BAB IV

19
BAB IV PENGAMATAN TEKNIS DI LAPANGAN SELAMA KEGIATAN PEMBORAN DAN PELEDAKAN 4.1. Pengamatan Selama Pemboran Selama melakukan kegiatan pengamatan pemboran selama di lapangan pemboran dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 13 Agustus 2012 sebagai berikut dengan jumlah ledak seluruhnya 725 lubang ledak : 4.1.1. Prepare Clean Up Drilling Location Prepare clean up lokasi selama pengamatan dilakukan pada Pit Paringguling 4 tepatnya pada blok utara dan selatan. Prepare Clean Up Drilling Location ini menggunakan 1 buah unit Dozer Komatsu 7G dan 1 buah unit Bulldozer Komatsu 375A. 52

Transcript of BAB IV

Page 1: BAB IV

BAB IV

PENGAMATAN TEKNIS DI LAPANGAN SELAMA

KEGIATAN PEMBORAN DAN PELEDAKAN

4.1. Pengamatan Selama Pemboran

Selama melakukan kegiatan pengamatan pemboran selama di lapangan

pemboran dari tanggal 1 Agustus sampai dengan 13 Agustus 2012 sebagai

berikut dengan jumlah ledak seluruhnya 725 lubang ledak :

4.1.1. Prepare Clean Up Drilling Location

Prepare clean up lokasi selama pengamatan dilakukan pada Pit

Paringguling 4 tepatnya pada blok utara dan selatan. Prepare Clean

Up Drilling Location ini menggunakan 1 buah unit Dozer Komatsu

7G dan 1 buah unit Bulldozer Komatsu 375A.

52

Page 2: BAB IV

Gambar 4.1. Bulldozer Komatsu 375A melakukan Prepare Clean Up

Location Drilling (Ripping dan Dozing).

4.1.2. Marking Area

Penandaan titik lubang ledak dengan method triangle point

sebagai acuan akan dilakukannya pemboran sehingga memudahkan

operator dalam melakukan kegiatan pemboran lubang ledak.

53

Page 3: BAB IV

Gambar 4.2. Rambu Peringatan Lokasi Pemboran untuk Lubang

Ledak.

4.1.3. Drill Design/Geometri Pemboran

Pembuatan drill design/geometri pemboran ini menggunakan

pola Staggered Pattern dengan geometri pemboran yang diamati di

lapangan sebagai berikut :

Space : 5.8 m

Burden : 5.8 m

Depth : 5.5 m

Diameter Hole (Dry Hole) : 5"

Diameter Hole (Wet Hole) : 4" sampai dengan 4.2"

Pembuatan Drill Design/Geometri Pemboran ini memudahkan

operator drilling untuk melakukan kegiatan pemboran sesuai dengan

drill design yang telah dibuat oleh Group Leader (GL) Drill Blast

PT. Saptaindra Sejati Job Site PT. Sumber Kurnia Buana.

4.1.4. Drilling Operation

54

Page 4: BAB IV

Pengoperasian pemboran dilaksanakan oleh operator

pemboran dari PT. MARTON dengan mengikuti Drill

Design/Geometri Pemboran dari Group Leader Drill Blast dengan

jumlah lubang yang telah ditetapkan sesuai dengan kesepakatan

ataupun juga adanya penambahan jumlah lubang ledak sehingga

pemboran dapat dilakukan per baris/row yang dimana terutama row

yang dekat dengan free face/area bebas dan selanjutnya pada

baris/row berikutnya tapi terkadang pemboran tidak dilakukan sesuai

dengan prosedur sebagai contoh pemboran tidak dilakukan pada

baris/row pertama pada free face.

55

Page 5: BAB IV

Gambar 4.3.. Unit Bor Junjin 1300 SD - E sedang melakukan

Pemboran Lubang Ledak pada Blok Utara pada

PRG-4.

Gambar 4.4. Mata Bor " Button Bit" diameter 5".

4.1.5. Pengecekan Kedalaman Lubang

56

Page 6: BAB IV

Pengecekan kedalaman lubang ini untuk mengetahui

kedalaman lubang ledak yang telah dibor dan mengetahui keadaan

lubang ledak jika terdapat lubang ledak yang basah (wet hole)

maupun lubang ledak yang kering (dry hole). Pengecekan lubang

ledak/sounding ini dilakukan oleh Checker dan crew drill.

Pengecekan lubang ledak atau sounding ini menggunakan meteran

serta sebuah Pita orange yang bertuliskan 5.5K yang dimana artinya

angka 5.5 itu kedalamannya 5.5 m sedangkan untuk K itu

menyatakan bahwa lubang itu dalam keadaan kering dan 5.5B yang

dimana artinya angka 5.5 itu kedalamannya 5.5 m sedangkan untuk

B itu menyatakan bahwa lubang itu dalam keadaan basah.

57

Page 7: BAB IV

Gambar 4.5 Lubak Ledak Dalam Keadaan Kering (Dry Hole).

Gambar 4.6. Lubang Ledak Dalam Keadaan Basah (Wet Hole).

4.1.6. Perhitungan Volume Pemboran

58

Page 8: BAB IV

Setelah pengecekan kedalaman lubang ledak maka adanya

perhitungan untuk volume setara kedalaman lubang ledak sebagai

(sounding) sebagai berikut

Secara Actual Volume Sounding :B x S x Krata-rata x n

Keterangan :

B : Burden.

S : Space.

K : Kedalaman Lubang.

Krata-rata : Kedalaman Lubang rata-rata.

n : Jumlah banyaknya lubang.

Perhitungan Volume Setara dapat dilihat Tabel 4.1. Volume Setara

Pemboran pada halaman berikutnya

Tabel 4.1. Volume Setara Pemboran

59

Tgl Jumlah

Lubang

Burden

(m)

Space

(m)

Kedalama

n

rata-rata

lubang

(m)

Volume

m3

1/8/2012 50 5.8 5.8 5.25 8831

4/8/2012 107 5.8 5.8 5.48 19725

6/8/2012 70 5.8 5.8 4.94 11633

7/8/2012 71 5.8 5.8 4.53 10820

8/8/2012 107 5.8 5.8 4.8 17278

10/8/2012 108 5.8 5.8 4.9 17802

11/8/2012 60 5.8 5.8 5.18 10455

12/08/2012 80 5.8 5.8 4.83 12988

13/8/2012 72 5.8 5.8 4.7 11384

Page 9: BAB IV

4.2. Pengamatan Selama Peledakan

Setelah kegiatan pemboran selesai maka dilanjutkan dengan kegiatan

peledakan dari pra sampai dengan pasca peledakan. ditangani langsung oleh

PT. DAHANA. Dari kegiatan pengisian, perangkaian, pengecekan dan

setelah pasca blasting. Adapun hasil pengamatan dari semua peralatan dan

perlengkapan peledakan sebagai berikut :

4.2.1. Electric Detonator

Detonator yang dipakai pada blasting ini menggunakan

Detonator listrik MSD 3m Del. Ex. India.

4.2.2. Ammonium Nitrate

Ammonium Nitrate sekali ini menggunakan Ammonium Nitrate

Prilled eks. China @25 kg.

4.2.3. In Hole Delay

Waktu tunda yang digunakan untuk dalam lubang (In Hole

Delay) menggunakan Dayadet Benchmaster Lw. 6 meter, 500 ms. Ex

Dahana.

4.2.4. Dinamit/Dayagel

Dinamit/Dayagel yang digunakan oleh PT. DAHANA yaitu

Dayagel Magnum 50 mm @500 gr ex. Dahana tetapi dilapangan

60

Page 10: BAB IV

selama melakukan pengamatan PT. DAHANA hanya menggunakan

0.25 kg.

4.2.5. Surface Delay/TLD

Surface delay/TLD yang sering digunakan oleh PT. DAHANA

sebagai berikut :

Ez Trunkline TLD 6 M 25 MS ex. TK/USA.

Ez. Trunkline TLD 6 M 67 MS ex. TL/USA.

Dayadet Trunkmaster 6 Mtr, 75 MS. Ex Dahana.

Dayadet Trunkmster 6 Mtr, 100 MS. Ex Dahana.

Gambar 4.7. Detonator Nonel 500 MS

61

Page 11: BAB IV

Gambar 4.8. Dayagel Magnum @500 gr buatan DAHANA.

Gambar 4.9. Ammonium Nitrate @25 kg Prilled Ex China

(campuran perbandingan AN : FO = 94.5% : 5.5% oleh

pihak PT. DAHANA).

62

Page 12: BAB IV

Gambar 4.10. Plastic Linier dengan diameter 4" sampai dengan 4.2"

digunakan pada lubang ledak basah (Wet Hole).

4.2.6. Pipa

Pipa ini digunakan saat pengisian charging bahan peledak dan

stemming.

4.2.7. Cangkul

Cangkul digunakan untuk memudahkan dalam penutupan

stemming menggunakan sisa-sisa cutting bor.

4.2.8. Blasting Machine

Alat pemicu peledakan listrik menggunakan Blasting Machine

yang dimana mempunyai fungsi sebagai penyuplai energi listrik

yang cukup pada sistem peledakan listrik.

63

Page 13: BAB IV

Gambar 4.11 Blasting Machine (Model CD1000-9J, Serial No.

1299).

4.2.9. Geometri Peledakan

Geometri peledakan yang digunakan dalam blast design sesuai

dengan ketetapan sebagai berikut :

Space : 5.8 m

Burden : 5.8 m

Average Depth : 5.5 m

Diameter Hole (Dry Hole) : 5"

Diameter Hole (Wet Hole) : 4" sampai dengan 4.2"

4.2.1. Perhitungan Volume Peledakan dan Powder Factor serta Volume

Fragmentasi

Perhitungan volume peledakan (Bank) dan powder factor

selama pelaksanaan kegiatan blasting dari tanggal 1 Agustus sampai

dengan 13 Agustus 2012 dengan menggunakan rumus dibawah ini :

Powder Factor= Jumlah Bahan PeledakJumlah Volume yangdiledakan

Volume = burden x space x Kedalaman rata-rata x Jumlah lubang

Setelah kegiatan peledakan dilakukan maka perlu melihat hasil

fragmentasi. Volume fragmentasi dapat dilakukan perhitungan

dengan melakukan kontak secara visual (melihat dengan sekilas

64

Page 14: BAB IV

pandangan mata atau melalui media foto).Perhitungan untuk volume

fragmentasi daopat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Volume Fragmentasi=Volume Blasting /n % dimana

nilai n itu faktor berai sehingga material fragmentasi dalam keadaan

loose (LCM) pada rumus tersebut menyatakan bahwa ukuran dari

boulder hasil blasting dengan kriteria ukuran sebagai berikut :

Ukuran 1 - 21 cm.

Ukuran 21 - 40 cm.

Ukuran 41 - 60 cm.

Ukuran 61 - 80 cm.

Ukuran 81 - 100 cm.

Ukuran >101 cm.

65

Page 15: BAB IV

Gambar 4.12. Free Face Sebelum Peledakan

66

Page 16: BAB IV

Gambar 4.13. Free Face Sesudah Peledakan.

67