BAB IV

4
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 STASIUN 1- PERBUKITAN KARST Pada stasiun 1 dijumpai bukit karst di daerah pangkep yang berjarak kurang lebih 1km dari workshop kantor semen tonasa yang tingginya sekitar 100 meter, bentuk menyerupai tower dengan arah penyebaran ke arah timur laut. Perbukitan karst ini tersusun dari batu gamping yang merupakan batuan sedimen organik. Termasuk singkapan insitu dengan kenampakan warna abu-abu kecoklatan dan ditutupi oleh vegetasi. Perbukitan karst yang dijumpai memiliki relief bergelombang dengan tipe morfologi perbukitan dan tingkat pelapukan tinggi yang mengakibatkan tanah (soil) di daerah tersebut tebal . Adapun tata guna lahan di daerah ini yaitu dijadikan sebagai daerah industri. Daerah ini menunjukkan stadia daerah dewasa 4.2 STASIUN 2- A DAN B (BATUAN INTRUSI DAN KEDUDUKAN BATUAN SEDIMEN) Dijumpai singkapan insitu berupa batuan beku pada daerah pangkep kabupaten bantimala yang berjarak ± 3 km dari stasiun 1 dengan arah n 190 o e dengan penyebaran ke arah barat laut dari arah utara dan dengan dimensi ( 20 x 20 x 200 ) serta tidak selaras dengan kontak intrusinya.

description

JBSGUV SYGYS SGVGHV

Transcript of BAB IV

BAB IVPEMBAHASAN

4.1 STASIUN 1- PERBUKITAN KARST Pada stasiun 1 dijumpai bukit karst di daerah pangkep yang berjarak kurang lebih 1km dari workshop kantor semen tonasa yang tingginya sekitar 100 meter, bentuk menyerupai tower dengan arah penyebaran ke arah timur laut. Perbukitan karst ini tersusun dari batu gamping yang merupakan batuan sedimen organik. Termasuk singkapan insitu dengan kenampakan warna abu-abu kecoklatan dan ditutupi oleh vegetasi. Perbukitan karst yang dijumpai memiliki relief bergelombang dengan tipe morfologi perbukitan dan tingkat pelapukan tinggi yang mengakibatkan tanah (soil) di daerah tersebut tebal . Adapun tata guna lahan di daerah ini yaitu dijadikan sebagai daerah industri. Daerah ini menunjukkan stadia daerah dewasa4.2 STASIUN 2- A DAN B (BATUAN INTRUSI DAN KEDUDUKAN BATUAN SEDIMEN) Dijumpai singkapan insitu berupa batuan beku pada daerah pangkep kabupaten bantimala yang berjarak 3 km dari stasiun 1 dengan arah n 190o e dengan penyebaran ke arah barat laut dari arah utara dan dengan dimensi ( 20 x 20 x 200 ) serta tidak selaras dengan kontak intrusinya. Selain itu, dijumpai juga singkapan berupa batuan beku dengan warna lapuk coklat kemerahan dan warna segar putih abu-abu, dimana tekstur batuan beku ini dibedakan berdasarkan 3 klasifikasi utama yaitu holokristalin berdasarkan kristalinitasnya, faneritik berdasarkan granularitasnya, bentuk fabriknya berupa subhedral dan relasi fabriknya berupa inequigranular. Batuan ini tersusun atas beberapa mineral, diantaranya plagioklas sebesar 15%, kuarsa sebesar 10%, hornblende sebesar 20%, biotit sebesar 40% dan piroksin sebesar 15%. Batuan beku ini memiliki struktur massive. Dari data tersebut nama batuan beku ini adalah batu trakit.

4.3 STASIUN 3 MORFOLOGI SUNGAIPada stasiun 3 dijumpai sungai. pada daerah penelitian ini dibahas tentang jenis sungai, pola aliran sungai, serta penentuan stadia sungai. Sungai berdasarkan sifat aliran dibagi menjadi dua yaitu sungai permanen dan sungai musiman atau tidak permanen. Sungai permanen adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun. Sungai tidak permanen adalah sungai yang hanya mengalir pada musim tertentu, biasanya pada musim penghujan .Pada stasiun ketiga di jumpai sungai permanen yang air nya mengalir sepanjang tahun. Di sungai itu terdapat endapan yang terjadi karna adanya erosi pada dinding batuan oleh sungai. Endapan tersebut di bagi menjadi dua yaitu endapan di tengah sungai yang disebut channel bar dan endapan di pinggir sungai yang di sebut point bar. Stadia pada sungai ini termasuk stadia muda menjelang dewasa dengan cirri-ciri , bentuknya seperti huruf v dan banyak terjadi erosi.

4.4 STASIUN 4 BANTIMALA KOMPLEKSPada stasiun 4 dijumpai batuan rijang dilokasi bantimala kompleks dengan panjang 4 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4 meter. Singkapan tersebut merupakan singkapan insitu.

4.5 STASIUN 5 BATUAN ULTRABASA(PERIDOTIT)Pada stasiun 5 dijumpai singkapan batuan beku ultrabasa (peridotit). Peridotit termasuk jenis batuan beku ultrabasa plutonik. Dengan dimensi panjang 2 meter,lebar 3 meter dan tinggi 2 meter. Litologi batuan peridotit terdiri dari jenis batuan: batuan beku, dengan warna lapuk cokelat kehitaman, warna segar abu-abu kehitaman. Tekstur batuan peridotit terdiri dari kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik dan fabrik terdiri dari bentuk subhedral dan relasi inequgranular. Peridotit tersusun dari mineral ,olivin 60%, piroksin 30% dan hornblende 10%. Struktur batuan peridotit adalah struktur masif . Geomorfologi peridotit terdiri dari relief yang bergelombang/miring berdasarkan klasifikasi relief menurut van zuidam, dengan tipe morfologi dataran rendah, tingkat pelapukan pada daerah ini termasuk tinggi. Tata guna lahan pada daerah ini adalah sebagai daerah hutan, jalan raya dan pemukiman warga.