BAB IV

download BAB IV

of 6

Transcript of BAB IV

42

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung dari bulan Januari sampai dengan Maret 2015. Data diambil dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi, didapatkan jumlah sampel sebanyak 38 orang. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Umur

Rerata umur penderita DM tipe 2 pada penelitian ini adalah 54,08 (SD + 10,11). Umur termuda 37 tahun dan tertua 70 tahun. Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 4.1 Rerata umur penderita DM tipe 2

VariabelRerataSD

Umur54,0810,11

Berdasarkan kelompok umur didapatkan kelompok umur terbanyak pada kelompok umur > 60 tahun, 13 orang (34,2%). Kelompok umur yang paling sedikit adalah kelompok umur 30-40 tahun, 4 orang (10,2%). Hasil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 4.2 Distribusi frekuensi kelompok umur penderita DM

Kelompok Umur frekuensi (n)Persentase (%)

30-40

41-50

51-60

>60411

10

1310,528,9

26,3

34,2

4.1.2 Jenis Kelamin

Sebagian besar sampel penderita DM adalah perempuan (57,89%). Distribusi frekuensi penderita diabetes mellitus berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang (42,11%) dan perempuan 22 orang. Tabel 4.3 Distribusi jenis kelamin penderita diabetes mellitusJenis KelaminJumlah (n)Persentase (%)

Laki-laki

Perempuan162257,89

42,11

Jumlah38100

4.1.3Lama menderita diabetes mellitus

Rerata lamanya penderita menderita diabetes mellitus 7,55 tahun (SD+4,6), yang paling lama 20 tahun, yang paling rendah 2 tahun. Hasil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 4. 4 Rerata lama menderita diabetes mellitusVariabelRerata (th)SDP

Lama DM7,554,60,000

4.1.4 Distribusi Frekuensi gambaran radiologi penderita DM

Penderita mellitus yang mempunyai gambaran radiologi kardiomegali adalah 25 orang (65,79%), sedangkan yang tidak mengalami kardiomegali sebanyak 13 orang (34,21%).Tabel 4.5 Gambaran radiologi penderita diabetes mellitusGambaran radiologifrekuensi (n)persentase (%)

Kardiomegali

Tidak kardiomegali25

1365,79

34,21

4.1.5Hubungan antara lamanya DM dan kadiomegali

Distribusi kelompok umur yang menderita DM lebih dari 5 tahun yang mempunyai gambaran radiologi kardiomegali sebanyak 10 orang, sedangkan yang tidak kardiomegali 5 orang. Sedangkan kelompok penderita yang menderita DM lebih dari 5 tahun menderita kardiomegali sebanyak 20 orang dan tidak kardiomegali sebanyak 3 orang. Hasil dapat dilihat pada tabel 4.7.Tabel 4.6 Distribusi antara lama DM dan gambaran radiologiGambaran radiologiJumlah

KardiomegaliTidak Kardiomegali

Kelompok Lama DM

< 5 tahun

> 5 tahun

5

2010

315

23

Jumlah251338

Dilakukan uji korelasi Spearman, didapatkan hasil kekuatan korelasi 0,55. Terdapat hubungan antara lama DM dengan gambaran radiologi. Semakin lama seseorang penderita menderita diabetes mellitus, semakin besar kemungkinan akan mengalami perubahan gambaran radiologi.Tabel 4.7 Hubungan antara lama DM dan Gambaran radiologiLama DM

Gambaran radiologi rp

n0,55

0,00038

Uji korelasi Spearman, bermakna bila p < 0,05

4.2 Pembahasan

Dalam pengetiannya diabetes melitus merupakan gangguan kronik pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin dan resistensi insulin pada jaringan yang dituju. Pada perkembangannya apabila kadar gula darah yang tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya berbagai komplikasi, baik berupa komplikasi makroangiopati maupun mikroangiopati. Penelitian ini mencoba melihat hubungan yang terjadi antara lamanya menderita diabetes mellitus dengan adanya komplikasi makroangiopati yang terlihat pada perubahan gambaran radiologi.

Pada penelitian ini peneliti mendapatkan rerata umur penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah 54,08 (SD + 10,11), dengan kelompok umur terbanyak pada kelompok umur > 60 tahun. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Kambuaya (Jayapura) dimana penderita diabetes banyak terjadi pada usia antara 50-59 tahun (41,7%). Hasil ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan Fajar (Surabaya) mendapatkan rerata usia penderita DM tipe 2 lebih dari 60 tahun. Hasil penelitian ini juga sama dengan kepustakaan yang dikutip oleh Suwondo dimana rerata umur penderita DM adalah 60 tahun.

Distribusi frekuensi penderita DM tipe 2 yang berjenis kelamin perempuan 22 orang (57,89%)., sedangkan laki-laki sebanyak 16 orang (42,11%). Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian Purwanti (2012) dimana perempuan lebih banyak mengalami DM dibanding laki-laki. Demikian pula penelitian yang dilakukan Fajar (Surabaya) mendapatkan 55,1% penderita DM tipe 2 lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki (44,9%). Demikian juga dengan penelitian Kambuaya (Jayapura) mendapatkan prevalensi diabetis mellitus lebih banyak terjadi pada perempuan (58,3%) dibandingkan laki-laki (41,7%).Pada penelitian ini peneliti mendapatkan rerata lamanya penderita menderita diabetes mellitus 7,55 tahun (SD+4,6). Hasil ini sedikit berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Fajar (Surabaya) mendapatkan rerata lamanya DM penderita kaki diabetik 8,7 tahun (SD+ 4,2). Demikian juga dengan hasil penelitian yang dilakukan Ira (2011) dimana mendapatkan hasil rerata lamanya menderita DM lebih dari 10 tahun. Berdasarkan gambaran radiologi, didapatkan sebagian penderita mengalami kardiomegali, 25 orang (65,79%). Setelah itu dilakukan uji korelasi dimana didapatkan hubungan yang bermakna antara lamanya mengalami DM dengan kardiomegali. Penderita yang menderita DM lebih dari 5 tahun sebagian besar mengalami kardiomegali. Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian Agung (Surabaya), dimana terdapat hubungan yang bermakna antara lamanya DM dengan kejadian kardiomegali. Hasil yang sama juga didapatkan pada penelitian Hastuti RT (2008). Penelitian Hastuti RT (2008) mendapatkan ada hubungan antara lama DM dengan perubahan gambaran radiologi. Penelitian ini menyimpulkan DM lebih dari 10 tahun mempunyai faktor risiko kejadian kardiomegali.Diabetes melitus merupakan penyakit yang memiliki banyak komplikasi, yaitu komplikasi akut dan komplikasi kronik. Komplikasi akut yaitu : hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik (KAD), sedangkan komplikasi kronik yaitu terbagi menjadi komplikasi mikrovaskular (Nefropati, Retinopati) dan komplikasi makrovaskular (Penyakit jantung Koroner, Stroke, Neuropati, Kardiomiopati, Penyakit pembuluh darah, Aterosklerosis). Aterosklerosis ini menyerang pembuluh darah dan mempersempit lumen pembuluh darah, hal ini memperberat kerja jantung dalam memompa darah, jika hal ini terjadi dalam waktu yang lama dengan kerja jantung yang semakin meningkat maka dapat terjadi hipertrofi otot-otot jantung, yang akan menyebabkan perubahan pada bentuk jantung atau kardiomegali. Gambaran kardiomegali ini dapat terlihat melalui pemeriksaan radiologi toraks berupa perubahan bentuk jantung dari normalnya. Penelitian ini juga sama dengan kepustakaan dimana kejadian DM yang lama, terutama pada diabetes yang tidak terkontrol akan menyebabkan seseorang akan mengalami kerusakan pembuluh darah sistemik. Kerusakan sistemik ini dapat menyebabkan resistensi pembuluh darah. Resistensi pembuluh darah, bersama-sama dengan kerusakan endotel dan DM yang tidak terkontrol akan menyebabkan terjadinya perubahan besar jantung. Pada gambaran radiologi akan didapatkan gambaran kardiomegali.