Bab III Skripsi Putra

20
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini menitik beratkan kepada pengaruh persepsi konsumen dan Picture Health Warning terhadap keputusan pembelian produk Rokok PT HM Sampoerna Tbk, diantaranya : Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild . Sebagai variabel terikat (dependen variabel) pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Sebagai variabel bebas (independen variabel) adalah persepsi konsumen (X1), dan Picture Health Warning (X2). Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Dan penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah bonus dalam kemasan tersebut dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi

description

Skripsi

Transcript of Bab III Skripsi Putra

BAB IIIMETODELOGI PENELITIANA. Ruang Lingkup PenelitianRuang lingkup penelitian ini menitik beratkan kepada pengaruh persepsi konsumen dan Picture Health Warning terhadap keputusan pembelian produk Rokok PT HM Sampoerna Tbk, diantaranya : Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild . Sebagai variabel terikat (dependen variabel) pada penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Sebagai variabel bebas (independen variabel) adalah persepsi konsumen (X1), dan Picture Health Warning (X2).Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Dan penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui apakah bonus dalam kemasan tersebut dapat mempengaruhi proses keputusan pembelian.

B. Metode Penentuan Sampel1. PopulasiPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2004:72). Populasi pada penelitian ini adalah para konsumen dari produk Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek, dan U Mild yang berada di Wilayah Kota Lhokseumawe.

2. SampelTeknik pengambilan sampel yang digunakan oleh para penulis dalam pengambilan sampel ini adalah secara non probabilitas atau non acak dengan menggunakan convinience sampling adalah istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden. Convinience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif. Maka sampel yang diambil 100 responden ( Malhotra, 2004).

C. Metode Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan yaitu dengan cara :1. Data Primer, adalah data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan mengenai data yang diperlukan untuk mendukung skripsi penulis. Kuesioner terdiri dari pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak memberi kebebasan kepada responden karena alternatif jawaban telah disediakan oleh peneliti.2. Data Sekunder, adalah data yang diambil dengan melakukan studi kepustakaan yaitu data yang diperoleh dengan cara membaca buku teoriteori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh landasan teoritis yang berguna didalam mempertanggung jawabkan penulisan ini. Seperti ; literatur, catatan, surat kabar, majalah, jurnal, dan bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Peneliti juga dapat menggunakan media internet untuk memperoleh data yang diperlukan.

D. Metode Analisis DataMetode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang menjelaskan, menggambarkan, atau melakukan data yang terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generelisasi (Sugiono, 2004:142). Maka teknik statistik yang digunakan untuk memperoleh data dari penyebaran kuesioner kepada 100 responden konsumen. Pengukuran tingkat kepentingan antar unsur persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan menggunakan pengukuran skala Likert dengan kategori sebagai berikut:Tabel 3.1Skala LikertSangat Tidak SetujuTidak SetujuRaguSetujuSangat Setuju

(STS)(1)(TS)(R)(R)(3)(S)(4)(SS)(5)

Sumber : Sugiono (2004:142)Keuntungan penggunaan skala Likert yaitu dengan keragaman skor (variability of score) dengan menggunakan skala tingkatan 1-5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar pertanyaan. Dengan instrumen skala pengukuran ordinal sebagai pengukuran tingkat kepuasan seseorang terhadap suatu produk yang digunakan. Dalam penelitian ini kuesioner yang dibagikan adalah berdasarkan kepada variabel-variabel persepsi konsumen, bonus dalam kemasan. Setelah melakukan perhitungan atas hasil kuesioner, pengolahan data kuantitatif mengenai persepsi konsumen, bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian digunakan pengujian statistik analisa koefisien korelasi berganda dan analisa regresi berganda. Maka sebelum diuji statistik di atas terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas (Iqbal Hasan, 2002:77).1. Uji Validitas dan Reliabilitasa. Uji ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu mengukur data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam penyusunan kuesioner, pernyataan/pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan. Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur kuesioner yang benar yang telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah penelitian, mengembangkan variabel penelitian serta menyusun kuesioner. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti dapat melakukan tryout dengan memakai responden terbatas terlebih dahulu.Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi (Construct Validity). Validitas kontruksi menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan dengan skor totalnya.Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut valid. Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap buitr dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected Item-Total Correlation > dari r-tabel. (Bhuono Agung Nugroho, 2005 : 68).

b. Uji ReliabilitasApabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari instrumen/alat. Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Untuk melihat reliabilitas, maka dihitung cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel-variabel tersebut dikatakan reliable bila cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar 0.60 (Purbayu 2005:251). Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Tehnik yang digunakan adalah koefisien cronbach alpha dengan rumus:

Keterangan : k = Mean Kuadrat antara subyek = Mean Kuadrat Kesalahan = Varians TotalSedangkan untuk mencari nilai varians butir dapat dipergunakan rumus:

Dimana N : Jumlah Populasi X : Nilai Skor yang dipilih : Ragam atau varians butir

Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memiliki koefisien alpha cronbach minimal 0,60 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika dilakukan pengukuran ulang.2. Uji Asumsi KlasikApabila menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dalam ekonometrika dijelaskan bahwa peneliti tidak dapat menghindarkan diri dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi menggunakan SPSS 15.0 for windows.a. Uji NormalitasPengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistic parametic, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tesebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata-rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita bisa menggunakan grafik distribusi.b. Uji MultikolinearitasUji asumsi ini berarti bahwa antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Suatu data terbebas dari multikolinearitas jika nilai Varians Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10,0 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. (Bhuono Agung, 2005 : 59)c. Uji HeterokedastisitasHeterokedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau pengamatan kepengamatan lainnya, jika varian residual dari satu pengamatan kepengamatan lainnya tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu :1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya).2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit). Maka, mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.3. Analisis Regresi BergandaTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression), yaitu analisis tentang hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen (Triton P.B.,2006 : 56).Persamaannya : Y = a + b1X1 + b2X2 + eKeterangan :Y = Variabel terikat (Keputusan pembelian)a = Bilangan konstanta (harga y bila x=0)b = Koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunanX1 = Variabel bebas (persepsi konsumen)X2 = Variabel bebas (bonus dalam kemasan)e = Standar kesalahan (error terms).4. Pengujian Hipotesisa. Uji Distribusi t (Uji t)Metode pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan hipotesis yang telah dikemukakan oleh Singgih Santoso (2008 : 227). sebagai berikut : Jika t hitung > t tabel atau nilai p value pada kolom sig.< level of significant () maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Jika t hitung < t tabel atau nilai p value pada kolom sig.> level of significant maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan terikat.

Rumus: Dimana :t = nilai t yang dihitungx = nilai rata-ratas = simpangan baku sampeln = jumlah anggota sampelo = nilai yang dihipotesiskan

b. Uji Distribusi F (Uji F)Digunakan untuk mengetahui pengujian variabel bebas secara simultan (bersama-sama). Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihatpada tabel ANOVA. Menurut Triton P.B (2006 : 267), langkahlangkah uji F statistik adalah sebagai berikut :1) Hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) yang digunakanyaitu :Ho : bo = 0, artinya tidak ada pengaruh antara persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian. Ha : ba 0, artinya ada pengaruh persepsi konsumen dan bonus dalam kemasan terhadap keputusan pembelian. Tingkat signifikan yang digunakan yaitu = 0.052) 2) Menghitung nilai F :

Dimana R2 = koefisien regresi yang ditemukanK = jumlah variabel bebas (X)N = jumlah sampelF = F hitung yang selanjutnya diuji dengan F tabel : Jika Sig. F > 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara varibel bebas (X) dan terkait (Y). Jika Sig. F < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terkait (Y).

E. Operasional Variabel PenelitianBerdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variabel penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan kedalam tiga variabel. Yakni variabel dependen (Y) dan variabel indenpenden (X1 dan X2).1. Variabel terikat (Variabel Dependen)Yaitu variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. dimana persepsi konsumen, picture health warning pada bungkus rokok akan mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel terikat dikonotasikan dengan huruf (Y)2. Variabel bebas (Variabel Independent)Yaitu variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen, dan picture health warning pada bungkus rokok yang di konotasikan (X1) dan(X2).

Tabel 3.2Operasional Variabel PenelitianVariabelSub - VariabelIndikatorUkuran

PersepsiKonsumen(X1)1. Proses Persepsi Perkenalan individu menerima informasi melalui indera Individu menempatkan kapasitas proses menjadi suatu stimulus Proses merubah indera stimulus agar dapat dipahami Kecenderungan memperhatikan rangsangan yang berhubungan dengan kebutuhan Kecenderungan menafsirkan informasi sendiri Kecenderungan mengingat hal-hal yang baikOrdinal

2. Stimulus-stimulus yang mempengaruhi persepsi Persepsi Lingkungan Tempat Tinggal Keluarga Life style Produk IklanOrdinal

Picture Health Warning pada Bungkus Rokok(X1)Kegunaan bagikonsumen?Ordinal

KeputusanPemebelian(Y)1. Pengenalan Kebutuhan Kebutuhan dasar Kebutuhan psikologisOrdinal

2. Pencarian Informasi Promosi/ insentif Sumber informasi dari rekan, organisasi, dllOrdinal

3. Evaluasi Alternatif Pertimbangan tertentu Resiko yang kecilOrdinal

4. Keputusan Membeli Jenis bentuk produk Produsen, cara pembayaranOrdinal

5. Tingkah Laku Pasca Pembelian Kepuasan Sesuai keinginanOrdinal