BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan...

27
III - 1 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo tahun 2015, yang memuat gambaran kondisi ekonomi makro tahun 2013. Proyeksi tahun 2014 dan 2015, serta kebutuhan dan sumber pembiayaan pembangunan yang diperlukan tahun 2015. Gambaran kerangka ekonomi daerah tersebut dicapai dengan menyusun berbagai prioritas pembangunan serta mengambil langkah kebijakan yang disusun untuk menghadapi tantangan dan penyelesaian masalah pembangunan agar arah pembangunan daerah tahun 2015 dapat dicapai sesuai dengan sasaran program dan kegiatan yang diharapkan. 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa. Besarannya tergantung pada hasil penggunaan potensi faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, sumberdaya manusia, modal dan teknologi serta semangat berwirausaha masyarakatnya dalam melakukan kegiatan ekonomi. Perkembangan kegiatan ekonomi Kabupaten Kulon Progo dicerminkan dengan PDRB, baik yang dinilai dalam harga konstan maupun harga berlaku. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu 5 tahun terakhir selalu mengalami kenaikan, pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 5,54 trilyun rupiah pada tahun 2014 mencapai 5,05 trilyun rupiah, tahun 2013 mencapai 4,60 trilyun rupiah, tahun 2012 sebesar 4,20 trilyun rupiah, tahun 2011 sebesar 3,87 trilyun rupiah, dan tahun 2010 sebesar 3,55 trilyun rupiah.

Transcript of BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan...

Page 1: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 1

BAB III

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan

kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo tahun

2015, yang memuat gambaran kondisi ekonomi makro tahun 2013. Proyeksi tahun 2014 dan

2015, serta kebutuhan dan sumber pembiayaan pembangunan yang diperlukan tahun 2015.

Gambaran kerangka ekonomi daerah tersebut dicapai dengan menyusun berbagai prioritas

pembangunan serta mengambil langkah kebijakan yang disusun untuk menghadapi tantangan

dan penyelesaian masalah pembangunan agar arah pembangunan daerah tahun 2015 dapat

dicapai sesuai dengan sasaran program dan kegiatan yang diharapkan.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Pertumbuhan Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menggambarkan kemampuan suatu

daerah dalam mengelola dan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk

menghasilkan barang dan jasa. Besarannya tergantung pada hasil penggunaan potensi

faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, sumberdaya manusia, modal dan

teknologi serta semangat berwirausaha masyarakatnya dalam melakukan kegiatan

ekonomi. Perkembangan kegiatan ekonomi Kabupaten Kulon Progo dicerminkan

dengan PDRB, baik yang dinilai dalam harga konstan maupun harga berlaku.

Nilai PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) selama kurun waktu 5 tahun

terakhir selalu mengalami kenaikan, pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 5,54 trilyun

rupiah pada tahun 2014 mencapai 5,05 trilyun rupiah, tahun 2013 mencapai 4,60 trilyun

rupiah, tahun 2012 sebesar 4,20 trilyun rupiah, tahun 2011 sebesar 3,87 trilyun rupiah,

dan tahun 2010 sebesar 3,55 trilyun rupiah.

Page 2: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 2

Tabel 3.1. Prediksi PDRB Kulon Progo Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2007 - 2017

No Tahun PDRB ADHB 2007-2017

1 2007 2,67

2 2008 2,96

3 2009 3,29

4 2010 3,55

5 2011 3,87

6 2012 4,20

7 2013 4,60

8 2014* 5,05

9 2015* 5,54

10 2016* 6,09

11 2017* 6,68

Sumber: Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2013

Gambar 3.1 Prediksi PDRB ADHB Tahun 2007 – 2017

Sementara itu PDRB berdasarkan harga konstan (harga tahun 2000) nilai PDRB

tahun 2015 diperkirakan sebesar 2,30 trilyun rupiah, tahun 2014 sebesar 2,18 trilyun

rupiah, tahun 2013 sebesar 2,06 trilyun rupiah, tahun 2012 sebesar 1,96 trilyun rupiah,

tahun 2011 sebesar 1,87 trilyun rupiah, dan tahun 2010 sebesar 1,78 trilyun rupiah.

PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan (harga tahun 2000) selama

kurun waktu 2007 – 2016 disajikan dalam tabel berikut :

Page 3: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 3

Tabel 3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kulon Progo

Tahun 2007– 2016 (dalam juta rupiah)

Sumber: Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2013

*Angka Prediksi

Gambar 3.2 PDRB Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007 – 2016 (dalam jutaan rupiah)

Sembilan sektor ekonomi yang tercakup dalam PDRB dapat dikelompokkan dalam 3

(tiga) kelompok besar, yaitu : sektor primer, sektor sekunder, dan sektor tersier.

Peranan kelompok sektor terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Kulon Progo

dari tahun 2007 ke 2013 terjadi penurunan peran sektor sekunder dari 22,18 persen

menjadi 21,05 persen dan kondisi yang sama diprediksi masih akan terjadi pada

2014, 2015, dan 2016. Pada sektor sekunder kontribusi paling besar disumbang

oleh sub sektor industri pengolahan dengan rerata 21,73 persen dari total seluruh

sektor (2007-2013). Penurunan pada sektor sekunder disebabkan oleh penurunan

sub sektor industri pengolahan yang turun secara drastis. Sedangkan untuk sub

sektor bangunan mengalami kenaikan secara konsisten meskipun tidak signifikan.

0,00

1.000.000,00

2.000.000,00

3.000.000,00

4.000.000,00

5.000.000,00

6.000.000,00

7.000.000,00

PDRB ADHB

PDRB ADHK

No Tahun PDRB ADHB PDRB ADHK

1 2007 2.672.862,00 1.587.630,00

2 2008 2.957.165,00 1.661.370,00

3 2009 3.286.280,00 1.728.302,00

4 2010 3.547.055,00 1.781.227,00

5 2011 3.867.137,00 1.869.336,00

6 2012 4.196.448,00 1.963.079,00

7 2013 4.602.893,75 2.062.180,00

8 2014* 5.050.291,50 2.167.807,00

9 2015* 5.542.882,02 2.280.415,00

10 2016* 6.085.355,07 2.403.823,00

Page 4: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 4

Seiring penurunan sektor sekunder, sektor primer, dan sektor tersier

perannya mengalami peningkatan. Sektor tersier mengalami peningkatan secara

signifikan mulai tahun 2009 dengan besaran 53,10 persen dan mengalami tren

peningkatan hingga 2013 dengan besaran 54,57 persen, dan kecenderungan

kenaikan ini diperkirakan akan terulang pada tahun 2014, 2015, dan 2016. Pada

tahun 2007-2013 Sektor tersier disumbang paling besar oleh sub sektor jasa-jasa

dengan rerata 20,79 persen dari total seluruh sektor, kemudian disusul sub sektor

perdagangan, restoran & hotel dengan rerata kontribusi 16,71 dari total seluruh

sektor. Sub sektor jasa-jasa mengalami peningkatan signifikan mulai tahun 2010.

Sektor primer pada periode lima tahun pertama 2007 sampai 2011

mengalami kondisi naik turun, dimana kenaikan paling tinggi terjadi pada tahun 2008

dengan besaran 25,70 persen dan penurunan paling rendah pada tahun 2010

dengan besaran 23,86 persen. Sedangkan pada lima tahun kedua periode 2012

sampai dengan 2013 sektor primer cenderung naik namun tidak terlalu signifikan

(tren dalam grafik cenderung konstan), dimana kondisi ini diprediksi akan terulang

pada tahun 2014, 2015, dan 2016. Sub Sektor pertanian mempunyai kontribusi

paling besar dalam sektor primer dengan rerata 23,68 persen dari total seluruh

sektor (2007-2013). Tanaman bahan makanan dan peternakan merupakan

penyumbang dominan dalam sub sektor pertanian.

Tabel 3.3. Struktur Perekonomian Kabupaten Kulon Progo

KELOMPOK SEKTOR 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015* 2016*

PRIMER 24,21 25,7 25,17 23,86 24,49 24,36 24,38 25,77 25,13 24,54

a PERTANIAN 23,1 24,67 24,11 23,16 23,68 23,48 23,53 24,76 24,01 23,28

b PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1,11 1,03 1,05 0,7 0,82 0,87 0,85 1,02 1,12 1,26

SEKUNDER 22,18 22,22 21,73 22,3 21,37 21,25 21,05 19,95 19,93 19,97

a INDUSTRI PENGOLAHAN 15,49 15,49 15,1 15,52 14,31 13,96 13,65 13,19 12,87 12,57

b LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 0,85 0,85 0,86 0,88 0,87 0,85 0,85 0,69 0,76 0,87

c BANGUNAN 5,83 5,87 5,77 5,9 6,19 6,43 6,55 6,07 6,30 6,53

TERSIER 53,62 52,08 53,1 53,83 54,14 54,39 54,57 54,19 54,85 55,40

a PERDAGANGAN , RESTORAN & HOTEL 16,05 16,7 16,4 16,56 16,97 17,05 17,22 17,89 17,95 17,98

b PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 10,88 11,12 10,55 10,13 9,92 8,95 8,6 9,11 9,01 8,94

c BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN 6,08 6,12 6,24 6,36 6,15 6,09 6,07 6,72 6,93 7,13

d JASA-JASA 20,61 18,15 19,92 20,77 21,1 22,31 22,68 20,46 20,96 21,36

TOTAL 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2013 *Angka Prediksi

Page 5: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 5

Gambar 3.3. Persentase Kontribusi Kelompok Sektor Primer Tahun 2007 – 2016 (%)

Gambar 3.4 Persentase Kontribusi Kelompok Sektor Sekunder Tahun 2007 – 2016 (%)

22,18

22,22

21,73

22,3

21,37 21,2521,05

19,95

19,93

19,97

18,5

19

19,5

20

20,5

21

21,5

22

22,5

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015* 2016*

24,21

25,7

25,17

23,86

24,49

24,36

24,38

25,77

25,13

24,54

22,5

23

23,5

24

24,5

25

25,5

26

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015* 2016*

Page 6: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 6

Gambar. 3.5. Persentase Kontribusi Kelompok Sektor Tersier Tahun 2007 – 2016 (%)

3.1.2. PDRB Per Kapita

Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (ADHB) sejak tahun 2010

hingga tahun 2016 mengalami tren peningkatan. Pada Tahun 2012 sebesar Rp.

10.671.984,-, tahun 2013 sebesar Rp. 11.887.203,-, dan untuk tahun 2014 hingga

tahun 2015 diprediksikan juga ada kenaikan, dimana pada tahun 2014 sebesar Rp.

13.022.900,-, tahun 2015 sebesar Rp. 14.096.099,-, tahun 2016 sebesar Rp.

15.475.662,-,.

Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan (ADHK tahun 2000) sejak

tahun 2010 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 sebesar Rp. 4.580.532,-

tahun 2011 sebesar Rp. 4.790.630,-, tahun 2012 sebesar Rp. 4.923.433,-, dan

tahun 2013 sebesar Rp. 5.114.803,-. Sedang untuk tahun 2014 hingga tahun 2016

diprediksikan juga ada kenaikan, dimana pada tahun 2014 sebesar Rp. 5.317.619,-,

tahun 2015 sebesar Rp. 5.532.960,-, tahun 2016 sebesar Rp. 5.769.586,-,.

PDRB per kapita kabupaten Kulon Progo yang terus meningkatkan akan

berimplikasi pada meningkatnya perputaran distribusi ekonomi di masyarakat, namun

begitu kondisi ini jika tidak disikapi dengan kebijakan yang tepat maka akan

berdampak kurang baik pada pertumbuhan ekonomi kabupaten Kulon Progo. Faktor

geografis dan demografis Kabupaten Kulon Progo yang berbatasan dengan

beberapa kabupaten lainnya telah diidentifikasi sebagai “daerah pasar bocor” dimana

warga yang mempunyai uang lebih memilih untuk membelanjakannya di daerah

tetangga yang menyediakan barang dan jasa yang lebih bervariasi dan kompetitif.

53,62

52,08

53,1

53,83

54,1454,39

54,57

54,19

54,85

55,40

50

51

52

53

54

55

56

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014* 2015* 2016*

Page 7: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 7

Dengan adanya tren kenaikan PDRB per Kapita baik ADHB dan ADHK

seharusnya secara positif akan meningkatkan daya beli pasar Kulon Progo. Kondisi

ini memberikan peluang terhadap peningkatan permintaan pasar sehingga apabila

dapat direspon dengan kebijakan yang tepat akan dapat mendorong pertumbuhan

sektor hulu maupun sektor hilir. Sektor hilir akan memainkan peranan yang sangat

penting dalam menyediakan variasi produk jadi lokal dengan harga yang lebih

kompetitif. Pemenuhan arus barang yang variatif dan harga yang kompetitif

diharapkan mampu mendorong pembentukan karakter pasar kulon progo yang

berorientasi pada produk lokal. Oleh karena itu sub sektor industri pengolahan harus

mendapat perhatian dalam kebijakan sehingga dapat mendorong pembangunan

embrionisasi industri hilir yang kuat dan kompetitif.

Disisi lain untuk mengantisipasi permintaan pasar terhadap suplai bahan

mentah perlu penguatan pada sektor industri hulu, dalam hal ini tidak dapat

diabaikan bahwa struktur perekonomian kabupaten Kulon Progo paling besar

disumbang oleh sub sektor pertanian khususnya tanaman bahan makanan dan

peternakan. Industri hilir akan memainkan peranan penting dalam meningkatkan nilai

tambah ekonomi pada sub sektor pertanian.

Sejalan dengan integrasi ekonomi ASEAN dibawah payung ASEAN

Economic Community (AEC), kebijakan single market and single production unit

harus disikapi dengan formulasi kebijakan yang tepat dalam memberikan peluang

pasar domestik dan industri lokal untuk berkembang, salah satunya mendorong

pembentukan struktur pasar berbasis karakter budaya lokal.

Tabel 3.4. PDRB Per Kapita Kabupaten Kulon Progo

No Tahun

PDRB per Kapita

atas dasar harga berlaku

atas dasar harga konstan

2000

1 2010 9.121.466 4.580.532

2 2011 9.910.472 4.790.630

3 2012 10.671.984 4.992.301

4 2013** 11.887.203 5.114.803

5 2014** 13.022.900 5.317.619

6 2015** 14.096.099 5.532.960

7 2016** 15.475.662 5.769.586

Sumber: Bappeda Kabupaten Kulon Progo, 2013

Page 8: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 8

Gambar 3.6.

PDRB Per Kapita Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 – 2016 (Rp.)

3.1.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Proyeksi PDRB

Besaran laju pertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu tahun 2009 – 2016

sebagai berikut: pada tahun 2009 sebesar 4,03 persen, tahun 2010 sebesar 3,06

persen, tahun 2011 sebesar 4,95 persen, tahun 2012 sebesar 5,01 persen, tahun

2013 sebesar 5.05 persen, tahun 2014 diprediksikan sebesar 5.12 persen, tahun

2015 diprediksikan sebesar 5.19 persen, dan tahun 2016 diprediksikan sebesar 5.41

persen.

0

2.000.000

4.000.000

6.000.000

8.000.000

10.000.000

12.000.000

14.000.000

16.000.000

18.000.000

2010 2011 2012 2013** 2014** 2015** 2016**

atas dasar harga berlaku

atas dasar harga konstan 2000

Page 9: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 9

Gambar 3.7 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009 – 2016

Laju pertumbuhan ekonomi tertinggi diprediksi terjadi ditahun 2016 setelah

sebelumnya tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sektor

pertanian sebagai tulang punggung struktur ekonomi kabupaten Kulon Progo pada

tahun 2010 mengalami pertumbuhan negative sebesar (1,44) persen yang

mempengaruhi besaran laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Penurunan

pertumbuhan disektor pertanian pada tahun 2010 dipengaruhi oleh penurunan sub

sektor tanaman bahan makanan. Dimana sub sektor tanaman bahan makanan

merupakan penyumbang terbesar dalam sektor primer di kulon progo terutama

produksi padi. Faktor bencana alam akibat letusan gunung merapi pada akhir tahun

2010 yang menyebabkan banjir lahar dingin dan hujan abu tebal mempunyai andil

yang sangat besar terhadap terganggunya panen padi di wilayah utara kabupaten

Kulon Progo yang berbatasan langsung dengan daerah bencana. Namun situasi

bencana yang terjadi disikapi dengan kebijakan yang cepat dan tepat, sehingga

mendorong cepatnya recovery tanggap bencana dengan berbagai program kegiatan

yang mendorong tumbuhnya kembali laju pertumbuhan ekonomi yang sempat

menurun tajam. Salah satunya dengan perbaikan sarana dan prasarana dibidang

pertanian seperti irigasi, perbaikan jalan, pengerukan sungai yang tertutup material

gunung berapi dan management man power serta social capital untuk bangkit

membangun kembali setelah bencana. Dengan dikeruknya material penutup saluran

dan diperbaikinya infrastruktur saluran irigasi Kalibawang, berpengaruh pada

peningkatan produksi padi pada tahun 2011. Komoditas ini sempat mengalami

penurunan produksi di tahun 2010. Peningkatan produk pertanian di Kabupaten

Kulon Progo pada tahun 2011 berimbas pada besaran laju pertumbuhan ekonomi

pada sub sektor tanaman bahan makanan.

Pertumbuhan yang cukup tinggi pada subsektor yang punya andil besar

dalam perekonomian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi secara

3,06

4,95 5,01 5,05 5,12 5,19

5,41

0,00

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

2010 2011 2012 2013** 2014** 2015** 2016**

pe

rse

n (%

)

tahun

Page 10: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 10

keseluruhan. Tahun 2012 sampai dengan 2014 sektor pertumbuhannya positif walau

laju pertumbuhannya tidak secepat pada tahun 2011.

Sub sektor tanaman bahan makanan mempunyai share yang besar pada

sektor pertanian, sehingga besaran pertumbuhan sub sektor tanaman bahan

makanan sangat berpengaruh pada pertumbuhan sektor pertanian. Peran sektor ini

baik secara berlaku maupun konstan cukup tinggi, sehingga sangat mempengaruhi

laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo.

Material letusan Gunung Merapi yang berupa pasir dan bebatuan dengan

adanya hujan akan terbawa aliran arus sungai, salah satunya yaitu Sungai Progo.

Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang merupakan pembatas wilayah

antara Kabupaten Sleman dan Kulon Progo. Banyaknya material yang terbawa arus

sungai membawa dampak semakin meningkatnya kegiatan pertambangan di wilayah

Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2011, laju pertumbuhan ekonomi sektor

pertambangan dan penggalian di Kabupaten Kulon Progo cukup tinggi yakni sebesar

21,57 persen, akan tetapi tahun 2012 penurunan dan mulai tahun 2013 hingga

tahun 2016 diperkirakan mengalami pertumbuhan, untuk prediksi ini belum

memperhitungkan pertambangan pasir besi.

Sektor industri di tahun 2010 tumbuh 4,08 persen sedangkan di tahun 2011

tumbuh negatif 1,23 persen, pada tahun 2012 bangkit lagi hingga diperkirakan

tumbuh positif sampai dengan tahun 2016, akan tetapi perumbuhannya tidak secepat

pada tahun 2010. Untuk sektor listrik, gas, dan air bersih, pada tahun 2010

mengalami pertumbuhan 5,27 persen dan pada tahun 2011 mengalami perlambatan

pertumbuhan dibandingkan tahun 2010, dimana pada tahun 2011 pertumbuhannya

sebesar 4,16 persen. Untuk tahun 2012 sektor itu diprediksikan mulai bangkit lagi

hingga tahun 2016 seiring dengan perkembangan industri.

Adanya proyek penyiapan Pelabuhan Adhikarto di Glagah, pembangunan

dan pelebaran jalan, perbaikan infrastruktur akibat erupsi Gunung Merapi di akhir

2010, dan pembangunan prasarana fisik lain mendorong pertumbuhan yang cukup

tinggi pada sektor bangunan. Sektor ini mampu tumbuh 9,82 persen pada tahun

2011. Lebih baik dibandingkan pertumbuhan di tahun 2010 yang mampu tumbuh

6,84 persen, akan tetapi pada tahun 2012 mengalami perlambatan. Untuk tahun

2013 hingga tahun 2016 laju pertumbuhannya diprediksikan mengalami peningkatan

walaupun percepatannya tidak sebesar pada tahun 2011 .

Seiring dengan peningkatan produksi di sektor pertanian dan sektor

pertambangan penggalian, serta semakin bertambahnya usaha perdagangan

berpengaruh kuat pada peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan, hotel, dan

restoran, pada tahun 2010 sektor ini tumbuh 4,66 persen, sedangkan pada tahun

2011 tumbuh lebih pesat yakni 7,34 persen. Prediksi pada tahun 2013 hingga 2014

pertumbuhannya diperkirakan meningkat tetapi tidak sebesar tahun 2011.

Adanya kebijakan untuk angkutan kereta api (jumlah penumpang

menyesuaikan dengan jumlah tempat duduk) serta semakin banyaknya masyarakat

yang menggunakan kendaraan pribadi “baik sepeda motor ataupun mobil”

Page 11: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 11

berdampak pada semakin lambatnya pertumbuhan sektor pengangkutan dan

komunikasi. Pada tahun 2011 sektor ini hanya mampu tumbuh 2,35 persen. Untuk

tahun 2013 hingga tahun 2014 diprediksikan mengalami peningkatan. Untuk sektor

keuangan, real estate, dan jasa perusahaan, di tahun 2011 hanya tumbuh 0,86

persen. Salah satu sub sektornya yakni lembaga keuangan bukan bank mengalami

pertumbuhan negatif sekitar 2,24 persen. Lembaga keuangan bukan bank mencakup

LKM, koperasi, BUKP, serta pegadaian. Untuk prediksi tahun 2012 mengalami

percepatan pertumbuhan sehingga tumbuh sebesar 4,65 persen dan pada tahun

2013 hingga 2014 pertumbuhannya stagnan.

Sub sektor jasa pemerintahan masih sangat berperan dalam peningkatan

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo. Pada tahun 2011 pertumbuhan

sub sektor jasa pemerintahan mencapai 7,36 persen. Untuk kegiatan jasa sosial

kemasyarakatan seperti rumah sakit swasta dan lembaga pendidikan swasta

mengalami kecenderungan turun. Dengan semakin turunnya jasa rumah sakit swasta

dari sisi positifnya bisa diperkirakan bahwa derajat kesehatan masyarakat semakin

membaik. Beberapa kebijakan yang mendukung peningkatan derajad kesehatan

masyarakat antara lain : pada pertengahan bulan Oktober 2011 dikeluarkan

kebijakan Bupati bahwa semua masyarakat Kulon Progo gratis berobat di

Puskesmas berlaku mulai November 2011, adanya program nasional Jampersal,

Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesos, dll. Sektor ini mulai tahun 2012 hingga tahun

2014 diprediksikan mengalami perlambatan pertumbuhan.

Tabel 3.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kulon Progo Tahun 2010 - 2013 dan Prediksi Laju

Pertumbuhan Ekonomi tahun 2014 – 2016

NO SEKTOR TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 PERTANIAN -1,44 5,98 4,38 1,81 1,88 2,03 2,21

2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

-31,65 21,57 12,87 11,89 13,2 16,2 18,64

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 4,08 -1,23 1,78 2,23 2,36 2,66 3

4 LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM 5,27 4,16 6,48 6,36 9,64 15,46 20,33

5 BANGUNAN 6,84 9,82 9,35 9,59 9,16 9,15 9,22

6 PERDAGANGAN , RESTORAN & HOTEL

4,66 7,34 5,28 5,78 5,6 5,56 5,56

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI

2,73 2,35 -2,53 3,57 3,71 4,08 4,5

8 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

5,85 0,86 5 8,74 8,41 8,45 8,55

9 JASA-JASA 7,99 7,36 10,71 8,68 8,11 7,72 7,42

TOTAL 3,06 4,95 5,01 5,05 5,12 5,19 5,41

Page 12: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 12

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan

uang, demikian pula segala sesuatu baik uang maupun barang yang dijadikan milik

daerah berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban daerah tersebut. Hak

daerah adalah mencari sumber pendapatan daerah berupa pungutan pajak daerah,

retribusi daerah atau sumber penerimaan lain-lain yang sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, sedangkan kewajiban daerah adalah untuk

mengeluarkan uang dalam rangka melaksanakan urusan. Terkait dengan pendapatan

daerah kebijakan pendapatan daerah adalah meningkatkan penerimaan daerah secara

berkesinambungan dengan jumlah biaya administrasi tertentu. Peningkatan pendapatan

daerah dilakukan dengan cara optimalisasi pajak dan retribusi daerah dengan

memperhatikan efek optimalisasi tersebut tidak memperburuk alokasi faktor-faktor

produksi dan memperhatikan aspek keadilan. Dalam melaksanakan keuangan daerah

perlu dibuatkan suatu perencanaan agar seluruh kegiatan yang dilaksanakan dapat

dikelola dengan baik.

Perencanaan merupakan salah satu tahap dalam pengelolaan keuangan daerah.

Pengelolaan keuangan daerah meliputi tahapan perencanaan dan penganggaran;

pelaksanaan dan penatausahaan; serta pertanggungjawaban keuangan. Pengelolaan

keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan

dalam Siklus APBD. APBD pada dasarnya memuat rencana keuangan yang diperoleh dan

digunakan dalam rangka melaksanakan kewenangan dalam satu tahun anggaran.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disusun berdasarkan kinerja yaitu suatu

sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kinerja atau output dari

perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.

Dalam rangka disiplin anggaran maka penyusunan anggaran disajikan dalam

dokumen penyusunan anggaran yang disampaikan dalam dokumen penyusunan

anggaran yang disampaikan oleh masing-masing SKPD yang disusun dalam format

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD yang dapat dengan hasil dan manfaat yang

ingin dicapai atau diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Disamping

itu dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan : 1) keterpaduan antara

perencanaan dan penganggaran; 2) konsistensi dan sinkronisasi program baik vertikal

maupun horisontal; dan 3) program dan kegiatan yang disusun harus mempunyai

relevansi dengan permasalahan dan peluang yang dihadapi SKPD.

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Pemahaman yang baik terhadap hasil analisis kondisi ekonomi daerah,

selanjutnya digunakan sebagai salah satu input utama untuk membuat analisis

keuangan daerah. Penentuan kemampuan keuangan daerah sangat terkait dengan

kemampuan daerah untuk memperkirakan jumlah penerimaan yang akan diterima

Page 13: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 13

sehingga kemampuan pendanaan pembangunan daerah pada tahun rencana dapat

diketahui.

Penghitungan kapasitas keuangan daerah dan kerangka pendanaan pada dasarnya

dilakukan dengan menganalisis sejauh mana kebijakan pengelolaan keuangan

daerah dan analisis kerangka pendanaan yang telah dibuat dalam RPJMD masih

relevan atau dapat dipakai pada tahun 2015.

3.2.2. Evaluasi atas Hasil Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD tahun

rencana

Dalam RPJMD diamanatkan bahwa kapasitas riil kemampuan keuangan

daerah mengalami kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2015.

Kenaikan didasarkan pada asumsi adanya kenaikan pada target Pajak Daerah, yang

dikarenakan pada tahun 2015 Pajak Bumi dan Bangunan P2 beralih menjadi Pajak

Daerah sehingga meningkatkan Penerimaan Pajak Daerah. Selain itu pada Lain-lain

PAD Yang Sah diperkirakan ada kenaikan dari sektor pertambangan. Adapun target

kapasitas keuangan yang disusun awal dalam RPJMD tergambar seperti tabel

berikut :

Tabel 3.6. Evaluasi/Catatan Atas Perhitungan Kapasitas Keuangan Daerah RKPD Tahun 2015

Kabupaten Kulon Progo

No Uraian Proyeksi RPJMD

Tahun 2015 Catatan

I Realisasi/Target Pendapatan Daerah

1.211.186.188.393,65 Kenaikan Pendapatan Daerah

diasumsikan 29,30%

1 Pendapatan Asli Daerah 259.019.958.926,39 Kenaikan Pendapatan Asli

Daerah diasumsikan 154,08% a Hasil Pajak Daerah 18.058.492.378,07

b Hasil Retribusi Daerah 10.607.788.170,00

c Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

8.458.251.728,32

d Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

221.895.426.650,00

2 Dana Perimbangan 826.856.407.638,51 Kenaikan Dana Perimbangan

diasumsikan 16,29% a Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

74.577.442.342,51

b Dana Alokasi Umum 706.899.445.296,00

c Dana Alokasi Khusus 45.379.520.000,00

3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

125.309.821.828,75 Kenaikan Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah diasumsikan

1,23%, dimana pendapatan

hibah diasumsikan 0 a Pendapatan Hibah 0

b Dana Darurat

c Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

31.867.691.388,75

d Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

85.542.130.440,00

Page 14: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 14

No Uraian Proyeksi RPJMD

Tahun 2015 Catatan

e Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya

7.900.000.000,00

II Sisa lebih perhitungan anggaran

29.466.262.826 Sisa diasumsikan mencapai

26,26 %

III Total Penerimaan 1.240.652.451.219,65

dikurangi:

IV Belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat

716.755.588.461 Kenaikan belanja dan

pengeluaran pembiayaan

diasumsikan 10,06 %

V Kapasitas riil kemampuan keuangan

523.896.862.758,65 Kenaikan kapasitas riil

kemampuan keuangan

diasumsikan 69,65%

Sumber Data : Perda No 2 Tahun 2012 tentang RPJMD Kab. Kulon Progo 2011 - 2016.

Page 15: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 15

3.2.3. Penghitungan Kapasitas Keuangan Daerah

Alur penghitungan kapasitas keuangan daerah, dilakukan dengan

menggunakan data dan informasi yang dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Prediksi yang telah disusun dalam dokumen RPJMD pada tahun 2013 dievaluasi

dengan mempertimbangkan kondisi realita yang berjalan hingga tahun 2012 serta

beberapa prakiraan mendasar yang diprediksikan terjadi pada tahun 2015 yang akan

datang. Dari hasil evaluasi kemudian dianalisis ulang sehingga didapatkanlah angka

prediksi 2015 sesuai kondisi yang berlaku. Penghitungan dilakukan dengan

menggunakan data dan informasi yang dapat digambarkan secara ringkas sebagai

berikut:

Gambar 3.8

Penghitungan Kapasitas Keuangan Daerah

Kapasitas

Keuangan Daerah

– RPJMD

th… (n)

Penghitungan

Kapasitas KeuDa

Kapasitas

Keuangan Daerah -

RKPD

Hasil Telaahan &

Evaluasi

Untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang berbagai komponen

pembentuk kapasitas keuangan daerah dan bagaimana komponen-komponen

tersebut saling mempengaruhi maka beberapa langkah perhitungan berikut perlu

dilakukan yaitu analisis dan perhitungan penerimaan daerah

1. Rata-rata pertumbuhan pendapatan, belanja tidak langsung, pembiayaan, dan

neraca daerah:

a. Rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah sebagai berikut:

Page 16: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 16

Tabel 3.7. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah

Kabupaten Kulon Progo

Sumber data: DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2014

NO URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 TAHUN 2014

Pertumbu

han 2013 Pertumbu

han 2014 Rata-rata Pertumbu

han (%)

1 PENDAPATAN DAERAH 882.586.663.589,07 1.003.179.221.523,06 1.045.823.944.253,75 13,66 4,25 8,96

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH

74.028.663.155,07 95.991.512.851,06 95.015.160.162,01 29,67 (1,02) 14,33

1.1.1 Hasil Pajak Daerah 8.448.289.543,07 8.701.734.661,88 19.122.527.801,66 3,00 119,76 61,38

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 11.655.374.999,00 14.986.509.628,75 7.826.681.271,00 28,58 (47,78) 9,60

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan

6.765.040.924,72 8.252.584.228,16 8.860.355.929,49 21,99 7,36 14,68

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

47.159.957.687,85 64.050.684.332,27 59.205.595.159,86 35,82 (7,56) 14,13

1.2 DANA PERIMBANGAN 612.419.550.384 681.454.831.975,00 706.469.821.946,00 11,27 3,67 7,47

1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak

35.936.014.384 33.581.901.975,00 19.983.310.946,00 (6,55) (40,49) (23,52)

1.2.2 Dana Alokasi Umum 531.104.016.000 594.978.790.000,00 639.409.211.000,00 12,03 7,47 9,75

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 45.379.520.000 52.894.140.000,00 47.077.300.000,00 16,56 (11,00) 2,78

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

196.138.450.050 225.732.876.697,00 244.338.962.145,74 15,09 8,24 11,67

1.3.1 Pendapatan Hibah 864.433.050 1.122.905.524,00 4.563.787.600,50 29,90 306,43 168,16

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

33.871.272.000 40.975.094.173,00 52.045.779.545,24 20,97 27,02 23,99

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

143.945.745.000 163.769.077.000,00 163.769.077.000,00 13,77 0,00 6,89

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemda lainnya

17.457.000.000 19.865.800.000,00

23.960.318.000,00 13,80 20,61 17,20

Page 17: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 17

b. Rata-rata pertumbuhan realisasi belanja tidak langsung daerah sebagai berikut:

Tabel 3.8. Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah

Kabupupaten Kulon Progo

No. Uraian REALISASI 2012

TAHUN 2013*P

TAHUN 2014*M

Rata-rata

Pertumb (%)

1. Belanja Pegawai 552.597.232.647 631.460.660.838,32 646.498.641.481,45 7,41

2. Belanja Bunga 40.923.733,85 35.405.591,89 24.518.446,94 -29,99

3. Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Belanja Hibah 5.807.871.230 17.868.157.529,22 11.421.368.525 5,53

5. Belanja Bantuan Sosial 2.466.526.651 14.849.480.250 7.070.355.250 -13,32

6.

Belanja Bagi Hasil

Kepada Provinsi/

Kabupaten/kota dan

Pemerintah Desa

2.211.122.047 1.148.469.028,10 2.273.860.143 -21,52

7.

Belanja Bantuan

Keuangan Kepada

Pemerintahan Desa

26.903.227.387 32.297.094.640,82 37.363.368.853,10 15,13

8. Belanja Tidak Terduga 1.369.743.114 5.973.066.165,06 1.000.000.000 -210,12

Jumlah Belanja Tidak

Langsung 591.396.646.809,85 703.632.334.043,41 705.652.112.699,49 8,12

Sumber data: DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2013

c. Rata-rata pertumbuhan harta dan kewajiban daerah, sebagai berikut:

Tabel 3.9. Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah

No. Uraian

Tahun 2011 Tahun 2012 (audit) Tahun 2013

(Rp) Per tanggal 7 Maret 2014

Pertumbuhan Rata-rata Pertumb (%) Rata-rata

Pertumb (%)

(Rp) (Rp)

2011-2012

2012-2013

1. ASET 1.135.893.287.967,84 1.270.642.243.307,02

1.327.566.551.579,77

11,86 4,48 8,17

1.1. ASET LANCAR 80.474.375.562,51 79.784.026.872,20 168.283.196.613,18 (0,86) 110,92 55,03

1.1.1. Kas 71.392.612.105,51 67.498.078.643,93

101.227.600.783,10

(5,46) 49,97 22,26

1.1.1.1 Kas di Kas Daerah 65.942.176.742,51 60.641.116.322,93 88.689.247.997,10 (8,04) 46,25 19,11

1.1.1.2 Kas di Bendahara Penerimaan

616.611.976,00 123.290.620,00 16.293.324,00 (80,01) (86,78) (83,39)

1.1.1.3 Kas di Bendahara Pengeluaran

624.590.353,00 30.000,00 5.057.340,00 (100,00) 16.757,80 8.328,90

1.1.1.4 Kas di BLUD 4.209.233.034,00 6.733.641.701,00 12.517.002.122,00 59,97 85,89 72,93

1.1.2. Piutang 1.127.263.094,00 1.186.445.476,20

8.064.651.485,32

5,25 579,73 292,49

1.1.2.1 Piutang Pajak 17.080.086,00 11.043.432,00 10.609.932,00

(35,34) (3,93) (19,63)

Page 18: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 18

1.1.2.2 Piutang Retribusi 981.539.783,00 1.560.191.333,00 67.819.500,00

58,95 (95,65) (18,35)

1.1.2.3 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

10.000.000,00

- -

1.1.2.4 Piutang Lainnya 118.643.225,00 2.893.062.021,00 10.892.728.839,94

2.338,46 276,51 1.307,48

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

(2.846.151.538,62)

(2.906.506.786,62)

2,12

1.1.3. Persediaan 7.954.500.363,00 10.667.802.980,89 58.990.944.344,76

34,11 452,98 243,55

1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG

81.462.035.195,00 73.682.668.801,74 82.996.910.400,59

(9,55) 12,64 1,55

1.2.1 Investasi Non Permanen

7.679.328.798,00 0,00 0,00 (100,00)

Dana Penguatan Modal

7.679.328.798,00 0,00 0,00 (100,00)

1.2.2 Investasi Permanen

73.782.706.397,00 73.682.668.801,74 82.996.910.400,59

(0,14) 12,64 6,25

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah

73.782.706.397,00

73.682.668.801,74 82.996.910.400,59

(0,14) 12,64 6,25

1.3. ASET TETAP

973.784.613.410,33 1.114.115.797.674,09

1.070.215.582.061,00

14,41 (3,94) 5,24

1.3.1. Tanah 110.506.587.956,00 108.878.137.757,18 103.598.166.962,00 (1,47) (4,85) (3,16)

1.3.2 Peralatan dan Mesin

179.453.145.027,15 179.938.030.051,77 177.271.419.657,00 0,27 (1,48) (0,61)

1.3.3 Gedung dan Bangunan

449.854.804.219,18 496.258.213.261,30 434.344.140.213,00 10,32 (12,48) (1,08)

1.3.4 Jalan, irigasi, dan Jaringan

202.066.544.587,00 281.864.530.267,98 316.394.505.336,00 39,49 12,25 25,87

1.3.5 Aset Tetap Lainnya

31.903.531.621,00 43.706.856.445,00 27.488.174.556,00 37,00 (37,11) (0,06)

1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan

- 5.344.987.226,85 11.119.175.337,00

108,03

1.4. DANA CADANGAN

- - -

-

- -

1.4.1 Dana Cadangan - - -

-

-

-

1.5. ASET LAINNYA 172.263.800,00 4.184.792.623,00 5.553.337.996,00 2.329,29 32,70 1.181,00

1.5.1 Aset Lain-lain 172.263.800,00 4.184.792.623,00 5.553.337.996,00 2.329,29 32,70 1.181,00

1.5.2 Aset Tak Berwujud

517.524.509,00

2. KEWAJIBAN 3.878.449.709,42 7.300.228.070,77 6.585.272.963,93 88,23 (9,79) 39,22

2.1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

3.482.294.714,69 7.030.865.952,73 6.162.454.459,59 101,90 (12,35) 44,78

2.1.1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga

504.820.448,00 30.000,00 4.727.340,00 (99,99) 12.657,80 7.778,90

2.1.2.

Bagian Lancar Utang Dalam Negeri- Pemerintah Pusat

67.408.276,69

61.890.134,73 56.491.303,95 (8,19) (8,72) (8,45)

2.1.3. Utang Jangka Pendek Lainnya

2.910.065.990,00 6.474.027.778,31 6.101.235.815,64 122,47 (5,76) 58,36

2.2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

396.154.994,73 269.362.118,04 422.818.504,34 (32,01) 56,97 12,48

2.2.1 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat

396.154.994,73

269.362.118,04 422.818.504,34 (32,01) 56,97 12,48

3. EKUITAS DANA 1.132.014.838.258,42 1.263.836.933.275,94 1.320.981.278.615,84 11,64 4,52 8,08

Page 19: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 19

Sumber data: DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2014

3.2.4. Analisis Sumber Pendapatan Daerah Tahun 2015

Sumber pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),

Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Rincian sumber

pendapatan daerah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari:

a. Pajak Daerah terdiri dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak

Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak

Mineral Bukan Logam dan Batuan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan

Bangunan.

b. Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha,

dan Retribusi Perizinan Tertentu.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan terdiri dari Bagian

Laba Atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah terdiri dari Hasil Penjualan Aset

Daerah yang tidak Dipisahkan, Penerimaan Jasa Giro, Penerimaan Bunga

3.1. EKUITAS DANA LANCAR

76.992.080.847,82 73.248.078.959,16 162.120.742.153,59

(4,86) 121,33 58,23

3.1.1. SILPA 70.769.976.973,51 67.374.758.023,93 101.206.580.119,10

(4,80) 50,21 22,71

3.1.2. Cadangan Piutang 1.127.263.094,00 1.618.145.247,38 8.064.651.485,32

43,55 398,39 220,97

3.1.3. Cadangan Persediaan

7.954.500.363,00 10.667.802.980,89 58.990.944.344,76

34,11 452,98 243,55

3.1.4.

Dana Yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

(2.977.474.266,69) (6.535.917.913,04)

(6.157.727.119,59)

119,51 (5,79) 56,86

3.1.5. Pendapatan Yang Ditangguhkan

117.814.684,00 123.290.620,00 16.293.324,00 4,65 (86,78) (41,07)

3.2. EKUITAS DANA INVESTASI

1.055.022.757.410,60 1.190.588.854.316,78

1.158.860.536.462,25

12,85 (2,66) 5,09

3.2.1. Diinvestasikan Dalam Investasi Jangka Panjang

81.462.035.195,00

73.682.668.801,74 82.996.910.400,59 (9,55) 12,64 1,55

3.2.2. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

973.784.613.410,33

1.112.990.755.010,08

1.070.215.582.061,00

14,30 (3,84) 5,23

3.2.3. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

172.263.800,00 4.184.792.623,00 6.070.862.505,00 2.329,29 45,07 1.187,18

3.2.4.

Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

(396.154.994,73) (269.362.118,04)

(422.818.504,34)

(32,01) 56,97 12,48

-

3.3. EKUITA DANA CADANGAN

-

3.3.1. Diinvestasikan dalam Dana Cadangan

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

1.135.893.287.967,84 1.270.642.243.307,02 1.327.566.551.579,77 11,86 4,48 8,17

Page 20: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 20

Deposito, Pendapatan Denda Pajak, Pendapatan Denda Retribusi,

Pendapatan dari Pengembalian, Pendapatan Bunga Penguatan Modal,

Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah, Lain-lain Pendapatan dan

Pendapatan dari Pengelolaan BUKP.

2. Dana Perimbangan, terdiri dari:

a. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka

persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi.

Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak bersumber dari pajak dan sumber daya alam.

Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil

Bukan Pajak/Sumber Daya Alam.

b. Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana transfer yang bersifat umum

(block grant) untuk mengatasi masalah ketimpangan horizontal (antar

Daerah) dengan tujuan utama pemerataan kemampuan keuangan antar

Daerah. Jumlah DAU setiap daerah propinsi dipengaruhi oleh jumlah

keseluruhan DAU untuk daerah propinsi, bobot daerah propinsi yang

bersangkutan dan jumlah bobot dari seluruh daerah propinsi.

Dana Alokasi Umum merupakan :

1) Komponen Dana Perimbangan yang bersumber dari APBN dalam

rangka desentralisasi fiskal yang didasarkan atas formula dengan

pendekatan alokasi dasar dan celah fiskal dengan memperhitungkan

kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal daerah.

2) Block Grant yang berfungsi sebagai instrumen untuk mengurangi dan

memperbaiki kesenjangan fiskal antar daerah (horizontal fiscal

imbalance) yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan

keuangan antar daerah.

3) Equalization grant, yaitu berfungsi untuk mengurangi kesenjangan

kemampuan keuangan yang diakibatkan oleh perbedaan pendapatan

daerah dari PAD, Dana Bagi Hasil Pajak dan Dana Bagi Hasil Sumner

Daya Alam.

c. Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan

tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan

urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, terdiri dari:

a. Pendapatan Hibah terdiri dari Pendapatan Hibah dari Pemerintah.

b. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya yang

terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

c. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

Page 21: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 21

d. Bantuan Keuangan dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya.

Analisis pendapatan daerah dilakukan melalui tahapan:

a. Analisis Sumber Pendapatan Daerah

Di bawah ini tergambar proporsi dari setiap sumber pendapatan daerah yang paling dominan

kontribusinya. Paling besar kontribusi terhadap Pendapatan Daerah dari tiga tahun terakhir

adalah Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Lain-Lain Pendapatan

Daerah yang Sah.

Tabel 3.10. Prosentase Sumber Pendapatan Daerah

Kabupaten Kulon Progo

No Uraian Tahun

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)

1 PENDAPATAN

1.1. Pendapatan Asli Daerah 6,51 8,39 9,57 9,09 13,58

1.1.1. Pajak Daerah 0,64 0,96 0,87 1,83 2,94

1.1.2. Retribusi Daerah 1,17 1,32 1,49 0,75 1,70

1.1.3. Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang

Dipisahkan 0,63 0,77

0,82 0,85 0,98

1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 4,07 5,34 6,38 5,66 7,96

1.2. Dana Perimbangan 66,07 69,39 67,93 67,55 63,05

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan

Pajak 3,15 4,07

3,35 1,91 2,07

1.2.2. Dana Alokasi Umum 56,74 60,18 59,31 61,14 57,03

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 6,18 5,14 5,27 4,50 3,76

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 27,42 22,22 22,50 23,36 23,37

1.3.1 Hibah 1,37 0,10 0,11 0,44 0

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00 0,00 0,00 0

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya 3,77 3,84

4,08 4,98 4,52

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 20,76 16,31 16,33 15,66 15,90

1.3.5 Bantuan Keuangan….. dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya 1,53 1,98 1,98 2,29 2,72

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 791.826.637

.868,63

882.592.678.

243,07

1.003.179.

221.523,06

1.045.823.9

44.253,75

1.188.501.5

21.708,28

Sumber data: KUA PPAS Th. 2014 Kabupaten Kulon Progo, 2013

DPPKA Kabupaten Kulon Progo, 2014

d. Analisis Kinerja Realisasi Pendapatan Daerah

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan realisasi setiap objek pendapatan

daerah yaitu dengan membandingkan antara yang dianggarkan dalam perubahan APBD

Page 22: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 22

dengan realisasi pendapatan daerah pada tahun anggaran berkenaan. Analisis dilakukan

dengan mengisi tabel kinerja realisasi pendapatan di bawah ini.

Tabel 3.11. Kinerja Realisasi Pendapatan Daerah

e.

Analisis proyeksi pendapatan daerah

Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan perhitungan kapasitas pendapatan daerah tahun

2015 dan Analisis dilakukan berdasarkan pada data dan informasi yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan pendapatan daerah, antara lain:

No Uraian Kinerja (%)

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%)

1 PENDAPATAN 101,2 101,92 102,19 100 100

1.1. Pendapatan Asli Daerah 105,6 113,89 122,39 100 100

1.1.1. Pajak Daerah 116,9 113,86 114,00 100 100

1.1.2. Retribusi Daerah 92,5 96,95 108,81 100 100

1.1.3. Hasil pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

100,0 99,92

99,82 100 100

1.1.4. Lain-Lain PAD yang sah 108,4 121,59 131,37 100 100

1.2. Dana Perimbangan 101,0 100,10 100,36 100 100

1.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

121,2 101,66 107,78 100 100

1.2.2. Dana Alokasi Umum 100,0 100,00 100,00 100 100

1.2.3. Dana Alokasi Khusus 100,0 100,00 100,00 100 100

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

100,5 103,73 100,69 100 100

1.3.1 Hibah 91,0 89,76 33,93 100 100

1.3.2 Dana Darurat 100,0 0,00 0,00 100 100

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

101,3 123,04

110,53 100 100

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

100,0 100,00 100,00 100 100

1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

100,5 104,82

99,13 100 100

e.

Page 23: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 23

1. Angka rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah masa lalu.

2. Asumsi indikator makro ekonomi (PDRB/laju pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lain-lain)

3. Kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, khususnya untuk masing-

masing komponen PAD.

4. Kebijakan dibidang keuangan negara.

Adapun proyeksi pendapatan tersaji pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.12. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Kulon Progo

No. Uraian Proyeksi Th. 2014 (Rp.) Proyeksi Th. 2015*

(Rp.)

I PENDAPATAN 1.012.105.028.199,01 1.188.501.521.708,28

1.1 Pendapatan Asli daerah 92.924.160.162,01 161.369.593.342,36

1.1.1 Pajak daerah 17.122.527.801,66 34.938.570.673,60

1.1.2 Retribusi Daerah 16.506.006.021 20.229.101.796,00

1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan Daerah

Yang Dipisahkan

8.860.355.929,49 11.630.152.516,19

1.1.4 Lain-Lain PAD yang sah 50.435.270.410 94.571.768.356,56

1.2. Dana Perimbangan 705.877.928.742 749.396.770.674,68

1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan

Pajak

19.391.417.742 24.545.707.014,68

1.2.2 Dana Alokasi Umum 639.409.211.000 677.773.763.660,00

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 47.077.300.000 47.077.300.000,00

1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 213.302.939.295 277.735.157.691,25

1.3.1 Hibah 4.563.787.601 2.722.690.000,00

- Hibah WISMP 2 1.472.690.000,00

- Hibah PKP SPM DIKDAS 1.250.000.000,00

1.3.2 Dana Darurat 0,00 0,00

1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan

Pemerintah Daerah Lainnya

37.070.074.695 53.671.111.084,55

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 163.769.077.000 188.995.356.606,70

1.3.5 Bantuan Keuangan….. dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya

7.900.000.000,00 32.346.000.000,00

Sumber data : KUA PPAS Th. 2014 *) draft review data RPJM Th. 2011-2016

2. Analisis penerimaan pembiayaan daerah

Page 24: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 24

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui jumlah penerimaan pembiayaan daerah tahun

2015. Komponen penerimaan pembiayaan Kabupaten Kulon Progo :

Tabel 3.13. Proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah

No Uraian Proyeksi Tahun 2014

(Rp) Proyeksi Tahun

2015 (Rp) 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

Sebelumnya 23.338.168.981,00 58.860.124.329,00

1.1 Pelampauan penerimaan PAD 0,00 0,00

1.2 Pelampauan penerimaan Dana Perimbangan 0,00 0,00

1.3 Pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

0,00 0,00

1.4 Sisa Penghematan Belanja atau akibat lainnya 0,00 0,00

1.5 Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan

0,00 0,00

1.6 Kegiatan lanjutan 0,00 0,00

2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00

2.1 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00

3 Hasil PenjualanKekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 0,00

3.1 Hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD 0,00 0,00

3.2 Hasil penjualan aset milik pemerintah daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga

0,00 0,00

4 Penerimaan Pinjaman Daerah 0,00 0,00

4.1 Penerimaan Pinjaman Daerah dari Pemerintah 0,00 0,00

4.2 Penerimaan Pinjaman Daerah dari pemerintah daerah lain

0,00 0,00

4.3 Penerimaan Pinjaman Daerah dari lembaga keuangan bank

0,00 0,00

4.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dari lembaga keuangan bukan bank

0,00 0,00

4.5 Penerimaan hasil penerbitan Obligasi daerah 0,00 0,00

5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 0,00 0,00

5.1 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman 0,00 0,00

6 Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00

6.1 Penerimaan piutang daerah dari pendapatan daerah

1.040.000.000,00 652.638.000,00

6.2 Penerimaan piutang daerah dari pemerintah 0,00 0,00

6.3 Penerimaan piutang daerah dari pemerintah daerah lain

1.040.000.000,00 0,00

6.4 Penerimaan piutang daerah dari lembaga keuangan bank

0,00 0,00

6.5 Penerimaan piutang daerah dari lembaga keuangan bukan bank

0,00 0,00

Berikut disajikan hasil analisis proyeksi pendapatan RKPD tahun 2015 secara keseluruhan

dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tahun rencana di RPJMD.

Page 25: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 25

Tabel 3.14. Proyeksi/Target Penerimaan Daerah Kabupaten Kulon Progo

No Uraian Proyeksi RPJMD Tahun 2015 (Rp) Prediksi Tahun 2015

1 PENDAPATAN 1.211.186.188.393,65 1.188.501.521.708,28

1.1. Pendapatan Asli Daerah 259.019.958.926,39 161.369.593.342,36

Pajak Daerah 18.058.492.378,07 34.938.570.673,60

Retribusi Daerah 10.607.788.170,00 20.229.101.796,00

Hasil pengelolaan keuangan Daerah Yang Dipisahkan

8.458.251.728,32 11.630.152.516,19

Lain-Lain PAD yang sah 221.895.426.650,00 94.571.768.356,56

1.2. Dana Perimbangan 826.856.407.638,51 749.396.770.674,68

Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak

74.577.442.342,51 24.545.707.014,68

Dana Alokasi Umum 706.899.445.296,00 677.773.763.660,00

Dana Alokasi Khusus 45.379.520.000,00 47.077.300.000,00

1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah

125.309.821.828,75 277.735.157.691,25

Hibah 0 2.722.690.000,00

Dana Darurat 0 0

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya

31.867.691.388,75 53.671.111.084,55

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

85.542.130.440,00 188.995.356.606,70

Bantuan Keuangan….. dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya

7.900.000.000,00 23.346.000.000,00

Total Pendapatan (a) 1.211.186.188.393,65 1.188.501.521.708,28

2 Penerimaan Pembiayaan 0 21.261.097.919,00

Pencairan Dana Cadangan 0 0

Hasil Penjualan Kek. Daerah yang dipisahkan

0 0

Penerimaan Pinjaman Daerah 0 0

Pengembalian Utang 0 0

Penerimaan Piutang 0 652.638.000,00

Jumlah (b) 0 0

3 Proyeksi Silpa Riil 29.466.262.826 58.860.124.329,00

Saldo kas neraca daerah 0 0

Dikurangi:

Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun yang belum terselesaikan

0

0

Jumlah (c) 29.466.262.826 58.860.124.329,00

Jumlah Kapasitas Keuangan Daerah 1.240.652.451.219,65 1.169.541.904.645,16

Sumberdata : RPJMD Th. 2011-2016

3. Analisis belanja daerah tahun 2015

Analisis belanja daerah tahun 2015 mencakup analisis terhadap:

Page 26: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 26

a. Belanja tidak langsung, meliputi:

1) Gaji pokok dan tunjangan PNS dengan memperhitungkan rencana kenaikan gaji

pokok dan tunjangan PNSD serta pemberian gaji ketigabelas juga memperhitungkan

accressyang sesuai dengan ketentuan.

2) Belanja representasi DPRD dan pimpinan DPRD serta operasional Kepala

DaerahH/Wakil Kepala Daerah dihitung sesuai dengan ketentuan mengenai

besarnya penghasilan dan penerimaan pimpinan/anggota DPRD yang ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan.

3) Belanja bunga dihitung berdasarkan besarnya jumlah pinjaman daerah sesuai

tingkat bunga dalam perjanjian.

4) Belanja bantuan partai politik ditentukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

5) Belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa ditentukan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

b. Belanja langsung, diperuntukkan belanja prioritas program/kegiatan pembangunan

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015.

4. Analisis pengeluaran pembiayaan tahun 2015 diasumsikan kurang/lebih sama dengan

pengeluaran pembiayaan tahun 2014 yaitu sebagai berikut :

a. Pembentukan dana cadangan.

b. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah :

Badan usaha milik daerah (BUMD);

c. Pembayaran pokok utang :

Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada lembaga keuangan bank;

Hasil analisis terhadap belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah tahun 2014 kemudian

dituangkan dalam tabel berikut:

Page 27: BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN … III.pdf · Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah merupakan kerangka implementatif Rencana Kerja Pemerintah

III - 27

Tabel 3.15. Penghitungan Kebutuhan Belanja & Pengeluaran Pembiayaan Daerah

Kabupaten Kulon Progo

No Uraian Proyeksi RPJMD Tahun 2014 (Rp)

Proyeksi RKPD tahun 2014 (Rp)

Proyeksi draft Review RPJMD/

Proyeksi RKPD tahun 2015 (Rp)

Koreksi sesuai per Mei Proyeksi RKPD

tahun 2015 (Rp)

A Belanja TidakLangsung

651.174.909.081

678.169.285.075,42 768.953.280.837,83 764.108.280.837,83

1 Belanja Gaji dan Tunjangan

520.526.384.687

484.365.914.809,52 498.578.386.087,00 498.578.386.087,00

2 Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH (Gaji+TKI+BPO)

6.321.579.625 6.321.579.625,00 7,949,255,798.71 7.328.072.331,97

3 Belanja Bunga 24.518.447 24.518.446,94 13.631.302,02 13.631.302,02

4 Belanja Bagi Hasil 1.276.729.000 -

- 5.315.005.481,96

5 Belanja Bantuan kepada Desa *)

-

4.400.000.000 4.400.000.000,00 4.400.000.000,00

6 Belanja Bantuan Partai Politik

-

-

- -

7 BPO Bupati dan wakil Bupati

400.000.000 400.000.000 621.183.466,74 600.000.000,00

8 ADD 12.439.897.218 15.771.164.690,44 17.803.041.449,01 16.868.233.691,95

9 TPAPD 11.962.620.000 11.962.620.000 14.878.920.000,00 14.878.920.000,00

10 Tunjangan Profesi Guru

81.667.630.440 132.730.499.856 161.541.841.114,70 180.037.211.656,70

11 Tunjangan Penghasilan PNS Guru

3.874.500.000 8.604.500.000 8.958.144.950,00 8.958.144.950,00

12 Tunjangan Penghasilan Non PNS Guru

4.750.000.000 4.870.740.000 13.008.740.000,00 13.008.740.000,00

13 Iuran Asuransi Kesehatan

7.931.049.665 7.625.971.465,28 10.746.013.775,55 11.498.234.739,84

14 Insentip pajak dan retribusi

- 917.656.182,23 2.839.706.206,17 2.441.180.596,39

15 Tunjangan Penghasilan PNS (bahaya radiasi, T.Sandi)

- 174.120.000 156.720.000,00 182.520.000,00

B Pengeluaran Pembiayaan

3.142.590.049 3.223.915.202 15.253.387.284,8 15.253.387.284,80

1. Pembentukan Dana Cadangan

-

-

-

-

2. Pembayaran Pokok Utang

91.387.285 91.387.284,80 91.387.284,80 91.387.284,80

3. Penyertaan modal ke BUMD (BPD dan Bank Pasar)

3.051.202.764 3.132.527.917,35 15.162.000.000,00 15.162.000.000,00

TOTAL PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT (A+B-C)

648.032.319.033 674.945.369.873,42 901.319.019.970,37 779.361.668.122,63

Sumber Data : draft review RPJM Th. 2011-2016