BAB IV
description
Transcript of BAB IV
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan di
kelas VI SD Negeri 24 Barung - Barung Balantai dengan jumlah siswa 22
orang.
Penelitian tindakan kelas dibagi atas dua siklus. Siklus I dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan, sedangkan siklus II satu pertemuan. Materi yang
disajikan adalah tentang “Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik”. Dalam
penelitian ini peneliti didampingi oleh teman sejawat sebagai pengamat.
Langkah-langkah pembelajaran setiap tindakan disesuaikan dengan langkah
dalam pembelajaran konstruktivistik pada penelitian ini digunakan langkah
menurut Nurhadi (2003:39) yang terdiri dari 5 langkah, yaitu: (1) pengatifan
pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge), hal ini bisa dimulai dengan
mengamati media gambar dan tanya jawab, (2) Pemerolehan pengetahuan
baru (acquiring knowledge), (3) Pemahaman pengetahuan (understanding
knowledge), (4) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh
(applying knolwedge,) (5) Melakukan refleksi (reflecting on knowledge).
Berikut ini akan dipaparkan penerapan pendekatan Konstruktivistik pada
setiap siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
40
41
1. Siklus I
a. Perencanaan
Penerapan pendekatan Konstruktivistik dalam pembelajaran IPA,
peneliti wujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP yang dibuat disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 untuk kelas VI, Semester I. Materi yang diambil
adalah kompetensi dasar 7.2 Menjelaskan informasi tentang perpindahan
dan perubahan energi listrik.
Indikator yang ingin dicapai pada siklus I pertemuan 1 ini adalah: (1)
Menjelaskan perbedaan rangkaian tertutup, (2) Menjelaskan perbedaan
rangkaian terbuka, (3) Membuat sebuah percobaan tentang rangkaian seri.
Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik adalah
(1) Melalui penjelasan guru dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan
perbedaan rangkaian tertutup dan rangkaian terbuka dengan benar, (2)
elalui percobaan sederhana siswa dapat menjelaskan perbedaan rangkaian
tertutup dan rangkaian terbuka dengan benar, (3) Melalui percobaan
sederhana siswa dapat menjelaskan rangkaian seri dengan benar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran
dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses
pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu: (1) kegiatan awal, (2)
42
kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Ketiga kegiatan ini saling terkait satu
sama lain.
Selain mempersiapkan RPP, peneliti juga mempersiapkan LKS
yang berfungsi sebagai pedoman kerja bagi siswa dalam melakukan
percobaan. Peneliti juga mempersiapkan lembar penilaian kegiatan
guru, lembar penilaian siswa, lembar penilaian aspek afektif, lembar
penilaian aspek psikomotor. Selain itu juga dilakukan penilaian hasil
dengan cara memberikan soal-soal untuk mengukur pemahaman siswa
terhadap pembelajaran yang dilakukan (Penilaian kognitif).
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan
konstruktivistik pada siklus I pertemuan 1 ini dilaksanakan pada hari
Senin 6 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-
langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap
yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, sebagaimana
diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup
salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:
a) Pembukaan
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:
mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,
43
menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta
mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang
mencakup beberapa langkah pendekatan Konstruktivistik yaitu:
a) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada
Pada tahap ini siswa diminta memperhatikan alat peraga
yang akan dirakit menjadi rangkaian terbuka dan rangakaian
tertutup menyimak guru mengajukan pertanyaan: bagaimana
perbedaan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup? Apa
perbedaannya?
b) Memperoleh pengetahuan baru
Setelah guru memberikan rumusan masalah, guru
meminta siswa untuk membentuk kelompok. Anggota
kelompok dibagi berdasarkan rentang intelektual yang beragam
dan anggota kelompok dicampur antara laki-laki dan
perempuan. Pada kegiatan ini siswa melakukan percobaan
secara berkelompok tentang rangkain seri.
c) Pemahaman pengetahuan
Pada Kegiatan ini siswa mencoba melaporkan hasil
kegiatan kelompok merangkai rangkaian seri. Guru mengajak
setiap kelompok (perwakilan kelompok) untuk berdiskusi
dengan meminta salah satu anggota kelompok untuk
44
menampilkan hasil kegiatan. Lalu siswa lain menanggapi
rangkaian seri yang ditampilkan temannya.
d) Menerapkan pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh
(applying knowledge)
Pada kegiatan ini masing-masing utusan kelompok
membacakan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas secara
bergantian. Dan kelompok lain memberikan tanggapan dan
membandingkan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua
utusan kelompok membacakan hasil diskusinya, guru
melakukan tanya jawab dengan siswa tentang rangkaian seri
lalu siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil
diskusinya, dan siswa mencatat kesimpulan tersebut dibuku
catatan masing-masing.
e) Melakukan Refleksi
Pada kegiatan ini Guru menanyakan kepada siswa tentang
kegiatan yang telah dilakukan, apa saja yang harus diperbaiki dan
dilakukan untuk kedepannya lalu guru meninjau kembali materi
perpindahan dan perubahan energy listrik dan mengkaitkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada
kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan
45
mengadakan evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa
pada siklus I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal kepada
siswa secara tertulis yang dikerjakan secara individual.
Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan
mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan
belajar siswa siklus I pertemuan I adalah 64. Dari 22 orang siswa, 3
orang siswa memperoleh nilai mencapai KKM yang telah
ditetapkan yaitu 70, sedangkan 19 orang siswa lainnya
memperoleh nilai dibawah KKM.
c. Pengamatan
Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik dilakukan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada
waktu pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu
pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA olehguru kelas VI.
Pengamatan dilakukan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan akhir. Berikut akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus .
1. Aspek Penilaian RPP Siklus I
Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus I ada
tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama yaitu kejelasan
perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai baik (B), karena
ada salah satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c)
rumusan tujuan pembelajaran lengkap. Aspek kedua yaitu
46
pemilhan materi ajar bernilai baik (B), karena ada satu deskriptor
yang belum tampak yaitu deskriptor c). Aspek ketiga yaitu
peorganisasian mareti ajar bernilai baik (B), karena ada salah satu
deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi ajar
sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan sumber/media
pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu deskriptor yang
belum tampak yaitu deskriptor b) sesuai dengan materi
pembelajaran. Aspek kelima yaitu menyusun langkah-langkah
pembelajaran bernilai cukup (C) karena ada dua deskriptor yang
belum tampak yaitu deskriptor b) langkah pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu dan deskriptor c) langkah pembelajaran
sesuai dengan materi pembelaran. Aspek keenam yaitu teknik
pembelajaran bernilai cukup (C) karena ada dua deskriptor yang
belum tampak yaitu deskriptor c) teknik pembelajaran sesuai
dengan lingkungan sekolah dan deskriptor d) teknik pembelajaran
sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh yaitu
kelengkapan instrument bernilai baik (B), karena ada satu
deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai
dengan kunci jawaban.
Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan
67,8%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus I
pertemuan I.
2. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran
47
Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I
secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang telah
disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir.
a. Kegiatan awal
Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan
awal semua deskriptor, mulai dari menyiapkan kondisi kelas
mengatur tempat duduk siswa, menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang
dilakukan,
Pada kegiatan guru memberikan pertanyaan kepada
siswa mengenai benda-benda yang sumber energi listrik yang
ada di sekitar tempat tinggalnya : 1) pertanyaan ditunjukan
kepada semua siswa dengan lafal yang jelas dan bahasa yang
mudah dipahami. (B), karena ada satu deskriptor yang belum
terlaksana.
b. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati oleh
observer,yaitu:
(1) Pemrolehan pengetahuan baru terdapat tiga kegiatan yang
pertama guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok,
kedua guru menjelasakan langkah kerja LKS, dan yang
48
ketiga membimbing siswa melakukan percobaan
merangkai rangkaian seri. Dalam langkah guru membagi
siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan 3 cara yaitu
pertama guru membagi siswa kedalam kelompok yang
heterogen dan bervariasi, dan kedua Guru membagi siswa
kedalam kelompok dengan seadanya nilai Baik (B) karena
kegiatan ada 3 deskriptor yang muncul.
(2) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan
bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai
baik (B) karena pada kegiatan ini 3 deskriptor muncul.
(3) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan
merangkai rangkaian seri mendapat nilai baik (B) karena
ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu deskriptor
4 hampir tidak membimbing siswa dalam melakukan
percobaan merangkai rangkaian seri.
(4) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu
membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan
mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor
muncul.
c. Kegiatan akhir
(5) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh
terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan
refleksi terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai
49
(C) Cukup. Karena hanya 2 deskriptor yang tampak yaitu
deskriptor 1) guru membimbing siswa secara penuh untuk
meninjau kembali konsep dan mengaitkan dalam kehidupan
dan 2) sedikit membimbing siswa untuk meninjau kembali
konsep dan mengaitkan dalam kehidupan.
Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase
keberhasilan 75%. Data dapat dilihat dalam lembar orservasi
guru.
3. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer
pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat
deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab
pertanyaan guru tentang benda-benda yang sumber energinya
dari listrik mendapat nilai sangat baik (SB) karena semua sudah
terlaksana.
b. Kegiatan inti
50
Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan
dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai
cukup (C) karena ada dua descriptor yang tidak terlaksana yaitu
3), siswa mendengarkan dengan cukup baik. Sedangkan pada
kegiatan kedua siswa mendengarkan guru menjelaskan langkah
kerja LKS yang diajukan guru mendapat nilai Sangat baik (SB)
karena 4 deskriptor muncul, pada kegiatan ketiga siswa
melakukan percobaan merangkai rangkain seri mendapat nilai
baik (B) karena hanya satu descriptor yang tak muncul yaitu
pada descriptor 4) siswa melakukan percobaan kurang sesuai
dengan LKS, dan pada kegiatan keempat siswa mengisi lembar
pengamatan berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat
nilai baik (B) karena juga terdapat satu descriptor yang tak
Nampak yaitu pada 4) yaitu siswa kurang serius dalam mengisi
lembar pengamatan dan kurang teliti.
Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa
memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah
mendapat nilai baik (B), karena ada satu deskriptor yang tidak
terlaksana yaitu dskriptor 4) siswa melaporkan hasil
pengamatan dengan ditunjuk oleh guru dan tidak memberikan
kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi.
Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu
51
kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena
ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik.
c. Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada
kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang
dikumpulkan guru mendapat nilai (C), karena ada dua
desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa
melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan
bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor 4)
siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan
dengan bimbingan guru dan tidak lancar.
Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus I baru
memperleh persentase keberhasilan 75%. (baik). Data ini dapat
dilihat pada lembar kegiatan siswa.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan
siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan
hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus I
ini mencakup refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
hasil belajar yang diperoleh leh siswa.
Refleksi terhadap perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam
RPP sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih terdapat deskriptor yang
belum terlaksana seperti: Rumusan tujuan pembelajaran belum lengkap,
52
materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia, materi ajar
sistematis dari yang mudah kesukar, langkah pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu, langkah pembelajaran sesuai dengan materi,
teknik pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah, teknik
pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa, soal disertai dengan
kunci jawaban.
Pada hasil belajar siswa siklus I belum mencapai batas ketuntaan.
Hasil belajar siswa baru mencapai rata-rata 61. Siswa belum memahami
materi yang diberikan. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai di
bawah rata-rata. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam
menjawab beberapa pertanyaan. Setelah ditanyakan pada siswa ternyata
banyak yang menjawab guru kurang memberikan penjelasan terdapat
materi tersebut, sehingga susah untuk memahaminya.
Berdasarkan pengamatan dan hasil refleksi, maka tujuan
pembelajaran yang diharapkan pada pembelajaran siklus I belum
tercapai dengan baik. Untuk itu rencana perbaikannya, peneliti mencoba
menerabkan kembali pendekan konstruktivistik pada siklus II
pertemuan 1.
2. Siklus I Pertemuan 2
a. Perencanaan
Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan
siklus I pertemuan pertama. Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran
masih sama yaitu KD 7.2 “Menjelaskan informasi tentang
53
perpindahan dan perubahan energi listrik”. Indikator yang ingin
dicapai pada siklus I pertemuan II ini adalah : 1) Menentukan sifatsifat
rangkaian parelel. 2) Menjelaskan perbedaan rangkain seri dengan
rangkaian paralel. 3) Melakukan percobaan rangkain paralel.
Sedangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik ini
adalah 1) Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan sifat-sifat
rangkain parallel dengan benar 2) Melalui penjelasan guru dan tanya
jawab, siswa dapat menjelaskan perbedaan rangkaian seri dan
rangkaian paralel dengan benar. 3) Melalui percobaan sederhana siswa
dapat menjelaskan perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel
dengan benar. 3) Melalui percobaan sederhana siswa dapat
menjelaskan rangkaian parallel dengan benar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran
dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses
pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu : 1) kegiaan awal , 2)
kegiaan inti, dan 3) kegiaan akhir. Kegiatan ini saling terkait satu sama
lain.
Kegiatan guru pada kegiatan awal dimulai dengan mengatur
tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa, memotivasi siswa
utuk semangat belajar, menyampaikan topik, ujuan, dan lankah-
langkah pembelajaran, serta mengadakan appersepsi an berkaian
dengan materi pembelajaran.
54
Pada kegiatan ini, langkah pembelajaran disesuaikan dengan
penerapan pendekatan konstruktivistik, yaitu : 1) Pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge) , 2) Pemerolehan
pengetahuan baru (acquiring knowledge), 3) Pemahaman pengetahuan
(undestanding knowledge), 4) Menerapkan pengetahuan dan
pemahaman yang diperoleh (appliying knowledge) 5) Melakukan
refleksi (reflecting on knowledge)
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan
konstruktivistik pada siklus I pertemuan 2 ini dilaksanakan
berdasarkan pada hari Jumat 08 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasrkan langkah-
langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap
yaiu : kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, serbagaimana
diuraikan sebagai berikut:
1. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup
salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:
a. Mempersiapkan kondisi kelas,
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:
mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,
menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-
55
langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta
mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang
mencakup beberapa langkah pendekaan konstruktivistik yaitu:
b) Pengaktifan Pengetahuan yang sudah ada
Pada pertemuan kedua ini guru menyampaikan mengenai
rangkaian paralel dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan
contoh benda yang dapat menghantarkan arus listrik?
c) Pemrolehan Pengetahuan baru
Pada pertemuan kedua ini setelah guru menyampaikan
tentang rangkain paralel. Sebutkan sifat rangkain paralel,
kemudian guru meminta jawaban sementara siswa tentang
rangkain paralel tersebut dan dicatat pada buku siswa,
kemudian dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang
dilaksanakan pada tahap selanjutnya.
d) Pemahaman Pengetahuan
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melaporkan
hasil pengamatan. Memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk melaporkan hasil pengamatan.
Kemudian siswa lain menaggapi hasil pengamatan temanya.
Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah kerja
kelompok saat menampilkan hasil pengamatan.
56
e) Menerapka pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa menerapkan
pemahaman rangkain paralel. Guru memberikan pertanyaan
kepada siswa tentang benda rangkain paralel kemudian
menjawabnya. Guru menjelaskan kepada siswa langkah-
langkah melakukan percobaan rangkain paralel.
f) Melakukan Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti, dan siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada
kesempatan ini temuan dan hasil pengamatan peneliti dibahas
bersama. Refleksi tindakan siklus I pertemuan 2 ini mencakup
refleksi terhadap percobaan rangkain paralel.
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melakukan
refleksi terhadap percobaan rangkain paralel.
g) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada
kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan
mengadakan evaluasi untuk mengukur ketutasan belajar siswa pada
siklus II pertemuan I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal
kepada siswa secara tertulis yang dikerjakan secara in dividual.
Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan
mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan
57
belajar siswa siklus I pertemuan I adalah 62. Dari 22 orang siswa, 7
orang siswa memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan
yaitu 70, sedangkan 15 orang siswa lainnya memperoleh nilai
dibawah KKM.
Selain evaluasi akhir berupa tes kognitif, peneliti juga
melakukan penilain proses dengan mengisi lembar penilain efektif
siswa. Berdasarkan pada lembar penilaian efekif tersebut dapat
dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilaian 5 orang siswa yang
bernilai baik, sedangkan siswa yang bernilai cukup 14 orang siswa,
dan sebanyak 2 orang siswa bernilai kurang dengan demikian rata-
rata penilain afekif (sikap) siswa secara individu pada siklus II
pertemuan I ini sebesar 65 sudah dikategorikan baik (C).
Diakhir kegiatan ini, peneliti juga mengisi lembar penilain
psikomotor di dalam kerja kelompok. Berdasarkan penilain
psikomotor dapa dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilain 8
orang bernilai baik (B), sedangkan siswa yang bernilai cukup
sebanyak 11 orang siswa, dan 3 orang siswa bernilai kurang.
Dengan demikian raa-rata penilain psikomotor siswa bernilai baik.
Dengan demikian rata-raa penilaian psikomotor siswa secara
individu pada siklus I peremuan II ini sebesar 63 sudah
dikategorikan Cukup.
58
c. Pengamatan
Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekaan Konstruktivistik dilakukan
bersama dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada
waku pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA oleh guru kelas V.
Pengamatan dilakukan nilai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan inti, akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus II
peremuan I.
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus II
pertemuan I ada tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama
yaitu kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai
sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana. Aspek
kedua yaitu pemilhan materi ajar bernilai sangat baik (SB), karena
semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek ketiga
yaitu peorganisasian mareti ajar bernilai baik (B), karena ada salah
satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi ajar
sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan sumber/media
pembelajaran bernilai sangat baik (SB) karena semua deskriptor
sudah terlaksana dengan baik. Aspek kelima yaitu menyusun
langkah-langkah pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu
deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c) langkah
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. Aspek keenam
yaitu teknik pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu
59
deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor d) teknik
pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh
yaitu kelengkapan instrumen bernilai baik (B), karena ada satu
deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai
dengan kunci jawaban.
Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan
85,7%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus II
pertemuan I.
2. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran
Akivias guru dalm kegiatan pembelajran pada siklus II
pertemuan I secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang
elah disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan
yang dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiaan
ini, dan kegiaan akhir.
a. Kegiatan awal
Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan
awal semua deskriptor, mulai dari mengatur tempat duduk
siswa, mengabsen kehadiran, memotivasi siswa untuk seangat
belajar, dan mengadakan apersepsi telah dilaksanakan peneliti
dan berjalan dengan baik.
Pada kegiatan orientasi ada satu langkah kegiatan yang
dilakukan siswa: 1) Mengkondisikan agar peserta didik siap
melaksanakan proses pembelajaran, dilaksanakan dengan
sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana.
60
b. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati
oleh observer,yaitu:
1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Dalam langkah
ini ada satu kegiatan yang diakukan oleh guru, yaitu Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai informasi
tentang perpindahan dan perubahan eneergi listrik
menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, ada satu
deskriptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 4)
pertanyaan yang ditunjukkan kepad semua siswa dengan
lafal yang tidak jelas dan bahasa yang sulit dipahami (B).
2) Pemrolehan pengetahuan baru terdiri dari tiga kegiatan
yang pertama yaitu guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok mendapat nilai baik (B) karena pada kegiatan ini
ada satu descriptor yang belum tampak yaitu pada
descriptor 4) guru membagi siswa hanya berdasarkan
absen.
3) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan
bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai
baik (B) karena pada kegiatan ini ada satu deskriptor yang
tidak tampak deskriptor 4 menjelaskan langkah kerja LKS
dengan kurang jelas dan sulit dimengerti.
61
4) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan
benda konduktor dan isolator mendapat nilai baik (B)
karena ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu
deskriptor 4 hampir tidak membimbing siswa dalam
melakukan percobaan merangkai rangkaian paralel .
5) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu
membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan
mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor
muncul.
6) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang
diperoleh terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan
refleksi terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai (B)
Cukup. Karena hanya 3 deskriptor yang tampak yaitu
deskriptor 4) hampir tidak pernah membimbing siswa untuk
mampu menjelaskan rangkaian paralel
7) Melakukan refleksi terdapat satu kegiatan yaitu membimbing
siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan\
mendapat nilai Cukup. Karena ada dua deskriptor yang belum
muncul yaitu deskriptor ke 3 dan 4.
c. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ada satu kegiatan yang dilakukan,
yaitu: 1) meminta peserta didik menyajikan hasil diskusi
62
kelompoknya dalam merumuskan kesimpulan mendapat nilai
sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.
Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase
keberhasilan 83.33%. Data dapat dilihat dalam lembar
orservasi guru.
3. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer
pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat
deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab
pertanyaan guru tentang bendakonduktor dan isolator mendapat
nilai sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.
e. Kegiatan inti
Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan
dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai
cukup (C) karena ada dua descriptor yang tidak terlaksana yaitu
3), siswa mendengarkan dengan cukup baik. Sedangkan pada
kegiatan kedua siswa mendengarkan guru menjelaskan langkah
63
kerja LKS yang diajukan guru mendapat nilai Sangat baik (SB)
karena 4 deskriptor muncul, pada kegiatan ketiga siswa
melakukan percobaan benda konduktor dan isolator mendapat
nilai baik (SB) karena semua descriptor telah muncul dan pada
kegiatan keempat siswa mengisi lembar pengamatan
berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat nilai baik (B)
karena juga terdapat satu descriptor yang tak Nampak yaitu
pada 4) yaitu siswa kurang serius dalam mengisi lembar
pengamatan dan kurang teliti.
Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa
memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah
mendapat nilai baik (SB), karena semua telah tampak.
Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu
kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena
ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik yaitu
deskriptor ke 4 siswa menjelaskan hasil benda konduktor dan
isolator dengan kurang jelas dan bertele-tele.
f. Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada
kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang
dikumpulkan guru mendapat nilai (C), karena ada dua
desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa
64
melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan
bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor 4)
siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan
dengan bimbingan guru dan tidak lancar.
Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus I baru
memperleh persentase keberhasilan 78%. (baik). Data ini dapat
dilihat pada lembar kegiatan siswa.
g. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan
siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan
hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus I
ini mencakup refleksi terhadap percobaan merangkai rangkaian paralel
dan hasil belajar yang diperoleh leh siswa.
Refleksi terhadap perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam
RPP sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih terdapat deskriptor yang
belum terlaksana seperti: Rumusan tujuan pembelajaran belum lengkap,
materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia, materi ajar
sistematis dari yang mudah kesukar, langkah pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu, langkah pembelajaran sesuai dengan materi,
teknik pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah, teknik
pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa, soal disertai dengan
kunci jawaban.
65
Pada hasil belajar siswa siklus I belum mencapai batas ketuntaan.
Hasil belajar siswa baru mencapai rata-rata 62. Siswa belum memahami
materi yang diberikan. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai di
bawah rata-rata. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam
menjawab beberapa pertanyaan. Setelah ditanyakan pada siswa ternyata
banyak yang menjawab guru kurang memberikan penjelasan terdapat
materi tersebut, sehingga susah untuk memahaminya.
Berdasarkan pengamatan dan hasil refleksi, maka tujuan
pembelajaran yang diharapkan pada pembelajaran siklus II belum
tercapai dengan baik. Untuk itu rencana perbaikannya, peneliti mencoba
menerabkan kembali pendekan konstruktivistik pada siklus II
pertemuan 2.
Hasi belajar pada siswa siklus II pertemuan I telah meningkat
dari hasi sebelunya yaitu dengan nilai rata-rata 62 belum melampaui
batas KKM yang ditentukan maka dari itu unuk rencana perbaikan
selanjunya, peneliti mencoba kembali menerapkan pendekatan
Konstruktivistik ini pada siklus II peretemuan 2.
3. Siklus II pertemuan 2
Pada bagian ini akan dipaparkan penerapan pendekatan
konstruktivistik dalam pembelajaran IPA yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
66
Pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 tidak jauh berbeda
dengan siklus I pertemuan pertama. Kompetensi Dasar (KD)
pembelajaran masih sama yaitu KD 7.2 “Menjelaskan informasi
tentang perpindahan dan perubahan energi listrik”. Indikator yang
ingin dicapai pada siklus I pertemuan II ini adalah : 1) Menjelaskan
sifat-sifat benda konduktor dalam kelistrikan, 2) Menyebutkan contoh
benda-benda konduktor terhadap kelistrikan, 3) Membuat sebuah
percobaan yang membuktikan benda konduktor, 4) Menjelaskan sifat
benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 5) Menyebutkan contoh
benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6) Membuat sebuah
percobaan yang membuktikan benda isolator, 7)Menjelaskan sebuah
percobaan yang membuktikan benda isolator.
Sedangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah siswa
mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik ini
adalah 1) Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan sifat-sifat
benda konduktor dengan benar, 2) Dengan tanya jawab, siswa dapat
menyebutkan contoh benda-benda konduktor, 3) Dengan LKS siswa
dapat membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda bersifat
konduktor, 4) Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat
benda isolator terhadap kelistrikan, 5) Dengan penugasan siswa dapat
menyebutkan contoh benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6)
Dengan LKS siswa dapat membuat sebuah percobaan yang
membuktikan benda isolator, 7) Dengan tanya jawab siswa dapat
67
menjelaskan manfaat benda konduktor dan isolator terhadap
kelistrikan
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran
dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses
pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu : 1) kegiatan awal , 2)
kegiaan inti, dan 3) kegiaan akhir. Kegiatan ini saling terkait satu sama
lain.
Kegiatan guru pada kegiatan awal dimulai dengan mengatur
tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa, memotivasi siswa
utuk semangat belajar, menyampaikan topik, ujuan, dan lankah-
langkah pembelajaran, serta mengadakan appersepsi an berkaian
dengan materi pembelajaran.
Pada kegiatan ini, langkah pembelajaran disesuaikan dengan
penerapan pendekatan konstruktivistik, yaitu : 1) Pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge) , 2) Pemerolehan
pengetahuan baru (acquiring knowledge), 3) Pemahaman pengetahuan
(undestanding knowledge), 4) Menerapkan pengetahuan dan
pemahaman yang diperoleh (appliying knowledge) 5) Melakukan
refleksi (reflecting on knowledge)
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan
konstruktivistik pada siklus II pertemuan I ini dilaksanakan
berdasarkan pada hari kamis 13 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.
68
Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasrkan langkah-
langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap
yaiu : kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, serbagaimana
diuraikan sebagai berikut:
3. Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup
salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:
a. Mempersiapkan kondisi kelas,
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:
mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,
menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-
langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta
mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
4. Kegiatan Inti
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang
mencakup beberapa langkah pendekaan konstruktivistik yaitu:
a) Pengaktifan Pengetahuan yang sudah ada
Pada pertemuan kedua ini guru menyampaikan mengenai
benda konduktor dan isolator dengan mengajukan pertanyaan
“Sebutkan contoh benda yang dapat menghantarkan arus
listrik?
b) Pemrolehan Pengetahuan baru
69
Pada pertemuan kedua ini setelah guru menyampaikan
tentang konduktor dan isolator. Sebutkan contoh benda yang
dapat menghantarkan arus listrik, kemudian guru meminta
jawaban sementara siswa tentang konduktor listrik tersebut dan
dicatat pada buku siswa, kemudian dibuktikan kebenarannya
melalui percobaan yang dilaksanakan pada tahap selanjutnya.
c) Pemahaman Pengetahuan
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melaporkan
hasil pengamatan. Memberikan kesempatan kepada semua
anggota kelompok untuk melaporkan hasil pengamatan.
Kemudian siswa lain menaggapi hasil pengamatan temanya.
Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah kerja
kelompok saat menampilkan hasil pengamatan.
d) Menerapka pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa menerapkan
pemahaman benda konduktor dan isolator. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa tentang benda konduktor dan isolator
kemudian menjawabnya. Guru menjelaskan kepada siswa
langkah-langkah melakukan percobaan benda konduktor dan
isolator.
e) Melakukan Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara
peneliti, dan siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada
70
kesempatan ini temuan dan hasil pengamatan peneliti dibahas
bersama. Refleksi tindakan siklus II pertemuan 2 ini mencakup
refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator.
Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melakukan
refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator.
f) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada
kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan
mengadakan evaluasi untuk mengukur ketutasan belajar siswa pada
siklus II pertemuan I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal
kepada siswa secara tertulis yang dikerjakan secara in dividual.
Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan
mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan
belajar siswa siklus II pertemuan 2 adalah 77. Dari 22 orang siswa,
memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 70,
Selain evaluasi akhir berupa tes kognitif, peneliti juga melakukan
penilain proses dengan mengisi lembar penilain efektif siswa.
Berdasarkan pada lembar penilaian efekif tersebut dapat dijelaskan
bahwa dari ketiga aspek penilaian 9 orang yang bernilai Sangat
Baik, 3 orang siswa yang bernilai baik,dan siswa yang bernilai
cukup 10 orang siswa, dengan demikian rata-rata penilain afekif
71
(sikap) siswa secara individu pada siklus II pertemuan II ini
sebesar 78 sudah dikategorikan baik (B).
Diakhir kegiatan ini, peneliti juga mengisi lembar penilain
psikomotor di dalam kerja kelompok. Berdasarkan penilain
psikomotor dapa dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilain 12
orang bernilai sangat baik (SB), sedangkan siswa yang bernilai
cukup sebanyak 10 orang siswa. Dengan demikian raa-rata penilain
psikomotor siswa bernilai baik. Dengan demikian rata-raa
penilaian psikomotor siswa secara individu pada siklus II
peremuan II ini sebesar 79 sudah dikategorikan B.
c. Pengamatan
Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran
IPA dengan menggunakan pendekaan Konstruktivistik dilakukan
bersama dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada
waku pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA oleh guru kelas V.
Pengamatan dilakukan nilai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan
kegiatan inti, akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus II
peremuan I.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus II
pertemuan I ada tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama
yaitu kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai
sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana. Aspek
kedua yaitu pemilhan materi ajar bernilai sangat baik (SB), karena
72
semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek ketiga
yaitu peorganisasian mareti ajar bernilai baik (SB), karena ada
salah satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi
ajar sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan
sumber/media pembelajaran bernilai sangat baik (SB) karena
semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek kelima
yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran bernilai baik (SB)
karena ada satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c)
langkah pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. Aspek
keenam yaitu teknik pembelajaran bernilai baik (SB) karena ada
satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor d) teknik
pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh
yaitu kelengkapan instrumen bernilai baik (B), karena ada satu
deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai
dengan kunci jawaban.
Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan
92,8%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus II
pertemuan 2.
5. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran
Akivias guru dalm kegiatan pembelajran pada siklus II
pertemuan 2 secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang
elah disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan
yang dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiaan
inti, dan kegiaan akhir.
73
d. Kegiatan awal
Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan
awal semua deskriptor, mulai dari mengatur tempat duduk
siswa, mengabsen kehadiran, memotivasi siswa untuk seangat
belajar, dan mengadakan apersepsi telah dilaksanakan peneliti
dan berjalan dengan baik.
Pada kegiatan orientasi ada satu langkah kegiatan yang
dilakukan siswa: 1) Mengkondisikan agar peserta didik siap
melaksanakan proses pembelajaran, dilaksanakan dengan
sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana.
e. Kegiatan inti
Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati
oleh observer,yaitu:
1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Dalam langkah
ini ada satu kegiatan yang diakukan oleh guru, yaitu Guru
mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai informasi
tentang perpindahan dan perubahan eneergi listrik
menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik mendapat nilai
(SB).
2) Pemrolehan pengetahuan baru terdiri dari tiga kegiatan
yang pertama yaitu guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok, Guru menjelaskan langkah kerja LKS, dan guru
membimbing siswa dalam melakukan percabaan, pada
74
kegiatan guru membagi siswa mendapat nilai Sangat baik
(SB) karena semua descriptor telah muncul.
3) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan
bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai
sangat baik (SB) karena pada kegiatan ini karena semua
descriptor telah muncul.
4) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan
benda konduktor dan isolator mendapat nilai sangat baik
(SB) karena semua deskriptor telah tampak.
5) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu
membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan
mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor
muncul.
6) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh
terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan refleksi
terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai (SB) Sangat
Baik. Karena semua deskriptor telah tampak.
c. Kegiatan akhir
7) Melakukan refleksi terdapat satu kegiatan yaitu membimbing
siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan\
mendapat nilai Sangat Baik (SB). Karena ke empat deskriptor
telah tampak,
75
Pada kegiatan akhir ada satu kegiatan yang dilakukan,
yaitu: 1) meminta peserta didik menyajikan hasil diskusi
kelompoknya dalam merumuskan kesimpulan mendapat nilai
sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.
Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase
keberhasilan 96.42%. Data dapat dilihat dalam lembar
orservasi guru.
6. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer
pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah
sebagai berikut:
b. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang
sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat
deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab
pertanyaan guru tentang bendakonduktor dan isolator mendapat
nilai sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.
h. Kegiatan inti
Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan
dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai
Sangat Baik (SB) karena ke empat diskriptor terlaksana.
76
Sedangkan pada kegiatan kedua siswa mendengarkan guru
menjelaskan langkah kerja LKS yang diajukan guru mendapat
nilai Sangat baik (SB) karena 4 deskriptor muncul, pada
kegiatan ketiga siswa melakukan percobaan benda konduktor
dan isolator mendapat nilai baik (SB) karena semua descriptor
telah muncul dan pada kegiatan keempat siswa mengisi lembar
pengamatan berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat
nilai Sangat baik (SB) karena jsemua deskriptortelah
terlaksana.
Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa
memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah
mendapat nilai baik (SB), karena semua telah tampak.
Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu
kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena
ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik yaitu
deskriptor ke 4 siswa menjelaskan hasil benda konduktor dan
isolator dengan kurang jelas dan bertele-tele.
i. Kegiatan akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada
kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang
dikumpulkan guru mendapat nilai Baik (B), karena satu
desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa
77
melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan
bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor,
Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus II
pertemuan 2 baru memperleh persentase keberhasilan 93,75%.
( Sangat baik). Data ini dapat dilihat pada lembar kegiatan
siswa.
j. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan
siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan
hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus II
ini mencakup refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator
dan hasil belajar yang diperoleh leh siswa.
Perencanaan pembelajaran yang dituangkan guru dalam RPP pada
siklus II ini telah berjalan dengan baik sekali. Ini terbukti dari hasil
observer terhadap penyusunan RPP yang telah mencapai persentase
93,75%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang belum terlaksana,
diantaranya teknik pembelajaran, kelengkapan instrumen.
Hasil refleksi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek
guru masih ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu Siswa
menjelasakn benda konduktor dan isolator dengan kurang jelas dan
bertele-tele siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang
dilakukan dengan bimbingan dari guru dan agak kurang lancar. Namun
secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek guru sudah berjalan
78
dengan baik, ini terbukti dengan meningkatnya persentase yang dicapai
yaitu 93,7%. Proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek siswa juga
telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu telah
mencapai persentase 93,7%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang
belum terlaksana yaitu siswa belum serius mendengar penjelasan guru
tentang topik pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
disampaikan guru, belum semua siswa aktif dalam melakukan
percobaan. Namun secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek
siswa telah berjalan dengan baik.
Hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 2 ini telah mengalami
peningkatan. Ini terlihat dari rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada
siklus II yaitu 77. Pembelajaran IPA berdasarkan hasil refleksi diatas
dengan menggunakan pendekatan Konstruktivistik pada siklus II ini
mulai dari perencanaan, pelaksanaan (proses) dan hasil belajar berjalan
dengan sangat baik. Maka dari itu peneliti berkesimpulan bahwa
penelitian ini telah berhasil dilaksanakan, sehingga tidak perlu lagi
dilanjutkan kesiklus berikutnya.
B. Pembahasan
Pada bagian ini dilakukan pembahasan hasil penelitian yang telah
dipaparkan di atas. Fokus pembahasannya adalah peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran
IPA di kelas VI SDN 24 Barung-Barung Balantai Koto XI Tarusan Kabupaten
Pesisir Selatan.
79
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam pelaksanaan pembelajaran salah satu persiapan yang harus
dilakukan guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP yang dilaksanakan dalam siklus I pertemuan 1 belum
maksimal masih terdapat temuan-temuan dari hasil pengamatan oleh
observer, antara lain: dalam kejelasan perumusan tujuan pembelajaran
pemilihan materi ajar, pengorganisasian materi ajar, pemilihan
sumber/media pembelajaran belum dilengkapi penskoran yang lengkap.
Sesuai dengan pendapat Sutanto (dalam Megawati, 2004: 100)
mengatakan bahwa “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
penjabaran silabus kedalam unit satuan pembelajaran untuk dilaksanakan
di kelas”. Seorang guru dalam pembelajaran harus lihai dalam membuat
program pengajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional
pembelajaran yang memuat beberapa indikator yang terkait untuk
dilaksanakan dalam satu atau beberapa kali pertemuan.
Pada siklus I pertemuan 1 perencanaan pembelajaran mengacu pada
kompetensi dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa Perpindahan dan
Perubahan Energi Listrik Adapun indikator yang ingin dicapai pada
penelitian tindakan siklus I pertemuan 1 adalah (1) Menjelaskan perbedaan
rangkaian tertutup, (2) Menjelaskan perbedaan rangkaian terbuka, (3)
Membuat sebuah percobaan tentang rangkaian seri..
80
Pada siklus II pertemuan 2 dengan kompetensi yang sama yaitu
menyimpulkan hasil percobaan Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik.
Pada siklus II pertemuan 2 didapati temuan-temuan sebagai berikut: 1)
Menjelaskan sifat-sifat benda konduktor dalam kelistrikan, 2)
Menyebutkan contoh benda-benda konduktor terhadap kelistrikan, 3)
Membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda konduktor, 4)
Menjelaskan sifat benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 5)
Menyebutkan contoh benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6)
Membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda isolator,
7)Menjelaskan sebuah percobaan yang membuktikan benda isolator.
Namun secara keseluruhan perencanaan pembelajaran pada siklus II
pertemuan 1 sudah dilaksanakan dengan baik.
Pada siklus II pertemuan terakhir dengan kompetensi dasar
menyimpulkan hasil percobaan Perpindahan dan Perubahan Energi
Listrik dengan indikator1) Menjelaskan sifat-sifat benda konduktor
dalam kelistrikan, 2) Menyebutkan contoh benda-benda konduktor
terhadap kelistrikan, 3) Membuat sebuah percobaan yang
membuktikan benda konduktor, 4) Menjelaskan sifat benda-benda
isolator terhadap kelistrikan, 5) Menyebutkan contoh benda-benda
isolator terhadap kelistrikan, 6) Membuat sebuah percobaan yang
membuktikan benda isolator, 7)Menjelaskan sebuah percobaan yang
membuktikan benda isolator.
81
Dari pengamatan observer pada siklus II terdapat temuan yaitu dalam
pemilihan sumber/media belum sesuai dengan materi pembelajaran,
namun secara keseluruhan rencana pelaksanaan pembelajaran telah
dilakukan dengan baik sekali.
Berdasarkan pengamatan dari observer dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran pada setiap siklusnya terjadi peninggkatan, hal ini terbukti
pada siklus I diperoleh rata-rata dari hasil penilaian RPP sebesar 61,3%,
dan pada siklus II meningkat menjadi 77,7%.
Hal tersebut sesuai yang diungkapkan Uno (2006: 4) bahwa
“perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan
desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal
dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran”.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Konstruktivistik
a. Siklus I pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran dibagi dalam 3 tahap pembelajaran,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada tahap awal
langkah yang dilakukan adalah kegiatan membuka pelajaran berupa
menyiapkan kondisi kelas untuk belajar dengan mempersiapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Peneliti juga menyampaikan topik pembelajaran tentang
Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik dan menyampaikan tujuan
pembelajaran karena menyampaikan tujuan pembelajaran juga dapat
menimbulkan motivasi siswa. Namun disini peneliti belum memotivasi
82
siswa agar mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa belum aktif
didalam pembelajaran.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari tahap Menanyakan
kepada siswa bagaimana perbedaan rangkaian terbuka dan rangkaian
tertutup, dan siswapun memperhatikan alat peraga dan merakit
rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup
Tapi disini mungkin alat peraga masih kurang lengkap
membuat masing-masing kelompok kurang dalam memperhatikan .
Tahap berikutnya adalah merumuskan hipotesis pada tahap ini
siswa menjawab rumusan masalah yang diajukan guru berdasarkan
pengetahuan siswa. Semua jawaban yang diberikan siswa dicatat oleh
guru di papan tulis. Pada tahap mengumpulkan data guru meminta
siswa untuk duduk pada kelompok yang telah ditentukan. Siswa dibagi
dalam kelompok belajar. Jumlah kelompok yang ideal untuk masing-
masing kelompok menurut Slavin dalam Marlina (2012: 121) adalah
“terdiri dari empat atau lima siswa, dengan struktur kelompoknya yang
bersifat heterogen”. Setelah siswa duduk didalam kelompok masing-
masing, siswa menyiapkan alat dan bahan yang telah dibawa dari
rumah dan guru pun membagikan LKS pada setiap kelompok. Setelah
masing-masing kelompok menerima LKS siswa berdiskusi dalam
kelompoknya untuk melakukan percobaan.
Tahap selanjutnya menguji hipotesis dalam tahap ini guru
mengajak siswa untuk berdiskusi dan melakukan kegiatan. Sesuai
83
dengan pendapat Sagala (2006: 84) bahwa diskusi adalah “dimana
siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama-
sama.” Guru meminta salah seorang siswa untuk melakukan kegiatan
yang terdapat di dalam LKS di depan kelas. Setelah semua kegiatan
yang ada di LKS didepan kelas, masing-masing kelompok
mencocokkan jawaban tersebut dengan jawaban yang diperolehnya
melalui kerja kelompok.
Tahap merumuskan kesimpulan merupakan tahap dimana
masing-masing kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusinya
kedepan kelas yang mana hasil diskusi tersebut ditanggapi oleh
anggota kelompok lain. Lalu siswa secara klasikal menyimpulkan
jawaban yang tepat dari hasil diskusi tersebut.
Pada tahap akhir dari pembelajaran ini guru mengarahkan siswa
pada pertanyaan-pertanyaan yang membawa siswa menyimpulkan
sendiri pengetahuan yang mereka peroleh dari pembelajaran mengenai
Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik , kemudian guru
memberikan evaluasi untuk mengukur sampai dimana pengetahuan
siswa dalam menerima materi yang diajarkan.
b. Siklus II Pertemuan 1
Adapun temuan pada tahap awal adalah siswa sudah memahami
materi prasyarat sebagai pengetahuan awal. Materi prasyarat yang
diberikan yakni menanyakan kembali tentang pengertian Perpindahan
84
dan Perubahan Energi Listrik . Hal ini sesuai dengan pendapat menurut
Haryanto (2012: 143) “Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik
menyatakan bahwa apabila kutub positif dan negatif dihubungkan
dengan sepotong kabel, maka timbul arus listrik. Arus listrik mengalir
dari kutub positif menuju ke kekutup negatif. Arus listrik hanya akan
mengalir dalam rangkaian tertutup, yaitu rangkaian yang tidak
memiliki ujung dan pangkal. Sebaliknya arus listrik tidak mengalir
dalam rangkaian terbuka, yaitu rangkaian yang memiliki ujung dan
pangkal.
Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan tahap merumuskan
masalah pada tahap ini siswa tidak mengalami kendala yang begitu
sulit. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan sebagai rumusan
masalah. Rumusan masalah yang diberikan dapat dimengerti oleh
siswa. Ini terbukti banyaknya siswa yang memberikan jawaban.
Tahap merumuskan hipotesis, tahap ini siswa mengeluarkan
pendapatnya masing-masing sesuai dengan rumusan masalah yang
diberikan guru dan guru menampung jawaban-jawaban yang diberikan
siswa.
Dalam tahap mengumpulkan data guru meminta siswa untuk
duduk pada kelompok yang telah ditentukan. Siswa telah dibagi dalam
kelompok belajar dan guru pun membagikan LKS pada setiap
kelompok.
85
Tahap selanjutnya adalah menguji hipotesis dalam tahap ini guru
mengajak siswa untuk berdiskusi dan melakukan kegiatan yang
terdapat dalam LKS di depan kelas, masing-masing kelompok
mencocokkan jawaban tersebut dengan jawaban yang diperolehnya
melalui kerja kelompok.
Tahap merumuskan kesimpulan merupakan tahap dimana
masing-masing kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusinya
kedepan kelas yang mana hasil diskusi tersebut ditanggapi oleh
anggota kelompok lain. Penyampaian hasil diskusi sudah dapat
dipahami oleh kelompok lain, karena kadang-kadang siswa lebih cepat
mengerti dengan bahasa teman sebaya dari pada penjelasan guru.
Pada tahap akhir dari pembelajaran ini guru mengarahkan siswa
pada pertanyaan-pertanyaan yang membawa siswa menyimpulkan
sendiri pengetahuan yang mereka peroleh dari pembelajaran mengenai
Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik , kemudian guru
memberikan evaluasi untuk pemahaman siswa dalam materi ini.
c. Siklus II Pertemuan 2
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II pertemuan 1 maka masih
perlu dilanjutkan ke siklus II pertemuan2, pelaksanaan pada siklus II
lebih ditekankan pada langkah-langkah yang belum terlaksana pada
siklus I dan pengaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap siklus II meliputi beberapa tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
86
Kegiatan pembelajaran dibagi dalam 3 tahap pembelajaran yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada tahap awal telah
dilakukan satu dari pendekatan Konstruktivistik yaitu orientasi. Pada
tahap orientasi guru telah melakukan semua kegiatan dengan sangat
baik seperti, dalam guru menyampaikan topik pembelajaran tentang
Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
semua telah dilakukan sangat baik.
Hasil refleksi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek
guru masih ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu membantu
peserta didik yang kesulitan dalam mengisi LKS. Namun secara
keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek guru sudah berjalan dengan
baik, ini terbukti dengan meningkatnya persentase yang dicapai yaitu
96.42%. Proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek siswa juga telah
mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu telah mencapai
persentase 93,7%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang belum
terlaksana yaitu siswa belum serius mendengar penjelasan guru tentang
topik pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
disampaikan guru, belum semua siswa aktif dalam melakukan
percobaan. Namun secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek
siswa telah berjalan dengan baik.
3. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan
Konstruktivistik
87
Untuk memperoleh hasil belajar siswa dilaksanakan penilaian
terlebih dahulu. Pelaksanaan penilaian dilakukan guru dengan tiga ranah,
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sebagaimana yang dinyatakan oleh
Sudjana (2002: 40) “hasil belajar adalah kemampuan dalam bentuk
tingkah laku siswa berupa kognitif, afektif dan psikomotor setelah
menerima pengalaman belajar.
Dari analisis siklus I pertemuan 1 hasil belajar siswa pada aspek
kognitif belum tuntas, hal tersebut dapat dilihat pada nilai ketuntasan
siswa. Nilai ketuntasan yang diperoleh adalah 70 dan target yang ingin
dicapai diatas KKM. Pada penilaian aspek afektif, nilai rata-rata yang
diperoleh siswa adalah 61,36% (kriteria cukup) dan nilai rata-rata aspek
psikomotornya dengan persentase 59.4% (kurang).
Pada analisis siklus II pertemuan 1 hasil belajar siswa meningkat, ini
terbukti dari hasil kognitifnya yaitu 62, dan nilai rata-rata aspek afektifnya
65% (kriteria cukup) dan nilai rata-rata aspek psikomotornya 63% (kriteria
cukup).
Pada siklus II pertemuan 2, ini hasil nilai siswa pada aspek kognitif
sudah mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan. Nilai kognitifnya
diperoleh adalah 77 (kategori baik) dari target yang ingin dicapai yaitu 70.
Pada penilaian aspek afektif, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah
78% dan nilai rata-rata aspek psikomotornya adalah 79%.
Berdasarkan paparan data hasil pembelajaran di atas, hasil
pembelajaran yang diperoleh siswa pada tindakan peningkatan
88
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Konstruktivistik dari
setiap siklusnya terjadi peningkatan. Siswa yang sebelumnya belum
mencapai standar dari ketuntasan minimal pada siklus I dan pada siklus II
mampu mencapai standar dan bahkan mampu melebihinya.
Jadi dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam meningkatkan
pembelajaran IPA melalui pendekatan Konstruktivistik, yang dilihat dari
hasil penilaian yang telah ditentukan.
89
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari uraian di atas dan hasil penelitian serta pembahasan, maka peneliti
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran IPA memuat komponen a) kejelasan tujuan
pembelajaran, b) pemilihan materi ajar, c) pengorganisasian ajar, d)
pemilihan media/media pembelajaran, e) menyusun langkah-langkah
pembelajaran, f) teknik pembelajaran, g) kelengkapan instrumen.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-
langkah pendekatan konstruktivistik yang digunakan. Dari segi penilaian
perencanaan (RPP) pada siklus I diperoleh rata-rata 67% dan pada siklus II
diperoleh persentase sebesar 92,8%.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivistik di kelas VI SD Negeri 24 Barung-Barung Balantai Koto
XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan sudah terlaksana sesuai dengan
langkah-langkah pendekatan Konstruktivistik. Pada siklus I diperoleh rata-
rata persentase dari aspek kegiatan guru sebesar 75% dari aspek kegiatan
siswa diperoleh rata-rata 75%. Dan pada siklus II diperoleh persentase dari
aspek kegiatan guru sebesar 96,4%. Dari aspek kegiatan siswa diperoleh
persentase sebesar 93,7%.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan
pendekatan Konstruktivistik di kelas VI SD Negeri 24 Barung-Barung
89
90
Balantai Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I
sebesar 61 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 77. Hal ini
membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Konstruktivistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan guru dapat menerapkan
pendekatan konstruktifistik sebagai salah satu pendekatan dalam
pembelajaran IPA dan dapat digunakan dalam pembelajaran lainnya.
2. Karena kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam
pembelajaran IPA
3. Dalam menerapkan pendekatan Konstruktivistik hendaknya guru harus
benar-benar memahami langkah-langkahnya, dan peran guru sebagai
fasilitator dan motivator sangat penting.