BAB IV

82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VI SD Negeri 24 Barung - Barung Balantai dengan jumlah siswa 22 orang. Penelitian tindakan kelas dibagi atas dua siklus. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, sedangkan siklus II satu pertemuan. Materi yang disajikan adalah tentang “Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik”. Dalam penelitian ini peneliti didampingi oleh teman sejawat sebagai pengamat. Langkah-langkah pembelajaran setiap tindakan disesuaikan dengan langkah dalam pembelajaran konstruktivistik pada penelitian ini digunakan langkah menurut Nurhadi (2003:39) yang terdiri dari 5 langkah, yaitu: (1) pengatifan pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge), hal ini

description

Semoga Bermanfaat

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan di

kelas VI SD Negeri 24 Barung - Barung Balantai dengan jumlah siswa 22

orang.

Penelitian tindakan kelas dibagi atas dua siklus. Siklus I dilaksanakan

dalam dua kali pertemuan, sedangkan siklus II satu pertemuan. Materi yang

disajikan adalah tentang “Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik”. Dalam

penelitian ini peneliti didampingi oleh teman sejawat sebagai pengamat.

Langkah-langkah pembelajaran setiap tindakan disesuaikan dengan langkah

dalam pembelajaran konstruktivistik pada penelitian ini digunakan langkah

menurut Nurhadi (2003:39) yang terdiri dari 5 langkah, yaitu: (1) pengatifan

pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge), hal ini bisa dimulai dengan

mengamati media gambar dan tanya jawab, (2) Pemerolehan pengetahuan

baru (acquiring knowledge), (3) Pemahaman pengetahuan (understanding

knowledge), (4) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh

(applying knolwedge,) (5) Melakukan refleksi (reflecting on knowledge).

Berikut ini akan dipaparkan penerapan pendekatan Konstruktivistik pada

setiap siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

40

Page 2: BAB IV

41

1. Siklus I

a. Perencanaan

Penerapan pendekatan Konstruktivistik dalam pembelajaran IPA,

peneliti wujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). RPP yang dibuat disesuaikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006 untuk kelas VI, Semester I. Materi yang diambil

adalah kompetensi dasar 7.2 Menjelaskan informasi tentang perpindahan

dan perubahan energi listrik.

Indikator yang ingin dicapai pada siklus I pertemuan 1 ini adalah: (1)

Menjelaskan perbedaan rangkaian tertutup, (2) Menjelaskan perbedaan

rangkaian terbuka, (3) Membuat sebuah percobaan tentang rangkaian seri.

Adapun tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah siswa

mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik adalah

(1) Melalui penjelasan guru dan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan

perbedaan rangkaian tertutup dan rangkaian terbuka dengan benar, (2)

elalui percobaan sederhana siswa dapat menjelaskan perbedaan rangkaian

tertutup dan rangkaian terbuka dengan benar, (3) Melalui percobaan

sederhana siswa dapat menjelaskan rangkaian seri dengan benar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran

dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses

pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu: (1) kegiatan awal, (2)

Page 3: BAB IV

42

kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir. Ketiga kegiatan ini saling terkait satu

sama lain.

Selain mempersiapkan RPP, peneliti juga mempersiapkan LKS

yang berfungsi sebagai pedoman kerja bagi siswa dalam melakukan

percobaan. Peneliti juga mempersiapkan lembar penilaian kegiatan

guru, lembar penilaian siswa, lembar penilaian aspek afektif, lembar

penilaian aspek psikomotor. Selain itu juga dilakukan penilaian hasil

dengan cara memberikan soal-soal untuk mengukur pemahaman siswa

terhadap pembelajaran yang dilakukan (Penilaian kognitif).

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan

konstruktivistik pada siklus I pertemuan 1 ini dilaksanakan pada hari

Senin 6 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan langkah-

langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap

yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, sebagaimana

diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup

salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:

a) Pembukaan

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:

mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,

Page 4: BAB IV

43

menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta

mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang

mencakup beberapa langkah pendekatan Konstruktivistik yaitu:

a) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada

Pada tahap ini siswa diminta memperhatikan alat peraga

yang akan dirakit menjadi rangkaian terbuka dan rangakaian

tertutup menyimak guru mengajukan pertanyaan: bagaimana

perbedaan rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup? Apa

perbedaannya?

b) Memperoleh pengetahuan baru

Setelah guru memberikan rumusan masalah, guru

meminta siswa untuk membentuk kelompok. Anggota

kelompok dibagi berdasarkan rentang intelektual yang beragam

dan anggota kelompok dicampur antara laki-laki dan

perempuan. Pada kegiatan ini siswa melakukan percobaan

secara berkelompok tentang rangkain seri.

c) Pemahaman pengetahuan

Pada Kegiatan ini siswa mencoba melaporkan hasil

kegiatan kelompok merangkai rangkaian seri. Guru mengajak

setiap kelompok (perwakilan kelompok) untuk berdiskusi

dengan meminta salah satu anggota kelompok untuk

Page 5: BAB IV

44

menampilkan hasil kegiatan. Lalu siswa lain menanggapi

rangkaian seri yang ditampilkan temannya.

d) Menerapkan pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh

(applying knowledge)

Pada kegiatan ini masing-masing utusan kelompok

membacakan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas secara

bergantian. Dan kelompok lain memberikan tanggapan dan

membandingkan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua

utusan kelompok membacakan hasil diskusinya, guru

melakukan tanya jawab dengan siswa tentang rangkaian seri

lalu siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil

diskusinya, dan siswa mencatat kesimpulan tersebut dibuku

catatan masing-masing.

e) Melakukan Refleksi

Pada kegiatan ini Guru menanyakan kepada siswa tentang

kegiatan yang telah dilakukan, apa saja yang harus diperbaiki dan

dilakukan untuk kedepannya lalu guru meninjau kembali materi

perpindahan dan perubahan energy listrik dan mengkaitkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada

kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang

materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan

Page 6: BAB IV

45

mengadakan evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa

pada siklus I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal kepada

siswa secara tertulis yang dikerjakan secara individual.

Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan

mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan

belajar siswa siklus I pertemuan I adalah 64. Dari 22 orang siswa, 3

orang siswa memperoleh nilai mencapai KKM yang telah

ditetapkan yaitu 70, sedangkan 19 orang siswa lainnya

memperoleh nilai dibawah KKM.

c. Pengamatan

Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik dilakukan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada

waktu pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada waktu

pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA olehguru kelas VI.

Pengamatan dilakukan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan akhir. Berikut akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus .

1. Aspek Penilaian RPP Siklus I

Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus I ada

tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama yaitu kejelasan

perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai baik (B), karena

ada salah satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c)

rumusan tujuan pembelajaran lengkap. Aspek kedua yaitu

Page 7: BAB IV

46

pemilhan materi ajar bernilai baik (B), karena ada satu deskriptor

yang belum tampak yaitu deskriptor c). Aspek ketiga yaitu

peorganisasian mareti ajar bernilai baik (B), karena ada salah satu

deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi ajar

sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan sumber/media

pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu deskriptor yang

belum tampak yaitu deskriptor b) sesuai dengan materi

pembelajaran. Aspek kelima yaitu menyusun langkah-langkah

pembelajaran bernilai cukup (C) karena ada dua deskriptor yang

belum tampak yaitu deskriptor b) langkah pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu dan deskriptor c) langkah pembelajaran

sesuai dengan materi pembelaran. Aspek keenam yaitu teknik

pembelajaran bernilai cukup (C) karena ada dua deskriptor yang

belum tampak yaitu deskriptor c) teknik pembelajaran sesuai

dengan lingkungan sekolah dan deskriptor d) teknik pembelajaran

sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh yaitu

kelengkapan instrument bernilai baik (B), karena ada satu

deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai

dengan kunci jawaban.

Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan

67,8%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus I

pertemuan I.

2. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran

Page 8: BAB IV

47

Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I

secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

a. Kegiatan awal

Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan

awal semua deskriptor, mulai dari menyiapkan kondisi kelas

mengatur tempat duduk siswa, menyampaikan tujuan

pembelajaran, dan menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang

dilakukan,

Pada kegiatan guru memberikan pertanyaan kepada

siswa mengenai benda-benda yang sumber energi listrik yang

ada di sekitar tempat tinggalnya : 1) pertanyaan ditunjukan

kepada semua siswa dengan lafal yang jelas dan bahasa yang

mudah dipahami. (B), karena ada satu deskriptor yang belum

terlaksana.

b. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati oleh

observer,yaitu:

(1) Pemrolehan pengetahuan baru terdapat tiga kegiatan yang

pertama guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok,

kedua guru menjelasakan langkah kerja LKS, dan yang

Page 9: BAB IV

48

ketiga membimbing siswa melakukan percobaan

merangkai rangkaian seri. Dalam langkah guru membagi

siswa ke dalam beberapa kelompok, dengan 3 cara yaitu

pertama guru membagi siswa kedalam kelompok yang

heterogen dan bervariasi, dan kedua Guru membagi siswa

kedalam kelompok dengan seadanya nilai Baik (B) karena

kegiatan ada 3 deskriptor yang muncul.

(2) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan

bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai

baik (B) karena pada kegiatan ini 3 deskriptor muncul.

(3) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan

merangkai rangkaian seri mendapat nilai baik (B) karena

ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu deskriptor

4 hampir tidak membimbing siswa dalam melakukan

percobaan merangkai rangkaian seri.

(4) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu

membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan

mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor

muncul.

c. Kegiatan akhir

(5) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh

terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan

refleksi terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai

Page 10: BAB IV

49

(C) Cukup. Karena hanya 2 deskriptor yang tampak yaitu

deskriptor 1) guru membimbing siswa secara penuh untuk

meninjau kembali konsep dan mengaitkan dalam kehidupan

dan 2) sedikit membimbing siswa untuk meninjau kembali

konsep dan mengaitkan dalam kehidupan.

Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase

keberhasilan 75%. Data dapat dilihat dalam lembar orservasi

guru.

3. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer

pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah

sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat

deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab

pertanyaan guru tentang benda-benda yang sumber energinya

dari listrik mendapat nilai sangat baik (SB) karena semua sudah

terlaksana.

b. Kegiatan inti

Page 11: BAB IV

50

Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan

dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai

cukup (C) karena ada dua descriptor yang tidak terlaksana yaitu

3), siswa mendengarkan dengan cukup baik. Sedangkan pada

kegiatan kedua siswa mendengarkan guru menjelaskan langkah

kerja LKS yang diajukan guru mendapat nilai Sangat baik (SB)

karena 4 deskriptor muncul, pada kegiatan ketiga siswa

melakukan percobaan merangkai rangkain seri mendapat nilai

baik (B) karena hanya satu descriptor yang tak muncul yaitu

pada descriptor 4) siswa melakukan percobaan kurang sesuai

dengan LKS, dan pada kegiatan keempat siswa mengisi lembar

pengamatan berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat

nilai baik (B) karena juga terdapat satu descriptor yang tak

Nampak yaitu pada 4) yaitu siswa kurang serius dalam mengisi

lembar pengamatan dan kurang teliti.

Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa

memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah

mendapat nilai baik (B), karena ada satu deskriptor yang tidak

terlaksana yaitu dskriptor 4) siswa melaporkan hasil

pengamatan dengan ditunjuk oleh guru dan tidak memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi.

Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu

Page 12: BAB IV

51

kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena

ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik.

c. Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada

kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang

dikumpulkan guru mendapat nilai (C), karena ada dua

desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa

melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan

bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor 4)

siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan

dengan bimbingan guru dan tidak lancar.

Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus I baru

memperleh persentase keberhasilan 75%. (baik). Data ini dapat

dilihat pada lembar kegiatan siswa.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan

siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan

hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus I

ini mencakup refleksi terhadap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan

hasil belajar yang diperoleh leh siswa.

Refleksi terhadap perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam

RPP sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih terdapat deskriptor yang

belum terlaksana seperti: Rumusan tujuan pembelajaran belum lengkap,

Page 13: BAB IV

52

materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia, materi ajar

sistematis dari yang mudah kesukar, langkah pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu, langkah pembelajaran sesuai dengan materi,

teknik pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah, teknik

pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa, soal disertai dengan

kunci jawaban.

Pada hasil belajar siswa siklus I belum mencapai batas ketuntaan.

Hasil belajar siswa baru mencapai rata-rata 61. Siswa belum memahami

materi yang diberikan. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai di

bawah rata-rata. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam

menjawab beberapa pertanyaan. Setelah ditanyakan pada siswa ternyata

banyak yang menjawab guru kurang memberikan penjelasan terdapat

materi tersebut, sehingga susah untuk memahaminya.

Berdasarkan pengamatan dan hasil refleksi, maka tujuan

pembelajaran yang diharapkan pada pembelajaran siklus I belum

tercapai dengan baik. Untuk itu rencana perbaikannya, peneliti mencoba

menerabkan kembali pendekan konstruktivistik pada siklus II

pertemuan 1.

2. Siklus I Pertemuan 2

a. Perencanaan

Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan

siklus I pertemuan pertama. Kompetensi Dasar (KD) pembelajaran

masih sama yaitu KD 7.2 “Menjelaskan informasi tentang

Page 14: BAB IV

53

perpindahan dan perubahan energi listrik”. Indikator yang ingin

dicapai pada siklus I pertemuan II ini adalah : 1) Menentukan sifatsifat

rangkaian parelel. 2) Menjelaskan perbedaan rangkain seri dengan

rangkaian paralel. 3) Melakukan percobaan rangkain paralel.

Sedangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah siswa

mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik ini

adalah 1) Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan sifat-sifat

rangkain parallel dengan benar 2) Melalui penjelasan guru dan tanya

jawab, siswa dapat menjelaskan perbedaan rangkaian seri dan

rangkaian paralel dengan benar. 3) Melalui percobaan sederhana siswa

dapat menjelaskan perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel

dengan benar. 3) Melalui percobaan sederhana siswa dapat

menjelaskan rangkaian parallel dengan benar.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran

dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses

pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu : 1) kegiaan awal , 2)

kegiaan inti, dan 3) kegiaan akhir. Kegiatan ini saling terkait satu sama

lain.

Kegiatan guru pada kegiatan awal dimulai dengan mengatur

tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa, memotivasi siswa

utuk semangat belajar, menyampaikan topik, ujuan, dan lankah-

langkah pembelajaran, serta mengadakan appersepsi an berkaian

dengan materi pembelajaran.

Page 15: BAB IV

54

Pada kegiatan ini, langkah pembelajaran disesuaikan dengan

penerapan pendekatan konstruktivistik, yaitu : 1) Pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge) , 2) Pemerolehan

pengetahuan baru (acquiring knowledge), 3) Pemahaman pengetahuan

(undestanding knowledge), 4) Menerapkan pengetahuan dan

pemahaman yang diperoleh (appliying knowledge) 5) Melakukan

refleksi (reflecting on knowledge)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan

konstruktivistik pada siklus I pertemuan 2 ini dilaksanakan

berdasarkan pada hari Jumat 08 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasrkan langkah-

langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap

yaiu : kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, serbagaimana

diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup

salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:

a. Mempersiapkan kondisi kelas,

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:

mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,

menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-

Page 16: BAB IV

55

langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta

mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang

mencakup beberapa langkah pendekaan konstruktivistik yaitu:

b) Pengaktifan Pengetahuan yang sudah ada

Pada pertemuan kedua ini guru menyampaikan mengenai

rangkaian paralel dengan mengajukan pertanyaan “Sebutkan

contoh benda yang dapat menghantarkan arus listrik?

c) Pemrolehan Pengetahuan baru

Pada pertemuan kedua ini setelah guru menyampaikan

tentang rangkain paralel. Sebutkan sifat rangkain paralel,

kemudian guru meminta jawaban sementara siswa tentang

rangkain paralel tersebut dan dicatat pada buku siswa,

kemudian dibuktikan kebenarannya melalui percobaan yang

dilaksanakan pada tahap selanjutnya.

d) Pemahaman Pengetahuan

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melaporkan

hasil pengamatan. Memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk melaporkan hasil pengamatan.

Kemudian siswa lain menaggapi hasil pengamatan temanya.

Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah kerja

kelompok saat menampilkan hasil pengamatan.

Page 17: BAB IV

56

e) Menerapka pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa menerapkan

pemahaman rangkain paralel. Guru memberikan pertanyaan

kepada siswa tentang benda rangkain paralel kemudian

menjawabnya. Guru menjelaskan kepada siswa langkah-

langkah melakukan percobaan rangkain paralel.

f) Melakukan Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara

peneliti, dan siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada

kesempatan ini temuan dan hasil pengamatan peneliti dibahas

bersama. Refleksi tindakan siklus I pertemuan 2 ini mencakup

refleksi terhadap percobaan rangkain paralel.

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melakukan

refleksi terhadap percobaan rangkain paralel.

g) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada

kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang

materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan

mengadakan evaluasi untuk mengukur ketutasan belajar siswa pada

siklus II pertemuan I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal

kepada siswa secara tertulis yang dikerjakan secara in dividual.

Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan

mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan

Page 18: BAB IV

57

belajar siswa siklus I pertemuan I adalah 62. Dari 22 orang siswa, 7

orang siswa memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan

yaitu 70, sedangkan 15 orang siswa lainnya memperoleh nilai

dibawah KKM.

Selain evaluasi akhir berupa tes kognitif, peneliti juga

melakukan penilain proses dengan mengisi lembar penilain efektif

siswa. Berdasarkan pada lembar penilaian efekif tersebut dapat

dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilaian 5 orang siswa yang

bernilai baik, sedangkan siswa yang bernilai cukup 14 orang siswa,

dan sebanyak 2 orang siswa bernilai kurang dengan demikian rata-

rata penilain afekif (sikap) siswa secara individu pada siklus II

pertemuan I ini sebesar 65 sudah dikategorikan baik (C).

Diakhir kegiatan ini, peneliti juga mengisi lembar penilain

psikomotor di dalam kerja kelompok. Berdasarkan penilain

psikomotor dapa dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilain 8

orang bernilai baik (B), sedangkan siswa yang bernilai cukup

sebanyak 11 orang siswa, dan 3 orang siswa bernilai kurang.

Dengan demikian raa-rata penilain psikomotor siswa bernilai baik.

Dengan demikian rata-raa penilaian psikomotor siswa secara

individu pada siklus I peremuan II ini sebesar 63 sudah

dikategorikan Cukup.

Page 19: BAB IV

58

c. Pengamatan

Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan pendekaan Konstruktivistik dilakukan

bersama dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada

waku pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA oleh guru kelas V.

Pengamatan dilakukan nilai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan inti, akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus II

peremuan I.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus II

pertemuan I ada tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama

yaitu kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai

sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana. Aspek

kedua yaitu pemilhan materi ajar bernilai sangat baik (SB), karena

semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek ketiga

yaitu peorganisasian mareti ajar bernilai baik (B), karena ada salah

satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi ajar

sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan sumber/media

pembelajaran bernilai sangat baik (SB) karena semua deskriptor

sudah terlaksana dengan baik. Aspek kelima yaitu menyusun

langkah-langkah pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu

deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c) langkah

pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. Aspek keenam

yaitu teknik pembelajaran bernilai baik (B) karena ada satu

Page 20: BAB IV

59

deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor d) teknik

pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh

yaitu kelengkapan instrumen bernilai baik (B), karena ada satu

deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai

dengan kunci jawaban.

Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan

85,7%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus II

pertemuan I.

2. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran

Akivias guru dalm kegiatan pembelajran pada siklus II

pertemuan I secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang

elah disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan

yang dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiaan

ini, dan kegiaan akhir.

a. Kegiatan awal

Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan

awal semua deskriptor, mulai dari mengatur tempat duduk

siswa, mengabsen kehadiran, memotivasi siswa untuk seangat

belajar, dan mengadakan apersepsi telah dilaksanakan peneliti

dan berjalan dengan baik.

Pada kegiatan orientasi ada satu langkah kegiatan yang

dilakukan siswa: 1) Mengkondisikan agar peserta didik siap

melaksanakan proses pembelajaran, dilaksanakan dengan

sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana.

Page 21: BAB IV

60

b. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati

oleh observer,yaitu:

1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Dalam langkah

ini ada satu kegiatan yang diakukan oleh guru, yaitu Guru

mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai informasi

tentang perpindahan dan perubahan eneergi listrik

menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, ada satu

deskriptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 4)

pertanyaan yang ditunjukkan kepad semua siswa dengan

lafal yang tidak jelas dan bahasa yang sulit dipahami (B).

2) Pemrolehan pengetahuan baru terdiri dari tiga kegiatan

yang pertama yaitu guru membagi siswa kedalam beberapa

kelompok mendapat nilai baik (B) karena pada kegiatan ini

ada satu descriptor yang belum tampak yaitu pada

descriptor 4) guru membagi siswa hanya berdasarkan

absen.

3) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan

bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai

baik (B) karena pada kegiatan ini ada satu deskriptor yang

tidak tampak deskriptor 4 menjelaskan langkah kerja LKS

dengan kurang jelas dan sulit dimengerti.

Page 22: BAB IV

61

4) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan

benda konduktor dan isolator mendapat nilai baik (B)

karena ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu

deskriptor 4 hampir tidak membimbing siswa dalam

melakukan percobaan merangkai rangkaian paralel .

5) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu

membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan

mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor

muncul.

6) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang

diperoleh terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan

refleksi terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai (B)

Cukup. Karena hanya 3 deskriptor yang tampak yaitu

deskriptor 4) hampir tidak pernah membimbing siswa untuk

mampu menjelaskan rangkaian paralel

7) Melakukan refleksi terdapat satu kegiatan yaitu membimbing

siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan\

mendapat nilai Cukup. Karena ada dua deskriptor yang belum

muncul yaitu deskriptor ke 3 dan 4.

c. Kegiatan akhir

Pada kegiatan akhir ada satu kegiatan yang dilakukan,

yaitu: 1) meminta peserta didik menyajikan hasil diskusi

Page 23: BAB IV

62

kelompoknya dalam merumuskan kesimpulan mendapat nilai

sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.

Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase

keberhasilan 83.33%. Data dapat dilihat dalam lembar

orservasi guru.

3. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer

pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah

sebagai berikut:

a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat

deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab

pertanyaan guru tentang bendakonduktor dan isolator mendapat

nilai sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.

e. Kegiatan inti

Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan

dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai

cukup (C) karena ada dua descriptor yang tidak terlaksana yaitu

3), siswa mendengarkan dengan cukup baik. Sedangkan pada

kegiatan kedua siswa mendengarkan guru menjelaskan langkah

Page 24: BAB IV

63

kerja LKS yang diajukan guru mendapat nilai Sangat baik (SB)

karena 4 deskriptor muncul, pada kegiatan ketiga siswa

melakukan percobaan benda konduktor dan isolator mendapat

nilai baik (SB) karena semua descriptor telah muncul dan pada

kegiatan keempat siswa mengisi lembar pengamatan

berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat nilai baik (B)

karena juga terdapat satu descriptor yang tak Nampak yaitu

pada 4) yaitu siswa kurang serius dalam mengisi lembar

pengamatan dan kurang teliti.

Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa

memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah

mendapat nilai baik (SB), karena semua telah tampak.

Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu

kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena

ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik yaitu

deskriptor ke 4 siswa menjelaskan hasil benda konduktor dan

isolator dengan kurang jelas dan bertele-tele.

f. Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada

kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang

dikumpulkan guru mendapat nilai (C), karena ada dua

desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa

Page 25: BAB IV

64

melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan

bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor 4)

siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan

dengan bimbingan guru dan tidak lancar.

Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus I baru

memperleh persentase keberhasilan 78%. (baik). Data ini dapat

dilihat pada lembar kegiatan siswa.

g. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan

siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan

hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus I

ini mencakup refleksi terhadap percobaan merangkai rangkaian paralel

dan hasil belajar yang diperoleh leh siswa.

Refleksi terhadap perencanaan pembelajaran yang tertuang dalam

RPP sudah berjalan dengan baik. Tetapi masih terdapat deskriptor yang

belum terlaksana seperti: Rumusan tujuan pembelajaran belum lengkap,

materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia, materi ajar

sistematis dari yang mudah kesukar, langkah pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu, langkah pembelajaran sesuai dengan materi,

teknik pembelajaran sesuai dengan lingkungan sekolah, teknik

pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa, soal disertai dengan

kunci jawaban.

Page 26: BAB IV

65

Pada hasil belajar siswa siklus I belum mencapai batas ketuntaan.

Hasil belajar siswa baru mencapai rata-rata 62. Siswa belum memahami

materi yang diberikan. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai di

bawah rata-rata. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam

menjawab beberapa pertanyaan. Setelah ditanyakan pada siswa ternyata

banyak yang menjawab guru kurang memberikan penjelasan terdapat

materi tersebut, sehingga susah untuk memahaminya.

Berdasarkan pengamatan dan hasil refleksi, maka tujuan

pembelajaran yang diharapkan pada pembelajaran siklus II belum

tercapai dengan baik. Untuk itu rencana perbaikannya, peneliti mencoba

menerabkan kembali pendekan konstruktivistik pada siklus II

pertemuan 2.

Hasi belajar pada siswa siklus II pertemuan I telah meningkat

dari hasi sebelunya yaitu dengan nilai rata-rata 62 belum melampaui

batas KKM yang ditentukan maka dari itu unuk rencana perbaikan

selanjunya, peneliti mencoba kembali menerapkan pendekatan

Konstruktivistik ini pada siklus II peretemuan 2.

3. Siklus II pertemuan 2

Pada bagian ini akan dipaparkan penerapan pendekatan

konstruktivistik dalam pembelajaran IPA yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Page 27: BAB IV

66

Pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 tidak jauh berbeda

dengan siklus I pertemuan pertama. Kompetensi Dasar (KD)

pembelajaran masih sama yaitu KD 7.2 “Menjelaskan informasi

tentang perpindahan dan perubahan energi listrik”. Indikator yang

ingin dicapai pada siklus I pertemuan II ini adalah : 1) Menjelaskan

sifat-sifat benda konduktor dalam kelistrikan, 2) Menyebutkan contoh

benda-benda konduktor terhadap kelistrikan, 3) Membuat sebuah

percobaan yang membuktikan benda konduktor, 4) Menjelaskan sifat

benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 5) Menyebutkan contoh

benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6) Membuat sebuah

percobaan yang membuktikan benda isolator, 7)Menjelaskan sebuah

percobaan yang membuktikan benda isolator.

Sedangkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah siswa

mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik ini

adalah 1) Dengan tanya jawab siswa dapat menjelaskan sifat-sifat

benda konduktor dengan benar, 2) Dengan tanya jawab, siswa dapat

menyebutkan contoh benda-benda konduktor, 3) Dengan LKS siswa

dapat membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda bersifat

konduktor, 4) Dengan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan sifat-sifat

benda isolator terhadap kelistrikan, 5) Dengan penugasan siswa dapat

menyebutkan contoh benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6)

Dengan LKS siswa dapat membuat sebuah percobaan yang

membuktikan benda isolator, 7) Dengan tanya jawab siswa dapat

Page 28: BAB IV

67

menjelaskan manfaat benda konduktor dan isolator terhadap

kelistrikan

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses pembelajaran

dilaksanakan dalam waktu 2 x 35 menit atau 2 jam pelajaran. Proses

pembelajaran dibagi atas 3 tahap kegiatan yaitu : 1) kegiatan awal , 2)

kegiaan inti, dan 3) kegiaan akhir. Kegiatan ini saling terkait satu sama

lain.

Kegiatan guru pada kegiatan awal dimulai dengan mengatur

tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa, memotivasi siswa

utuk semangat belajar, menyampaikan topik, ujuan, dan lankah-

langkah pembelajaran, serta mengadakan appersepsi an berkaian

dengan materi pembelajaran.

Pada kegiatan ini, langkah pembelajaran disesuaikan dengan

penerapan pendekatan konstruktivistik, yaitu : 1) Pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge) , 2) Pemerolehan

pengetahuan baru (acquiring knowledge), 3) Pemahaman pengetahuan

(undestanding knowledge), 4) Menerapkan pengetahuan dan

pemahaman yang diperoleh (appliying knowledge) 5) Melakukan

refleksi (reflecting on knowledge)

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan pendekatan

konstruktivistik pada siklus II pertemuan I ini dilaksanakan

berdasarkan pada hari kamis 13 Mei 2015 selama 2 x 35 menit.

Page 29: BAB IV

68

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan berdasrkan langkah-

langkah pendekatan konstruktivistik yang dibagi dalam tiga tahap

yaiu : kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir, serbagaimana

diuraikan sebagai berikut:

3. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit yang mencakup

salah satu langkah pendekatan konstruktivistik yaitu:

a. Mempersiapkan kondisi kelas,

Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yaitu:

mengatur tempat duduk siswa, mengabsen kehadiran siswa,

menyampaikan topik pembelajaran, menyampaikan langkah-

langkah pembelajaran yang akan dilakukan dalam penelitian serta

mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

4. Kegiatan Inti

Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 45 menit yang

mencakup beberapa langkah pendekaan konstruktivistik yaitu:

a) Pengaktifan Pengetahuan yang sudah ada

Pada pertemuan kedua ini guru menyampaikan mengenai

benda konduktor dan isolator dengan mengajukan pertanyaan

“Sebutkan contoh benda yang dapat menghantarkan arus

listrik?

b) Pemrolehan Pengetahuan baru

Page 30: BAB IV

69

Pada pertemuan kedua ini setelah guru menyampaikan

tentang konduktor dan isolator. Sebutkan contoh benda yang

dapat menghantarkan arus listrik, kemudian guru meminta

jawaban sementara siswa tentang konduktor listrik tersebut dan

dicatat pada buku siswa, kemudian dibuktikan kebenarannya

melalui percobaan yang dilaksanakan pada tahap selanjutnya.

c) Pemahaman Pengetahuan

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melaporkan

hasil pengamatan. Memberikan kesempatan kepada semua

anggota kelompok untuk melaporkan hasil pengamatan.

Kemudian siswa lain menaggapi hasil pengamatan temanya.

Guru menjelaskan kepada siswa langkah-langkah kerja

kelompok saat menampilkan hasil pengamatan.

d) Menerapka pemahaman dan pengetahuan yang diperoleh

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa menerapkan

pemahaman benda konduktor dan isolator. Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa tentang benda konduktor dan isolator

kemudian menjawabnya. Guru menjelaskan kepada siswa

langkah-langkah melakukan percobaan benda konduktor dan

isolator.

e) Melakukan Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara

peneliti, dan siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada

Page 31: BAB IV

70

kesempatan ini temuan dan hasil pengamatan peneliti dibahas

bersama. Refleksi tindakan siklus II pertemuan 2 ini mencakup

refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator.

Pada kegiatan ini guru membimbing siswa melakukan

refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator.

f) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam waktu 10 menit. Pada

kegiatan akhir ini siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang

materi yang telah dipelajari tadi serta dilanjutkan dengan

mengadakan evaluasi untuk mengukur ketutasan belajar siswa pada

siklus II pertemuan I. Pada kegiatan ini guru memberikan soal-soal

kepada siswa secara tertulis yang dikerjakan secara in dividual.

Setelah selesai, siswa bersama guru membahas dan

mengoreksi soal-soal tersebut. Diperoleh nilai rata-rata ketuntasan

belajar siswa siklus II pertemuan 2 adalah 77. Dari 22 orang siswa,

memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditetapkan yaitu 70,

Selain evaluasi akhir berupa tes kognitif, peneliti juga melakukan

penilain proses dengan mengisi lembar penilain efektif siswa.

Berdasarkan pada lembar penilaian efekif tersebut dapat dijelaskan

bahwa dari ketiga aspek penilaian 9 orang yang bernilai Sangat

Baik, 3 orang siswa yang bernilai baik,dan siswa yang bernilai

cukup 10 orang siswa, dengan demikian rata-rata penilain afekif

Page 32: BAB IV

71

(sikap) siswa secara individu pada siklus II pertemuan II ini

sebesar 78 sudah dikategorikan baik (B).

Diakhir kegiatan ini, peneliti juga mengisi lembar penilain

psikomotor di dalam kerja kelompok. Berdasarkan penilain

psikomotor dapa dijelaskan bahwa dari ketiga aspek penilain 12

orang bernilai sangat baik (SB), sedangkan siswa yang bernilai

cukup sebanyak 10 orang siswa. Dengan demikian raa-rata penilain

psikomotor siswa bernilai baik. Dengan demikian rata-raa

penilaian psikomotor siswa secara individu pada siklus II

peremuan II ini sebesar 79 sudah dikategorikan B.

c. Pengamatan

Pengamatan pada saat tindakan berlangsung dalam pembelajaran

IPA dengan menggunakan pendekaan Konstruktivistik dilakukan

bersama dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada

waku pelaksanaan tindakan pembelajaran IPA oleh guru kelas V.

Pengamatan dilakukan nilai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan inti, akan dipaparkan hasil pengamatan pada siklus II

peremuan I.

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam pengamatan terhadap pelaksanaan RPP siklus II

pertemuan I ada tujuh aspek yang dinilai Aspek yang pertama

yaitu kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran bernilai

sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana. Aspek

kedua yaitu pemilhan materi ajar bernilai sangat baik (SB), karena

Page 33: BAB IV

72

semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek ketiga

yaitu peorganisasian mareti ajar bernilai baik (SB), karena ada

salah satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor b) materi

ajar sistematis. Aspek yang keempat yaitu pemilihan

sumber/media pembelajaran bernilai sangat baik (SB) karena

semua deskriptor sudah terlaksana dengan baik. Aspek kelima

yaitu menyusun langkah-langkah pembelajaran bernilai baik (SB)

karena ada satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor c)

langkah pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran. Aspek

keenam yaitu teknik pembelajaran bernilai baik (SB) karena ada

satu deskriptor yang belum tampak yaitu deskriptor d) teknik

pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa. Aspek ketujuh

yaitu kelengkapan instrumen bernilai baik (B), karena ada satu

deskriptor yang tidak tampak yaitu deskriptor c) soal disertai

dengan kunci jawaban.

Dari pengamatan diatas diperoleh persentase keberhasilan

92,8%. Data ini bisa dilihat dalam lembar penilaian RPP siklus II

pertemuan 2.

5. Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran

Akivias guru dalm kegiatan pembelajran pada siklus II

pertemuan 2 secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang

elah disusun sebelumnya. Berikut dipaparkan hasil pengamatan

yang dilakukan oleh observer mulai dari kegiatan awal, kegiaan

inti, dan kegiaan akhir.

Page 34: BAB IV

73

d. Kegiatan awal

Berdasarkan hasil pengamatan observer pada kegiatan

awal semua deskriptor, mulai dari mengatur tempat duduk

siswa, mengabsen kehadiran, memotivasi siswa untuk seangat

belajar, dan mengadakan apersepsi telah dilaksanakan peneliti

dan berjalan dengan baik.

Pada kegiatan orientasi ada satu langkah kegiatan yang

dilakukan siswa: 1) Mengkondisikan agar peserta didik siap

melaksanakan proses pembelajaran, dilaksanakan dengan

sangat baik (SB), karena semua deskriptor sudah terlaksana.

e. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti langkah-langkah kegiatan yang diamati

oleh observer,yaitu:

1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada. Dalam langkah

ini ada satu kegiatan yang diakukan oleh guru, yaitu Guru

mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai informasi

tentang perpindahan dan perubahan eneergi listrik

menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik mendapat nilai

(SB).

2) Pemrolehan pengetahuan baru terdiri dari tiga kegiatan

yang pertama yaitu guru membagi siswa kedalam beberapa

kelompok, Guru menjelaskan langkah kerja LKS, dan guru

membimbing siswa dalam melakukan percabaan, pada

Page 35: BAB IV

74

kegiatan guru membagi siswa mendapat nilai Sangat baik

(SB) karena semua descriptor telah muncul.

3) Guru menjelaskan langkah kerja LKS yaitu memberikan

bimbingan pada siswa dalam melakukan pengamatan nilai

sangat baik (SB) karena pada kegiatan ini karena semua

descriptor telah muncul.

4) Langkah Guru membimbing siswa melakukan percobaan

benda konduktor dan isolator mendapat nilai sangat baik

(SB) karena semua deskriptor telah tampak.

5) Pemahaman pengetahuan terdapat satu kegiatan yaitu

membimbing siswa melaporkan hasil pengamatan

mendapat nilai sanagat baik (SB) karena semua deskriptor

muncul.

6) Menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh

terdapat satu kegiatan yaitu membimbing melakukan refleksi

terhadap percobaan yang dilakukan mendapat nilai (SB) Sangat

Baik. Karena semua deskriptor telah tampak.

c. Kegiatan akhir

7) Melakukan refleksi terdapat satu kegiatan yaitu membimbing

siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan\

mendapat nilai Sangat Baik (SB). Karena ke empat deskriptor

telah tampak,

Page 36: BAB IV

75

Pada kegiatan akhir ada satu kegiatan yang dilakukan,

yaitu: 1) meminta peserta didik menyajikan hasil diskusi

kelompoknya dalam merumuskan kesimpulan mendapat nilai

sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.

Dari hasil pengamatan di atas di peroleh persentase

keberhasilan 96.42%. Data dapat dilihat dalam lembar

orservasi guru.

6. Aktivitas siswa dalam kegitan pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa oleh observer

pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir adalah

sebagai berikut:

b. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal yakni pengaktifan pengetahuan yang

sudah ada mendapat nilai sangat baik (SB) karena keempat

deskriptor terlaksana dengan baik. Pada kegiatan pengaktifan

pengetahuan yang sudah ada terdapat satu kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa yaitu mrenjawab

pertanyaan guru tentang bendakonduktor dan isolator mendapat

nilai sangat baik (SB) karena semua sudah terlaksana.

h. Kegiatan inti

Pada pemrolehan pengetahuan baru yang dilaksanakan

dengan empat kegiatan, pada kegiatan pertama mendapat nilai

Sangat Baik (SB) karena ke empat diskriptor terlaksana.

Page 37: BAB IV

76

Sedangkan pada kegiatan kedua siswa mendengarkan guru

menjelaskan langkah kerja LKS yang diajukan guru mendapat

nilai Sangat baik (SB) karena 4 deskriptor muncul, pada

kegiatan ketiga siswa melakukan percobaan benda konduktor

dan isolator mendapat nilai baik (SB) karena semua descriptor

telah muncul dan pada kegiatan keempat siswa mengisi lembar

pengamatan berdasarkan percobaan yang dilakukan mendapat

nilai Sangat baik (SB) karena jsemua deskriptortelah

terlaksana.

Pada kegiatan pemahaman pengetahuan siswa

memberikan jawaban sementara dari rumusan masalah

mendapat nilai baik (SB), karena semua telah tampak.

Kegiatan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh berdasarkan informasi yang dikumpulkan dalam satu

kegiatan pembelajaran mendapat kualifikasi baik (B), karena

ada satu deskriptor tidak terlaksana dengan baik yaitu

deskriptor ke 4 siswa menjelaskan hasil benda konduktor dan

isolator dengan kurang jelas dan bertele-tele.

i. Kegiatan akhir

Kegiatan akhir dilaksanakan dalam satu kegiatan pada

kegiatan melakukan refleksi di peroleh berdasarkan data yang

dikumpulkan guru mendapat nilai Baik (B), karena satu

desktiptor yang tidak terlaksana yaitu deskriptor 3) siswa

Page 38: BAB IV

77

melakukan refleksi terhadap percobaan yang dilakukan dengan

bimbingan dari guru dan agak kurang lancar dan deskriptor,

Dari hasil analisa diatas pada kegiatan siswa siklus II

pertemuan 2 baru memperleh persentase keberhasilan 93,75%.

( Sangat baik). Data ini dapat dilihat pada lembar kegiatan

siswa.

j. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti, dan

siswa setiap pembelajaran berakhir. Pada kesempatan ini temuan dan

hasil pengamatan peneliti dibahas bersama. Refleksi tindakan siklus II

ini mencakup refleksi terhadap percobaan benda konduktor dan isolator

dan hasil belajar yang diperoleh leh siswa.

Perencanaan pembelajaran yang dituangkan guru dalam RPP pada

siklus II ini telah berjalan dengan baik sekali. Ini terbukti dari hasil

observer terhadap penyusunan RPP yang telah mencapai persentase

93,75%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang belum terlaksana,

diantaranya teknik pembelajaran, kelengkapan instrumen.

Hasil refleksi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek

guru masih ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu Siswa

menjelasakn benda konduktor dan isolator dengan kurang jelas dan

bertele-tele siswa melakukan refleksi terhadap percobaan yang

dilakukan dengan bimbingan dari guru dan agak kurang lancar. Namun

secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek guru sudah berjalan

Page 39: BAB IV

78

dengan baik, ini terbukti dengan meningkatnya persentase yang dicapai

yaitu 93,7%. Proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek siswa juga

telah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu telah

mencapai persentase 93,7%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang

belum terlaksana yaitu siswa belum serius mendengar penjelasan guru

tentang topik pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang

disampaikan guru, belum semua siswa aktif dalam melakukan

percobaan. Namun secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek

siswa telah berjalan dengan baik.

Hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan 2 ini telah mengalami

peningkatan. Ini terlihat dari rata-rata hasil belajar yang diperoleh pada

siklus II yaitu 77. Pembelajaran IPA berdasarkan hasil refleksi diatas

dengan menggunakan pendekatan Konstruktivistik pada siklus II ini

mulai dari perencanaan, pelaksanaan (proses) dan hasil belajar berjalan

dengan sangat baik. Maka dari itu peneliti berkesimpulan bahwa

penelitian ini telah berhasil dilaksanakan, sehingga tidak perlu lagi

dilanjutkan kesiklus berikutnya.

B. Pembahasan

Pada bagian ini dilakukan pembahasan hasil penelitian yang telah

dipaparkan di atas. Fokus pembahasannya adalah peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan pendekatan konstruktivistik dalam pembelajaran

IPA di kelas VI SDN 24 Barung-Barung Balantai Koto XI Tarusan Kabupaten

Pesisir Selatan.

Page 40: BAB IV

79

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam pelaksanaan pembelajaran salah satu persiapan yang harus

dilakukan guru adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). RPP yang dilaksanakan dalam siklus I pertemuan 1 belum

maksimal masih terdapat temuan-temuan dari hasil pengamatan oleh

observer, antara lain: dalam kejelasan perumusan tujuan pembelajaran

pemilihan materi ajar, pengorganisasian materi ajar, pemilihan

sumber/media pembelajaran belum dilengkapi penskoran yang lengkap.

Sesuai dengan pendapat Sutanto (dalam Megawati, 2004: 100)

mengatakan bahwa “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah

penjabaran silabus kedalam unit satuan pembelajaran untuk dilaksanakan

di kelas”. Seorang guru dalam pembelajaran harus lihai dalam membuat

program pengajaran.

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana operasional

pembelajaran yang memuat beberapa indikator yang terkait untuk

dilaksanakan dalam satu atau beberapa kali pertemuan.

Pada siklus I pertemuan 1 perencanaan pembelajaran mengacu pada

kompetensi dasar menyimpulkan hasil percobaan bahwa Perpindahan dan

Perubahan Energi Listrik Adapun indikator yang ingin dicapai pada

penelitian tindakan siklus I pertemuan 1 adalah (1) Menjelaskan perbedaan

rangkaian tertutup, (2) Menjelaskan perbedaan rangkaian terbuka, (3)

Membuat sebuah percobaan tentang rangkaian seri..

Page 41: BAB IV

80

Pada siklus II pertemuan 2 dengan kompetensi yang sama yaitu

menyimpulkan hasil percobaan Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik.

Pada siklus II pertemuan 2 didapati temuan-temuan sebagai berikut: 1)

Menjelaskan sifat-sifat benda konduktor dalam kelistrikan, 2)

Menyebutkan contoh benda-benda konduktor terhadap kelistrikan, 3)

Membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda konduktor, 4)

Menjelaskan sifat benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 5)

Menyebutkan contoh benda-benda isolator terhadap kelistrikan, 6)

Membuat sebuah percobaan yang membuktikan benda isolator,

7)Menjelaskan sebuah percobaan yang membuktikan benda isolator.

Namun secara keseluruhan perencanaan pembelajaran pada siklus II

pertemuan 1 sudah dilaksanakan dengan baik.

Pada siklus II pertemuan terakhir dengan kompetensi dasar

menyimpulkan hasil percobaan Perpindahan dan Perubahan Energi

Listrik dengan indikator1) Menjelaskan sifat-sifat benda konduktor

dalam kelistrikan, 2) Menyebutkan contoh benda-benda konduktor

terhadap kelistrikan, 3) Membuat sebuah percobaan yang

membuktikan benda konduktor, 4) Menjelaskan sifat benda-benda

isolator terhadap kelistrikan, 5) Menyebutkan contoh benda-benda

isolator terhadap kelistrikan, 6) Membuat sebuah percobaan yang

membuktikan benda isolator, 7)Menjelaskan sebuah percobaan yang

membuktikan benda isolator.

Page 42: BAB IV

81

Dari pengamatan observer pada siklus II terdapat temuan yaitu dalam

pemilihan sumber/media belum sesuai dengan materi pembelajaran,

namun secara keseluruhan rencana pelaksanaan pembelajaran telah

dilakukan dengan baik sekali.

Berdasarkan pengamatan dari observer dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran pada setiap siklusnya terjadi peninggkatan, hal ini terbukti

pada siklus I diperoleh rata-rata dari hasil penilaian RPP sebesar 61,3%,

dan pada siklus II meningkat menjadi 77,7%.

Hal tersebut sesuai yang diungkapkan Uno (2006: 4) bahwa

“perbaikan kualitas pembelajaran haruslah diawali dengan perbaikan

desain pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan titik awal

dari upaya perbaikan kualitas pembelajaran”.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Konstruktivistik

a. Siklus I pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran dibagi dalam 3 tahap pembelajaran,

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada tahap awal

langkah yang dilakukan adalah kegiatan membuka pelajaran berupa

menyiapkan kondisi kelas untuk belajar dengan mempersiapkan segala

sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Peneliti juga menyampaikan topik pembelajaran tentang

Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik dan menyampaikan tujuan

pembelajaran karena menyampaikan tujuan pembelajaran juga dapat

menimbulkan motivasi siswa. Namun disini peneliti belum memotivasi

Page 43: BAB IV

82

siswa agar mencapai tujuan pembelajaran sehingga siswa belum aktif

didalam pembelajaran.

Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari tahap Menanyakan

kepada siswa bagaimana perbedaan rangkaian terbuka dan rangkaian

tertutup, dan siswapun memperhatikan alat peraga dan merakit

rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup

Tapi disini mungkin alat peraga masih kurang lengkap

membuat masing-masing kelompok kurang dalam memperhatikan .

Tahap berikutnya adalah merumuskan hipotesis pada tahap ini

siswa menjawab rumusan masalah yang diajukan guru berdasarkan

pengetahuan siswa. Semua jawaban yang diberikan siswa dicatat oleh

guru di papan tulis. Pada tahap mengumpulkan data guru meminta

siswa untuk duduk pada kelompok yang telah ditentukan. Siswa dibagi

dalam kelompok belajar. Jumlah kelompok yang ideal untuk masing-

masing kelompok menurut Slavin dalam Marlina (2012: 121) adalah

“terdiri dari empat atau lima siswa, dengan struktur kelompoknya yang

bersifat heterogen”. Setelah siswa duduk didalam kelompok masing-

masing, siswa menyiapkan alat dan bahan yang telah dibawa dari

rumah dan guru pun membagikan LKS pada setiap kelompok. Setelah

masing-masing kelompok menerima LKS siswa berdiskusi dalam

kelompoknya untuk melakukan percobaan.

Tahap selanjutnya menguji hipotesis dalam tahap ini guru

mengajak siswa untuk berdiskusi dan melakukan kegiatan. Sesuai

Page 44: BAB IV

83

dengan pendapat Sagala (2006: 84) bahwa diskusi adalah “dimana

siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan

yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama-

sama.” Guru meminta salah seorang siswa untuk melakukan kegiatan

yang terdapat di dalam LKS di depan kelas. Setelah semua kegiatan

yang ada di LKS didepan kelas, masing-masing kelompok

mencocokkan jawaban tersebut dengan jawaban yang diperolehnya

melalui kerja kelompok.

Tahap merumuskan kesimpulan merupakan tahap dimana

masing-masing kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusinya

kedepan kelas yang mana hasil diskusi tersebut ditanggapi oleh

anggota kelompok lain. Lalu siswa secara klasikal menyimpulkan

jawaban yang tepat dari hasil diskusi tersebut.

Pada tahap akhir dari pembelajaran ini guru mengarahkan siswa

pada pertanyaan-pertanyaan yang membawa siswa menyimpulkan

sendiri pengetahuan yang mereka peroleh dari pembelajaran mengenai

Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik , kemudian guru

memberikan evaluasi untuk mengukur sampai dimana pengetahuan

siswa dalam menerima materi yang diajarkan.

b. Siklus II Pertemuan 1

Adapun temuan pada tahap awal adalah siswa sudah memahami

materi prasyarat sebagai pengetahuan awal. Materi prasyarat yang

diberikan yakni menanyakan kembali tentang pengertian Perpindahan

Page 45: BAB IV

84

dan Perubahan Energi Listrik . Hal ini sesuai dengan pendapat menurut

Haryanto (2012: 143) “Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik

menyatakan bahwa apabila kutub positif dan negatif dihubungkan

dengan sepotong kabel, maka timbul arus listrik. Arus listrik mengalir

dari kutub positif menuju ke kekutup negatif. Arus listrik hanya akan

mengalir dalam rangkaian tertutup, yaitu rangkaian yang tidak

memiliki ujung dan pangkal. Sebaliknya arus listrik tidak mengalir

dalam rangkaian terbuka, yaitu rangkaian yang memiliki ujung dan

pangkal.

Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan tahap merumuskan

masalah pada tahap ini siswa tidak mengalami kendala yang begitu

sulit. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan sebagai rumusan

masalah. Rumusan masalah yang diberikan dapat dimengerti oleh

siswa. Ini terbukti banyaknya siswa yang memberikan jawaban.

Tahap merumuskan hipotesis, tahap ini siswa mengeluarkan

pendapatnya masing-masing sesuai dengan rumusan masalah yang

diberikan guru dan guru menampung jawaban-jawaban yang diberikan

siswa.

Dalam tahap mengumpulkan data guru meminta siswa untuk

duduk pada kelompok yang telah ditentukan. Siswa telah dibagi dalam

kelompok belajar dan guru pun membagikan LKS pada setiap

kelompok.

Page 46: BAB IV

85

Tahap selanjutnya adalah menguji hipotesis dalam tahap ini guru

mengajak siswa untuk berdiskusi dan melakukan kegiatan yang

terdapat dalam LKS di depan kelas, masing-masing kelompok

mencocokkan jawaban tersebut dengan jawaban yang diperolehnya

melalui kerja kelompok.

Tahap merumuskan kesimpulan merupakan tahap dimana

masing-masing kelompok ditugaskan melaporkan hasil diskusinya

kedepan kelas yang mana hasil diskusi tersebut ditanggapi oleh

anggota kelompok lain. Penyampaian hasil diskusi sudah dapat

dipahami oleh kelompok lain, karena kadang-kadang siswa lebih cepat

mengerti dengan bahasa teman sebaya dari pada penjelasan guru.

Pada tahap akhir dari pembelajaran ini guru mengarahkan siswa

pada pertanyaan-pertanyaan yang membawa siswa menyimpulkan

sendiri pengetahuan yang mereka peroleh dari pembelajaran mengenai

Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik , kemudian guru

memberikan evaluasi untuk pemahaman siswa dalam materi ini.

c. Siklus II Pertemuan 2

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II pertemuan 1 maka masih

perlu dilanjutkan ke siklus II pertemuan2, pelaksanaan pada siklus II

lebih ditekankan pada langkah-langkah yang belum terlaksana pada

siklus I dan pengaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan

yang dilakukan pada tahap siklus II meliputi beberapa tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Page 47: BAB IV

86

Kegiatan pembelajaran dibagi dalam 3 tahap pembelajaran yaitu

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada tahap awal telah

dilakukan satu dari pendekatan Konstruktivistik yaitu orientasi. Pada

tahap orientasi guru telah melakukan semua kegiatan dengan sangat

baik seperti, dalam guru menyampaikan topik pembelajaran tentang

Perpindahan dan Perubahan Energi Listrik dalam menyampaikan

tujuan pembelajaran, menyampaikan langkah-langkah pembelajaran

semua telah dilakukan sangat baik.

Hasil refleksi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek

guru masih ada satu deskriptor yang belum terlaksana yaitu membantu

peserta didik yang kesulitan dalam mengisi LKS. Namun secara

keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek guru sudah berjalan dengan

baik, ini terbukti dengan meningkatnya persentase yang dicapai yaitu

96.42%. Proses pelaksanaan pembelajaran dari aspek siswa juga telah

mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu telah mencapai

persentase 93,7%. Tapi masih ada beberapa deskriptor yang belum

terlaksana yaitu siswa belum serius mendengar penjelasan guru tentang

topik pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang

disampaikan guru, belum semua siswa aktif dalam melakukan

percobaan. Namun secara keseluruhan proses pelaksanaan dari aspek

siswa telah berjalan dengan baik.

3. Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan

Konstruktivistik

Page 48: BAB IV

87

Untuk memperoleh hasil belajar siswa dilaksanakan penilaian

terlebih dahulu. Pelaksanaan penilaian dilakukan guru dengan tiga ranah,

yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Sebagaimana yang dinyatakan oleh

Sudjana (2002: 40) “hasil belajar adalah kemampuan dalam bentuk

tingkah laku siswa berupa kognitif, afektif dan psikomotor setelah

menerima pengalaman belajar.

Dari analisis siklus I pertemuan 1 hasil belajar siswa pada aspek

kognitif belum tuntas, hal tersebut dapat dilihat pada nilai ketuntasan

siswa. Nilai ketuntasan yang diperoleh adalah 70 dan target yang ingin

dicapai diatas KKM. Pada penilaian aspek afektif, nilai rata-rata yang

diperoleh siswa adalah 61,36% (kriteria cukup) dan nilai rata-rata aspek

psikomotornya dengan persentase 59.4% (kurang).

Pada analisis siklus II pertemuan 1 hasil belajar siswa meningkat, ini

terbukti dari hasil kognitifnya yaitu 62, dan nilai rata-rata aspek afektifnya

65% (kriteria cukup) dan nilai rata-rata aspek psikomotornya 63% (kriteria

cukup).

Pada siklus II pertemuan 2, ini hasil nilai siswa pada aspek kognitif

sudah mencapai nilai ketuntasan yang ditetapkan. Nilai kognitifnya

diperoleh adalah 77 (kategori baik) dari target yang ingin dicapai yaitu 70.

Pada penilaian aspek afektif, nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah

78% dan nilai rata-rata aspek psikomotornya adalah 79%.

Berdasarkan paparan data hasil pembelajaran di atas, hasil

pembelajaran yang diperoleh siswa pada tindakan peningkatan

Page 49: BAB IV

88

pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan Konstruktivistik dari

setiap siklusnya terjadi peningkatan. Siswa yang sebelumnya belum

mencapai standar dari ketuntasan minimal pada siklus I dan pada siklus II

mampu mencapai standar dan bahkan mampu melebihinya.

Jadi dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam meningkatkan

pembelajaran IPA melalui pendekatan Konstruktivistik, yang dilihat dari

hasil penilaian yang telah ditentukan.

Page 50: BAB IV

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari uraian di atas dan hasil penelitian serta pembahasan, maka peneliti

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA memuat komponen a) kejelasan tujuan

pembelajaran, b) pemilihan materi ajar, c) pengorganisasian ajar, d)

pemilihan media/media pembelajaran, e) menyusun langkah-langkah

pembelajaran, f) teknik pembelajaran, g) kelengkapan instrumen.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-

langkah pendekatan konstruktivistik yang digunakan. Dari segi penilaian

perencanaan (RPP) pada siklus I diperoleh rata-rata 67% dan pada siklus II

diperoleh persentase sebesar 92,8%.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan

Konstruktivistik di kelas VI SD Negeri 24 Barung-Barung Balantai Koto

XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan sudah terlaksana sesuai dengan

langkah-langkah pendekatan Konstruktivistik. Pada siklus I diperoleh rata-

rata persentase dari aspek kegiatan guru sebesar 75% dari aspek kegiatan

siswa diperoleh rata-rata 75%. Dan pada siklus II diperoleh persentase dari

aspek kegiatan guru sebesar 96,4%. Dari aspek kegiatan siswa diperoleh

persentase sebesar 93,7%.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan

pendekatan Konstruktivistik di kelas VI SD Negeri 24 Barung-Barung

89

Page 51: BAB IV

90

Balantai Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan, berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil belajar siswa pada siklus I

sebesar 61 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 77. Hal ini

membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Konstruktivistik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan guru dapat menerapkan

pendekatan konstruktifistik sebagai salah satu pendekatan dalam

pembelajaran IPA dan dapat digunakan dalam pembelajaran lainnya.

2. Karena kegiatan ini bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka

diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam

pembelajaran IPA

3. Dalam menerapkan pendekatan Konstruktivistik hendaknya guru harus

benar-benar memahami langkah-langkahnya, dan peran guru sebagai

fasilitator dan motivator sangat penting.