BAB III Proposal Penelitian

15

Click here to load reader

description

BAB III Proposal Penelitian

Transcript of BAB III Proposal Penelitian

BAB IIIMETODE PENELITIANA. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yakni penelitian yang bertujuan untuk mengambil kesimpulan, menguraikan dan menganalisis suatu populasi dengan didasarkan dari hasil analisis dari penelitian sampel yang berasal dari populasi yang sedang diteliti (Machfoedz, 2010: 6).B. Rancangan Penelitian Menurut Machfoedz (2010: 11) penelitian cross sectional adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau suatu periode waktu tertentu dan setiap subjek studi hanya dilakukan satu kali pengamatan selama penelitian, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Studi ini dapat diterapkan pada penelitian klinis maupun lapangan, baik deskriptif maupun analitik (Saryono, 2009: 49).C. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.2. Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksananakan pada (...)D. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 61).

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terdata menjalani hemodialisis rutin di Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta pada bulan Maret dengan jumlah 60 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013: 62). Pada penelitian ini, tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013: 68). Besar sampel dari penelitian ini dihitung menggunkan rumus Solvin sebagai berikut (Saryono, 2009: 67). Keterangan :n= Jumlah sampelN= Jumlah populasie= Standar error (10%)

Anggota populasi yang menjadi obyek penelitian harus memenuhi kriteria sampel terlebih dahulu. Kriteria dalam menentukan sampel dibagi menjadi dua, yaitu kriteria inklusi dan eksklusi dimana kriteria tersebut dipertimbangkan untuk dapat menentukan layak atau tidak sampel tersebut dijadikan sampel.a. Kriteria inklusi:1) Pria dan wanita yang menjalani terapi hemodialisa yang telah terdata di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.2) Pria dan wanita yang telah menjalani terapi hemodialisa minimal selama satu minggu di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.3) Dapat berkomunikasi dengan baik4) Indera pendengaran baik5) Bersedia menjadi respondenb. Kriteria eksklusi:1) Mengalami gangguan kesadaran2) Tidak berada ditempat penelitian3) Pasien tidak kooperatif atau tidak berkenan diajak berkerjasama

E. Variabel Penelitian1. Variabel bebas/ penyebab (Independent Variables) Menurut (Sugiyono, 2013: 4) variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola makan.2. Variabel terikat (Dependent Variables) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 4). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan.F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah mendefinisikan batasan ruang lingkup variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek atau fenomena (Hidayat, 2007: 87). Batasan ruang lingkup variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan dimana pasien mengalami kelainan patifisiologi klinis pada ginjal yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progesif (bersifat menahun) yang dapat diketahui dengan melihat diagnosa pada rekam medik atau etiologi yang ditunjukkan oleh pasien.2) Hemodialisis adalah suatu teknologi yang digunakan sebagai terapi pengganti ginjal baik pada pasien akut yang memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien dengan penyakit renal tahap akhir (End Stage Renal Disease) yang membutuhkan terapi jangka panjang atau permanen.

3) Pola makan adalah suatu gambaran pola konsumsi meliputi jenis, jumlah dan frekuensi bahan makanan yang dikonsumsi pasien dalam keseharian selama menjalani terapi hemodialisa. Pola makan dapat diukur dengan kuesioner 24-hour food recall dan food frequency dari Williams & Wilkins (2007) dengan skala nominal. 4) Kepatuhan adalah ketaatan pasien dalam melaksanakan tindakan terapi. Kepatuhan pasien diartikan bahwa pasien dan keluarga meluangkan waktunya dalam menjalani pengobatan yang dibutuhkan dengan menunjukkan sikap positif dan perubahan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Kepatuhan dalam menjalani hemodialisa diketahui melalui jawaban responden dalam mengisi kuesioner tentang kepatuhan pasien dalam menjalani hemodialisa dengan ketentuan sebagai berikut:a. Patuh: Skor 70% - 100%b. Tidak patuh: Skor < 70%Skala pengukuran menggunakan skala nominal. G. Instrumen Penelitian1. Jenis InstrumenInstrumen atau alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner yang dijadikan instrumen terdiri dari 3 bagian, diantaranya sebagai berikut: kuesioner karakteristik responden, kuesioner pola makan dan kuesioner kepatuhan.a) Kuesioner Karakteristik Respondenb) Kuesioner Pola Makanc) Kuesioner Kepatuhan2. Kisi kisi Kuesioner3. Uji Validitas dan ReabilitasH. Pengolahan dan Analisa Data1. Pengolahan DataPengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara computerize dengan program SPSS 16 for Windows. Setelah kuesioner dikumpulkan, peneliti memastikan kembali kelengkapan kuesioner dan melakukan perhitungan dengan langkah sebagai berikut:a) Editing dataMemindai seluruh pertanyaan yang telah diisi atau dijawab oleh responden mengenai hubungan pola makan dan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronis dalam menjalani hemodialisa di RSUD Panembahan Senopati Bantul.b) CodingMemberi kode pada jawaban dengan cara memberi angka, tanda atau kode lain agar data lebih mudah dianalisa. Data yang diperoleh, dibagi menjadi beberapa kategori relevan dengan definisi operasional yang telah ditetapkan.c) TransferingMemindahkan kede atau jawaban kedalam media tertentu yaitu master tabel.d) TabulatingData yang diperoleh dimasukkan dan disusun dalam master tabel untuk dicari distribusi frekuensinya dan kemudian dianalisa, dengan kata lain proses ini merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasi.

2. Analisa Dataa. Analisis Univariate Analisa univariat digunakan untuk menganalisis variabel variabel yang ada secara deskriptif dengan mengkalkulasi distribusi frekuensi untuk mengetahui karakteristik responden yang dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan terakhir, lama hemodialisa, pola makan dan kepatuhan dari responden dalam bentuk presentase serta disajikan dalam bentuk tabel.b. Analisis Bivariate Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang memiliki data berbentuk nominal. Tehnik ini mempunyai ikatan erat dengan Chi Kuadrat yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen. Oleh karena itu, rumus yang digunakan mengandung nilai Chi Kuadrat (Sugiyono, 2013: 239). Harga Chi Kuadrat dicari dengan rumus:

I. Etika Penelitian Menurut Hidayat (2008) etika yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian, antara lain:1) Informed Concent (persetujuan) Informed consent merupakan suatu bentuk kesepakatan antara peneliti dan calon responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Biasanya informed concent diberikan sebelum penelitian berlangsung dengan membagikan lembar persetujuan untuk dijadikan sebagai responden penelitian. Cakupan informed concent antara lain: parsitipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosudur pelaksanaan potesial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan dan lain lain.2) Anonimity (tanpa nama) Anonimity merupakan suatu keadaan yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian yang hendak dilakukan dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan dianalisa dan disajikan.3) Confidentiality (kerahasiaan) Confidentiality merupakan etiquette problem dengan memberikan jaminan kerahasiaan pada hasil penelitian, baik informasi yang bersifat privasi maupun masalah lainnya yang terlibat dalam penelitian. Seluruh informasi yang telah terkumpul dijamin akan kerahasiaannya dan hanya kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset yang disajikan.

J. Jalannya Penelitian1. Tahap PersiapanPesiapan penelitian yang direncanakan diantaranya:a. Pengajuan judul penelitianb. Mempersiapkan surat izin studi pendahuluan dari institusic. Melakukan studi pendahuluan dengan meminta surat izin dari Badan Diklat RSUD Panembahan Senopati Bantul terlebih dahulu kemudian diantarkan ke Kepala Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantuld. Penyusunan proposal penelitiane. Konsultasi proposal penelitianf. Seminar proposalg. Revisi hasil seminar proposalh. Pengesahan hasil seminar proposali. Mempersiapkan surat izin penelitian2. Tahap Pelaksanaana. Mengajukan proposal dan surat izin dari institusi kepada Badan Diklat RSUD Panembahan Senopati Bantul. Selanjutnya surat izin penelitian diberikan kepada Kepala Unit Hemodialisa RSUD Panembahan Senopati Bantulb. Setelah administrasi kelengkapan surat izin selesai, peneliti yang dibantu oleh asisten peneliti melakukan pencatatan responden yang tercatat dalam daftar pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodalisa rutin di RSUD Panembahan Senopati Bantulc. Memeriksa kembali pasien yang terdaftar sebagai responden telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkand. Menyiapkan kuesioner, alat tulis dan lembar observasi check liste. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan berkerjasama dengan asisten peneliti dan perawat di unit hemodialisa. Peneliti sebelumnya memberikan penjelasan tentang maksud, tujuan penelitian dan tata cara pengisian kuesioner. Pasien yang bersedia menjadi responden selanjutnya diberikan informed concent. Responden yang telah menandatangani persetujuan tertulis, langsung diberikan kuesioner. Sebelum pasien mengisi kuesioner, terlebih dahulu peneliti atau asisten peneliti menanyakan kepada responden apakah pasien ingin mengisi kuesioner secara mandiri atau dengan bantuan, mengingat bahwa kondisi pasien yang beragam bisa disebabkan karena sesak nafas, fatigue dan lain lain. Tujuannya tidak lain ialah untuk mempermudah dalam jalannya penelitian. Kuesioner diisi langsung oleh responden (dengan atau tanpa bantuan) dan dikembalikan langsung pada saat itu juga dan tidak diperkenankan untuk dibawa pulang agar nantinya dapat diperoleh data yang valid.3. Tahap Akhir Setelah data terkumpul, peneliti melakukan olah data dan analisa, kemudian disusun laporan hasil penelitian yang nantinya akan diseminarkan. Apabila laporan hasil penelitian yang telah diseminarkan terdapat kesalahan atau kekurangan, maka dilanjutkan dengan perbaikan.