BAB III PENYELUDUPAN NARKOBA DI PULAU SEBATIK DAN …
Transcript of BAB III PENYELUDUPAN NARKOBA DI PULAU SEBATIK DAN …
75
BAB III
PENYELUDUPAN NARKOBA DI PULAU SEBATIK DAN RESPON
PEMERINTAH
Pada bab ini penulis akan menjabarkan mengenai permasalahan narkoba
yang dipengaruhi oleh letak geografis pulau sebatik yang sangat dekat dengan
wilayah Malaysia, selain itu penulis juga akan membahas tentang bagaimana respon
Pemerintah terhadap permasalahan tersebut, respon Pemerintah yang dimaksud
dalam hal ini ialah respon dari Pemerintah Pusat, dan respon dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Nunukan.
3.1 Gambaran Pulau Sebatik
Kabupaten Nunukan ialah garda terdepan Indonesia di hadapan Negara
Malaysia karena letaknya yang sangat dekat dengan Negara tetangga Malaysia,
Kabupaten Nunukan ini terletak di wilayah paling Utara Kalimantan yang
berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.121 Kabupaten Nunukan sebagian
besar wilayahnya merupakan wilayah daratan, panjang wilayah Kabupaten
Nunukan dari timur ke barat sekitar 780km dan dari utara ke selatan sepanjang
350km dengan luas wilayah 14.263,68 km2 atau 7,06% dari luas wilayah
Kalimantan Timur.122 Daerah Kabupaten Nunukan ini terletak diantara 115o 33’
sampai 118o3’ Bujur Timur dan 3o 15’00’ sampai dengan 4o24’55’ Lintang Utara
merupakan wilayah paling utara dari Provinsi Kalimantan Timur, hampir seluruh
wilayah Kabupaten Nunukan berbatasan langsung dengan Negara Malaysia yakni
121Kecamaatn Pemkab Nunukan, Diakses dalam http://www.nunukankab.go.id/web/page-
kecamatan.html. (15/01/2020,20:00 WIB) 122 Biro pusat statistik, Kabupaten Nunukan dalam angka 2014, hal 46 (15/01/2020, 20:00 WIB)
76
wilayah bagian Utara Kabupaten Nunukan berbatasan dengan Negara bagian Sabah
Malaysia dan bagian Barat Kabupaten Nunukan berbatasan dengan Negara bagian
Serawak Malaysia. Posisi wilayah Kabupaten Nunukan tersebut menjadikan daerah
yang strategis dalam peta lalu lintas antar Negara.123
Gambar 3.1 Peta Pulau Sebatik
Letak Pulau Sebatik (Sumber : www.jurnalmaritim.com)
Daerah Kabupaten Nunukan ini terdiri dari 19 Kecamatan yang terbagi
menjadi 8 Kelurahan dan memilik sebanyak 232 Desa,124 salah satu dari kecamatan
tersebut ialah kecamatan Sebatik, kecamatan ini sendiri terdiri dari kecamatan
sebatik Timur, Sebatik Tengah, Sebatik Utara, dan Sebatik Barat. Wilayah sebatik
Indonesia tidak jauh berbeda dengan wilayah Sebatik Malaysia, kedua wilayah
tersebut berada dalam satu pulau yang beriklim tropis dan berhutan lebat.125
123 Burhan, Magenda, The Decline of A Commercial Aristocracy cornell modern Indonesia project,
cornell University, New York: 1991, Ithaca, east Kalimantan; hal 6 (15/01/2020, 20:05 WIB) 124 Dr. saiman, Politik Perbatasan; Hubungan pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur
perbatasan Indonesia-Malaysia pasca reformasi, 2017. (15/01/2020, 20:10 WIB) 125 Muhammad fahkri gafur, ketahanan sosial diperbatasan; Studi kasus dipulau perbatasan, 2016.
(15/01/2020, 20:10 WIB)
77
Pulau Sebatik ini merupakan salah satu pulau kecil dari ribuan pulau yang
di miliki oleh Indonesia. Sejatinya pulau ini sama seperti pulau-pulau lainya yang
berada di lepas pantai, akan tetapi pulau Sebatik ini memiliki keistimewaan dan
keunikan tersendiri, yang dimana berdasarkan sistem administrasi pulau ini dimiliki
oleh dua Negara yang berbeda sebagaimana dikatakan di awal, Sebatik bagian
Selatan di kuasai oleh Negara Indonesia sedangkan Sebatik bagian Utara di kuasai
oleh Negara Malaysia. Adanya pemecahan dari wilayah ini merupakan warisan
dari periode kolonialisme Barat di Negara-negara ketiga.126 Dengan hadirnya posisi
pulau Sebatik ini ada kaitanya dengan sejarah kelahiran dua bangsa satu rumpun,
yaitu Indonesia dan Malaysia. Menurut Anthony David Smith sebagaimana dikutip
bahwa sejarah kelahiran negara-bangsa identik dengan “negara etnis”.127 Pada
awalnya batas-batas teritorial negara-bangsa ialah refleksi dari batas-batas
geografis sebuah etnik tertentu. 128
Seiring pada perkembangan Negara-bangsa menunjukkan bahwa kesamaan
cita-cita atau tujuan yang tidak jarang bersifat lintas etnik. Kasus Indonesia dan
Malaysia ini memperlihatkan bahwa kesamaan cita-cita atau tujuan mereka yang
pada akhirnya melatar belakangi terbentuknya kedua bangsa tersebut adalah adanya
perbedaan nasib di masa lalu,129 kedua negara atau bangsa ini yang memiliki etnik
sama kemudian dijajah oleh dua penjajah yang berbeda, Indonesia dijajah oleh
126 Adfly, Pulau Sebatik pulau bagian dua negara, di akses dalam
https://www.bastamanography.id/pulau-sebatik-pulau-dua-negara-bagian-1/ (11/02/2020. 8:48
WIB) 127 Ibid 128 Ibid 129 Ibid page 2
78
Belanda sedangkan Malaysia dijajah oleh Inggris. Dengan adanya aspek histori ini
kemudian mengakibatkan bangsa yang satu rumpun perlu terbagi menjadi dua
wilayah bagian dengan memiliki entitas politik yang berbeda.130
Jika melihat kembali histori wilayah sebatik yang sejak tahun 1978 pada
waktu itu sudah disepakati oleh kedua Negara untuk membagi batas wilayah dengan
menandatangani Mou tentang garis tapal batas, namun masih terdapat kurang lebih
sepuluh titik yang belum di sepakati,131 sehingga belum ada kejelasan mengenai
pembagian wilayah secara merata, namun berdasarkan berita yang pada akhir tahun
2019 dirilis bahwa, tepat pada tanggal 21 November 2019 tempo lalu Indonesia
dan Malaysia telah berhasil menandatangani (MoU) Memorendum of
Understanding tentang penegasann batas darat atau (OBP) Outstanding Boundary
Problems, di dua segmen wilayah. Bertepatan di waktu itu Indonesia kembali
mengukir sejarah setelah 41 tahun silam, akhirnya kedua negara tersebut
menyepakati tentang batas-batas wilayah.132 Lebih jelas lagi dikatakan oleh Menteri
dalam Negeri Tito Karnavian mereka telah menyepakati dua OBP yaitu Sungai
Simantipal dan segmen c500-c600, kedua batas tersebut terletak diantara
Kalimantan Utara dan Sabah yang telah menjadi OBP sejak tahun 1978-1989.133
130 Ibid page 2 131 Ibid 132 Eddy K Sinoel, Indonesia-Malaysia tanda tangani kesepakatan batas negara, antaranews, 2019.
(11/02/2020, 8:48 WIB) 133 Ibid
79
Gambar 3.2 tapal patok perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia
Dokumentasi peneliti(Sebatik, 26 November 2019)
Salah satu kecamatan yang bernama Sebatik, tepatnya Sebatik Tengah di
desa Ajikuning merupakan tempat yang sering digunakan sebagai “Jalur tikus”
untuk melakukan transaksi barang ilegal, hal ini terjadi karena pulau Sebatik desa
Ajikuning ini ialah jalur penghubung paling dekat dengan Tawau, Malaysia,
dikatakan sebagai daerah yang rawan karena sepanjang garis pantai pulau sebatik
adalah pulau yang sering dijadikan tempat keluar masuknya barang illegal.
3.2 Permasalahan Penyeludupan Narkoba di Pulau Sebatik
Permasalahan penyeludupan narkoba yang terjadi di Kabupaten Nunukan
bukanlah suatu permasalahan baru yang dihadapi oleh pemerintah maupun
80
masyarakat Nunukan, tetapi hal ini sudah menjadi permasalahan utama dari daerah
perbatasan yang rawan untuk digunakan sebagai jalur keluar masuknya narkoba.134
Peredaran gelap narkotika ini tidak hanya datang dari dalam Negeri saja tetapi juga
berasal dari Luar Negeri yaitu Malaysia, Karena secara letak geografis Nunukan
dan Malaysia berbatasan secara langsung, baik secara darat maupun laut.
Gambar 3.3 Peta Perbatasan Indonesia-Malaysia
Sumber:kaskus.co.id mengunjungi perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik
Permasalahan terjadinya penyeludupan narkoba di Kabupaten Nunukan
sejatinya tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan dinamika yang terjadi di
daerah, karena dengan kebanggan tersendiri sebagai wilayah perbatasan dengan
memiliki posisi strategis yang dimana sebagai outlet terdepan Indonesia membuat
134 Hasil wawancara oleh Satgas Pamtas Sebatik, Kapten Reza (Dangki), 26 November, 2019
81
Kabupaten Nunukan ini banyak memiliki catatan kasus penyeludupan yang secara
diam-diam.135
Penyeludupan barang narkotika yang terjadi melalui jalur darat pada
umumnya selalu ditemukan di wilayah Sebatik, hal tersebut terjadi dikarenakan
banyak terdapat “jalur tikus” yang dimana jalur inilah yang sering kali digunakan
para sindikat untuk menyeludupkan barang ilegalnya. Adapun “jalur tikus” ini
bukan hanya terdiri dari satu sampai bahkan sepuluh tetapi pada kenyataanya
memang banyak sekali “jalur tikus” yang selalu dibuat oleh para kartel narkoba.
Para kartel narkoba pun sangat cerdik ketika ingin menyeludupkan barangnya.
Kondisi tersebut sebenarnya tidak terlepas dari lemahnya sistem dalam bentuk
pengawasan dan keamanan yang kemudian membuat para kartel dengan mudahnya
membuat jalur-jalur tersendiri untuk bisa meloloskan barang tersebut tanpa adanya
pemeriksaan oleh petugas keamanan.136
135 Abelda Gunawan, Polisi Kalimantan bongkar sindikat penyeludupan sabu dari Malaysia,
Liputan6.com, diakses dalam https://www.liputan6.com/regional/read/3888621/polisi-kalimantan-
bongkar-sindikat-penyelundup-sabu-dari-malaysia (15/01/2020, 20:25 WIB) 136 Hasil wawancara satgas pamtas Sebatik, Kapten Reza (Dangki), 26 November, 2019
82
Gambar 3.4 contoh jalur tikus yang ada di Pulau Sebatik
Dokumentasi peneliti (26 November 2019)
Oleh karena itu daerah Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung
dengan Malaysia dan Filipina tercatat sebagai zona merah jalur penyeludupan
narkotika di Indonesia, sebagaimana dilangsir menurut Asisten Intelejen Komandi
Armada II Wilayah Timur konel laut jatiar sinaga kepada media saat berkunjung di
Mako Lanal Nunukan mengatakan bahwa terkait informasi yang diperoleh selama
ini, pihaknya melakukan patroli dengan menyusuri sungai di wilayah perbatasan
Malaysia yang di duga kuat menjadi “jalur tikus” penyeludupan narkotika selama
ini. Dalam hal ini terbukti bahwa ditemukan kabar soal modus penyeludupan dan
peredaran narkotika dari Malaysia yang masuk ke Kabupaten Nunukan, karena itu
memang sangat perlu diperhatikan.137 Penyeludupan narkoba yang terjadi di daerah
Nunukan ini jarang sekali terdapat melalui modus penerbangan udara, karena
memang hal tersebut tidak memungkinkan untuk bisa meneroboskan barang illegal
137 Helmin, Nunukan masuk zona merah jalur penyeludupan narkotika, berita media online diakses
dalam https://elshinta.com/news/170836/2019/03/20/nunukan-masuk-zona-merah-jalur-
penyelundupan-narkoba-di-indonesia (15/01/2020, 20:25 WIB)
83
tersebut, sehingga memang yang paling mendominasi lolosnya barang narkoba
terjadi di perairan laut maupun darat. Sebagai contoh berdasarkan hasil wawancara
penulis dengan Kepala Kasubag Umum BNN Nunukan yang menegaskan bahwa:
“…Pulau sebatik ini sangat besar peluangnya untuk di seludupkan barang
narkoba, karena disana banyak sekali jalur tikus, selain itu yang besar juga
ada di pulau semenggaris”138
Selain itu di butikan lagi dengan adanya kasus yang berhasil digagalkan oleh Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 141/ Aneka Yudha Jaya
Prakoso (AYJP) pada Oktober 2014 lalu dengan dua kali penangkapan dengan total
barang bukti sebanyak 7,95 kg sabu-sabu.139
Apabila melihat kondisi diatas tidak dipungkiri lagi bahwasanya Pulau
Sebatik Kabupaten Nunukan ini menjadi rute atau jalur yang sering kali digunakan
para sindikat untuk menerobos barang ilegalnya masuk ke Indonesia.
3.2.1 Faktor Penyebab Terjadinya Penyeludupan Narkoba di Pulau Sebatik
Adanya fenomena besar yang terjadi di daerah perbatasan tidak terlepas dari
berbagai faktor-faktor yang mendukung terjadinya hal tersebut, karena sebagai
wilayah terdepan dari sebuah Negara akan menjadi sangat penting untuk bisa
menjaga dan melindungi keberadaan daerah perbatasan dari negara itu sendiri.
Pengawasan secara ketat dan bijak adalah bentuk kepedulian kita terhadap
permasalahan tersebut, disamping itu pastinya daerah perbatasan juga tentu saja
membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat dan provinsi terhadap kebijakan
138 Wawancara dengan kasubag umum, Abdullah, 8 November 2019, dikantor BNN Kab. Nunukan 139 Diansyah, Narkoba masuk lewat nunukan, ada indikasi pembiaran oleh aparat Malaysia, Kaltara
prokal 2015, diakses dalam https://kaltara.prokal.co/read/news/948-narkoba-masuk-lewat-nunukan-
ada-indikasi-pembiaran-oleh-aparat-malaysia (15/01/2020, 20:35 WIB)
84
disekitar wilayah sebatik sehingga tidak terjadi kesenjangan antara masyarakat
wilayah perbatasan dengan masyarakat Indonesia dikota lainnya.
3.2.2.1 Letak Geografis
Kondisi atau letak geografis Indonesia pada hakikatnya mempunyai
kepulauan nusantara yang terdiri dari ribuan pulau besar maupun kecil, sebagai
Negara yang masih dalam tahap perkembangan Indonesia memiliki banyak sekali
wilayah-wilayah terpencil, dengan luasnya lautan yang mengelilingi Indonesia
membuat Negara ini terpadang sebagai Negara terbuka. Negara tetangga Indonesia
sendiri sudah lebih dulu mengalami kemajuan baik di bidang perekonomian mapun
industri ketimbang Indonesia140
Kabupaten Nunukan ini ialah kawasan yang menjadi sorotan mata bagi
Provinsi Kalimantan Utara dan Negara Indonesia, karena Kabupaten ini adalah jalur
utama baik darat maupun laut antara Indonesia dengan Malaysia.141 Terdapat dua
tempat penting di Kabupaten Nunukan yang menghubungkan Indonesia dengan
Malaysia, yaitu Kota Nunukan dan Sungai Nyamuk di Kecamatan Sebatik. Dari
kedua tempat ini siapapun dapat menyebrang ke Negara Malaysia atau ke Kota
Tawau dengan hanya memerlukan waktu selama 15 menit.142 Fakta lainnya ialah
Pulau Sebatik juga merupakan pulau yang dimiliki oleh dua Negara yaitu Indonesia
140 Muhammad Aulia Pratama, Maraknya Penyelundupan Barang Ilegal Di Wilayah Perbatasan
Dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Indonesia, Skripsi 2017, program studi ilmu hubungan
intrnasional; universitas pasundan bandung, (15/01/2020, 20:40 WIB) 141 Ibid 142 Purnawan basundoro, Pulau Sebatik sebagai pintu kecil hubungan Indonesia-Malaysia, Jurnal
volume 3 No. 2 Literasi, 2013, diakses dalam
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/LIT/article/view/6121/4538 (15/01/2020, 21:00 WIB)
85
dan Malaysia karena pulau ini menunjukkan betapa strategis posisi Pulau Nunukan
dan Pulau Sebatik.143
Dengan kondisi geografis Indonesia yang sangat terbuka sehingga
kemudian memudahkan sindikat narkoba memasukkan barang ilegalnya di
berbagai daerah-daerah yang tak terjaga baik dalam sistem pengawasan dan
kurangnya sarana prasarana merupakan peluang besar bagi para
penyelundup.144Kondisi Indonesia sebagai julukan Negara kepulauan menjadikan
pelabuhan laut sebagai pintu atau gerbang akses utama keluar masuknya barang
dari Negara-Negara atau daerah lain, tidak terkecuali narkoba. Hampir sekitar 80%
peredaran narkoba terjadi di perairan laut Indonesia, dengan berbagai macam
modus yang digunakan.145 Pelabuhan rakyat yang berada di pulau terluar maupun
daerah perbatasan menjadi incaran para pengedar jaringan Internasional. Hal inilah
yang terjadi di Pulau Sebatik sebagai wilayah perbatasan secara darat maupun laut
sehingga memungkinkan transaksi barang tersebut terjadi dengan sangat mudah.146
Oleh karena itu sebagai wilayah yang berbatasan secara langsung dengan
Malaysia baik di darat maupun laut dan sebagai wilayah pinggiran dari Indonesia
membuat Kabupaten Nunukan harus melakukan bentuk pengamanan yang ekstra
143 Ibid 144 Ibid 145 Dewi gustiana, Geografis Indonesia untungkan sindikat narkoba, beritsatu online, 2015, diakses
dalam https://www.beritasatu.com/megapolitan/332159/geografis-indonesia-untungkan-sindikat-
narkoba (15/01/2020, 21:05 WIB) 146 Wawancara dengan Kepala Camat sebatik tengah, haris, 26 November 2019, Di kantor Camat
Sebatik tengah
86
diperbatasan, karena diperkirakan terdapat lebih dari 100 jalur yang digunakan para
sindikat.147
3.2.2.2 Sistem Pengawasan dan Sarana Infrastruktur
Kedaulatan suatu Negara dapat dilihat baik apabila Negara tersebut mampu
menjaga keamanan dan stabilitas Negaranya, begitu pula dengan Indonesia yang
memiliki banyak wilayah-wilayah terpencil yang seharusnya menjadi sorotan mata
untuk tetap di jaga dan di perhatikan, hal ini dibuktikan dengan adanya pulau-pulau
atau wilayah yang secara langsung berbatasan dengan Negara-Negara luar, di pulau
Kalimantan terdapat 8 Kabupaten yang memiliki perbatasan langsung dengan
Negara Malaysia yang terdiri dari 5 Kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan
Barat, 1 di Provinsi Kalimantan Timur dan 2 di Provinsi Kalimantan Utara, yang
dimana perbatasan tersebut terletak di lebih dari 20 Kecamatan.148
Dari wilayah-wilayah yang berbatasan langsung, Kabupaten Nunukan di
Pulau Sebatik tepatnya di Kalimantan Utara ini menjadi sorotan mata karena sistem
pengawasan yang terjadi di lapangan sangat kurang, mulai dari terdapatnya banyak
“jalur tikus” diberbagai tempat yang menjadi perhatian sindikat untuk tetap masuk
lewat pintu laut di Sebatik. Sejak awal daerah Nunukan ini hanya memiliki satu
Pelabuhan resmi yang sudah diresmikan oleh Pemerintah Daerah, dengan
diresmikanya pelabuhan ini maka menjadi kewajiban bagi para pengawas atau
instasni yang bekerja dalam mengawasi sistem di pelabuhan, tetapi yang terjadi
147 Wawancara dengan Kepala camat sebatik tengah, Haris, 26 November 2019, di Kantor camat
sebatik tengah 148 Purnomo Mk, Upaya Pemerintah Indonesia DalamMenangani Kejahatan
Transnasional(Penyelundupan Narkoba ) di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan
“, Skrpisi 2015. (15/01/2020, 21:10 WIB)
87
para sindikat tidak masuk melalui jalur resmi, mereka memanfaatkan “jalur tikus”
yang memang pada notabennya tidak ada penjagaan yang ketat disana, dari sinilah
mereka beroperasi.
Untuk itu sejauh ini Pulau sebatik sudah ada bentuk tindak lanjutanya yaitu
dilakukannya upaya penangan dalam bentuk penjagaan pos lintas batas resmi,
terdapat 5 pos yang ada di Pulau Sebatik, dimana para (Satgas Pamtas) Satuan
Tugas Pengamanan Perbatasan bertugas menjaga pos tersebut, tetapi yang menjadi
problematika ialah kurangnya sarana dan prasarana dalam sistem pengecekan
barang. Satuan petugas pos lintas batas ini hanya melakukan pengecekan barang
secara manual tanpa menggunakan satupun alat pendeteksi barang.149
Dengan berbagai kekurangan dalam pengamanan yang ada di pos lintas
batas Negara yang di miliki Indonesia, hal ini yang menyebabkan kurang
terpantaunya daerah perbatasan yang di miliki oleh Indonesia yang berada di Pulau
Sebatik sehingga mempermudah para pelaku aktor kejahatan Internasional baik itu
narkoba atau yang lainnya untuk terus menciptakan “jalur tikus” lainnya untuk
mempermudah mereka melakukan aktivitas ilegalnya, oleha karena itu seharusnya
pihak pemerintah Indonesia melakukan inisiatif untuk menambah sarana prasarana
dan infrastruktur di daerah perbatasan.150
Di pertegas lagi dalam contoh kasus yang terjadi di Sebatik, Wiranto
sebagai Satgas Pamtas mengatakan bahwa;
149 Wawancara oleh satgas pamtas Sebatik, Kapten Reza (Dangki), 26 November 2019, di Mass
kantor satgas pamtas 150 Ibid hal 13
88
"…Banyak warga Indonesia dari Malaysia yang bawa narkoba.
Bulan lalu kita menangkap orang membawa narkoba disini (Pulau
Sebatik) dan bulan ini di Tanjung Aru," ujar Prada Wiranto di Pos
Perbatasan Patok 3, di Desa Aji Kuning, Sebatik Tengah, Nunukan,
Kalimantan Utara, Sabtu (2/5/2015). 151
Wiranto juga merenagkan bahwa orang yang kedapatan membawa sabu seberat 200
gram, dan perempuan dari Malaysia membawa seberat setengah kilogram. Menurut
Wiranto kehidupan di Pulau Sebatik memang kurang pengawasan dan keamanan
yang ketat sehingga dimanfaatkan oleh kartel-kartel penjahat, Hal ini terlihat jelas
juga dengan banyaknya anak SMA yang kedapatan membawa narkoba.152
Maraknya berbagai kasus penyeludupan di daerah perbatasan menunjukkan
bahwa penjagaan dikawasan perbatasan ini masih sangat lemah dan kurang.
Keberadaan Satgas Pamtas yang terkonsentrasi di Pulau Sebatik ternyata belum
cukup efektif untuk mengurangi atau mengamankan penyeludupan melalui Pulau
Sebatik.
3.2.2.3 Perekonomian Masyarakat
Aktivitas ekonomi dan rendahnya penghasilan masyarakat di daerah
perbatasan Kabupaten Nunukan tepatnya di Pulau Sebatik memiliki kaitan dengan
tingginya penyeludupan narkoba yang sering terjadi, minimnya lapangan pekerjaan
dan mata pencaharian yang tersedia membuat para masyarakat dengan mudahnya
melakukan penerimaan pekerjaan sebagai sindikat atau bandar narkoba. Dengan
memiliki domisili sebagai anak perbatasan membuat para masyarakat lebih banyak
151 Tifani, Primadona peredaran narkoba di perbatasan, Detik.News 2015, diakses dalam
https://news.detik.com/berita/2906828/primadona-peredaran-narkoba-di-perbatasan-
negara?nd772205mr= (17/01/2020, 22:00 WIB) 152 Ibid
89
berinteraksi dengan warga Tawau, Malaysia, bahkan aktivitas membeli kebutuhan
sehari-hari mereka selalu menyebrang ke Negara tetangga untuk memenuhi
kelangsungan hidup mereka.153
Mayoritas pekerjaan masyarakat Sebatik tidak berbeda jauh dengan
masyarakat di desa pada umumnya yaitu berkebun, bertani, nelayan, wiraswasta,
atau bahkan ada dari mereka yang menjadi pegawai negeri maupun swasta tetapi
tidak banyak.154 Dengan profesi yang di emban oleh beberapa masyarkat perbatasan
dan memiliki upah yang tidak cukup besar sehingga mendorong masyarakat untuk
berfikir kembali mengenai pekerjaan tersebut, di dukung juga dengan tingginya
angka pengangguran menjadi salah satu penyumbang naiknya angka
kriminalitas.155 Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik bahwa Pulau Sebatik
memiliki 5.065 jumlah penduduk jiwa dengan luas wilayah 51,07 Km2 dengan
kepadatan penduduk 99,18 Jiwa/km2.156 dari jumlah data yang ada terdapat pula
jumlah angka pengangguran yang terjadi di pulau sebatik bahwa sepanjang tahun
2014-2019 terdapat hampir sekitar 9% masyarakat yang mengalami pengangguran
dengan jumlah 455 penduduk jiwa.157
153 Wawancara dengan kepala camat sebatik tengah, Haris, 26 November 2019, Dikantor camat
sebatik tengah 154 Chairil, Analisis potensi daerah pulau-pulau terpencil dalam rangka meningkatkan ketahanan,
keamanan nasional, dan kebutuhan wilayah NKRI di Nunukan-Kalimanan Timur, Jurnal
Sosioteknologi Edisi 13 Tahun 2008, diakses dalam
http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/article/view/994 (17/01/2020, 22:14 WIB) 155 Ibid 156 Badan pusat statistik kab. Nunukan, diakses dalam
https://nunukankab.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekViewTab3 (05/02/2020, 19:30
WIB) 157 Ibid
90
Dengan demikian hal utama yang menjadi pemicu faktor terjadinya
penyeludupan narkoba ialah adanya peluang pasar tenaga kerja yang semakin sulit
sehingga membuka kemungkinan bagi suatu masyarakat untuk terlibat dalam
tindakan kriminal dan akhirnya bisnis illegalpun menjadi lintas pilihan yang
dipandang sebagai alternative terakhir bagi penduduk setempat karena tidak mampu
mencari pekerjaan yang layak dan tidak sanggup mengelolah sumber daya yang
tersedia.158
Tabel 3.1 Garis kemiskinan, jumlah dan presentase penduduk miskin
Kabupaten Nunukan Tahun 2014-2018
Kemiskinan
Garis kemiskinan, jumlah dan presentase penduduk
miskin
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Penduduk
miskin (000)
14.98 9.84 9.63 11.91 13.38
Presentase penduduk
miskin (%)
8.69 5.61 5.25 6.22 6.71
Sumber: nunukankab.bps.go.id
Berdasarkan angka dan presentase kemiskinan yang ada, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat tergolong miskin dengan memiliki indikator yaitu Adanya
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan
bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Sehingga penduduk miskin ialah
158 Wawancara dengan Kepala camat sebatik tengah, Haris, 26 November 2019, dikantor camat
sebatik tengah.
91
penduudk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis
kemiskinan.159
Terlepas dari hal tersbut masyrakat juga mempertimbangkan dengan
pekerjaan sebagai kurir narkoba dan mereka melihat bahwa pekerjaan ini akan
sangat mengunutngkan karena menilai secara materil, dengan menerima gaji atau
upah yang terbilang sangat besar dibanding profesi lainnya. Hal ini kemudian
dipertegas lagi oleh salah satu Informan penulis ketika mengadakan wawancara
dengan Bapak Haris selaku Kepala Camat Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik
Tengah,
“…Apabila masyarakat sebatik sejahtera maka tidak akan ada lagi
warga kita yang ingin menjadi orang Malaysia atau mencari mata
pencaharian yang salah, karena kita sudah menyiapkan
fasilitasnya..”160
3.3 Respon Pemerintah Dalam Menangani Penyeludupan Narkoba di Pulau
Sebatik
Peredaran dan penyeludupan narkoba telah menjadi problematika bagi
Negara Indonesia terlebih lagi ketika permasalahan ini menjadi ancaman yang
cukup serius untuk bisa tetap kita hadapi secara bersama, karena narkoba
merupakan ancaman yang bersifat nontradisional yang akan menyerang ketahanan
nasional terutama dalam bidang sosial, budaya dan ekonomi.161Dengan demikian,
narkoba dapat dikategorikan sebagai salah satu ancaman yang perlu mendapat
159 Badan pusat statistik, diakses dalam
https://nunukankab.bps.go.id/subject/23/kemiskinan.html#subjekViewTab3 (05/02/2020, 19:09
WIB) 160 Wawancara kepala camat sebatik tengah, Haris, 26 November 2019, Di kantor camat sebatik
tengah 161 Wisnu Aditya, Kerjasama Pemerintah Indonesia Dengan Malaysia Dalam Menangani
Peredaran Narkoba, Skripsi jurusan ilmu hubungan internasional;universitas pembangunan
nasional “veteran” yogyakarta,2017 (19/01/2020, 23:16 WIB)
92
perhatian serius dari berbagai elemen bangsa.162 oleh karena itu dibutuhkan upaya
atau respon dari Pemerintah untuk melihat bagaimana urgentnya permasalahan ini,
bagaimana permasalahan ini ditangani dan di tindak lanjuti karena dengan melihat
berbagai kasus bahwasanya Indonesia sudah menjadi pasar potensi dari narkoba itu
sendiri.
Di Indonesia sendiri sebenarnya terkait penangan masalh narkoba
merupakan tanggung jawab dari pemrintah, masyarakat dan instasni terkait
sebagaimana tercantum di dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang
narkotika, dimana memerintahkan kepala seluruh eleme masyrakat untuk turut
andil berperan aktif dalam memerangi kejahatan narkoba.163 Memang terdapat
lembaga khusus yang memiliki tugas untuk memerangi narkoba salah satunya
BNN, Polri, dan berbagai lembaga non pemerintah. Namun kuatnya penyeludupan
yang terjadi mendorong pemerintah untuk bisa lebih tegas dan bijak dalam
mengeluarkan kebijakan atau upaya penanganan masalah tersebut.
3.3.1 Respon Pemerintah Pusat
Kehadiran wilayah-wilayah perbatasan tidak terlepas dari
pengelolaan dari Pemerintah Pusat sebagai kewenangan tertinggi yang mengurusi
seluruh bagian dari lapisan Negaranya, untuk itu dibutuhkan respon dari Pemerintah
terhadap situasi seperti ini karena mengingat beberapa kasus yang telah di jelaskan
dan adanya fenomena yang cukup sering terjadi terkait penyeludupan narkoba
secara meningkat di wilayah perbatasan. Untuk itu Priseden Joko Widodo
162 Ibid 163Undang-undang.Narkotika, http://www.bnn.go.id/portal/_uploads/perundangan/2008/12/24/uu-
narkotika.pdf (19/01/2020, 23:25 WIB)
93
seringkali menyampaikan bahwa dirinya ingin memperbaiki wilayah-wilayah
perbatasan, terutama perbatasan darat di wilayah Kalimantan dan Papua.164 Menteri
pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono juga mengatakan
telah melaporkan perkembangan proses tindak lanjut dari kunjungan Prisedn Joko
Widodo ke beberapa wilayah perbatasan seperti Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur dan Papua.165
Dalam hal ini dijelaskan bahwa Menteri Dalam Negri Tjaho Kumolo
sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sebelumnya telah
menyetujui pengerahan rencana utama tujuh pintu lintas batas Negara, salah
satunya adalah Entikong di Kalimantan Barat.166 Akan di bangun infrastruktur yang
bagus untuk para pelintas Negara, dimana hal ini tentunya membutuhkan jangka
waktu yang cukup panjang karena melihat bahwasanya PLBN yang pertama akan
dibuat ialah di daerah Kalimantan Barat tepatnya di Entikong. Sampai dengan saat
ini PLBN ini sudah terselesaikan dan sudah di gunakan oleh para pelintas. Adapun
kegunaan dari PLBN ini sendiri ialah untuk memudahkan dalam sistem pengecakan
barang karena di bangunnya PLBN ini dengan memiliki fasilitas antara lain
imigrasi, pintu lintas, disinfektan ke karantina, sanitasi, dan lain sebagainya.
Seluruh fasilitas perbatasan ini nantinya akan di kembangkan secara lebih baik dari
sekarang. 167
164 Resti Armenia, Jokowi Ingin Entikong dibangun seperti Serawak, 2015, Cnn Indonesia, diakses
dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150707153453-20-64946/jokowi-ingin-
entikong-dibangun-seperti-sarawak? (19/01/2020, 23:30 WIB) 165 Ibid 166 Resti Armenia, Pemerintah akan bangun pelabuhan darat di Entikong, 2015, Cnn Indonesia, di
akses dalam https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150708090058-20-65100/pemerintah-
akan-bangun-pelabuhan-darat-di-entikong (19/01/2020, 23:35 wib) 167 Ibid
94
Untuk Wilayah Sebatik ini sudah ada pembicaraan dan intruksi secara
langsung dari pusat tentang pembangun infrastruktur PLBN, untuk perealisasiaanya
akan dilanjutkan di tahun 2020 ini sekitar bulan Februari- Maret, karena sampai
dengan saat ini pihak yang bertugas menangani hal tersebut masih membicarakan
perhitungan sistem bagi untung dengan masyrakat yang bertempat tinggal di lokasi
pembangunan tersebut.168 Berdasarkan pernyataan dari bapak Satgas Pamtas yang
penulis wawancarai mengatakan bahwa;
“ Rencana pembangunan nantinya akan dibangun di sungai pancang atau
lebih tepatnya di sungai nyamuk, disitu akan dibangun Pelabuhan Lintas
Batas Negara yang sama persis dengan pelabuhan di Entikong Kalimantan
Barat” 169
Dengan adanya pembangunan yang nantinya sudah terbangun ini maka akan sangat
membantu para Satgas Pamtas untuk menindak lanjuti semua yang lewat secara
diam-diam atau melalui “jalur tikus”, untuk sekarang para masyarakat yang datang
dari negeri sebrang masih bisa mengelak ketika di adakannya pemeriksaan,
sehingga setalah rencana pemangunan PLBN diresmikan tidak ada lagi toleransi
yang diberikan sehingga warga yang tidak masuk melalui jalur resmi akan
dikenakan pelanggaran dan ber-urusan dengan penegak hukum.170
Dalam rangka pembangunan PLBN yang di adakan langsung oleh
Pemerintah Pusat sedikit banyak nantinya akan membantu dalam sistem penjagaan
pengawasan diperbatasan sehingga adanya upaya ini bisa mengurangi
penyeludupan barang ilgal yang masuk dari Malaysia, dengan tetap menjalin
168 Hasil wawancara oleh Satgas Pamtas Sebatik, Kapten Reza (Dangki), 26 November, 2019 169 Ibid 170 Ibid
95
koordinasi sesama aparat pengawasan lintas batas yang nantinya bertujuan untuk
pembangunan daerah perbatasan yang maksimal digunakan oleh rakyat demi
menunjang kebutuhan ekspor impor barang yang sesuai dengan ketentuan yang
sudah diatur.
3.3.2 Respon Pemerintah Daerah
Isu narkoba yang terjadi di Kabupaten Nunukan sejatinya tidak terlepas dari
kendali Pemerintah Daerah, karena Pemerintah daerah juga bertanggung jawab
terhadap wilayah yang di dudukinya, sehingga pemerintah dengan penuh tanggung
semangat berupaya secara makssimal dengan selalu melakukan hal-hal yang
sekiranya dapat mengurangi atau meminimalisir penyeludupan narkoba. Hal inilah
yang di lakukan oleh Pemerintah Daerah atau Kabupaten di tahun 2020 dengan
memiliki tim terpadu pencegahan pemberantasan penyalahgunaan peredaran gelap
narkotika dan prekusor narkotika yang tertuang dalam Surat keputusan (SK) Bupati
Nunukan.171 Hal ini di ungkapkan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional
(BNN) Kabupaten Nunukan Lamuati kepada sejumlah awak media ketika
menggelar jumpa pers di kantor BNN Nunukan, dalam jumpa persnya dikatakan
bahwa Bupati Nunukan sudah menandatangani Memorandum of Understanding
(Mou) bersama BNN Nunukan untuk pembentukan tim terpadu. Jelasnya lagi;
“...Ya untuk tim terpadu, SK Bupati dengan nomor:
188,45/611/X/2019, sementara instruksi agar seluruh OPD di lingkungan
Pemkab Nunukan memiliki rencana aksi tertuang dalam SK Bupati Nomor;
188,55/2/X/2019…”172
171 Zia, 2020, Pemkab Punya Tim Terpadu Berantas Narkoba, radar kaltara, 2019, diakses dalam
https://kaltara.prokal.co/read/news/31899-2020-pemkab-punya-tim-terpadu-berantas-narkoba.html
(24/01/2020, 02:02 WIB) 172 Ibid
96
Selain dari pada itu Kepala BNN ini juga memberikan apresiasi atas komitmen
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dalam upaya pemberantasan terhadap
narkoba, disampong itu juga dijelaskan bahwa nantinya akan ada beberapa rencana
aksi yang segera di eksekusi seperti pada sektor perhubungan. Pihak Dinas
Perhubungan (Dishub) Nunukan nantinya akan memasang pamflet juga stiker,
berisi kampanye anti narkoba di sejumlah speedboat dan di berbagai kendaraan
umum. Tak hanya itu, instansi lainnya seperti pada Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Nunukan juga merencanakan
tes urine wajib dilakukan sebagai deteksi dini dan syarat kelulusan CPNS.
“…Kita bekerja terus-menerus melakukan pemberantasan, masing-masing
dengan metode promotif-preventif, represif dan juga kuratif-rehabilitatif.
Semua harus dijalankan secara bersamaan, karena peredarannya saat ini
sudah sangat mengkhawatirkan,..” tambah Lamuati. 173
Tentunya komitmen Bupati tersebut menjadi harapan besar Kepala BNN
kedepannya, di tegaskan lagi bahwa semua jajaran ASN bahkan sampai dengan
masyrakat bisa saling bekerja sama dan bersinergi untuk memberantas narkoba
yang ada di Nunukan, dengan upaya ini besar harapan semoga narkoba di wilayah
Nunukan bisa dilakukan dan bisa berkurang.
Selain dari pada itu untuk di kecamatan Sebatik sendiri sudah adanya upaya
yang dilakukan oleh Kepala Camat Desa Ajikuning yaitu dengan melakukan tes
urine di salah satu desa yaitu desa Maspul, yang dimana di desa tersebut sudha
dibuktikna bahwa desa ini bebas narkoba, tidak ditemukannya satupun orang yang
menggunakan atau bahkan terlibat dalam hal narkoba, hal yang paling pentingnya
173 Ibid
97
lagiialah desa ini sudah di daftarkan di pusat bahwa desa Maspul di kecamatan
Sebatik menjadi desa yang bersinar. Sehingga desa-desa yang lain untuk saat ini
lagi berbenah dan mempersiapkan diri untuk dilakukan tes urine yang dilakukan
secara random.
Agar lebih mudah memahami penjelasan di atas, maka penulis
menyederhanakannya melalui bagan di bawah ini:174
Bagan 3.1 Penyeludupan Narkoba di Pulau Sebatik & Respon Pemerintah
174 Sumber diolah oleh peneliti
Penyeludupan Narkoba di Pulau Sebatik
dan Respon Pemerintah
Sistem Pengawasan Letak Geografis Perekonomian Masyarakat
Respon Pemerintah
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah