BAB IV

2
BAB IV ANALISA KASUS Anemia aplastik merupakan keadaan yang disebabkan berkurangnya sel darah dalam darah tepi, sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam sumsum tulang. Sistem yang mengalami aplasia meliputi sistem eritropoetik, granulopoetik dan trombopoetik. Sebenarnya sistem limfopoetik dan RES juga mengalami aplasia, tetapi relatif lebih ringan dibandingkan dengan ketiga sistem hemopoetik lainnya. Pada kasus ini, anemia aplastik yang terjadi bersifat idiopatik dan terjadi setelah anak berumur 13 tahun. Hal ini berdasarkan riwayat penyakit penderita dan riwayat penyakit keluarga. Anak tinggal bersama saudara yang bergolongan ekonomi menengah ke kebawah. Anak tidak pernah terpapar insektisida atau bahan sejenisnya. Keluarga anak juga tidak ada yang menderita penyakit yang serupa, karena penyebab yang tidak jelas ini maka etiologinya digolongkan idiopatik. Manifestasi klinis pada prinsipnya berdasarkan pada gambaran sumsum tulang yang berupa aplasia sistem eritropoetik, granulopoetik dan trombopoetik, serta aktifitas relatif sistem limfopoetik dan RES. Gejala 36

description

case

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

ANALISA KASUS

Anemia aplastik merupakan keadaan yang disebabkan berkurangnya sel darah

dalam darah tepi, sebagai akibat terhentinya pembentukan sel hemopoetik dalam

sumsum tulang. Sistem yang mengalami aplasia meliputi sistem eritropoetik,

granulopoetik dan trombopoetik. Sebenarnya sistem limfopoetik dan RES juga

mengalami aplasia, tetapi relatif lebih ringan dibandingkan dengan ketiga sistem

hemopoetik lainnya.

Pada kasus ini, anemia aplastik yang terjadi bersifat idiopatik dan terjadi setelah

anak berumur 13 tahun. Hal ini berdasarkan riwayat penyakit penderita dan

riwayat penyakit keluarga. Anak tinggal bersama saudara yang bergolongan

ekonomi menengah ke kebawah. Anak tidak pernah terpapar insektisida atau

bahan sejenisnya. Keluarga anak juga tidak ada yang menderita penyakit yang

serupa, karena penyebab yang tidak jelas ini maka etiologinya digolongkan

idiopatik.

Manifestasi klinis pada prinsipnya berdasarkan pada gambaran sumsum tulang

yang berupa aplasia sistem eritropoetik, granulopoetik dan trombopoetik, serta

aktifitas relatif sistem limfopoetik dan RES. Gejala anemia dapat berupa pucat,

sakit kepala, palpitasi dan mudah lelah. Pada anemia yang sangat berat dapat

terjadi dispneu, edema pretibial dan gejala lain yang disebabkan kegagalan

jantung. Trombositopenia mengakibatkan perdarahan pada mukosa dan gusi atau

timbulnya petekie dan purpura pada kulit. Pada kasus ini terdapat gejala seperti

mudah lelah, mual, sering mengantuk, dan nafsu makan menurun.

Pada anemia aplastik tidak terjadi pembesaran organ (hepatosplenomegali,

limfadenopati) pada kasus ini juga tidak ditemukan organomegali.

36

Page 2: BAB IV

37

Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya gejala dan tanda anemia

tanpa adanya organomegali. Hal ini diperkuat dengan pemeriksaan penunjang

yang mendukung dimana semua sel darah mengalami penurunan jumlah. Tetapi

pada kasus ini belum dapat ditegakkan diagnosis pasti dikarenakan pasien belum

dilakukan pemeriksaan BMP untuk melihat apakah ada gangguan pada sumsum

tulang.

Penatalaksaan pada kasus ini hanya berupa tatalaksana supportif dimana

dilakukan transfusi PRC. Penatalaksaan untuk penderita anemia aplastik usia <35

tahun bisa dilakukan dengan transplantasi sumsum tulang