variabel 'hubungan baik dengan atasan'
tersebut memiliki mean sebesar 3,96 dan standard deviasi sebesar 0,77.
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan baik dengan
atasan memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan ke enam belas pada kuesioner yaitu
mengenai sanksi yang diberikan, dari 40 responden, 3 orang (7,5%)
menyatakan sangat tidak termotivasi dalam bekerja 7 orang (17,5%)
menyatakan tidak termotivasi dalam bekerja 10 orang (25%)
menyatakan tidak terpengaruh dalam bekerja dan 20 orang (50%)
menyatakan termotivasi dalam bekerja Sub variabel 'sanksi yang
diberikan' tersebut memiliki mean sebesar 3,2 dan standard deviasi
sanksi yang diberikan tidak berpengauh terhadap tukang dalam
bekerja
Untuk pertanyaan ke tujuh belas pada kuesioner yaitu
lingkungan kerja yang nyaman, dari 40 responden, 11 orang (27,5%)
sangat tidak termotivasi dalam bekerja, 19 orang (47,5%) menyatakan
tidak termotivasi dalam bekerja dan 10 orang (25%) yang lain
menyatakan tidak terpengaruh. Sub variabel lingkungan kerja yang
nyaman' tersebut memiliki mean sebesar 1,95 dan standard deviasi
sebesar 0,71. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja yang nyaman tidak mempenganihi tukang dalam
bekerja
Untuk pertanyaan ke delapan belas pada kuesioner yaitu
mengenai kemampuan diri dalam bekerja, dari 40 responden, 14
orang (35%) berpendapat bahwa kemampuan diri tidak mempenganihi
dalam bekerja, 26 orang (65%) menyatakan bahwa kemampuan
diri memotivasi mereka dalam bekerja Sub variabel 'kemampuan
diri' tersebut memiliki mean sebesar 3,65 dan standar deviasi
sebesar 0,48. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan diri memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan ke sembilan belas pada kuesioner yaitu
mengenai tanggung jawab yang diberikan, dari 40 responden, 2 orang
(5%) berpendapat bahwa tanggung jawab yang diberikan tidak
memotivasi dalam bekerja, 23 orang (57,5%) menyatakan bahwa
tanggung jawab yang diberikan tidak berpengaruh dalam bekerja dan 15
orang (37,5%) yang lain termotivasi dengan adanya tanggung jawab
dalam bekerja yang diberikan. Sub variabel 'tanggung jawab yang
diberikan, tersebut memiliki mean sebesar 3,33 dan standard deviasi
sebesar 0,57. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa
tanggung jawab yang diberikan tidak berpengaruh atau tidak
mempengaruhi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ke dua puluh pada kuesioner yaitu mengenai
kepercayaan dari rekan, dari 40 responden, 15 orang (37,5%)
menyatakan tidak termotivasi, 13 orang (32,5%) menyatakan tidak
terpengaruh dalam bekerja, dan 12 orang (30%) yang lain menyatakan
termotivasi dalam bekerja Sub variabel 'kepercayaan dari rekan'
tersebut memiliki mean sebesar 2,93 dan standard deviasi sebesar 0,83.
Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kepercayaan dari
rekan tidak mempengaruhi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ke dua puluh satu pada kuesioner yaitu
kepercayaan dari atasan, dari 40 responden, 11 orang (27,5%)
menyatakan tidak termotivasi, 17 orang (42,5%) menyatakan tidak
terpenganih dan 12 orang (30%) yang lain menyatakan termotivasi bila
mendapat kepercayaan dari atasan. Sub variabel 'kepercayaan dari
atasan' tersebut memiliki mean sebesar 3,03 dan standard deviasi
sebesar 0,77. Dari data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
kepercayaan dari atasan tidak mempengaruhi tukang dalam bekerja.
Untuk pertanyaan ke dua puluh dua pada kuesioner yaitu
mengenai pemberian penghargaan, dari 40 responden, 8 orang (20%)
menyatakan tidak terpenganih dan 32 orang (80%) yang lain
menyatakan termotivasi dalam bekerja. Sub variabel 'Pemberian
penghargaan' tersebut memiliki mean sebesar 3,78 dan standard deviasi
sebesar 0,42. Dari data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
pemberian penghargaan memotivasi tukang dalam bekerja
Untuk pertanyaan ke dua puluh tiga pada kuesioner yaitu
mengenai keingingan menjadi tukang yang handal, dari 40 responden, 5
orang (12,5%) menyatakan sangat tidak termotivasi, 22 orang (55%)
menyatakan tidak termotivasi dan 13 orang (32,%) lainnya menyatakan
tidak terpenganih. Sub variabel Teeinginan menjadi tukang yang handal'
tersebut memiliki mean sebesar 2,2 dan standard deviasi sebesar 0,65.
Dari data-data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keinginan
menjadi tukang yang handal tidak memotivasi tukang dalam bekerja.
Jadi secara keseluruhan variabel-variabel yang memotivasi
tukang dalam bekerja adalah pemberian gaji, pembenan premi/
tunjangan perawatan/pengobatan, tunjangan kematian, tunjangan hari
raya, asuransi tenaga kerja, kebijaksanaan perusahaan, perlengkapan
kerja, hubungan baik sesama rekan, hubungan baik dengan atasan,
kemampuan diri, pemberian penghargaan. Tetapi di lapangan/proyek
hanya 6 variabel saja yang masih bisa ditingkatkan karena variabel yang
lain sudah diberikan perusahaan secara optimal. Keenam variabel
tersebut adalah pemberian gaji, kebijaksanaan perusahaan,
perlengkapan kerja, hubungan baik sesama rekan, hubungan baik
dengan atasan dan kemampuan diri. Dan dari hasil penelitian
didapatkan mean untuk motivasi sebesar 3,407 dan standard deviasi
sebesar 0,317.
Sedangkan untuk variabel produktivitas, produktivitas tukang
pada proyek tersebut mempunyai mean sebesar 3,2 dan standar deviasi
sebesar 1,21. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas
tukang pada proyek PT "X" berkisar antara 74,75 - 82,55.
Jadi secara keseluruhan dari ke dua variabel di atas dimana
produktivitas memiliki mean lebih kecil dari mean motivasi (meany =
64
3,2 < meai^ = 3,407) maka perlu adanya peningkatan produktivitas
karena hubungan antara motivasi dengan produktivitasnya negatif
(motivasi besar-produktivitas kecil). Ini disebabkan karena adanya
sebagian responden yang memiliki hubungan motivasi dengan
produktivitasnya negatif seperti responden nomor 5, 6, 18, 19, 23, 26,
31, 32, 33, 34, 35, 36, 38, 39, 40. (tabel 29). Negatif di sini mempunyai
arti bahwa dengan motivasi yang diberikan kurang memberikan
peningkatan produktivitas yang berarti.
4.3. Pemecahan Masalah
4.3.1. Sebab Masalah
Dilihat dari tidak adanya standard pengukuran
produktivitas pada jasa konstruksi, dapat dikatakan bahwa
masalah produktivitas pada jasa konstruksi kurang mendapatkan
perhatian. Berbeda dengan jasa-jasa yang lain dimana mereka
mempunyai standard pengukuran yang jelas. Perusahaan lebih
menitikberatkan pada kecepatan terselesainya proyek dan
efisiensi di segala sisi selama proyek berlangsung dan kurang
memperhatikan SDMnya sebagai pihak yang terlibat langsung
khususnya para tukang yang memiliki tingkat paling rendah.
Perusahaan jasa konstruksi hanya beranggapan dengan
mengupah mereka (tukang), maka tenaga mereka dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Pada kenyataannya,
memang uang adalah kebutuhan utama tetapi bukan hanya
dengan uang (upah) saja mereka tercukupi kebutuhannya
sehingga mereka dapat termotivasi untuk bekerja lebih baik.
Perusahaan kurang memperhatikan masalah-masalah lain seperti
hubungan sesama tukang, hubungan tukang dengan atasan dan
Iain-lain.
4.3.2. Akibat Masalah
Akibatnya bahwa mereka (tukang) akan bekerja kurang
baik atau kurang produktif karena mereka beranggapan bahwa
yang paling penting adalah bekerja dan udak peduli dengan hasil
akhirnya. Dan hal ini tentunya akan berakibat pada proyek itu
sendiri, misalnya saja yang sering terjadi adalah keterlambatan
proyek. Dengan keterlambatan proyek ini tentunya akan
mempengaruhi biaya pengeluaran perusahaan, dengan
membengkaknya biaya perusahaan, tentunya akan
mempengaruhi kelangsungan perusahaan itu sendiri. Dengan
keterlambatan proyek yang sering terjadi tentunya akan berakibat
pada menurunnya kualitas perusahaan itu sendiri. Konsumen
akan menganggap bahwa perusahaan kurang bisa dipercaya
sehingga di dalam persaingan lebih lanjut, perusahaan itu akan
mengalami kekalahan.
Selain itu dengan membengkaknya biaya perusahaan,
tentunya akan mempengaruhi anggaran perusahaan. Dan untuk
proyek selanjutnya anggaran perusahaan tersebut akan
membengkak karena perusahaan akan menyediakan anggaran
yang lebih untuk pekerja mengingat pengalaman-pengalaman
yang lalu dan dengan anggaran yang membengkak ini, tentunya
akan mempengaruhi biaya keseluruhan dari proyek tersebut.
Dengan biaya proyek keseluruhan yang tinggi, tentunya akan
berakibat pada persaingan. Dengan biaya yang tinggi akan kalah
bersaing dengan jasa konstruksi yang lainnya.
Dan dengan seringnya kalah dalam persaingan, akan
menyebabkan menurunnya kredibilitas perusahaan. Yang pada
akhirnya akan berakibat pada gagalnya perusahaan dalam
mempertahankan keberadaannya di dalam persaingan proyek
yang akan datang.
4.3.3. Alternatif Pemecahan Masalah
Untuk itu peiiu adanya aJternatif-alternatif pemecahan
masalah yang tentunya bertujuan meningkatkan produkti vitas.
Altematif-alternatif yang mungkin adalah:
1. Dengan memutuskan hubungan kerja dengan para tukang
yang nilai produktivitasnya lebih kecil dari nilai motivasinya.
Dilihat dari hasilnya, ternyata dengan memberhentikan
mereka akan terjadi peningkatan produktivitas sebesar 0,8
satuan dimana yang pada mulanya nilai produktivitasnya 3,2
satuan menjadi 4 satuan hanya dengan terjadi peningkatan
nilai motivasi sebesar 0,153 satuan yang mulanya nilai
motivasinya 3,407 menjadi 3,56. Yang tentunya nilai ini
67
sangat menguntungkan. Tapi jika dilihat dari sisi lain, yaitu
dari para pekerja, bisa saja berakibat buruk pada proyek dan
pada pekerja yang lain. Bisa terjadi pekerja yang
diberhentikan akan membuat kerusuhan atau dengan alasan
solidaritas akan terjadi pemogokan kerja sebagian bahkan
bisa lebih buruk lagi. Tentunya ini sangat menggangu
kelancaran proyek dan sangat merugikan perusahaan.
2. Dengan meningkatkan atau mengoptimalkan keenam variabel
yang masih bisa ditingkatkan. Dari perusahaan sendiri juga
menguntungkan walaupun tetap mengeluarkan biaya tetapi
hasil yang dicapai akan lebih baik yaitu dengan meningkatnya
produktivitas kerja yang tentunya lebih menguntungkan
perusahaan dari segi waktu juga dari segi penghematan biaya.
Dan jika dipandang dari sudut pekerja, maka merekapun akan
merasa diuntungkan dan tentunya akan menambah motivasi
mereka dalam bekerja.
4.3.4 Pemecahan Masalah Yang Dipilih
Dari dua alternatif pemecahan masalah dapat
disimpulkan bahwa alternatif kedua yang paling menguntungkan.
Itu disebabkan karena alternatif kedua tidak memiliki resiko yang
tinggi jika dibandingkan alternatif pertama dimana bisa terjadi
kerusuhan, pemogokan dan sebagainya.
Jadi pemecahan masalah yang paling menguntungkan
adalah dengan cara mengoptimalkan keenam variabel yang
68
meliputi masalah pembenan gaji/upah, kebijaksanaan
perusahaan, periengkapan kerja, hubungan baik sesama rekan,
hubungan baik dengan atasan, dan kemampuan diri tukang.
69
TABEL 2 VARIABEL X, PEMBERIAN GAJI
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
30
10
40
Percent
75.0
25.0
100.0
Valid Percent
75.0
25.0
100.0
Cum Percent
75.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 3 VARIABEL X, PEMBERIAN PREMI
Value Label
Netral
Setuju
Value
3
4
Total
Frequency
15
25
40
Percent
37.5
62.5
100.0
Valid Percent
37.5
62.5
100.0
Cum Percent
37.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 4 VARIABEL X3 TUNJANGAN PERAWATAN/PENGOBATAN
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
29
11
40
Percent
72.5
27.5
100.0
Valid Percent
72.5
27.5
100.0
Cum Percent
72.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 5 VARIABEL X4 TUNJANGAN KEMATIAN
Value Label
Netral
Setuju
Sangat setuju
Value
3
4
5
Total
Frequency
19
20
1
40
Percent
47.5
50.0
2.5
100.0
Valid Percent
47.5
50.0
2.5
100.0
Cum Percent
47.5
97.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 6 VARIABEL X5 TUNJANGAN HARI RAYA
70
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
35
5
40
Percent
87.5
12.5
100.0
Valid Percent
87.5
12.5
100.0
Cum Percent
87.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 7 VARIABEL X6 KONTRAK KERJA
Value Label
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Netral
Value
1
2
3
Total
Frequency
6
17
17
40
Percent
15.0
42.5
42.5
100.0
Valid Percent
15.0
42.5
42.5
100.0
Cum Percent
15.0
57.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 8 VARIABEL X7 ASURANSI TENAGA KERJA
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
30
10
40
Percent
75.0
25.0
100.0
Valid Percent
75.0
25.0
100.0
Cum Percent
75.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 9 VARIABEL X, KUALITAS PERUSAHAAN
Value Label
Sangat tidak setuju
Netral
Setuju
Value
1
3
4
Total
Frequency
13
20
7
40
Percent
32.5
50.0
17.5
100.0
Valid Percent
32.5
50.0
17.5
100.0
Cum Percent
32.5
82.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
71
TABEL 10 VARIABEL X, KEBUAKAN PERUSAHAAN
Value Label
Tidak setuju
Netral
Setuju
Sangat setuju
Value
2
3
4
5
Total
Frequency
2
8
24
6
40
Percent
5.0
20.0
60.0
15.0
100.0
VaUd Percent
5.0
20.0
60.0
15.0
100.0
Cum Percent
5.0
25.0
85.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 11 VARIABEL Xl0 PERLENGKAPAN KERJA
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
31
9
40
Percent
77.5
22.5
100.0
Valid Percent
77.5
22.5
100.0
Cum Percent
77.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 12 VARIABEL X„ KESEMPATAN UNTUK D3ADAH
Value Label
Tidak setuju Netral Setuju
Value
2 3 4
Total
Frequency
7 22 11 40
Percent
17.5 55.0 27.5
100.0
Valid Percent
17.5 55.0 27.5
100.0
Cum Percent
17.5 72.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 13 VARIABEL Xa BEKERJA KELOMPOK
Value Label
Tidak setuju
Netral
Setuju
Value
2
3
4
Total
Frequency
13
7
20
40
Percent
32.5
17.5
50.0
100.0
VaUd Percent
32.5
17.5
50.0
100.0
Cum Percent
32.5
50.0
100.0
VaUd cases 40 Missing cases 0
TABEL 14 VARIABEL X„ KEPEDULIAN/DORONGAN DARI REKAN
Value Label
Sangat tidak setuju
Tidaksetuju
Netral
Setuju
Value
1
2
3
4
Total
Frequency
4
15
16
5
40
Percent
10.0
37.5
40.0
12.5
100.0
Valid Percent
10.0
37.5
40.0
12.5
100.0
Cum Percent
10.0
47.5
87.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 15 VARIABEL XI4 HUBUNGAN BAIK SESAMA REKAN
Value Label
Setuju
Sangat setuju
Value
4
5
Total
Frequency
25
15
40
Percent
62.5
37.5
100.0
Valid Percent
62.5
37.5
100.0
Cum Percent
62.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 16 VARIABEL X„ HUBUNGAN BAIK DENGAN ATASAN
Value Label
Netral
Setuju
Sangat setuju
Value
3
4
5
Total
Frequency
13
16
11
40
Percent
32.5
40.0
27.5
100.0
Valid Percent
32.5
40.0
27.5
100.0
Cum Percent
32.5
72.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 17 VARIABEL X16 SANKSI YANG DB3ERKAN
Value Label
Sangat tidak setuju
Tidaksetuju
Netral
Setuju
Value
1
2
3
4
Total
Frequency
3
7
10
20
40
Percent
7.5
17.5
25.0
50.0
100.0
Valid Percent
7.5
17.5
25.0
50.0
100.0
Cum Percent
7.5
25.0
50.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
73
TABEL 18 VARIABEL X„ LINGKUNGAN KERJA YANG NYAMAN
Value Label
Sangat tidak setuju
Tidak setuju
Netral
Value
1
2
3
Total
Frequency
11
19
10
40
Percent
27.5
47.5
25.0
100.0
Valid Percent
27.5
. 4 7 - 5
25.0
100.0
Cum Percent
27.5
75.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 19 VARIABEL X u KEMAMPUAN DIRI
Value Label
Netral
Setuju
Value
3
4
Total
Frequency
14
26
40
Percent
35.0
65.0
100.0
Vafid Percent
35.0
65.0
100.0
Cum Percent
35.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 20 VARIABEL X„ TANGGUNG JAWAB YANG DB3EREKAN
Value Label
Tidak setuju
Netral
Setuju
Value
2
3
4
Total
Frequency
2
23
15
40
Percent
5.0
57.5
37.5
100.0
Valid Percent
5.0
57.5
37.5
100.0
Cum Percent
5.0
62.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 21 VARIABEL X,,, KEPERCAYAAN DARI REKAN
Value Label
Tidak setuju
Netral
Setuju
Value
2
3
4
Total
Frequency
15
13
12
40
Percent
37.5
32.5
30.0
100.0
Valid Percent
37.5
32.5
30.0
100.0
Cum Percent
37.5
70.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 22 VARIABEL X,, KEPERCAYAAN DARI ATASAN
Value Label
Tidaksetuju
Netral
Setuju
Value
2
3
4
Total
Frequency
11
17
12
40
Percent
27.5
42.5
30.0
100.0
Valid Percent
27.5
42.5
30.0
100.0
Cum Percent
27.5
70.0
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 23 VARIABEL X^ PEMBERIAN PENGHARGAAN
Value Label
Netral
Setuju
Value
3
4
Total
Frequency
8
32
40
Percent
20.0
80.0
100.0
Valid Percent
20.0
80.0
100.0
Cum Percent
20.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 24 VARIABEL Xj, MENJADI TUKANG YANG HANDAL
Value Label
Sangat tidak setuju
Tidaksetuju
Netral
Value
1
2
3
Total
Frequency
5
22
13
40
Percent
12.5
55.0
32.5
100.0
Valid Percent
12.5
55.0
32.5
100.0
Cum Percent
12.5
67.5
100.0
Valid cases 40 Missing cases 0
TABEL 25 PENILAIAN KUALITAS BERDASARKAN PENAMPILAN
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
PENAMPILAN
AKURASI
N
90
80
85
85
70
70
85
85
85
85
80
85
85
85
85
85
85
75
80
85
25%
22,5
20
21,3
21,3
17,5
17,5
21,3
21,3
21,3
21,3
20
21,3
21,3
21,3
21,3
21,3
21,3
18,8
20
21,3
KETELITIAN
N
85
75
80
80
70
65
85
85
80
80
75
80
80
85
80
80
80
70
75
80
25%
21,3
18,8
20
20
17,5
16,3
18,8
21,3
20
20
18,8
20
20
21,3
20
20
20
17,5
18,8
20
KERAPIAN
N
90
80
85
85
75
75
80
85
85
85
80
85
80
85
85
80
85
75
80
90
25%
22,5
20
21,3
21,3
18,8
18,8
20
21,3
21,3
21,3
20
21,3
20
21,3
21,3
20
21,3
18,8
20
22,5
PENERIMAAN HASIL/ KELUARAN
N
85
75
80
80
70
70
80
85
80
80
85
85
80
80
80
80
75
70
75
80
25%
21,3
18,8
20
20
17,5
17,5
20
21,3
20
20
21,3
21,3
20
20
20
20
18,8
17,5
18,8
20
Penampilan Total
100%
87,5
77,5
82,5
82,5
71,3
70
80
85
82,5
82,5
80
83,8
81,3
83,8
82,5
81,3
81,3
72,5
77,5
83,8
Kualitas Total
100%
87,5
77,5
82,5
82,5
71,3
70
80
85
82,5
82,5
80
83,8
81,3
83,8
82,5
81,3
81,3
72,5
77,5
83,8
TABEL 25 PENILAIAN KUALITAS BERDASARKAN PENAMPILAN
No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
PENAMPILAN
AKURASI
N
5
85
80
85
85
80
90
80
85
85
75
70
75
80
75
70
85
70
75
75
25%
21,3
21,3
20
21,3
21,3
20
22,5
20
21,3
21,3
18,8
17,5
18,8
20
18,8
17,5
21.3
17,5
18.8
18,8
KETELITIAN
N
80
80
75
80
80
75
85
75
80
80
70
65
75
75
65
70
80
70
65
70
25%
20
20
18,8
20
20
18,8
21,3
18,8
20
20
17,5
16,3
18,8
18,8
16,3
17,5
20
17,5
16,3
17,5
KERAPIAN
N
85
85
80
90
85
80
90
80
85
85
75
70
80
75
70
70
75
65
70
75
25%
21,3
21,3
20
22,5
21,3
20
22,5
20
21,3
21.3
18.8
17.5
20
18,8
17,5
17,5
18,8
16,3
17,5
18,8
PENERIMAAN HASIL/ KELUARAN
N
80
80
75
75
80
75
85
80
80
75
75
65
75
75
70
70
75
70
65
70
25%
20
20
18,8
18,8
20
18,8
21,3
20
20
18,8
18,8
16,3
18,8
18,8
17,5
17,5
18,8
17,5
16.3
17,5
Penampilan Total
100%
82,5
82,5
77,5
52,5
82,5
77,5
87,5
78,8
82,5
81,3
73,8
67.5
76,3
76,3
70
70
78,8
68,8
68,8
72,5
Kualitas Total
100%
82,5
82,5
77,5
82,5
82.5
77,5
87,5
78.8
82,5
81.3
73.8
67,5
76,3
76,3
70
70
78,8
68,8
68,8
72,5
TABEL 26 PENDLAIAN EFISEENSI BERDASARKAN KEHADIRAN DAN KONSERVASI
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
KEHADIRAN
Regularitas/1 oyalitas
N
90
80
85
85
70
75
85
85
80
85
80
85
85
85
80
85
85
75
80
90
100 3
30
26,7
283
28^
233
25
283
283
26,7
283
26,7
283
283
283
26,7
283
283
25
26,7
30
Dapat dipercaya/ diandalkan
N
85
75
80
80
65
70
80
80
85
80
75
80
75
80
85
80
80
70
75
80
100 3
283
25
26,7
26,7
21,7
233
26,7
26,7
283
26,7
25
26,7
25
26,7
283
26,7
26,7
26,7
26,7
283
Ketepatan waktu
N
95
85
90
95
75
80
90
90
85
80
75
85
85
90
90
95
90
80
80
85
100 3
31,7
283
30
31,7
25
26,7
30
30
283
26,7
25
283
283
30
30
31,7
30
26,7
26,7
283
Keha-diran total
100%
90
80
85
86,7
70
75
85
85
833
81,7
76,7
833
81,7
85
85
86,7
85
75
783
85
KONSERVASI
Pencegahan Pemborosan
N
85
70
75
70
65
60
70
70
70
75
70
70
75
75
70
70
75
70
80
80
20%
16
16
Pencegahan Kerusakan
N
80
75
70
70
60
70
70
75
75
75
70
75
75
75
70
75
70
60
75
70
20%
16
Pemelihara-anPeralatan
N
80
70
75
75
65
60
75
75
70
75
70
75
75
70
70
70
75
65
70
75
60%
48
42
45
45
39
36
45
45
42
45
42
45
45
42
42
42
45
39
42
45
Konser-vasi
Total
100%
81
71
74
73
64
62
73
74
71
75
70
74
75
72
70
71
74
65
73
75
EFISIENSI
Kehadiran
Total
90
80
85
86,7
70
75
85
85
833
81,7
76,7
833
81,7
85
85
86,7
85
75
783
85
70%
63
56
593
60,7
49
523
593
593
583
573
53,7
583
573
593
593
60,7
593
523
54,8
593
Konservasi
Total
81
71
74
73
64
62
73
74
71
75
70
74
75
72
70
71
74
65
73
75
30%
243
213
223
213
193
18,6
213
223
213
223
21
223
223
21,6
21
213
223
193
213
223
Total
100%
873
773
81,7
82,6
68,6
71,1
81,4
81,7
79,6
79,7
74,7
803
79,7
81,1
80,5
82
81,7
72
76,7
82
- J
TABEL 26 PENILAIAN EFISIENSI BERDASARKAN KEHADIRAN DAN KONSERVASI
No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
KEHADIRAN
Regularitas/ loyalitas
N
80
85
80
85
85
80
90
85
80
85
75
70
80
80
75
75
85
65
70
75
100 3 26,7
284
26,7
283
283
26,7
30
283
26,7
283
25
233
26,7
26,7
25
25
283
21,7
233
25
Dapat dipercaya/ diandalkan
N
85
80
72
80
80
75
85
80
80
75
70
65
75
70
70
65
75
65
60
70
100 3 283
26,7
25
26,7
26,7
25
283
26,7
26,7
25
233
21,7
25
233
233
21,7
25
21,7
20
233
Ketepatan waktu
N
85
85
80
85
85
80
95
90
90
90
80
75
85
85
80
80
95
80
80
85
100 3 283
283
26,7
283
283
26,7
31,7
30
30
30
26,7
25
283
283
26,7
26,7
31,7
26,7
26,7
283
Keha-diran total
100%
833
833
783
833
833
783
90
85
833
833
75
70
80
783
75
733
85
70
70
76,7
KONSERVASI
Pencegahan Pemborosan
N
70
70
65
65
70
65
85
70
75
80
70
65
75
75
65
65
70
65
60
65
20%
14
14
13
13
14
13
17
14
15
16
14
13
15
15
13
13
14
13
12
13
Pencegahan Kerusakan
N
70
70
75
70
75
70
80
75
70
75
70
65
70
65
65
65
75
65
65
70
20%
14
14
15
14
15
14
16
15
14
15
14
13
14
13
13
13
15
13
13
14
Pemelihara-anPeralatan
N
75
75
70
75
75
70
80
70
70
75
60
60
65
65
65
70
65
65
75
65
60%
45
45
42
45
45
42
48
42
42
45
36
36
39
39
39
42
39
39
45
39
Konser-vasi
Total
100%
73
73
70
72
74
69
81
71
71
76
64
62
68
67
65
68
68
65
70
66
EFISIENSI
Kehadiran
Total
833
833
783
833
833
783
90
85
833
833
75
70
80
783
75
733
85
70
70
76,7
70%
583
583
54,8
583
583
54,8
63
593
583
583
523 49
56
54,8
523
513
593
49
49
53,7
Konservasi
Total
73
73
70
72
74
69
81
71
71
76
64
62
68
67
65
68
68
65
70
66
30%
213
213
21
21,6
223
20,7
243
213
213
22,8
193
18,6
20,4
20,1
193
20,4
20M4
19M5
21
19,8
Total
100%
80,2
803
75,8
79,9
80,5
753
873
80,8
79,6
81,1
71,7
67,6
76,4
74,9
72
71,7
79,9
683
70
73,5
o
TABEL 27 PENILAIAN EFEKTIFITAS BERDASARKAN KUANTTTAS DAN SUPERVISI YANG DILAKUKAN
No
01
02
03
04
05
06
07
OS
09
10
11
12
13
14
15
16
17
IS
19
20
Nama
KUANTITAS
Volume keluaran
N 85
75
80
80
70
70
80
85
80
80
75
80
80
75
85
80
80
70
75
80
70% 594
524
56
56
49
49
56
59,5
56
56
52.5
56
56
524
594
56
56
49
524
56
Kontribusi
N 80
70
70
75
70
70
75
75
70
80
70
75
75
80
75
75
70
65
70
70
30% 24
21
21
224
21
21
224
224
21
24
21
224
224
24
224
224
21
194
21
21
Kuanti-tas
Total
100%
834
734
77
784
70
70
784
82
77
80
734
784
784
764
82
784
77
684
734
77
SUPERVISI YANG DILAKUKAN
Membutuhkan saran/arahan
N 85
75
80
80
70
65
75
75
80
85
80
85
80
70
75
75
80
75
70
70
50%
424
374
40
40
35
324
374
374
40
424
40
424
0
35
374
374
40
374
35
35
Membutuhkan perbaikan
N 80
75
70
75
70
70
75
80
80
75
70
75
70
70
75
75
70
65
70
75
50% 40
374
35
374
35
35
374
40
40
374
35
374
35
35
374
374
35
324
35
374
Supervi-si Total
100% 824
75
75
774
70
374
75
774
80
80
75
80
75
70
75
75
75
70
70
724
EFEKTIFITAS
Kuantitas
Total 834
734
77
784
70
70
784
82
77
80
734
784
784
764
82
784
77
684
734
77
70% 584
514
53,9
55
49
49
55
57,4
53,9
56
514
55
55
53,6
57,4
55
53,9
48
514
53,9
Supervisi yang
dilakukan
Total 824
75
75
774
70
674
75
774
80
80
75
80
75
70
75
75
75
70
70
724
30% 24,8
224
224
234
21
204
224
234
24
2
22.5
24
224
21
224
224
224
21
21
21,8
Efektifi-tas
100% 834
74
76,4
784
70
694
774
80,7
77,9
80
74
79
774
74,6
79,9
774
76,4
69
724
75,7
TABEL 27 PENILAIAN EFEKTTFITAS BERDASARKAN KUANTITAS DAN SUPERVISI YANG DDLAKUKAN
No
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Nama
KUANTITAS
Volume keluaran
N 80
85
80
80
80
75
85
80
80
75
70
65
75
75
70
70
80
65
65
70
70% 56
59,5
56
56
56
52^
594
56
56
524
49
454
524
524
49
49
56
454
454
49
Kontribusi
N 75
75
70
75
70
70
80
75
75
75
65
63
75
70
65
70
75
70
70
70
30% 224
224
21
224
21
21
24
224
224
224
194
194
224
21
194 21
224
21
21
21
Kuanti-tas
Total
100%
784
82
77
784
77
734
734
784
784
75
68.5
65
75
734
684
70
784
664
664
70
SUPERVISI YANG D1LAKUKAN
Membutuhkan saran/arahan
N 75
75
75
70
70
75
85
80
75
80
70
70
75
75
70
70
75
60
65
70
50% 374
374
374
35
35
374
424
40
374
40
35
35
374
374
35
35
374
30
324
35
Membutuhkan perbaikan
N 75
75
75
70
70
75
85
80
75
80
70
70
75
75
70
70
80
65
70
70
50% 374
374
374
35
35
374
424
40
374
40
35
35
374
374
35
35
40
324
35
35
Supervi-si Total
100% 75
"5
70
75
75
70
80
75
75
70
70
65
75
75
70
70
774
624
674
70
EFEKTIFITAS
Kuantitas
Total
374
374
35
374
374
35
40
374
374
35
35
324
374
374
684
70
784
664
664
70
70% 55
57,4
53,9
55
53,9
514
584
55
55
524
48
454
524
514
48
49
55
46,6
46,6
49
Supervisi yang
dilakukan
Total 75
75
724
724
724
724
824
774
75
75
70
674
75
75
70
70
774
624
674
70
30% 224
224
21,8
21,8
21,8
21,8
24,8
234
224
224
21
204
224
224
21
21
234
18,8
204
21
Efektifi-tas
100%
774
79,9
75,7
76,8
75,7
734
834
784
77,5
75
69
65,8
75
74
69
70
784
65,4
66,9
70
X ©
TABEL 28 PENILAIAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN KUALITAS, EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
NAMA PRODUKTIVITAS
KUALITAS N
87,5 77,5 82,5 82,5 71,3 70 80 85 82,5 82,5 80 83,8 81,3
83,8 82,5 81,3 81,3 72,5 77,5 83,8
f% 2916,67 2583,33 2750 2750 2376,67 2333,33 2666,67 2833,33 2750 2750 2666,67 2793,33 2710 2793,33 2750 2710 2710 2416,67 2583,33 2793,33
EFEKIWITAS N
83,3 74 76,4 78,3 70 69,3 77,5 80,7 77,9 80 74 79 77,5 74,6 79,9 77,5 76,4 69 72,5 75,7
lOOo/
2776,67 2466,67 2546,67 2610 2333,33 2310 2583,33 2690 2596,67 2666,67 2466,67 2633,33 2583,33
2486,67 2663,33 2583,33 2546,67 2300 2416,67 2523,33
EFISIENSI N
87,3 77,3 81,7 82,6 68,2
71,1 81,4 81,7 79,6 79,7 74,7 80,5 79,7 81,1 80,5 82 81,7 72 76,7 82
100p/ 3 / 0
2910 2576,67 2723,33 2753,33 2273,33 2370 2713,33 2723,33 2653,33 2656,67 2490 2683,33 2656,67
2703,33 2683,33 2733,33 2723,33 2400 2556,67 2733,33
PRODUKTIVITAS
100%
86 76,3 80,2 81,1 69,8 70,1 79,6 82,5 80 80,7 76,2 71,1 79,5
79,8 81 80,3 79,8 71,2 75,6 80,5
Y
5 3 4 4
1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4
TABEL 28 PENENTUAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN KUALITAS, EFISIENSI DAN EFEK1TFITAS
NO
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
37 38 39 40
NAMA PRODUKTIVITAS
KUALITAS N
82,5 82,5 77,5 82,5 82,5 77,5 87,5 78,8 82,5 81,3 73,8 67,5 76,3 76,3 70 70 78,8 68,8 68,8 72,5
lOOp/ 3 / o
2750 2750 2583,33 2750 2750 2583,33 2916,67 2626,67 2750 2710 2460 2250 2543,33 2543,33 2333,33 2333,33
2626,67 2293,33 2293,33 2416,67
EFEKTIVITAS N
77,5 79,9
75,7 76,8 75,7 73,3 83,3 78,3 77,5 75 69 65,8 75 74 69 70 78,3 65,4 66,9 70
lOOj,/ 3 / o
2583,33 2663,33 2523,33 2560 2523,33 2443,33 2776,67 2610 2583,33 2500 2300 2193,33 2500 2466,67 2300 2333,33
2610 2180 2230 2333,33
EFISIENSI N
80,2 80,2 75,8 79,9 80,5 75,5 87,3 80,8 79,6 81,1 71,7 67,6 76,4 74,9 72 71,7
79,9 68,5
70 73,5
100r>/ 3 / o
2673,33 2673,33
2526,67 2663,33 2683,33
2516,67 2910 2693,33 2653,33 2703,33 2390 2253,33 2546,67 2496,67 2400 2390 2663,33 2283,33 2333,33 2450
PRODUKTIVITAS
100%
80,1 80,9 76,3 79,7 79,6
75,4 86 79,3 79,9 79,1 71,5 67 75,9 75,1 70,3 70,6
78,9 67,6 68,6 72
Y
4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 2 1 3 3 1 1 4 1 1 2
S3
5EL 29 : HUBUNGAN ANTARA RESPONDEN DENGAN NILAI MOTIVASI (X) DAN NILAIPRODUKTIVITAS (Y) DALAM SATUAN ORDINAL
Var
N
i
**1:
an-
SD:
x,
170
4.25
0.44
x,
3
145
3.63
0.56
x,
171
4.28
0.45
X,
4
3
4
4
3
3
143
3.58
0.55
x,
5
4
5
165
4.13
0.34
x.
2
1
2
2
3
3
2
2
2
2
1
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
1
1
1
3
92
2.3
0.69
X,
170
4.25
0.44
x.
4
1
4
4
1
1
4
4
4
4
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
3
3
1
1
1
1
1
1
103
2.58
1.11
x,
153
3.83
0.75
x,.
4
5
168
4.2
0.41
x,,
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
2
3
4
4
4
4
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
123
3.08
0.69
x,,
4
2
2
2
2
2
2
2
129
3.23
0.89
x,,
4
1
4
4
2
2
4
4
3
3
1
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
104
2.6
0.81
x„
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
175
4.38
0.49
x,,
5
3
5
5
3
3
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
159
3.96
0.77
x,.
4
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
128
3.2
0.99
x,,
1
3
1
1
3
3
1
1
1
1
3
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
78
1.95
0.71
x,.
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
146
3.65
0.48
x„
4
2
4
4
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
133
3.33
0.57
x,.
3
2
3
3
1
2
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
2
2
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
117
2.93
x,,
3
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
121
3.03
0.83 J 0.77
x„
4
3
151
3.78
0.42
X„
3
1
3
3
2
2
3
3
3
3
1
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
2
88
2.2
0.65
X
3.913
2.913
3.913
3.913
3.087
3.087
3.913
3.913
3.826
3.739
2.956
3.522
3.609
3.696
3.696
3.652
3.565
3.261
3.261
3.565
3.609
3.565
3.304
3.391
3.478
3.304
3.391
3.478
3.435
3.522
3.087
3.087
3.348
3.261
3.000
3.000
2.913
2.957
2.957
3.087
136.2
3.407
0.317
Y
5
3
4
4
1
1
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
3
4
4
3
5
4
4
4
2
1
3
3
1
1
4
1
1
2
128
3.2
1.21
84
4.4. Pengujian Hipotesa
Pengujian hipotesa ini dilakukan untuk mengetahui keeratan
hubungan antara variabel motivasi (x) dan variabel produktivitas (y).
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
U^: Motivasi tidak memberikan peranan positif terhadap peningkatan
produktivitas
1^: Motivasi memberikan peranan positif terhadap peningkatan
produktivitas.
Untuk pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan
analisa regresi dan analisa korelasi.
4.4.1. Analisa regresi
Bentuk hubungan antara peubah respon dan peubali
prediktor dikenal dengan nama regresi. Dari regresi itu, diperoleh
beberapa manfaat yang meliputi peramalan rata-rata peubah
respon berdasarkan prediktor yang diketahui, perkiraan rata-rata
perubahan respon untuk tiap satuan perubahan prediktor
termasuk selang taksiran koefisien-koefisien regresi.
Dengan bantuan program minitab didapatkan hasil
sebagai berikut:
Persamaan regresi: y = -6,55 + 2,86x Predictor Constant X
Coef -6,551 2,8642
SD 1,347
0,4085
t ratio -4,69 7,02
P 0,000
0,000
Tabel 30 Hasil Pengolahan data dengan analisa regresi
85
R.sq = 56,4% R.sq (adj) = 55,3%
Asumsi a = 5%
Dari persamaan regresi y = -6,55 + 2,86x dapat diartikan
sebagai berikut:
y = -6,55 + 2,86x
Gambar 1. Garis persamaan regresi y = -6,55 + 2,86x
1. Jika tidak ada motivasi (x = 0) maka akan terjadi penunman
produktivitas sebesar -6,55 satuan.
2. Koefisien variabel x yang bemilai positif (+ 2,86)
mengandung pengertian bahwa produktivitas dapat
ditingkatkan seiring dengan ditingkatkannya motivasi yang
ada.
3. Dengan 9 > 45° (9 = 70,73°) berarti bahwa dengan
peningkatan motivasi sebesar 1 satuan akan meningkatkan
produktivitas sebesar 2,86 satuan (> 1 satuan). Atau secara
umuni dapat dikatakan bahwa dengan motivasi yang kecil
86
akan memberikan peningkatan produktivitas yang lebih besar
dibanding dengan nilai motivasinya (9 > 45°).
4. Nilai minimum motivasi yang dibutuhkan supaya
produktivitasnya tidak positif dan tidak negatif (y = 0) adalah:
_6 ,55 X 2,86
x = 2,29
Artinya bahwa dengan nilai motivasi sebesar 2,29 akan
menyebabkan produktivitasnya = 0 (nol). Jadi untuk
meningkatkan produktivitas menjadi positif berarti nilai
motivasi yang dibutuhkan harus lebih besar dari 2,29. (>
2,29).
5. Hubungan antara peningkatan motivasi (x) nilai produktivitas
(y) yang dihasilkan secara berurutan adalah sebagai berikut:
Untuk x = 1 diperoleh y = -3,69
Untuk x = 2 diperoleh y = -0,83
Untuk x = 3 diperoleh y = 2,03
Untuk x = 4 diperoleh y = 4,89
Untuk x = 5 diperoleh y = 7,75
Hubungan antara nilai produktivitas (y) dan nilai motivasi (x)
yang dibutuhkan secara berurutan adalah sebagai berikut:
Untuk y = 1 diperoleh x = 2,64
87
Untuk y = 2 diperoleh x = 2,99
Untuk y = 3 diperoleh x = 3,34
Untuk y = 4 diperoleh x = 3,69
Untuk y = 5 diperoleh x = 4,04
Jlka disesuaikan dengan kondisi proyek sekarang dimana nilai
motivasi sebesar 3,407 dan nilai produktivitas sebesar 3,2 dan
karena nilai motivasi lebih besar dari nilai produktivitas maka
nilai produktivitas tersebut masih bisa ditingkatkan.
Dari hasil diskriptif hasil penelitian didapat hanya 6
faktor/variabel motivasi yang masih bisa ditingkatkan yaitu
pemberian gaji, kebijaksanaan perusahaan, periengkapan
kerja, hubungan baik sesama rekan, hubungan baik dengan
atasan, dan kemampuan diri. Oleh karena itu dengan
pengoptimalan keenam variabel diharapkan terjadi
peningkatkan produktivitas yang cukup berarti.
Dan besarnya peningkatan produktivitas tersebut dapat
dihitung secara matematis sebagai berikut,
Untuk mendapatkan produktivitas y = 5 maka dibutuhkan
motivasi sebesar 4,04 (x = 4,04)
88
Jadi pertambahan motivasi yang dibutuhkan:
(4,04 - 3,407) x 23 = 14,5.
Untuk mendapatkan produktivitas y = 4 maka dibutuhkan:
(3,69 - 3,407) x 23 - 6,5
Disesuaikan dengan kondisi dilapangan bahwa hanya 6
variabel yang masih bisa ditingkatkan maka nilai motivasi
maksimum yang bisa ditingkatkan dari ke-6 variabel tersebut
adalah:
Untuk variabel xt (pemberian gaji) nilai motivasi x = 4,25 bisa
ditingkatkan sebesar 0,75.
Untuk variabel x, (kebijaksanaan perusahaan) nilai motivasi x
= 3,83 bisa ditingkatkan sebesar 1,17.
Untuk variabel x10 (perlengkapan kerja) nilai motivasi x = 4,2
bisa ditingkatkan sebesar 0,8.
Untuk variabel x u (hubungan baik sesama rekan) nilai
motivasi x = 4,38 bisa ditingkatikan sebesar 0,62
Untuk variabel xls (hubungan baik dengan atasan) nilai
motivasi x = 3,96 bisa ditingkatkan sebesar 1,04
Untuk variabel x,8 (kemampuan diri) nilai motivasi x = 3,65
bisa ditingkatkan sebesar 1,35.
Jadi jika ke-6 variabel tersebut ditingkatkan secara optimal,
maka peningkatkan nilai motivasi sebesar: 0,75 + 1,17 + 0,8 +
0,62 + 1,04 + 1,35 = 5,73 satuan.
Dengan pertambahan nilai motivasi sebesar 5,73 maka dapat
dicari nilai x yang baru:
(x - 3,407) x 23 = 5,73 x =3,656
Dengan nilai motivasi yang baru (x = 3,656) maka dapat
dicari nilai produktivitas yang baru dengan memasukan nilai x
yang baru ke persamaan regresi (asumsi persamaan regresi
tetap):
y = -6,55 + 2,86 x
y =-6,55+ 2,86 (3,656)
y = 3,906
Jadi dengan pengoptimalan keenam variabel tersebut akan
meningkatkan produktivitas menjadi 3,906 satuan. Yang
berarti terjadi peningkatan produktivitas sebesar
3,906-3,2=0,706 satuan dari keadaan yang sekarang.
Dari data mengenai standard deviasi (SD) didapat bahwa
SD untuk konstanta sebesar 1,347 dan SD untuk x sebesar 0,4085.
Sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengetahui simpangan dari
data ke garis regresi, maka dapat disimpulkan bahwa simpangan tiap
data yang ada ke garis regresi kecil mengingat SD yang dihasilkan
kecil.
Dari data mengenai t rasio didapat bahwa t rasio untuk
konstanta sebesar -4,69 dan t rasio untuk x sebesar 7,02. t rasio ini
berguna untuk mengetes apakah tiap-tiap koefisien masuk dalam
daerah penerimaan atau daerah penolakan. t rasio ini didapat dari
koefisien dibagi dengan SD nya Untuk mengetes t rasio ini, kita
perlu membandingkannya dengan t rasio yang didapat dari tabel
dengan a = 5%. Apabila t rasio hitung > t rasio tabel maka tolak H0
begitu pula sebaliknya. Tetapi ada cara yang lebih mudah untuk
mengetes tiap-tiap koefisien yaitu dengan membandingkan nilai p
dengan a.
Dari hasil pengolahan data didapat nilai p masing-masing
koefisien sebesar 0,000. Nilai ini dibandingkan dengan a = 5%.
Apabila nilai p > a maka terima HQ dan jika p < a maka terima H,
tolak H(,. Karena nilai p (p = 0,000) < nilai a (a = 0,05) maka dapat
diambil kesimpulan terima Ht tolak H,, yang artinya bahwa motivasi
memberikan peranan positif terhadap peningkatan produktivitas.
Simbol yang perlu dibahas lainnya adalah R2. R2 (koefisien
determinasi) merupakan rasio antara variasi regresi terhadap variasi
total, yaitu proporsi yang menyatakan berapa persen variasi data
(variasi di sekitar y) yang diterangkan oleh model. Variasi total y
disekitar rata-rata disebabkan karena data pengamatan tidak terietak
dalam persamaan regresi. Jadi jika variasi residual kecil dan vanasi
regresi mendekati variasi total, maka persamaan regresi akan lebih
dekat dengan titik-titik data pengamatan.
R2 = f x 100% = 56,4%
Sedangkan R2 (adjusted) atau koefisien determinasi yang
telah disesuaikan yaitu koefisien determinasi yang dikoreksi oleh
derajat bebas masing-masing variasi. Biasanya digunakan pada
multipel regresi (dengan pengaruh asumsi-asumsi).
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk:
* Mengukur ketepatan atau kecocokan suatu garis regresi yang
diterapkan terhadap suatu kelompok data hasil observasi. Makin
besar nilai R2 dikatakan model regresi semakin tepat atau cocok
Sedang makin kecil nilai R2 dikatakan model regresi tidak tepat
untuk mewakili data hasil observasi. Dari hasil pengolahan data di
dapat R2 = 56,4%. Jadi hanya 56,4% saja model regresi y = -6,55
+ 2,86 x tepat / cocok untuk mewakili data hasil observasi.
4.4.2. Analisa Korelasi
Dari analis korelasi, maka dapat diketahui hubungan 2
arah antara kedua variabel x dan y.
Hubungan kedua variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk
angka korelasi (r) dengan keeratan hubungan sebagai berikut:
a. r = 0 atau mendekati nol, maka hubungan antara dua variabel
sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
b. r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara dua variabel
dikatakan positif dan sangat kuat sekali.
c. r = -1 atau mendekati -1 , maka korelasinya dikatakan sangat
kuat dan negatif (Anto Dajan, 1986, hal. 318).
Dari hasil pengolahan data didapat korelasi y dan x adalah
sebesar 0,751. Ini berarti hubungan antara motivasi dengan
produktivitas mempunyai hubungan kuat dan positif. Semakin
motivasi ditingkatkan maka produktivitas tukang akan meningkat.
Atau dengan kata lain, dengan tingkat keyakinan 95% hanya 75%
yang memenuhi persamaan y = -6,55 + 2,86 x. Yang mengakibatkan
nilai korelasi tidak terlalu besar adalah adanya hubungan antara
variabel x dan y pada responden tidak selalu positif. Responden
5,6,18,19,23,26,31,32,33,34,35,36,38,39 dan 40 memiliki hubungan
variabel x dan y yang negatif. Artinya bahwa walaupun motivasinya
ditingkatkan, produktivitasnya rendah.
4.5. Hubungan Biaya Dengan Peningkatan Produktivitas
Dalam pengembangan SDM, diharapkan akan terjadinya
peningkatan produktivitas. Yang tentunya, dengan peningkatan
93
produktivitas SDM itu akan mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan karena akan meningkatkan efisiensi penggunaan SDM itu
sendiri. Karena penekanan penelitian ini pada pengembangan SDM,
yaitu bagaimana meningkatkan produktivitas melalui unsur-unsur
pengembangan SDM antara lain motivasi, maka masalah biaya hanya
dibahas untuk melengkapi penelitian dan hubungan biaya dengan
peningkatan produktivitas melalui contoh-contoh berdasarkan informasi
di lapangan, yaitu:
1. Pemasangan batako
Tukang dengan produktivitas 4 dalam 1 hah dapat menyelesaikan ±
14 m
Tukang dengan produktivitas 3 dalam 1 hari dapat menyelesaikan ±
12 m
Gaji/hari tukang dengan produktivitas 4 adalah Rp. 7500,-
Gaji/hari tukang dengan produktivitas 3 adalah Rp. 6500,-
Jadi bila dalam target yang ditetapkan adalah 14 m.
Maka Tukang dengan produksi 3 dapat menyelesaikan target dalam
-J2 = j hari. Dari data-data di atas dapat disimpulkan :
94
^ - s . ^ ^ variabel Tukang^-ov^ ( p r o d u k t i v i t a s ) ^ ^
4
3
waktuyang dibutuhkan
(had)
1
1 1/6
gaji /hari
Rp. 7500,00
Rp. 6500,00
gaji total
Rp. 7500,00
Rp. 7583,10
Tabel 31 perbandingan gaji total antara tukang dengan produktivitas
yang berlainan ditinjau dari keluaran yang sama.
Dilihat dari tabel di atas dapat disimpulkan terjadi efisiensi biaya bila
terjadi peningkatan produktivitas sebesar Rp. 7583,10-Rp. 7500,00 =
Rp. 83,10 untuk satu tukang.
Walaupun terlihat kecil tapi mengingat banyaknya tukang yang
dipekerjakan, maka jumlah itu akan terus membesar seiring jumlah/
banyaknya tukang.
2. Pembuatan pondasi
Dalam pembuatan pondasi dibutuhkan minimal 1 tukang dan 2
pembantu. Pembantu tukang dalam hal gaji/upah adalah sama setiap
hari dan untuk setiap pembantu. Hanya tukang saja yang berlainan
dalam menerima upah.
Upah per hari tukang dengan produktivitas 4 adalah Rp. 7500,-
Upah per hari tukang dengan produktivitas 3 adalah Rp. 6500,-
Dalam pembuatan • pondasi, tukang dengan produktivitas 4 beserta
pembantunya dalam 1 hari dapat menyelesaikan ± 1 1/2 m3.
Untuk keluaran yang sama yaitu 2 m3, tukang dengan produktivitas 3
———iH~ Dari data-data di atas dapat disimpulkan/disederhanakan menjadi:
"̂""•̂ v̂ ^̂ variabel Tukang^^^s. (produktivitas) "—^
4
3
waktu yang dibutuhkan
(hari)
1
4/3
gaji /hari
Rp. 7500,00
Rp. 6500,00
gaji total
Rp. 7500,00
Rp. 8666,68
Tabel 32 perbandingan upah total yang dikeluarkan antar tukang
dengan tingkat produktivitas yang berbeda ditinjau dari hasil keluaran
yang sama
Dari tabel di atas, dapat diambil kesimpulan baliwa
peningkatan produktivitas akan menyebabkan terjadinya efisiensi
biaya Efisiensi biaya yang terjadi untuk tiap tukang sebesar
Rp. 8666,68 - Rp 7500,00 = Rp. 1166,68. Untuk jenis pekerjaan
pembuatan pondasi, efisiensi biaya untuk satu tukang yang terjadi
cukup besar.
4.6. Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Jasa Konstruksi
Dalam manajemen konstruksi, masalah waktu (time), biaya
(cost), kualitas/standard (performance/technology) dan sumber daya
(resources) memiliki hubungan yang sangat erat. Dimana waktu, biaya
96
dan kualitas sangat dipengaruhi sumber dayanya. Hubungan itu
digambarkan sebagai berikut:
T ime / \ Cost
/ ResourcesX
Performance/Technology
Gambar 4. Overview of Project Management
Bagaimana mengolah sumber daya yang ada, menjadi titik berat dalam
lingkup manajemen konstruksi supaya tercipta hubungan antara time
(T), cost (C) dan performance/technology (P) yang seimbang.
Seimbang memiliki maksud bahwa setiap faktor (T, C dan P) dalam
kondisi yang sama. Jadi tidak terjadi penambahan waktu (AT),
penambahan biaya (AC) dan pengurangan standard (AP).
Untuk menciptakan kondisi yang seimbang tersebut,
diperlukan cara untuk mengolah sumber daya yang ada. Sumber daya
itu meliputi material, uang, mesin dan tukang (SDM). Dalam penelitian
ini nienitikberatkan pada sumber daya manusianya khususnya para
tukang.
Agar tidak terjadi penambahan waktu yang bisa diakibatkan
karena SDM nya yang tidak produktif, penambahan biaya yang bisa
diakibatkan karena keteriambatan proyek, juga pengurangan standard
akibat kurangnya kualitas SDM, maka diperlukan usaha untuk
meningkatkan produktivitas SDM.
Salah satu cara yitu dengan memotivasi SDM seperti yang
terjadi pada PT "X" dimana dilakukan penelitian bagaimana pengaruh
motivasi terhadap peningkatan produktivitas tubing. Dari hasil
penelitian, dengan pemberian motivasi ternyata dapat meningkatkan
produktivitas para tukang.
Dalam pemberian motivasi tersebut, ada 6 sub variabel
motivasi yang masih bisa ditingkatkan pada proyek PT "X" yaitu :
pemberian gaji, kebijaksanaan penisahaan, hubungan baik sesama
rekan, hubungan baik dengan atasan, perlengkapan kerja dan
kemampuan diri. Untuk mengoptimalkan ke-6 variabel tersebut,
diperlukan kerja sama yang baik khususnya antara penisahaan, para
mandor dan para tukang.
Mandor adalah orang-orang yang berhubungan langsung
dengan para tukang. Oleh karena itu mandor dituntut untuk dapat
bekerja sama dengan perusahaan dalam usaha memotivasi para tukang.
Mandor hams dapat menjaga hubungan baik dengan para
tukang supaya dengan terjalinnya hubungan yang baik tersebut, mandor
dapat mengetahui kebutuhan para tukang yang selama ini belum
terpenuhi. Selain itu mandor dituntut untuk dapat mengetahui seluk
beluk setiap tukang misalnya kemampuan setiap tukang, yang tentunya
sangat mempengaruhi produktivitasnya. Mandor harus dapat
meningkatkan kemampuan para tukang misalnya melalui kerja
berkelompok dimana tukang yang berkemampuan tinggi bekerja sama
dengan tukang dengan kemampuan di bawahnya. Sehingga tukang yang
berkemampuan lebih rendah dapat menyesuaikan kemampuannya dan
belajar dari tukang yang kemampuannya lebih tinggi.
Dan bagaimana perusahaan dapat bekerja sama dengan mandor
tentunya juga membutuhkan pengkajian lebih lanjut misalnya melalui
penelitian yang serupa.