BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengumpulan...
Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Pengumpulan...
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Pengumpulan dan pengorganisasian data
Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 maret 2009 pukul 08 : 00
WIB di ruang Umar Penyakit Dalam Rumah Sakit Roemani Semarang.
Pengkajian dilakukan dengan cara wawancara dengan pasien dan keluarga
anamesa dan melihat dari catatan medik
a. Identitas
Nama : Tn. K. Umur : 43 Tahun, Jenis kelamin : Laki-laki, Agama :
Islam, Pekerjaan : swasta, Status perkawinan : sudah nikah, Suku
bangsa : jawa, Alamat : Demak,Tanggal masuk : 05 Maret 2009, No.
Medis : : 257767, Diagnosa : Hepatitis
Yang bertanggung jawab :
Nama : Ny. P, Pekerjan : Ibu rumah tangga, Alamat : Demak,
Hubungan dengan pasien : Istri.
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Pada saat di kaji pasien mengatakan badannya panas disertai lemas,
perutnya nyeri di bagian kanan atas.
28
2) Riwayat penyakit sekarang
Satu minggu yang lalu klien merasakan perutnya nyeri, buang air
kecil berwarna keruh seperti teh, nafsu makan menurun kadang
disertai muntah-muntah klien hanya memeriksakan dirinya
membeli obat-obatan di warung tanpa resep dokter, klien juga
pernah mengkonsumsi alkohol Beberapa hari kemudian
penyakitnya semakin parah lalu klien membawanya ke rumah sakit
roemani dengan keluhan perut nyeri, buang air kecil berwarna
keruh seperti teh serta badan panas., nafsu makan menurun. Karena
pada saat periksa keadan pasien dalam kondisi memburuk sehingga
dokter memutuskan untuk rawat inap
3) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelum sakit pernah mengkonsumsi alkohol
serta bila sakit klien hanya membeli obat-obatan di warung tidak
memeriksakan ke pelayanan kesehatan Sebelumnya pasien tidak
pernah menderita seperti ini dan tidak ada riwayat penyakit seperti
hipertensi, stroke, gagal jantung, DM.
4) Riwayat penyakit keluarga
Dalam anggota keluarga tidak ada yang sakit seperti dialami pasien
dan juga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti stroke,
hipertensi, gagal jantung.
c. Pola kebutuhan sehari-hari menurut gordon
29
1) Pola Persepsi kesehatan
Pasien beranggapan kesehatan adalah suatu yang menyangkut
fungsi tubuh yang akan mempengarui seseorang dalam
kehidupannya. Pasien menganggap sehat adalah keadaan tubuh
yang bebas dari rasa tidak enak, dalam mengatur kesehatannya
pasien memeriksakan diri kedokter atau puskesmas apabila ia
merasa tidak sehat
2) Pola Nutrisi
Sewaktu sakit di rumah pasien makan 3 kali sehari dengan nasi,
lauk pauk, sayur yang di sediakan keluarga kemudian mutah dan
hanya habis kurang lebih ¼ porsi makanan, tapi keluarga kurang
memperhatikan nutrisi dan gizi keluarga.
Sewaktu di rumah sakit pasien makan 3 kali sehari dengan menu
yang telah disediakan di rumah sakit (bubur, sayur, lauk pauk) tapi
hanya habis kurang lebih ¼ porsi makanan kemudian muntah-
muntah dengan jenis dan jumlah yang sana dengan ia makan dan
tak ada campuran darah saat muntah
3) Pola Eliminasi
Saat ini pasien selama BAB 1 kali sehari, warna kuning kehijauan,
konsisten padat dan tak ada hambatan, BAK kurang lebih 3-5 kali
sehari, kurang lebih 6000cc (pasien kurang memperhatikan), warna
keruh seperti air teh, tak ada hambatan
30
4) Pola Aktifitas
Pasien mengatakan merasan bosan hanya tidur-tiduran di tempat
tidur dan tidak bisa beraktifitas seperti biasanya, klien juga
mengatakan aktifitas sering di bantu oleh istrinya seperti mandi,
BAB/BAK
5) Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit pasien tidur sehari selama kurang lebih –8 jam,
pasien tidak pernah tidur siang karena kerja, selama sakit pasien
tidur hanya 4-5 jam karena ruanganya panas, bising
6) Pola Persepsi kognitif
Pasien mengatakan perut nyeri bagian kanan atas, mata dan kulit
menjadi kuning, pasien belum mengetahui dengan jelas apa itu
penyakitnya, bagaimana penularannya dan apa penyebabnya hanya
sebatas mengerti bahwa penyakit itu menular dan semua itu cobaan
dari Allah.
7) Pola Persepsi diri:
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua anggota bagian tubuhnya tapi ia
merasa lemah dan mau menerima keadannya
b. Ideal diri
Pasien berharap penyakitnya dapat sembuh dan ingin menjadi
orang tua yang lebih sukses lagi
31
c. Peran diri
Pasien seorang laki-laki, di dalam anggota keluarga pasien
sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah, pengambilan
keputusan dalam keluarga di lakukan dengan cara musyawarah.
d. Identitas diri
Pasien berjenis kelamin laki-laki, umur : 43 tahun, sudah
menikah dan mempunyai 3 anak
8) Pola Reproduksi/seksual
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan hubungan suami-istri
lagi karena 3 anak saja sudah cukup, pasien tidak menggunakan
alat kontrasepsi tapi istri memakai alat kontrasepsi KB (suntik)
9) Pola Hubungan peran
Pasien mengatakan sering mengikuti acara-acara di masyarakat
seperti gotong royong, rapat RT, arisan, pengajian
10) Pola Koping toleransi stress
Dalam menghadapi masalah pasien banyak berdoa dan berusaha
untuk mencari jalan pemecahannya yatu dengan musyawarah
keluarga
11) Pola Nilai kepercayaan
Pasien adalah seorang beragama islam, dalam menjalankan ibadah
ia rajin sholat walaupun keadannya sakit.
32
Pasien menganggap sakit merupakan coban dari ALLAH walaupun
ia sering sakit ia hanya pasrah dan mengharap kesembuhan
dariNYA
d. Pemeriksaan fisik
1) Head to toe :
Keluhan : Lemes, perut nyeri bagian kanan
atas
Tingkat kesadaran Composmentis
Ukur : BB: 56 TB: 165
Tanda-tanda vital : TD : 120/80 mmHg, S : 37,3ºC,
N : 80X/mnt, R : 24X/mnt
Rambut dan kepala : Bersih, tebal, mesocephal
Mata : Bersih, tidak ada sekret,
penglihatan jelas, ikterik
Telinga : Bersih, tidak ada sekret
Mulut : Bibir lembab, gigi utuh
Leher dan tenggorokan : Tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid, tidak ada kesulitan
menelan
Dada : inspeks : ictus cordis/IC tidak
tampak, palpasi : -, perkusi :
pekak, auskultrasi : tidak ada suara
tambahan
33
Jantung : inspeksi : IC tidak tampak, palpasi : IC teraba di Sic
V 2 cm medial LMCS, perkusi konfirgurasi
jantung dalam batas normal, auskultrasi :
suara jantung 1-II normal
Abdomen : inspeksi perut tak datar/buncit, palpasi :
ada nyeri tekan bagian kanan atas, perkusi :
tympani, auskultrasi : bising usus 22 X
Genitalia : Bersih, tidak terpasang kateter, jenis
kelamin laki-laki
Exstremita : Kulit bersih, turgor baik
2) pemeriksaan data penunjang
Berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal : 08/03/09
Hematologi :
Hematologi HASIL BATAS NORMAL KESIMPULAN
HB 10,5 g/dl 12-16 g/dl L
Leukosit 8.500 /mm³ 8.500 /mm³ N
Trombosit 254,00 /mm³ 150.000-450.000
/mm
L
Hematokri 30,0 % 35-55 % L
Eosinofil 1 % 0-5 % H
Basofil 1 % 0-2 % N
N. Segmen 74 % 36-66 % H
Limposit 14 % 22-40 % L
34
Monosit 10 % 2-8 % H
LED 24 mm/jam 0-20 mm/jam H
Erytrosit 3,07 juta/m³ 400-620 juta/m³ L
MCV 98 um³ 80-100 um³ N
MCH 34 pg 26-34 pg N
MCHC 35 g/dl 31-35 g/dl N
Berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 09 Maret 2009
Imuno serologi : HbsAG + > 3,00
Kimia Darah :
Kimia Darah HASIL NORMAL KESIMPULAN
Gula darah 92 mg/dl 80-150 mg/dl N
Ureum 44 mg/dl 10-50 mg/dl N
Creatinin 0,8 mg/dl 0,7-1,36 mg/dl N
Protein total 5,0 g/dl 6,4-8,2 gr/dl L
Globulin 2, 83 g/dl 2,30-3,50 N
Albumin
Bilirubin total
2,17 g/dl
:2,18 mg/dl
3,4-5,0 gr/dl
0-1,1 mg/dl
L
H
Bilirubin direk 1,18 mg/dl 0-0,25 mg/dl H
Bilirubin indirek 2,12 mg/dl 0-0,75 mg/dl H
SGOT 231 U/L < 37 U/L H
SGPT 177 U/L < 41 U/L H
Gama GT 63 U/I 11-51 U/I H
Calcium 85 mmol/L 98-107 mmol/L L
35
Kalium 3,5 mmol/L 3,5-5,1 mmol/L N
Natrium 131 mmol/L 136-145 mmol/L L
Chlorida 103 mmol/L 98-106 mmol/L N
3) Therapi :
a. Infus KAEN 3B 20 tetes permenit
b. Becombion 2 X 1 gram
c. Lecifit 3 X 1 gram
d. Farmadol 1X 1 gram
e. Elpicef 1 X 1gram injeksi IV
36
2. Analias data
Berdasarkan dari hasil pengkajian yang dilakukan dengan cara
wawancaran dengan pasien dan keluarga serta anamesa dan melihat
catatan medik makann didapat data sebagai berikut
NO TGL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI 1
08/03/09 08: 00
Ds: - Pasien mengeluh perut nyeri
bagian kanan atas - Pasien mengatakan badannya
lemas
Do : - Pasien tampak menahan nyeri
bila perut di tekan - Skala nyeri 7 - Hasil lab.
SGOT : 231 U/I, SGPT : 177 U/I
Nyeri Inflamasi hati
2 8/03/09 Ds : - Pasien mengatakan tubuhnya
semakin hari makin kurus dan sulit menelan/mencerna
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengatakan saat makan muntah muntah
Do :
- TB : 165 cm, BB : 56 kg menjadi 54 kg IMT : 19, 85(underweight), GDS :75 mm/mol
- Pasien tampak muntah-muntah saat makan
- Protein total : 5,0 g/dl, globulin : 2,83 g/dl, Albumin : 2,17 g/dl
- Diit nasi lunak, tinggi karbohidrat, protein
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
Intake yang tidak adekuat
3 08/03/09 Ds : - Pasien mengatakan gstal-
gatal sekitar jarum infus - Pasien mengatakan takut
penyakitnya akan menular keluarganya
- Pasien mengatakan bengkak didaerah sekitar infus
Resiko infeksi Pemasangan alat invasif
37
Do :
- Balutanh tampak kotor - Terpasang infus Rl 20 tetes
permenit - Pasien tampak menggaruk-
garuk tangan sekitar jarum infus
4 083/09 Ds :
- Pasien mengatakan kurang tahu tentang penyakitnya, dan proses penularannya
- Pasiien dan keluarga mengatakan kwatir tentang penyakit yang dideritanya
Do :
- Pasien tampak gelisah - Pasien menanyakan terus -
penyakitnya - Pasien terlihat tidak
mengertui bila ditanya
Kurang pengetahuan
Kurang sumber informasi
38
39
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan inflamasi hati ditandai
pasien mengeluh perut nyeri bagian kanan atas, pasien tampak menahan
nyeri pada daerah perut, skala nyeri 7 dan Hasil lab. : SGOT : 231 U/I,
SGPT : 177 U/I
2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat di tandai pasien mengeluh muntah-muntah, nafsu
makan menurun, pasien hanya habis ½ porsi makan
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan infus atau alat invasif di
tandai pasien mengeluh tangan gatal-gatal dan bengkak disekitar daerah
jarum infus, balutan tampak kotor, pasien tampak menggaruk-garuk tngan
disekitar darah jarum infus
4. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi dan prognosis berhubungan
dengan kurangnya sumber informasi di tandai pasien menanyakan terus
penyakitnya, bila ditanya tidak mengerti
D. Rencana Keperawatan
NO TGL NO. DX
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1 8/03/09 08 : 00
1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam maka nyeri berkurang dengan kriteria hasil :
- Pasien tampak rileks - Nyeri
hilang/berkurang - Skala nyeri 0
1. Kaji intensitas nyeri 2. Kaji faktor yang
menurunkan nyeri 3. Monitor tanta-tanda vital 4. Ajarkan teknik relaksasi 5. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat analgetik
2 8/03/09
09 : 00 2 Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 1 X 24 jam maka kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil :
- Nafsu makan meningkat
1. Motifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan sambil menjelaskan pentingnya guna makanan bagi tubuh
2. Timbang BB dengan
40
- Berat badan /BB meningkat
- Tidak mual, muntah
menimbang BB secara akurat dapat untuk mengetahui perkembangan BB
3. Anjurkan makan sedikit tapi
sering , terutama makanan yang mudah dicerna.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat
3 8/03/09
10 : 00 3 Setelah dilakukan tindakan
keperwatan selama 1X 30 menit maka tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil :
- Tidak ada luka /injuri - Tidak terjadi infeksi
dan tanda-tanda infeksi
1. Kaji tanda-tanda infeksi 2. Monitor tanda-tanda vital 3. Makukan perawatan infus 4. Ajarkan pasien perawatan
oral hygien 5. Kolaborasi pemberian
antibiotok
4 8/03/09 10 : 15
4 Setelah dilakukan tintakan keperawatan selama 1 X 45 menit maka pasien dapat mengetahui penyakitnya dengan kriteria hasil :
- Dapat menyebutkan tentang tanda, gejala, serta pencegahannya
- Pasien tidak gelisah dan cemas
1. Kaji tingkat pemahan proses penyakit
2. Diskusikan efeksamping obat dan bahaya minum obat yang di jual bebaas
3. Diskusikan pembatasan donatur darah
4. Tekankan pentingnya mengevaliasi pemeriksan fisik dan evaluasi laboratorium
5. Kaji ulang perlunya menghindari alkohol selama 6-12 bulan/lebih sesuai toleransi individu
E. Implementasi/ Tindakan Keperawatan
No Tgl No. Dx. Tindakan Respon
1 8/03/09 09.00
1 Mengkaji intensitas nyeri
S : - Klien mengatakan nyeri pada perut kanan atas
O : -Klien sambil mengelus-ngelus perutnya
-Klien tampak kesakitan -Klien tampak tegang
dan ekspresi wajah memerah
09.30 1 Mengajarkan tehnik relaksasi S : Klien mengatakan
41
sudah menggunakan teknik relaksasi (napfas dalam) bila nyeri muncul
0 : - Klien melakukan teknik relakasi
- Klien tampak rileks - Klien tidak cemas
11 : 00 1 Memonitir tanda-tanda vital
S : - O : - TD : 130/90 mmHg
- S : 37ºC - N : 80 kali permenit - RR : 22 kali permenit
11 :45 2 Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan sambil menjelaskan pentingnya guna makanan bagi tubuh
S : - Klien mengatakan tidak muntah
O : - Klien tidak mntah saat makan
- Nafsu makan meningkat
12 : 20 1 Berkolaborasi dalam
pemberian obat S : Klien mengatakan mau
minum obat O : - Klien tampak minum
obat -Terpasang infus KA-
EN 3B -Becombion 2 X 1
gram, Lecifit 3 X 1 gram, Farmadol 1X 1 gram, Elpicef 1 X, 1gram injeksi IV
12 : 25 2 Menganjurkan makan sedikit tapi sering , terutama makanan yang mudah dicerna.
S : - O : - Klien tidak muntah -Nafsu makan
meningkat 12 : 35
16 :00
17 : 30
18 : 00
2
1,2,3
2
1, 3
Menimbang Berat Badan dengan menimbang BB secara akurat dapat untuk mengetahui perkembangan BB Memandikan pasien/sibin Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Memberikan injeksi Elpicef 1
S : - O : - BB : 54 kg menjadi 56
kg, GDS :88 mm/mol
S : - O : - Pasien tampak bersih
dan wajah segar
S : - O : makan habis ½ porsi
makan
S : -
42
19 ; 00
22 : 00
02 : 00
05 : 00
06 : 45
07 : 10
07 : 35
3
1,2,3
1,2,3
3
2
1,2,3
3
X 1gram injeksi IV Membatasi pengunjung Memberikan terapi Infus KA-EN 3B 20 tetes permenit, Becombion 2 X 1 gram Memberikan terapi injeksi Elpicef 1 X 1gram injeksi IV Memandikan/sibin pasien Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Operan jaga Berbedden/marapikan tempat tidur
O : pasien tampak rileks
S : - O : pasien merasa rungan
tidak pengap
S : - O : pasien tampak rilek
S : - O : pasien tampak tidur
S : - O : pasien mau disibin
S : - O : pasien mau hanya habis
½ porsi
Perawat melaksanakan tugasnya
S : pasien mengatakan tempat tidurnya sudah di rapikan sendiri
O : tempat tidur tampak rapi
2
9/03/09 09.00
1 Meng kaji intensitas nyeri
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang pada perut kanan atas
O : - Klien sambil mengelus-ngelus perutnya
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak tegang dan ekspresi wajak memerah
10 : 00 1 Mengajarkan tehnik relaksasi
S : - 0 : - Klien melakukan
teknik relakasi - Klien tampak rileks - Klien tidak cemas
11 : 00 3 Melakukan perawatn infus
S : - O : - Balutan infis tanpak
bersih - Tangan tidak
bengkak
43
11 : 15 3 Mengkaji tanda-tanda infeksi
S : Pasien mengatakan gatal-gatal pada daerah sekitar jarum dan balutan infus kotor
O : - Balutan tampak kotor, Pasientampak menggaruk-garuk tangannya
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
11 : 45
1,2,3
Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering , terutama makanan yang mudah dicerna.
S : Pasien mengatakan sudah tidak muntah
O : - pasien saat makan tidak muntah
- nafsu makan meningkat
- BB 54 kg menjadi 56 kg
12 : 20
16 :25
17 : 30
18 : 00
1
1,2,3
1,2,3
1,2,3
Berkolaborasi dalam pemberian obat Memandikan pasien/sibin Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Memberikan injeksi Elpicef 1 X 1gram injeksi IV
S : Klien mengatakan mau minum obat
O : - Klien tampak minum obat
- Terpasang infus KA-EN 3B
- Becombion 2 X 1 gram, Lecifit 3 X 1 gram, Farmadol 1X 1 gram, Elpicef 1 X, 1gram injeksi
S : - O : - Pasien tampak bersih
dan wajah segar
S : - O : makan habis ½ porsi
makan
S : - O : pasien tampak rileks
44
19 ; 00
22 : 00
02 : 00
05 : 00
06 : 45
07 : 10
07 : 35
2
1, 3
3
1,2,3
1,2,3
3
1,2,3
Membatasi pengunjung Memberikan terapi injeksi Becombion 2 X 1 gram Memberikan terapi injeksi Elpicef 1 X 1gram injeksi IV Memandikan/sibin pasien Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Operan jaga Berbedden/marapikan tempat tidur
S : - O : pasien merasa rungan
tidak pengap
S : - O : pasien tampak rilek
S : - O : pasien tampak tidur
S : - O : pasien mau disibin
S : - O : pasien mau hanya habis
½ porsi
Perawat melaksanakan tugasnya
S : pasien mengatakan tempat tidurnya sudah di rapikan sendiri
O : tempat tidur tampak rapi
3 10/03/09 08 : 00
1 Mengkaji intensitas nyeri
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang pada perut kanan atas
O : - Klien sambil mengelus-ngelus perutnya
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak tegang dan ekspresi wajak memerah
08 : 40 1 Mengajarkan tehnik relaksasi
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang
- Klien mengatakan saat nyeri mau menggunakan teknik relaksasi
0 : - Klien melakukan teknik relakasi
- Klien tampak rileks - Klien tidak cemas
45
09 : 30 4 Mengkaji tingkat pemahan
prose penyakit
S : Klien mengatakan kurang paham tentang penyakitnya dan cara penularannya
O : - Klien bila ditanya kurang mengerti
- Klien tampak cemas dan bingung
11 : 00 1 Memonitir tanda-tanda vital
S : - O : - TD : 130/80 mmHg
- S : 37ºC - N : 80 kali permenit - RR : 22 kali permenit
11 : 30 3 Mengkaji tanda-tanda infeksi
S : - O : - Balutan infus
tampak bersih - Tidak ada tanda-
tanda infeksi
12 : 00
16 :25
17 : 30
18 : 00
19 ; 00
22 : 00
02 : 00
4
1,2,3
2
1,2,3
2
1, 3
3
Menekankan pentingnya mengevaliasi pemeriksan fisik dan evaluasi laboratorium Memandikan pasien/sibin Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Memberikan injeksi Elpicef 1 X 1gram injeksi IV Membatasi pengunjung Memberikan terapi injeksi Becombion 2 X 1 gram Memberikan terapi injeksi
S : - O : Hasil laboratorium
SGOT : 231 U/L, SGPT : 177 U/L Bilirubin total : 21,5 Bilirubin direk :18,5
Bilirubin indirek: 3,0
S : - O : - Pasien tampak bersih
dan wajah segar
S : - O : makan habis 1 porsi
makan
S : - O : pasien tampak rileks
S : - O : pasien merasa rungan
tidak pengap
S : - O : pasien tampak rilek
S : -
46
05 : 00
06 : 45
07 : 10
07 : 35
1,2,3
2
3
1,2,3
Elpicef 1 X 1gram injeksi IV Memandikan/sibin pasien Memotifasi klien untuk menghabiskan porsi makanan Operan jaga Berbedden/marapikan tempat tidur
O : pasien tampak tidur
S : - O : pasien mau disibin
S : - O : pasien mau hanya habis
1 porsi
Perawat melaksanakan tugasnya
S : pasien mengatakan tempat tidurnya sudah di rapikan sendiri
O : tempat tidur tampak rapi
F. Evaluasi
NO TGL NO. DX EVALUASI 1 11/03/09
09 :00 3 S : - Pasien mengatkan tangan disekitar infus tidak gatal dan bengkak
O : - Tidak ada tanda-tanda infeksi - Balutan tampak bersih - Pasien tampak rilek
A : Msalah teratasi (tidak terjadi infeksi) P : Lanjutkan intervensi :
- Anjurkan pasien untuk memeriksakan diri bila ada tanda-tanda infeksi
2 11/03/09
10 : 00 2 S : - Pasien mengatakan nafsu makan meningkat
- Pasien mengatakan tidak mual dan muntah O : - BB meningkat 57 kg dulu 54 kg
- Tidak muntah-muntah dan mual - Mau menghabiskan 1 porsi makan
A : Masalah teratasi (kebutuhan nutrisi terpenuhi) P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk mempertahankan masukan nutrisi - Anjurkan pasien untuk memeriksakan diri bila terjadi
penurunan nafsu makan, mual dasn muntah serta BB
3 11/03/09 10 : 45
1 S : - Pasien mengatakan nyeri perut berkurang - Pasien mengatakan nyeri perut terjadi saat di tekan O : - Pasien tampak melindungi perutnya dan menahan nyeri bila
perut ditekan - Pemeriksaan fisik abdomen : inspeksi : perut tidak tegang, pal
pasi : pembesaran hepar, per kusi : tidak kembung, auskultrasi :
47
peristatik meningkat 24 X permenit - skala nyeri 5 A : Masalah terasi sebagian ( nyeri berkurang) P : Lanjutan intervensi :
- Anjurkan pasien untuk melaporkan pada dokter atau perawat apabila terjadi peningkatan kwalitas nyeri
4 11/03/09
11 : 00 4 S : Pasien mengatakan mengerti tentang penyakitnya dan cara
pencegahnya O : - Pasien bila ditanya mau menjawab - Pasien kooperatif - Pasien tidak bingung dan kwatir tentang penyakitnya A : Masalah teratasi (Pemahaman pengobatan, mengindentifikasi
tanda dan gejala) P : Lanjutkan intervensi :
- Anjurkan pasien untuk mengevaluasi pemeriksaan fisik dan laboratorium
48