BAB III rev sem.doc

13
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen dengan variabel terikatnya adalah nilai kuat lentur balok dan variabel bebasnya adalah pemberian sambungan jari. Balok yang digunakan pada pengujian ini memiliki dimensi 4 cm x 6 cm dan bahan yang digunakan adalah kayu sengon. Untuk menyatukan sambungan tersebut memerlukan sebuah perekat dan perekat yang digunakan pada penelitian ini adalah Poly Vinyl Acetate (PV Ac) dengan merk dagang FOX yang didapat dari toko bangunan di daerah Malang. 3.2 Bahan Penelitian 3.2.1 Kayu sengon Bahan baku kayu sengon pada penelitian ini berasal dari bedak kayu yang berlokasi di daerah kota malang. Kayu sengon yang digunakan atau dibeli dari toko berukuran 5 cm x 7 cm x 200 cm. Balok kayu yang 13

description

mikro teaching

Transcript of BAB III rev sem.doc

BAB III

20

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen dengan variabel terikatnya adalah nilai kuat lentur balok dan variabel bebasnya adalah pemberian sambungan jari. Balok yang digunakan pada pengujian ini memiliki dimensi 4 cm x 6 cm dan bahan yang digunakan adalah kayu sengon. Untuk menyatukan sambungan tersebut memerlukan sebuah perekat dan perekat yang digunakan pada penelitian ini adalah Poly Vinyl Acetate (PV Ac) dengan merk dagang FOX yang didapat dari toko bangunan di daerah Malang. 3.2 Bahan Penelitian

3.2.1 Kayu sengon Bahan baku kayu sengon pada penelitian ini berasal dari bedak kayu yang berlokasi di daerah kota malang. Kayu sengon yang digunakan atau dibeli dari toko berukuran 5 cm x 7 cm x 200 cm. Balok kayu yang digunakan untuk benda uji kontrol dipotong sepanjang 40 cm sehingga panjang benda uji menjadi 160 cm. Sedangkan untuk kayu yang digunakan untuk benda uji eksperimen dipotong menjadi 2 bagian dengan panjang tiap potongan 1 m. Setelah itu balok-balok tersebut dikeringkan secara alami (air drying), yaitu dengan cara diangin-anginkan di ruang yang terlindung dari hujan.3.2.2 Perekat

Bahan perekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Poly Vinyl Acetate (PV Ac) dengan merk dagang FOX yang didapat dari toko bangunan di daerah Malang. Pengunaan PV Ac dikarenakan Perekat ini merupakan perekat yang sering digunakan masyarakat umum untuk merekatkan kayu, selain itu perekat ini mudah didapat atau dapat diperoleh di took-toko bangunan. Perekat ini berbentuk cairan kental dan berwarna putih seperti susu.Satuan luas untuk kebutuhan perekat pada penelitian ini menggunakan MDGL (Double Glueline) yang berarti bahwa perekat dilaburkan pada dua sisi bahan yang akan direkatkan. Menurut Prayitno dalam Fakhri (2001), perekatan dua sisi diperlukan tembahan perekat sebesar 10%. Untuk perekatan antara kayu-kayu menggunakan 60 MDGL, dan berikut perhitungannya:A = 5 x ((6 / cos 4) x 10) = 301 cm260 MDGL,

gramPerekat perlu ditambah 10% = 8,82 x 1,1 = 9,70 gram

3.3 Alat Penelitian

Alat yang digunakan untuk pembuatan benda uji penelitian adalah sebagai berikut:1. Gergaji circular saw untuk memotong balok kayu sengon.

2. Mesin ketam digunakan untuk meratakan ukuran penampang balok.

3. Meteran dan jangka sorong untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi benda uji.

4. Spidol untuk memberi tanda pada benda uji.

Alat-alat yang digunakan untuk membuat sambungan jari berbahan kayu sengon adalah sebagai berikut:1. Gergaji pita mesin untuk membentuk profil sambungan jari secara manual.

2. Timbangan untuk menimbang bahan perekat. Timbangan yang digunakan bermerk Ohaus dengan ketilitian 0,01 gram.

3. Wadah dan pengaduk untuk mencampur bahan perekat.

4. Klem penjepit, kunci pas, kuas dan sikat besi sebagai alat kelengkapan untuk merekatkan sambungan.

Peralatan yang digunakan untuk pengujian balok laminasi dari bahan kayu sengon dan bambu petung adalah sebagai berikut:

1. Universal Testing Machine (UTM) untuk menguji sifat fisika dan mekanika benda uji.2. Dial Gauge untuk mengukur lendutan yang terjadi pada balok saat pengujian.

3. Tumpuan sendi dan rol sebagai dukungan ujung dan pangkal balok.3.4 Pelaksanaan Penelitian

Setelah bahan dan alat tersedia, kegiatan berikutnya adalah membuat benda uji dan melakukan pengujian. Kegiatan pengolahan dan pembuatan benda uji dilaksanakan di Workshop kayu dan Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik universitas Negeri Malang. Secara umum jalannya pelaksanaan penelitian mulai dari pengadaan bahan hingga selesai dapat dilihat diagram alir pada gambar 3.1.

Gamabar 3.1 Diagram alir penelitian

3.5 Benda Uji dan PengujianBenda uji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yang pertama benda uji balok kayu sengon tanpa mengunakan sambungan (kelompok kontrol) dan yang kedua benda uji balok kayu sengon dengan mengunakan sambungan jari (kelompok eksperimen).

3.4.1 Benda Uji Kelompok KontrolBenda uji kontrol dibuat untuk tujuan sebagai kontrol terbahan benda uji eksperimen. Benda uji kontrol dibuat sebanyak 5 benda uji dengan ukuran penampang 4cm x 6cm dan panjang balok 1,60 cm. Langkah-langkah dalam pembuatan benda uji kontrol sebagai berikut:1. Benda uji yang telah dibeli dari toko yang semula panjang balok 2 m dipotong menjadi ukuran 1,60 m.

2. Karena benda uji yang didapat dari took ukuran penampang benda uji 5cm x 7cm dan tidak seragam maka benda uji diketam dengan mengunakan mesin ketam sampai ukaran penampang balok menjadi 4cm x 6cm supaya luas penampang seragam.3. Benda uji siap diuji kuat lenturnya.

3.4.2 Benda Uji Sambungan Jari (Kelompok Eksperimen)Kelompok benda uji yang kedua yaitu benda uji balok kayu sengon dengan mengunakan sambungan jari arah tinggi balok (kelompok eksperimen). Ukuran kelompok benda uji eksperimen sama dengan kelompok benda uji control yaitu 4cm x 6cm dan panjang balok 1,60 m. jumlah benda uji eksperimen sebanyak 5 benda uji.

Ukuran profil sambungan jari dapat dilihat pada gambar 3.2 dan gambar 3.2.Gambar 3.2 Profil sambungan jari arah tinggi balok (h)

Langkah-langkah dalam pembuatan benda uji sambungan jari arah tinggi balok (h) pada balok kayu sengon adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan permukaan balok kayu sengon dari kotoran dan debu.2. Potong balok kayu sengon yang semula panjangnya 2 m menjadi 2 bagian dengan panjang masing-masing 1 m.

3. Benda uji yang sudah dipotong kemudian diketam sampai ukuran balok menjadi 4cm x 6cm.

4. Membuat profil sambungan jari sesuai dengan yang telah direncanakan seperti gambar 3.3 pada salah satu ujung balok.Gambar 3.3 Profil sambungan jari arah tinggi balok (a) profil sambungan jari bagian dalam dan (b) profil sambungan jari bagian luar. 5. Menggontrol profil yang sudah dibuat apakah sudah sesuai dengan yang telah direncanakan, apabila belum maka profil sambungan diperbaiki sehingga sesuai dengan desain profil yang telah direncanakan.6. Menimbang perekat sesuai dengan takaran (9,7 gram), lalu rekatkan kedua profil sambungan jari tersebut dengan mengunakan perekat yang telah disiapkan.

7. Pasang klem pada sambungan hal ini bermaksud supaya sambungan dapat merekat secara sempurna.8. Benda uji didiamkan selama 6 jam, setelah itu klem dapat dilepas.

9. Potong kedua bagian ujung balok dengan ukuran panjang 1,60 m dengan bagian sambungan berada pada L.10. Benda uji siap diuji kuat lenturnya.

Pengujian balok menggunakan tumpuan sendi-rol dan dua buah titik pembebanan dengan jarak 50 cm atau sepertiga dari bentang balok. Penggunaaan dua buah titik pembebanan dimaksudkan agar balok mengalami kerusakan lentur murni pada bagian tengah balok. Untuk setting up pembebanan balok dapat dilihat pada Gambar 3.4Gambar 3.4 Setting up pengujian balok

Pengujian akan dihentikan bila benda uji mengalami keruntuhan yang ditandai dengan suara keras atau benda uji patah atau rekatan antar sambungan lepas. Data hasil dari pengujian adalah besarnya beban (P) lentur maksimum yang mampu ditahan oleh balok. Besarnya beban (P) lentur maksimum akan dimasukkan ke dalam rumus MOR. Nilai kuat lentur dari kelompok kontrol akan dibandingkan dengan nilai kuat lentur dari kelompok eksperimen dan dilihat apakah ada perbedaan nilai antara keduanya.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Pembuatan benda uji dan pengujiannya dilaksanakan pada bulan September sampai November 2011. Sedangkan tempat pembuatan benda uji di laksanakan di Workhshop Kayu Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan pengujian dilaksanakan di Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. 3.7 Pengumpulan DataData-data yang ada pada penelitian ini didapat dari data-data hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian kuat lentur balok kayu sengon tanpa mengunakan sambungan, dan pengujian kuat lentur balok kayu sengon dengan mengunakan sambungan jari arah tinggi balok (h). 3.8 Analisis Data

Analisa data untuk pengujian kuat lentur balok kayu sengon tanpa mengunakan sambungan dan yang mengunakan sambungan menggunakan metode statistika rata-rata yang kemudian dibandingkan antara balok kayu sengon tanpa sambungan dengan balok kayu sengon dengan mengunakan sambungan jari arah tinggi balok (h). selesai

Pembahasan

Pengecekan apakah benda uji cacat

EMBED AutoCAD.Drawing.17

Analisa data

EMBED AutoCAD.Drawing.17

Tidak

Ya

Kumpulan data

pengujian

Beban

Pembagi Beban

Tumpuan Roll

Dial Gauge

Tumpuan Sendi

Benda Uji

Pengujian lentur

balok

Benda uji tidak digunakan

Tidak

Pengadaan bahan baku

Pembuatan benda uji

balok

13

_1383080443.dwg2-phil

_1384119824.dwg2-phil

_1381557316.unknown