BAB IV ANALISA...
-
Upload
truongthien -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of BAB IV ANALISA...
Halaman | 29 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
BAB IV
ANALISA PERENCANAAN
4.1 Pemilihan Lokasi dan Lokasi Tapak
4.1.1 Lingkungan Tapak
Dalam Buku Profil Penataan Ruang DKI Jakarta tahun 2003, pada bagian 2.2.3
Kawasan permukiman tercantum bahwa pemanfaatan ruang kawasan
permukiman di Kotamadya Jakarta Pusat adalah sebagai berikut:
“Pembangunan rumah susun di kawasan permukiman kumuh berat untuk
masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah”
1) Kecamatan Jati Negara
Dari data yang didapatkan dari Dinas Tata Ruang DKI Jakarta dalam
peta ( LRK ) yangmenunjukkan luas wilayah peruntukkan rumah susun adalah
sekitar 25.480 M2. Lahan tersebut diperuntukkan untuk Wsn (wisma susun)
dengan tipe massa bangunan tunggal. Terletak di salah satu jalur strategis
perekonomian kota Jakarta. Ketentuan KDB dan KLB adalah 55 dan 3.
Terletak pada Kecamatan kramat jati dan memang merupakan daerah yang
sering digusur untuk pembangunan gedung-gedung penunjang sentra ekonomi
seperti perkantoran, perhotelan dan juga rumah susun. Kawasan ini sudah
menjadi kawasan bisnis.
Halaman | 30 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Perbatasan wilayah lokasi peruntukan rumah susun saat ini tidak
sepenuhnya kosong tetapi digunakan juga sebagai pemukiman kumuh oleh
masyarakat. Dan menurut rencana Dinas Tata Kota akan dibuat menjadi daerah
pemukiman. Lahan ini memiliki akses jalan besar JL Otista ,sedangkan sekitar
lahan terdapat bangunan kelurahan Bidara cina ,lahan ini pun berdekatan
dengan kali ciliwung yang diharapkan dapat digunakan sesuai
peruntukannya.jumlah warga jati negara 2500 jiwa
4.1.2 Masa Bangunan
Jumlah unit per blok = 210, per lantai = 30 unit Apabila bangunan
menggunakan sistem double loaded coridor sehingga terdapat 15 unit hunian
maka diambil perkiraan ukuran blok dengan luas = 53 x 18 = 954 m2
Tinggi bangunan di atas permukaan tanah= umlah lantai x tinggi per lantai
= 8 x 3,5 m = 28 m
Panjang bangunan = 53 m Lebar bangunan = 18 m
4.1.3 Orientasi Massa
Apabila bangunan menghadap Tenggara maka nilai OTTV yang akan dicapai
adalah sebagai berikut :
Tenggara / Barat Laut
- Dinding total = 53 x 28 = 1484 m2
Dinding padat saja = 1484 – ( 84 (1,5 x 1,5 )
= 1484 – 189
= 1295m2
- Jendela kaca
• Aluminium = 84( 5 ( 1,5 x 0,05 )
= 84(5x0,075)
=84x0,375
= 31,5 m2
• Kaca low e-glass= 84 ( 2 ( 1,5 x 0,75 )
= 84(2x1,125)
Halaman | 31 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
=84x2,25
= 189 m2
Total jendela= 31,5 + 189
=220,5
Timur Laut / Barat Daya
- Dinding total = 18 x 28 = 504 m2
Dinding padat saja = 504 - (1( 2 x 23 )
= 504 - 46
= 458 m2
Tenggara / Barat Laut Timur Laut / Barat Daya
Diketahui:
- Untuk mencari nilai absorpsi ( α ) adalah dengan merujuk tabel yaitu:
Bata ringan = 0,85
Warna pernis putih = 0,21
Lembaran aluminium = 0,12
Nilai α = 0,85 x 0,21 x 0,12 = 0,021
- Beda suhu ekuivalen ( TDeq ) untuk dinding ringan:
Memakai konstruksi dinding berat dengan berat > 195 kg/m2 dengan nilai
TDeq=10 K
- Nilai transmitansi thermal untuk dinding ( Uw ):
Tebal isolasi direncanakan 50 mm, dimana tingkat berat yaitu sedang dengan
nilai
Uw adalah = 0,60
- Untuk penentuan WWR (Window Wall Ration) adalah perbandingan luas
jendela
dengan luas seluruh dinding terluar:
WWR Tenggara = 220,5 : 1295 = 0,170
Halaman | 32 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
WWR Barat Laut = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Timur Laut = 46 : 458 = 0,1
WWR Barat Daya = 46 : 458 = 0,1
- Koefisien peneduh dari sistem fenestrasi (SC) adalah:
Diambil lembar kaca tunggal dengan nilai SC = 0,3
Faktor radiasi untuk tengara adalah SF=97
Faktor radiasi untuk barat laut adalah SF= 211
Faktor radiasi untuk timur laut adalah SF=113
Faktor radiasi untuk barat daya adalah SF=176
- Faktor Radiasi Matahari adalah:
Tenggara
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 97 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 4,947
= 5,051 W/m2
Barat Laut
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 211 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 11,271
= 11,375 W/m2
Timur Laut
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 113 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 3,99
= 11,384 W/m2
Barat Daya
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 176 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 5,28
= 5,393 W/m2
Halaman | 33 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Nilai OTTV keseluruhan = Tengara + Timur Laut + Barat Laut + Barat Daya
= ( 1484 x 5,501 ) + ( 504 x 11,384 ) + ( 1484 x 11,375) + ( 504 x 5,393) : 3598
= ( 8163,484 + 5737,536 + 16880,5 + 2719,08) : 3598
= 33500.6 : 3598
= 9,310 W/m2 < 45 W/m2 ~ OK
Apabila bangunan menghadap Barat Daya maka nilai OTTV yang akan dicapai
adalah sebagai berikut:
Barat Daya / Timur Laut
- Dinding total = 53 x 28 = 1484 m2
Dinding padat saja = 1484 – ( 84 (1,5 x 1,5 )
= 1484 – 189
= 1295m2
- Jendela kaca
• Aluminium = 84( 5 ( 1,5 x 0,05 )
= 84(5x0,075)
=84x0,375
= 31,5 m2
• Kaca low e-glass= 84 ( 2 ( 1,5 x 0,75 )
= 84(2x1,125)
=84x2,25
= 189 m2
Total jendela= 31,5 + 189
Halaman | 34 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
=220,5
Timur / Barat
- Dinding total = 18 x 28 = 504 m2
Dinding padat saja = 504 - (1( 2 x 23 )
= 504 - 46
= 458 m2
Barat Daya / Timur Laut Barat Laut / Tenggara
Luas keseluruhan dinding = 2 ( 1295 ) + 2 ( 504 )
= 2590 + 1008
= 3598m2
Luas keseluruhan jendela = 2 (220,5 )
= 441 m2
Diketahui:
- Untuk mencari nilai absorpsi ( α ) adalah dengan merujuk tabel yaitu:
Bata ringan = 0,85
Warna pernis putih = 0,21
Lembaran aluminium = 0,12
Nilai α = 0,85 x 0,21 x 0,12 = 0,021
- Beda suhu ekuivalen ( TDeq ) untuk dinding ringan:
Memakai konstruksi dinding berat dengan berat > 195 kg/m2 dengan nilai
TDeq=10 K
- Nilai transmitansi thermal untuk dinding ( Uw ):
Tebal isolasi direncanakan 50 mm, dimana tingkat berat yaitu sedang dengan
nilai
Uw adalah = 0,60
Halaman | 35 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
- Untuk penentuan WWR (Window Wall Ration) adalah perbandingan luas
jendela
dengan luas seluruh dinding terluar:
WWR Barat Daya = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Timur Laut = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Barat Laut = 46 : 458 = 0,1
WWR Tengara = 46 : 458 = 0,1
- Koefisien peneduh dari sistem fenestrasi (SC) adalah:
Diambil lembar kaca tunggal dengan nilai SC = 0,3
Faktor radiasi untuk barat daya adalah SF= 176
Faktor radiasi untuk timur laut adalah SF= 113
Faktor radiasi untuk barat laut adalah SF= 211
Faktor radiasi untuk tenggara adalah SF= 97
- Faktor Radiasi Matahari adalah:
Barat Daya
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 176 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 8,976
= 9,080W/m2
Timur Laut
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 113 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 6,783
= 6,887 W/m2
Barat Laut
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 211 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 6,33
= 6,443 W/m2
Tengara
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 97 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 2,91
Halaman | 36 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
= 3,023 W/m2
Nilai OTTV keseluruhan = Barat Daya + Tenggara + Timur Laut + Barat
Laut
= ( 1764 x 8,448 ) + ( 378 x 1,864 ) + ( 1764 x 5,462) + ( 378 x 3,916 ) : 4284
= ( 14902,272 + 704,592 + 9634,968 + 1480,248 ) : 4284
= 26722,08 : 4284
= 6,238 W/m2 < 45 W/m2 ~ OK
Apabila bangunan menghadap Selatan maka nilai OTTV yang akan dicapai
adalah sebagai berikut:
Selatan / Utara
- Dinding total = 53 x 28 = 1484 m2
Dinding padat saja = 1484 – ( 84 (1,5 x 1,5 )
= 1484 – 189
= 1295m2
- Jendela kaca
• Aluminium = 84( 5 ( 1,5 x 0,05 )
= 84(5x0,075)
=84x0,375
= 31,5 m2
• Kaca low e-glass= 84 ( 2 ( 1,5 x 0,75 )
= 84(2x1,125)
Halaman | 37 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
=84x2,25
= 189 m2
Total jendela= 31,5 + 189
=220,5
Timur / Barat
- Dinding total = 18 x 28 = 504 m2
Dinding padat saja = 504 - (1( 2 x 23 )
= 504 - 46
= 458 m2
Selatan / Utara Timur / Barat
Luas keseluruhan dinding = 2 ( 1295 ) + 2 ( 504 )
= 2590 + 1008
= 3598m2
Luas keseluruhan jendela = 2 (220,5 )
= 441 m2
Diketahui:
- Untuk mencari nilai absorpsi ( α ) adalah dengan merujuk tabel yaitu:
Bata ringan = 0,85
Warna pernis putih = 0,21
Lembaran aluminium = 0,12
Nilai α = 0,85 x 0,21 x 0,12 = 0,021
- Beda suhu ekuivalen ( TDeq ) untuk dinding ringan:
Memakai konstruksi dinding berat dengan berat > 195 kg/m2 dengan nilai
TDeq=10 K
- Nilai transmitansi thermal untuk dinding ( Uw ):
Halaman | 38 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Tebal isolasi direncanakan 50 mm, dimana tingkat berat yaitu sedang dengan
nilai
Uw adalah = 0,60
- Untuk penentuan WWR (Window Wall Ration) adalah perbandingan luas
jendela
dengan luas seluruh dinding terluar:
WWR Selatan = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Utara = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Timur = 46 : 458 = 0,1
WWR Barat = 46 : 458 = 0,1
- Koefisien peneduh dari sistem fenestrasi (SC) adalah:
Diambil lembar kaca tunggal dengan nilai SC = 0,3
Faktor radiasi untuk selatan adalah SF=97
Faktor radiasi untuk utara adalah SF=130
Faktor radiasi untuk timur adalah SF=112
Faktor radiasi untuk barat adalah SF=243
- Faktor Radiasi Matahari adalah:
Selatan
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 97 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 4,947
= 5,051 W/m2
Utara
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 130 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 6,63
= 6,734 W/m2
Timur
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 112 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 3,66
= 3,733 W/m2
Barat
Halaman | 39 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 243 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 7,29
= 8,424 W/m2
Nilai OTTV keseluruhan = Selatan + Timur + Utara + Barat
= ( 1484 x 5,501 ) + ( 504 x 3,773 ) + ( 1484 x 6,374) + ( 504 x 8,424) : 3598
= ( 8163,484 + 1901,592 + 9459,016 + 4245,696) : 3598
= 23769,788 : 3598
= 6,606 W/m2 < 45 W/m2 ~ OK
Apabila bangunan menghadap Barat maka nilai OTTV yang akan dicapai adalah
sebagai berikut:
Barat / Timur
- Dinding total = 53 x 28 = 1484 m2
Dinding padat saja = 1484 – ( 84 (1,5 x 1,5 )
= 1484 – 189
= 1295m2
- Jendela kaca
• Aluminium = 84( 5 ( 1,5 x 0,05 )
= 84(5x0,075)
=84x0,375
= 31,5 m2
Halaman | 40 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
• Kaca low e-glass= 84 ( 2 ( 1,5 x 0,75 )
= 84(2x1,125)
=84x2,25
= 189 m2
Total jendela= 31,5 + 189
=220,5
Timur / Barat
- Dinding total = 18 x 28 = 504 m2
Dinding padat saja = 504 - (1( 2 x 23 )
= 504 - 46
= 458 m2
Barat / Timur Utara / Selatan Luas keseluruhan dinding = 2 ( 1295 ) + 2 ( 504 )
= 2590 + 1008
= 3598m2
Luas keseluruhan jendela = 2 (220,5 )
= 441 m2
Diketahui:
- Untuk mencari nilai absorpsi ( α ) adalah dengan merujuk tabel yaitu:
Bata ringan = 0,85
Warna pernis putih = 0,21
Lembaran aluminium = 0,12
Nilai α = 0,85 x 0,21 x 0,12 = 0,021
- Beda suhu ekuivalen ( TDeq ) untuk dinding ringan:
Memakai konstruksi dinding berat dengan berat > 195 kg/m2 dengan nilai
TDeq=10 K
- Nilai transmitansi thermal untuk dinding ( Uw ):
Halaman | 41 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Tebal isolasi direncanakan 50 mm, dimana tingkat berat yaitu sedang dengan
nilai
Uw adalah = 0,60
- Untuk penentuan WWR (Window Wall Ration) adalah perbandingan luas
jendela
dengan luas seluruh dinding terluar:
WWR Barat = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Timur = 220,5 : 1295 = 0,170
WWR Utara = 46 : 458 = 0,1
WWR Selatan = 46 : 458 = 0,1
- Koefisien peneduh dari sistem fenestrasi (SC) adalah:
Diambil lembar kaca tunggal dengan nilai SC = 0,3
Faktor radiasi untuk barat adalah SF= 243
Faktor radiasi untuk timur adalah SF= 112
Faktor radiasi untuk utara adalah SF= 130
Faktor radiasi untuk selatan adalah SF= 97
- Faktor Radiasi Matahari adalah:
Barat
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 243 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 12,393
= 12,497 W/m2
Timur
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,170) } x 10 + ( 0,3 x 0,170x 112 )
= 0,021 x 0,498 x 10 + 5,712
= 5,816 W/m2
Utara
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 130 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 3,9
= 4,013 W/m2
Halaman | 42 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Selatan
OTTVi = α {Uw x (1 – WWR)} x TDeq + (SC x WWR x SF)
= 0,021 { 0,60 x ( 1 – 0,1 ) } x 10 + ( 0,3 x 0,1 x 97 )
= 0,021 x 0,54 x 10 + 7,29
= 2,91 W/m2
Nilai OTTV keseluruhan = Barat + Selatan + Timur + Utara
= ( 1764 x 12,497 ) + ( 378 x 2,91) + ( 1764 x 5,816) + ( 378 x 4,013) : 4284
= ( 22044,708 + 1099,98 + 10259,424 + 1516,914 ) : 4284
= 34921,026 : 4284
= 8,15 W/m2 < 45 W/m2 ~ OK
Kesimpulan yang bisa ditarik dari perhitungan OTTV dari sebuah bentuk masssa
bangunan memanjang dan tinggi ini adalah bahwa nilai yang dihasilkan relatif
sangat kurang dari 45 W/m2 . Hal ini dikarenakan fasade bangunan hanya terdiri
dari 2 jenis material yaitu beton dan kaca. Dan luas dari opening sangat minim.
Sehingga masih dapat ditambahkan luas dari kaca maupun ragam material yang
belum digunakan seperti untuk balkon atau overstek dan lain sebagainya. Tetapi
terdapat perbedaan antara nilai-nilai OTTV yang dihasilkan berdasarkan dari
orientasi bangunan yang dipilih. Nilai yang terbesar didapat apabila massa
bangunan ini bagian yang memanjangnya menghadap barat dan timur. Dan nilai
OTTV yang terendah dihasilkan bila bangunan menghadap Tenggara ataupun
Halaman | 43 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Selatan. Pemilihan bentuk memanjang untuk mendapat jumlah unit yang
maksimal mengingat ketinggian maksimal hanya 8 tingkat saja.
Tabel Nilai OTTV fasade dari Simulasi Gedung berukuran (53 x18 ) m2 dengan
orientasi, sebagai berikut:
Orientasi
Nilai OTTV Fasade (W/m2)
Total
U TL T TG S BD B BL
Selatan-Utara 6,734 - 3,733 - 5,051 - 8,424 - 6,606 Tenggara-
Barat
Laut
- 11,384 - 5,051 - 5,393 - 10,1 9,30
Barat
Daya-
Timur
- 6,887 - 3,023 - 9,080 - 3,92 6,238
Barat-Timur 4,013 - 5,816 - 2,91 - 12,497 - 8,15
Highlight hijau muda adalah nilai OTTV total fasade terendah yaitu apabila
bangunan menghadap Selatan dan Utara. Dan highlight orange menunjukkan
nilai OTTV total fasade tertinggi yaitu ketika fasade menghadap barat ataupun
timur.
4.1.4 Analisa Kebutuhan dan Luasan Ruang
Kebutuhan ruang dan luasan ruang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1) Presentase penggunaan ruang
Ket :
Satu kepala keluarga 5 jiwa
Jumlah Penduduk 2500 jiwa
Jumlah penduduk 2500
Rumus = _________________ = ________ = 500 KK
Kepala Keluarga 5
Halaman | 44 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
KLB = 1,67 (1 - KDB)
= 1,67 (1 – 14 %)
= 1,4362
∑ AF = KLB × LA
= 1,4362 × 25000 m²
= 35905
AF = KB × LA
= 14 % × 25000m²
= 3500
n = Σ AF = 35905
AF 3500
= 10,25 ~ 11 tingkat
Peruntukan massa bangunan Fasum dan Fasos 3 : 7
Rumus Peruntukan Lahan :
Fasum dan Fasos, = 30 % × 35905 = 10771,5
Hunian = 70 % × 35905 = 25133,5
Ruang untuk sirkulasi (kolidor) dan tangga darurat, service = 20 %
Rumus :
Luas lantai untuk hunian = Hunian – ( Hunian × Sirkulasi, dll)
= 25133,5 – ( 25133,5 × 20 % )
= 25133,5 – 5026,7
= 20106,8
type yunit = type 27
luas lantai hunian 20106,8
Jumlah yunit = _________________ = ________________= 745 kk
luasan yunit 27
luas lantai hunian 20106,8
Jumlah / lantai = _________________ = ________________= 2872,4
jumlah lantai 7
Halaman | 45 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
jumlah / lantai 2872,4
Jumlah tower = _____________________ = ____________ = 3 tower
panjang x lebar bangunan 53 x18
Ada 3 tower Pada setiap bloknya lantai 1 digunakan sebagai fasum dan fasos. Sedangkan hunian dimulai dari lantai 2. Karena batas maksimum tingkat adalah 8 maka, hanya ada 7 tingkat hunian.
4.2 Kebutuhan Ruang
4.2.1 Program Ruang Rusunawa
Sifat Jenis Letak Fungsi Sumber Standar Kapasitas
Luas (m2)
Semi Publik
Kantor Pengelola
Lingkar Dalam Ruang GM A 12 m2 1 unit 12
Ruang Tamu NAD 20m2 1 unit 20 R.Ass.Manager NAD 12 m2 1 unit 12 R.Sekretaris NAD 15 m2 1 unit 15
R.Public Relation NAD 8 m2/org 2 unit 16
Gudang File A 12 m2 2 unit 24
Ruang Meeting NAD 2,25 m2/org 1 unit 24
Pantry A 8 m2 2 unit 16 Sub Total 139
Publik Fasilitas Umum Luar Parkir
Penghuni TSS 12,5 m2 / unit 300 3750
Tamu A 30% penghuni 60 750
Rusunawa(Tower) 6664m2
Area bersama
Halaman | 46 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Pengelola / Staff A 75%x22+5 10 125 Karyawan A 1,8 m2 6 75 Mushola 9 m2 1 unit 9 Ruang Wudhu 2 m2 / unit 2 unit 4 Toilet Wanita
WC NAD 2,16 m2/unit 1 unit 2,16
Wastafel NAD 0,5 m2 / unit 1 unit 0,5
Toillet Pria
WC NAD 2,16 m2/unit 1 unit 2,16
Wastafel NAD 0,5 m2 / unit 1 unit 0,5
Sub Total 4715,7
Publik Fasilitas Sosial
Lingkar Dalam
Ruang Pertemuan NAD 1,3 m2/org 300 org 390
Panggung NAD 2,14 m2/org 10 org 21,4
Ruang Kontrol AJM 50% panggung 10,7
Sub Total 422,1
Publik Fasilitas Sosial Caunter A 9
Lingkar Dalam Retail 100
Supermarket A 80% luas 300 Laundry 100 Sub Total 509 Semi Publik
Fasilitas Umum Klinik
Ruang Periksa BPDS 12 m2 2 12 Lingkar Luar Ruang Tunggu BPDS 2,3 m2 6 13,8 Ruang Dokter NAD 15 m2 2 30 Counter Obat A 10 Child Care Ruang Main NAD 2,25 m2 10 org 22,5 Ruang Makan NAD 0,24 m2 10 org 2,4 Toilet A 8
Playground H 2,32 m2 / unit 50 116
Sub Total 214,7
Publik Fasilitas Umum
R.Tamu + Makan
10 m2 / unit 1 10
R.Dapur 3 m2 / unit 1 3
R.Tidur 9 m2 / unit 1 9 K.Mandi 3 m2 / unit 1 3
Halaman | 47 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
Balkon 2 m2 / unit 1 2 Sub Total 27
Grand total 6077,3
Rekapitulasi Kebutuhan Ruang
No Ruang Luas ( m2 ) 1 Fasos + Fasum
b Kantor 139 c Ruang Pertemuan 422,1 e Klinik + Child Care 214,7 f Retail 509 g Parkir + Ruang Luar 1133,9
Total Fasos + Fasum 2468,5 2 Total Hunian 17010 Grand Total 19478,5
4.2.2 Sirkulasi dan organisasi ruang
sirkulasi Pengelola
Kendaraan
Masuk / Keluar
Pejalan Kaki
Drop Off Parkir
Pedestrian
Bekerja
Istirahat
Masuk ke Ruangan
Halaman | 48 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
sirkulasi Penyewa
4.2.3 Organisasi Ruang
Area orientasi bangunan yang mengarah ke luar kawasan pada umumnya akan
bising ole karena kendaraan yang jalan-jalan yang membatasi kawasan
tersebut. Tetapi jalan-jalan yang ada di Timur, Barat ,Selatandan utara tidak
Kendaraan
Masuk / Keluar
Pejalan Kaki
Drop Off Parkir
Pedestrian Masuk Ke Rusunawa
Di bagian utara di letakan 3 tower rumah susun
yang di arsir berwarna merah karena nilai ottv terendah adalah arah
utara dan selatan maka dapat memaksimalkan
pencahayaan ke bangunan
Di bagian utara dan selatan memiliki 3 area parkir karena akses ke bangunan rusunawa
dapat tercapai dengan baik
Di bagian belakang di letakan area fasilitas olah
raga dan auditorium sebagai ruang bersama
pada bangunan
Di bagian utara dan selatan di letakan akses kendaraaan masuk dan keluar saite dan di sisi
depan di letakan akses pejalan kaki agar mudah
masuk ke dalam bangunan
Pedestrian
Halaman | 49 WAHYU ZULKIFLI 41208110032
dilalui oleh kendaraan umum. Jadi hanyalah kendaraan pribadi seperti mobil
atau motor yang pada umumnya dimiliki oleh para pekerja di gedung-gedung
perkantoran sebelahnya. Sedangkan di bagian Timur dan barat yang
berbatasan dengan pelataran parkir gedung-gedung di sampingnya juga
berpotensi kebisingan lebih tinggimaka diletakkan area service, fasilitas sosial,
dan taman.
4.2.4 Analisa Sistem Struktur
Bangunan Rusunawa terbuat dari konstruksi beton, yang dalam pengerjaannya
dapat dilakukan melalui 3 alternatif pelaksanaan konstruksi, yaitu secara
konvensional, pracetak sebagian dan pracetak penuh. Sistem beton
konvensional merupakan sistem pembangunan yang menggunakan teknik
konvensional baik dari segi struktur maupun arsitektur. Pembuatan strukturnya
menggunakan teknik cor di tempat dengan cetakan dan perancah dari kayu.
Pembuatan komponen dinding arsitekturnya menggunakan bahan bata atau
batako yang diplester dan diaci. Sistem beton pracetak sebagian merupakan
sistem pembangunan strukturnya sudah menggunakan sistem pracetak, Sistem
beton pracetak penuh merupakan sistem pembangunan yang komponen
struktur maupun arsitekturnya menggunakan sistem pracetak, seperti terlihat
pada Gambar berikut ;