6 BAB IV pertahanan dan keamanan

69
PERSPEKT!F E Pertahanan I l(eamanan NDONESIA sebagai negara kepulauan (archipelagic state) di dunia yang memiliki wilayah laut teritorial dengan luas kurang lebih 5,9 juta kilometer persegi membutuhkan pengarnanan yang cukup besar. Ini sudah tentu menjadi tanggung jawab dan tugas dari TNI AL serta aparat penegak hukum di laut lainnya. Atas cakupan itu, dalam pengawasannya TMAlmembutuhkan duku- ngan alat utama sistem senjata (alutsista) yang lengkap. Namun, semua itu belum terlihat hingga saat ini karena alasan keterbatasan anggaran. Atas dasar itu, sejumlah kalangan berpandangan kalau pertahanan laut lrdonesia masih terbilang lemah. Kebanyakan dari pengamat per- tahanan di tanah air itu selalu mengeluhkan kekurangan yang ada dan terus men)ruarakan agar semlra perlengkapan unfuk pertahanan laut dipenuhi. ApalagS, disisi lain pemerintah telah mampu menambah se- bagian dari kebutuhan anggaran minimal (minimum essantial budget) guna mewujudkan pembangunan kekuatan pokok minimum (mini- rnum essantial force) TNf seiring peningkatan kesejahteraan prajurit. Dalam mengoptimalkan kekuatan TNI AL yang ada saat ini, dila- kukanpola gelar dan pola operasi penegakankedaulatan danhukum di perairan Indonesia yang dilaksanakan secara terus menerus. Pelaksanaan pola itu sendiri dilakukan dengan skala prioritas di 9 PeEpehdfMenuiu Masa Oepan M.rldm lndonesia I I 5l

Transcript of 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

Page 1: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

PERSPEKT!F E

Pertahanan Il(eamanan

NDONESIA sebagai negara kepulauan (archipelagic state) didunia yang memiliki wilayah laut teritorial dengan luas kuranglebih 5,9 juta kilometer persegi membutuhkan pengarnanan yang

cukup besar. Ini sudah tentu menjadi tanggung jawab dan tugas dariTNI AL serta aparat penegak hukum di laut lainnya.

Atas cakupan itu, dalam pengawasannya TMAlmembutuhkan duku-ngan alat utama sistem senjata (alutsista) yang lengkap. Namun, semuaitu belum terlihat hingga saat ini karena alasan keterbatasan anggaran.

Atas dasar itu, sejumlah kalangan berpandangan kalau pertahananlaut lrdonesia masih terbilang lemah. Kebanyakan dari pengamat per-tahanan di tanah air itu selalu mengeluhkan kekurangan yang ada danterus men)ruarakan agar semlra perlengkapan unfuk pertahanan lautdipenuhi. ApalagS, disisi lain pemerintah telah mampu menambah se-

bagian dari kebutuhan anggaran minimal (minimum essantial budget)

guna mewujudkan pembangunan kekuatan pokok minimum (mini-rnum essantial force) TNf seiring peningkatan kesejahteraan prajurit.

Dalam mengoptimalkan kekuatan TNI AL yang ada saat ini, dila-kukanpola gelar dan pola operasi penegakankedaulatan danhukumdi perairan Indonesia yang dilaksanakan secara terus menerus.Pelaksanaan pola itu sendiri dilakukan dengan skala prioritas di

9 PeEpehdfMenuiu Masa Oepan M.rldm lndonesia I I 5l

Page 2: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

perairan rawan selektif. Jug4 langkah yang diambil adalah menyusun

kembali kekuatan tempumya dengan mengacu pada kekuatan pokok

minimum (MEF) berdasarkan prediksi arah datangnya ancaman

(threat based planning) dan ber:dasarkan kemamPuan yang diperlukan

(capability design).

Dari gelaran operasi itu senantiasa dilakukan evaluasi yang selanjutnya

telah disusun suatu jenis opera siuntukmencapai efektivitas dan efesiensi

dengan mempertimbangkan keterbatasan dan usia pakai alutsista serta

berorientasi pada pemenuhan komiknen dankodal operasi. ]enis operasi

yang dilaksanakan TNIALpada 2010 diselaraskan dengan perumusan

pola operasi yang dianut oleh jajaran TM berdasarkan undang-undang

pertahanan negara yang meliputi operasi militer Perang (OMP) dan

operasi militer selain perang (OMSP).

Lingkungan nasional, Indonesia mempunyai sejumlah persoalan

batas wilayah, baik perbatasan darat mauPun maritim yang hingga

saat ini berlum juga tuntas. Baru-baru ini teriadi konflik perbatasan

di blok Ambalat, Kaltim dan kasus pelanggaran kapal ikan Cina yang

dikawal kapal perang angkatan laut negara tersebut, sehingga timbul

ketegangan antara TNI AL dengan kapal perang dan kapal ikan

Cina tersebut. Kemudian yang terakhir tentang kasus penangkapan

aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh aparat Police

Marine negara Malaysia sertabeberapa kasus lainnya'

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

Lrdonesia sebagai negara kepulauan memiliki perairan yang berba-

tasan langsung dengan negara lain. Ada 10 negara tetangga yang Pe-

rairarurya berbatasan langsung dengan wilayah Nusantara. Mereka

adalahMalaysi4 Singapur4 Thailan4 hrdi4 Filipina, Vietram, Papua

New Guinea Australia, Republik Palau dan Timor Leste.

152 | f ecrpemfuoulu Mas oePan Maridm lndone{a

Page 3: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

Berdasarkan identifikasi, baru batas maritim antara L:rdonesia denganAustralia yang telah lengkap disepakati. Sementara batas maritirndengarr negara tetan6;ga lain baru dilakukan penetapan batas-batasDasar Laut (Landas Kontinen) dan sebagian batas Laut Wilayah.

Untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah yurisdiksiIndonesia diperlukan penetapan batas-batas maritim secara lengkap.Penetapan batas ini dilakukan berdasarkan ketentuan Hukum LautIntemasional, yang diatur dalam Konvensi PBB tentang HukumLaut (UNCLOS 1982) yang telah diratifikasi pemerintah Indonesiamelalui UU No 1711985.

Implementasi dari ratifikasi tersebrrt adalah diperlukannya penge-lolaan terhadap batas maritim yang meliputi Batas Laut dengannegara tetangga dan Batas Laut dengan Laut Bebas. Adapun ba-tas-batas maritim Republik Indonesia dengan negara tetangga, men-cakup Batas Laut Wilayah (Territorial Sea), batas perairanZEE,batasDasar Laut atau l,andas Kontinen. Belum selesainya penentuan ba-tas maritim antara pemerintah Indonesia dengan negara tetanggamenjadikan daerah perbatasan rawan konflik.

Penetapan batas maritim sangat dibutuhkan untuk memperolehkepastian hukum yang dapat mendukung berbagai kegiatan ke-lautan, seperti penegakankedaulatandanhukum di laut, perikanan,wisata bahari, eksplorasi lepas pantai (off shore), transportasi lautdan lainnya. Belum adanya kesepakatan batas laut Indonesia de-ngan beberapa negara tetangga menimbulkan permasalahan sa-ling klaim wilayah pengelolaan, khususnya pengelolaan dan pe-manfaatan sumberdaya perikanan. Beberapa kasus yang ada antarIndonesia dan Malaysia merupakan cerminan rentannya perairandaerah perbatasan. Terjadi saling tangkap nelayan baik dariIndonesia maupun Malaysia bahkan bias mengganggu hubungandiplomatik kedua negara.

9 Pcspchtif Menulu Mao Dcpan Madrin hmcria | 153

Page 4: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SEN6KETA

Permasalahanbatas laut merupakan hal mendasar yang seharusnya

segera di selesaikan dan clisepakati oleh kedua negara. Bukan

dengan saling menangkap kapal atau salingklaim wilayah perairan.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia seharunya lebih proaktifdalam penyelesaian batas laut dengan negara tetangga, dengan

demikian adanya keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai

negara maritim yang kuat bjsa terealisasi.

Dari beberapa batas laut Irrdonesia dengan negara tetangga, ada

Sembilan batas laut yang memiliki kerawanan konflik antar Negara,

diantaranya:

154 I 9 PeEpehtifMenuiu Masa Depan Maftim lndonesia

Page 5: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARIflM RAWAN SENGKETA

Indonesia-Malaysia

Garis batas laut wilayah antara Indonesia dengan Malaysiaadalah garis yang menghubungkan titik-titik koordinat yangditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama di Kuala Lumpur,pada 17 Maret 1977.

Berdasarkan UU No 4l1960,Indonesia telah menentukan titik dasar

batas wilay;rh lautnya sejauh 12 mil. Sebagai implementasi dari UU

tersebut, beberapa bagian perairan ftrdonesia yang jaraknya kurang

dari L2 mil laut, menjadi laut wilayah lndonesia. Termasuk wilayahperairan yang ada di Selat Malaka.

Pada Agustus 1969, Malaysia iuga mengumumkan bahwa lebar

laut wilayahnya menjadi 12 mil laut, diukur dari garis dasar yang

ditetapkan rnenurut ketentuan-ketentuan konvensi |enewa 1,958

(mengenai Laut Wilayah dan Contigous Zone). Sehingga timbulpersoalan, yaitu letak garis batas laut wilayah masing-masing neg.ua

di Setat Malaka &agran yang sempit) atau kurang darl.24 mil laut-

Adapun batas Landas Kontinen antara Indonesia dan Malaysia

ditentukan berdasarkan garis lurus yang ditarik dari titik bersama ke

titik koordinat yang disepakati bersama pada27 Oktober 1969.

Atas pertimbangan tersebut, dilaksanakan perundingan (Februari-

Maret 1970) yartg menghasilkan perianjian tentang penetapan

garis Batas Laut Wilayah kedua negara dr Selat Malaka Penentuan

titik koordinat tersebut ditetapkan berdasarkan Garis Pangkal

masing-masing negara. Diberlakukannya Konvensi Hukum Laut

Internasional 1982, maka penentuan titik dasqr dan garis pangAal

dari tiap-tiap negara perlu diratifikasi berdasarkan aturan badan

intemasional yangbaru. Selama ini penarikanbatas Landas Kontinenl:rdonesia dengan Malaysia di Perairan Selat Malaka berpedomanpada Konvensi Hukum L,aut 1958.

9 P.Gp.tdtMfllu Mil ocprn uerum maonc'* | 155

Page 6: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

MoU RI dengan Malaysia yang ditandatzrngani pada 27 Oktober1969 yang menetapkan Pulau ]ara dan Pulau Perak sebagai acuantitik dasar dalam penarikan Garis Pangkal jelas merugikan pihakhrdonesia, karena median line yang diambil dalam menenflrkanbatas landas kontinen kedua negara tersebut cenderung mengarahke perairan Indonesia.

Tidak hanya ih1 hrdonesia juga belum ada kesepakatan dengan pihakMalaysia terrtang ZEE-nya. Perrentuan ZEE ini sangat perrting dalamupaya pengelolaan sumberdaya perikanan negara.

Akibat belum adanya kesepakatan ZEE antaru [rdonesia denganMalaysia di Selat Malaka, sering terjadi penangkapan nelayan oletr

kedua belah pihak. Hal ini disebabkan karena Malaysia menganggapbatas Landas Kontinennya di Selat Malaka sekaligus merupakan batas

laut dengan Indonesia. Hat ini tidak benar, karerra batas laut keduanegara harus ditertukan berdasarkan perjanjian bilateral.

l,

Berdasarkan kajian Dinas Hidrooseanografi'TNl AI. batas lauttrdonesia dan Malaysia di':Selat Malaka berada di medianline antara garis pangkal kedua negara yang letalcrya jauh di sebelah

utara atau timw laut batas Landas Kontinen. Berdasarkan ketentuanLINCLOS 1982, rebagai coastal state, Malaysia tidak diperbolehkan

Pulau Jara dan Pulau Perak sebagai base line yang jarak

antara kedua pulau tersebut lebih dari.100 m{ laut. }ika ditinl'au darisegi geografu, daerah yang memungkinkan rawan sengketa perbatasan

dalam perrgelolaan sumber-sumber perikaran adalah di bagian selatan

Laut Andarnan atau di bagian utara Selat Malaka.

Indonesia-S1.ryapua

Penentuan titik-tifik koordinat pada Batas Laut Wilayah Indonesiadan Singapura didasarkan pada prinsip,sarna jarak (equidistance)

antara dua pulau yang berdekatan. Fen esahan titik-titik koord,inat

156 I ggc.eee]{ifUaufu Me D.g.ntl..itin lodomsi.

Page 7: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

tersebut didasarkan pada kesepakatan kedua pemerintah. Titik-titikkoordinat itu terletak di Selat Singapura. Isi pokok perjaniiannyaadalah garis Batas Laut Wilayah lrdonesia dan laut wilayahSingapura di Selat Singapura yang sempit (lebar lautannya kurangdari 15 mil laut) adalah garis terdiri dari garis-garis lurus yangditarik dari titik koordinat. Namun, di kedua sisi barat dan timurBatas Laut Wilayah Indonesia dan Singapura masih terdapat area

yang belum mempunyai perjaniian perbatasan. Di mana wilayahitu merupakan wilayah perbatasan tiga negara, yakni Lrdonesia,Singapura dan Malaysia.

Pada sisi barat di perairan sebelah utara pulau Karimun Besar ter-dapat wilayah berbatasan dengan Singapura yang jaraknya hanya 18

mil laut. Sementara di wilayah lainnya, di sisi timur perairan sebelah

utara pulau Bintan terdapat wilayah yang sama yang jaraknya 2$8mil laut. Kedua wilayah ini belum mempunyai perjanjianbatas laut.

Permasalahan muncul setelah Singapura dengan gencar melakukanreklamasi pantai di wilayahnya. Sehingga terjadi perubahan garispantai ke arah laut (perairan Indonesia) yang cukup besar. Bahkandengan reklamasi, Singapura telah menggabungkan beberapapulaunya menjadi daratan yang luas. Untuk itu batas wilayahperairan Indonesia-Singapura yang belum ditetapkan harussegera diselesaikaru karena bisa mengakibatkan masalah di mdsa

mendatang. Singapura akan mengklaim batas lautnya berdasarkanGaris Pangkal terbaru, dengan alasan Garis Pangkal lama sudahtidak dapat diidentifikasi.

, ,l

Namun dengan rnelalui perundingan yang menguras energi keduahegar4 akhimya menyepakati perjanf ian batas laut kedua ne gara yarr1mulaiberlaku pada30Agustus 2010. Batas lautyang ditentukan adalahPulau Nipa dan Pulau Tuaq sepanjang 1\1. kilometer. Perundinganini telah berlangsung sejak tahun 2005, dan kedua tim negosiasi

9P.Ee.kdf i&diqMaOeanaruomOorsia I 157

Page 8: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

telah benrnding selama delapan kali. Permasalahan berbatasan lautIndonesia dan Singapura pacla titik tersebut tidak lagi menjadi polemikyang bisa merrimbulkan konflik, namun demikian masih ada beberapatitik perbatasan yang belunr disepakati dan masih terbuka peluangteriadinya konflik kedua negara.

Indonesia:Thailand

Garis Batas Landas Kontinm Indonesia danThailand adalah garis lurusyang ditarik dari titik pertenruan ke arah Tenggara. Hal itu disepakatidalam pe{aniian antara pemerintah Indonesia dengan Thailandtentang penetapan Garis Batas Dasar Laut di Laut Andaman pada11 Desember 1973. Titik koordinat batas Landas Kontinen lrdonesia-Thailand ditarik dari titik bersama yang ditetapkan sebelum ber-lakunya Konvensi Hukurn Laut PBB 1982. Karena itu, sudah selayak-nya perjanjian penetapan titik-titik koordinat di atas ditinjau kenrbali.

Aprlag Thailand telah mr:ngumumkan Zona Ekonomi Eksklusifderrgan Royal Prodamation pada23 Februari 1981, yang binva; "Tlwuclusfure Ecorcmy hrw of Kingilom ofThailand is an areabeyond and adjacmtto the te:rritorial sea whm breflilth utends ta trm hunfueil nautical ryilesmeasured frum the baselinzs *se for mmsuring the breadth of the TerritorinlSed'. Pada prinsipnya Proklaniasi ZEE tersebut tidak merryebutkantertangper,rctapanbatas antarnegara,,,

Indonesia-India ;

j ,:

Garis Batas Landas Kontinen Indonesia dan India adalah garis lurusyang ditarik dari titik pertemuan menuju arah barat daya yang beradadi LautAnddman- Hal itu berdasarkan persetuiuan padal4]anuariPn dt New Delhi, Lrdia terrtang perjanjian garis batas LandasKortinen kildua,negara. Namun, pada,be!$npa wilayah batas lautkedua negaia masih belunr ada kesepakatan.

,:

158 | eeeae"tffUmluMaDcpnMatimMi€s

Page 9: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARMM RAWAN SENGKETA

Indonesia-Australia

Perjanjian Indonesia denp;an Australia mengenai garis batas yang

terletak antara perbatasan Indonesia-Papua New Guinea ditandatangani di Jakarta, padal? F ebruan1973. Kemudian disahkan dalam

UU No 5 Tahun 1973, tepafrrya pada 8 Desember 1973. Adapun

persetujuan antara Indonesia dengan Australia tentang penetapan

batas-batas Dasar Laut, ditanda tangani padaT November l'974-

Pertama, isinya menetapkan lima daerah operasional nelayan

tradisional Indonesia di zona perikanan Australia, yalttt Ashmore

Rey' (I'ulau Pasir), Cartier Ree/ (I'ulau Ban), Scott Reef (Plulau Datu),

Saringapatan Reef , dan Browse.

Kedua, nelayan tradisional Indonesia di perkenankan mengambil air

tawar di East Islet dan Middle Islet, bagian dari Pulau Pasir (Ashmore

Reef). Ketiga, nelayan hrdonesia dilarang melakukan penangkapan

ikan dan merusak tingkungan di luar kelima pulau tersebut-

Sementara persetujuan Indonesia dengan Australia, tentang Pe-ngaturan Administratif perbatasan antara Indonesia-Papua New

Gunea; ditanda tangani di Port Moresby, pada L3 November L973.

Hal tersebut telah disahkan melalui Keppres No. 27 Tahun 1974,

dan mulai diberlakukan pada 29 April 1974. Atas perkembangan

baru di atas, kedua negara sepakat untuk meningkatkan efektivitas

pelaksanaan ivIOU 7974.

Indonesia-Vietnam

Pada 12 November 1982, Republik Sosialis Vietnam mengeluarkan

sebuah Statement yang disebut "statement on the Territorial Sea

Base Line". Vietnam memuat sistem penarikan garis pangkal lurusyang radikal. Mereka ingin memasukkan pulau Phu Quoc masuk ke

9l,.EFfrtif Mauiu Mae ocpan uaton tndmca | 159

Page 10: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MAR]TIM RAWAN SENGKETA

dalam wilayahnya yang berada kira-kira 80 mil laut dari garis batasdarat antara Kamboja dan Vietnam. Sistem penarikan garis pangkaltersebut dilakukan menggunakan 9 turning point. Di mana duagaris itu panjangnya melebihi 80 mil pantai, sedangkan tiga garislain panjangnya melebihi 50 mil laut. Sehingga, perairan yangdikelilinginya mencapai total lrras 27.000 mil persegi.

Sebelumnya pada1977 Vietnam menyatakan memiliki ZEE seluas200 mil laut, diukur dari garis pangkai lurus yang digunakan untukmengukur lebar Laut Wilayah. Hal ini tidak sejalan dengan KonvensiHukum Laut1982, karena Vietnam berusaha memasukkan pulau-pulau yang jaraknya sangat jauh dari titik pangkal. Kondisi tersebutmenimbulkan tumpang tindih dengan Zona Ekonomi EksklusifLrdonesia di sebelah utara Pulau Natuna.

Indonesia-Filipina

Berdasarkan dokumen perjanjian batas-batas maritim Indonesiadan Filipina sudah beberapa kali melakukan perundhguru khusus-nya mengenai garis batas maritim di laut Sulawesi dan sebelahselatan Mindanao (sejak 1973). Namun sampai sekarang belumada kesepakatan karena salah satu pulau milik Indonesia (PulauMiangas) yang terletak dekat Filippin4 diklaim miliknya. Hal itudidasarkan atas ketentuan konstitusi Filipina yang masih mengacupada treaty of paris 1898. Sementara Indonesia berpegang padawawaffrn nusantara (The Archipelagic Principles) sestai denganketentuan Konvensi PBB tentang hukum laut (UNCLOS 1982).

Indonesia-Repullik Palau

Republik Palau berada di sebelah Timur Laut Lrdonesia. Secarageografis negara itu terletak di OCI. 51" LU dan 1350.50" BT. Merekaadalah negara kepulauan der,gan luas daratan 500 km2. Berdasarkan

160 | e eerspcmf Uouiu Ma$ &pan M.ddm tndonGia

Page 11: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

konstitusi 1979, Republk Palau memiliki yuridiksi dan kedaulatan padaperairan pedalaman dan Laut Teritorial-nya hingga 2CI mil laut. Diukurdari garis pangkal lurus kepulauan yang mmgelilingi kepulauan.

Palau memiliki Zona Perikanan yang diperluas (Extende-d Fishery Zone)

hirggu bettiatasan dengan Zona Perikanan Eksklusif, yang lebamya200 rnil laut diukur dari garis pangkal. Hal itu menyebabkan tumpangtindih antara ZEE Indonesia dengan Zona Perikanan yang diperluasRepublik Palau. Sehingg+ perlu dilakukan perundingan antara keduanegara agar terjadi kesepakatan mengenai garis batas ZEE.

Indonesia-Timor Leste

Berdirinya negara Timor Leste sebagai negara merdeka, menye-babkan terbentuknya perbatasan baru antara Indonesia dengannegara tersebut. Perundingan penentuan batas darat dan lautantara RI dan Timor Leste telal'r dilakukan dan masih berlangsungsampai sekarang.

Eirst Meeting Joint Border Committee antara Indonesia-TimorLeste dilaksanakan pada 18-19 Desember 2002 di Jakarta. Pada

tahap ini disepakati penentuan batas darat berupa deliniasi dandemarkasi, yang dilanjutkan dengan perundingan penentuan batasmaritim. Kemudian perundingan Joint Border Committee keduadiselenggarakan di Dilli, pada ]uli 2003.

Fenetapan Batas Laut Mendesak

Penangkapan kapal nelayan lvlalaysia yang diwamai oleh ketegangandiantara kedua belah pihak dinilai bahwa ini kelemahan Indonesia.Apalagi penangkapan ini diwamai dengan kehadiran tiga helikopterrnilik Malaysia. Di mata mantan KASAL, Laksamana TNI (Pum)

9 Pe6pehtif Menuiu Ma* Depen Marida haroia I 16l

Page 12: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

8ATA5 MARITIM RAWAN SENGKETA

Bemard Kent Sondaakh,.kehadiran 3 helikqpter tersebut upayapembuktian Malaysia bahwa data intelejen Indonesia lemah, dantidak'ada penfagaan secara khusus merrjelang upacara besar TNI.

Kent Sondakh berpendapat, Malaysia sedang mempelajari titik lemahpenjagaan hrdonesia di perbatasan . lnib:uat proofing intelijen, apakahintelijmnya sudah benar atau tidak. Informasi yang dikumpulkaniotulij* itu bener atau tidak. Lebih jauh Kent Sondakh mengatakan,intelejen militer Malaysia saat itu mengetahui Indonesia akanmelaksanakan HUT TNI AU,di Halim Perdana Kusuma, Jakarta.Data-data ini akan digunakan sebagai data militeruntuk penyeranganke tempat musuh.

Secara intelejen strategi, Malaysia itu iahu sebelum HUTTNI AU, seluruh pesawat ada di Flalim untuk hormat upacara. Intetijenshategi militel, laniut Sondaklr, dikumpulkan sebelum beqperangsehingga dapat dipergunakan jika akan belperang. Menurut Sondakh,jika TNI AL mengadakan peringatan hari ulang tahtrn, bisa saja kuprl-kapal Malaysia akanmasuk ke wilayahlrdonesia tanpa gangguan.

Sondakh mencontohkan, dulu saat Jerman hendak mengebom ne-gara-negara di Eropa ]erman mengirirn intelijennya ke Belanda danPerancis. Mereka meneliti satu persatu kebiasaan militer sefempat.Makanya ]erman bisa menyerang tepat pukul 08.00 pagi karenasaat itu militer tetangga sedang upacara pagi.

Sementara ih1 Pakar Hukum Kelautan Hasyim Qalal rnengatakan,perdebatan batas wilayah kelautan antara Indonesia dan Malaysia ti-dak akan pemah usai. Pasalny+ Malaysia masih memiliki kepentingantertentu untuk tetap memperebutkan wilayah kelautan. Dari tahun1962, perundingan tentang batas wilayah kelautan telah dilakukan.Lalu dilanjutkan pada tahun 1982 hingga sekarang, ketentuan batastersebutbelum juga tersepakati dan memang tidak akan pemah usai.

162 | e naspenUfU.nuiu Ma* DeFn Marftim tndorcsia

Page 13: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

Menurukrya, Indonesia telah memiliki Undang-Undang Kelautan terr-tang batas-batas wilayah teritorialnya. lndonesia harus tetap melak-sanakan Undang-Undang kelautan tersebut. Bila ada yang melanggarundang-undang segera ditindak. Bila menunggu perundingan bataswilayah tidak akan pemah berakhif, karena Malaysia tetap memilikimaksud mengambil kekayaan alam Indonesia.

Pakar Maritim Lrdonesia, Prof Dim,vati Hartono menyatakan, bahwabanyaknya permasalairan yang terjadi di perbatasan disebabkanminimnya perhatian pemerintah, yang membuat wilayah-wilayahperbatasan yang seharusnya menjadi halaman depan negara Indo-nesia, kini lebih terlihat sebagai halaman belakang. Tak hanya soalpembangunan dan infrastrukhlr, pemerintah juga di nilai kurangmemperhat-ikan kondisi masyarakat di wilayah perbatasan. Aspekekonomi, daerah perbatasan merupakan daerah tertinggal karena lo-kasinya terisolir dengan tingkat aksesibilitas yang rendah. Lri diikutidengan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat yang minim.

Dimyati menerangkan, jika pemerintah mengembalikan Indonesiasebagai negara maritim, dengan potensi sumber daya alam (SDA)dan sumber daya manusia (SDIv! yarrg ada, tidak mustahilpembangunan wilayah perbatasan di Indonesia dapat merata.

Tidak perlu mengubah orientasi pembangunan yang ada, tapi merr-sinkronkarurya. Orientasi pembangunan maritim yang terintegrasi,jalur transportasi laut dan keamanan wilayah menjadi te{amin. Sehnlih1 hasil pertanian, bumi dan industri bisa didistribusikan denganbaikke sejumlah pulau. Otomatis pembangunan pun akan merata.

Menanggapi masih lemahnya ketegasan pemerintah mengenaibatas wilayah. DPR pun angkat bicara, melalui Anggota Komisi Idari Fraksi Golkaq, Tantowi Yahya mengatakan, permasalahan bataswilayah Indonesia dengan negara tetangga akan segara dibahas

9 P.rsp€hdf Mauiu Ma Dqcn Mari&n lmjn | 163

Page 14: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

oleh DPR. Terutama batas wilayah Indonesia dengan Singapura.Menurutnya akan segera diratifikasi menjadi undang-undang.Urgensinya sudah jelas ba}rwa Indonesia memerlukan kepastianbatas wilayah lautnya dengan Singapura. Tanpa adanya keielasanbatas itu akan banyak masalah yang tidak bisa segera diselesaikan.

Tantowi menjelaskan, tanpa adanya kejelasan batas wilayahkedua negar4 maka Lrdonesia akan sulit melakukan pengamananwilayahnya maupun berbagai kekayaan alam yang terkandung dilautnya. Selain itu juga akan selalu ada rasa saling curiga diantarakedua negara apabila batas wilayahnya tidak jelas. Ratifikasiperjanjian bilateral Rl-Singapura terkait pemetaan garis batas lautwilayah kedua negara dibagian barat Selat Singapura itu menjadipenting maknanya dan ada banyak keuntungan bagi Indonesiaapabila batas wilayahnya ielas.

Lebih lanjut, Tantowi mengatakan, kesepakatan yang saat ini telahtercapai antara Indonesia dan Singapura mengenai batas wilayahmasing-masing merupakan hasil terbaik diplomasi yang dilakukanpemerintah. Penentuan batas wilayah itu didasarkan pada keten-tuan-ketentuan yarrg telah tercantum dalam llnited NationsConoention on the Law of The Sea (UNCLOS) 1982.

Kementerianluarnegeri darrpihakterkait ditekankanuntuk segeramenyelesaikan perbafasan Indonesia dengan negara tetangga,karena hal tersebut tidal< bisa diselesaikan secara bilateral.Untuk yang bersifat multilateraf tergantung dari kesepakatanantar negara itu sendiri, nrungkin dalam hal ini Indonesia danMalaysia sudah sepakat, tetapi pihak Singapura sendiri harusjuga sepakat. Bisa saja bebernpa negara itu mengulur-ngulurwaktu, karena dia tahu se'makin cepat perundingan diselesaikan,semakin merugikan bagi clia, karena dia tahu sebenarnya garisbatas itu sebenarnya milik Indonesia.

164 | e nerspentifUenuiu Masa Dep.n Maririm lndonesia

Page 15: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

sehingga pemerintah diimbau agar tidak merasa bosan mendesaknegara-negara tersebut untuk melakukan perundingan. perjanjianbilateral, lanjutnya masih banyak yang belum diselesaikan. Sehinggagarisbatas dua wilayah itu tidak jelas, yang menyebabkanadanya salingklaim batas wilayah yang berimbas kepada nelayan kedua negara.

Penyebab pelanggaran itu ada dua, pertamakarena sengajamelewatibatas wilayah unfuk motif tertentr_r, kedua karena memang tidaktahu batas wilayah karena memang tidak jelas, oleh karenanyatidak ada cara lain, meski pihak Kemenlu tengah disibukan olehberbagai haf tapi hendaknya permasalahan perbatasan ini harusmenjadi prioritas utama.

Ambalat Masih Membara

Malaysia kembali menyulut konflik. Kapal Diraja (KD) Baung-3509,Kapal Maritirrr Pintar-3914 dan satu pesawat patroli maritim TentaraUdara Diraja Malaysia (TUDM) CN-235 M44-OS memprovokasitentara Indonesia dengan memasuki wilayah NKRI di perbatasanAmbalat, pada 20 Maret20'12.

Patroli maritim [rdonesia di bawah kendali gugus tugas KomandoArmada Timur tak tinggal diam. KRI Layang-g05 dan pesawat patroliMaritim P-851 yang sedang berpatroli di wilayah tersebut berhasilmelakukar. pengejaran, pengusiran (intucept) serta shadowing terha-dap satuan patroli maritim Malaysia. Kini konflik Ambalat kembalimenghangat. Sumber yang sangat dipercaya menyebut selama kurunwaktu sebulan terakhir, tercatat hampir lima kali seminggu kapal-kapaldan pesawat patroli Malaysia memasuki wilayah NKRI tanpa izin.

Berdasarkan kronologis berita, pada 20 Maret 2012, pukul 00.40WITA, KRI Layang-805 yang sedang melaksanakan iatroli rutin

BATA5 MARITIM RAWAN SENGKETA

9 PeEpehtifMenuiu Ma* Depan Madtim lndonsia | 165

Page 16: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

menemukan kontak kapal rnencurigakan yang kemudian diketahui

KD Baung-3509. Kapal ini telah memasuki batas wilayah NKRI

sejauh S NN4. KRI Layang-805 melaksanakan kontak komunikasi

melalui radio FM Channel 16,'namun kontak tidak meniawab'

pukul09.25 WTT& KRILayang-80S melalui radio komunikasi segera

memerintahkan KD Baung-3509 untuk segera kembali ke perairan

Malaysia, narnun dijawab KD Baung-3509 sedang melaksanakan

"Innocent Passage" memrju Malaysia' Komandan KRI Layang-

805 lalu memberikan peringatair bahwa KD Baung-3509 telah

melaksanak xrlnnocent Passage tanpa izin' Namun, KD Baung-3509

berdalih menurut peta Malaysia 1979 kapalnya masih berada di

witayah perairan MalaYsia.

Di saat bersarnaan, terlihat kontak permukaan yang Pergerakarmya

akan memotong haluan I(RI Layang-805, bertujuan menghambat

pengejaran dan pengusiran KD Baung-3509' Kapal tersebut

*"*u'"ti*ilayahRl"qu"t.lNMyangkemudiandiketahuiKapalMaritim Pintar-3914.

Pukul 09.40 WITA' KRI Layang-805 melakukan pengejaran terhadap

KD Baung-3509 yang tepat berada di haluan KRI Layang-805 dengan

jarak Sodyard. rutul -og.so wrrc KD Baung-3509 sudah berada

di wilayah perairan Malaysi4 KRI Layang-805 pun berbalik ke

selatan-untuk kembali ke pos tempumya sambil terus mengawasi

pergerakan KD Baung-3509 dan Kapal Maritim Pintar yang sudah

berada di wilayah perbatasan Malaysia'

Pukul 10.46 WTIA, Patroli udara Cassa Patrnar P-851 menginfor-

masikan ke KRI Layang-805 adanya kontak Pesawat patroli TUDM

CN-235M4tr05bergerakdaribaratketenggara.Prrkull0.4SWTIA,Cassa Patrnar P-85L melak sNtak an shndawing terhadap pesawat patroli

TUDMCN-235M44L05yangtelahmemasukiwilayahNKRIsejauh

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

166 I 9 Pe6pehtif Menuiu Masa DePan Marifm lndmsia

Page 17: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

1 NM. Pesawat ini terbang mernotong haluan KRI Layang-805 padajarak 500 yard dengan ketinggian 500 kaki bergerak dari barat dayakemudian melintas ke utara masuk kembali ke wilayah Ma1aysia.

Permasalahan perbatasan ltl-Malaysia di perairan Laut Sulawesi(perairan blok Ambalat) memuncak pada 2005, pada saat itu ke-tegangan kedua negara tidak hanya dari lokasi di sekitar pem-bangunan suar Karang Takat Unarang dan gesekan antar kapalperang saja, tetapi juga rnemancing kemarahan masyarakat yangmerasa terusik nasionalismenya dengan mengobarkan kembalislogan "Ganyang Malaysia".

Blok laut seluas 15.235 km2 yang menjadi sengketa tersebut sebenar-nya sudah sering dilaksanakan perundingan antara kedua negara.Penandatanganan Perjanjian Tapal Batas Kontinen Idonesia-Malaysiadi Kuala Lumpur 27 Oktober 1969, kemudian diratiJikasi oleh keduabelah pihak pada 7 November 1969 dijadikan dasar hukum bahwa BlokAmbalat berada di bawah kedaulatan hrdonesia. Namun pada tahun

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

9 PcrspehtirMenuiu Masa Depan MariUm tndonesia I 167

Page 18: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

yang sama pihak Malaysia mertbuat peta baru yang memasukkan

Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan serta Batu Puteh (berbatasan Malaysia-

Singapura) mazuk ke wilayahnya. Tentu saja Indonesia dan Singapura

menolalorya dan tidak mengakui peta baru buatari Malaysia tersebut.

Kemudian pada 17 Maret 1970 diadakan kembali Perjanjian Tapal

Batas Laut L:rdonesia-Malaysia. Lagi-lagi Malaysia melakukan

manuver secara sepihak membuat batas maritimnya sendiri

memasukkan Blok Ambalat masuk ke wilayah teritorialrrya. Secara

sepihak Malaysia memajukan koordinat 4' L0' ke arah utara melewati

Pulau Sebatik seperti peta terbitan Malaysia 1959.

Pada 1979, Malaysia menerbitkan peta laut yang digunakan

melakukan klaim sepihak di perairan Laut Sulawesi, klaim tersebut

masuk ke dalam perairan RI di sekitar perairan Pulau Sebatik,

Pulau Sipadan, Pulau Ligitan hingga Laut Sulawesi (perairan blok

Ambalat). Indonesia sejak 8 Februari 1980 melakukan protes dan

nota protes yang masih terus dilancarkan hingga saat ini. Selain

protes dari pihak Indonesia peta Malaysia terbitan 1979 tersebut,

juga diprotes 6 negara, yaitu Filipin4 Singapura, China, Thailand,

Vietnam dan Inggris (atas nama Brunei). Namun pihak Malaysia

tidak menanggapi protes tersebut.

Mengingat perundingan tidak ada tanda-tanda kesepakatan dan

penyelesaian makakeduaKepalaPemerintahankemudianmenunjukwakil-wakil khusus yang rvaktu itu dijabat Mensekretaris Negara

RI, Moerdiono dari pihak Indonesia dan Wakil Perdana MenteriMalaysi4 Anwar Ibrahim menjajaki peluang penyelesaian.

Setelah mengadakan 4 (empat) kali pertemuan di Jakarta dan

Kuala l-umpur secara bergantian, kedua wakil merekomendasikan

perlunya mencari penyelesaian melalui Mahkamah Internasional

dan agar kedua pemerintah menyepakati untuk menerima dan

mematuhi apapun putusan Mahkamah Intemasional.

168 | S frerspenffUenuiu Masa Oepan Madtim lndonesia

Page 19: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

PadalT Desember 2002, di Den Haag Negeri Belanda, MahkamahIntemasional (hrternational Court of justice /ICD sebagai badanutama peradilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskanbahwa kedaulatan atas Pulau Ligitan dan Pulau Sipadan ada-lah milik Malaysia melalui pemungutan suara 16 banding 1.. Ber-ubahnya status keperrrilikan Pulau Ligitan dan Pulau Sipadanmenjadi sepenuhnya masuk dalam kedaulatan dan milik Malaysiatersebut, akan berimplikasi pada batas wilayah perairan Indonesiayang berada di sekitamya. Kemungkinan akan adanya perubahantersebut serta posisi batas wilayah yang baru.

Begitu besamya ambisi Malaysia menguasai Blok Ambalat, karena,

Lapangan Aster Blok Ambalat yang terindikasi mempunyai cada-

ngan minyak yang cukup besar yang saat ini dikelola perusahanmigas ENI [talia mampu memproduksi 30.00040.000 barel per hari.

Pihak Malaysia dikabarkan pemah mengay'ukan permintaan adanya

eksploitasi bersama. Namun Lrdonesia dalam hal ini KementerianE

"rgr dan Sumber Daya Mineral (ESDM) jelas-jelas merrolak tawaran

Malaysia tersebut. Sebab jika diterima, secara politis Indonesia

mengakui adanya konflik negara di wihyah kaya migas itu.

Sampai dengan saat ini, masih banyak terjadi berbagai kesalahanpenafsiran dalam memahami kasus Ambalat, karena tidak sedikitmasyarakat yang mengira dan mengatakan bahwa Ambalatadalah suatu pulau atau wilayah daratan. Sesungguhnya Ambalatadalah blok dasar laut yang dikenal sebagai perairan ZEE danlandas kontinen. Secara geografis wilayah perairan blok Ambalatberada di Laut Sulawesi yang kaya akan cadangan mineral, gas

dan hidrokarbon. Sedangkan letak wilayah perairan blok Ambalatsecara administratif berada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

|ika dua negara yang bertetangga dan mempunyai batas di laut,tidak mungkin bagi keduanya bisa rnengklaim semua zona maritim

9 Fssp.hif hiu k DGpa Mdfrh kr&rEb | 169

Page 20: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

BATAS MARITIM RAWAN SENGKETA

tanpa adanya tumpang tindih dengan tetangga. Untuk negara

seperti Rl-Malaysia yang saling berhadapan batas antar negaranya

maka akan terjadi tumpang tindih batas laut teritorial, ZEE darr

landas kontinen. sesuai hrrkum UNCLOS L982 dua negara tersebut

harus menyepakati suatu garis yang membagi zona maritim yang

tumpang tindih tersebut.

Penetapan Garis batas darat antara Indonesia dan Malaysia diBorneo sudah dilakukan fgdu 1891 antara Inggris dan Belanda

dengan hasil menyepakati garis yang melalui dan berhenti diujung Timur Pulau Sebatik, pulau kecil terluar di l(abrrpaten

Nunukan, dengan garis batas pada posisi koordinat geografis

4"L0'LU. Seharusnya garis batas tersebut diteruskan ke arah lautsebagai batas maritim yang harus disepakati kedua belah pihak'

Saat ini kawasan yang ke arah laut, yaitu perairan Ambalat

belum ada garis batas maritim yang menetapkan kewenangan

kedua negara.

Keputusan ICJ pada 2002 yang memutuskan kepemilikan Pulau

Sipadan dan Pulau Ligitan kepada Malaysia memberikan proyeksi

akan berubahnya konfiS;urasi baseline Indonesia dan Malaysia'

Indonesia, telah membuat dan menerbitkan TD baru Pulau Sebatik

yaitu TD. 36 -A1 dan TD. 36 - A2 serta Karang Unarang TD. 36 - Bsebagai revisi dan hal tersebut telah tertuang dalam PP No 3712008

tentang Garis Pangkal.

Indonesia harus berargumen bahwa sesuai ketentuan Pasal 121

UNCLOS'8} pulau keciJ seperti Sipadan dan Ligitan semestinya

tidak diberi batas penuh (full ffict) dalam Penentuan klaim dan

delimitasi batas maritim maksimal 12 mil laut. Namun walaupun

Sipadan dan Ligitan merupakan pulau karang kecil, tetap dapat

mempengaruhi klaim batas maritim Indonesia di Laut Sulawesi,

dan hal inilah yang harus diwaspadai Indonesia.

l7O I r ecrse"krmui, Ma D.o{ M-h ffii.

Page 21: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Menanggapi masalah itu, Nuning Kertaparti, anggota Komisi IDPR RI menyatakan, soal pelanggaran batas ini sering dilakukanoleh Malaysia dengiur berbagai dalih atau pembenaran yang bisamembuat mereka leluasa menjelajahi perairan Indonesia. Hal inibukan hanya ambalat tapi juga pulau-pulau terluar kita yang lain,yang berbatasan dengan Malay5in.

Nuning percaya pemerintah melaluf Kementerian Luar Negen,Kementerian Pertahanan dan TM Angkatan Laut sudah membuatberbagai pedoman kebijakan untuk menuntaskan masalah perbatasan.Thpi, hal itu fidak cukup bila hanya dibuat di atas kertas dan tidaksegera melakukan tindakan riil mengusir setiap kapal patroli Malaysiayang melewati garis perbatasan. Apalagi masalah ambalat ini bukanhal baru, jadi seharusnya regulasi maupun kelengkapan alutista dalammenjaganya sudah harus maju. |adi kita punya efek getar di hadapanMalaysia. Nuning meminta Malaysia sebagai sesama anggota ASEANbisa saling menghormati wilayah kedaulatan Indonesia.

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Alur Laut Kepulauan (ALK) adalah konsekuensi y*g harus dibe-rikan negara-negara kepulauan setelah diakui The llnited NationsConuention on the Law of the Sea (LINCLOS) III pada 1982. Indondsiaadalah negara kepulauan pertama yang mengusulkan penetapanalur-alur laut di kepulauannya.

Negara yang terdiri dari gugusan pulau bisa disebut negara kepulauandengan keuntungan dapat menarik garis yang menghubungkan titik-titik terluar dari gugus kepulauan sebagai base line-nya. AdapunpenetapanAlur Laut Kepulauan lndonesia (ALKI) dilakukan dengan

angkan aspek pertahanan keamanan negara dan kondisihidrooseanografi agar alur pelayaran aman dilalui setiap kapal.

9 P.6p.kif Mmutu M.B OqEn M.dh tidGi. I l7l

Page 22: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Hal ini merupakan hasil bargaining diplomasi antar bangsa. Rezim

negara kepulauan diwajibkartetap memberikan akses lewat (navigasi)

bagi kapal-kapal asing yimg melintasi perairan kepulauannya

(archipelagic waters), karena dulunya alur tersebut merupakan jalur

tradisional yang biasa digunakan pelayaran intemasional.

Penentuan ALK sendiri seburamya tidak diharuskan. Negara kepu-

lauan boletr tidak merrentukan ALK-nya sehingga yang berlaku ada-

lah serrua kapal diperbolehklan melewati ialur-jalur navigasi normal

yang biasa digunakan dalam Pelayaran drnia (routes normally used

{or international naoigation). Apabila negara menentukan ALK maka

kapal-kapal yang akan mehwati rute tersebut harus mengikuti rute

atau alur yang zudah ditentukan. Tidak boleh lagi bercabang-cabang

dalam bemavigasi atau melipir ke daratan seperti rute.rute terdahulu.

Misalrrya, ALKI Barat-Timur (E-W).Selama ini, rute melalui Laut

]awabanyak cabangny+ seperti alur di pulau Bawean- Kapal boleh

berlayar di utaranya Bawean dan ada pula jalur di selatannya

Bawean. fika negara tidak menentukan ALKI E-W, semua kapal

boleh melewati rute-rute tersebut. Tetapi bila negara menentukan

rute ALKI E-W, sesuai proposal yang akan diajukan ke PBB, maka

semua kapal asing yang melewati Laut ]awa harus melalui satu rute

yang telah ditetapkan. Yaitu hanya alur utara Bawean.

S.j-uh penetapan ALKI dimulai di lingkungan Sekolah Staf dan

Komando Angkatan Laut (Seskoal) sekitar Februari-Maret 1991,

khususnya di Direktorat Pengkajian @itjian), setelah mempelajari

hasil UNCLOS 1982. Pada kesempatan itu dibicarakan tentang

keharusan Indonesia menetapkan Sealant Passage melalui perairan

yurisdiksinya untuk mewadahi pelayalan transit dari satu perairan

ke perairan lain. Karena itu, Seskoal mengusulkan melalui Forum

Strategi. Forum Strategi TNI AL ini dicanangkan untuk membica-

rakan hasil usulan ALKI terhadap negara. Sebelum Forum Strategi

tT2l

Page 23: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI 5E8UAH PELUANG DAN ANCAMAN

dimulai, Ditjiarr menyiapkan segala sesuatu untuk Forum Strategi.Salah satu yang terpenting adalarh Makalah Ajakan.

Dalam makalah itu diajukan tiga ALI( yaitu alur laut di kawasan barat,tengah, dan timur. Karena ALK berada di perairan lndonesia, makadiusulkan agai dinamakan ALK hrdonesia, disingkat ALKI. KetigaALKI yang diusulkan tersebut temyata diterima forum. Kemudian,pada 19 Mei 199& Sidang Pleno MSC-69 IMO secara resmi menerima(adopt) tigaAI-KI yang diusulkan Indonesia (41 tahun setelah DeklarasiKonsepsi Negara Kepulaua4IW'awas;u1 Nusantara pada L957).

Sebelumnya Konvensi Hukum Laut III yang diselenggarakan pBBdi Chicago pada 1982, telah menghasilkan dua buah keputusanfenomenal. Yaitu dengan diakuinya rezim zone ekonomi ekslusif(ZEE) dan rezim negara kepulauan (Archipelagic State). Lahirnyakedua lezim itu merupakan hasil dari negosiasi dan tawar me-nawar yang alot antara negara pantai dengan negara maritim yangselama ini menguasai lautan, baik untuk eksplorasi perikanarypertambangary pelayaran, perdagarlgan maupun jalur militer. Atasdisahkannya rezirn ZEE maka laut bebas (high sea) yang semulaterbuka lebar rrntuk jalur pelayaran dan eksploitasi laut menjadiberkurang 200 mil laut dari tiap-tiap pulau yang ada. Kondisiinijelas merugikan negara-negara maritim, seperti Amerika, Inggris,Jepang, Kanada dan lainnya.

Alasan rnereka menerima konsep ZEE ini, dikarenakan salah satunyaadalah mereka diberikan garansi tetap mendapatkan akses masukke wilayah laut tersebut baik untuk navigasi maupun eksploitasi.Di Bab vArtikel53 dari Konvensi Hukum Laut Chicago ditegaskandengan menyebut negara lain rnemiliki kebebasan bemavilasi diZEE darr penerbangan di wilayah udara di atasnya dengan dueregard (memperhatikan) hak dan tugas negara pantai di ZEE, sertahukum dan peraturan lain yang berlaku secara internasional.

9 P.GFLtitMoqiu Mas Oepn Maddm tmmsia | 173

Page 24: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Tidak jauh beda dengan rezim ZEE, pengakuan konsep negara

kepulauan juga hasil dari tarik ulur kesepakatan antara negara

pengguna dengan neg;rra pantai. Indonesia beserta beberaPa negara

yang memiliki karakter kepulauan, seperti Filipina, Solomon Island,

Papua New Guinea dan negara lainnya baik dari Afrika mauPun

Amerika Latin, berusaha menggolkan konsep ini dengan segala

cara. Termasuk salah safunya menerima syarat tetap memberikan

akses navigasi kepada negara lain yang akan melewati negara

kepulauan tersebut.

Atas dicapainya kesepakatan tersebut negara-negara kepulauan

di satu pihak mendapatlcan keuntungan dengan bertambahnya

luas wilayah laut, namun di sisi lain mempunyai tanggung jawab

memberikan akses, baik laut mauPun udara terhadap negara lain

yang akan melintas di perairan kepulauan (archipelagic uaters).

Di antara negara-negara yang diakui dunia sebagai negara

kepulauan, baru Indonesia yang sudah menentukan ALK dan

sudah diserahkan ke pertemuan tahunan keselamatan pelayaran

ke-69. Sementara negara-negara kepulauan lainnya masih belum

menetapkanALK.

Beban untuk menentukan ALK sepertinya mudah. Namun dalam

pelaksanaannya berbenturan dengan kepentingan nasional yang

lebih tinggi. Pelaksanaannya "bagai buah simalakama". Dibuatjalur akan merugikan keamanan negara, tidak dibuat negara lain

akan menuntut. Hal ini yang terjadi dengan Indonesia.

Atas keputusan menyerahkan 3 jalur utara-selatan ALKI ke MSC

(Maritime Safety Committee), rnaka Indonesia sudah bersiap ditun-tut negara lain, seperti Amerika, Inggris, Australia Kanada dan

Iepang. Mereka menganggaP penentuan ALKI tidak sesuai dengan

ketentuan umum penenhran ALK (GPASL). Yakni harus meliputi

174 | e nrrymif ucruiu Mas Dep.n M.rtlh ffircs&r

Page 25: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

seluruh rute normally used for international nauigation dari satu lautlepaslZBE ke laut lepas lain.

Mereka menyebutnya partial designation, karena Indonesia tidakmemasukan alur laut barat-timur dari Selat Karimata-Laut Jawahingga ke Laut Arafuru. jika hrdonesia tidak menentukan rute inimaka sesuai Artikel 53-12 mereka bisa melintas dengan hak lintasALK di seluruh rute pelayaran/penerbangan narmally used forint e r national naai gat ion.

Akhimya, pada 1998 saat MSC meeting ke-72, delegasi Indonesiamenjanjikan bahwa Indonesia akan memenuhi penentuan ALKIsecara lengkap dengan memasukan alur laut barat-timur. Keputusanitu sangat berisiko, tapi tidak ada pilihan lain.

Melihat posisi strategis lakarta, ibukota negara yang berada tepat dipesisir utara Larrt faw4 jika ALKI barat-timur jadi dibuka akan sangatrawarr terhadap aksi in-filtrasi udara maupun laut. Padahal untukmengantisipasi hal tersebut sejak dulu Lrdonesia telah menerapkanADIZ (Air Defense ldentification Zone) di pulau Jawa ke selatan agarsetiap penerbangan yang menuju |akarta (|awa) termonitor.

Faktor lain yang menjadi kendala adalah kepadatan lalu-lintas baiklaut maupun udara di atas laut |awa yang memiliki banyak s6kalibandara Lrtemasional, mulai dari Cengkareng Yogyakarta, Solo, Su-

rabaya sampai Denpasar. Selain itu terdapat pelabuhan-pelabuhanbesa4 seperti Tanjung Priuk Semarang Gresik, Tuban dan Surabaya.

Beberapa titik Laut Jawa juga merupakan laut dangkal dengankedalaman hanya 20-45 meter. Sehingga kurang aman digunakanuntuk rute pelayaran besar. Tidak hanya ihr, beberapa bagian laut dialur tersebut juga digunakan sebagai taman nasional dan cagar alam.Alhasil, hingga sekarang ALKI barat-timur belum diajukan.

9 Pcp.ttif M6ulu M.e Drprn Maidm tnrtomjia | 175

Page 26: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Palingmenggemparkanterjadipada2003, saatArmada ke-7US Navy

melintas di sepanjang Laut |awa dan mengadakan menerbangkan

pesawat tempur Homet-n}'a di perairan sePutar pulau Bawean'

Sehingga memunculkan insiden Bawean yang sangat terkenal itu'

Dibagian lainnegeri ini adurlah perairanNatuna. Armada US Navy

juga seringberlayar di wila)'ahAlKlI menlrusuri pulau-pulau kecil

di sekitar perairan tersebut dan berlabuh di singapura. Aksi ini

dikuntit pesawatTNIAL, tapi juga dibayang-bayangi helikopter dari

Armada tersebut. Pemerintah kendala dalam memutus-

kan polemik ini. Di satu pihak Lrdonesia sudah berianii ke dunia

internasional untuk merrrbuka jalur ALKI barat-timur. Di pihak lain,

dalam negeri masih banyak pro dan kontra terhadap isu pembukaan

jalur ALKI tersebut.

Bagi sebagian kalangan, termasuk militer pembukaan ialur ini akan

menambah beban Pengarnanan nasional sehingga menghendaki

upaya diplomasi laniutan untuk tidak membuka ialur ALKI barat-

timur. Namun bagi kalangan akademisi, dengan berlandaskan pada

hukum internasional, umumnya mereka berpendapat jalur tersebut

sebaiknya dibuka.

Kedua pendapat itu memitiki kekuatan argument yang sama, satu

pihak berpikir untuk kepentingan bangsa- Sementara pihak lain

memikirkan bangsa ini dari background pengetahuarrnya bahwa

jika Indonesia tidak membuka maka permasalahan yang akan

dihadapi Indonesia akan lebih rumit.

Sebagai jalan keluar, untuk sementara yang bisa dilakukan

pemerintah Indonesia terhadap dunia internasional adalah menS-

gelar suwei kelautan untuk keamanan pelayaran di laut Jawa

dan menyerahkan hasil-hasilnya ke lembaga intemasional untuk

meminta saran dan masukan.

176 | enerq*ruauiu Mffi hpa Mil*im M,E*l

Page 27: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

E

Er

Itr;F

fi

${-

$

h\

ALKI SEEUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Melalui langkah ini diharapkan akan membuka mata dunia bahwadengan alasan safety dan pelestarian taman laut serta cagar alamdi Laut ]awa, keputusan akhir dari permasalahan ini akan lebihmenguntungkan lrdonesi4 yaitu dibatalkannya penentuan jalurALKI barat-timur

AlurLaut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan jalur diwilayahperairan Indonesia yang dapat dilewati kapal dan pesawat udaraasing. Hal ini mengacu pada kesaiahan kita dalam merzu:rcang

dan menerapkan hak lintas laut dalam PP tekait Hukum LautInternasional, United Nations Convention on the Law of the Sea

(UNCLOS) yang ditetapkan pada 1982. Padahaf wilayah Indonesiakini menjadi salah satu ialur terpadat di dunia.

Dibukanya jalur ALKI mernbuat Indonesia menjadi negara terbuka.Karena itu, perairan dan ruang udara di jalur ALKI harus terjaminkeamanannya dari segala benfuk gangguan dan ancaman. HaI inimenjadi tanggung jawab pernerintah Lrdonesia.

Melihat potensi Indonesia yang merupakan jalur lalu lintas intemasio-nal, Connie memaparkan €-uh wilayah laut sebagai bagian dariruatu negara. Di abad 4 sebelum masehi (SM), Iskandar Zulkamainmengutarakan apa yag disebut First Paradigma Dimension, bahwawilayah penguasaan sebuah negara hanya mencakup daratan.Pemikiran ini terus berkembang hingga masa Gengis Khan, pada12SM. Barulah di abad 16 muricul dimensi baru kekuasaan negara yangmencakup wilayah lautan. Di mana bangsa-bangsa maju terpecahdalam beberapa pemaharnan.

Paham Gracius menyebutkan lautan adalah bebas tidak ada yangmemiliki (Belanda). Paham J Seldom menyatakan laut termasukbagian dari sebuah negara (Inggns). Pandangan tersebut kemudiandidukung Colombus, Vasco De Gamrna hingga Hang Tuah.

9 l,eBfrDlr Msuiu he ep.n Maririm lffi | 177

Page 28: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

Lalu, perihal penguasa€m negara terhadap wilayah udara, terjadisilang pendapat tentang hal ini yang berlangsung sengit hinggaKonferensi Paris 1910 mel;rhirkan kontradiksi baru artara air bfree dan subjacent state. Meleka menganggap ruang udara adalahmilik negara yang berada di bawahnya dan dapat dikelola sertadimanfaatkan bagi keuntungan negara tersebut.

Dilihat dari faktor lautan dan alur ALKI yang merupakanimplementasi ketentuan LII\TCLOS (United Nation Conaentiott on The

Law of The Sea)1982, yang telah diratifikasi melalui Undang-IJndangRI No L711985, hrdonesia telah menetapkan tiga ALKI sebagai jalurlintas kapal asing dalam pelayaran dari suatu laut bebas (ZEE) kelaut bebas lainnya yang mencakup jalur udara di atasnya.

Manfaat yang didapatkan h'rdonesia dari ALBI, yaitu 1) Lrdonesia

meny'adi bagaian penting dari terwujudnya sebuah'peradaban' yangberhubungan dengan lautan; 2) [rdonesia merrjadi bagian penghubungpenting daiEurasian Blue Belt;3) hrdonesia mengambil peranan sangatbesar dalam Global lngistic Suyport System dan khususnya terkait dengarr

SLOCS (Sea Lanes Of Vorrununications) dan COWOC (Consolilnted

Ocean Web Of Communication); 4) Wilayah lautan dan ALKI [rdonesiamenjadi penghubung perrting dalam HASA (Highlu Accesed Sed Areas)

dimana ketiga lautan yaitu l:Ldia Southeast dan South Pacific bertemudidalamnya; 5) Terkait dengan World Shipping yarg melintasi ALKIdengan muatan Dry CmgornauprsnLiquid Cargo.

Dari jalur udara Indonesia juga sangat strategis. Mengingatpembagian jalur wilayah udara yang dikendalikan Air kfficSystem (ATS) dan pengendalian penerbangan intemasional yangditetapkan ICAO, maka Indonesia menjadi negara yang dilewatisekitar 43 jalur penerbangan intemasional serta ratusan reportingpoints. Hal ini menjadikan wilayah udara Indonesia sebagai salahsatu jalur terpadat di dunia.

178 | gPecpehtif Menuiu Masa Depan Ma.ilim lndonesia

Page 29: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PETUANG DAN ANCAMAN

Mengenai manfaat ALKI bagi negara dan masyarakat Indonesia,Selat Malaka bisa jadi acuan. Selat Malaka merupakan jalurterpendek lalu lintas barang dan suplai energi dari Timur Tengah,Eropa dan Afrika ke negara Asia Timur, seperti ]epang, Chinadan Korea, yang mampu mernendekkan jarak tempuh hingga2.000 KM, dibandingkan alternatif jalur pejalanan laut melaluiSelat Sunda.

fika terjadi sesuatu 'gangguan di selat Malaka maka dilihat darilamanya pelayarrr maka dari Malaka ke Selat Sunda atau Lombokmemerlukan tarnbahan 3 harl ke Laut China Selatan lewat Lombokdan bagian Timur Philiphina atau ke butr* Selatan Australia dariIndonesia ke Jepang memerlukan tambahan waktu sekitar 2 minggu.

Rosihan Arsyad dalam tulisannya di "The lndonesian lourney",menyampaikan Indonesia diramalkan akan menjadi negara besardan menjadi mesin pertumbuhan Asia, serta salah satu jajarannegara-negara ekonomi terbesar dunia.

Hal ini bisa dilihat pada 2007, perdagangan Indonesia mencakupekspor 114.100.890.757 dolar AS untuk 342.773.698 ton komoditi.Menurut ftrdonesia Central Statistic Agency nilai ini akan belipatdua pada 2012. Karena itu, tak heran jika Robert Kaplan dalambuku terbarunya, Monsoory menyebutkan posisi Indonesia sebagainegara supra strategic.

Sehingga sudahkah kita memanfaatkan ALKI lainnya secara mak-simum dengan segala kelebihan strategis yang dimilikinya? Karenaaneh apabila Singapura dan Malaysia yang hanya 'terkaif di SelatMalaka dapat mengambil keuntungan demikian banyak dari posisistrategis keberadaan selat itu. Sementara kita hanya sebatas banggamemiliki selat-selat dan ALKI, tetapi tidak memaksimalkan manfaatvang bisa diperoleh dari kepemilikan tersebut.

9 kp€kif Menuiu Ma* Dryn Maritim hmesia | 179

Page 30: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

Dibukanya ALKI membuat Indonesiamenjadi negara yang tadinya

'tertutup' menjadi 'terbul':a'. Karena itu, perairan serta ruang

udara di atasnya harus teriamin keamanannya dari segala bentuk

gangguan dan ancaman. Sehingga setiap kapal yang melewati

filur ALKI merasa arnan, dan ini berada di bawah tanggung jawab

pemerintah Indonesia.

Hal sangat riskan, jika dilihat dari faktor kesiapan dan kapabilitas

TNI AU dan TNI AL kita. Melihat kondisi kemampuannya saat ini,

dengan tidak diselesaikannya agenda ssR (security sector reform) ya.g

menjadi tuntutan kaum sipil seiak 1998 untuk memprofesionalkan

TNL dimana unsur terpentingnya dengan menyediakan anggaran

memadai untuk membanS;un TNI kita yang profesional dan well

equipped, tetapi tidak dilaksanakan oleh kaum sipil sendiri'

Melihat posisi Lrdonesia rnerrjadi penghubung antara dua lautan

bebas Pasifik dan Lrdia, nraka ALKI memotong kesatuan wilayah

perairan lndonesia. Di mana atur ini dapat digunakan sebagaimana

laut bebas. Ancaman yaq; terangkum di dalamnya mencakup 16

transational threats plus l,yaitu a.l menc akup; illegal flshing, drugs human

and guns trafiicking, terrorisrn, pbacy, global wmming and climate change

fficis, illegal migrations, encr* secuity chain, water and foad security'

,"rtu urt oyu utama dari beredamya Priaate Military Companies (PMCs)

di perairan kita untuk melindungi MNCs dan kepentingan beberapa

"bisnis hitam" di atas.

Bahaya lainnya terkait uPaya pemerintah dengan dikeluarkannya

Hak lintas dalam ALKI. Selintas pasal-pasal ini dapat menamPung

aspirasi IMO, tetapi sulit dilaksanakan jika dikaitkan dalam

keselamatan penerbangan karena hak lintas Iaut dari IMO dalam

pasal ini 'diterjemahkan' berlebihan dengan memberikan hak

y*g ,urr,u kepada pesawat terbang (lihat Pasal l PP 37). Padahal"

irra* organisasi lalu lintas udara itu terkait pada ICAO, termasuk

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

l8O I e eespentifuenuiu Mas Depan Marillm lndoneda

Page 31: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

mengatur lalu lintas udara intemasional di atas wilayah fndonesia.

Duplikasi pengaturan ruang udara ini jelas menjadi masalah karenaMain lnternational Air Routaakan belpotongan dengan ALKI pada ruangudara nasional kita. Mengenai upaya pemerintah dalam mengamankanALKI dari ;rncarnan lua1, dikeluarkannya Hak Lintas dalam ALKIdalam PP No 36,37 darr 3& yang berhubungan dengan hak lalu lintaskapal dan pesawat udara di atas wiiayah lautan hrdonesia pada 28 Juni2002. Terkait operasi pengamanan ALKI merupakan tugas TNI yangdilaksanakan secara fungsional dan terpadu oleh Komando Armada RIKawasan danKomando Operasi TMAU dibantu Kohanudnas.

Pembagian tugasnya; Pertama, Panglima Armada Kawasan men)rusnnrenc;illa operasi dan melaksanakan koordinasi dengan Pangkoopsauguna memperoleh keterpaduan Guspurla/Guskamla beserta unsur-unsur laut yang terlibat dalam pelaksanaan operasi pengamanan ALKI.Kedua, Gugus Tempur Laut/Gugus Keamanan Laut untuk men)rusunrencana gerak sebagai jabaran dari rencana operasi pengamananAlKlPanglima Armada Kawasan. Ketiga, unsur KIII dan Pesud Patrnaruntuk menyusun rencana gerak sesuai dengan sektor patroli laut yangtelah ditentukan dan lJnsur Pesud Patmar men)rusnn rencana patroliudara sesuai dengan sektor yang telah ditentukan.

Dari faktor keamanan udara, Koopsau beserta jajaran yang terlibatdalam melaksanakan koordinasi dengan Panglima ArmadaKawasan, bertanggung iawab mengeluarkan perintah persiapanterhadap unsur-unsur Koops, sesuai dengan organisasi tugas yangtelah ditentukan dalam rangka operasi pengamanan ALKI.

Keberhasilan penyelenggaraan operasi pengamanan ALKI tidakterlepas dari pemenuhan kebuhrhan personel dan logistik yangtepat sasaran, tepat guna, tepat jumlah dan tepat waktu. Hal inimencakup; dukungan operasi, dukungan bekal awal dan bekal ulang

9 Pe6Fhrif Menuiu M.e o€panMaddm tnlircia I l8l

Page 32: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

operasi, dukungan pemeliharaan dan perbaikan Alutsista, dukurrgan

angkutan, serta dukungan perawatan kesehatan bagi personel'

Terkait dengan sistem komunikasi dan peralatan elektronika

(PERNIKA)PenSamananAl-KlmencakupPemikaStrategis,Pemikaiuttir dengan titik berat pada pelaksanaan perlawanan elektronika

dan Sistem L:rformasi Kawan Lawan Operasi (Siklop) yang ditentukan

Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas) yang setiap

harinya dapat berubah-ubah sesuai dengan ketentuan'

Karena itu, Komando Arrnada RI Kawasan dan Komando Ope-

rasi TNI AU dibantu Kohanudnas juga bertanggung jawab me-

nyusun rencana kebutuhan administrasi dan logistik y*g diper-

lukan selama operasi. Patut diingat, dari sisi keamanan udara'

terdapat perkecualian demi kepentingan negara atau militer serta

t "p"ttitlat keselamatan penerbangan umum' Maka sesuai Pasal

9 Konvensi Chicago L944 terdapat keleluasaan bagi setiap negara

melarang pesawat asing terbang di atas wilayahnya'.. ,..i i

Pertanyairrrya kemudian apakah dengan kondisi nyata anggaran

pertahanan kitu dur, efek yang clitimbulkan pada kapabilitas TNI

iI- aut fNt eU, mampu membuat kita selalu dapat melarang dan

menyergaP pesawat asing yang lewat di udara kita?

Untuk mengintersepsi ancaman melalui kekuatan udara di

ALKI I terjauh arah Utara (Natuna) menggunakan pesawat

Hawk 100 dengan kemampuan kecepatan 0,8 NM memerlukan

waktu 55 menit dari Pakanbaru dan 38 menit dari PQntianak'

Untuk intersepsi menggunakan Pesawat F16 Fighting Falcon

dengan kemampuan kecepatan 0,95 NM ke ALKI I terjauh

Selaian (Selat Sunda) rnemerlukan waktu 47 mentt, dan 29'menit.ke ALKI II terjauh selatan (selat Lombbk). Adapun untuk

intersepsimenggunakan Sukhoi dengan kemlmpuanya 0'95 NM

r i , i'.'1..,.

tDl e e.'*a*ffier*rc* Dhr.n Madh lndon6i!

Page 33: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

AlJ(l SBUAH PE1UANG DAN ANCAMAN

mernerlukan lyaktu 47 menit ke ALKI Itr terjauh Utara (SelatMakassar), dan 39 menit ke ALKI III terjauh Selatan-

Pengamanan ALKI [Iarus Berlapis

Badan Koordinasi Kemanan Laut (Bakorkamla) merryatakan bahwaseluruh kapal yang melintasi di perairan Indonesia akan terpantau,hal ini menyusul maraknya aksi ilegal yang terjadi di Alur LautKepulauan Indonesia (ALKI). Sehingga, untuk mengatasi itu,Bakorkamla akan terus meningkatkan kinerja dan pengawasanserta pemantauan secara langsung dengan menggunakan satelit.

Kepala Pusat Informasi Hukum dan Kerjasama Bakorkamla,Triyuswoyo mengatakan, ke depan seluruh perairan Indonesiaakan dipasang satelit. Meski tidak gampan& namun hal ituakan ditingkatkan. "Dengan menggunakan pemantauan satelityang ditempatkan di beberapa titik strategis Maritime RegionalCoordinate Centre (MRCC) diharapkan dapat membantu mela-kukan pernantauan yang disertai koordinasi dengan RCC ( RegionalCoordinat Centre).

Triyuswoyo juga mengatakan bahwa nantinya tiap RCC harusmemberikan laporan ke MRCC yang kemudian diteruskan kemarkas besar dari setiap pergerakan maupun informasi yang masukmaupun yang terpantau di radarnya. Dan untuk wilayah Lrdonesiaidealnya bisa lebih dari puluhan RCC. Hal itu bisa saja ada suatudaerah dipertajam pemantauannya, tinggal memenuhi kebutuhanyang disesuaikan dengan kondisi daerahnya.

Dalam pelaksanaan ini, nantinya memliliki fungsi yang sangatbermanfaat saat pelaksanannya di lapangary sehingga tak terlalumembutuhkan operasi besar-besaran kapal-kapal patroli laut.

9 Pe6p.htlf M6uiu M.* mpn Madttm tnaon*ia | 183

Page 34: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PETUANG DAN ANCAMAN

Cukup melakukan pemantauan lewat satelit, dan berkoordinasi

dari pusat dan ini tentu terbilang hemat bahan bakar.

Untuk membahas masalah-masalah yang terjadi diALKI, Bakorkamla

baru-baru ini mengadakan li.apat Koordinasi terbatas IIL di Ambon,

Maluku. Rapatyang diikuti oleh 12 stakeholders didalamnya tersebut

langsung membahas permasalahan dan kondisi saat ini yang terjadi

di perairanAlur Laut Kepul:ruan Indonesia ( ALKI ) III yang meliputi

wilayah hrdonesia paling Timur yakni Samudra Pasifik, Selat Maluku,

Laut Seram,LautArafuriu dan Laut Banda.

Rakortas ini lebih di utamakan pada melakukan sosialisasi sekaligus

mengetahui perrriasalahanyang ada'di wilayah lndonesia Timur atau

ALKI III secara langsung dari seluruh stakeholders yang ada. Selain

itu, pemilihan tempat rakor itu sendiri menunjukan tempat sekaligus

kepentingan-kepentingan bersama dalam rnelakukan Pengamanandan koordinasi laut di vrilal'ah Indonesia bagian timur.

Seperti halnya pemilihan di ALKI I yakni Batam yang mana sudah

di ketahui sama-sama bahrva Batam dengan selat Malaka menjadi

salah satu kawasan perairan yang paling sibuk. Dalam satu tahunnya

tidak kurang 51 ribu kapal-kapal asing dan lokal yang melintas di

kawasan tersebut.

Untuk wilayah ALKI IL yakni Manado merupakan salah satu

kawasan yang sangat erat dan berdekatan sekali dengan perbatasan

antara negara sehingga menimbulkan efek rawan konfli\' Aspek

keamanannya lintas batas negara harus mendlpatkan perhatian

danprioritasyangsangattinggl....,.,

Untuk wilayah tig+ perlu adanya penjelasan pentingnya wilayah

maritim dan kepulauan sekaligus ingin menuniukan di wilayah

trdonesia, kita harus ber*rma-sama melakukan Pengawasan sum-

184 | 9 nerqetdf uemlu Mas Dcpan Maddil lrdon6ia

Page 35: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

ALKI SEBUAH PELUANG DAN ANCAMAN

ber daya alam. Selanjunya, apa yang di lakukan oleh Bakorkamlamerupakan salah satu cara menyadarkan seluruh elemen akanpentingnya menjaga sumber daya yarq ada yang nantinya akanbisa di wariskan ke genelasi berikutnya.

Sementara itu, Pakar Hukum lvlaritim, Prof Hasyim Djalal menya-takanbahwa pengamanan dan pengawasanAl-Kl sangat rendah danminim, sehingga mernudahkan kapal untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran yang tertuang dalam aturan dasar ALKI itu sendiri.Sebenarnya kalau bicara ilegal di laut, tidak selalu terjadi di ALKI,karena itu bisa terjadi dimana saja, misalnya pencurian ikan rata-rataterjadi diluar ALKI. Sebenarnya, ALKI itu hanya untuk kapal-kapalagar mudah lewat. Meskipun di ALKI juga ada, narnun lebih banyakdiluar ALKI, orang curi ikan misalnya itu kan tidak perlu di ALKI,ileral imigran, penyelundup-penyelundup tidak perlu di ALKI,karena di ALKI itu tidak boleh berhenti, tidak boleh memuat orangdan barang atau sebaliknya.

Meski demikiary pengamanan terhadap ALKI sangat diperlukan.Menurutnya jika pengamanan perlu ditingkatkan, itu memangperlu karena memang laut Indonesia itu sangat luas. Kemampuanpenegakan hukum dan pengamanan tidak hanya terbatas di ALKI,tapi diseluruh perairan.

Di ALKI itu yang biasa lewat umumnya kapal perang, tapi kalaukapal dagang bisa lewat dimana saja. Kelemahan ALKI, dilihat darikacamata Hasyim adalah monitoring. Karena pengawas itu tidakakan tahu kapal yang lewat di ALKI. Bahkan terkesan bebas lewatdisana, karena memang dilewati oleh kapal militer. Sebenarnyamaksud diadakan ALKI itu supaya kita bisa memonitor kalaukapal-kapal asing lewat diperairan kita, kalau dia lewat di ALKIbiasanya dibiarkan, tapi dia tidakbisakeluar dari jalurALKI, namunsayangnya hingga saat ini pengawasan masih sangat lemah.

9 PerpchfMenu,u Ma* Depan Maddm maon*ia | 185

Page 36: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILEGAL DI LAUT

Paling penting kata Hasyim, perlu peningkatan pengamanan dan

perlu peningkatan anggaran belania untuk keperluan penegakan

tersebut, Jika itu dilakukan, maka saya yakin pengawasan akan

berjalan' maksimal, dan bagi siapapun yang melintasi ALKI

tenfunya akan sangat sulituntuk membuathal-hal yang melanggar,

pengamahan perlu ditingkatkan.

KEGIATAN ILEGAL DI LAUT

Masih maraknya kasus penangkapan ikan secara liar (illegal fishing)rupanya benar-benar telah memukul masyarakat yang selama inimenggantungkan hidupnya pada perekonomian di laut. Terlebih,

sedikitnya, ada seribu kapal asing hilir mudik menangkap ikan

secara ilegal di Indonesia setiap tahunnya-

Perairan Natuna, Sulawesi Utara, dan Arafuru adalah area perairan

Indonesia di mana lllegal Unregulated and Unreported (IUU) Fishing

sering terjadi. ILJIJ Fishing telah melemahkan pengelolaan sumber

daya perikanan di perairan Indonesia dan melyebabkan beberapa

sumber daya perikanan dibeberapa Wilayah Pengelolaan Perikanan

(WPP) Indonesia ooer fishing.

IIJIJ Fishing merupakan tindakan kriminal lintas negaru y*gterorganisii dan secara jelas telah menyebabkan kerusakan serius bagi

Indonesia clan negara-negara di kawasan Asia Pasifikiainnya. Karena,

selain merugikan ekonomi, sosial, dan ekologi, praktik ini merupakan

tindakan yangmelemahkan kedaulatan wilayah suatu bangsa.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP) sendiri terus berusaha keras dalam rnemerangi ILrU Fishing

itu. Bahkan, pada bulan Oktober lalu lndonesia bersama 21 negara

yang tergabung dalam Asia-Pasific Economic Deaelopment (APEC)

186 | gPqspehtifMenuiuMa* DeFn Marltlm lodonesis

Page 37: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ITLEGAL DI LAUT

telah bersepakat untuk lebih gencar dalam memerangi dan me-ngatasi illegal fishing. Kesepakatan itu tercantum dalam DeklarasiParacas yang merupakan hasil dari Pertemuan Menteri KelautanAPEC di Paracas, Pent,1.1.-12 Oktober 2010.

Menurut Sekretaris Jenderal KKP, Gellwynn |usuf, berbagaihal yang tercantum dalam Deklarasi Paracas sebenamya tidakmengikat tetapi sudah pasti akan berdampak telhadap kebijakanbidang perikanan di Indonesia. Meski begitu, sepertinya dibutuhkanusaha lebih keras lagi untuk meminimalisir kasus illegal fishing diIndonesia. Apalagi, potensi kerugian negara sebesar Rp 80 triliundari praktik kotor tersebut. Kerugian tersebut terdiri dari potensiikan yang hilang mencapai Rp30 triliun dan kehilangan penerimaannegara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp50 triliun setiap tahun.

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PPP, Wan Abu Bakarmengatakan, illegal fishinc di lndonesia memang sudah berjalancukup lama dan sangat mengkhawatirkan. Ia berharap ada langkahkonkret dari Menteri Kelautan dan Perikanan dalam menanganidan memberantas praktik ilegal ini. Pemerintah sudah seharusnyaberani menegur dengan keras kapal-kapal asing yang sudahmelakukan operasi penangkapan ilegal.

,, di,!

Masih maraknya kasus illegal Jishing sebenarnya tak luput dariketidaktegasan aparat dalam penanganan para pelaku illegal fishing.Hal ini bisa dilihat pada banyak kasus illegal fishing. Namun, parapelakunya dihukum ringan. Padahal, berdasarkan Pasal 85 jo Pasal101 Undang-Undang No 3U2004 tentang Perikanan dinyatakansecara tegas bahwa pelaku illegal fishing dapat dikenai ancamanhukuman penjara maksimal5 tahun.

Secara terprsah, Sekretaris lenderal Koalisi Rakyat untuk KeadilanPerikanan (Kiara), Riza Damanik menyatakan, pemerintah belum

9 kEpddf MGnuiuM.sa &pen Metrm lndomria | 187

Page 38: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

oPtimal dalam melindungi su:nber kekayaan laut lrrdonesia. Ditambah

dengandiplomasiyangdilakukanPemerintahterhadap."giu-n"g*, yang berbatasan langsung dengan Indonesia' Balrkan'

tuiar,ya pLcurian itunbukan lagi atas nama perusahaan dan pribadi'

narnun sudah melibatkan okrrum pemerintahan'

Contohnya yang baru-banr ini lv{alaysia' Pemerintah harusnya

bisa melakuiarrdiplomasi dengan negara tetangga untuk tegas

menindak oknum pelaku itlegal fishins' Pencurian ikan yang

semakin marak, kala Riza, selain merugikan negara dari segi

penerimaan pendapatan, iuga mengancam ketahanan pangan

nasional, di mana .LUup tahun, sekitar 2,8 iuta ton ikan dipasok

oleh nelayan kecil untuk kebutuhan nasional' Tak terelakkan'

tidak tertanganinya masalah illegal Jishing secara proporsional oleh

pemerintah memang menjadikan masalahnya menfadi komplek

iaii rumit seperti benang kusut. Karenanya, untuk meminimalkan

pencurian rrrungkin sudah saatnya pemerintah membuat Undang-

Undang Antr llle gal F ishing -

,,.Undang-Undang tersebut bisa jadi solusi ketika Undang-Undang

Nernor 3'1 tahun 2004 tentang Perikanan kurang memperhatikan

dKb net*yan dan kepentingan nasional terhadap pengelolaan

,. $i#it". auya laut' Sebab, parla Undang-Undang Perikanan Nomor 31

''iTuho.,2004 memang ada ceiah yang memungkinkan nelayan asing

mempunyai kesemfatan luas untuk mengeksploitasi sumber daya

purit.*u,, 1:rdonesia. Khususnya di Zone Ekonomi Eksklusif (zEE).

Pada pasal 2 9 ayat(1), misalnya, dinyatakan bahwa usaha perikanan

di wilayah pengelolaan perikanan, hanya boleh ditakukan oleh

warga ,,"guru lrdonesia atau,badan hukum Indonesia' Namun'

pual uyui12), kec,uali terdapat ketentuan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diberikan kepada orang atau badan hukum asing

yang rnelakukan penangkapan ikan diZEE, sepanjang hal tersebut

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

188 | gPe6p€kiru.nuiu Mas Depa Maftim lndon€ia

Page 39: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

menyangkut kewajiban negara Indonesia berdasarkan persetujuaninternasional atau ketentuan hukum intemasional.

Selain itu, pemerintah juga harus mempercepat terbentuknya

pengadilan perikanan yang berwenang menentukan, menyelidiki,dan memutuskan tindak pidana setiap kasus illegal fishing dengan

tidak melakukan tebang pilih. Bahkan, jika perlu pemerintah harus

berani menghentikan peniarahan kekayaan laut Indonesia dengan

bertindak tegas, seperti penenggelaman kapal nelayan asing.

Mafia Perikanan

Indonesia )/ang terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan

dua samudera (Pasifik dan Hindia) menyebabkan wilayahperairannya

9 PeEpehtifMenuiu Mas Depan Maritim lndonesia I 189

Page 40: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

sangat rawan terjadi penangkapan ** r""um ilegal (lllegal Fishing).

Masalah il legal fishing sebenarnya sudah menjadi masalah klasik yang

sejak dulu tidak pemah ditangani dengan tuntas.

Saat ini, kasus illegal fishlng srrdah hampir tidak terdengar lagi bukan

karena angka pelanggaranny'a berkurang, dan ketatnya Pengawas;mdari aparat penegak hukum, yakni Kepolisian dan Tentara Nasional

Indonesia (TNI) Angkatanlaut (AL). Kalaupun illegal fishingberhasilditangkap kapal patroli, kebanyakan adalah kapal berukuran kecil

milik nelayan asing yang biasanya terjadi di wilayah perbatasan

laut. Sementara kapal-kapal di atas 100 Gross Tonage (GT), bukanhanya melakukan praktek iltegal fishing tetapi saat ini juga banyak

melakukan praktik illegal license (penyalahgunaan izin).

Patut diketahui, illegal license adalah praktik manipulasi izin atau

penyalahgunaan izin. Kapal tangkap milik perusahaan perikanan

yang beroperasi di Lrdonesia, sebagian besar hanya mengantongi izinformal dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Lrdonesia

yang didapat dengan cara mudah. Namun setelah melakukan imporkapal asing mereka (perusahaan perikanan yang beroperasi diIndonesia) tidak membangun atau rnengembangkan industrinya yang

mengakibatkan daerah-daerah sentra tangkapan (Laut Arafura, Laut

Natuna, Laut Banda, Laut Maluku dan Laut Papua) tetap rhenjadi

daerah miskin. Jika ada izin tersebut didapati dengan cara-cara yang

tidak sesuai mekanisme atatr tidak sesuai aturan yang berlaku.

Praktik illegal license dilakukan ribuan kapal di laut Indonesia,

seperti Laut Arafura, Laut Aru, Laut Banda dan lain-lain. Bahkan

kapal-kapal tersebut berhasil mengelabui aparat. Praktik illegal

license saat ini marak terjadi dan hanya menguntungkan segelintir

orang, tetapi merugikan sebagian besar rakyat Indonesia. Hal inidisebabkan adanya penyalahgunaan pemberian ijin dan proses

untuk mendapatkannya.

l9O | 9Petspehilf MenuiuMasa Depan Madtimlndon€sia

Page 41: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI IAUT

Pemerintah sering mernbesar-besarkan jika ada penangkapanpelaku illegal fishing yang pada kenyataannya merupakan kapal-kapal milik nelayan asing yang melakukan pelanggaran di per-batasan laut. Tetapi tanpa disadari, oknum-oknum tertenfu diKementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia sebenar-

nya melakukan praktek illegal license yang menyebabkan Negaradirugikan triliunan rupiah.

Kalau saat ini hukum bisa dibeli oleh seorang Gayus Tambunanmengenai kasus pajak, maka dibidang perikanan diduga ada

oknum-oknum tertentu di Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) Republik Indonesia yang bisa dikategorikan sebagai MafiaPerikanan karena membekingi pelaku illegal license.

Selain itu, adanya tindakan oknum-oknum di lingkungan Kemen-

terian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia yang sengaja

rnenjual belikan perizinan impor kapal asing kepada perusahaan

yang tidak berbasis industri serta Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP),

Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPD, Surat Izin Kapal PengangkutIkan (SIKPI), tanpa melalui proseduryang sebenarnya, menyebabkan

industri perikanan di Indonesia akan mati dengan sendirinya. Halini harus segera di berantas demi kesejahteraan rakyat kecil.

Bukan hanya itu, permasalahan yang ditemukan saat ini adalah ada

indikasi pengusaha yang suka mencuri ikan di perairan Indonesiadibekingi oleh oknum aparat penegak hukum, dan hal inilah yangmenjadi salah satu kendala utama pemerintah memberantas illegal

fishing dan illegal license.

Pemerintah, aparat penegak hukum (Kepolisian dan TNI AL)serta masyarakat seharusnya dapat bekerjasama memberantaspraktik-praktik KKN yang dilakukan para pengusaha perikananmelalui praktek illegal license, gltna meminimalisir kerugian

9 PeEFhrif M.nliu Mae D.p.nM.ddm lndm8l. I l9l

Page 42: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Negara dan terciptanya lapangan pekerjaan bagi masyarakatIndonesia. Tanpa disadari, prqktek illegal fishing dan illegal license

telah merusak sumber daya alam kita, karena selain kekayaanlaut dikuras, juga berdampak terhadap kerusakan lingkungankelautan kita.

Kerugian yang harus ditanggung bangsa akibat aksi penc-urian

ikan oleh nelayan asing yang melakukan praktek illegal license

bukan hanya menyangkut jutaan ton ikan yang habis dikuras setiap

tahunnya, tapi juga berdarnpak pada kerusakan terumbu karang.

Tak cukup sampai disitu, praktik-praktik illegal Jishing dan illegal

license yang dilakukan para nelayan asing telah merusak hutanbakau (mangrove). Seperti yang terjadi di pantai Selat Makassaryang dapat menimbulkan abrasi.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Forum Pers Pemerhati Pelanggaran

Perikanan Nasional (FP4N) di beberapa wilayah menunjukkan bahwapraktik m#ia perikanan sudali sangat memprihatinkan. Kajian telahdilakukan melalui survey lapangan dan mendatangi beberapa instansipemerintah dan swasta serta mengamati langsung di lapangan.

Namun apa yang terjadi, kongkalikong dan perijinan operasi kapalikan terus mengalir tanpa rnengikuti prosedur yang tertuang dalamaturan perundang-undangan yang berlaku. Kementerian Kelautandan Perikanan senantiasa mengumandangkan "perang" terhadappara pelaku illegal fishing.

Tetapi fakta dilapangan yang FP4N miliki menunjukkan banyakterjadi penyimpangan pada saat proses penerbitan baru surat IzinUsaha Perikanan (SIUP-D, Surat Izin Usaha Perikanan PenanamanModal ($LIP-PM), Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat IzinKapal Penangkap Ikan (SIKPI). Dalam proses permohonan pengajuanalokasi hi.ggu terbitnya SIIJP-I SIUP-PM, ada beberapa proses yang

192 | g perpahrlfUenulu Ma* D.Fn Ma.itlm lndonesla

Page 43: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

tidali sesuai realita, tetapi dengan sengaja oknum aparat di DirektoratJendral Perikanan Tlangkap, membiarkan hal itu terjadi.

Hasil analisisi yang dilakukan oleh FP4N tentang kerugian Negarayang diakibatkan oleh praktek mafia perikanan sangat mengerikan.Dengan asumsi izin 5.000 kapal impor eks asing tidak berbasisindustri, serta berdasarkan analisa diatas, maka FP4N menyatakanbahwa Kerugiannegara akibat pemberian ijin tidak berbasis hrdustriberdampak kepada terjadinya illegal fishing dan illegal lisence denganmengacr.r pada harga ikan kualitas rendah di Thailand (2.000 dolarAS per ton), maka kerugian negara adalah sebesar Rp 218 triliun pertahun papar FP4N.

Terdapat beberapa perusahaan yang terindikasi melakukanpraktek mafia perikananberdasakankaiian FP4N adalah PT PusakaBenjina Resources, PT Dwi Karya Reksa Abadi, PT Yongshun, PT.Maju Bersama Jaya, PT Tanggul Mina Nusantara, PT. SamuderaPratama Jaya, PT Hadidgo, PT ]aring Mas, PT Thalindo Arumina|aya, PT Kristalin Eka Lesari, PT Sumber Laut Utama, PT NusantaraFishery, PT Tofico, PT Sinar Abadi Cemerlang, PT S&T Mitra MinaIndustri, PT Bonecom dan PT Vinisi Inti Line. Perusahan lokalyang menjadi broker dan terindikasi melakukan praktek mafiaperikanan adalah PT Yongshun yang dibekingi seorang politisiyang cukup terkenal.

Ketua FP4N Ivan Rishki mengungkapkan, salah satu perusahaan di atas,

berdasarkan kaiian dan penelusuran memiliki aset yang sangat besardi rregara China seperti membangun terowongan dan jalan tol hasiljarahan ikan di hrdonesia. Ia mensinyalir kerugian uang negara di sektorperikanan ini memanipulasi perizinan yang dilakukan oknum pejabat dibawah Direktorat Jenderal Perikanan T*Sk p, Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP). Akibat dari praktek perizinan yang tidak sah inimembuat daerah kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

9 Pe6g.itifMenuiu Mas Ocpsf, M.dtim lndon6i. I 193

Page 44: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

tidali sesuai realita tetapi dengan sengaja oknum aparat di Direktorat|endral Perikanan Tlangkap, membiarkan hal itu terjadi.

Hasil analisisi yang dilakukan oleh FP4N tentang kerugian Negarayang diakibatkan oleh praktek mafia perikanan sangat mengerikan.Dengan asumsi izin 5.000 kapal impor eks asing tidak berbasisindustri, serta berdasarkan analisa diatas, maka FP4N menyatakanbahwa Kerugiannegara akibat pemberian ijin tidak berbasis Industriberdampak kepada terjadinya illegal fishing dan itlegal lisence denganmengacu pada harga ikan kualitas rendah di Thailand (2.000 dolarAS per ton), maka kerugian negara adalah sebesar Rp 218 triliun pertahun papar FP4N.

Terdapat beberapa perusahaan yang terindikasi melakukanpraktek mafia perikanan berdasakan kajian FP4N adalah PT PusakaBenjina Resources, PT Dwi Karya Reksa Abadi, PT Yongshun, PT.Maju Bersama Jaya, PT Tanggul Mina Nusantara, PT. SamuderaPratama Jaya, PT Hadidgo, PT ]aring Mas, PT Thalindo Arumina|ay+ PT Kristalin Eka Lesari, PT Sumber Laut Utama, PT NusantaraFishery, PT Tofico, PT Sinar Abadi Cemerlang, PT S&T Mitra MinaIndustri, PT Bonecom dan PT Vinisi Inti Line. Perusahan lokalyang menjadi broker dan terindikasi melakukan praktek mafiaperikanan adalah PT Yongshun yang dibekingi seorang politisiyang cukup terkenal.

Ketua FP4N Ivan Rishki mengungkapkaa salah satu perusahaan di atas,

berdasarkan kaiian dan penelusuran memiliki aset yang sangat besardi rregara China seperti membangun terowongan dan jalan tol hasiljarahan ikan di lrdonesia. Ia mensinyalir kerugian uang negara di sektorperikanan ini memanipulasi perizinan yang dilakukan oknum pejabat dibawah Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautandan Perikanan (KKP). Akibat dari praktek perizinan yang tidak sah inimembuat daerah kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

9 PeBp.t{ifMenuiu Mao oepan Medtlm tndoneia I 193

Page 45: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

Melihat realitas yang terjadi ini, sungguh ironis, sebuah negara

kepulauan yang kaya dengan sumberdaya alam yang sangat melim-

pah, namun masyarakatnya masih banyak yang hidup di bawah

garis kemiskinan. Sementara segelintir orang dengan kekuasaan

yung m"reka miliki lantas melakukan perbuatan keji dengan

t"rkotuborusi dengan para maling dan bandit dari negara lain

untuk mengeruk kekayaan alam Indonesia'

Berd.asarkan kajian yang ad4 tentunya sudah saatnya rakyat

Indonesia segera menghentikan praktek mafia perikanan yang

menghianati rakyat dan mencederai kepercayaan yang telah

diberikan. Mari kita bersatu padu untuk segera mengungkap dan

membongkar praktek mafia perikanan di Indonesia'

Kerugian negara di sektor perikanan mencapai Rp218 triliun'

Kebocoran uang ngara ini berasal dati illegal license (perizinan tidak

sah) di Kementerian Kelautan dan Perikanan. Forum Pers Pemerhati

Perikanan Nasional (FPAN) bersama Indonesia Corruption Watch

(ICW) akan membawa kasus dugaan penyelewengan uang negara

ini ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)'

Ivan menilai jika hal ini dibiarkan, bukan negara saia yang rugi

karena masyarakat pun dimiskinkan, bahkan tetap menjadi'daerah

tertinggal. Sektor perikanan Indonesia potensial, tapi saat ini

hancur karena mafia perikanan, bahkan nelayan pesisir terancam

menganggur. Kejahatan mafia perikanan ini, lanjut Ivan, ditemukan

diduga *"tiuutun oknum-oknum seperti oknum aparat kepolisian,

okntrm aParat hukum bahkan oknum petugas Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP) sendiri.

Ivan menjelaskary illegal fishing itu hanya terjadi di perbatasan

laut Indonesia, sedangkan illegal license terjadi di dalam

(wilayah) laut Indonesia, dengan cara menggunakan Bendera

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

194 | 9 Pe6pehtifMenuiu Masa oepan MEdtim lnddesia

Page 46: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Indonesia, tetapi isinya orang asing yang diduga mendapatkanizin manipulatif dari KKP.

Atas tindakan oknum pejabat di lingkungan KKP yang sengaja

menjualbelikan perizinan impor kapal asing kepada perusahaan

yang tidak berbasis inclustri serta Surat Izin Usaha Perikanan(SruP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIP!, Surat Izin Pengangkut

Ikan (SIKPI) tanpa melalui prosedur sebenarnya yang bertentangan

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 512008 juncto No1212009, tentang Usaha Perikanan Tangkap.

Dari perizinan saja ini sudah melanggar hukum. Dampak dari itusemua potensi uang negara triliunan hilang begitu saja. Belum

lagi perusahaan perikanan yang tidak berbasis industri, sama saja

membunuh nelayan kita perlahan-lahan.

Irzan mencotohkan, salah satu perusahaan yang tidak memilikiUnit Pengolahan Ikan (UPD PT Yongshun. Ivan juga menuding PT

Yongshun sebagai broker mafia perikanan. Dalam Peraturan MenteriNo 1212008 ;'uncto No 1212009 sudah jelas bahwa perusahaan

perikanan wajib memiliki UPI. Tapi di lapangan perusahaan tersebut

tidak memiliki. Ironisnya, lagi mereka mendapatk an izin.

Ivan menuturkan, perusahaan yang tidak memiliki UPI terkuak saat

Dirjen Perikanan Tangkap, Dedy Heryadi Sutisna, saat itu mendatangi

PT Sumber Laut Utama di Pelabuhan Nusantara Ambon. krikejadian yang sangat mustahil, dimana seorang Dirjen menanyakan

perusahaan tersebut dan ternyata tidak memiliki UPI. Sementara

yang menandatangani surat perizinan adalah Dirjen Perikanan

Tangkap. Ini sama saja Dirjen melanggar Peraturan Menteri. Bukti-bukti adanya mafia perikanan di Indonesia telah kami serahkan

kepada Presiden SBY. lnfonnasi yang kami dapat, Kementerian

Kelautan dan Perikanan sudah ditegor dua kali oleh Presiden.

g t eEFhrif M6uiu Ma* oqan Maritim lndoesa | 195

Page 47: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Bagi4n Humas Dirjen Perikanan Tangkap KKP membantah

atas tudingan itu. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

tidak mengeluarkan izin apabila syarat-syarat perizinan tidaklengkap sesuai peraturan menteri tersebut. Kepala Pusat Data

dan Analisis ICW, Firdaus Ilyas, terkejut atas penemuan hasilinvestigasi FPAN. Ia mengatakan, kerugian negara dalam

temuan ini sangat besar dan diperkirakan mencaPai 25 persen

dari penghasilan sektor perikanan.

Firdaus mengatakan, data yang diberikan FP4N bisa menjadi

acuan tata kelola dan pengawasan KKP dalam pengembangan

sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Dari temuan itu, lanjutFirdaus, bisa dijadikan langkah awal untuk dilaporkan ke kantorpenegak antikorupsi.

)anganpernahbermimpi Indonesia akanbisa menjadi pengeksporikan terbesar dunia, jika aturan main tidak berpihak kepada

industri perikanan yang nyata. Menurut lvan, banyak kapalasing seperti kapal China, kapal Thailand, dan kapal Taiwan,

menangkap ikan di perairan Indonesia tetapi industri perikanandi negara mereka lebih rnaju ketimbang Indonesia. Karena,

Kementerian Kelautan dan Perikanan hanya berpihak pada UnitPengolahan Ikan (UPI) yang tidak memPunyai dampak bagidaerah dan negarai- Sedangkan Industri perikanan sudah jelas

berp-ihak pada masyarakat dan negira.

Kalau perusahaag.r feiikanan memiliki industri perikanan di sini,

berapa jumlah tenagh kerja yang terserap. Belum lagi nilai investasi

pgr.trsahaan, jelas ini:s.angat menguntungkan negara. Selain tidakmemiliki UPI ada juga perusahaan perikanan yang menggunakanalarhat filitif. Perusahaan itu bemama PT Maju Bersama ]aya,yang memiliki sebanyak 27 unit kapal dan satu unit kapal tremper(kapal pengangkut).

196 | e f*p*of xauiu M.e &pan Maritim lndonesia

Page 48: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAT DI LAUT

Setelah dicek SIUP-nya dari Ditjen Perikanan Tangkap bahwaperusahan PT Maju Bersama Jaya yar:.g beralamat di jalan DullahRayo Desa Ngadi KM 08, Kota TuaL Provinsi Maluku, temyataperusahaan itu tidak ada.

Lebih parahnya,kata Ivan, PT Sumber Laut Utama yang beroperasisetahun dan memiliki 17 kapal penangkapan ikan mengaku belummemiliki UPI. Memang perusahaan ini mengajukan permohonansewa UPI di Pelabuhan Nrrsantara Ambon. Menjadi permasalahan,banyak perusahaan yang tidak membangun industri perikanan.Mengenai permasalahan belum mempunyai UPI dan perusahaanperikanan fiktif namun diberikan izin serta alokasi kapal tangkapimpor bekas asing dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

harus segera diusut apara penegak hukum.

Selain itu, permasalahan lain yang ditemukan saat ini adanya indi-kasi pe-ngusaha yang mencuri ikan di perairan Indonesia dibekingioleh oknum aparat penegak hukum. Hal ini yang menjadi kendalautama memberantas illegal Jishing dan illegal lincese.

Baiak Lauft Nyata Bukan Dongeng

Bajak larrt orang mengenalnya sebagai karakter dalam dongeng dan

film. Namuru jika menelisik sejarah, mereka ada dalam kehidupan nyatadari zaman ke zarman Seiarah perompakan alias bajak laut terjadi secara

bersamaan dengan *j*uh navigasi. Menurut sejarah kuno, bajak lautzudah ada sejak abad ke.3, yaitu dengan bajak laut YunaniKuno dan Romawi Kuno. Berbagai istilah mengenai bajak laut punmnncul, mulai dari narna The Vking, The Sea People dan The Saxon.

Bajak laut lahir karena tekanan dan kondisi yang memaksa mereka

berbuat seperti itu. Mereka rnemilih hidup bebas tanpa aturan hukum

9 P.Bp.hdf Menuiu Mei oeFn Meddm lnd@b I 197

Page 49: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

dan merampas hak orang lain' Sadiqnya para baiak laut tidak segan

membunulr"menyiksabahkanmembantai seluruh awakkapal' sebelum

merarnpas s.lrn h harta korban' Para bajak laut menjalankan aksinya

berdasarkan koloni dan wilaryah ialur pelayaran yang mereka kuasai'

Tak heran, jika banyak istilah dalam hirarki para perompak'

Baiak Laut di Karibia l

S"i*uh perompakan di wilayah Karabia terjadi seiring dengan

purt "*brrrgu.Lkonomi

dan kehidupan sosial pada masa itu' Episode

fajak laut Ji ,*u berhubungan dengan sejarah keberadaan keraiaan

Spanyol danpenemuan duniabaru, Amerika' Pemicu lahimyabaiak laut

di wiiayah tersebut terkait keputusan Paus Aleiandro M pada1493' yartg

memberi hak khusus bagi Spanyol dan Portugis atas kepemilikan tanah

asing yang mereka temukan Prancis memprotes keputusan tersebut'

Sementara kerajaan Inggris belum mempunyai angkatan laut'

Mereka tidak bisa ikut crmpur dalam masalah ini' Prancis dan

Inggris terdampar di luar gutit t"ttuyaan Amerika' dan Spanyol'

Situasi semakin buruk dengan ditutupnya perdagangan dunia

terhadap oranS-orang asing' Semua kapal asing yang berlayar di

lautan dunia baru dianggap bajak laut'

Reaksi pertama muncul dari Prancis' Karena kekurangan angkatan

laut, mereka memprovokasi pelaut-pelaut swasta untuk membaiak'

Sekitarl53TmasehiKaribiamulaidipenuhiparabajaklautPrancis.Setelah itu Inggris mulai memperhatikan atensinya terhadap

Amerika. Mereka ikut bermimpi mendapat ramPasan harta karun'

Untuk pertama kalinya munculah bajak laut Inggris di Karibia'

di bawah perlindungan Ratu Elizabeth' Kebanyakan dari mereka

adalah bangsawan. |ika bukan, ratu memberikan keleluasaan pada

mereka untuk masuk kebangsawanan'

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

198 | e n*pet{if Uenulu Me Depan Meitlm lndonesl'

Page 50: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Baiak Laut Asia Timur

Wokou atar.r Bajak laut Jepang adalah bajak laut yang merampokpesisir of Tiongkok dan Korea, Asia Timur. Wokou umurrnyaterdiri dari perompak, serdadu, ronin, pedagang dan penyelundupberkebangsaa4 ]epa5rg. Tahap awal aktivitas Wokou dimulai pada

abad ke-13 dan berlanjut sampai paruh kedua abad ke-14. Bajak

laut,.|epang memusatkan perhatian di Semenanjung Korea dan

-eirli.sbar iirelintasi Laut Kuning ke Tiongkok.t.

Pada saat itu Dinasti Ming berusaha melarang perdaga4gan sipil de-

ngan Jepang meski masih mempertahqnkan perdagangan,afttar 1te.

merintah. Embargo ini tidak berhasil, para saudagar Tiongkok lebihmemilih melindungi kepentingan mereka. Balrkan, mereka meLawan

perintah kekaisaran Dinasti Ming dan berdagang dengan Jepang secara

ilegal. Sebaliknya perdagangan antar pemerintah tidak mencukupi ke-

perluan dan membuat bpnyak pengr{ipbalgknrt. Lri memicu tahap

kedua aktivitas para,Wokou. Tahap..kedu4,Wokou. berlangaung dariawal sarnpai pertengahan abad keenam belas. Pada masa itu kompgsisi

dan kepemimpinan para Wokou bergeser ke Tiongkok.

Di puncak keemasannya pada dasawarsa 1550-an, Wokou beroperasi

di lautan Asia Timur. Bahkan berlayar hingga ke sungai-srrngai besar,

seperti Sungai Yangtze.

Istilah Bajak Laut ' :. : l

,r. I

Dilihat dari sisi bahasa, bajak laut (pirate) adalah.para perampoklaut yang bertindak di luar hukum. Kata pirate berasildari bahasa

Yunani yang berarti "yang menyerang", "yang merampok". Dalam-bahasa Indonesia dan Melayu sebutan lain untukibaiaklaut,,Lanun,berasal dari nagna lain salah satu suku maritim di Indonesia danMalaysia, Or;mg Laut.

9 PeEpehdf M.|luiu Mee Doprn tilrddm lndoerh | 199

Page 51: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

Tujuan mereka tidak bersifat politik, rnereka rne-ncali keuntungan

sendiri dan tidak melayani siapapun kecuali di bawah bendera Jolly

Roger (lendera bajak laut). Banyak dati corsario (corsair) berubah

profesi menjadi bajzrk laut selarna periode perdamaian antara

Spanyol dan Inggris

Target utama Penyerangan bajak laut ad.4lah sebagian besar kapal-

kapal (dan juga daerah-daerah koloniat) yang berada di bawah

kekuasaan spanyol atau Portugis. Ini adalah suatu hal yang logis

karena kedua kerajaan itulah yang memonopoli perdagangalt

antara Eropa dan Dunia Baru.

Kapal-kapai yang mengangkut em4s dan perak dari Amerika

merufakan sgsiran empuk para baiak laut' NamurL tak satupun

bend.era yang selamat dari kekejaman mereka' Raja-raja Eropa

mencoba bcriuang."'melawln para pembafak,.dengan memasok

senjAla dan pbialata4yang cukup untuk kapal-kapalnya' Ironisn)ra'

tak satu pun armada yang,si4P melawan pembajak'

" , ,, . . :

Kapal Coryatio (corsair).adalah kapal yang berlaut atas perintah dari

seorang raja dan melakukan aksi-aksi perang melawan kepentingan

kerajaan musuh (biasanya mencoba untuk melemahkan kekuasaan

komersial dankolonial) .Para corsairini dalam kekuasannya memiliki

dokumen-dokumen yang memberikan kuasa kepada kapal yang

dikendalikan untuk berbuat aksi-aksi PeranS'

Dokumen tersebut dinamakan ktter of Mnque atau Patmte de Corso.

Batasan-batasan yang digariskan pada dokumen tersebut sangat kabur

d4n biasanya kapten-kapten corsmio dan tripulasi-nya ltrnah yang

memutuskan apa yang bisa mereka perbuat dan apa yang dilarang'

Kekuasaan corsario dianugerahkan oleh seorang raja, walaupun

praktiknya raja mendelegasikan kepada seorang gubernur' Pada

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

2OO I e rurpemf uenuiu M.E Dcp.n Matilm lhdoEla

Page 52: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUI

periode peperangar! delegasi corsario sering dipakai dalamekspedisi-ekspedisi untuk melawan kepentingan musuh.

Ketika ini terjadi, kapten.kapten tersebut dan tripulasinya diwajib-kan menyerahkan semua rampasan harta kepada kerajaan hanyasebagian kecil (yang mungkin bisa seperlima atau lebih). Saat kapal-kapal corsair tidak menjadi bagian misi kerajaan, mereka biaspnyamenyerang kapal apa saja selama tidak berbendera sama dengankerajaan dari mana mereka berasal.

Mereka beraksi layaknya bajak laut, niunun masih menyimpan hak-hak berlaut yang bersifat corso (dilindungi oleh satu kerajaan). Hartarampasan yang diperoleh dengan cara ini adalah untuk mereka,walaupun diwajibkan menyerahkan satu bagian untuk pemerintahkoloni dari mana mereka berasal. Kapal-kapal corsairbisa dianggapsebagai pelabuhan aman bagi mereka yang berasal dari negaralkerajaan y;rng sama, dan mereka mendapatkan perlindungan.

Para corsairtak dapat tiihukum gantung karena alasan pembajakan.Mereka memiliki 'izin' (kuasa hukum cmso) yang dikeluarkan ke-rajaan. Namury pada,kenyataarurya seorang corsair yang dikejarmusuh, tidak dapat mempercayai hal ini,_ karena ada kebiasaanmenghukum gantung corsair musuh.

Bucanero mulai dikenal di sebagian koloni Prancis (sekarang Haiti).Nama bucaneros (buccaneers), berasal dari kata Indian, bucan, yangmerujuk pada tempat di mana dug*g diasapkan, dengan caramembakar kayu hijau di bawah beberapa tongkat dengan bentukpanggangan/ kini bemama barbeque.

Di bagian pulau yang tidak berpenghuni (bagian timur dihuni olehorang Spanyol) teriadi reproduksi secara luar biasa hewan bantengdan sapi. Parabucanero bekerja memburu hewan untuk dijual kulit

9 PeEp*if McnuiuMa$ Dep.h M.ddh htu6ia | 2Ol

Page 53: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

dan daging asapnya kepada kapal-kapal yang menghargai rasa dan

ketahanan dugi.,g buatim mereka.

Bucanero hidup diglam bebas. Tak ada'seorangPun Pun yang me-

merintah atau menguasai mereka. Kondisi ini mengundang orang

yang diusir, buronan, budak, Indian pemberontak, dan orang-orang

yang dikejar atas nama agalna. :'

Jumlah bucanero terus bertambah. Pada,1520 mereka mulai dikejar

orang-orang Spanyol. Karena itu, mereka rnemutuskan menjadi

perompak dan mendirikan pangkalan operagi di pulau Tortuga

dekat dengan koloni SpanYol.

Pdagakuan keberadaan mereka' oleh Le vasseur.sebagai pemerintah

pulau'berangkat dari kepentingan riil mernbaWa Bucanero ber-

asosiasi dalam Hermandad de la Costa atau "persaudaraan daratan

pantai" yang memunculkan asal filibusteros. Karena diiputauTortuga tidak terdapat buruan, para bucanero berhadapa4,$engan

sebuah dilema untuk terus hidup. Mereka berburu.,di teritori

Spanyol mendedikasikan diri pada pembajakan. , ;

Mereka yang mehuiuk pilihm terakhir dinamakan Filibusteros,

(freebooter). Kata Filibusteros berasal dari bahasa Belanda vtij Bui,ter

("yxrg meramPas harta" atau dalam bahasa Inggris, freebooteri;'

Setetah mendapat pelajaralr keras diusir dari koloni Spanyol, para

freebooter mengerti perlu bersatu jika mereka ingin melawan akan'

adanya kemun gkinan risiko.

Kebiasaan hidup dengan kemerdekaan yang PenulL rnembuat

mereka tidak mengizinkan diperintah oleh hukum, norma dan'

orang-orang di aths mereka. Maka lahirlah perkumpulan per-

saudaraan. Para Filibusteros iri menyerang kapal apa saja dar'i

kerajaan manapurL walaupun kapal-kapal Spanyol yang sering

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

2O2 | gPeGp.htlf MEnuiu Mas DQp.nM.ftmlndonesi.

Page 54: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

menjadi korban mereka. Mereka seringkali menggunakan kapalkecil, dan dimodali orang-orang dari Eropa dengan kepentinganmelemahkan perdagangan musuh.

Mereka serrngkali menggagalkan perdagangan antar koloni.Mereka berani dengan senjata minim dan tripulasi yang sedikit.Mereka menyerang galeon-galeon kapal besar yang dipersenjataisecara luar biasa, mengangkut emas.

Engagi adalah kata Prancis yang artinya 'yang terlibat', 'yangberkomihnen', atau'yang siap bekerja'. Seorang engag6 artinya adalah

9 PeEpehtifMenuiu Mas Oepan Maritim lndonesia | 2O3

Page 55: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

seseorang bebas yang merundatangani kontrak selama tiga tahun. Dimana dia diwajibkan bekerja sebagai pembantu untuk orang ketiga,

dengan kondisi yang sama halnya dengan perbudakan.

Selat Malaka (masih) Rawan Bajak Laut

Perompakan di perairan Asia Tenggara sudah lama ada. Sejak

abad ke-19 Selat Malaka Lelah menjadi jalur laut penting bagikapal-kapal y*g berlayar dari India dan Tiongkok. Di jalur Selat

Malaka, wilayah Indonesia yang dipenuhi ribuan pulau, selat-selat sempit, dan muara sungai, menjadi tempat persembunyiansempurna perompak. Fakta geografi ini, beserta dengan faktor-faktor lain, mempermudah perompakan. Perompak tradisionaldi Asia Tenggara dikenal dengan nama Orang Laut, atau jugadisebut Lanun. Mereka bermukim di perkampungan pesisirnegara Malaysia, Indonesia, dan Filipina modern. Kemudianbaiak laut Tionghoa muncul. Mereka adalah orang-orangterbuang dari masyarakat Tiongkok masa dinasti Ching. Merekamemangsa kapal-kapal yang berdagang di Laut China Selatarumenggunakan Kapal Jung.

Di wilayah ini perompakan dapat dilihat sebagai bentuk pepdrangan

penduduk asli melawan pengaruh Eropa yang merusak tatanan

tradisional masyarakat pedagang di Asia Tenggara. Selat Malaka hi.ggusaat ini masih rawan perompakan. Namun, penindakan terhadap paraperompak sering kali mengalami kesulitan saat korban, terutama

pemilik kapal tak mau melaporkan kejadian perompakan yang biasanya

mmggunakanmodus nakhoda atau kepala kamar mesin.

Statistik dari Biro Maritim Internasional, IMB, menunjukkanpad,a 2007 terjadi peningkatan serangan bajak laut sampai1"0 persen. Selat Malaka yang sempit, antara Indonesia dan

2O4 | o ficspenufuenulu Masa o.pan Maildm lndonesb

Page 56: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI TAUT

Maiaysia, merupakan jalur pelayaran ddnia yang penting'dahterkenal dengan aksi para bajak laut. Ratusan kapal, umumnya'berupa tanker minyak dan kapal barang, melintasi Selat Malakasetiap harinya. Selama berabad-abad, selat ini menjadi satu-satunya pintu gerbang utama untuk pelayaran menuju kekawasan Timur.

Selama periode Mei-]uni 2008, Pangkalan Utama TNI AngkatanLaut I Belawan, mendata telah terjadi empat kali perompakanterhadap kapal-kapal nelayan. Salah satu kasus perompakanyang terjadi tanggal 30 |uni lalu terhadap KM Champion Xberlangsung tragis. Kelompok bersenjata yang melakukan aksiperompakan tersebut mernbiarkan awak kapal terapung dilaut sementara kapalnya dibakar. Hingga kini nasib nakhodadan kepala kamar mesin KM Champion X malah tak diketahuinasibnya setelah menjadi sandera perompak.

Para nelayan di Belawan menufu rkan, keengganan mereka melaporkan

perompakan di laut, lebih karena nelayan merasa pesimis terhadaptindakan yang bisa dilakukan aparat keamanan. Selama ini jarang

sekali pelaku perompakan bisa ditangkap. Perompak di Selat Malaka,

selain sering menggunakan kapal yang mirip kapal nelayan, merekajuga dilengkapi senjata otomatis.

Selat Malaka: Celah Sempit Nan Seksi

Sejak pecahnya perang Arab-Israel, kapal-kapal tangki raksasa mulailahir. Banyak diantara kapal tangki itu yang membawa minyak dariTimur Tengah ke ]epang, yang secara otomatis akan melawati Selat

Malaka sehingga bisa dikatakan Selat Malaka adalah urat nadiperekonomian dunia yang meniadi tanggungjawab dari tiga negara,Indonesia, Siangpura, Malaysia.

9 P.rsp.hdf M6uiu M.s Dcp.o Maridm lndoneta I 2O5

Page 57: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Kemampuan Selat Malaka yang sebenamya sempit, dangkal,berbelok-belok dan ramai itu semakin lama semakin terbatas untukdapat melayani kapal-kapal tangki raksasa yang semakin lama

semakin besar dan banyak ihr. Dalam kondisi demikiaru kecelakaan

besarpun seringkali terjadi. Kecelakaan ini tidak saja membarnra

kerugian bagi pemiliknyo tetapi juga menimbulkan bencana

pengotoran laut yang pada akhirnya mempengaruhi kelestarianlingkungan laut dan kehidupan rakyat negara pantai.

Melihat kondisi demikian, pengamat masalah kelautan dan hukumlaut, Bramandanu mengatakan, diperlukan aturan-afuran di selat

tersebut guna menjamin keselamatan negara-negara pantai dan

menjamin kelancaran lalu-lintas pelayaran interriasional.

Karena SelatMalaka dibatar;i tiganegara pantai (Indonesia, Malaysiadan Singapura), maka lanjut Bramandanu, diperltrkan usaha me-

nyatukan pandangan dan tindakan dari ketiga negara pantai itu,baik yang berhubungan dengan keselamatan dan pelayaran mau-

pun dalam menghadapi reaksi-rekasi dari luar

"seiring dengan terbatasnya kemampuan secara fisik (panjang,

sempi! berbelok-belok, dan dangkal) untuk melayani kapal-kapaltangki raksasa, perlu dilakukan pembatasan-pembatasan terhadapbesarnya kapal-kapal,yang lewat. Ini dilakukan demi keselamatan

negara-negara pantai dan kepentingan kapal-kapal itu agar tidakterjadi kecelakaan " ujar Bramandanu.

Padahal dari segi ekonomi dan strategis, masih kata Bramandanu,Selat Malaka merupakan salah satu jalur terpenting di dunia sama

pentingnya seperti Terusan Suez dan Terusan Panama. Selat Malakamembentuk jalur pelayaran terusan antara Samudra Hindia danSamudra Pasifik serta penghubungkan tiga dari negara-negara

dengan penduduk terbeser, seperti India, Indonesia dan Cina.

2O6 | e eeaetrrif ucn{{ Mae Dcpan Maddm lndonEia

Page 58: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Sebanyak 1.200 kapala melintasi selat malaka setiap harrnya, 22

kapala super ultra large dengan mengangkut antara seperlima danseperempat perdagangan laut dunia. Maka tak ayal jika kawasanitu menjadi sebuah target pembajakan.

Bramandanu mengatakan, lemahnya penegakan hukun'r di hrdonesiamenyebabkan banyaknya kapal yang bermuatan illegal melintasiperairan Indonesia. Hal itu disebabkan karena longgamya pemeriksaanterhadap terhadap kapal-kapal tersebut. Kalaupun kapal bermuatanillegal masuk di perairan L:rdonesia, maka dengan mudahnya merekadapat dibebaskan.

Karena itu, menurutny4 pemerintah Indonesia untuk terus mening-katkan perhatiannya terhadap segi-segi politik hukum, pertahanandan keamanan di Selat Malaka, serta mengaktifkan panitia Selat

Malaka untuk mebahas hal-hal yang bersifat kebijakan-politis tanpamenginternasionalisasikan atau rrieregiorralisasikan pengelolaanselat-selat tersebut.

Selain itq sebagai tanggapan dari aksi pembajakan di perairanselat malaka ia mengharapkan agar angkatan laut Indonesia untukmeningkatkan frekuensi patroli di kawasan tersebut. Sebab, jikapengelolaan itu baik, maka dipastikan akan memberikan keuntungankepada Lrdonesia. Contoh kecilrrya jika banyak kapal yang melaluiperairan Lrdonesi4 setidaknya brdonesia marnpu meraup keuntungandari pejualan bahan bakar ataupun hasil bumi lainnya.

Terkait hal itu, Indonesia d iluntut untuk dapat memberikan iaminankeamanan di Selat Malak+ Selat Singapura, Selat Philip, perairanNaturra dan jalur-jalur laut yang dikenal sebagai AIKI (Alur lautkepulauan Indonesia). Misalnya Armada Pasifik AS yang akanrnenuju wilayah Teluk/timur Tengah, mengharapkan kemudahanuntuk menggunakanAlKl timur-barat melalui Laut Sulawesi, Selat

9 P..Epc&df Mouiu Me Olprn M.rldm lndon6ir | 2O7

Page 59: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Makassar, Laut Floreq Latrt ]awa, Selat Karimatai'fa,t Natuna,

Selat Singapura danSelatMtalaka sebagai jalur pen{qkat.

iPemerintah AS telah memhantu peningkatan ke{nanan wilayah

perairan RI dengan Pemasangan lima radar intai di sepaniang

Selat Malaka untuk mengamankan selat terpadat di dunia

tersebut. Pembangunan lima radar yang terintegrasi dalam sistem

pengintaian maritim terintegrasi (Integrated Maritime surveillance

System[IttISS).

Mantan Kepala Staf Angkatan Lautan (Kasal), Bernard Kent

sondakh menceritakan bagaimana kondisi selat Malaka tersebut,

sewaktu dijamannya- Bagaimana Kent meniaga selat malaka,

sebagai jalur perdagangan dunia selat malaka, kurang lebih

sekitar 50-m0 k pd yangl:wat setiap tahunnya- Sehingga, Proses

pengawasan terhadap selat Malaka tersebut benar-benar meniadi

prioritas utarna pada waktu itu.

BahkarU saat ada usulan untuk memasukan kekuatan Amerika Serikat

di Selat lvflalaka Kent adalah orang pertama yang menerttangnya'

Usulan ffiebut mimcul untuk mencegah aksi perompak dan peluang

toiudir,lo serangan-serangan teroris- Dibantah Kerrt bahwa srrlit

diterima derrgur akal sehat apabila kawasan selat trdalaka rersebut

akan diiadikm latran operasi bagi tindakan hods

'Apabila keinginan AS itu benar adanya, maka kami selaku negara

yang berdaulat dengan tegas menolakny+ karena memang Selat

Malaka tersebut menladi tanggungiawab ketiga negara pantai,

Indonesia, Singapura dan Malaysia," ujar Kerrt

Langkah-lang[<ah Srang diprakarsai oleh Bemard tersebut merupakan

langkah rnaju dalarn kerurgka semangat kebersarnaan di antara ketiga

negara pmrtai untuk sama-sama mewujudkan stabihtas kemanan selat

2OB | 9 Pe6pehtif MdiiukoqFinlihirhilr&d.

Page 60: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

KEGIATAN ILLEGAL DI LAUT

Malaka. Patroli terkoordinas i trilater al yang melibatkan tiga. negara

dengan sandi Malsinclo, menurubrya berhasil menurunkan tingkatkejahatan di perairan tersebut.

Bicara mengenai kondisi saat ini, Kent mengakui jika sistempelayanan yang diberikan oleh Indonesia masih sangat lemah,

dikatakan olehnya, di Singapura kapal yang akan masuk sudah

melakukan komunikasi dengan pelabuhan, dan akan diarahkanoleh petugas Siangapura. Sementara, di Indonesia sendiri tidak ada

seperti itu. Jika masuk di Pelabuhan Batam, kapal harus menunggudulu berhari-hari, jadi lama-lama orang malas untuk berlabuhdisitu. Memang dari segi penguasaan secara ekonomik dalammemanfaatkan Selat Malaka memang tidak optimal.

Seharusnya Indonesia bisa membaca peluang agar lebih optimaldalam mengembangkan Selat Malaka. Misalkan, masih kata Kent

9 Pe6FhtlfM€nuiu Masa Depan Madtlm lndonesU | 2O9

Page 61: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

SEA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

mengembangkan Sabang danBatam juga harus bisa dikelola lebih

baikirntuk bisa bersulng dengan Singapura, karena memang ribuan

kapal bisa melewatinya. Kita memang kurang dalam mengelola

i@ jika kita mengelola Sabang, Kuala Tanjung hanya untuk transit

kapal-kapal tersebut sudah bisa mendapatkan banyak. Tapi dapat

dikatakan untuk sistem pengawasan Indonesia masih nomer satu,

artinya masih banyak kapal patroli yang dikerahkan dibanding

kedua negara itu, perbedaanya yaitu, kapal kita bisa berhari-hari

ditengah laut, sementara trapal Siangpura dan Malaysia hanya

keluar pagi, malam sudah rnasuk lagi.

SEA AND} COAST GUARD: PERLUKAH?

Selama berabad-abad, laut menjadi media transportasi perdagangan

dunia yang belum tergantikan. Sebagai salah satu negara maritim

yang memiliki luas laut 3.191.288 krrr2 dan 17.504 pulau, Lrdonesia

sangat rentan mendapat ganS;guan keamanan. Karena itu, keberadaan

coast guard dibutuhkan gura menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik [rdonesia (NKRI).

Penjagaan laut dan pantai atau Coast Guard adalah institusi yang

menjamin terselenggaranya keselamatan dan keamanan laut.

Keberadaannya dibutuhkan dan wajib dipenuhi negara pantai.

Lembaga sipil ini berada dan bertanggungjawab langsung

kepada presiden. Secara teknis operasional, pelaksanaannya dibawah kementerian perhubungan. Lembaga ini memiliki fungsi

menjaga dan menegakkan peraturan perundang-undangan lautdan pantai.

Apalagi coast guardsudah rnenjadi tuntutan hukum intemasional.

Hal ini dimaksudkan agai Indonesia bisa menjamin keselamatan

dan keamanan kapal-kapal yang melintas di perairan nusantara. Jika

2lO I e nerpetrmumuiu M.* D€pan Maddn lndonesi.

Page 62: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

SEA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

tidak, mereka akan dikawal kapal perang negaranya masing-masing,sehingga perairan lrdonesia seperti perairan intemasiorral.

Bila demikian, kedaulatan negara dan perekonomian nasional ter-anciln. Lalu lintas ekspor dan impor juga terganggu. Keadaan

ini menimbulkan biaya tinggi bagi kapal yang hendak masuk ke

perairan Indonesia. Tingginya risiko akibat tidak terjaminnyakeamanan mengakibatkan asuransi kapal ikut mahal. Karena itu,dibutuhkan pengamanan larrt dan pantai secara intensif.

Dasar-dasar hukum internasional yang mewajibkan Indonesiamembenfuk coast guard, diatur dalam Bab V Peraturan 15

Konvensi Internasional tentang Keselamatan )iwa di Laut(Solas 1974) mengenai kewajiban negara membentuk organisasipengawal laut dan pantai. Organisasi pengawal laut dan pantaiini sudah berdiri di berbagai belahan dunia, seperti AmerikaSerikat dan Jepang.

Aturan hukum lainnya adalah ketentuan internasional tentangkeamanan kapal dan fasilitas pelabuhan (SPS Code 2002). Peraturantersebut mengatur kewajiban negara peserta menetapkan otoritasnasional dan otoritas lokal yang bertanggung iawab atas keselamatandan keamanan maritim. Peraturan ini diperkuat Pasal 217,2L8, dart220 Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut(Unclos III, 1982), dan penegakan hukum oleh negara pantai (coast

state), negara bendera (flag state) dan negara pelabuhan (port state).

Sementara dalam hukum nasional, rujukan pembentuktrl coast

guard diatur dalam UU No 2U1992, Pasal 55 tentang keselamatandan keamanair kapal. Kemudian penegakan hukum oleh negarapelabuhan tertuang dalam peraturan bandar 1925, dalrt UU No2U1992, Pasal 21 Ayat (3) tentang ketertiban dan keamananpelabuhan atau bandar.

9tuEp&itMuuiu Ma* OepnMaddm lndosla | 2ll

Page 63: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

sEA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

Kekhawatiran sebagian kalangan, lahimya coast guard akan me-

nimbulkan tumpang tindih terhadap pengamanan laut tidakberalasan. Karena coast gua,rd memiliki tugas berbeda, baik dengan

TNI AL, bea cukai, maupun polisi air. Lembaga ih{ memilikitanggung jawab melakukan penegakanhukum-hukum intemasionalyang mengacu pada Intemational Maritime Organization (IMO)sehingga terciptd s6fti, secure, and efficient shipping on clban ocean.

Sebagai anggota IMO, Lrdonesia wajib mematuhi semua konvensiyang telah diratifikasi tersebut.

Karena jika hal ini dibeba:rkan ke institusi lain, apakah TNI AL,bea cukai, polisi air mempunyai kemampuan mengatasi masalah,

seperti pencemaran laut, merawat alat bantu navigasi, dankeselamatan pelayaran niaga? Di sini coast guard justru membantuperan dan tugas TNI AL dalam mengamankan wilayah perairanIndonesia. Sehingga aparat keamanan dapat lebih fokus terhadappembangunan armada-armada kapal perangny4 yang rata-ratasudah berumur lebih dari 25 tahun. Bahkan, ada kapal Landing Ship

Tankyang dimiliki TNI AL warisan perang dunia ke-2, digunakanpada waktu pendaratan pasukan sekutu di Omaha Beach.

Patut diketahui, di negara lain setiap kapal yang akan masuk ataubersandar ke pelabuhan selalu diperiksa coast guard terlebihdulu. Mereka menjadi lembaga satu-satunya bertanggung ja-wab memeriksa setiap dokumen kapal, dokumen kargo danperizinan. Namury di Indonesia setiap kapai yang akan bersandardi pelabuhan diperiksa banyak institusi, mulai dari TNI AI-, beacukai kadang juga polisi air dan KPLP (Kesatuan PengamananLaut dan Pantai). Kondisi ini mengherankan karena terlalu banyakaparat berwenang yang memeriksa dokumen kapal. SedangkanBadan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) hanya mernilikiotoritas lokal. Dunia internasional hanya mengakui organisasipengawal laut dan pantai (coast guard). Karena itu keputusan

212 | 9 P..spehtifMenuiu M.s DceanMaddm lndoresia

Page 64: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

5EA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

lll,i$iiirri Itil tiiii 'i: :

:1i rl,+ li

,ii, ,i1y{r', '1'1',

riil..r1;#,r '1 ,

lir ' ! llli. .r r'

iil' iri r',,,f i.tJll+,:i..,,,ll1i

ltl:ti rtl

rii 'itri .tl 'l: . i: r

ili i';r11i tr r':

ili r':t'r l

iii,li;di , '1 ,,

9 P€r5pehdfMenuiu Masa Depan Maritim lndonesia I 213

Page 65: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

SEA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

dalam UU Pelayaran 2008 membentuk coast guard adalah

upaya menata kembali sistem keselamatan dan keamanan serta

perlindungan maritim Ind<tnesia.

Berdasarkan amimat UU 1712008, lndonesian Sea and Coast Guard

memiliki dua fungsi yang sangat mendasar. Pertama, sebagai fungsikomando, yaitu menegakkan perundang-undangan di bidang

kesehatan dan keamanan pelayaran. Kedua, menjalankan fungsikoordinasi, yakni penegakkan hukum dan perundang-undangan.

Coast Guard Kekuatan Adidaya

Amerika Serikat (AS) yang dinilai sebagai'polisi dunia'denganperangkat keamanan udara dan darat suPer canggih, tidakpuas dengan sebutan itu. Negeri Adidaya ini juga membangunkekuatan maritimnya. Bahkan, ada slogan "kekuatan maritimmelindungi cara hidup Amerika". Sebagaimana dipaparkandalam makalah " A Cooperatine Strategy for 21st Century Sea

Pou)er", yang dipublikasi Oktober 2007 oleh United States

Marine Corps, United States Coast Guard dan Department ofNavy. Dalam makalah itu disebutkan bahwa sebuah strategi diabad.2L adalah melalui kekuatan maritim.

Asumsi itu muncul karena 90 persen perjalanan komersial duniadilakukan melalui jalur laut, mayoritas penduduk di dunia tinggaldan hidup dalam beberapa ratus mil dari pesisir pantai, dan

hampir tiga perempat bumi ditutupi air. Maritim yang terdiri darilautan, pelabuhan, muara, kepulauan, daerah pesisir pantai telah

mendukung.gO persen perdagangan dunia.

Pada makalah tersebut juga ditegaskan, "Maritim merupakan

sistem denyut nadi global yang mengaitkan antar negara di dunia."

214 I 9 Peeehtif Meouiu Ma$Depan Mafitim lndone$ie

Page 66: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

5EA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

Ekonomi dunia benar-benar saling terkait. Selama lebih dari empatdekade, jalur perdagangan meialui laut semakin ramai.

Lebih dari 90 persen perdagangan minyak juga dilakukan melaluijalur laut. Sehingga pembangunarl sarana infrastruktur jalur lautyang memadai adalah kunci pertahanan ekonomi global moderndengan simbol sistem distribusi.

Shategi maritim yang diterapkanAS adalah melalui kekuatan militermaritim yang diperkuat di area ini. Kekuatan militer lautAS berhrgas

mengamankan negara dan masyarakahrya dari serangan langsungatas kepenting di seluruh dunia. ASberambisi mengembangkansistem perdamaian secara berkelanjutan melalui jejaring perdagangan,keuangan, informasi, hukum, masyarakat dan negara.

AS juga berintegrasi dengan aliansi kekuatan maritim melaluiNorth Atlantic Treaty Organization atau Global Maritime Partnership

lnitiatiae yang mengirimkan pesan tentang kekuatan untukmenjaga keamanan dan ketertiban dunia. Kekuatan maritim AS diantaranya diperkuat United States Coast Guard yang dibentuk sejak

4 Agustus 1790. Kesatuan ini memiliki jumlah personel sebanyak42.000, dengan 252kapal layar, 1.600 kapal, dml9(pesawat. Coast

Guard AS memiliki misi utama mmjaga keselamatary keamarian,dan mengurus masalah rnaritim. Sebagai salah satu yang terkuatAS berambisi membuat kekuatan maritimnya menjadi pemimpin disamudera atas negara-negara di dunia.

Selain A$ negara-negara lain )rang berlomba-lomba memperkuatkekuatan maritimnya adalah brggris. Mereka rnemiliki slogan"Britain Rules the Waaes" yang merupakan upaya kekuatan lautInggris rnenjawab tantangan dunia modern. hrggris telah mengem-bangkan postur angkatan lautnya. Bahkan, Jepang telah mem-bangun kekuatan maritimnya guna rnengamankan garis jalur suplai

gPeEoehdf Menulu M.s Dap.n Mrddhlndoftil. | 215

Page 67: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

SEA AND COAST GUARD; PERLUKAH?

minyak dari Timur Tengah ke Jepang, selairr memperkuat angkatanpertahanannya. Sementara China membangun strategi "Chain ofPearl" yang iuga bertujuan mengamankan jalur suplai BBM dariTimur Tengah ke China.

Sementara h:rdia telah merrerbitkan dokumen "Freedom to Use the

Seas: Maritime Military Strattgy" berisikan tentang aspirasi geopolitikIndia hingga strategi penempatan angkatan laut di masa damaimaupun konflik serta strategi pembangunan kekuatan angkatanlaut India.

Pada zaman dulu Lrdonesia sebenarnya memiliki kekuatan maritimyang tangguh. Yakni pada jarnan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

216 | 9 rerpentfUenuiu Masa Depan Marilim lndnesia

Page 68: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan

SEA AND COAST GUARD: PERLUKAH?

yang kekuasaannya berbasis pada kekuatan maritim. SumpahPalapa yang dikumandangkan Gajah Mada diimplementasikandengan memperkuat armada lautnya guna memPerluas wilayahKerajaan Majapahit hingga sejarah memperlihatkan betapa pela-

yaran bangsa Indonesia menjangkau penjuru dunia. Goresan tintasejarah tersebut tercatat hingga Afrika Selatan, Madagaskar, IndiaChinq Palau, pulau-pulau di Pasifik Selatan, dan Australia Utara.Namun, semua itu kini tinggal mimpi.

9 P.6D.tdf M6slu ME Dcpr Mrddm lndocsie | 217

Page 69: 6 BAB IV pertahanan dan keamanan