Bab iv

20
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu tes dan observasi, yang digunakan untuk menganalisis lebih lanjut tentang kemampuan dalam mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya melalui model cooperative learning type Jigsaw pada siswa kelas IX-C SMP Negeri 2 Balerejo Madiun. Hasil Penelitian ini menggunakan 3 siklus, pada masing-masing siklus ditampilkan mengenai pelaksanaan model cooperative learning type Jigsaw dalam proses pembelajaran mengapresiasi karya sastra cerita wayang dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. 1. Siklus Pertama a. Perencanaan Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah : 1) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. 45

Transcript of Bab iv

Page 1: Bab iv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan dengan

menggunakan teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data

sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, yaitu tes dan observasi, yang

digunakan untuk menganalisis lebih lanjut tentang kemampuan dalam

mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya

melalui model cooperative learning type Jigsaw pada siswa kelas IX-C SMP

Negeri 2 Balerejo Madiun.

Hasil Penelitian ini menggunakan 3 siklus, pada masing-masing siklus

ditampilkan mengenai pelaksanaan model cooperative learning type Jigsaw

dalam proses pembelajaran mengapresiasi karya sastra cerita wayang dari unsur

intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan

Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan

adalah :

1) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik

segi

tokoh, setting dan gaya.

45

Page 2: Bab iv

2) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh

dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita

wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita

wayang .

3) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

tiap kelompok beranggotakan 4 orang siswa dan diberi sebuah cerita

wayang untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan

gaya b) siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan

unsur intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan

model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.

4) Instrumen penelitian : tes ,dan observasi

b. Pelaksanaan

1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang

.

2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang

siswa.

3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang dan

permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.

4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada

hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .

46

Page 3: Bab iv

5) Masing-masing siswa mengelompokkan diri sesuai dengan

permasalahannya.

6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok

asal.

7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.

8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.

9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.

Adapun nilai siswa dalam siklus I ini dapat ditunjukkan dalam tabel

berikut :

Tabel 1

Nilai Siswa dalam Siklus 1

NO. NamaNilai

Tes Siklus I1 Anisa Dwi Mei Sasvita 602 Davik Setia Ardi 653 Didik Riswanto 604 Dwi Haryanti 705 Dwi Wahyunugroho 606 Dyah Untari 657 Ema Kurniawati 658 Heri Cahyono 609 Irfan Susanto 7510 Rekma Arum Warsito 7511 Umi Sarofah 7012 Widyakartikasari 6013 Yogi Trihanggoro 6014 Yunita Setianingrum 6515 Dedi Pratama 6016 Depy Ratna Sulistiyowati 6017 Desta Dwi Prasetya 7018 Esma Rizki Aditya P 75

47

Page 4: Bab iv

19 Esmindari 6020 Johan Angga Saputra 7021 Ricky Darwanto 6522 Rika Fatmawati 8023 Uswatun Umi Kholbibah 8024 Rama Aifama 7525 Rika Naristian 7026 Sunarti 8027 Ulin Eka Purnamawati 6528 Zain Mutaqin 6029 Anjar Ika Yuliana C L 7030 Diah Ayu Nurmalasari 70

Jumlah 2020Rata-rata 67.34

Dari tabel 1 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :

M = ∑ X N

= 2020 = 67,34 30

Keterangan : M = Mean ( rata-rata )

X = Jumlah nilai yang diperoleh

N = Jumlah sampel

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 67,34

dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 80. Jumlah siswa yang mendapat

nilai 70 ke atas adalah 14 orang siswa yang berarti 46,67 % dari sejumlah 30

48

Page 5: Bab iv

orang siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang telah

diberikan.

Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai

70 ke atas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2

Data Frekuensi Hasil Tes Siklus I

NO. NILAI FREKUENSI PROSENTASE KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5.

80 75 70 65 60

3 4 7 6 10

10 % 13,34% 23,34 % 20% 33,32 %

BaikBaikBaik

CukupCukup

TOTAL : 30 100 %

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam

proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan

terhadap dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning

type Jigsaw selama mengapresiasi cerita wayang .

Dari hasil evaluasi diketahui keefektifan model pembelajaran

cooperative learning type Jigsaw yang telah disusun, untuk memperbaiki

akan diberikan pada siklus II . Selain itu hasil observasi juga memberikan

49

Page 6: Bab iv

petunjuk apakah pengajaran remidi perlu dilakukan pada akhir siklus II.

Adapun hasil observasi pada siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut :

Tabel 3

Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus I

No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan1 2 3 4

1. Mengapresiasi cerita wayang

v 1=kurang (40-50)2=cukup (55-69)3=baik (70-84)4=sangat baik (85-100)

2. Kedisiplinan v3. Keaktifan v4. Semangat v

Dari data observasi di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa

dalam mengapresiasi cerita wayang masih berada pada kriteria cukup. Siswa

terlihat kurang semangat dan kurang aktif dalam kegiatan diskusi.

d. Refleksi

Dalam pembelajaran siklus I , konsep-konsep yang diajarkan

teridentifikasi sebagian . Pemahaman tentang mengapresiasi cerita wayang

dari

unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya melalui model cooperative

learning type Jigsaw banyak mengalami hambatan, diantaranya disebabkan:

1) Instruksi guru dalam memberi tugas kepada kelompok kurang jelas,

sehingga siswa masih banyak yang kebingungan dalam mengerjakan

tugas.

50

Page 7: Bab iv

2) Penyebaran anak-anak pandai tidak merata dalam setiap kelompok. Hal

ini disebabkan pembagian kelompok diatur secara acak.

3) Kegiatan diskusi belum lancar, karena hanya didominasi oleh siswa-

siswa tertentu sehingga kerjasama kelompok relatif kurang.

4) Waktu kurang cukup bagi siswa untuk memahami isi dari cerita wayang

yang dibagikan secara mendadak.

5) Pada saat representasi hasil diskusi tanggapan dari kelompok lain masih

kurang sehingga tampak kaku dan kurang efektif.

Dengan asumsi kurang efektif dalam proses belajar mengajar yang

meliputi 5 faktor tersebut, maka hal ini diperbaiki pada siklus II.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan

Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan

adalah :

1) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik

segi tokoh, setting dan gaya.

2) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh

dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita

wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita

wayang .

51

Page 8: Bab iv

3) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

tiap kelompok beranggotakan 4 siswa dan diberi sebuah cerita wayang

untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya b)

siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan unsur

intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan model

pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.

4) Instrumen penelitian : tes, dan observasi

b. Pelaksanaan

1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang.

2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang

siswa.

3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang dan

permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.

4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada

hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .

5) Masing-masing siswa mengelompokkan diri sesuai dengan

permasalahannya.

6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok

asal.

7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.

8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.

52

Page 9: Bab iv

9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.

Adapun nilai siswa dalam siklus II ini dapat ditunjukkan dalam tabel

berikut :

Tabel 4 Nilai Siswa dalam Siklus II

NO. NamaNilai

Tes Siklus 21 Anisa Dwi Mei Sasvita 702 Davik Setia Ardi 703 Didik Riswanto 704 Dwi Haryanti 755 Dwi Wahyunugroho 656 Dyah Untari 707 Ema Kurniawati 758 Heri Cahyono 609 Irfan Susanto 7510 Rekma Arum Warsito 6511 Umi Sarofah 7512 Widyakartikasari 6513 Yogi Trihanggoro 6014 Yunita Setianingrum 7015 Dedi Pratama 6516 Depy Ratna Sulistiyowati 7017 Desta Dwi Prasetya 7518 Esma Rizki Aditya P 7019 Esmindari 7520 Johan Angga Saputra 7521 Ricky Darwanto 7022 Rika Fatmawati 9023 Uswatun Umi Kholbibah 8524 Rama Aifama 7025 Rika Naristian 7526 Sunarti 7527 Ulin Eka Purnamawati 7028 Zain Mutaqin 7529 Anjar Ika Yuliana C L 8030 Diah Ayu Nurmalasari 85

Jumlah 2170

53

Page 10: Bab iv

Rata-rata 72.34

Dari tabel 3 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :

M = ∑ X N

= 2170 = 72,34 30

Keterangan : M = Mean ( rata-rata)

X = Jumlah nilai yang diperoleh

N = Jumlah sampel

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 72,34

dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mendapat

nilai 70 ke atas ada 24 orang siswa, yang berarti 80 % dari sejmlah 30 orang

siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang telah diberikan.

Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai

70 ke atas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5

Data Frekuensi hasil Tes Siklus II

NO. NILAI FREKUENSI PROSENTASE KETERANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.

90 85 80 75 70 65

12110104

3,34 % 6,67 % 3,34% 33,34 % 33,34% 14,60%

Sangat baik Sangat baik Baik Baik Baik Cukup

54

Page 11: Bab iv

7. 60 2 6,67 % CukupTOTAL: 30 100 %

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam

proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan terhadap

dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw

selama mengapresiasi cerita wayang, begitu juga keaktifan anggota kelompok

dalam menyelesaikan tugas, peningkatan kemampuan pada setiap kelompok,

peningkatan minat siswa terhadap sastra dalam mengapresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. Adapun hasil observasi dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6

Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus II

No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan1 2 3 4

1. Mengapresiasi cerita wayang

v 1=kurang (40-50)2=cukup (55-69)3=baik (70-84)4=sangat baik (85-100)

2. Kedisiplinan v3. Keaktifan v4. Semangat v

55

Page 12: Bab iv

Dari data observasi di atas menunjukkan bahwa siswa terlihat

semangat dalam mengikuti pelajaran. Hampir semua siswa sudah berusaha ,

namun masih ada siswa yang mengalami kesulitan.

d.Refleksi

Pada siklus II proses kegiatan belajar mengajar sudah lebih baik dari

siklus I hal ini disebabkan kelemahan-kelemahan pada siklus I sudah

diperbaiki antara lain :

1) Penyebaran anak disesuaikan dengan kemampuan anak dalam kelas

tersebut.

2) Kelompok siswa diperbaiki dengan pengertian penyebaran heterogen.

3) Materi bahan bacaan cerita wayang diberikan lebih awal sehingga siswa

lebih siap dalam proses belajar mengajar.

3. Siklus Ketiga

a. Perencanaan

Pada tahap proses perencanaan ini, langkah-langkah yang dilakukan

adalah :

5) Topik pembelajaran : mengapresiasi cerita wayang dari unsur intrinsik

segi tokoh, setting dan gaya.

56

Page 13: Bab iv

6) Tujuan pembelajaran : a) siswa mampu menemukan karakter tokoh

dalam cerita wayang b) siswa dapat menemukan setting dalam cerita

wayang c) siswa dapat menemukan gaya yang digunakan dalam cerita

wayang .

7) Skenario pembelajaran : a) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

tiap kelompok beranggotakan 4 siswa dan diberi sebuah cerita wayang

untuk diapresiasi dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya b)

siswa berdiskusi untuk menemukan jawaban permasalahan unsur

intrinsik cerita wayang dari segi tokoh, setting dan gaya dengan model

pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.

8) Instrumen penelitian : tes , observasi dan angket

b. Pelaksanaan

1) Guru memberikan langkah-langkah dalam mengapresiasi cerita wayang.

2) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang

siswa.

3) Dalam satu kelompok tersebut diberi sebuah cerita wayang dan

permasalahan yang ada hubungannya dengan apresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya.

4) Tiap anggota kelompok mendapatkan satu pertanyaan yang ada

hubungannya dengan tokoh, setting dan gaya dalam cerita wayang .

5) Masing-masing siswa mengelompokkan diri sesuai dengan

permasalahannya.

57

Page 14: Bab iv

6) Setelah menemukan jawaban kemudian bergabung lagi pada kelompok

asal.

7) Setiap kelompok diminta untuk mengungkapkan hasil pembahasannya.

8) Guru memberikan penekanan dan kesimpulan pada akhir diskusi.

9) Guru memberikan tes tertulis pada setiap anak.

Adapun nilai siswa dalam siklus III ini dapat ditunjukkan dalam

tabel berikut :

Tabel 7

Nilai Siswa dalam Siklus III

NO.Nama

NilaiTes Siklus 3

1 Anisa Dwi Mei Sasvita 902 Davik Setia Ardi 703 Didik Riswanto 804 Dwi Haryanti 905 Dwi Wahyunugroho 806 Dyah Untari 707 Ema Kurniawati 808 Heri Cahyono 709 Irfan Susanto 8010 Rekma Arum Warsito 7011 Umi Sarofah 6012 Widyakartikasari 8013 Yogi Trihanggoro 8014 Yunita Setianingrum 9015 Dedi Pratama 7016 Depy Ratna Sulistiyowati 8017 Desta Dwi Prasetya 9018 Esma Rizki Aditya P 8019 Esmindari 7020 Johan Angga Saputra 8021 Ricky Darwanto 7022 Rika Fatmawati 100

58

Page 15: Bab iv

23 Uswatun Umi Kholbibah 7024 Rama Aifama 6025 Rika Naristian 9026 Sunarti 7027 Ulin Eka Purnamawati 8028 Zain Mutaqin 9029 Anjar Ika Yuliana C L 8030 Diah Ayu Nurmalasari 70

Jumlah 2340Rata-rata 78

Dari tabel 3 dapat dihitung Mean (rata-rata) sebagai berikut :

M = ∑ X N

= 2340 = 78 30

Keterangan : M = Mean ( rata-rata)

X = Jumlah nilai yang diperoleh

N = Jumlah sampel

Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa adalah 78

dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 100. Jumlah siswa yang

mendapat nilai 70 ke atas ada 28 orang siswa, yang berarti 93,34 % dari

sejmlah 30 orang siswa memiliki nilai di atas taraf penguasaan konsep yang

telah diberikan.

59

Page 16: Bab iv

Adapun data frekuensi hasil jumlah siswa yang memperoleh nilai di

atas 60 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8

Data Frekuensi hasil Tes Siklus III

NO. NILAI FREKUENSI PROSENTASE KETERANGAN1. 100 1 3,33 % Sangat baik2.

3.

4.

5.

90

80

70

60

6

11

10

2

20%

36,67%

33,33%

6,67%

Sangat baik

Baik

Baik

CukupTOTAL: 30 100 %

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan secara kontinyu atau terus menerus dalam

proses pembelajaran maupun pada hasil belajar. Evaluasi dilakukan terhadap

dampak dari pemberian model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw

selama mengapresiasi cerita wayang , begitu juga keaktifan anggota kelompok

dalam menyelesaikan tugas, peningkatan kemampuan pada setiap kelompok,

peningkatan minat siswa terhadap sastra dalam mengapresiasi cerita wayang

dari unsur intrinsik segi tokoh, setting dan gaya. Pada siklus ini siswa terlihat

penuh semangat dalam mengikuti pelajaran, dan juga terlihat lebih aktif pada

saat berdiskusi. Hasil observasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9

Hasil Observasi aktivitas siswa pada siklus III

60

Page 17: Bab iv

No. Aspek yang dinilai Nilai Keterangan1 2 3 4

1. Mengapresiasi cerita wayang

v 1=kurang (40-50)2=cukup (55-69)3=baik (70-84)4=sangat baik (85-100)

2. Kedisiplinan v3. Keaktifan v4. Semangat v

63

d. Refleksi

Pada siklus 3 proses kegiatan belajar mengajar sudah lebih baik dari

siklus 2 hal ini disebabkan kelemahan-kelemahan pada siklus 2 sudah

diperbaiki antara lain :

1) Penyebaran anak disesuaikan dengan kemampuan anak dalam kelas

tersebut.

2) Kelompok siswa diperbaiki dengan pengertian penyebaran heterogen.

3) Materi bahan bacaan cerita wayang diberikan lebih awal sehingga siswa

lebih siap dalam proses belajar mengajar.

Untuk mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran

mengapresiasi cerita wayang melalui model cooperative learning type

Jigsaw, maka pada akhir tindakan siklus III ini dibagikan angket kepada

semua siswa . Hasil dari angket siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10

ANGKET SISWA

No. PertanyaanSiklus III

Ya Tidak

61

Page 18: Bab iv

1. Apakah pembelajaran dengan model cooperatif learning menyenangkan ?

( 90% ) ( 10 % )

2. Apakah pembelajaran dengan model cooperatif learning membuat kamu mudah mempelajari materi ?

( 93 % ) ( 7 % )

3. Apakah kamu senang menjadi ketua kelompok, evaluator dan juru bicaa saat berdiskusi ?

( 75 % ) ( 25 % )

4. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai ketua kelompok.evaluator dan juru bicara ?

( 20 % ) ( 80 % )

5. Apakah kamu sudah mempelajari materi yang akan didiskusikan dengan kelompok?

( 95 % ) ( 5 % )

6. Apakah kamu merasa kesulitan menerangkan/ mempresentasikan hasil jawaban kamu dihadapan siswa dan guru ?

( 15 % ) ( 85 % )

7. Apakah kamu merasa kesulitan dalam berdiskusi ?

( 10 % ) ( 90 % )

8. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal tes dalam diskusi dan setelah diskusi ?

( 5 % ) ( 95 % )

B . Pembahasan

Ditinjau dari hasil belajar yang ditunjukkan oleh nilai tes pada siklus I,

siklus 2, dan siklus 3 maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran ini sudah

berhasil. Kekurangan yang terdapat pada siklus 1 sudah diperbaiki pada siklus 2,

dan kekurangan pada siklus 2 sudah diperbaiki pada siklus 3, sehingga pada saat

62

Page 19: Bab iv

observasi dan refleksi pada siklus 3 sudah diperoleh gambaran yang menunjukkan

peningkatan kualitas belajar siswa.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas belajar siswa dapat

ditingkatkan dengan diberikan perlakuan-perlakuan tertentu yang sesuai dengan

materi mengapresiasi cerita wayang yang harus dipelajari oleh siswa, Hal ini juga

nampaknya dipengaruhi oleh gairah belajar yang dimiliki, karena model

pembelajaran yang monoton saja akan membuat siswa bosan dan menganggap

proses pembelajaran bukanlah sustu hal yang menarik. Kegairahan belajar siswa

juga ditunjukkan dengan partisipasi mereka yang meningkat selama diskusi

berlangsung, ataupun juga kesiapan pada saat mereka harus saling bertukar

peran.

Siswa yang memiliki kekurangan juga dapat belajar pada temannya, ini

adalah suatu hal yang menguntungkan, karena dengan keberanian untuk

mengungkapkan apa yang mereka ketahui, akan dapat diketahui pula hal-hal yang

belum diketahui dari tingkat pemahaman mereka, sehingga hal ini memungkinkan

adanya penambahan-penambahan/ perbaikan-perbaikan yang dapat diperoleh

melalui model pembelajaran cooperative learning type Jigsaw.

Indikator yang jelas terbaca dari penelitian tindakan kelas ini adalah

meningkatnya nilai rata-rata kelas, tingkat pemahaman siswa, nilai tertinggi dan

terendah yang berhasil dicapai siswa, serta prosentase jumlah siswa yang

mendapat nilai di atas 70.

63

Page 20: Bab iv

64