BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA...

38
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin. Pada motor TOYOTA COROLA 1300 CC ada beberapa komponen yang sangat penting yang mendukng kinerja sebuah mesin. Komponen tersebut adalah : torak, batang torak, poros engkol dan mekanisme katup. Sedangkan tempat terjadinya proses pembakaran adalah linier silinder dan tempat dudukan mekanisme katup adalah kepala silinder. Pengaturan komponen utama adalah pengukuran yang dilakukan pada lomponen utama pada sebuah motor untuk mengetahui berapa besar keausan yang terjadi pada komponen tersebut setelah dipakai beberapa tahun. Dengan terjadinya keausan pada komponen mengakibatkan kinerja mesin berkurang dan daya mesin berkurang. 3.2 Komponen–Komponen Utama pada Mesin TOYOTA COROLA 1300 CC 3.2.1 Silinder Linier silinder linier adalah tempat terjadinya proses pembakaran pada sebuah motor. Dimana panas yang dihasilkan akan dirubah menjadi tenaga mekanik dengan adanya gerak turun naik torak dalam tiap-tiap silinder.

Transcript of BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA...

Page 1: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

BAB III

PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA

PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC

3.1 Pengertian

Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang

sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin. Pada motor TOYOTA COROLA

1300 CC ada beberapa komponen yang sangat penting yang mendukng kinerja

sebuah mesin. Komponen tersebut adalah : torak, batang torak, poros engkol dan

mekanisme katup. Sedangkan tempat terjadinya proses pembakaran adalah linier

silinder dan tempat dudukan mekanisme katup adalah kepala silinder.

Pengaturan komponen utama adalah pengukuran yang dilakukan pada

lomponen utama pada sebuah motor untuk mengetahui berapa besar keausan yang

terjadi pada komponen tersebut setelah dipakai beberapa tahun. Dengan terjadinya

keausan pada komponen mengakibatkan kinerja mesin berkurang dan daya mesin

berkurang.

3.2 Komponen–Komponen Utama pada Mesin TOYOTA COROLA 1300 CC

3.2.1 Silinder Linier

silinder linier adalah tempat terjadinya proses pembakaran pada sebuah

motor. Dimana panas yang dihasilkan akan dirubah menjadi tenaga mekanik

dengan adanya gerak turun naik torak dalam tiap-tiap silinder.

Page 2: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier silinder

dahulu dilakukan pengukuran, dan hasil pengukuran adalah sebagai berikut :

Ukuran standar Linier Silinder

SILINDER ATAS TENGAH BAWAH

I 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

II 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

III 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

IV 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

Hasil pengukuran linier silinder

SILINDER ATAS TENGAH BAWAH

I 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

II 75,70 mm 75,70 mm 75,70 mm

III 75,85 mm 75,85 mm 75,85 mm

IV 75,70 mm 75,70 mm 75,70 mm

Dari hasil pengukuran diatas diketahui bahwa linier silinder belum

mengalami over size dan keausan sebesar 0,85 mm tetapi linier silinder masih dapat

digunakan. Karena keausan silinder belum melewati 85,10 mm.

Page 3: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 4: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.1 Silinder Liner

Page 5: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.2 Piston

Piston berfungsi untuk mengoperasikan campuran bahan bakar dan udara

dalam ruang bakar. Pada motor TOYOTA COROLA 1300 CC menggunakan empat

piston, dari pemeriksaan yang dilakukan demua piston masih dalam keadaan baik,

dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.2. Data Hasil Pengukuran Pada Piston (mm)

Ukuran Standar (mm)

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 74,96 mm 74,96 mm 74,96 mm 74,96 mm

L 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm 75,00 mm

d 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm

Hasil Pengukuran Piston

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm

L 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm 74,90 mm

d 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm 17,90 mm

Dari hasil pengukuran di atas torak belum mengalami over size dan torak

masih dapat digunakan karena keausan belum melewati 75,50 mm.

Page 6: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.2. Piston

Page 7: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.3 Connecting Rod

Connecting rod berfungsi untuk menghubungkan piston dengan poros

engkol.

Pada motor TOYOTA COROLA 1300 cc mengunakan batang penghubun

biasa berjumlah 4 (empat) buah. Connecting rod banyak mengalami keausan

biasanya pada bagian-bagian yang behubungan dengan metal jalan, akan tetapi

keausan ini tidak terlalu besar karena bertahn oleh metal jalan tersebut sehingga

masih dapat berfungsi dengan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.3. Data hasil pengukuran pada Batang Torak

Ukuran Standar (mm)

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 41 mm 41 mm 41 mm 41 mm

d 18 mm 18 mm 18 mm 18 mm

L 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm

T 24 mm 24 mm 24 mm 24 mm

Hasil Pengukuran (mm)

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 41 mm 41 mm 41 mm 41 mm

d 18 mm 18 mm 18 mm 18 mm

L 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm 103,27 mm

T 24 mm 24 mm 24 mm 24 mm

Page 8: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa kelonggaran antara

bushing dan pena torak masih dapat digunakan bila pena torak dilumasi dengan oli

mesin, pena dapat ditekan dengan ibu jari pada temperatur normal.

Page 9: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 10: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.3. Connecting rod (batang torak)

Page 11: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.4 Ring Piston

pada motor TOYOTA COROLA 1300 cc menggunakn dua buah ring

kompresi dan satu buah ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk mencegah

kebocoran kompresi dan ring oli berfungsi untuk mencegah ikut terbakarnya oli

pada waktu langkah kompresi. Karena ring piston selalu mengalami gesekan

terhadap dinding silinder, maka ring piston akan mengalami keausan.

Semua ring piston masih dalam keadaan baik, dengan data hasil pengukuran

sebagai berikut :

Tabel 3.4. Data Hasil pengukuran pada ring piston (mm)

Ukuran standar (mm)

JENIS T D

RING I 2,50 mm 78,95 mm

RING II 2 mm 78,95mm

RING OLI 3,75 mm 78,95mm

Hasil pengukuran ring piston

SILINDER I

JENIS T D

RING I 2,50 mm 84,05 mm

RING II 2 mm 79,95 mm

RING OLI 3,75 mm 79,98 mm

Page 12: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

SILINDER II

JENIS T D

RING I 2,50 mm 84,05 mm

RING II 2 mm 79,95 mm

RING OLI 3,75 mm 79,98 mm

SILINDER III

JENIS T D

RING I 2,50 mm 84,05 mm

RING II 2 mm 79,95 mm

RING OLI 3,75 mm 79,98 mm

SILINDER IV

JENIS T D

RING I 2,50 mm 84,05 mm

RING II 2 mm 79,95 mm

RING OLI 3,75 mm 79,98 mm

Page 13: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Hasil pengukuran celah samping (Side Clereance) dan celah ujung (End

Gep)

Ukuran standar (mm)

JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG

RING I 2,15 mm 10,85 mm

RING II 2,60 mm 10,55 mm

RING OLI 4,10 mm 6,10 mm

Hasil pengukuran (mm)

SILINDER I

JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG

RING I 2,18 mm 10,90 mm

RING II 2,55 mm 10,60 mm

RING OLI 4,15 mm 7,15 mm

SILINDER II

JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG

RING I 2,20 mm 11,39 mm

RING II 2,60 mm 10,55 mm

RING OLI 4,13 mm 6,12 mm

Page 14: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

SILINDER III

JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG

RING I 2,16 mm 10,40 mm

RING II 2,55 mm 10,60 mm

RING OLI 4,05 mm 6,00 mm

SILINDER IV

JENIS CELAH SAMPING CELAH UJUNG

RING I 2,17 mm 10,90 mm

RING II 2,53 mm 10,60 mm

RING OLI 4,13 mm 6,15 mm

Page 15: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 16: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.4. Cincin torak

Page 17: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.5 Pena Piston

Pena piston berfungsi menghubungkan piston dengan connecting rod

(batang torak).

pada motor Toyota Corola 1300 cc ini, pena pistonnya masih dalam

keadaan baik dan tidak banyak mengalami keausan sehingga masih berfungsi

dengan keadaan baik, dengan data hasil pengukuran sebagai berikut.

Tabel 3.5 Data Hasil Pengukuran Pada Pena Piston

Ukuran Standart (mm)

DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV

L 60.90mm 60.90mm 70.90mm 60.90mm

D 17.85mm 17.85mm 17.85mm 17.85mm

d 11mm 11mm 11mm 11mm

Hasil Pengukuran (mm)

DIMENSI SILINDER I SILINDER II SILINDER III SILINDER IV

L 60,90 mm 60,90 mm 60,90 mm 60,90 mm

D 17,85 mm 17,85 mm 17,85 mm 17,85 mm

d 11 mm 11 mm 11 mm 11 mm

Page 18: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

B B

Page 19: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.5. Pena piston

Page 20: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.6 Katup

Katup berfungsi sebagai pintu saluran masuk dan saluran buang. Sedangkan

bagian katup yang mengalami keausan adalah bagian kepala katup karena

berhubungan langsung dengan panas pembakaran.

Pada motor Toyota Corola 1300 cc ini semua katup masih dalam keadaan

baik, sedangkan kerak yang terdapat dalam kepala katup buang masih dapat dengan

mudah dibersihkan sehingga keadaannya benar-benar baik, dengan data hasil

pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.6. Data Hasil Pengukuran Pada Katup (mm)

Ukuran Standar (mm)

KATUP MASUK (IN)

SILINDER L D Dt T

I 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

II 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

III 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

IV 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

Dari hasil pengukuran diketahui bahwa katup masih dalam keadaan baik

dan belum mengalami kerusakan.

Page 21: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

KATUP BUANG (EX)

SILINDER L D Dt T

I 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

II 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

III 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

IV 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

Hasil Pengukuran (mm)

HASIL MASUK (IN)

SILINDER L D Dt T

I 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

II 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

III 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

IV 100 mm 36,1 mm 6,7 mm 4 mm

KATUP BUANG (EX)

SILINDER L D Dt T

I 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

II 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

III 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

IV 101mm 32,30 mm 6,7 mm 4 mm

Page 22: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 23: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.6. Katub

Page 24: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.7 Pegas Katup

Pegas katup berfungsi untuk menekan katup agar dapat menutup, pada

motor Toyota Corola 1300 cc pada setiap katup terdapat 1 (satu) buah pegas.

Pada motor bensin Toyota Corola 1300 cc ini semua pegas katup masih

dalam keadaan baik, dan kelenturannya masih baik, dengan data hasil pengukuran

sebagi berikut :

Tabel 3.7. Data Hasil Pengukuran Pada Peags Katup (mm)

Ukuran Standar (mm)

PEGAS KATUP MASUK

SILINDER L D

I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

Dari hasil pengukuran diketahui bahwa pegas katup masih dalam keadaan

baik dan masih bisa digunakan.

Page 25: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

PEGAS KATUP BUANG

SILINDER L D

I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

Hasil Pengukuran (mm)

PEGAS KATUP MASUK

SILINDER L D

I Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

II Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

III Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

IV Pegas luar 46,50 mm 1,6 mm

PEGAS KATUP BUANG

SILINDER L D

I Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm

II Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm

III Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm

IV Pegas Luar 46,50 mm 1,6 mm

Page 26: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 27: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.7. Pegas Katup

Page 28: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.8 Rocker Arm Dan Rocker Shaf

rocker arm berfungsi untuk mendorong katup untuk gerakan membuka dan

menutup katup dengan pegas. Pada motor Toyota Corola 1300 cc. Gerakan rocker

arm langsung digerakkan oleh poros cam.

Rocker shaf berfungsi untuk menempatkan rocker arm atau sebagai

dudukan rocker arm.

Semua rocker arm dan rocker shaf masih dalam keadaan baik, dengan data

hasil pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.8 Data Hasil Pengukuran Rocker Arm Dan Rocker Shaf (mm)

Ukuran Standar (mm)

ROCKER ARM

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm

L 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm

T 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm

A 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm

ROCKER SHAFT

DIMENSI I II

D 17,45 mm 17.45 mm

L 27,60 mm 27,60 mm

Page 29: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 30: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Hasil pengukuran (mm)

ROCKER ARM

Dimensi Silinder I Silinder II Silinder III Silinder IV

D 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm 17,50 mm

L 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm 69,00 mm

T 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm 24,50 mm

A 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm

ROCKER SHAFT

DIMENSI I II

D 17,45 mm 17.45 mm

L 27,60 mm 27,60 mm

Dari hasil pengukuran dapat diketahui bahwa rocker arm dan rocker shaft

masih dalam keadaan baik dan masih bisa digunakan.

Page 31: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.8. Rocker Arm dan Rocker Shaft

Page 32: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

3.2.9 Cam Shaft

Cam shaf berfungsi untuk menggerkkan rocker arm pada motor bensin

TOYOTA COROLA 1300 cc menggunakan 1 poros nok (cam) atau dengan jenis

OHV (Over Head Valve).

Tabel 3.9. hasil pengukuran dari poros cam (mm)

Ukuran Standar (mm)

DIAMETER CAM SHAF

DEPAN TENGAH BELAKANG

Diameter Luar Cham Shaft 13,00 mm 18,50 mm 25,00 mm

TINGGI TONJOKAN CAM

KATUP MASUK KATUP BUANG

SILINDER I 23,00mm 20,00mm

SILINDER II 23,00mm 20,00mm

SILINDER III 23,00mm 20,00mm

SILINDER IV 23,00mm 20,00mm

Hasil Pengukuran (mm)

DIAMETER CAM SHAFT

DEPAN TENGAH BELAKANG

Diameter Luar Cham Shaft 12,95mm 18,54mm 24,85mm

Page 33: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

TINGGI TONJOKAN CAM SILINDER IV

KATUP MASUK KATUP BUANG

SILINDER I 22,85mm 19,90mm

SILINDER II 22,85mm 19,90mm

SILINDER III 22,85mm 19,90mm

SILINDER IV 22,85mm 19,90mm

Dari hasil yang dilakukan diketahui bahwa cam shaf masih dalam keadaan

baik dan masih dapat digunakan.

Page 34: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 35: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.9. Cam Shaft

3.2.10 Poros Engkol (Crank Shaft)

Poros engkol berfungsi untuk menghasilkan gerak rotasi dan menjaga gerak

piston selanjutnya. Poros engkol pada TOYOTA COROLA 1300 cc mempunyai

beberapa bagian, yaitu:

a. Crank jaurnal

Crank jaurnal adalah bagian-bagian yang berputar pada kedudukannya. Pada

crank jaurnalterdapat bantalan yang disebut metal duduk yang berfungsi

mencegah keausan pada crank jaurnal dan pada dudukannya.

b. Crank pin

Crank pin merupakan tempat pemasangan ujung besar batang penghubung.

Pada crank pin terdapat bantalan untuk mencegah keausan. Bantalan ini disebut

metal jalan.

Pada poros engkol yang mengalami keausan adalah pada bagian yang

berhubungan dengan metal.

Poros engkol pada Toyota Corola masih dalam keadaan baik, dengan data hasil

pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.10. Data Hasil Pengukuran Poros Engkol (mm)

Ukuran Standar (mm)

SILINDER D. Main Journal D. Main pin

I 49,50 mm 41,30 mm

II 49,50 mm 41,30 mm

III 49,50 mm 41,30 mm

Page 36: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

IV 49,50 mm 41,30 mm

Hasil Pengukuran (mm)

SILINDER D. Main. J D. main pin

I 49,50 mm 41,00 mm

II 49,25 mm 41,05 mm

III 49,10 mm 41,10 mm

IV 49,05mm 41,00 mm

Dari hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa poros engkol masih

dalam keadaan baik dan masih dapat digunakan.

Page 37: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier
Page 38: BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA …digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-wisnudwiwc... · Untuk mengetahui seberapa besar keausan yang terjadi pada linier

Gambar 3.10. Poros Engkol