BAB III Sukarman 2

14
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumberagung II Kec. Rejotangan Tulungagung, membutuhkan waktu sekitar 2 bulan, yaitu bulan Juli- Agustus 2008. Waktu yang dibutuhkan yang dimaksud meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. B. Subyek Penelitian Penelitan ini dilaksanakan kepada siswa Kelas VI SD Negeri Sumberagung II Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2008/2009 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Sifat-Sifat Terpuji. Subyek penelitan berjumlah 14 orang. Kelas ini dipilih oleh penulis karena pada semester ganjil ini, kelas VI mendapatkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Pokok 28

description

III

Transcript of BAB III Sukarman 2

35

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumberagung II Kec. Rejotangan Tulungagung, membutuhkan waktu sekitar 2 bulan, yaitu bulan Juli-Agustus 2008. Waktu yang dibutuhkan yang dimaksud meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.B. Subyek PenelitianPenelitan ini dilaksanakan kepada siswa Kelas VI SD Negeri Sumberagung II Kec. Rejotangan Kab. Tulungagung pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2008/2009 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Sifat-Sifat Terpuji. Subyek penelitan berjumlah 14 orang. Kelas ini dipilih oleh penulis karena pada semester ganjil ini, kelas VI mendapatkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Pokok Bahasan Sifat-Sifat Terpuji. Selain itu, karena penulis juga merupakan pengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam dikelas ini.C. Prosedur dan Rancangan PenelitianPenelitian Tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diselidiki. Nilai ujian awal dari siswa, untuk bidang Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Sifat-Sifat Terpuji adalah merupakan prestasi awal. Kemudian diadakan sejumlah test untuk mengetahui sejauh mana penerapan Metode Inkuiri dapat memberikan perubahan terhadap prestasi belajar siswa. Maka kemudian dihasilkanlah hasil ujian untuk siklus pertama. Hasil uji siklus pertama tersebut kemudian dijadikan sebagai prestasi awal untuk dilaksanakannya siklus 2, dimana diakhir siklus 2 juga dilaksanakan ujian. Nilai ujian ini kemudian diperbandingkan dengan nilai ujian pada siklus 1 yang telah menjadi prestasi awal dari siklus 2.Setelah siklus 2 dilaksanakan dan kemudian disiapkan untuk melaksanakan siklus 3, maka nilai siklus 2 menjandi prestasi awal dari siklus 3. Kemudian dilaksanakanlah siklus 3, dan diakhir pelaksanaan siklus juga ujian, untuk menguji sejauh mana perkembangan dan pengaruh dari penerapan metode Inkuiri, apakah dapat meningkatkan prestasi belajar para siswa ataukah tidak.Disamping itu, bersamaan dengan pelaksanaan siklus 1, siklus 2, dan siklus 3, penulis juga melakukan observasi terhadap siswa. Observasi tersebut dilaksanakan dengan membuat table isian. Tabel isian sebagaimana yang dimaksud diatas adalah table yang bisa menggabarkan tingkat partisipasi para siswa didalam pelakanaan proses belajar mengajar. Table itu berisi sebuah informasi apakah seseorang siswa terlibat aktif atau tidak didalam proses belajar mengajar ataukah tidak.Diakhir proses penerapan masing-masing siklus juga diadakan refleksi untuk dapat memberikan penilain dari masing-masing siklus apakah penerapan Metode Inkuiri yang telah dilaksanakan itu dapat membawa pengaruh positif bagi peningkatan prestasi dan motivasi siswa atau tidak.Secara detail prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus 1 dapat dijabarkan sebagai berikut:a. Siklus 11. Perencanaan1) Menyusun Satuan Pembelajaran (SP) dan Rencana Pembelajaran (RP) 2) Membentuk kelompok-kelompok dalam kelas, dimana satu kelompok terdiri dari 3-4 orang.3) Membuat lembar observasi untuk melihat dan mencatat proses belajar mengajar di kelas ketika metode Inkuiri tersebut dilaksanakan.4) Membuat alat media pembelajaran yang diperlukan dalam rangka memperlancar proses belajar mengajar.5) Mendesain dan membuat alat evaluasi untuk mengetahui prestasi siswa6) Mempersiapkan prosedur monitoring, format, perangkat test, kuesioner, dan buku catatan dilapangan.2. Tindakan1) Memberikan penjelasan-penjelasan yang dianggap perlu sebelum kelas dimulai2) Menjelaskan apa dan bagaimana metode Inkuiri tersebut dilaksanakan.3) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri.4) Langkah-langkah pembelajaran dengan metode Inkuiri adalah sebagai berikut :(a) Siswa diarahkan kepada pokok permasalahan yang akan dicari jawabannya dan dipecahkan. Untuk itu guru hendaknya menjelaskan pokok permasalahannya dan tujuan yang ingin dicapai. Pokok permasalahan yang akan dicari jawabnya tersebut harus jelas, dan tidak menimbulkan kesan ambigius, yang mana pada siswa-siswa di tingkat bawah hal tersebut akan menjadikan kendala, dikarenaka permasalahan yang kabur dan tidak focus.(b) Guru hendaknya memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berdiskusi, mengemukakan kemungkinan pilihan jawaban ataupun bertanya. Guru hanya membatasi agar jangan keluar dari pokok pembicaraan. Disini lebih tampak jelas, guru hanya berperan sebagai stradara sedangkan siswa lebih banyak mengambil peran pelaku. Karena itu, seorang guru tidak perlu banyak terlebat dalam diskusi-diskusi yang dilakukan oleh siswa, hanya saja guru harus senantiasa siap jika terjadi kemacetan dalam diskusi, dalam artian seorang guru harus bisa memberikan arahan agar diskusi tidak mati dan berjalan stagnan. Guru juga harus bisa membatasi keterlibatannya dalam diskusi-diskusi yang dilakukan oleh siswa, sehingga siswa menjadi tidak kreatif dan inovatif. (c) Guru diharapkan mampu untuk memberikan pertanyaan pancingan, bilamana siswa kurang mampu menganalisa masalah. Pada saat terjadi kemacetan alur diskusi, karena siswa tidak mampu menemukan jawaban akan suatu pertanyaan, atau terjadi perdebatan yang sengit sehingga tidak ditemukan kata sepakat, seorang guru harus bisa memberikan pertanyaan pancingan sehingga suasana menjadi cair kembali, atau dapat muncul ide dari para siswa akan masalah yang sedang beku dalam diskusi mereka. Dalam hal ini guru harus mampu membedakan antara memberi pertanyaan pancingan, dengan member jawaban akan permasalahan yang sedang dibahas.(d) Guru mengawasi, membatasi agar kegiatan siswa tidak menyimpang dari nilai-nilai, seperti nilai agama, Pancasila, dan sebagainya. Dalam hal memberikan kebebasan guru juga harus bisa mengendalikan diskusi-diskusi yang dilakukan siswa, agar tidak hanya menyimpang dari tema permasalahan, tetapi lebih lanjut harus mampu memberikan batasan-batasan agar diskusi yang dilakukan tidak menyimpang dari nilai-nilai norma agama dan pancasila serta norma kesusilaan lainnya. (e) Guru tidak memberikan jawaban langsung atas masalah yang dihadapi. Dalam hal memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan langsung yang diajukan oleh siswa, seorang guru tidak boleh memberikan jawabannya secara langsung. Dikarenakan hal tersebut akan membuat siswa menjadi tumpul, tidak mau berpikir, dan lebih lanjut tidak mau melanjutkan usahanya dalam rangka mencari tahu hal-hal yang sedang diperbincangkan. Atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, guru sebaiknya memberikan jawaban-jawaban yang dapat berupa pertanyaan lain, sehingga siswa dapat memahami persoalan yang sedang dibicarakan dengan cara yang lebih sederhana. Misalnya dengan balik memberikan pertanyaan yang dapat memancing siswa kembali berpikir untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Misalnya jika ada siswa bertanya : Pak, apakah boleh makan sambil berbicara?, maka guru bisa memberikan jawaban dengan cara memberikan pertanyaan lain, misalnya Apakah kamu pernah melihat orang yang makan sambil berbicara kemudian dia tesedak?. Atau mungkin dengan pertanyaan, Menurut anda, apakah sopan jika seseorang makan sambil berbicara?3. ObservasiObservasi dilaksanakan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi dilakukan selama proses belajar mengajar itu sendiri, dan mencatat semua hal yang terjadi selama proses pelaksanaan belajar mengajar pada tahap pelaksanaan. Adapun yang direkam pada lembar observasi antara lain:1) Keaktifan siswa dalam belajar kelompok2) Jumlah siswa dalam kelompok3) Kesulitan yang dialami oleh siswa4) Tanggapan siswa terhadap pelajaran5) Perhatian, motivasi, dan kreatifitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran.4. RefleksiHasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis pada tahapan ini. Dari hasil observasi, guru dapat merefleksikan diri dengan melihat data observasi, dan dapat memberikan justifikasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar. Selain lembar observasi, data hasil evaluasi juga digunakan sebagai acuan untuk membuat refleksi. Selain itu, dipergunakan juga jurnal yang dibuat oleh guru setelah selesai melaksanakan pembelajaran. Data dari jurnal dapat dipergunakan sebagai acuan bagi guru untuk dapat mengevaluasi dirinya sendiri. Hasil analisis data yang dilaksanakan pada tahapan ini akan dipergunakan untuk merencakan siklus berikutnya, dengan tujuan meningkatkan efektifitas dan hasil belajar yang telah dilaksanakan.b. Siklus 2Tahapan-tahapan pelaksanaan siklus 2 pada prinsipnya sama dengan tahapan-tahapan pada pelaksanaan siklus 1, hanya saja pelaksanaan penelitian pada siklus 2 ini mengacu pada hasil refleksi dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada siklus 1.c. Siklus 3Tidak berbeda dengan siklus 2, pada intinya pelaksanaan siklus 3 sama dengan tahapan-tahapan pelaksanaan siklus 2, tetapi penelitan pada siklus 3 ini mengacu pada hasil refleksi dari pelaksanan siklus 2.D. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada 5 jenis, yakni pedoman observasi, wawancara, catatan lapangan, dokumen dan buku harian.

E. Teknik Analisis DataAnalisis data dilakukan dengan pendekatan analisis data kualitatif, baik yang bersifat linier maupun yang bersifat sirkuler. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut:1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklasifikasian. Hasil yang diperoleh berupa pola-pola dan kecenderungan-kecenderungan yang berlaku dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Sifat-Sifat Terpuji.3) Menyimpulkan dan memverifikasi. Dari kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan akhir yang selanjutnya diikuti dengan kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap semua temuan penelitian.F. Penyiapan PartisanKarena penelitian dilandasi prinsip kolaboratif, partisipatoris, dan kooperatif, maka kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan. Kegiatan pelatihan diawali dengan kegiatan diskusi tentang metode Inkuiri diikuti dengan latihan untuk menerapkan metode tersebut.28