BAB IV

download BAB IV

of 10

Transcript of BAB IV

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Pengujian di Laboratorium

Pengujian agregat yang dilakukan di laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, meliputi pemeriksaan gradasi agregat kasar dan agregat halus (analisa saringan) serta pemeriksaan sifat sifat fisik agregat.

Lingkup penelitian yang dilakukan meliputi pengujian sifatsifat fisik agregat dan pengujian terhadap sifat campuran aspal panas (HRS) dengan metode Marshall. Sedangkan untuk sifatsifat fisik aspal seperti berat jenis, penetrasi dan lainlain tidak dilakukan pengujian, tetapi menggunakan data sekunder.4.1.1 Pengujian Sifat Fisik Agregat

Pemeriksaan sifat sifat fisik agregat terdiri dari pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar dan agregat halus, pengujian analisa saringan agregat kasar dan agregat halus, pengujian abrasi agregat kasar dan pemeriksaan tingkat kebersihan atau kadar lempung (sand equivalent) pada agregat halus atau pasir.

Hasil pemeriksaan gradasi agregat dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Pemeriksaan Gradasi (Analisa Saringan)Ukuran SaringanLolos (%)

InchMmBatu PecahAbu BatuPasir

125,40100100100

19,1094,59100100

12,7049,56100100

3/89,5213,55100100

No.44,76-99,755100

No.82,381,5099,41599,64

No.300,590,7037,22582,6275

No.2000,150,389.455,51

Sumber : Pemeriksaan Laboratorium (2012)

Hasil pemeriksaan sifat-sifat agregat disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini :Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Material

Jenis PengujianAgregatAbuPasir

KasarBatu

Berat Jenis (Bulk Specific Gravity)

3,399 gr/cm32,315 gr/cm32,372 gr/cm3

Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh (SSD)

3,477 gr/cm32,381 gr/cm32,408 gr/cm3

Berat Jenis Semu (Apparent Specific Gravity)

3,713 gr/cm32,479 gr/cm32,462 gr/cm3

Penyerapan (Absortion)

2,255%2,853 %1,528 %

Abrasi (Keausan)

25,594 %

-

-

Sand Equivalent

-

-

88,504 %

Sumber : Pemeriksaan Laboratorium (2012)Tabel 4.3 Data Berat Jenis Masing-masing Material dan Aspal NoMaterialProporsil (%)Bulk (gr/cm3)SSD (gr/cm3)ASG (gr/cm3)Absorbtion (%)

1Agregat Kasar403,3993,4773,7132,255

2Abu Batu252,3152,3812,4792,853

3Pasir352,3722,4082.4621,528

Sumber : Pemeriksaan Laboratorium (2012)

I. Berat Jenis Agregat (Bulk Specific Gravity For Total Agreggate)

= GSB Agregat

II. Berat Jenis Semu Agregat (Apparent Specific Gravity For Total Agreggate)

= GSA Agregat

III. Berat Jenis Efektif Agregat (Effective Specivic Gravity For Total Agreggate) = GSE Agregat

IV. Absorbsi Aspal Untuk Agregat

4.1.2 Perencanaan Campuran

Dalam penelitian ini campuran menggunakan metode Asphalt Institute seperti yang telah diterangkan di Bab III sebelumnya. Perencanaan campuran dengan metode Asphalt Institute bertitik tolak pada nilai stabilitas dan rongga udara yang dihasilkan. Oleh karena itu yang menjadi dasar dari perencanaan ini adalah persentase gradasi agregat campuran. Kadar aspal optimum diperoleh dengan melakukan pengujian Marshall dari beberapa buah briket atau benda uji dengan membuat beberapa variasi kadar aspal di atas dan di bawah kadar aspal terpilihdengan persentase agregat tetap (konstan).

Campuran aspal direncanakan berdasarkan proporsi total agregat dengan penggunaan aspal bervariasi. Variasi aspal yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari 5,5% , 6 % ,6,5% , 7 % ,7,5 %. Persentase aspal tersebut adalah persentase terhadap total agregat yang digunakan yaitu 1200 gram.

Perhitungan berat material dan berat aspal dalam berdasarkan campuran berdasarkan proporsi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Kadar aspal 5,5 %

Agregat Kasar

40%=1200 x 40% = 537,7 gramAbu Batu

25% =1200 x 25%= 357,7 gram

Pasir 35% =1200 x 35%= 477,7 gram

Berat total Agregat

= 1373,1 gram

Aspal (5,5/(100 5,5)) x 100% x 1200= 69,841 gram

Berat total campuran = 1442,941 gram

2. Kadar aspal 6,0 %

Agregat Kasar

40%=1200 x 40% = 537,7 gramAbu Batu

25% =1200 x 25%= 357,7 gram

Pasir 35% =1200 x 35%= 477,7 gram

Berat total Agregat

= 1373,1 gram

Aspal

(6,0/(100 6,0)) x 100% x 1200= 76,596 gram

Berat total campuran = 1449,696 gram

3. Kadar aspal 6,5 %

Agregat Kasar

40%=1200 x 40% = 537,7 gramAbu Batu

25% =1200 x 25%= 357,7 gram

Pasir 35% =1200 x 35%= 477,7 gram

Berat total Agregat

= 1373,1 gram

Aspal

(6,5/(100 6,5)) x 100% x 1200= 83,422 gram

Berat total campuran

= 1456,522 gram

4. Kadar aspal 7,0 %

Agregat Kasar

40%=1200 x 40% = 537,7 gramAbu Batu

25% =1200 x 25%= 357,7 gram

Pasir 35% =1200 x 35%= 477,7 gram

Berat total Agregat

= 1373,1 gramAspal

(7,0/(100 7,0)) x 100% x 1200= 90,323 gram

Berat total campuran

= 1463,423 gram

5. Kadar aspal 7,5 %

Agregat Kasar

40%=1200 x 40% = 537,7 gramAbu Batu

25% =1200 x 25%= 357,7 gram

Pasir 35% =1200 x 35%= 477,7 gram

Berat total Agregat

= 1373,1 gram

Aspal

(7,5/100 7,5) x 100%x 1200 = 97,297 gram

Berat total campuran

= 1470,397 gram

4.1.3Pengujian Marshall

Setelah perhitungan komposisi campuran (mix design) maka tahap berikutnya adalah pembuatan briket atau benda uji. Dalam penelitian ini untuk setiap variasi kadar aspal dibuat masing masing 15 buah briket atau benda uji. Pembuatan benda uji mengikuti prosedur pada Manual pemeriksaan bahan jalan PC-0201-76. Jumlah tumbukan pada masing- masing sisi benda uji atau briket yaitu sebanyak 75 tumbukan, dengan asumsi jalan dipergunakan untuk lalu lintas tinggi, beban berat atau jalan luar kota.

Benda uji yang telah dipadatkan/ ditumbuk pada kedua sisinya selanjutnya dikeluarkan dari mold menggunakan alat pengeluar briket (ejector), diberi kode/tanda dan ditempatkan di tempat yang rata dan bers h untuk didinginkan selama 24 jam. Setelah suhu benda uji dingin atau setelah benda uji berumur lebih dari 24 jam benda uji atau briket tersebut ditimbang dengan ketelitian 0,1 gram. Benda uji atau briket tersebut direndam dalam air selama 24 jam, selanjutnya benda uji atau briket ditimbang dengan benda uji berada dalam air. Setelah selesai penimbangan dalam air selanjutnya benda uji atau briket diangkat dari dalam air, dan dikeringkan permukaannya dengan cara mengelap permukaan benda uji hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD) lalu ditimbang beratnya. Selanjutnya merendam

benda uji dalam waterbath dengan suhu 60 C selama 35 menit setelah itu dilakukan pengujian Marshall dengan alat uji Marshall.Hasil pengujian Marshall untuk satu variasi kadar filler dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan MarshallKadar

Aspal

(%)Parameter Marshall

Berat Isi

(gr/cm)Stabilitas

(Kg)Flow

(mm)Hasil

Bagi Marshall

(KN/mm)Rongga

Dalam

Campuran

(%)Rongga

Terisi

Aspal

(%)Keterangan

5,52,1581315,5953,134,2615,5942,13Tidak

Memenuhi

62,2051370,5733,134,1913,2148,86Tidak

Memenuhi

6,52,136854,2863,052,7115,3746,25Tidak

Memenuhi

72,074747,1483,152,5017,3044,91Tidak

Memenuhi

7,52,1381283,3373,133,7414,2252,06Tidak

Memenuhi

SpesifikasiMin 800Min 3Min 2503 6Min 68

Sumber : Pemeriksaan Laboratorium (2012)

4.1.4Perhitungan Pengisian Tabel Marshall

Data-data yang didapat dari pengujian, digunakan untuk pengisian tabel Marshall. Adapun Tabel Marshall yang digunakan adalah jenis tabel yang ada dalam buku Manual Pemeriksaan Bahan Jalan PC-0201-76 dari Bina Marga. Data-data yang diperlukan dalam pengisian tabel Marshall berdasarkan PC-0201-76 antara lain :

1.Data proporsi agregat dalam campuran

2.Data kadar aspal terhadap total agregat

3.Data berat jenis agregat dan aspal

4.Data berat dan tinggi benda uji

5.Pembacaan angka stabilitas dan flow dari hasil pengujian Marshall.

Tahapan perhitungan yang dilakukan dapat dilihat pada contoh perhitungan berikut. Sedangkan hasil lengkap dapat dilihat pada lampiranAdapun langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut :

1.Persen aspal terhadap total agregat

Persen aspal terhadap berat total campuran (A) = 5,5%

Persen aspal terhadap berat total agregat (B)

=

=

= 5,82

2Isi benda uji ( Kolom F)

Isi = Berat kering permukaan (D) Berat dalam air (E)

= 1248,10 698,6 = 549,50 gr

3. Berat isi benda uji (kolom G)

= = 2,2624.Berat jenis maksimum teoritis (kolom H)

=

= 2,5575.Kolom (I)

Kolom I= % Aspal terhadap campuran (A) x Berat isi benda uji (G)

Berat jenis aspal

=

= 11,426.Kolom (J)

Kolom J = ( 100 %aspal terhadap campuran (A) x Berat isi benda uji (G)

B J agregat

= = 77,297.Jumlah rongga udara (Kolom K)

Kolom K= 100 (I) (J)

= 100 11,42 77,29

= 11,298.Jumlah rongga terhadap agregat (Kolom L)

Kolom L = 100 Kolom (J)

= 100 77,29

= 22,719.Jumlah rongga terisi aspal (Kolom M)

Kolom M = 100 x

= 100 x

= 50,3010.Jumlah rongga terhadap total campuran (Kolom N)

Kolom N= 100 -

= 100 -

= 11,5511.Stabilitas setelah dikoreksi (Kolom P)

Kolom P= Pembacaan arloji (kolom O) x Kalibrasi

= 76 x 24,8773

= 1890,6712.Question Marshall (Kolom Q)

Kolom Q = Stabilitas setelah dikoreksi (P) x Koreksi benda uji

= 1890,67 x 0,89

= 1682,7013.Hasil Bagi Marshall (Kolom T)

Kolom T = Stabilitas setelah dikoreksi (P) x Koreksi benda uji

=

=

=6,1139

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

40

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

40

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

41

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

42

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

43

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

44

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

45

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

46

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

47

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

48

TidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhiTidakMemenuhi

_1415510750.unknown

_1415510752.unknown

_1415510756.unknown

_1415510758.unknown

_1415510751.unknown

_1415510747.unknown

_1415510748.unknown

_1415510745.unknown