BAB IV

49
BAB IV HASIL KEGIATAN A. Gambaran instansi magang, struktur organisasi, fungsi dan tugas di unit tempat magang. 1. Gambaran Puskesmas Wonorejo Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pelayanan dan pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kebutuhan pokok dengan kata lain puskesmas juga mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. a. Visi dan Misi Puskesmas Wonorejo Visi Puskesmas Wonorejo : Terwujudnya masyarakat sehat mandiri di wilayah Puskesmas Wonorejo. Misi Puskesmas Wonorejo : Misi puskesmas dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 ada tiga, antara lain : 1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas, 48

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

HASIL KEGIATAN

A. Gambaran instansi magang, struktur organisasi, fungsi dan tugas di unit

tempat magang.

1. Gambaran Puskesmas Wonorejo

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pelayanan dan pengembangan kesehatan masyarakat

yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam

bentuk kebutuhan pokok dengan kata lain puskesmas juga mempunyai

wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat

dalam wilayah kerjanya.

a. Visi dan Misi Puskesmas Wonorejo

Visi Puskesmas Wonorejo :

Terwujudnya masyarakat sehat mandiri di wilayah Puskesmas Wonorejo.

Misi Puskesmas Wonorejo :

Misi puskesmas dalam mewujudkan Indonesia Sehat 2010 ada

tiga, antara lain :

1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu dan berkualitas,

2) Pemberdayaan masyarakat dari bidang kesehatan,

3) Mempererat kerja sama team.

b. Letak Geografis Puskesmas Wonorejo

Puskesmas Wonorejo berdiri pada tahun 1956 kemudian dilakukan

renovasi gedung pada tahun 1997 yang bertahan hingga sekarang dengan

luas tanah 2700m2 dan luas gedung 345m2.

Batas-Batas wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, yaitu :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Lok Bahu/Air putih

b. Sebelah Selatan : Sungai Mahakam

48

Page 2: BAB IV

c. Sebelah Barat : Kelurahan Karang Asam

d. Sebelah Timur : Kelurahan Teluk Lerong Ilir

Puskesmas Wonorejo terletak di Jalan Cendana No. 58 Kelurahan

Teluk Lerong Ulu, letaknya yang sangat strategis membuat masyarakat

mudah mengakses Pelayanan Kesehatan Masyarakat tersebut. Puskesmas

Wonorejo adalah Puskesmas Induk dan merupakan salah satu dari 3

Puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang. Luas wilayah

kerja Puskesmas Wonorejo adalah 241315 km2 terdiri dari 2 Kelurahan

yaitu Kelurahan Teluk Lerong Ulu jumlah penduduk 13.205 jiwa dan

Karang Anyar dengan jumlah penduduk 15.364 jiwa (Profil Puskesmas

Wonorejo, 2008).

c. Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo

Puskesmas Wonorejo dipimpin oleh seorang dokter gigi dan dalam

pelaksanaan kegiatan seperti meningkatkan pelayanan yang bermutu dan

berkualitas serta pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan,

pimpinan Puskesmas diikuti oleh seluruh tenaga kesehatan yang berada di

puskesmas tersebut. Berikut tabel tenaga kesehatan di Puskesmas

Wonorejo dapat dilihat pada halaman selanjutnya.

49

Page 3: BAB IV

Tabel 6

Tenaga kesehatan di Puskesmas Wonorejo

NoJenis tenaga

profesiJumlah tenaga

Status kepegawaian

PNSNon PNS

1 dokter gigi 1 12 dokter umum 2 1 1 PTT3 SKM 1 1

3Akademi perawat

4 3 1 honor

4 Akademi gizi 1 1

5Perawat

kesehatan6 6

6 Perawat gigi 2 27 Bidan 3 38 Analis 1 19 SAA 1 110 Sarjana Sosial 1 111 Sanitarian 1 112 Administrasi TU 3 2 1 honor

13Administrasi

Kartu1 1 honor

14 Cleaning Service 2 2 honorJumlah 30 24 orang 6 orang

d. Program kegiatan di Puskesmas Wonorejo

1) KIA

2) KB

3) Gizi

4) Kesling

5) P2P dan Imunisasi

6) SP2TP

7) Kesehatan gigi dan mulut

8) Kesehatan Lansia

9) Laboratorium

10) UKS dan UKGS

50

Page 4: BAB IV

11) Kesehatan Olah Raga

12) Promkes

13) Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat)

14) Pengobatan dan Poli Kegawatdaruratan dan Kecelakaan

15) Kesehatan Jiwa

16) Kesehatan Mata

e. Sarana dan Transportasi

Puskesmas Wonorejo mempunyai 1 Puskesmas keliling, 37

Posyandu. Sarana pendidikan terdapat 14 Sekolah Dasar dan 1 SMP

Negeri, 1 SMP swasta, 1 SMA Negeri, 1 SMA swasta.

2. Struktur Organisasi Puskesmas Wonorejo

Struktur organisasi dari setiap puskesmas tentunya berbeda dan

tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing puskesmas.

Adapun struktur organisasi Puskesmas Wonorejo adalah sebagai

berikut :

a. Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan

kesehatan di tingkat Kelurahan serta mengatur dan melaksanakan program

kerja yang telah direncanakan dengan diikuti oleh seluruh tenaga

kesehatan yang berada di puskesmas tersebut. Berikut tugas kepala

pimpinan Puskesmas Wonorejo

1) Memimpin, mengawasi, mengkoordinasi, mengarahkan,

mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program-program

Puskesmas serta membina kegiatan pemberdayaan dalam bidang

kesehatan.

2) Melaksakan Manajemen Puskesmas.

3) Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam

melaksakan program-program Puskesmas.

51

Page 5: BAB IV

b. Kepala tata usaha

Kepala tata usaha bertugas membantu pimpinan Puskesmas, kepala

tata usaha di bantu oleh 2 orang staf yang memegang urusan kepegawaian,

4 orang staf urusan keuangan, 1 orang staf bagian simpus dan 5 orang

bagian umum. Bagian tata usaha melakukan pengelolaan :

- Data dan informasi

- Perencanaan dan penilaian

- Keuangan

- Umum dan kepegawaian

c. Unit pelayanan kesehatan

1) Unit 1, melaksanakan kegiatan di bagian KIA, BUMIL, KB dan Gizi

2) Unit II, melaksanakan kegiatan di bagian P2M, Kesling, Imunisasi dan

Laboratorium

3) Unit III, melaksanakan kegiatan di bagian Kesehatan Gigi dan Mulut,

HIPERKES dan Lansia

4) Unit IV, melaksanakan kegiatan di bagian PERKESMAS,

UKS/UKGS, UKM dan UKJ

5) Unit V, melaksanakan kegiatan di bagian Promkes dan PSM

6) Unit VI, melaksanakan kegiatan di bagian BP umum, Askes/Gakin dan

Tindakan.

3. Fungsi dan Tugas Pokok Bidang Promosi Kesehatan Lansia di Puskesmas

Wonorejo

a. Fungsi

Fungsi dan tugas pokok puskesmas terbagi pada tiap-tiap bidang

yang kesemuanya telah disesuaikan dengan profesi tenaga kesehatan

masing-masing bidang. Bidang promosi kesehatan lansia berfungsi

sebagai perencana, pengorganisasian, pelaksana kegiatan dan evaluasi

52

Page 6: BAB IV

hasil kegiatan dari pelaksanaan promosi kesehatan kelompok lansia

melalui posyandu lansia.

b. Tugas Pokok

1) Membuat perencanaan kegiatan promosi kesehatan kepada individu dan

kelompok posyandu lansia.

2) Membuat perencanaan kampanye prioritas program promosi kesehatan

untuk lansia

3) Pemberdayaan upaya kesehatan bersumber masyarakat

4) Pemberdayaan terhadap individu lansia itu sendiri.

5) Mengembangkan teknis promosi atau penyuluhan sesuai situasi atau

potensi yang ada

6) Melakukan kordinasi lintas program dan lintas sektoral yang dapat

mendukung pelaksanaan program promosi kesehatan pada lansia.

7) Membuat laporan bulanan dari kegiatan promosi kesehatan pada

posyandu lansia.

4. Gambaran Posyandu Lansia Werdha Karya

Puskesmas Wonorejo memiliki satu posyandu lansia bernama Werdha

Karya dengan jumlah anggota lansia 200 orang dengan kegiatan-kegiatan yaitu

seperti mengadakan Pertemuan tiap minggu ke 2, Senam lansia setiap jum’at,

pemeriksaan rutin laboratorium, arisan dan Yasinan.

Selain itu ada pula acara-acara tahunan seperti memperingati Hari Besar

Maulid dan Isra Mi’rad, acara Ultah lansia dan rekreasi, acara 17 Agustus dan

lomba lomba, memperingati Hari Raya Idul Adha dan Kurban Sapi, buka bersama

dan sholat tarawih, penerimaan BAZIZ dan pembagian zakat menjelang Idul Fitri,

peringatan Tahun Baru Islam.

53

Page 7: BAB IV

B. Pengembangan Program Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia di

Puskesmas Wonorejo

1. Penentuan Identifiksi Masalah

a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan identifikasi masalah adalah untuk

menemukan masalah-masalah berkaitan dengan promosi kesehatan,

khususnya pada posyandu lansia.

b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan identifikasi masalah kesehatan pada

posyandu lansia, dilaksanakan hari selasa, 21 April 2009 pukul 10.00-11.00

di Puskesmas Wonorejo.

c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam

mengidentifikasi masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada

posyandu lansia adalah metode diskusi dengan dosen pembimbing lapangan.

d. Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari pengidentifikasian masalah yaitu

menemukan 5 masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada posyandu

lansia di Puskesmas Wonorejo. Masalah-masalah tersebut, yaitu :

1. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia

dalam menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh

petugas kesehatan.

2. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu

lansia untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk

meningkatkan derajat kesehatan lansia.

3. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200

orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini

menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha

Karya.

4. Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit banyaknya

mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan (penyuluhan).

5. Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur sejauh mana

peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan.

54

Page 8: BAB IV

2. Analisis Permasalahan

a. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia dalam

menerima materi penyuluhan yang telah disampaikan oleh petugas

kesehatan.

a) Strength (kekuatan)

Dengan keterbatasan fungsi panca indera dari tiap-tiap anggota

posyandu lansia, maka akan membuat tenaga kesehatan untuk selalu

membuat inovasi-inovasi terbaru dan semenarik mungkin agar lebih

memudahkan dalam penyampaian informasi kesehatan yang

diberikan.

b) Weaknesses (kelemahan)

Keterbatasan fungsi panca indera pada sebagian lansia terkadang

berbeda-beda, sehingga pembuatan media promosi kesehatan

haruslah menarik dan mudah dimengerti untuk seluruh anggota

posyandu lansia.

c) Opportunity (peluang)

Puskesmas Wonorejo telah tersedia fasilitas-fasilitas yang

mendukung untuk membuat media semenark mungkin, seperti

LCD, dan laptop.

d) Threat (ancaman)

Tidak digunakannya alat Bantu bagi lansia yang memeiliki

keterbatasan dengan fungsi panca inderanya, makin menyulitkan

petugas kesehatan dalam menyampaikan promosi kesehatan

b. Peran serta dari masyarakat, terutama keluarga tiap anggota posyandu lansia

untuk selalu mendukung segala upaya yang berguna untuk meningkatkan

derajat kesehatan lansia.

a) Strength (kekuatan)

Dengan peran serta masyarakat, terutama keluarga di sekitar lansia

tersebut, secara tidak langsung akan meningkatkan semangat dan

harapan hidup bagi para lansia.

55

Page 9: BAB IV

b) Weaknesses (kelemahan)

Tidak banyak masyarakat dan keluarga yang memberikan perhatian

penuh terhadap anggota keluarga ataupun orang tuanya yang telah

berusia lanjut dengan berbagai alasan.

c) Opportunity (peluang)

Puskesmas Wonorejo menyediakan Berbagai program untuk

meningkatkan peran serta masyarakat

d) Threat (ancaman)

Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya hal ini.

c. Dari 1863 orang lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo, baru 200

orang lansia yang dibina dalam posyandu Werdha Karya, hal ini

menunjukan kurangnya promosi mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya.

a) Strength (kekuatan)

Walaupun jumlah keseluruhan anggota Posyandu Lansia Werdha

belum mencapai setengah dari jumlah lansia di wilayah kerja

Puskesmas Wonorejo, namun kegiatan Posyandu Lansia ini sangat

aktif, seperti kegiatan keagamaan, penyuluhna dan pemeriksaan

kesehatan, dan lain sebagainya.

b) Weaknesses (kelemahan)

Jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo cukup banyak

c) Opportunity (peluang)

Puskesmas Wonorejo sedang menjalankan berbagai program

promosi kesehatan untuk mempromosikan posyandu lansia Werdha

Karya.

d) Threat (ancaman)

Ada sebagian lansia yang lebih memilih berobat ke Dokter praktek,

sehingga hal ini menyulitkan dalam penyampaian informasi

mengenai Posyandu Lansia werdha Karya.

56

Page 10: BAB IV

d. Kenyamanan tempat posyandu lansia, yang juga sedikit banyaknya

mempengaruhi penyerapan materi promosi kesehatan (penyuluhan).

a) Strength (kekuatan)

Puskesmas Wonorejo memiliki ruangan yang cukup nyaman dan

luas untuk digunakan saat Posyandu Lansia.

b) Weaknesses (kelemahan)

Ruangan yang digunakan adalah ruangan serba guna yang terletak

di lantai II bangunan Puskesmas Wonorejo, sehingga terkadang hal

ini menyulitkan bagi para lansia yang hadir.

c) Opportunity (peluang)

Walaupun terletak di lantai II, ruangan ini memiliki fasilitas yang

lengkap seperti meja dan kursi yang sesuai dengan jumlah anggota

Posyandu Lansia Werdha Karya yang hadir.

d) Threat (ancaman)

untuk mengikuti kegiatan ini, lansia harus mendatangi puskesmas

Wonorejo. Dengan keterbatasan panca indera yang dimiliki oleh

para lansia maka diharapkan peran serta keluarga untuk membantu

mengakses terhadap pelayanan posyandu lansia yang bertempat di

Puskesmas Wonorejo.

e. Belum dilakukannya pre dan post test untuk mengukur sejauh mana

peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan penyuluhan.

a) Strength (kekuatan)

Dengan dilakukannya Pre dan post test, hal ini akan memudahkan

untuk mengukur seberapa besar peningkatan pengetahuan antara

sebelum dan sesudah diberi penyuluhan.

b) Weaknesses (kelemahan)

Kesulitan dalam melakukan Sosialisasi mengenai pre dan post test

saat penyuluhan, hal ini disebabkan karena belum terbiasanya

masyarakat melakukan pre dan post tes saat penyuluhan.

57

Page 11: BAB IV

c) Opportunity (peluang)

Berbagai metode dapat digunakan saat pre dan post test, agar

memudahkan masyarakat untuk melakukan ini. Contoh metode

yang dapat dilakukan yaitu “smile dan cemberut.”

d) Threat (ancaman)

masyarakat yang kurang bias diajak bekerja sama dalam

menjalankan program ini, contohnya saja masyarakat yang tidak

jujur dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

3. Penentuan Prioritas Masalah

a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas

masalah dari 5 masalah yang telah di identifikasi.

b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas masalah kesehatan pada

posyandu lansia, dilaksanakan hari Rabu, 22 April 2009 pukul 12.00-13.00

di Puskesmas Wonorejo.

c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam

menentukan prioritas masalah berkaitan dengan promosi kesehatan pada

posyandu lansia adalah menggunakan metode Hanlon Kualitatif. Penentuan

prioritas masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya :

58

Page 12: BAB IV

TABEL 7

Penentuan Prioritas Masalah Promosi Keseahatan

Pada Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo

Masalah yang dinilai

Dibandingkan dengan masalah

A B C D EHoriz

(+)A. Keterbatasan fungsi panca

indera tiap-tiap anggota posyandu lansia

A + + - + 3

B. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia

B - + - - 1

C. Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo

C - - - + 1

D. Kenyamanan tempat posyandu lansia

D + + + + 4

E. Belum dilakukannya pre dan post test saat melakukan penyuluhan.

E - - + - 1

Total Vertikal 1 2 4 - 3

Total Horizontal 3 1 1 4 1

Total 4 3 5 4 4

Prioritas Masalah III V I IV II

Beradasarkan tabel penentuan prioritas masalah diatas, maka dapat

diketahui prioritas masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di Puskesmas

Wonorejo adalah sebagai berikut :

1. Permasalahan Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya

sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 200 orang dari 1863 keseluruhan

jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo.

59

Page 13: BAB IV

2. Belum dilakukannya pre and post test saat melakukan penyuluhan.

3. Keterbatasan fungsi panca indera tiap-tiap anggota posyandu lansia.

4. Kenyamanan tempat posyandu lansia.

5. Peran serta masyarakat, terutama keluarga dari setiap anggota posyandu lansia

Hasil Kegiatan : hasil kegiatan dari penentuan prioritas masalah menggunakan

metode hanlon kualitatif yaitu, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi prioritas

masalah yaitu Promosi yang kurang mengenai Posyandu Lansia Werdha Karya

sehingga jumlah anggotanya hanya mencakup 189 orang dari 1863 keseluruhan

jumlah lansia di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo.

3. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah

a. Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah untuk menentukan prioritas

pemecahan masalah dari permasalahan yang menjadi prioritas pertama dan

kedua yang telah di ketahui dengan menggunakan metode hanlon kualitatif.

b. Pelaksanaan Kegiatan : Penentuan prioritas pemecahan masalah promosi

kesehatan pada posyandu lansia, dilaksanakan hari Kamis, 23 April 2009

pukul 12.00-13.00 di Puskesmas Wonorejo.

c. Metode pelaksanaan : Metode pelaksanaan yang di gunakan dalam

menentukan prioritas pemecahan masalah berkaitan dengan promosi

kesehatan pada posyandu lansia adalah menggunakan metode Carl.

Penentuan prioritas pemecahan masalah, dapat dilihat pada tabel di halaman

berikutnya :

Tabel 8

Alternatif Pemecahan Masalah I berdasarkan metode CARL

Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia

60

Page 14: BAB IV

Puskesmas Wonorejo

No Kegiatan C A R L Total Prioritas1. Meningkatkan frekuensi

promosi kesehatan, melalui metode penyuluhan pada lansia

7 7 8 6 2352 IV

2. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular tangga.

9 8 8 8 4608 I

3. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya.

8 8 9 7 4032 II

4. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan penayangan video.

8 8 8 7 3584 III

5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait dengan masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Dep. Agama, Dep. Sosial, dan lain sebagainya.

7 6 7 7 2058 V

Beradasarkan tabel penentuan prioritas pemecahan masalah diatas, maka dapat

diketahui prioritas pemecahan masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di

Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi

kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media papan ular

tangga.

2. Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam

kegiatan posyandu lansia Werdha Karya.

3. Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi

kesehatan, yaitu dengan penayangan video.

61

Page 15: BAB IV

4. Meningkatkan frekuensi promosi kesehatan, melalui metode penyuluhan pada

lansia

5. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program yang terkait

dengan masalah ini yaitu seperti Kelurahan, Departemen Agama, Departemen

Sosial, dan lain sebagainya

Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah I,

maka alternatif terpilih adalah menggunakan media semenarik mungkin dalam

melakukan promosi kesehatan, yaitu dengan simulasi game menggunakan media

papan ular tangga, membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk

bergabung dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya, dan juga

Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi kesehatan,

yaitu dengan penayangan video, serta meningkatkan promosi kesehatan melalui

penyuluhan.

Tabel 9

Alternatif Pemecahan Masalah II berdasarkan metode CARL

Untuk Promosi Kesehatan Pada Posyandu Lansia

Puskesmas Wonorejo

62

Page 16: BAB IV

No Kegiatan C A R L Total Prioritas1. Melakukan pre dan post test

dengan cara seluruh peserta penyuluhan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas yang telah disediakan.

9 8 7 7 3528 II

2. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.

9 8 8 7 4032 I

Beradasarkan tabel penentuan prioritas pemecahan masalah diatas, maka dapat

diketahui prioritas pemecahan masalah promosi keseahtan pada Posyandu Lansia di

Puskesmas Wonorejo adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk

jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.

2. Melakukan pre dan post test dengan cara seluruh peserta penyuluhan

menuliskan jawaban dari pertanyaan yang telah disampaikan di kertas

yang telah disediakan.

Hasil kegiatan : Setelah dilakukan prioritas dari alternatif pemecahan masalah II,

maka alternatif terpilih adalah dengan melakukan pre and post test dengan metode

smile, yaitu smile untuk jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.

C. Perencanaan Program Kesehatan

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan perencanaan program kesehatan adalah agar pelaksanaan

program promosi kesehatan tentang makanan sehat pada Posyandu lansia

dapat berjalan lancar.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan perencanaan program kesehatan di laksanakan pada tanggal 27

April 2009 pukul 11.30 – 12.00 WITA di Puskesmas Wonorejo.

63

Page 17: BAB IV

b. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan perencanaan program

kesehatan adalah menggunakan metode analisis SWOT, berikut analisis

SWOT dari beberapa kegiatan yang direncanakan:

1) Menggunakan media semenarik mungkin dalam melakukan promosi

kesehatan, yaitu dengan penayangan video tentang ajakan menjaga

kesehatan bagi para lansia.

a). Strength (kekuatan)

Video merupakan media yang sangat menarik dalam penyampaian

informasi kesehatan .

b) Weaknesses (kelemahan)

Penayangan video memerlukan sarana seperti LCD dan Laptop,

sehingga apabila tidak memiliki sarana ini akan susah untuk

direalisasikan.

c) Opportunity (peluang)

Tersedianya sarana seperti laptop dan LCD yang dimiliki oleh

Puskesmas Wonorejo untuk penayangan video ini.

d) Threat (ancaman)

Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian

informasi lewat video ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan,

dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan

memperjelas gambar dan tulisan pada video yang ditayangkan, serta

menambah efek audio (suara) dalam penayangannya.

2) Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di

Posyandu lansia

a) Strength (kekuatan)

64

Page 18: BAB IV

Penyuluhan merupakan metode yang biasa dilakukan dalam

promosi kesehatan, sehingga masyarakat sudah terbiasa dengan

metode ini.

b) Weaknesses (kelemahan)

Metode ini terkadang membosankan apabila tidak disertai dengan

media-media yang menarik seperti power point,dan lain sebagainya.

c) Opportunity (peluang)

Pihak Puskesmas Wonorejo telah menyediakan fasilitas LCD dan

laptop untuk menampilkan media power point saat penyuluhan.

d) Threat (ancaman)

Ketidak seimbangan anatara luas ruang penyuluhan dengan anggota

posyandu lansia yang hadir, serta materi penyuluhan yang

membosankan, dapat mempengaruhi efektifitas penyampaian

informasi penyuluhan, namun hal ini dapat diatasi dengan membuat

suasana saat penyuluhan lebih kondusif.

3) Menggunakan metode promosi kesehatan yaitu simulasi game dalam

bentuk media papan ular tangga kesehatan.

a) Strength (kekuatan) :

Metode simulasi game dalam bentuk permainan ular tangga

kesehatan sangat menarik, dan dengan dilakukannya permainan

seperti ini , maka suasana akan lebih interaktif, dan ini sangat

membantu dalam penyerapan informasi yang telah disampaikan.

b) Weaknesses (kelemahan) :

Pembuatan media berupa papan ular tangga cukup merepotkan,

namun hal ini dapat teratasi karena bahan-bahan dalam pembuatan

media papan ular tangga ini tidak memerlukan biaya yang mahal,

dan mudah didapatkan.

c) Opportunity (peluang) :

Dalam pembuatan media ular tangga ini, banyak dibantu oleh

teman-teman maupun pegawai Puskesmas Wonoejo.

d)Threat (ancaman) :

65

Page 19: BAB IV

Lansia malas untuk mengikuti kegiatan / permainan ini, namun ini

dapat teratasi dengan mahasiswa yang pandai membangkitkan

suasana agar menarik dan membangkitkan semangat para lansia.

4) melakukan pre dan post test dengan metode smile, yaitu smile untuk

jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak”.

a)Strength (kekuatan)

Melakulakn pre and post test dengan metode smile, yaitu smile untuk

jawaban “ya” dan cemberut untuk jawaban “tidak” akan mempermudah

dalam menilai sejauh mana peningkatan pengetahuan peserta

penyuluhan, terhadap materi yang telah disampaikan.

b) Weaknesses (kelemahan)

Metode ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga

penyuluh harus benar-benar menjelaskan secara terperinci mengenai

cara-cara pelaksanaannya.

c) Opportunity (peluang)

Bahan baku serta pembuatan media untuk metode pre and post test ini

sangat mudah didapatkan dan dilakukan.

d) Threat (ancaman)

Ketidak jujuran lansia dalam menjawab pertanyaan, akan

menimbulkan kesulitan dalam melakukan penilaian, namun hal ini

dapat diatasi dengan menyamakan persepsi mengenai materi

penyuluhan yang akan disampaikan.

5) Membuat poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung

dalam kegiatan posyandu lansia Werdha Karya

a) Strength (kekuatan)

66

Page 20: BAB IV

Poster merupakan media yang cukup efektif untuk mengajak lansia

yang sedang melakukan kunjungan ke Puskesmas Wonorejo untuk

bergabung dalam kelompok Posyandu lansia Werdha Karya, karena

poster ini akan ditempel di uang tunggu disekitar poli lansia.

b) Weaknesses (kelemahan)

Pembuatan poster cukup dirasa merepotkan, karena belum

menguasai teknik pembuatan poster, namun hal ini dapat diatasi

dengan melakukan latihan dalam pembuatan poster ini.

c) Opportunity (peluang)

Dana yang dikeluarkan untuk pembuatan poster ini relative murah.

d) Threat (ancaman)

Keterbatasan fungsi panca indera para lansia dalam penyampaian

informasi lewat poster ini, misalnya kesulitan dalam penglihatan,

dan kesulitan untuk membaca. Hal ini dapat diatasi dengan

memperjelas gambar dan tulisan pada poster.

Adapun Planning of Action dari kegiatan yang akan dilaksanakan, dapat

dilihat pada halaman berikutnya :

67

Page 21: BAB IV

TABEL 10 PLANNING OF ACTION II

No Kegiatan Sasaran Metode Pelaksana Sumber Biaya

Tempat IndikatorWaktu

Pelaksana-an

1. Penayangan video mengenai pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut.

Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda.

menggunakan media promosi keseahtan yaitu video

Lisa Swadaya peserta magang

Puskesmas Wonorejo

Keantusiasan dalam menyimak video yang ditayangkan, serta pernyataan - pernyataan yang terlontar saat penayangan video.

Sabtu, 2 Mei 2009

2. Penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya

Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda

- ceramah- tanya jawab

Lisa Swadaya peserta magang

Puskesmas wonorejo

- keantusiasan dalam menyimak materi yang disampaikan.

- suasana yang kondusif saat penyuluhan.

- peningkatan pengetahuan yang diketahui dengan pre dan post tes.

Sabtu, 2 Mei 2009

3. Mengadakan permainan ular tangga kesehatan.

Anggota posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda

Kerjasama team dengan membagi peserta menjadi 3 kelompok.

Lisa Swadaya peserta magang

Puskesmas Wonorejo

Keaktifan seluruh peserta dalam melakukan permainan, dan jawaban yang dipaparkan dari pertanyaan yang telah diberikan.

Sabtu, 2 Mei 2009

4. Melakukan Pre Anggota posyandu Metode Lisa Swadaya Puskesmas Peningkatan Sabtu, 2

68

Page 22: BAB IV

dan Post tes saat penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat di Posyandu Lansia Werdha Karya

lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo Samarinda yang hadir pada saat pelaksanaan program.

“smile” untuk jawaban ya. Serta “cemberut” untuk jawaban tidak.

peserta magang

Wonorejo pengetahuan yang dapat diketahui dari perbandingan jawaban “ya” pada saat sebelum dan setelah penyuluhan dilakukan.

Mei 2009

5. Pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya Puskesmas Wonorejo.

Lansia yang melakukan kunjungan untuk memeriksakan kesehatan dan sedang menunggu di ruang tunggu sekitar poli lansia.

- penempelan di ruang tunggu sekitar poli lansia.

Lisa Swadaya peserta magang

Puskesmas wonorejo

Poster dapat ditempelkan di ruang tunggu poli lansia Puskesmas Wonorejo.

Senin, 18 Mei 2009

69

Page 23: BAB IV

D. Pelaksanaan Program Kesehatan di Posyandu Lansia Puskesmas Wonorejo

a. Penayangan Video Tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan di Usia

Lanjut

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan ini agar para lansia senantiasa menjaga kesehatan

mereka. Digunakannya media berupa video agar penyampaian lebih

menarik dan lebih mudah tersampaikan, karena mengingat keterbatasan

fungsi panca indera lansia.

b. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan ini yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya.

c. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Wonorejo pada tanggal 2

Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.30 – 10.35 WITA dengan jumlah

peserta sebanyak 47 orang.

2. Metode Pelaksanaan

Video yang telah disiapkan ditayangkan melalui LCD.

3. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan ini adalah Lisa Wahidatul

Oktaviani.

4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penayangan video tentang

pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut ini adalah sebagai

berikut :

70

Page 24: BAB IV

a. Laptop

b. LCD

c. Evaluasi Kegiatan

Penayangan video ini berjalan dengan lancar, namun terdapat sedikit

kendala, yaitu belum terhubung dengan baik antara laptop dengan speaker,

sehingga audio sedikit terhambat, namun hal ini terjadi hanya saat di awal

penayangan video ini.

b. Melakukan penyuluhan mengenai pengkonsumsian makanan sehat di

Posyandu lansia Werdha Karya Puskesms Wonorejo

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan dari Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan

sehat di posyandu lansia ini adalah agar lansia dapat lebih menjaga

kesehatan dengan mengkonsumsi makanan sehat yang telah dianjurkan

dan disesuaikan dengan zat gizi yang dibutuhkan, serta penyakit yang

telah diderita.

b. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat ini

yaitu anggota posyandu lansia Werdha Karya.

c. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat

Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat dilaksanakan di

Puskesmas Wonorejo. Penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 2

Mei 2009, tepatnya pada pukul 10.35 – 11.10 WITA dengan jumlah

peserta sebanyak 47orang.

71

Page 25: BAB IV

2. Metode Pelaksanaan Penyuluhan

Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan dengan metode diskusi

kelompok besar. Adapun materi penyuluhan yang diberikan yaitu

mengenai makanan sehat untuk lansia serta 13 pesan dasar gizi.

3. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang

pengkonsumsian makanan sehat yaitu:

1) Penyaji : Lisa Wahidatul Oktaviani

2) Moderator : Rika Ovalia Dinata

3) Operator : Aditya Rukmana

4) Dokumentasi : Nur Fitriyani

4. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pelaksanaan Penyuluhan Tentang DBD

sebagai berikut :

a. Laptop dan LCD

b. Note Book

c. Daftar hadir

d. Evaluasi Kegiatan

Penyuluhan tentang pengkonsumsian makanan sehat yang

dilaksanakan di puskesmas Wonorejo dihadiri oleh 47 orang.

Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3 pertanyaan yang

sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan berlangsung,

72

Page 26: BAB IV

sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau mengerti dari

pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah dilakukan

penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan kedua

sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan

setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga

sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan

setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang.

Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini

dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan

apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut

(untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan

ditanyakan).

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penyuluhan yaitu saat

persiapan media penyuluhan, yaitu speaker yang tidak dapat

mengeluarkan audio yang telah disiapkan, namun akhirnya hal ini dapat

diperbaiki, sehingga audio dapat keluar sesuai dengan apa yang

diinginkan.

c. Mengadakan Permainan Ular Tangga Kesehatan

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan Permainan Ular Tangga Kesehatan yaitu sebagai salah

satu metode promosi kesehatan yang dinilai cukup efektif dalam

penyampaian informasi, karena dalam permainan ini peserta dituntut

73

Page 27: BAB IV

aktif. Permainan ini pun dapat menjadi sarana untuk mengetahui

pengetahuan peserta tentang kesehatan.

b. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan dari Permainan Ular Tangga Kesehatan ini yaitu

anggota posyandu lansia Werdha Karya.

c. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat

Permainan ular tangga kesehatan ini dilaksanakan di Puskesmas

Wonorejo. Permainan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2009,

tepatnya pada pukul 11.00 – 11.20 WITA dengan jumlah peserta

sebanyak 47 orang, dan dibagi menjadi 3 kelompok.

2. Metode Pelaksanaan Permainan

Metode pelaksanaannya yaitu keseluruhan anggota posyandu lansia

Werdha Karya dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diberi

kesempatan untuk melempar dadu yang telah disediakan, angka yang

terdapat pada dadu yang telah di lempar menentukan di nomor

berapa kelompok tersebut akan berhenti. Apabila kelompok tersebut

berhenti pada nomor yang terdapat gambar tangga, maka kelompok

tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan dapat di jawab

maka kelompok tersebut dapat naik ke nomor yang telah

dihubungkan dengan tangga tersebut, apabila kelompok tersebut

tidak dapat menjawab, maka kelompok tersebut tidak melangkah ke

74

Page 28: BAB IV

nomor manapun sampai dadu di lempar kembali. Dan apabila

kelompok tersebut berhenti pada nomor yang terdapat gambar ular,

maka kelompok tersebut akan di beri pertanyaan, apabila pertanyaan

dapat di jawab maka kelompok tersebut tetap pada nomornya,

namun apabila kelompok tersebut tidak dapat menjawab, maka

kelompok tersebut akan turun ke nomor yang telah ditentukan.

3. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Penanggung jawab pelaksanaan dari permainan ular tangga

kesehatan ini adalah : Lisa wahidatul Oktaviani

4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan permainan ular

tangga kesehatan ini adalah sebagai berikut :

a. Kardus

b. printer

c. laptop

d. kertas HVS A4

e. spidol

f. lem kertas

g. gunting

e. Evaluasi Kegiatan

Permainan ular tangga kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas

Wonorejo dihadiri oleh 47 orang. Permainan ini sangat berjalan dengan

75

Page 29: BAB IV

lancar, dan para anggota permainan ini pun sangat antusias dalam

melakukannya, dan mengikuti peraturan permainan.

Selain dengan membuat media (papan ular tangga) semenarik

mungkin, untuk meningkatkan antusias anggota posyandu lansia dalam

mengikuti permainan ini, disediakan pula hadiah bagi juara I, II, dan III.

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan permainan

ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan permainan

kepada para anggota posyandu lansia.

d. Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang Pengkonsumsian

Makanan Sehat di Posyandu Lansia

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan Melakukan Pre dan Post Test Saat Penyuluhan Tentang

Pengkonsumsian Makanan Sehat di Posyandu Lansia ini adalah agar

dapat mengukur sejauh mana peningkatan pengetahuan lansia setelah

mendapatkan penyuluhan ini.

b. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pre dan post test saat penyuluhan tentang

pengkonsumsian makanan sehat ini yaitu anggota posyandu lansia

Werdha Karya.

c. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat

Pre and post test ini dilakukan di Puskesmas Wonorejo, yaitu pada

saat sebelum dan sesudah materi penyuluhan disampaikan.

2. Metode Pelaksanaan Penyuluhan

76

Page 30: BAB IV

Sebelum materi penyuluhan disampaikan, pemateri memberikan 3

pertanyaan kepada seluruh peserta yang hadir, dan apabila jawaban

ya maka peserta mengumpulkan gambar ‘smile’ sedangkan apabila

jawaban tidak, maka peserta mengumpulkan gambar ‘cemberut’. Hal

serupa dilakukan pula saat materi penyuluhan telah disampaikan,

setelah itu jawaban saat sebelum dan setelah penyuluhan

dibandingkan, maka dapat diketahui apakah terdapat peningkatan

pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Pertanyaan harus seputar

materi yang akan disampaikan.

3. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Penanggung jawab pelaksanaan Penyuluhan tentang

pengkonsumsian makanan sehat yaitu Lisa Wahidatul Oktaviani

4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pre and post test

ini adalah potongan kertas yang bergambar ’smile’ dan ’cemberut’

f. Evaluasi Kegiatan

Meningkatnya pengetahuan peserta dapat diukur melalui 3

pertanyaan yang sama yang disampaikan sebelum dan setelah penyuluhan

berlangsung, sebelum penyuluhan berlangsung yang mengetahui atau

mengerti dari pertanyaan yang diajukan hanya 22 orang dan setelah

dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 45 orang , pada pertanyaan

kedua sebelum dilakukan penyuluhan yang mengerti sebanyak 4 orang dan

setelah dilakukan penyuluhan sebanyak 44 orang, pada pertanyaan ketiga

77

Page 31: BAB IV

sebelum dilakukan pertanyaan yang mengerti sebanyak 27 orang dan

setelah penyuluhan yang mengerti sebanyak 47 orang.

Cara ukur keberhasilan dalam pelaksanaan program penyuluhan ini

dengan mengunakan gambar smile ( untuk jawaban ya / mengerti dengan

apa yang telah disampaikan dan ditanyakan), sedangkan gambar cemberut

(untuk jawaban tidak mengerti dengan apa yang telah disampaikan dan

ditanyakan).

Setelah dilakukan pre and post test maka dapat diketahui bahwa

terjadi peningkatan pengetahuan anggota posyandu lansia, hal ini dapat

terlihat dari bertambahnya jawaban ‘ya’ setelah dilakukan penyuluhan.

Tidak terdapat kendala yang berarti dalam pelaksanaan pre and post

test ini, hanya terdapat sedikit kendala dalam menjelaskan aturan

pelaksanaannya kepada para anggota posyandu lansia.

e. Pembuatan Poster Yang Berisi Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung

Dalam Kelompok Posyandu Lansia Werdha Karya.

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan pembuatan poster yang berisi ajakan bagi para lansia untuk

bergabung dalam kelompok posyandu lansia Werdha Karya adalah agar

cakupan jumlah anggota posyandu lansia semakin meningkat, karena

banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh apabila seluruh lansia yang

berobat di Puskesmas mengetahui adanya Posyandu Lansia, dan

mengikuti kegiatan-kegiatan yang terdapat didalamnya, namun masih

banyak lansia yang belum mengetahui adanya posyandu lansia ini.

78

Page 32: BAB IV

b. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembuatan poster ini adalah lansia yang berobat ke

Puskesmas Wonorejo, karena poster ini akan di tempel di ruang tunggu

untuk poli lansia Puskesmas Wonorejo.

c. Pelaksanaan Kegiatan

1. Waktu dan Tempat

Poster ini di berikan pada hari Rabu, 20 Mei 2009 di Puskesmas

Wonorejo.

2. Metode Pelaksanaan

Pembuatan poster dilakukan di rumah, dengan menggunakan media

kertas photo sebanyak 4 lembar, yang kemudian kertas photo ini

disusun menjadi satu, sehingga ukuran menjadi besar. Kemudian

keesokan harinya, poster yang telah dibuat di berikan pada petugas

puskesmas yang menangani Posyandu Lansia Werdha karya untuk

ditempelkan.

3. Penanggung Jawab Pelaksanaan

Penanggung jawab pelaksanaan Pembuatan Poster Yang Berisi

Ajakan Bagi Para lansia Untuk Bergabung Dalam Kelompok

Posyandu Lansia Werdha Karya adalah Lisa Wahidatul Oktaviani

4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan poster ini adalah

Kertas Photo, isolasi dua sisi, printer, dan laptop.

79

Page 33: BAB IV

g. Evaluasi Kegiatan

Dalam pembuatan poster ini tidak ada kendala yang berarti, hanya saja

pada awal proses pembuatannnya cukup rumit, karena sebelumnya tidak

pernah melakukan hal ini. Namun akhirnya semua itu dapat diatasi dengan

terus berusaha hingga proses akhir pembuatan.

80