BAB IV-6

10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045 88 88 4.1.3 Analisis Bangunan a. Analisis Gubahan Massa Gubahan massa bangunan utama ini merupakan bangunan tunggal. Hal ini karena pertimbangan luasan lahan seluas ± 2000 m² sehingga perencanaan kebutuhan ruang dan lansekap disesuaikan dengan luasan lahan yang ada. Bentuk massa bangunan merupakan morfologi dari “Rak Buku. Alasan dipilihnya morfologi bentuk rak buku karena seperti yang diketahui bahwa rak buku bisa menjadi tempat untuk memajang barang- barang unik selain buku. Hubungan bentuk rak buku dengan perencanaan Boutique hotel adalah selain menjadikan sarana penginapan, Boutique hotel secara tidak langsung juga bisa berfungsi sebagai tempat pameran benda-benda antik. Gambar 4.41 Rak Buku dengan Desain Minimalis Sumber : http://thebalebale.com/wp-content/uploads/2013/07/rak-buku-minimalis- K.jpg, tanggal 11April 2015 pukul 20.06 Wita Oleh karena itu, gubahanan massa Boutique Hotel ini berawal dari pola kubus yang kemudian dikombinasikan dengan permainan maju mundur perlantai.

description

tugas akhir arsitektur

Transcript of BAB IV-6

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    88 88

    4.1.3 Analisis Bangunan

    a. Analisis Gubahan Massa

    Gubahan massa bangunan utama ini merupakan bangunan

    tunggal. Hal ini karena pertimbangan luasan lahan seluas 2000 m

    sehingga perencanaan kebutuhan ruang dan lansekap disesuaikan

    dengan luasan lahan yang ada.

    Bentuk massa bangunan merupakan morfologi dari Rak Buku.

    Alasan dipilihnya morfologi bentuk rak buku karena seperti yang

    diketahui bahwa rak buku bisa menjadi tempat untuk memajang barang-

    barang unik selain buku. Hubungan bentuk rak buku dengan

    perencanaan Boutique hotel adalah selain menjadikan sarana

    penginapan, Boutique hotel secara tidak langsung juga bisa berfungsi

    sebagai tempat pameran benda-benda antik.

    Gambar 4.41 Rak Buku dengan Desain Minimalis Sumber : http://thebalebale.com/wp-content/uploads/2013/07/rak-buku-minimalis-

    K.jpg, tanggal 11April 2015 pukul 20.06 Wita

    Oleh karena itu, gubahanan massa Boutique Hotel ini berawal

    dari pola kubus yang kemudian dikombinasikan dengan permainan

    maju mundur perlantai.

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    89 89

    Gambar 4.42 Perspektif Gubahan Massa Sumber : Analisis Penulis, tanggal 30 Maret 2015 pukul 11.09 Wita

    Beberapa kubus disusun secara face to face contact, dimana

    dalam jenis hubungan ini mensyaratkan bahwa dua bentuk yang sesuai

    permukaan planar yang sejajar satu sama lain. Bagian kubus yang

    disusun secara face to face contact direncanakan untuk unit kamar hotel

    yang memiliki taman tiap kamarnya. Taman privat ini direncanakan

    dengan penataan tak sejajar agar menjaga taman tetap mendapatkan

    sinar matahari.

    Gambar 4.43 Face to Face Contact pada Gubahan Massa Sumber : Analisis Penulis, tanggal 30 Maret 2015 pukul 11.10 Wita

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    90 90

    b. Analisis Tampilan Bangunan

    Tampilan bangunan menggunakan gaya arsitektur tropis,

    sehingga memperhatikan daya tahan bangunan terhadap kondisi alam

    di Samarinda, seperti :

    1. Sinar Matahari.

    Dimana sebisa mungkin memanfaatkan cahaya matahari pada sisi

    timur fasad bangunan dan mengurangi panas matahari pada sisi barat

    dan utara fasad bangunan.

    Gambar 4.44 Fasad bangunan menghadap arah Timur Sumber : Analisis Penulis, tanggal 30 Maret 2015 pukul 11.10 Wita

    Pada bagian bangunan yang menghadap ke arah Timur diberi

    banyak bukaan akan bisa memaksimalkan cahaya matahari pagi masuk

    ke dalam bangunan.

    Gambar 4.45 Fasad bangunan menghadap arah Barat Sumber : Analisis Penulis, tanggal 30 Maret 2015 pukul 11.10 Wita

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    91 91

    Sedangkan bagian bangunan yang menghadap ke arah barat

    diberi sun shading untuk mengurangi cahaya matahari sore masuk ke

    dalam bangunan. Sun shading yang digunakan bisa berupa permainan

    bentuk kayu/kaca/ atau vertical garden untuk mempercantik tampilan

    bangunan.

    Gambar 4.46 Vertical Garden (kanan) dan Sun shading dari kayu (Kiri) Sumber : http://ourplanet.infocentral.state.gov/wp-

    content/uploads/2012/11/vertical-gardens.jpg, http://desmena.com/wp-content/uploads/2010/02/arsh_khorsand_00.jpg, tanggal 01 April 2015 pukul 11.14

    Wita

    Pada bagian atas bangunan menggunakan atap panggang pe dan

    atap datar. Pada bagian atap datar akan diletakan panel surya, sehingga

    bisa memanfaatkan energi matahari pada siang hari. Pada bangunan

    yang terpisah dari bangunan utama menggunakan atap limas.

    Gambar 4.47 Perpektif bangunan Sumber : Analisis Penulis, tanggal 1 April 2015 pukul 11.46 Wita

    Atap

    Panggang Pe Atap datar

    Atap limas

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    92 92

    2. Air hujan

    Bagaimana bentuk fasad bangunan agar dapat menghindari air

    hujan sehingga bangunan tetap terkesan bersih dan indah.

    3. Angin

    Sebisa mungkin menghindari angin yang membawa debu dan

    kotoran ke dalam bangunan. Namun dilain sisi tidak mengurangi angin

    yang masuk ke dalam bangunan.

    c. Analisis Material Bangunan

    1. Lantai

    Lantai untuk unit kamar hotel menggunakan material

    parquet floor. Parquet floor cukup mudah untuk dibersihan dan

    dirawat. Motif, warna, dan tekstur yang alami sesuai materialnya.

    Cukup aman karena sifatnya yang empuk dibandingkan hard

    flooring.

    Gambar 4.48 Parquet floor Sumber : http://versporttvonline.com/wp-content/uploads/textures-wood-

    flooring - parquet - 20140909214343 - 540f748f31cb0 1024 x 597 .jpg ,http://extendcreative.com/how-can-i-make-wood-flooring-becomes-more-

    shiny/, tanggal 12 April 2015 pukul 18.43 Wita

    Lantai eksterior pada bagian teras taman di tiap kamar hotel

    dan lantai disekeliling kolam menggunakan material decking ulin.

    Kayu yang memiliki karakteristik yang stabil, kuat, dan tahan

    lama sehingga membuat kayu ini baik digunakan pada area

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    93 93

    pejalan kaki di sekitar kolam dan pada teras taman di tiap unit

    kamar hotel.

    Gambar 4.49 Decking ulin Sumber : http://202.67.224.132/pdimage/62/4925662_deckingulin.jpg ,

    https://rysnotes.files.wordpress.com/2012/11/decking-kayu-ulin.jpg, tanggal

    12 April 2015 pukul 19.06 Wita

    Lantai interior menggunakan material granit. Lantai granit

    tahan terhadap goresan benda tajam dan memiliki daya kilap yang

    relatif tahan lama sehingga cukup mudah untuk dirawat dan

    dibersihkan. Selain itu, sambungan nat pada granit tidak terlalu

    lebar sehingga granit terlihat menyatu dan mewah.

    Gambar 4.50 Granite Floor Sumber : http://www.ecogroup.ie/wp-content/uploads/2014/06/Granite-Floor.jpg, http://www.cnbhomes.com/wp-content/uploads/2014/10/elegant-

    tile-granite-floor-tiles-tuNLd.jpg, tanggal 12 April 2015 pukul 19.06 Wita

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    94 94

    2. Dinding

    Dinding menggunakan bata hebel yang dikombinasikan

    dengan wood panel wall. Bata hebel memiliki kualitas dengan

    mutu yang tinggi. Bata hebel kedap air sehingga sangat kecil

    terjadinya rembesan air, ringan, tahan api, pemasangan lebih

    cepat dan pemotongan lebih mudah.

    Gambar 4.51 Bata Hebel Sumber : https://rikaarba.wordpress.com/2013/12/22/123/, tanggal 12 April 2015 pukul 21.28 Wita

    Wood panel wall digunakan sebagai material finishing pada

    dinding pada bangunan untuk memperindah tampilan dinding

    interior. Wood panel wall cukup mudah dirawat dan dibersihkan.

    Gambar 4.52 Wood panel wall Sumber : http://nijihomedesign.com/wp-content/uploads/2012/11/wood-

    panel-wall-2.jpg, tanggal 12 April 2015 pukul 21.31 Wita

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    95 95

    3. Atap

    Green roof adalah atap sebuah bangunan yang sebagian

    atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh,

    ditanam di atas membran anti air. Selain itu terdapat juga lapisan

    tambahan seperti penghalang akar dan drainase sebagai sistem

    irigasi.

    Jenis Green roof yang digunakan adalah extensive green

    roof , dimana media tanam (tanah) yang dangkal dan tanaman

    yang digunakan adalah tanaman hias ringan.

    Gambar 4.53 Extensive Green Roof Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/5134d77b05346a2b1f000006/green-roof-taman-taman-hijau-di-atas-atap-bangunan/, tanggal 12 April 2015 pukul

    22.00 Wita

    d. Analisis Struktur Bangunan

    Struktur bangunan Boutique Hotel direncanakan dalam satu

    struktur karena mengingat fungsi bangunan sebagai hotel yang sangat

    memperhatikan aspek estetika. Bangunan hotel ini dirancang menjadi

    bangunan tunggal dengan jumlah lantainya tiga. Struktur bangunan

    hotel ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

    1. Pondasi

    Lokasi tapak untuk perencanaan Boutique Hotel ini berada

    didaerah dengan kondisi tanah yang lembek. Sehingga struktur

    pondasi pada bangunan hotel ini menggunakan pondasi footplate

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    96 96

    yang dibuat dari konstruksi beton bertulang berbentuk plat

    persegi dan tiang pancang untuk memperkuat pondasi.

    Gambar 4.54 Deskripsi pondasi tiang pancang Sumber : Analisis Penulis, tanggal 1 April 2015 pukul 11.46 Wita

    2. Dinding

    Dinding adalah konstruksi vertikal pada bangunan yang

    melingkupi, memisahkan, dan melindungi ruang-ruang

    interiornya. Selain menopang beban-beban vertikal, konstruksi

    dinding eksterior juga harus dapat menahan beban angin

    horisontal.

    Rangka struktural dinding menggunakan rangka beton dan

    dinding penompang dari batako, dinding-dinding ini digolongkan

    sebagai konstruksi yang tidak mudah terbakar dan kemampuan

    menompang bebannya tergantung pada massanya.

  • BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Boutique Hotel di Samarinda dengan Penekanan Green Architecture Ade Irma Kusuma Wardani, 12 619 045

    97 97

    Gambar 4.55 Deskripsi kolom dan dinding. Sumber : Analisis Penulis, tanggal 1 April 2015 pukul 18.38 Wita

    3. Atap

    Struktur atap sebagian menggunakan rangka baja ringan

    karena bentangan yang cukup lebar pada bangunan utama

    Boutique Hotel. Rangka baja ringan memiliki beban yang ringan

    dibandingkan kayu, bersifat tidak membesarkan api (non-

    combustible), anti rayap, pemasangan relatif lebih cepat, dan

    tidak memiliki nilai muai dan susut sehingga tidak akan berubah

    karena panas dan dingin.

    Gambar 4.56 Deskripsi Atap Panggang Pe dengan Rangka Baja Ringan Sumber : Analisis Penulis, tanggal 1 April 2015 pukul 22.13 Wita

    Kolom Beton

    Rangka Kolom

    Beton

    Dinding Batako

    Besi penghubung

    antar batako dan

    sloof

    Besi penghubung

    antar batako dan

    kolom