BAB IV
-
Upload
subynk-ridwan -
Category
Documents
-
view
7 -
download
3
description
Transcript of BAB IV
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
1. Pembuatan struktur organisasiPengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya manusia, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektifitas pencapaian tujuan organisasi. Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Agar organisasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, maka dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing. Penanggung jawab: Slamet Haryanto, S.kepTujuan: Setelah dilakukan pemasangan struktur organisasi di ners station, diharapkan semua perawat di ruang Anggrek kelas I mengetahui peran dan tugas masing- masing.
Waktu: Jumat, 31 Oktober 2014Implementasi: Membuat struktur organisasi di ruang Anggrek Kelas I Evaluasi:
1.1. Struktur Menentukan penanggung jawab kegiatan.
Membuat struktur organisasi di ruang Anggrek Kelas I 1.2. Proses Pembuatan struktur organisasi dibuat berdasarkan metode Tim yang diterapkan diruangan 1.3. Hasil Perawat nampak mengetahui lebih jelas tugas dan fungsi masing- masing di ruangan berdasarkan struktur organisasi. Struktur organisasi ruang rawat inap terdiri dari: struktur, bentuk dan bagan. Berdasarkan keputusan Direktur rumah sakit dapat ditetapkan struktur organisasi ruang rawat inap untuk menggambarkan pola hubungan antar bagian atau staf atasan baik vertikal maupun horizontal. Juga dapat dilihat posisi tiap bagian, wewenang dan tanggung jawab serta jalur tanggung gugat. Bentuk organisasi disesuaikan dengan pengelompokan kegiatan atau sistem penugasan.
Struktur Organisasi Ruang Anggrek Kelas I Yang Terbentuk
2. Membuat Format Dokumentasi Asuhan KeperawatanDokumentasi keperawatan adalah laporan baik komunikasi secara lisan maupun tertulis untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Merupakan informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi klien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat.
Penanggung jawab: Wayan Darmawan, S.kepTujuan: Setelah dibuatnya dokumentasi asuhan keperawatan yang efisien, terstruktur, dan holistik, diharapkan semua perawat di ruang Anggrek kelas I mampu:
Melakukan pengkajian meliputi pemeriksaan fisik, status psikososial-spiritual klien, pola hidup klien, pengkajian lengkap dilakukan 24 jam setelah klien masuk dan pengkajian lengkap dilakukan oleh perawat yang bertanggung jawab terhadap klien tersebut. Menentukan diagnosis keperawatan sesuai dengan prioritas masalah klien, mencakup masalah psikososial, mencakup tentang kurangnya pengetahuan klien, dan dapat merumuskan diagnosis dengan benar (PES). Menyusun rencana asuhan keperawatan yang mencakup tindakan observasi keperawatan, terapi keperawatan, pendidikan kesehatan, tindakan kolaborasi, dan rencana tindakan yang menggambarkan keterlibatan klien/keluarga. Mendokumentasikan tindakan observasi keperawatan, terapi keperawatan, pendidikan kesehatan, dan mendokumentasikan respon klien terhadap tindakan yang diberikan. Mengevaluasi masalah keperawatan setiap hari.Waktu: Selasa, 28 Oktober 2014Implementasi: Membuat format dokumentasi asuhan keperawatan yang efisien, terstruktur, dan holistik yang sudah diuji hasilnyaEvaluasi:
2.1. Struktur Menentukan penanggung jawab kegiatan.
Membuat format dokumentasi asuhan keperawatan 2.1. Proses Membuat format dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan sumber yang dipercaya dan teriset dengan mempertimbangkan keefisienan waktu, tenaga, dan biaya.2.2. Hasil Pembuatan format dokumentasi asuhan keperawatan belum terealisasi dikarenakan mahasiswa sulit mencari sumber dan contoh format dokumentasi asuhan keperawatan yang terbukti outputnya dan sudah dipergunakan di berbagai rumah sakit besar.
3. Membuat SPO Operan dan Role PlayOperan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas, dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif, yang sudah dan belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu.
Penanggung Jawab: Pembuatan SPO Operan (Ronald Kharismawan) dan Role Play (Mahasiswa Ners)
Tujuan: Setelah dibuatnya SPO operan diharapkan perawat dapat melakukan sistem operan yang terarah dan sesuai prosedur Setelah dilakukan role play operan di harapkan seluruh tim keperawatan dan mahasiswa Ners Avicenna mampu:
Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak lanjuti oleh perawat dinas berikutnya.
Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.Manfaat:3.1. Bagi perawat3.1.1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.3.1.2. Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.
3.1.3. Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang berkesinambungan.
3.1.4. Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien .
3.2. Bagi pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkapPelaksanaan Role Play operan:Tanggal: 30 Oktober 2011
Pukul: 14.00 WITA
Topic: Pelaksanaan timbang terima (operan) Tempat: di ruang Anggrek Kelas IMetodeMelakukan operan perawat shift pagi ke shift siang Diskusi Tanya jawabAlat bantu Status klien
Buku operan Alat tulis
Sarana dan prasarana perawatanPengorganisasian Kepala Ruangan: Suharuddin, S.KepShift Pagi Ketua TIM: Ronald Kharismawan, S.Kep
Perawat pelaksana I: Wayan Darmawan, S.Kep
Perawat pelaksana II: Rahminawati, S.Kep
Perawat pelaksana III: Rinanti Bachrun, S.Kep
Shift Siang
Ketua TIM: Slamet Haryanto, S.Kep
Perawat pelaksana I: Ratu Yuliana, S.Kep
Perawat pelaksana II: Siti Asmilah, S.Kep
Perawat pelaksana III: Ummu Habibah Rahman, S.Kep
Perawat pelaksana IV: Dewi, S.Kep
Prosedur Operan
TahapKegiatanWaktuTempatPelaksana
Persiapan (preconferent)1. Operan dilaksanakan setiap pergantian shift/operan.
2. Prinsip Operan, terutama pada semua pasien baru masuk dan pasien yang dilkukan operan khususnya pasien yang memiliki permasalahan yang belum/dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut.
3. PP menyampaikan Operan pada PP berikutnya mengenai halyang perlu disampaikan dalam overan:
a. Jumlah pasien;
b. Identitas klien dan diagnose medis; Data (keluhan/subjektif dan objektif);
c. Masalah keperawatan yang masih muncul;
d. Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan;
e. Intervensi kolaborasi dan dependen;
f. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang, dan lain- lain).
5 menitNursestationPP dan PA
Pelaksanaan (Conference)1. Kedua kelompok dinas sudah siap (sihft jaga).
2. Kelompokyang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruangan membuka acara operan.
4. Perawat yang melakukan Overan dapat melakukan klarifikasi, Tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah dioperankan dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan atau PP menanyakan kebutuhan dasar pasien.
6. Penyampaian yang jelas, singkat, dan padat.
20 menitNurse stationKaru, PP,
dan PA
Post operan(Post Conference)1. Diskusi
2. Pelaporan untuk operan yang dituliskan secara langsung pada format operan yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang.
3. Ditutup oleh Kepala ruangan.5 menitNursestationKaru, PP,
dan PA
FORMAT OVERAN PASIENNama Pasien : Tn. Made Karma
Kamar: F / 3Umur: 75 tahun
Dx Medis: Hemiparese + DMTanggal: 30 Oktober 2014Asuhan KeperawatanOperan
Sifht PagiSifht Sore Sifht Malam
Masalah KeperawatanGangguan mobilitas fisik
Data Fokus (DO dan DS)
Ds: keluarga mengatakan klien tidak bisa menggerakkan tangan kiri dan kedua kakinya
Do: - Kekuatan otot:
Tangan kanan 3
Tangan kiri 0
Kaki Kiri 0
Kaki kanan 0
Hasil Ct Scan: lesi area subdural
Intervensi yang sudah dilakukan
Melatih ROM pasif
Mengkaji tanda vital setiap 2 jam
Mengubah posisi setiap 2 jam
Mengatur posisi semi fowler
Memberikan therapy:
Ambroxol 3x1 tab
Amlodhipine 1x1 tab (pagi)
RL (neurotam + farbion) drips
Oksigen nasal canul 3 lpm isi 2000 L
Photo thorax: hasil terdapat kardiomegali dan efusi pleura
2000 L
Intervensi yang belum
dilakukan Mengecek GDP
Memberikan therapy ambroxol siang
Memberikan therapi inj. Levemir 10 unit malam
Hal-hal yang perlu
Diperhatikan. Cek GDP setiap 3 hari sekali Cek urine dalam urine bag agar tidak penuh Perhatiakan isi tabung O2 Diit DM 1900 Kkal.
Tanda tangan PP
Evaluasi:
3.1. Struktur Menyusun SPO operan
Melakukan simulasi operan3.2. Proses Melakukan role play operan berdasarkan SPO operan yang melibatkan perawat shift pagi dan sore yang dilakukan pada saat pergantian shift pagi ke shift sore.3.3. Hasil Role play operan berjalan lancar, perawat memberikan reinforcement positif atas keberhasilan kegiatan yang dilakukan. Perawat yang dinas pagi dan sore hadir semua dan terlibat langsung terhadap kegiatan yang mahasiswa lakukan, perawat telah menerapkan dan mengisi kekurangan yang selama ini dilakukan selama operan.4. Pembuatan SPO Tindakan Keperawatan dan SAK Penyakit Neurologi di Ruang Anggrek kelas I
Standar Asuhan Keperawatan (SAK) telah ditetapkan oleh PPNI yang mengacu kepada tahapan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.Penanggung jawab: Pembuatan SPO (Rahminawati, S.Kep)
Pembuatan SAK
SAK Hydrochephalus (Wayan Darmawan, S.Kep)
SAK Stroke Haemorragic (Rahminawati, S.Kep)
SAK Stroke Non Haemorragic (Ronald Kharismawan, S.Kep)
SAK meningitis (Ratu Yuliana, S.Kep)
SAK Trauma Capitis Ringan (Rinanti Bachrun, S.Kep)
SAK Trauma Capitis Sedang (Siti Asmilah, S.Kep)
SAK Trauma Capitis Berat (Suharuddin, S.Kep)
SAK Alzheimer (Ummu Habibah Rahman, S.Kep)
SAK Retardansi Mental (Slamet Haryanto, S.Kep)Tujuan:Setelah terbentuknya SPO dan SAK, diharapkan semua perawat di ruang Anggrek kelas I dapat: Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan
Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan perawat yang tidak penting atau tidak tepat dengan kebutuhan pasien
Memberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak memenuhi standar asuhan keperawatan atau kelalaian petugas keperawatanWaktu: Jumat 31 Oktober 2014 Implementasi:
a. Mendiskusikan format SAK sesuai dengan kasus neurologi yang sering terjadi di ruang Anggrek Kelas I b. Menyiapkan format penyusunan SAKc. Membuat SAK berdasarkan aplikasi NANDA NIC-NOC Evaluasi:
a. Struktur :
1) Menentukan penanggung jawab kegiatan.
2) Mendiskusikan SAK sesuai kasus neurologi di ruang Anggrek kelas Ib. Proses :
1) Data yang relevan dan bermanfaat dikumpulkan kemudian di catat sesuai dengan prosedur dalam catatan yang permanen.
2) Diagnosis keperawatan disusun berdasarkan klasifikasi dan analisa data yang akurat.
3) Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat sebagai bagian dari catatan yang permanen.
4) Observasi dicatat secara akurat, lengkap dan sesuai urutan waktu.
c. Hasil :
Mahasiswa mampu menyusun SAK secara baik dan benar. Sesuai perencanaan penyusunan SAK khususnya untuk perawatan pasien, maka kelompok melakukan uji coba pendokumentasian asuhan keperawatan dengan SOAP. Pengisian pendokumentasian dilakukan oleh kepala tim dan perawat pelaksana sesuai dengan prosedur atau teknik penulisan. Selain itu juga pendokumentasian dilakukan oleh mahasiswa dengan mengisi dokumentasi keperawatan di status pasien dan membuat laporan dinas di setiap shift. Dari hasil uji coba format dan pembuatan SAK berdasarkan masalah keperawatan pada sistem saraf yang sering terjadi di ruangan setelah diaudit di ruang kelolaan, terjadi peningkatan pada semua aspek dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan format pengkajian yang efektif disesuaikan dengan kebutuhan, adanya perencanaan yang tinggal memilih, adanya petunjuk pengisian format. Dari persepsi mahasiswa terhadap pengisian kolom perencanaan dan implementasi dalam uji coba berbeda-beda tetapi sebagian besar setuju karena dirasakan efektif dan secara kualitas, dokumentasi proses keperawatan baik.5. Menyusun Visi misi RuanganVisi adalah suatu pandangan dan pengetahuan yang luas tentang manajemen dan proses perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang, yaitu tentang penduduk, sosial ekonomi, politik, yang akan berdampak terhadap pelayanan kesehatanMisi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi keperawatan dalam melaksanakan visi yang sudah ditetapkan, yaitu menjaga dan mengawasi suatu proses profesionalisasi keperawatan agar terus berjalan berkesinambungan.Penanggung jawab: Suharuddin, S.kepTujuan: Setelah tersusunnya visi dan misi ruangan Anggrek kelas I diharapkan semua perawat di ruang Anggrek kelas I bekerja berdasarkan visi dan misi yang terbentukWaktu: Rabu, 29 Oktober 2014Implementasi:
Menyusun visi misi ruangan berdasarkan konsep, praktik dan etika keperawatan yang berlandaskan kepada pemenuhan kebutuhan dasar holistik pasienEvaluasi:
5.1. Struktur Menentukan penanggung jawab kegiatan. Menyusun visi misi di ruang Anggrek Kelas I 5.2. Proses Penyusunan visi misi dilakukan berdasarkan koordinasi dengan kepala ruangan 5.3. Hasil Visi dan misi yang disusun di ruang Anggrek Kelas I yaitu:
Visi: Menjadikan ruang Anggrek sebagai ruang rawat yang aman dan nyaman berlandaskan pada nilai dan etik profesi keperawatan
Misi:
Melindungi klien, pengunjung, dan tenaga medis dari infeksi nosokomial (INOS) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap prainteraksi, interaksi, terminasi, dan dokumentasi Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan Meningkatkan kebersihan dan kerapian ruangan Mengutamakan kepentingan pasienPerawat ruang Anggrek kelas I dapat memahami visi misi yang dibentuk dan akan menjadikan pedoman agar dapat bekerja dengan lebih baik yang mengarah pada keprofesionalitas.
PENCATATAN & PELAPORAN
Arni Widianyngrum, AMK
NIP: 197701182006042017
KETUA TIM I
Maria, AMK
NIP: 196312311991032052
KETUA TIM II
Ns. Oman Siampa, S.Kep
NIP:
TIM A
Irma Suryani, S.Kep
NIP:198112312006042035
Nina Apriani, AMK
NIP: 198604302010012024
Erni, AMK
NIP: 198231122011012011
Natan Duma, SKM
NIP: 197612262003121002
KEPALA RUANGAN
Wa Ode Munira, AMK
NIP: 195804061981062001
ADMINISTRASI
Maria Dallek, AMK
NIP: 197310111998032009
TIM B
Ahmad Malik, AMK
NIP:198204232009021004
Marwati, AMK
NIP: 198410132007012002
Yuni Widiarsih, AMK
NIP: 198401282011012011
TIM C
Dewi Sartika, S.Kep
NIP:198201172002122002
Hj. Hartini Toding, SKM
NIP: 197109101995032002
Dwi Hartati W, AMK
NIP: 198603202014082001
TIM D
Dharlina, S.Kep
NIP:197801202002122005
Zayati, AMK
NIP: 19820202200604016
Evi Fitriani, AMK
NIP: 198708192011012022
TIM A
Harry Setiawan, S.Kep
NIP:198209062006041013
Lizanti Rizal, AMK
NIP: 198412172009022004
Nilawaty, AMK
NIP: 198211032010012018
Yulia Citra
NIP:198207042014082001
TIM B
Sri Yuniarti, AMK
NIP:198012092006042015
Sri Ermiati Limi, AMK
NIP:
Iskandar
NIP: 197710042006041014
TIM C
Wa Ode Maharani, AMK
NIP:198508282008032001
Mariana Mangkeso, AMK
NIP: 198212042009022004
Murni, Amd.Kep
NIP: 198206222006042015
TIM D
Nurjannah, AMK
NIP:197510222006042005
Siti Nurhikmawati, AMK
NIP: 198803172010012014
Ni Ketut Yuli, AMK
NIP: 198904182011012008
Murlina Samadung, AMK
NIP: 198211202011012010
88