BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

26
97 BAB IV HASIL PERANCANGAN 4.1.Deskripsi Proyek Gambar 54 Perspektif Eksterior Sarkem City Block Sumber : Penulis, 2019 Sarkem City Block merupakan bangunan hunian vertical yang memiliki area komersil di lantai dasar hasil dari konsep konsolidasi lahan untuk mengatasi fenomena backlog housing juga untuk perencanaa hunian bagi masyarakat kawasan yang layak. Bangunan ini yang berada di lokasi kawasan Sumbu Filosofis memperhatikan karakter bangunan yaitu Arsitektur Indische dan menerapkannya dalam bangunan hunian vertical ini.

Transcript of BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

Page 1: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

97

BAB IV

HASIL PERANCANGAN

4.1.Deskripsi Proyek

Gambar 54 Perspektif Eksterior Sarkem City Block

Sumber : Penulis, 2019

Sarkem City Block merupakan bangunan hunian vertical yang

memiliki area komersil di lantai dasar hasil dari konsep konsolidasi lahan

untuk mengatasi fenomena backlog housing juga untuk perencanaa hunian

bagi masyarakat kawasan yang layak. Bangunan ini yang berada di lokasi

kawasan Sumbu Filosofis memperhatikan karakter bangunan yaitu

Arsitektur Indische dan menerapkannya dalam bangunan hunian vertical

ini.

Page 2: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

98

4.2.Situasi

Tapak memiliki luas sebesar 13,900 ha. Site terbagi menjadi dua untuk

hunian tower A dan Tower B dimana memiliki 2 akses keluar masuk karena

berada di antara dua jalan.

Gambar 55 Situasi bangunan

Sumber : Penulis, 2019

Pada kedua bangunan terdapat sebuah plaza yang memisahkan

sebagai area ruang terbuka. Sedangkan di tower B terdapat innercourt yang

memungkinkan angin atau penghawaan alami serta pencahayaan alami

masuk kedalam bangunan sehingga tidak memerlukan biaya lebih untuk

pencahayaan dan penghawaan.

Page 3: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

99

4.3.Denah

Denah pada basement terdapat ruang-ruang untuk MEE selain

untuk parkir, basement ini dapat memuat 418 slot parkir mobil dan 114

parkir motor. Dari basement dapat menggunakan elevator untuk menuju ke

lantai atas. Basement ini bergabung menjadi satu kesatuan dalam 2 tower

yang dapat memaksimalkan lahan dan menampung kendaraan. Basement

ini merupakan fasilitas pada tower A yang dimana merupakan sebuah

fasilitas untuk sebuah apartemen, sedangkan untuk Tower B yang

merupakan rumah susun terdapat ramp di innercourt yang memungkinkan

warganya membawa kendaraan ke dalam bangunan yang menerapkan

konsep kampong vertikl di tower B. Untuk tower B diharapkannya

masyarakat mau menggunakan sepeda motor listrik sehingga polusi di

dalam bangunan berkurang.

Gambar 56 Denah aksonometri lantai Basement 1

Sumber : Penulis, 2019

Page 4: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

100

Gambar 57 Denah aksonometri lantai Basement 2

Sumber : Penulis, 2019

Untuk lantai basement terdiri dari dua lantai untuk menampung

banyak kendaraan menginngat bangunan ini mencakup sebanyak 408 unit

hunian apartemen di tower A. Pengguna fasilitas basement yang

merupakan penghuni dan pengguna apartemen dapat menuju ke lantai

dasar atau lantai seterusnya menggunakan elevator yang terhubungkan dari

Basment 2 ke lantai 7, sedangkan elevator pada tower B tidak dapat

mengakses basement.

Gambar 58 Denah aksonometri lantai dasar

Sumber : Penulis, 2019

Pada lantai dasar kedua bangunan digunakan sebagai fungsi

komersial, dimana kedua bangunan ini dipisahkan dengan adanya open

Page 5: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

101

plaza sebagai ruang terbuka bersama. Untuk tower A yang mencakup 61

unit retail, sedangkan untuk tower B menyediakan 65 unit kios. Tentunya

kedua tower ini memiliki luasan unit dagang yang berbeda-beda. Pada

Tower A memiliki luasan yang lebih luas (24, 36, 48, 96, 109, 120, 181

m2) sedangkan pada tower B yang menyesuaikan dnegan kebutuhan fungsi

dan jenis usaha masyarakat serta permintaan masyarakat itu sendiri yang

memiliki luasan lebih kecil (6, 8, 9, 12, dan 48 m2).

Gambar 59 Denah aksonometri lantai 1

Sumber : Penulis, 2019

Pada lantai 1 tower A digunakan sebagai area komersil dan fasilitas

enghuni unit apartemen, juga terdapat lobby apartment dan resepsionis,

serta ruang pemasaran dan kantor pengelola. Kemudian terdapat fasilitas-

fasilitas pengguna unit apartemen dan fasilitas ini dapat digunakan oleh

umum akan tetapi dikenakan tariff biaya, fasilitas ini terdapat restaurant,

kolam renang, pusat kebugaran, dan ruangan rapat. Sednagkan pada tower

B di lantai 1 terdapat fasos dan fasum hunian vertical sesuai dengan standar

prinsip kampong vertical yaitu adanya musholla, kantor RW dan RT, serta

ruang serbaguna. Kemudian terdapat unit hunian dan beberapa kios di

lantai 1.

Page 6: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

102

Gambar 60 Denah aksonometri lantai tipikal 2-7

Sumber : Penulis, 2019

Untuk lantai 2 hingga lantai 7 pada kedua bangunan memiliki denah

yang sama atau tipikal, pada kedua bangunan ini merupakan unit hunian.

Di dalam tower A terdapat 6 jenis unit huunian lengkap memiliki balkon

di setia p unit hunian yaitu terdiri dari

1. Unit Studio (28,5 m2)

2. Unit 1 BR (34,5 m2)

3. Unit 1 BR (38 m2)

4. Unit 2 BR (44,5 m2)

5. Unit 1 BR (52,25 m2)

6. Unit 2 BR (86,25 m2)

Sedangkan pada unit hunian rusun pada tower B tidak memilik balkon,

hanya saja memiliki selasar dalam yang dapat menjadi area interaksi social

dengan sesame pengguna bangunan yang dimana masyarakat pengguna

rusun memiliki karakter social yang lebih tinggi dibandingkan dengan

karakter pengguna apartemen yang lebih individualis. Selasar ini

menghubungkan ke semua unit hunian rusun dan memiliki lebar 2,5 meter

dimana selasar ini memiliki space untuk warga memarkirkan kendaraannya

Page 7: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

103

di depan unit secara menyamping. Untuk membawa kendaraan tersebut

tersedia ramp yang menhubungkan dari lantai dasar hingga lantai atas

4.4.Rancangan Selubung Bangunan

Rancangan selubung bangunan pada tower A menggunakan curtain

wall kaca pada lantai dasar dan lantai 1 yang merupakan area komersil,

penggunaan curtain wall ini dimaksudkan supaya dapat menarik

pengunjung untuk datang ke dalam bangunan, karena dengan penggunaan

curtain wall ini para pengguna retail dapat menunjukkan barang

dagangannya ke public sehingga menarik pengunjung untuk datang.

Sedangkan dalam tower B yang merupakan kios usaha rumahan

menggunakan pintu geser yang dapat dibuka secara full.

Untuk penampilan bangunan sendiri yaitu menampilkan karakter

arsitektur Yogyakarta sesuai dengan Perdais DIY no.17 yaitu bangunan

terbangun di kawasan sumbu filosofis harus mengikuti dengan bentuk dan

gaya arsitektur Yoyakarta, salah satunya adalah arsitektur Indis yang sudah

melekat di area Malioboro. Sehingga penggunaan-penggunaan jendela,

pintu, serta railing pagar dan juga bentuk bangungunan yang simetris dan

penggunaan atap mengikuti dengan arsitektur Indis yang ada di Yogyakarta

Page 8: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

104

Gambar 61 Fasad Indische

Sumber : Penulis, 2019

Salah satu penampang bangunan yang menggunakan penampilan

karakter bangunan arsitektur Indis

Page 9: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

105

Gambar 62 Detail arsitektural

Sumber : Penulis, 2019 4.5.Rancangan Interior Bangunan

Page 10: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

106

Gambar 63 Interior unit hunian

Sumber : Penulis, 2019

Gambar 64 Interior unit hunian

Sumber : Penulis, 2019

Page 11: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

107

4.6.Rancangan Sistem Struktur

Rancangan sistem struktur menggunakan sistem grid dan rangka

dengan jarak 8x6 meter dan 6x6 meter. ukuran Sistem rangka menjadi

struktur utama karena memiliki kekuatan dan stabil. Dan struktur ini di

Indonesia masih dominan dalam perkembangan pembangunan bangunan

bertingkat sepertu hunian vertikal ini. Selain itu pemilihan ukuran 8x6 dan

6x6 adalah penyesuaian efektifitas pada penggunaan basement supaya

ruangan pada basement dapat dimaksimalkan secara baik dan juga

menyesuaikan dengan tipe unit hunian diatasnya.

Gambar 65 Aksonometri struktur

Sumber : Penulis, 2019

Konstruksi struktur menggunakan kolom dan balok, penggunaan

core sebagai penguat struktur juga diutamakan karena jumlah lantai hingga

8 lantai. Core atau inti berisi lift, tangga utama, shaft dan zona penyelamat

yaitu tangga darurat menggunakan material beton bertulang agar

Page 12: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

108

terintegrasi dengan struktur grid yang juga memakai material beton

bertulang. Untuk sistem lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran

4.7.Uji Desain

Uji desain ada 3 tahap tyaitu pembuktian mengenai keberhasilan

konsolidasi lahan, prinsip-prinsip dan fasilitas pada hunian vertical, dan

yang terakhir mengenai karakter penampilan Kota Yogyakarta berdaarkan

Peradis DIY

Rencana Biaya Pembangunan

Bangunan rusunami telah dijelaskan dibedakan menjadi 2 tower yaitu tower

A sebagai apartemen kelas menengah ke atas dan tower B sebagai

apartemen kelas menengah ke bawah. Biaya total investasi dan luasan yang

telah dijabarkan sebelumnya menjadi dasar dari angka harga pokok

produksi, konstruksi, dan pokok penjualan. Secara rinci sebagai berikut

Tower A

Page 13: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

109

Tabel 14 Property Size Tower A

Sumber : Penulis, 2019

Page 14: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

110

Tabel 15 Biaya pembangunan tower A

Sumber : Penulis, 2019

Untuk harga tower A yaitu Apartemeen kelas menengah masih memiliki

harga yrata-rata dengan apartemen menengah keatas yang ada di Jogja. Sedangkan

untuk Tower B harus jauh lebih murah karena targetnya adalah penduduk kawasan dan

memiliki tipe apartemen yang sederhana, maka didapat perhitungan :

Page 15: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

111

Tabel 16 Property Size Tower B

Sumber : Penulis, 2019

Lalu dari perhitungan tersebut diperoleh harga sebesar :

Page 16: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

112

Tabel 17 Biaya Pembangunan tower B

Sumber : Penulis, 2019

Dari hitungan diatas masyarakat yang terkonsolidasi dapat membeli kembali hunian

baru di lahan yang sama seusai dengan luas lahan kepemilikannya dahulu atau

menyesuaikan kebutuhan masing-masing. Dari hunian ini mmiliki sisa unit hunian

dan kios yang tersedia untuk penduduk kawasan yang bukan peserta konsolidasi

tanah dengan rincian harga sebagai berikut

Perhitungan ini dilakukan untuk menganalisis apakah penduduk kawasan

mampu membeli hunian apartment tower B setelah dilakukan konsolidasi tanah

vertical dengan furnishing :

Unit 18 m2

Harga beli pertelaan 30tahun

o Harga rumah = Rp 176.924.932

o Jangka waktu = 20 tahun

Page 17: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

113

o Bunga pertahun = 5%

o Uang muka (10%) = Rp 17.692.493,20

o Angsuran perbulan = Rp 1.050.863,62 selama 240 bulan

o Angsuran ke-1 = Rp 1.050.863,62

o Uang muka = Rp 17.692.493,20

o Total bayar = Rp 18.743.356,82

Unit 24m2

Harga beli pertelaan 30 tahun

o Harga rumah = Rp 235.899.909

o Jangka waktu = 20 tahun

o Bunga pertahun = 5%

o Uang muka (10%) = Rp 23.589.990,9

o Angsuran perbulan = Rp 1.401.151,209 selama 240 bulan

o Angsuran ke-1 = Rp 1.401.151,209

o Uang muka = Rp 23.589.990,9

o Total bayar = Rp 24.991.142,39

Unit 36m2

Harga beli pertelaan 30 tahun

o Harga rumah = Rp 353.849.863

o Jangka waktu = 20 tahun

o Bunga pertahun = 5%

o Uang muka (10%) = Rp 35.384.986,30

o Angsuran perbulan = Rp 2.101.727,23 selama 240 bulan

o Angsuran ke-1 = Rp 2.101.727,23

o Uang muka = Rp 35.384.986,30

o Total bayar = Rp 37.486.713,53

Unit 48m2

Harga beli pertelaan 30tahun

Page 18: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

114

o Harga rumah = Rp 471.799.810

o Jangka waktu = 20 tahun

o Bunga pertahun = 5%

o Uang muka (10%) = Rp 47.179.981,8

o Angsuran perbulan = Rp 2.802.302,98 selama 240 bulan

o Angsuran ke-1 = Rp 2.802.302,98

o Uang muka = Rp 47.179.981,8

o Total bayar = Rp 49.982.284,78

Sedangkan untuk harga sewa perbulan pertahun unit hunian dan kios adalah sebagai

berikut

Unit 18 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga rumah = Rp 176.924.932

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 1.769.249,32

o Harga sewa perbulan = Rp 805.301,01 (minimal 1 tahun)

Unit 24 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga rumah = Rp 235.899.909

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 2.358.999,09

o Harga sewa perbulan = Rp 1.704.041,35 (minimal 1 tahun)

Unit 36 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga rumah = Rp 353.849.863

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 3.358.498,63

o Harga sewa perbulan = Rp 1.611.062,02 (minimal 1 tahun)

Page 19: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

115

Unit 48 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga rumah = Rp 471.799.810

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 4.717.998,10

o Harga sewa perbulan = Rp 2.148.082,66(minimal 1 tahun)

Kios 6 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga unit = Rp 58.974.977

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 589.749,77

o Harga sewa perbulan = Rp 268.520,34 (minimal 1 tahun)

Kios 8 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga unit = Rp 78.633.303

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 786.333,03

o Harga sewa perbulan = Rp 358.013,78 (minimal 1 tahun)

Kios 9 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga unit = Rp 88.462.466

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 884.624,66

o Harga sewa perbulan = Rp 402.765,61 (minimal 1 tahun)

Kios 12 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga unit = Rp 117.949.954

o Jangka waktu = tahunan

Page 20: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

116

o Biaya administrasi/profisi = Rp 1.179.499,54

o Harga sewa perbulan = Rp 537.020,67 (minimal 1 tahun)

Kios 48 m2

Harga sewa perbulan pertahun

o Harga unit = Rp 471.799.818

o Jangka waktu = tahunan

o Biaya administrasi/profisi = Rp 4.717.998,18

o Harga sewa perbulan = Rp 2.148.082,70 (minimal 1 tahun)

Dari perhitungan diatas biaya angsuran jika dibeli (pertelaan 30tahun)

dengan harga pokok penjualan = harga pokok produksi memungkinkan untuk

penjualan produk property rusunami dijangkau oleh penduudk kawasan dengan

catatan memperoleh dukungan FLPP untuk cicilan 20 tahun.

Berikut adalah hasl perhitungan kemampuan daya beli masyarakat

peserta konsolidasi tanah

Page 21: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

117

Tabel 18 Biaya pengeluaran warga peserta konsolidasi

Page 22: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

118

Page 23: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

119

Sumber : Penulis, 2019

Dari data dan perhitungan diatas maka warga masyarakat peserta konsolidasi mampu

membeli kembali hunian dan kios menyesuaikan luasan kepemilikan lahan dan

bangunan sebelumnya.

Kemudian dilakukannya pengujian dalam tolak ukur hunian vertical dan pada

penampilan bangunan pada arsitektur khas Yogyakarta

Page 24: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

120

Tabel 19 Uji desain

Kebutuhan Hunian Tolak Ukur Kesesuai

an

dengan

tolak

ukur

Penerapan di desain

330 unit hunian untuk

mengatasi backlog

330 408 unit hunian

pada tower A

272 unit 160 unit Pada tower B

menyediakan

sebanyak 204 unit

Penyediaan kios

dagang untuk warga

38 99 retail pada tower

A

105 kios pada tower

B

Fasilitas

Terdapat perbedaan

dalam unit hunian di

tower A dan tower

B yang dapat dilihat

secara detail pada

lampiran

Koridor Lebar sirkulasi hunian

minimal 1,6-2m

Lebar koridor pada

tower A adalah 2 m

dan pada sirkulasi

tower B adalah

2,5m

Faslitas rumah susun

Kantor RW 21 m2 (Badan 48m2

Page 25: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

121

dan RT Standarisasi Nasional,

2004)

Musholla 36 m2 (Badan

Standarisasi Nasional,

2004)

48m2

Balai warga

atau ruang

serbaguna

21m2 (Badan

Standarisasi Nasional,

2004)

48m2

Arsitektur Yogyakarta (Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta no.1 Tahun 2017)

Tolak Ukur Penerapan dalam desain

Penggunaan Gevel

Bangunan Simetris

Page 26: BAB IV 4.1.Deskripsi Proyek - Universitas Islam Indonesia

122

Penggunaan Pilar

Bentuk pintu dan jendela

Railing

Bentuk atap

Sumber : Penulis, 2019