BAB IV
Transcript of BAB IV
BAB IV
HASIL KEGIATAN
A. Gambaran instansi magang, struktur organisasi, fungsi dan tugas di unit
tempat magang.
1. Gambaran Puskesmas Wonorejo
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pelayanan dan pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kebutuhan pokok dengan kata lain puskesmas juga mempunyai
wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya.
a. Visi dan Misi Puskesmas Wonorejo
Visi Puskesmas Wonorejo :
Terwujudnya masyarakat sehat mandiri di wilayah Puskesmas Wonorejo.
Misi Puskesmas Wonorejo :
Misi puskesmas dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 ada
tiga, antara lain :
1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas,
2) Pemberdayaan masyarakat dari bidang kesehatan,
3) Mempererat kerja sama team.
b. Letak Geografis Puskesmas Wonorejo
Puskesmas Wonorejo berdiri pada tahun 1956 kemudian dilakukan
renovasi gedung pada tahun 1997 yang bertahan hingga sekarang dengan
luas tanah 2700m2 dan luas gedung 345m2.
Batas-Batas wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, yaitu :
a. Sebelah Utara : Kelurahan Lok Bahu/Air putih
b. Sebelah Selatan : Sungai Mahakam
48
c. Sebelah Barat : Kelurahan Karang Asam
d. Sebelah Timur : Kelurahan Teluk Lerong Ilir
Puskesmas Wonorejo terletak di Jalan Cendana No. 58 Kelurahan
Teluk Lerong Ulu, letaknya yang sangat strategis membuat masyarakat
mudah mengakses Pelayanan Kesehatan Masyarakat tersebut. Puskesmas
Wonorejo adalah Puskesmas Induk dan merupakan salah satu dari 3
Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang. Luas wilayah
kerja Puskesmas Wonorejo adalah 241315 km2 terdiri dari 2 Kelurahan
yaitu Kelurahan Teluk Lerong Ulu jumlah penduduk 13.205 jiwa dan
Karang Anyar dengan jumlah penduduk 15.364 jiwa (Profil Puskesmas
Wonorejo, 2008).
c. Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo
Puskesmas Wonorejo dipimpin oleh seorang dokter gigi dan dalam
pelaksanaan kegiatan seperti meningkatkan pelayanan yang bermutu dan
berkualitas serta pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan,
pimpinan Puskesmas diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan yang berada di
puskesmas tersebut. Berikut tabel tenaga kesehatan di Puskesmas
Wonorejo dapat dilihat pada halaman selanjutnya.
49
Tabel 6
Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo
NoJenis tenaga
profesiJumlah tenaga
Status kepegawaian
PNSNon PNS
1 dokter gigi 1 12 dokter umum 2 1 1 PTT3 SKM 1 1
3Akademi perawat
4 3 1 honor
4 Akademi gizi 1 1
5Perawat
kesehatan6 6
6 Perawat gigi 2 27 Bidan 3 38 Analis 1 19 SAA 1 110 Sarjana Sosial 1 111 Sanitarian 1 112 Administrasi TU 3 2 1 honor
13Administrasi
Kartu1 1 honor
14 Cleaning Service 2 2 honorJumlah 30 24 orang 6 orang
d. Program kegiatan di Puskesmas Wonorejo
1) KIA
2) KB
3) Gizi
4) Kesling
5) P2P dan Imunisasi
6) SP2TP
7) Kesehatan gigi dan mulut
8) Kesehatan Lansia
9) Laboratorium
10) UKS dan UKGS
50
11) Kesehatan Olah Raga
12) Promkes
13) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat)
14) Pengobatan dan Poli Kegawatdaruratan dan Kecelakaan
15) Kesehatan Jiwa
16) Kesehatan Mata
e. Sarana dan Transportasi
Puskesmas Wonorejo mempunyai 1 Puskesmas keliling, 37
Posyandu. Sarana pendidikan terdapat 14 Sekolah Dasar dan 1 SMP
Negeri, 1 SMP swasta, 1 SMA Negeri, 1 SMA swasta.
2. Struktur Organisasi Puskesmas Wonorejo
Struktur organisasi dari setiap puskesmas tentunya berbeda dan
tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas.
Adapun struktur organisasi Puskesmas Wonorejo adalah sebagai
berikut :
a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan
kesehatan di tingkat Kelurahan serta mengatur dan melaksanakan program
kerja yang telah direncanakan dengan diikuti oleh seluruh tenaga
kesehatan yang berada di puskesmas tersebut. Berikut tugas kepala
pimpinan Puskesmas Wonorejo
1) Memimpin, mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan,
mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program-program
Puskesmas serta membina kegiatan pemberdayaan dalam bidang
kesehatan.
2) Melaksakan Manajemen Puskesmas.
3) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam
melaksakan program-program Puskesmas.
51
b. Kepala tata usaha
Kepala tata usaha bertugas membantu pimpinan Puskesmas, kepala
tata usaha di bantu oleh 2 orang staf yang memegang urusan kepegawaian,
4 orang staf urusan keuangan, 1 orang staf bagian simpus dan 5 orang
bagian umum. Bagian tata usaha melakukan pengelolaan :
- Data dan informasi
- Perencanaan dan penilaian
- Keuangan
- Umum dan kepegawaian
c. Unit pelayanan kesehatan
1) Unit 1, melaksanakan kegiatan di bagian KIA, BUMIL, KB dan Gizi
2) Unit II, melaksanakan kegiatan di bagian P2M, Kesling, Imunisasi dan
Laboratorium
3) Unit III, melaksanakan kegiatan di bagian Kesehatan Gigi dan Mulut,
HIPERKES dan Lansia
4) Unit IV, melaksanakan kegiatan di bagian PERKESMAS,
UKS/UKGS, UKM dan UKJ
5) Unit V, melaksanakan kegiatan di bagian Promkes dan PSM
6) Unit VI, melaksanakan kegiatan di bagian BP umum, Askes/Gakin dan
Tindakan.
3. Fungsi dan Tugas Pokok Bidang Promosi Kesehatan Lansia di Puskesmas
Wonorejo
a. Fungsi
Fungsi dan tugas pokok puskesmas terbagi pada tiap-tiap bidang
yang kesemuanya telah disesuaikan dengan profesi tenaga kesehatan
masing-masing bidang. Bidang promosi kesehatan lansia berfungsi
sebagai perencana, pengorganisasian, pelaksana kegiatan dan evaluasi
52
hasil kegiatan dari pelaksanaan promosi kesehatan kelompok lansia
melalui posyandu lansia.
b. Tugas Pokok
1) Membuat perencanaan kegiatan promosi kesehatan kepada individu dan
kelompok posyandu lansia.
2) Membuat perencanaan kampanye prioritas program promosi kesehatan
untuk lansia
3) Pemberdayaan upaya kesehatan bersumber masyarakat
4) Pemberdayaan terhadap individu lansia itu sendiri.
5) Mengembangkan teknis promosi atau penyuluhan sesuai situasi atau
potensi yang ada
6) Melakukan kordinasi lintas program dan lintas sektoral yang dapat
mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan pada lansia.
7) Membuat laporan bulanan dari kegiatan promosi kesehatan pada
posyandu lansia.
4. Gambaran Posyandu Lansia Werdha Karya
Puskesmas Wonorejo memiliki satu posyandu lansia bernama Werdha
Karya dengan jumlah anggota lansia 200 orang dengan kegiatan-kegiatan yaitu
seperti mengadakan Pertemuan tiap minggu ke 2, Senam lansia setiap jum’at,
pemeriksaan rutin laboratorium, arisan dan Yasinan.
Selain itu ada pula acara-acara tahunan seperti memperingati Hari Besar
Maulid dan Isra Mi’rad, acara Ultah lansia dan rekreasi, acara 17 Agustus dan
lomba lomba, memperingati Hari Raya Idul Adha dan Kurban Sapi, buka bersama
dan sholat tarawih, penerimaan BAZIZ dan pembagian zakat menjelang Idul Fitri,
peringatan Tahun Baru Islam.
53
B. Pengembangan Program Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia di
Puskesmas Wonorejo
1. Penentuan Identifiksi Masalah
a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan identifikasi masalah adalah untuk
menemukan masalah-masalah berkaitan dengan promosi kesehatan,
khususnya pada posyandu lansia.
b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan identifikasi masalah kesehatan pada
posyandu lansia, dilaksanakan hari selasa, 21 April 2009 pukul 10.00-11.00
di Puskesmas Wonorejo.
c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam
mengidentifikasi masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada
posyandu lansia adalah metode diskusi dengan dosen pembimbing lapangan.
d. Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari pengidentifikasian masalah yaitu
menemukan 5 masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu
lansia di Puskesmas Wonorejo. Masalah-masalah tersebut, yaitu :
1. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia
dalam menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh
petugas kesehatan.
2. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu
lansia untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk
meningkatkan derajat kesehatan lansia.
3. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200
orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini
menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha
Karya.
4. Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit banyaknya
mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan (penyuluhan).
5. Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur sejauh mana
peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan.
54
2. Analisis Permasalahan
a. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia dalam
menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh petugas
kesehatan.
a) Strength (kekuatan)
Dengan keterbatasan fungsi panca indera dari tiap-tiap anggota
posyandu lansia, maka akan membuat tenaga kesehatan untuk selalu
membuat inovasi-inovasi terbaru dan semenarik mungkin agar lebih
memudahkan dalam penyampaian informasi kesehatan yang
diberikan.
b) Weaknesses (kelemahan)
Keterbatasan fungsi panca indera pada sebagian lansia terkadang
berbeda-beda, sehingga pembuatan media promosi kesehatan
haruslah menarik dan mudah dimengerti untuk seluruh anggota
posyandu lansia.
c) Opportunity (peluang)
Puskesmas Wonorejo telah tersedia fasilitas-fasilitas yang
mendukung untuk membuat media semenark mungkin, seperti
LCD, dan laptop.
d) Threat (ancaman)
Tidak digunakannya alat Bantu bagi lansia yang memeiliki
keterbatasan dengan fungsi panca inderanya, makin menyulitkan
petugas kesehatan dalam menyampaikan promosi kesehatan
b. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu lansia
untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk meningkatkan
derajat kesehatan lansia.
a) Strength (kekuatan)
Dengan peran serta masyarakat, terutama keluarga di sekitar lansia
tersebut, secara tidak langsung akan meningkatkan semangat dan
harapan hidup bagi para lansia.
55
b) Weaknesses (kelemahan)
Tidak banyak masyarakat dan keluarga yang memberikan perhatian
penuh terhadap anggota keluarga ataupun orang tuanya yang telah
berusia lanjut dengan berbagai alasan.
c) Opportunity (peluang)
Puskesmas Wonorejo menyediakan Berbagai program untuk
meningkatkan peran serta masyarakat
d) Threat (ancaman)
Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya hal ini.
c. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200
orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini
menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya.
a) Strength (kekuatan)
Walaupun jumlah keseluruhan anggota Posyandu Lansia Werdha
belum mencapai setengah dari jumlah lansia di wilayah kerja
Puskesmas Wonorejo, namun kegiatan Posyandu Lansia ini sangat
aktif, seperti kegiatan keagamaan, penyuluhna dan pemeriksaan
kesehatan, dan lain sebagainya.
b) Weaknesses (kelemahan)
Jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo cukup banyak
c) Opportunity (peluang)
Puskesmas Wonorejo sedang menjalankan berbagai program
promosi kesehatan untuk mempromosikan posyandu lansia Werdha
Karya.
d) Threat (ancaman)
Ada sebagian lansia yang lebih memilih berobat ke Dokter praktek,
sehingga hal ini menyulitkan dalam penyampaian informasi
mengenai Posyandu Lansia werdha Karya.
56
d. Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit banyaknya
mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan (penyuluhan).
a) Strength (kekuatan)
Puskesmas Wonorejo memiliki ruangan yang cukup nyaman dan
luas untuk digunakan saat Posyandu Lansia.
b) Weaknesses (kelemahan)
Ruangan yang digunakan adalah ruangan serba guna yang terletak
di lantai II bangunan Puskesmas Wonorejo, sehingga terkadang hal
ini menyulitkan bagi para lansia yang hadir.
c) Opportunity (peluang)
Walaupun terletak di lantai II, ruangan ini memiliki fasilitas yang
lengkap seperti meja dan kursi yang sesuai dengan jumlah anggota
Posyandu Lansia Werdha Karya yang hadir.
d) Threat (ancaman)
untuk mengikuti kegiatan ini, lansia harus mendatangi puskesmas
Wonorejo. Dengan keterbatasan panca indera yang dimiliki oleh
para lansia maka diharapkan peran serta keluarga untuk membantu
mengakses terhadap pelayanan posyandu lansia yang bertempat di
Puskesmas Wonorejo.
e. Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur sejauh mana
peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan.
a) Strength (kekuatan)
Dengan dilakukannya Pre dan post test, hal ini akan memudahkan
untuk mengukur seberapa besar peningkatan pengetahuan antara
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.
b) Weaknesses (kelemahan)
Kesulitan dalam melakukan Sosialisasi mengenai pre dan post test
saat penyuluhan, hal ini disebabkan karena belum terbiasanya
masyarakat melakukan pre dan post tes saat penyuluhan.
57
c) Opportunity (peluang)
Berbagai metode dapat digunakan saat pre dan post test, agar
memudahkan masyarakat untuk melakukan ini. Contoh metode
yang dapat dilakukan yaitu “smile dan cemberut.”
d) Threat (ancaman)
masyarakat yang kurang bias diajak bekerja sama dalam
menjalankan program ini, contohnya saja masyarakat yang tidak
jujur dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
3. Penentuan Prioritas Masalah
a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas
masalah dari 5 masalah yang telah di identifikasi.
b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas masalah kesehatan pada
posyandu lansia, dilaksanakan hari Rabu, 22 April 2009 pukul 12.00-13.00
di Puskesmas Wonorejo.
c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam
menentukan prioritas masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada
posyandu lansia adalah menggunakan metode Hanlon Kualitatif. Penentuan
prioritas masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya :
58
TABEL 7
Penentuan Prioritas Masalah Promosi Keseahatan
Pada Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo
Masalah yang dinilai
Dibandingkan dengan masalah
A B C D EHoriz
(+)A. Keterbatasan fungsi panca
indera tiap-tiap anggota posyandu lansia
A + + - + 3
B. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia
B - + - - 1
C. Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo
C - - - + 1
D. Kenyamanan tempat posyandu lansia
D + + + + 4
E. Belum dilakukannya pre dan post test saat melakukan penyuluhan.
E - - + - 1
Total Vertikal 1 2 4 - 3
Total Horizontal 3 1 1 4 1
Total 4 3 5 4 4
Prioritas Masalah III V I IV II
Beradasarkan tabel penentuan prioritas masalah diatas, maka dapat
diketahui prioritas masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di Puskesmas
Wonorejo adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya
sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan
jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo.
59
2. Belum dilakukannya pre and post test saat melakukan penyuluhan.
3. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia.
4. Kenyamanan tempat posyandu lansia.
5. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia
Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari penentuan prioritas masalah menggunakan
metode hanlon kualitatif yaitu, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas
masalah yaitu Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya
sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 189 orang dari 1863 keseluruhan
jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo.
3. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas
pemecahan masalah dari permasalahan yang menjadi prioritas pertama dan
kedua yang telah di ketahui dengan menggunakan metode hanlon kualitatif.
b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas pemecahan masalah promosi
kesehatan pada posyandu lansia, dilaksanakan hari Kamis, 23 April 2009
pukul 12.00-13.00 di Puskesmas Wonorejo.
c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam
menentukan prioritas pemecahan masalah berkaitan dengan promosi
kesehatan pada posyandu lansia adalah menggunakan metode Carl.
Penentuan prioritas pemecahan masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman
berikutnya :
Tabel 8
Alternatif Pemecahan Masalah I berdasarkan metode CARL
Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia
60
Puskesmas Wonorejo
No Kegiatan C A R L Total Prioritas1. Meningkatkan frekuensi
promosi kesehatan, melalui metode penyuluhan pada lansia
7 7 8 6 2352 IV
2. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular tangga.
9 8 8 8 4608 I
3. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya.
8 8 9 7 4032 II
4. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan penayangan video.
8 8 8 7 3584 III
5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Dep. Agama, Dep. Sosial, dan lain sebagainya.
7 6 7 7 2058 V
Beradasarkan tabel penentuan prioritas pemecahan masalah diatas, maka dapat
diketahui prioritas pemecahan masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di
Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi
kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular
tangga.
2. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam
kegiatan posyandu lansia Werdha Karya.
3. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi
kesehatan, yaitu dengan penayangan video.
61
4. Meningkatkan frekuensi promosi kesehatan, melalui metode penyuluhan pada
lansia
5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait
dengan masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Departemen Agama, Departemen
Sosial, dan lain sebagainya
Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah I,
maka alternatif terpilih adalah menggunakan media semenarik mungkin dalam
melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media
papan ular tangga, membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk
bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya, dan juga
Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan,
yaitu dengan penayangan video, serta meningkatkan promosi kesehatan melalui
penyuluhan.
Tabel 9
Alternatif Pemecahan Masalah II berdasarkan metode CARL
Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia
Puskesmas Wonorejo
62
No Kegiatan C A R L Total Prioritas1. Melakukan pre dan post test
dengan cara seluruh peserta penyuluhan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas yang telah disediakan.
9 8 7 7 3528 II
2. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.
9 8 8 7 4032 I
Beradasarkan tabel penentuan prioritas pemecahan masalah diatas, maka dapat
diketahui prioritas pemecahan masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di
Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk
jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.
2. Melakukan pre dan post test dengan cara seluruh peserta penyuluhan
menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas
yang telah disediakan.
Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah II,
maka alternatif terpilih adalah dengan melakukan pre and post test dengan metode
smile, yaitu smile untuk jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.
C. Perencanaan Program Kesehatan
1. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan perencanaan program kesehatan adalah agar pelaksanaan
program promosi kesehatan tentang makanan sehat pada Posyandu lansia
dapat berjalan lancar.
2. Pelaksanaan Kegiatan
a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan perencanaan program kesehatan di laksanakan pada tanggal 27
April 2009 pukul 11.30 – 12.00 WITA di Puskesmas Wonorejo.
63
b. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan perencanaan program
kesehatan adalah menggunakan metode analisis SWOT, berikut analisis
SWOT dari beberapa kegiatan yang direncanakan:
1) Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi
kesehatan, yaitu dengan penayangan video tentang ajakan menjaga
kesehatan bagi para lansia.
a). Strength (kekuatan)
Video merupakan media yang sangat menarik dalam penyampaian
informasi kesehatan .
b) Weaknesses (kelemahan)
Penayangan video memerlukan sarana seperti LCD dan Laptop,
sehingga apabila tidak memiliki sarana ini akan susah untuk
direalisasikan.
c) Opportunity (peluang)
Tersedianya sarana seperti laptop dan LCD yang dimiliki oleh
Puskesmas Wonorejo untuk penayangan video ini.
d) Threat (ancaman)
Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian
informasi lewat video ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan,
dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan
memperjelas gambar dan tulisan pada video yang ditayangkan, serta
menambah efek audio (suara) dalam penayangannya.
2) Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di
Posyandu lansia
a) Strength (kekuatan)
64
Penyuluhan merupakan metode yang biasa dilakukan dalam
promosi kesehatan, sehingga masyarakat sudah terbiasa dengan
metode ini.
b) Weaknesses (kelemahan)
Metode ini terkadang membosankan apabila tidak disertai dengan
media-media yang menarik seperti power point,dan lain sebagainya.
c) Opportunity (peluang)
Pihak Puskesmas Wonorejo telah menyediakan fasilitas LCD dan
laptop untuk menampilkan media power point saat penyuluhan.
d) Threat (ancaman)
Ketidak seimbangan anatara luas ruang penyuluhan dengan anggota
posyandu lansia yang hadir, serta materi penyuluhan yang
membosankan, dapat mempengaruhi efektifitas penyampaian
informasi penyuluhan, namun hal ini dapat diatasi dengan membuat
suasana saat penyuluhan lebih kondusif.
3) Menggunakan metode promosi kesehatan yaitu simulasi game dalam
bentuk media papan ular tangga kesehatan.
a) Strength (kekuatan) :
Metode simulasi game dalam bentuk permainan ular tangga
kesehatan sangat menarik, dan dengan dilakukannya permainan
seperti ini , maka suasana akan lebih interaktif, dan ini sangat
membantu dalam penyerapan informasi yang telah disampaikan.
b) Weaknesses (kelemahan) :
Pembuatan media berupa papan ular tangga cukup merepotkan,
namun hal ini dapat teratasi karena bahan-bahan dalam pembuatan
media papan ular tangga ini tidak memerlukan biaya yang mahal,
dan mudah didapatkan.
c) Opportunity (peluang) :
Dalam pembuatan media ular tangga ini, banyak dibantu oleh
teman-teman maupun pegawai Puskesmas Wonoejo.
d)Threat (ancaman) :
65
Lansia malas untuk mengikuti kegiatan / permainan ini, namun ini
dapat teratasi dengan mahasiswa yang pandai membangkitkan
suasana agar menarik dan membangkitkan semangat para lansia.
4) melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk
jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.
a)Strength (kekuatan)
Melakulakn pre and post test dengan metode smile, yaitu smile untuk
jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak” akan mempermudah
dalam menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan peserta
penyuluhan, terhadap materi yang telah disampaikan.
b) Weaknesses (kelemahan)
Metode ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga
penyuluh harus benar-benar menjelaskan secara terperinci mengenai
cara-cara pelaksanaannya.
c) Opportunity (peluang)
Bahan baku serta pembuatan media untuk metode pre and post test ini
sangat mudah didapatkan dan dilakukan.
d) Threat (ancaman)
Ketidak jujuran lansia dalam menjawab pertanyaan, akan
menimbulkan kesulitan dalam melakukan penilaian, namun hal ini
dapat diatasi dengan menyamakan persepsi mengenai materi
penyuluhan yang akan disampaikan.
5) Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung
dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya
a) Strength (kekuatan)
66
Poster merupakan media yang cukup efektif untuk mengajak lansia
yang sedang melakukan kunjungan ke Puskesmas Wonorejo untuk
bergabung dalam kelompok Posyandu lansia Werdha Karya, karena
poster ini akan ditempel di uang tunggu disekitar poli lansia.
b) Weaknesses (kelemahan)
Pembuatan poster cukup dirasa merepotkan, karena belum
menguasai teknik pembuatan poster, namun hal ini dapat diatasi
dengan melakukan latihan dalam pembuatan poster ini.
c) Opportunity (peluang)
Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan poster ini relative murah.
d) Threat (ancaman)
Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian
informasi lewat poster ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan,
dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan
memperjelas gambar dan tulisan pada poster.
Adapun Planning of Action dari kegiatan yang akan dilaksanakan, dapat
dilihat pada halaman berikutnya :
67
TABEL 10 PLANNING OF ACTION II
No Kegiatan Sasaran Metode Pelaksana Sumber Biaya
Tempat IndikatorWaktu
Pelaksana-an
1. Penayangan video mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut.
Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda.
menggunakan media promosi keseahtan yaitu video
Lisa Swadaya peserta magang
Puskesmas Wonorejo
Keantusiasan dalam menyimak video yang ditayangkan, serta pernyataan - pernyataan yang terlontar saat penayangan video.
Sabtu, 2 Mei 2009
2. Penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya
Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda
- ceramah- tanya jawab
Lisa Swadaya peserta magang
Puskesmas wonorejo
- keantusiasan dalam menyimak materi yang disampaikan.
- suasana yang kondusif saat penyuluhan.
- peningkatan pengetahuan yang diketahui dengan pre dan post tes.
Sabtu, 2 Mei 2009
3. Mengadakan permainan ular tangga kesehatan.
Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda
Kerjasama team dengan membagi peserta menjadi 3 kelompok.
Lisa Swadaya peserta magang
Puskesmas Wonorejo
Keaktifan seluruh peserta dalam melakukan permainan, dan jawaban yang dipaparkan dari pertanyaan yang telah diberikan.
Sabtu, 2 Mei 2009
4. Melakukan Pre Anggota posyandu Metode Lisa Swadaya Puskesmas Peningkatan Sabtu, 2
68
dan Post tes saat penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya
lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda yang hadir pada saat pelaksanaan program.
“smile” untuk jawaban ya. Serta “cemberut” untuk jawaban tidak.
peserta magang
Wonorejo pengetahuan yang dapat diketahui dari perbandingan jawaban “ya” pada saat sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan.
Mei 2009
5. Pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo.
Lansia yang melakukan kunjungan untuk memeriksakan kesehatan dan sedang menunggu di ruang tunggu sekitar poli lansia.
- penempelan di ruang tunggu sekitar poli lansia.
Lisa Swadaya peserta magang
Puskesmas wonorejo
Poster dapat ditempelkan di ruang tunggu poli lansia Puskesmas Wonorejo.
Senin, 18 Mei 2009
69
D. Pelaksanaan Program Kesehatan di Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo
a. Penayangan Video Tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan di Usia
Lanjut
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini agar para lansia senantiasa menjaga kesehatan
mereka. Digunakannya media berupa video agar penyampaian lebih
menarik dan lebih mudah tersampaikan, karena mengingat keterbatasan
fungsi panca indera lansia.
b. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya.
c. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Wonorejo pada tanggal 2
Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.30 – 10.35 WITA dengan jumlah
peserta sebanyak 47 orang.
2. Metode Pelaksanaan
Video yang telah disiapkan ditayangkan melalui LCD.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Lisa Wahidatul
Oktaviani.
4. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penayangan video tentang
pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut ini adalah sebagai
berikut :
70
a. Laptop
b. LCD
c. Evaluasi Kegiatan
Penayangan video ini berjalan dengan lancar, namun terdapat sedikit
kendala, yaitu belum terhubung dengan baik antara laptop dengan speaker,
sehingga audio sedikit terhambat, namun hal ini terjadi hanya saat di awal
penayangan video ini.
b. Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di
Posyandu lansia Werdha Karya Puskesms Wonorejo
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan dari Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan
sehat di posyandu lansia ini adalah agar lansia dapat lebih menjaga
kesehatan dengan mengkonsumsi makanan sehat yang telah dianjurkan
dan disesuaikan dengan zat gizi yang dibutuhkan, serta penyakit yang
telah diderita.
b. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat ini
yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya.
c. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat dilaksanakan di
Puskesmas Wonorejo. Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 2
Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.35 – 11.10 WITA dengan jumlah
peserta sebanyak 47orang.
71
2. Metode Pelaksanaan Penyuluhan
Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan dengan metode diskusi
kelompok besar. Adapun materi penyuluhan yang diberikan yaitu
mengenai makanan sehat untuk lansia serta 13 pesan dasar gizi.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat yaitu:
1) Penyaji : Lisa Wahidatul Oktaviani
2) Moderator : Rika Ovalia Dinata
3) Operator : Aditya Rukmana
4) Dokumentasi : Nur Fitriyani
4. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan Penyuluhan Tentang DBD
sebagai berikut :
a. Laptop dan LCD
b. Note Book
c. Daftar hadir
d. Evaluasi Kegiatan
Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat yang
dilaksanakan di puskesmas Wonorejo dihadiri oleh 47 orang.
Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3 pertanyaan yang
sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan berlangsung,
72
sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau mengerti dari
pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah dilakukan
penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan kedua
sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan
setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga
sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan
setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang.
Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini
dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan
apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut
(untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan
ditanyakan).
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan yaitu saat
persiapan media penyuluhan, yaitu speaker yang tidak dapat
mengeluarkan audio yang telah disiapkan, namun akhirnya hal ini dapat
diperbaiki, sehingga audio dapat keluar sesuai dengan apa yang
diinginkan.
c. Mengadakan Permainan Ular Tangga Kesehatan
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan Permainan Ular Tangga Kesehatan yaitu sebagai salah
satu metode promosi kesehatan yang dinilai cukup efektif dalam
penyampaian informasi, karena dalam permainan ini peserta dituntut
73
aktif. Permainan ini pun dapat menjadi sarana untuk mengetahui
pengetahuan peserta tentang kesehatan.
b. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan dari Permainan Ular Tangga Kesehatan ini yaitu
anggota posyandu lansia Werdha Karya.
c. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Permainan ular tangga kesehatan ini dilaksanakan di Puskesmas
Wonorejo. Permainan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2009,
tepatnya pada pukul 11.00 – 11.20 WITA dengan jumlah peserta
sebanyak 47 orang, dan dibagi menjadi 3 kelompok.
2. Metode Pelaksanaan Permainan
Metode pelaksanaannya yaitu keseluruhan anggota posyandu lansia
Werdha Karya dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diberi
kesempatan untuk melempar dadu yang telah disediakan, angka yang
terdapat pada dadu yang telah di lempar menentukan di nomor
berapa kelompok tersebut akan berhenti. Apabila kelompok tersebut
berhenti pada nomor yang terdapat gambar tangga, maka kelompok
tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan dapat di jawab
maka kelompok tersebut dapat naik ke nomor yang telah
dihubungkan dengan tangga tersebut, apabila kelompok tersebut
tidak dapat menjawab, maka kelompok tersebut tidak melangkah ke
74
nomor manapun sampai dadu di lempar kembali. Dan apabila
kelompok tersebut berhenti pada nomor yang terdapat gambar ular,
maka kelompok tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan
dapat di jawab maka kelompok tersebut tetap pada nomornya,
namun apabila kelompok tersebut tidak dapat menjawab, maka
kelompok tersebut akan turun ke nomor yang telah ditentukan.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Penanggung jawab pelaksanaan dari permainan ular tangga
kesehatan ini adalah : Lisa wahidatul Oktaviani
4. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan permainan ular
tangga kesehatan ini adalah sebagai berikut :
a. Kardus
b. printer
c. laptop
d. kertas HVS A4
e. spidol
f. lem kertas
g. gunting
e. Evaluasi Kegiatan
Permainan ular tangga kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas
Wonorejo dihadiri oleh 47 orang. Permainan ini sangat berjalan dengan
75
lancar, dan para anggota permainan ini pun sangat antusias dalam
melakukannya, dan mengikuti peraturan permainan.
Selain dengan membuat media (papan ular tangga) semenarik
mungkin, untuk meningkatkan antusias anggota posyandu lansia dalam
mengikuti permainan ini, disediakan pula hadiah bagi juara I, II, dan III.
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan permainan
ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan permainan
kepada para anggota posyandu lansia.
d. Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang Pengkonsumsian
Makanan Sehat di Posyandu Lansia
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang
Pengkonsumsian Makanan Sehat di Posyandu Lansia ini adalah agar
dapat mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan lansia setelah
mendapatkan penyuluhan ini.
b. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan pre dan post test saat penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat ini yaitu anggota posyandu lansia
Werdha Karya.
c. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Pre and post test ini dilakukan di Puskesmas Wonorejo, yaitu pada
saat sebelum dan sesudah materi penyuluhan disampaikan.
2. Metode Pelaksanaan Penyuluhan
76
Sebelum materi penyuluhan disampaikan, pemateri memberikan 3
pertanyaan kepada seluruh peserta yang hadir, dan apabila jawaban
ya maka peserta mengumpulkan gambar ‘smile’ sedangkan apabila
jawaban tidak, maka peserta mengumpulkan gambar ‘cemberut’. Hal
serupa dilakukan pula saat materi penyuluhan telah disampaikan,
setelah itu jawaban saat sebelum dan setelah penyuluhan
dibandingkan, maka dapat diketahui apakah terdapat peningkatan
pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Pertanyaan harus seputar
materi yang akan disampaikan.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang
pengkonsumsian makanan sehat yaitu Lisa Wahidatul Oktaviani
4. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pre and post test
ini adalah potongan kertas yang bergambar ’smile’ dan ’cemberut’
f. Evaluasi Kegiatan
Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3
pertanyaan yang sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan
berlangsung, sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau
mengerti dari pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah
dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan
kedua sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan
setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga
77
sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan
setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang.
Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini
dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan
apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut
(untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan
ditanyakan).
Setelah dilakukan pre and post test maka dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan pengetahuan anggota posyandu lansia, hal ini dapat
terlihat dari bertambahnya jawaban ‘ya’ setelah dilakukan penyuluhan.
Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan pre and post
test ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan
pelaksanaannya kepada para anggota posyandu lansia.
e. Pembuatan Poster Yang Berisi Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung
Dalam Kelompok Posyandu Lansia Werdha Karya.
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk
bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya adalah agar
cakupan jumlah anggota posyandu lansia semakin meningkat, karena
banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh apabila seluruh lansia yang
berobat di Puskesmas mengetahui adanya Posyandu Lansia, dan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang terdapat didalamnya, namun masih
banyak lansia yang belum mengetahui adanya posyandu lansia ini.
78
b. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan pembuatan poster ini adalah lansia yang berobat ke
Puskesmas Wonorejo, karena poster ini akan di tempel di ruang tunggu
untuk poli lansia Puskesmas Wonorejo.
c. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Poster ini di berikan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 di Puskesmas
Wonorejo.
2. Metode Pelaksanaan
Pembuatan poster dilakukan di rumah, dengan menggunakan media
kertas photo sebanyak 4 lembar, yang kemudian kertas photo ini
disusun menjadi satu, sehingga ukuran menjadi besar. Kemudian
keesokan harinya, poster yang telah dibuat di berikan pada petugas
puskesmas yang menangani Posyandu Lansia Werdha karya untuk
ditempelkan.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Penanggung jawab pelaksanaan Pembuatan Poster Yang Berisi
Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung Dalam Kelompok
Posyandu Lansia Werdha Karya adalah Lisa Wahidatul Oktaviani
4. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan poster ini adalah
Kertas Photo, isolasi dua sisi, printer, dan laptop.
79
g. Evaluasi Kegiatan
Dalam pembuatan poster ini tidak ada kendala yang berarti, hanya saja
pada awal proses pembuatannnya cukup rumit, karena sebelumnya tidak
pernah melakukan hal ini. Namun akhirnya semua itu dapat diatasi dengan
terus berusaha hingga proses akhir pembuatan.
80