BAB IV

12
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. JENIS PENELITIAN BERDASARKAN a. Ruang lingkup penelitian : Klinis b. Waktu penelitian : Transversal (cross- sectional) c. Substansi : Dasar d. Analisis data : Analitik e. Adanya perlakuan : Observasional 4.2. RANCANGAN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross- sectional, dimana penelitian dilaksanakan hanya satu kali kunjungan dan tidak berkelanjutan ( follow up). 4.3. LOKASI PENELITIAN

description

tuberkulosis, bab 4

Transcript of BAB IV

BAB IVMETODE PENELITIAN4.1. JENIS PENELITIAN BERDASARKANa. Ruang lingkup penelitian : Klinisb. Waktu penelitian : Transversal (cross- sectional)c. Substansi : Dasard. Analisis data : Analitike. Adanya perlakuan : Observasional

4.2. RANCANGAN PENELITIANDesain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross- sectional, dimana penelitian dilaksanakan hanya satu kali kunjungan dan tidak berkelanjutan ( follow up).

4.3. LOKASI PENELITIANLokasi penelitian ini adalah Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea Bagian Periodontologi.

4.4. WAKTU PENELITIANWaktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2012 sampai bulan Juli 2012.

4.5. POPULASI DAN SAMPELa. Populasi : Pasien gingivitis di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Halimah Daeng Sikati Kandea-Makassar.b. Sampel : Pasien gingivitis usia 25 - 45 tahun yang berada di bagian periodontologi RSGM Halimah Dg. Sikati Kandea-Makassar.

4.6. METODE SAMPLINGMetode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu dimana sampel dipilih berdasarkan tujuan penelitian dan berdasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri.

4.7. JUMLAH SAMPELJumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 30 orang.

4.8. KRITERIA SAMPELa. Kriteria inklusiSetiap pasien gingivitis usia 25- 45 tahun di bagian Periodontologi RSGM Kandea yang terpilih dan bersedia diperiksa dan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel.b. Kriteria eksklusiSetiap pasien gingivitis usia 25 - 45 tahun di bagian Periodontologi RSGM Kandea yang mengkonsumsi obat - obatan, dalam keadaan hamil, dan mempunyai oral higiene (OH) yang buruk.

4.9. VARIABELa. Variabel sebab/ independen: Perilaku pasienb. Variabel akibat/ dependen: Gingivitisc. Variabel penghubung: Proses akumulasi plak dan kalkulus

4.10. DEFINISI OPERASIONAL1. Perilaku adalah perbuatan/tindakan seseorang yang dapat diamati, ataupun digambarkan oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya.Perilaku disini yaitu Merokok , Waktu penyikatan gigi, Jenis sikat gigi yang digunakan, Frekuensi penyikatan gigi, Teknik menyikat gigi, Kebiasaan menusuk gigi, Obat-obatan / medikasi yang digunakan.2. Gingivitis adalah salah satu tanda dari adanya inflamasi pada jaringan gingiva. Gingivitis disini ditandai dengan adanya perubahan warna dan kontur gingiva, permukaan mengkilat, adanya pembengkakan, perdarahan spontan, dan tidak ada rasa sakit. Pasien gingivitis yang diambil sebagai sampel disini adalah pasien gingivitis usia 25 - 45 tahun.

4.11. ALAT DAN BAHAN1. Diagnostik set ( pinset, mirror, ekskavator, dan sonde)2. Handskun3. Masker4. Betadine5. Gelas kumur6. Air kumur7. Alat tulis menulis8. Tampon atau kapas

4.12. KRITERIA PENELITIANIndeks Gingival pertama kali diusulkan pada tahun 1963 untuk menilai tingkat keparahan dan banyaknya peradangan gusi pada seseorang atau pada subjek di kelompok populasi yang besar. GI hanya menilai keradangan gusi.Menurut metode ini, keempat area gusi pada masing-masing gigi (fasial, mesial, distal, dan lingual) dinilai tingkat peradangannya dan diberi skor dari 03.

Kriteria keparahan kondisi gingival dapat terlihat pada tabel berikut :Nilai atau skor indeks gingival

Skor Keadaan Gingiva

0 gingiva normal; tidak ada keradangan,tidak ada perubahan warna, dan tidak ada perdarahan

1 peradangan ringan ; terlihat ada sedikit perubahan warna dan sedikit edema, tetapi tidak ada perdarahan saat probing.

2 peradangan sedang ; warna kemerahan, adanya edema, dan terjadi perdarahan pada saat probing.

3 peradangan berat; warna merah terang atau merah menyala, adanya edema, ulserasi, kecenderungan adanya perdarahan spontan.

Perdarahan dinilai dengan cara menelusuri dinding margin gusi pada bagian dalam saku gusi dengan probe periodontal. Skor keempat area selanjutnya dijumlahkan dan dibagi empat, dan merupakan skor gingival untuk gigi yang bersangkutan. Dengan menjumlahkan seluruh skor gigi dan dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa, akan didapat skor GI seseorang.

Kriteria Penilaian Indeks Gingival

Sehat 0 Kriteria Skor

Peradangan Ringan 0,1 1,0

Peradangan Sedang 1,1 2,0

Peradangan Berat 2,1 3,0

Untuk memudahkan pengukuran, dapat dipakai enam gigi terpilih yang digunakan sebagai gigi indeks. Yaitu molar pertama kanan atas, insisivus pertama kiri atas, premolar pertama kiri atas, molar pertama kiri bawah, insisivus pertama kanan bawah, dan premolar pertama kanan bawah.Gigi gigi indeks tersebut dikenal dengan nama Ramfjord Teeth.Penilaian dan perhitungan skor Gingival Indeks (GI) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Total Skor GingivaIndeks Gingival = Jumlah Indeks Gigi x Jumlah Permukaan yang diperiksa

4.13. DATAJenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer didapatkan langsung di klinik pada saat melakukan observasi terhadap penelitian tersebut, pendataan tersebut langsung di catat pada tiap sampel yang diperiksa.4.14. ANALISIS DATAData yang digunakan berbentuk frekuensi. Menggunakan uji chi-square yang merupakan uji beda yang dinyatakan dalam keterhubungan antar variabel.

4.15. ALUR PENELITIAN

Penentuan lokasi penelitian

Pengambilan sampel

Analisis data

Hasil penelitian

a. Memilih bagian Periodontologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandea sebagai lokasi penelitian.b. Sampel adalah pasien bagian Periodontologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Kandeac. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada pasien untuk mengetahui perilaku pasien sehari- harinya.d. Pemeriksaan status gigi-geligi dengan menggunakan metode dan kriteria indeks.e. Mencatat semua data dan pengolahan data dilakukan secara manual.f. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil penelitian kemudian, pembahasan dan penarikan kesimpulan.