BAB IV
-
Upload
muthiaranifs -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of BAB IV
BAB IVDESKRIPSI DAERAH, PELAKU DAN MATA RANTAI TATA
NIAGA
4.1 Gambaran Wilayah dan Batas Wilayah
Desa Sampean yang menjadi lokasi penelitian termasuk ke dalam wilayah
Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Desa Sampean
terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun I dan Dusun II. Desa ini merupakan daerah
beriklim sejuk dengan topografi berupa daerah yang berbukit dan bergelombang
dengan selingan daratan. Desa Sampean memiliki luas wilayah 1100 Ha dan
terletak pada ketinggian ± 1100 m diatas permukaan laut dengan curah hujan ±
2150mm/tahun serta suhu udara antara 200C - 320C. Desa ini berjarak ± 20 km
dari pusat kota Kecamatan Dolok Sanggul.
Adapun batas-batas wilayah Desa Sampean sebagai berikut:
a. Sebelah timur berbatasan dengan Huta Gurgur
b. Sebelah barat berbatsan dengan Pusuk I
c. Sebelah selatan berbatsan dengan Huta Gurgur selatan
d. Sebelah utara berbatasan dengan Sosor Tambok (BPS, 2011).
4.2 Fasilitas Wilayah
Fasilitas yang terdapat di Desa Sampean Kecamatan Dolok Sanggul antara lain:
Tabel 1. Fasilitas desaNo.
Fasilitas Jumlah
1 Gereja 22 Kamar mandi umum 53 Sekolah Dasar 14 Poskesdes 15 Kantor Desa 1
Sumber : Desa Sampean, 2015
16
4.3 Jenis Komoditas
Komoditas kayu manis merupakan komoditas utama yang di budidayakan di Desa
ini setelah komoditi kemenyan, jumlah petani yang memiliki usaha tani kayu
manis sebanyak 20 orang dengan merawat bibit yang telah tumbuh di lahan
pertaniannya. Selain komoditi kayu manis , petani di Desa Sampean ini juga
membudidayakan tanaman kemenyan dan kopi. Selain membudidayakan
tanaman, sebagian penduduk juga berternak yaitu ternak babi dan ayam.
4.4 Pelaku Tata Niaga
4.4.1 Petani Kayu Manis (Produsen)
Produsen dalam komoditi kayu manis adalah petani yang melakukan kegiatan
produksi, yaitu menghasilkan produk kayu manis hasil budidaya tanaman kayu
manis. Produsen dalam penelitian ini adalah seorang petani kayu manis dengan
luas lahan 0,5 Ha di Desa Sampean, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten
Humbang Hasundutan yang bernama Lerman manullang berumur 54 Tahun. Pada
saat penelitian, harga di tingkat petani yang dijelaskan Bapak Lerman manullang
yaitu Rp. 6.000,- per kilogramnya untuk kayu manis yang masih basah. kayu
manis dapat dipanen setelah berumur 10 tahun dan produksinya sendiri berkisar
20 - 30 kg per pohonnya. Proses yang dilakukan petani kayu manis ini setelah
panen adalah mengumpulkan kayu manis, setelah itu langsung menjualnya ke
pedagang pengumpul.
4.4.3 Pedagang Besar
Dalam penelitian ini pedagang besar untuk komoditi kayu manis yang di jual oleh
pedagang pengumpul Desa Sampean bernama Juan Sitorus. Beliau sudah menjadi
pedagang besar semenjak 5 tahun terakhir, di Dolok Sanggul terdapat beberapa
17
pedagang besar yang menyalurkan kayu manis ke Pasar Sental Medan untuk
kemudian di jual ke pedagang pengecer. Untuk kayu manis pada saat ini
kebanyakan hanya disalurkan ke Pasar Sentral Medan karena faktor jumlah kayu
manis hasil dari Dolok Sanggul yang semakin sedikit. Harga jual kayu manis di
tingkat Pedagang Pengecer di Pasar Sentral Medan seharga Rp. 23.000,- per
kilogramnya. Fungsi yang dilakukan oleh pedagang besar yaitu transportasi.
.4.4.4 Pedagang Pengecer
Setelah ditangan Pedagang besar, Kayu Manis akan dijual ke Pedagang pengecer
di Pasar Sentral Medan. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan pedagang
pengumpul menjual kayu manis seharga Rp. 30.000 per kilogramnya.
4.5 Rantai Pemasaran
Adapun rantai pemasaran dari komoditi kayu manis di Desa Sampean, Kecamatan
Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan adalah :
Bagan 1. Rantai Tataniaga Kayu Manis Desa Sampean, Kec. Dolok Sanggul, Kab. Humbang Hasundutan
Petani Kayu Manis
Pedagang pengumpul
Pedagang Besar
Pedagang Kecil
Konsumen