BAB IV
-
Upload
ahmad-akrom -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum RSUD RAA Soewondo Pati
a. Sejarah RSUD RAA Soewondo Pati
Rumah Sakit Umum RSUD RAA Soewondo Pati dibangun mulai
tahun 1932,sumber dana berasal dari Bupati Pati (RAA Soewondo).
Sekretaris Daerah (Aris Munandar). Penasehat Rumah Sakit
(dr.Beerfoed) dan sumbangan masyarakat.
Dasar hukum Rumah Sakit Umum Daerah “RAA Soewondo Pati”
adalah Kepmendagri No.1 tahun 2002 tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah. Permendagri No.13
tahun 2006 tentang Pedoman Pengeolaan Keuangan Daerah beserta
perubahannya dan Perda Kabupaten Pati Nomer 12 tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan
Satuan Polisi Pamong Praja.
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat tentang
pelayanan kesehatan yang berkualitas, RSUD RAA Soewondo Pati
terus berupaya memperbaiki manajemen dan menambah sarana
prasarana serta memberikan pelayanan yang profesional.
34
35
b. Falsafah, Visi, Misi, Tata Nilai dan Motto RSUD RAA Soewondo
Pati
1) Falsafah
Rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan paripurna serta
membina jaringan rujukan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
2) Visi
Menjadi pusat pelayanan dan pendidikan kesehatan serta menjadi
kebanggaan Kabupaten Pati
3) Misi
a) Meningkatkan kualitas sumber daya rumah sakit yang
mendukung upaya pelayanan dan pendidikan kesehatan
terbaik
b) Meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat secara cepat, tepat, nyaman dan
terjangkau dengan dilandasi moral, etika profesi demi
kepuasan masyarakat untuk mewjudkan visi
c) Meningkatkan pengembangan pelayanan dan pendidikan
kesehatan sesuai kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan
d) Mewujudkan pegelolaan rmah sakit dengan prinsip sosio
ekonomi efektif serta mampu berdaya saing
4) Tata Nilai
- Keramahan
- Kecepatan layanan
- Keja keras
36
- Kebersamaan
- Optimis
5) Motto
Kesembuhan dan kepuasan anda kebahagiaan kami
c. Tenaga Kesehatan
1) Jumlah tenaga kesehatan : 347 orang
2) Dokter Umum : 14 orang
3) Dokter Obgin : 4 orang
4) Dokter spesialis anak : 2 orang
5) Perawat : 276 orang
6) Bidan : 29 orang
2. Analisis Univariat
a. Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan perawatan kebidanan pasien pengguna jaminan
persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati sebagai berikut :
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Mutu Pelayanan Perawatan Kebidanan Pasien Pengguna Jaminan Persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun 2013
No. Mutu Pelayanan F %1. Cukup 5 11,6
2. Baik 38 88,4
Jumlah 43 100
Berdasarkan Tabel 4.1 sebagian besar responden menyatakan
bahwa mutu pelayanan perawatan kebidanan pasien pengguna
Jampersal sebagian besar baik 88,4% dibandingkan responden yang
menyatakan mutu pelayanan cukup 11,6%.
37
b. Kepuasan Pasien
Kepuasan Pasien pengguna jaminan persalinan di RSUD RAA
Soewondo Pati tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Pengguna Jaminan Persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun 2013
No. Kepuasan Pasien F %1. Puas 21 48,82. Sangat puas 22 51,2
Jumlah 43 100
Berdasarkan Tabel 4.2 sebagian besar responden menyatakan
sangat puas terhadap pelayanan yang diberikan 51,2% dibandingkan
responden yang menyatakan puas 48,8%.
3. Analisis Bivariat
Hubungan mutu pelayanan perawatan kebidanan dengan kepuasan
pasien pengguna jaminan persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Pengguna Jaminan Persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati Tahun 2013
No Mutu Pelayanan
Kepuasan Pasien
TotalPuas Sangat puas
f % f % f %1. Cukup 5 11,6 0 0 5 11,6
2. Baik 16 37,2 22 57,9 38 88,4
Jumlah 21 48,8 22 51,2 43 100
p value = 0,014 dan rho (r) = 0,371
Berdasarkan Tabel 4.3 mutu pelayanan cukup tingkat kepuasan
pasien mengatakan puas (11,6%) sedangkan mutu pelayanan baik tingkt
kepuasan pasien mengatakan sangat puas (57,9%).
38
Hasil uji statisik menggunakan rank spearmant di dapatkan hasil
p value 0,014 < 0,05 artinya Ha diterima dan Ho ditolak, berarti ada
hubungan mutu pelayanan perawatan kebidanan dengan kepuasan
pasien pengguna jaminan persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati tahun
2013.
Hasil uji statisik diketahui nilai rho (r) = 0,371 berarti keeratan
hubungan mutu pelayanan perawatan kebidanan dengan kepuasan
pasien pengguna jaminan persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati pada
kategori rendah.
Menurut Sugiyono (2010) tabel keeratan hubungan digunakan
sebagai pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien
korelasi (r) yaitu sangat rendah bila nilai 0,00 – 0,199, rendah bila nilai
0,200 – 0,399, sedang nilai antara 0,400 – 0,599, kuat nilai antara 0,600 –
0,799 dan sangat kuat nilai 0,800 – 1,000.
B. Pembahasan
1. Mutu Pelayanan
Responden sebagian besar menyatakan bahwa mutu pelayanan
perawatan kebidanan pasien pengguna Jampersal sebagian besar baik
sebanyak 38 orang (88,4%) karena RSUD RAA Soewondo Pati
menerapkan menajamen pelayanan prima kepada semua pelanggan,
tidak terkecuali pasien pengguna jampersal misalnya bidan memberikan
informasi kepada pasien sebelum tindakan, memberikan pelayanan
dengan sopan, serta memberikan reaksi yang cepat dan tanggap
terhadap keluhan dari pasien. Pasien jampersal sudah ada petunjuk
pelaksanaan untuk pelayanan di RS rujukan kabupaten. Hal ini sesuai
39
dengan teori peneliti Parasuraman (2012) bahwa dimensi mutu pelayanan
terdiri dari wujud nyata, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati
dari tenaga kesehatan.
Responden ada yang menyatakan mutu pelayanan cukup sebanyak
5 orang (11,6%)., karena jadwal kunjungan visit dokter kadang tidak tepat
waktu, dokter tidak menangani pasien sampai tuntas, ditemukan
pergantian dokter pada saat pemeriksaan pasien, ada bidan yang kurang
ramah dalam memberikan pelayanan dan persepsi pasien bahwa
pelayanan pasien Jampersal tidak sama dengan pelayanan pasien
umum.
2. Kepuasan Pasien
Pasien pengguna Jampersal sebagian besar menyatakan sangat
puas terhadap pelayanan yang diberikan sebanyak 22 orang (51,2%),
karena petugas mudah dihubungi jika pasien membutuhkan, jampersal
gratis, petugas sabar dalam memberikan pelayanan, memberikan
pelayanan dengan cepat, mendengarkan keluhan yang diajukan pasien.
Selain itu rumah sakit menerapkan menajamen pelayanan prima kepada
semua pelanggan, tidak terkecuali pasien Jampersal. Persepsi pasien
bahwa pelayanan pasien Jampersal tidak sama dengan pelayanan pasien
umum sudah diminimalisir. Hal ini sesuai dengan teori Juliana (2008)
bahwa kepuasan pasien dapat dinilai setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Jika
harapan itu terlampaui dari pelayanan tersebut dianggap dapat dirasakan
sebagai mutu yang luar biasa. Dan apabila harapan sama dengan yang
dirasakan, maka mutu memuaskan.
40
3. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan mutu pelayanan
perawatan kebidanan dengan kepuasan pasien pengguna jaminan
persalinan di RSUD RAA Soewondo Pati tahun 2013. Apabila pelayanan
yang diberikan tenaga kebidanan rumah sakit kepada pasien sama
dengan harapan pasien maka mutu pelayanan memuaskan. Sebaliknya
apabila harapan pasien tidak terpenuhi maka mutu pelayanan yang
diberikan tenaga kebidanan rumah sakit dianggap mengecewakan
pasien. Hal ini sesuai dengan teori Juliana (2008) menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dapat ditentukan dengan
membandingkan dari pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang
diberikan yaitu jika harapan itu terlampaui dari pelayanan tersebut
dianggap dapat dirasakan sebagai mutu yang luar biasa dan juga menjadi
kejutan yang menyenangkan. Jika harapan tidak terpenuhi, mutu
pelayanan tersebut dianggap dapat diterima atau mengecewakan
konsumen. Jika harapan sama yang dirasakan, mutu memuaskan.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hufron dan Supratman (2006)
yang menyebutkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan
antara mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di
Puskesmas Penumping Kota Surakarta.