BAB IV (1)

2
BAB 4 KESIMPULAN Kelainan jumlah gigi adalah dijumpainya gigi yang berlebih karena be berlebih atau penyebab lain dan kekurangan jumlah gigi disebabkan kar benih gigi yang tidak ada atau kurang. Hal ini disebabkan oleh gangguan selama proses inisiasi ketika terjadi perkembangan lamina dental saat masa pertumbuhan benih gigi. Kelainan jumlah gigi bisa karena kelebihan jumlah gigi atau hiperdontia dan kekurangan jumlah gigi atau hipodontia. Hiperdontia / supernumerary yang sering terjadi adalah mesiodens, yaitu gig berlebih yang terletak diantara insisivis sentral RA. Mesiodens yang diabaikan dapat menyebabkan erupsi gigi permanen tertunda/terganggu, gigi berdesakan, mengganggu estetik, menyebabkan perubahan patologis dan kesulitan dalam menjaga kebersihan rongga mulut. Rencana perawatan yang dianjurkan dalam kasus ini adalah pencabutan gigi mesiodens agar tidak menyebabkan komplikasi apabila diabaikan. Agenisi gigi permanen adalah tidak adanya perkembangan pada satu atau lebih elemen gigi permanen karena tidak terbentuknya atau mungkin pula karena tidak tumbuhnya benih gigi permanen. Ada banyak variasi kelainan jumlah gigi, oleh karena itu harus dilakukan pertimbangan terhadap aktor seperti macam kelainan, lokasi kelainan, kondisi jaringan lunak dan jaringan keras,dan kesehatan serta kebersihanrongga mulut. !aktor lain yang juga harus dipertimbangkan adalah manaat estetik dan ungsi pada akhir perawatan. 17

description

lapsus

Transcript of BAB IV (1)

BAB 4KESIMPULAN

Kelainan jumlah gigi adalah dijumpainya gigi yang berlebih karena benih berlebih atau penyebab lain dan kekurangan jumlah gigi disebabkan karena benih gigi yang tidak ada atau kurang. Hal ini disebabkan oleh gangguan selama proses inisiasi ketika terjadi perkembangan lamina dental saat masa pertumbuhan benih gigi. Kelainan jumlah gigi bisa karena kelebihan jumlah gigi atau hiperdontia dan kekurangan jumlah gigi atau hipodontia.Hiperdontia / supernumerary yang sering terjadi adalah mesiodens, yaitu gigi berlebih yang terletak diantara insisivis sentral RA. Mesiodens yang diabaikan dapat menyebabkan erupsi gigi permanen tertunda/terganggu, gigi berdesakan, mengganggu estetik, menyebabkan perubahan patologis dan kesulitan dalam menjaga kebersihan rongga mulut. Rencana perawatan yang dianjurkan dalam kasus ini adalah pencabutan gigi mesiodens agar tidak menyebabkan komplikasi apabila diabaikan.Agenisi gigi permanen adalah tidak adanya perkembangan pada satu atau lebih elemen gigi permanen karena tidak terbentuknya atau mungkin pula karena tidak tumbuhnya benih gigi permanen. Ada banyak variasi kelainan jumlah gigi, oleh karena itu harus dilakukan pertimbangan terhadap faktor seperti macam kelainan, lokasi kelainan, kondisi jaringan lunak dan jaringan keras, dan kesehatan serta kebersihan rongga mulut. Faktor lain yang juga harus dipertimbangkan adalah manfaat estetik dan fungsi pada akhir perawatan.

17