BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama,...

20
27 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Kementerian Agama adalah kementerian yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama. Usulan pembentukan Kementerian Agama pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar (Sidang) Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), tanggal 11 Juli 1945. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin mengusulkan perlu diadakannya kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama. Menurut Yamin, "Tidak cukuplah jaminan kepada agama Islam dengan Mahkamah Tinggi saja, melainkan harus kita wujudkan menurut kepentingan agama Islam sendiri. Pendek kata menurut kehendak rakyat, bahwa urusan agama Islam yang berhubungan dengan pendirian Islam, wakaf dan masjid dan penyiaran harus diurus oleh kementerian yang istimewa, yaitu yang kita namai Kementerian Agama”. Namun demikian, realitas politik menjelang dan masa awal kemerdekaan menunjukkan bahwa pembentukan Kementerian Agama memerlukan perjuangan tersendiri. Pada waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melangsungkan sidang hari Ahad, 19 Agustus 1945 untuk membicarakan pembentukan kementerian/departemen, usulan tentang Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI. Salah satu anggota PPKI yang menolak pembentukan Kementerian Agama ialah Mr. Johannes Latuharhary.

Transcript of BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama,...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

27

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Kementerian Agama adalah kementerian yang bertugas menyelenggarakan

pemerintahan dalam bidang agama. Usulan pembentukan Kementerian Agama

pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar (Sidang)

Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI),

tanggal 11 Juli 1945. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin mengusulkan perlu

diadakannya kementerian yang istimewa, yaitu yang berhubungan dengan agama.

Menurut Yamin, "Tidak cukuplah jaminan kepada agama Islam dengan

Mahkamah Tinggi saja, melainkan harus kita wujudkan menurut kepentingan agama

Islam sendiri. Pendek kata menurut kehendak rakyat, bahwa urusan agama Islam yang

berhubungan dengan pendirian Islam, wakaf dan masjid dan penyiaran harus diurus

oleh kementerian yang istimewa, yaitu yang kita namai Kementerian Agama”.

Namun demikian, realitas politik menjelang dan masa awal kemerdekaan

menunjukkan bahwa pembentukan Kementerian Agama memerlukan perjuangan

tersendiri. Pada waktu Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

melangsungkan sidang hari Ahad, 19 Agustus 1945 untuk membicarakan

pembentukan kementerian/departemen, usulan tentang Kementerian Agama tidak

disepakati oleh anggota PPKI. Salah satu anggota PPKI yang menolak pembentukan

Kementerian Agama ialah Mr. Johannes Latuharhary.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

28

Keputusan untuk tidak membentuk Kementerian Agama dalam kabinet

Indonesia yang pertama, menurut B.J. Boland, telah meningkatkan kekecewaan orang-

orang Islam yang sebelumnya telah dikecewakan oleh keputusan yang berkenaan

dengan dasar negara, yaitu Pancasila, dan bukannya Islam atau Piagam Jakarta.

Diungkapkan oleh K.H.A. Wahid Hasjim sebagaimana dimuat dalam buku

Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama,

1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus

dipisahkan dari negara. Pikiran orang pada waktu itu, di dalam susunan pemerintahan

tidak usah diadakan kementerian tersendiri yang mengurusi soal-soal agama. Begitu

di dalam teorinya. Tetapi di dalam prakteknya berlainan."

Lebih lanjut Wahid Hasjim menulis, "Setelah berjalan dari Agustus hingga

November tahun itu juga, terasa sekali bahwa soal-soal agama yang di dalam

prakteknya bercampur dengan soal-soal lain di dalam beberapa tangan (departemen)

tidak dapat dibiarkan begitu saja. Dan terasa perlu sekali berpusatnya soal-soal

keagamaan itu di dalam satu tangan (departemen) agar soal-soal demikian itu dapat

dipisahkan (dibedakan) dari soal-soal lainnya. Oleh karena itu, maka pada

pembentukan Kabinet Parlementer yang pertama, diadakan Kementerian Agama.

Model Kementerian Agama ini pada hakikatnya adalah jalan tengah antara teori

memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dan negara."

1. Tugas Kementerian Agama

Kementerian Agama mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

29

2. Visi Kementerian Agama

Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas,

dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat,

Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong (Keputusan Menteri

Agama Nomor 39 Tahun 2015)

3. Misi Kementerian Agama

a. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.

b. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.

c. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas.

d. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi keaga-

maan.

e. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan

akuntabel.

f. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan

agama pada satuan pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.

g. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntable, dan terpercaya.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

30

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Gambar III. 1 Struktur Organisasi Kemenag

Fungsi :

1. Menteri agama sebagai penanggung jawab semua organisasi di Kemenag.

2. Inspektur Jenderal membantu menteri agama dalam mengawasi organisasi yang

lain.

3. Sekretaris Jenderal membantu inspektur jenderal dalam menjalankan tugasnya.

4. Dirjen Pendidikan Islam mengurusi pendidikan agama islam.

5. Dirjen Phu berfungsi merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardi

sasi teknis di bidang penyelenggaraan haji dan umrah.

6. Dirjen bimas islam perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang

bimbingan masyarakat islam.

7. Dirjen bimas kristen perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang

bimbingan masyarakat kristen.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

31

8. Dirjen bimas katolik perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang

bimbingan masyarakat katolik.

9. Dirjen bimas hindu perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang

bimbingan masyarakat hindu.

10. Dirjen bimas buddha perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan dibidang

bimbingan masyarakat buddha.

11. Dirjen badan litbang dan diklat melaksanakan penelitian dan pengembangan

bidang agama dan keagamaan, sekaligus melaksanakan pendidikan dan pelatihan

pegawai departemen agama.

12. Kepala badan pjph sebagai penyelenggaraan jaminan produk halal di kemenag

13. Kepala pkub merumuskan kebijakan, rencana, program dan anggaran di bidang

kerukunan umat beragama.

14. Kepala pusat bimbingan dan pendidikan konghucu sebagai pelaksanaan

bimbingan masyarakat dan pendidikan konghucu.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

32

3.2. Analisa Jaringan

3.2.1. Blok Jaringan

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Gambar III. 2 Blok Diagram Jaringan

Pada blok diagram jaringan Kementerian Agama dibagi menjadi 5 ruangan di lantai

3. Pada Kementerian Agama menggunakan tipe jaringan yaitu client-server yaitu

jaringan komputer dengan komputer yang bertugas sebagai server. Untuk media

transmisi jaringan nya menggunakan kabel UTP dengan tipe CAT 5e.

Berikut ini penulis akan menjelaskan perangkat komputer dan juga jaringan

komputer yang berada di Kementerian Agama yang terdiri dari 5 ruangan :

Lantai 3 terbagi dalam 5 ruangan dengan jumlah 10 PC Client yang terhubung

dengan transmisi kabel UTP :

INTERNET

MODEM

ROUTER

SWITCH

PC PC PC PC PC PC PC

SWITCH PC

SERVER

DATABASE PC PC

Page 7: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

33

1. Ruangan Server terdapat 1 buah PC sebagai server

2. Ruangan bagian biro data dan informasi terdapat 7 buah PC Client

3. Ruangan Inspektur Jenderal terdapat 1 buah PC Client

4. Ruangan Sekjen terdapat 1 buah PC Client

5. Ruangan Menteri terdapat 1 buah PC Client

6. 1 unit modem

7. 1 unit router

8. 1 unit switch

3.2.2. Skema Jaringan

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Gambar III. 3 Skema Jaringan Kementerian Agama

Page 8: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

34

Berdasarkan skema jaringan diatas jaringan yang terdapat pada Kementerian

Agama sebagai berikut :

1. Topologi Jaringan pada kementerian Agama berdasarkan skema jaringan

menggunakan topologi star.

2. Internet Service Provider atau (ISP) menggunakan jaringan dari Indihome dengan

kecepatan upload dan download sebesar 50Mbps.

3. Media transmisi jaringan menggunakan kabel UTP dengan tipe CAT5e dengan

konektor RJ-45.

Dibawah ini akan dijelaskan pembagian IP address yang digunakan pada

Kementerian Agama yang terdiri dari kelas IP, Net ID, Host ID, dan juga subnet.

Tabel III.1 IP Address

NO Perangkat Keras IP Address Subnet

LANTAI 3

3. 1 PC Server 10.10.10.5 255.255.240.0

4. 10 PC client 10.3.1.2 – 10.3.1.11 255.255.240.0

5. Router 192.168.2.1 255.255.255.0

6. Modem 192.168.1.1 255.255.255.0

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Range IP Address PC Server dan PC client 10.3.1.2 – 10.10.3.31 yang terdapat

pada Kementerian Agama dengan subnetmask 255.255.240.0. IP tersebut tergolong

dalam IP kelas A. IP address yang digunakan mengalami subnetting yang bertujuan

untuk mengetahui Net ID dan Host ID yang akan dijelaskan sebagai berikut :

Page 9: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

35

Tabel III.2 IP Address pada Kementerian Agama

IP Address

10 3 1 2

Subnetting

255 240 0 0

Subnetting dalam Bit

1111 1111 1111 0000 00000000 00000000

Berdasarkan hasil tabel diatas penulis ingin menghitung untuk range Net ID dan

Host ID yang digunakan di Kementerian Agama, sebagai berikut :

1. Untuk menghitung banyaknya Net ID pada segmen Subnetting yang digu

nakan dengan cara :

2n

N = jumlah bit angka 1 yang diselubungkan pada byte terakhir

24 = 32

Jadi 32 Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan pada Kementerian

Agama

2. Untuk mengetahui range Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan

pada Kementerian Agama, adalah :

256 – A

A = Angka desimal yang diselubungkan pada subnet mask

256 – 240 = 16

Jadi range Net ID yang digunakan pada Kementerian Agama adalah 16.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

36

3. Untuk Mengetahui banyaknya Host ID yang ada didalam Net ID, adalah :

2n – 2

N = jumlah bit angka 0 yang diselubungkan

24 – 2 = 30

Jadi dapat disimpulkan dari perhitungan yang dilakukan berdasarkan

pengetahuan untuk menganalisa IP Address yang digunakan pada

Kementerian Agama sebagai berikut :

Tabel III.3 IP Address yang digunakan Kementerian Agama

Lantai 3

IP Address 10.3.1.2 – 10.15.255.254

Net ID 10.0.0.0

Alamat Broadcast 10.15.255.255

3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer

Keamanan jaringan yang ada pada Kementerian Agama menggunakan sistem

keamanan jaringan seperti berikut :

1. Pada komputer server kementerian Agama menggunakan firewall yang sudah

dikoneksikan dengan mikrotik router untuk menjaga keamanan jaringan supaya

kondisi jaringan dalam keadaan baik.

2. Komputer client pada Kementerian Agama menggunakan antivirus McAfee yang

bisa memberikan perlindungan firewall dan keamanan web.

3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan pada Kementerian Agama adalah sebagai

berikut :

Page 11: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

37

1. Komputer Server

Tabel III.4 Spesifikasi Komputer Server

Processor

2 X Intel E5-2660 v3

Memori 16 GB

Kapasitas

Penyimpanan

1 TB SATA HDD / 1 TB SSD

Grafis Intergrated Matrox ag200eH2 video standard with

16MB VRAM

Interfaces Serial Port : 1, Micro SD slot : 1, USB 3.0 support

with Up to 5, 2 rear, 2 internal (secure)

Power Supply Redundant platinum Power Supplies

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

2. Komputer Client

Tabel III.5 Spesifikasi Komputer Client atau Workstation

No Jenis Spesifikasi

1 Prosessor Intel(R) Core(TM) i7-4785T CPU @2.20GHz 2.20

GHz

2 Memory 4.00 GB

3 System Type 64-bit Operating System, x64 -bassed processor

4 Operating System Windows 10 Professional 64-bit

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Page 12: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

38

3. Router

Tabel III.6 Spesifikasi Router Mikrotik

No. Spesifikasi Detail

1. Model / Tipe MikroTik RB1100AHX2

2. CPU Freescale P2020 1066MHz Dual Core

3. RAM 1.5GB

4. LAN Ports 13

5. Serial Port DB9/RS232

6. Sistem Operasi RouterOS

7. Lisensi RouterOS Level 6 Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

4. Switch

Tabel III.7 Spesifikasi Switch

No. Spesifikasi Detail

1. Tipe / Model D-Link DGS-1024D

2. Ports 24 10/100/1000 Gigabit Ports

3. Network

Cables

10 BASE-T:

UTP CAT 3/4/5/5e (100m max.)

EIA/TIA-586 100-ohm STP (100m max.)

100-BASE-TX, 1000 BASE-T:

UTP CAT 5/5e (100m max.)

EIA/TIA-568 100-ohm STP (100m max.)

4 Dimensions 280 x 180 x 44 mm Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

Page 13: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

39

5. Modem

Tabel III.8 Spesifikasi Modem

No. Spesifikasi Detail

1. Tipe / Model Huawei HG8245A

2. USB USB 1.1/USB 2.0

3. Wi-Fi IEEE 802.11n

4. Frequency 2.4 GHz, 5 GHz

5. Dimension 195 mm x 174 mm x 34 mm

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak

1. Perangkat Lunak Server

Tabel III.9 Spesifikasi Perangkat Lunak Server

No Perangkat Lunak Jenis

1 Sistem Operasi Microsoft Windows Server 2003, Linux Centos7

2 Browser Google Chrome dan Mozilla Firefox

3 Aplikasi Microsoft Office 2010

4 Database Program MySQL

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

2. Perangkat Lunak Client

Tabel III.10 Spesifikasi Perangkat Lunak Client

NO Perangkat Lunak Jenis

1 Sistem Operasi Windows 10

Page 14: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

40

2 Browser Google Chrome dan Mozilla Firefox

3 Pengolahan Data Microsoft Office 2010

Sumber : Kementerian Agama Republik Indonesia

3.3. Permasalahan Pokok

Berdasarkan analisa yang saya lakukan di Kementerian Agama permasalahan

jaringan yang terdapat pada kementerian Agama antara lain :

1. Jaringan sering terputus bisa terjadi 1 bulan 2 kali di karenakan terjadinya kabel

yang terlepas dari port konektornya atau kurang pas dengan port konektor.

2. Pemanfaatan bandwidth pada bagian biro data dan informasi yang teletak

dilantai 3 mempunyai bandwitdh sebesar 20Mbps dengan jumlah pc sebanyak

7 PC Client tidak mendapatkan pembagian bandwitdh secara merata sehingga

jika salah satu client menggunakan kapasitas bandwitdh secara berlebihan pc

yang lain tidak mendapatkan kapasitas bandwitdh dengan baik.

3. Proses transmisi data dari server ke pc client lambat.

3.4. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah jaringan Local Area Network pada Kementerian Agama

dapat dilakukan tindakan sebagai berikut :

1. Untuk masalah jaringan yang sering terputus dapat dilakukan dengan

memperbaiki terminasi kabel UTP dengan meng crimping ulang atau bisa juga

dengan melakukan proses restart atau reboot modem .

2. Untuk Masalah pemanfaatan bandwitdh pada biro data dan informasi dapat

dilakukan pengelolaan manajemen bandwitdh di setiap PC Client yang ada di

biro data dan informasi dengan cara membatasi kapasitas download dan upload

Page 15: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

41

dengan metode simple queue agar setiap PC client mendapatkan akses

bandwitdh dengan baik.

3. Melakukan upgrade pada server dan juga perangkat keras jaringan.

3.5. Analisa Usulan

3.5.1. Skema Usulan

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 4 Skema Jaringan Usulan

Tabel III.11 Spesifikasi Switch Manageable

No. Spesifikasi Detail

1. Tipe / Model D-Link DGS-1100-08

2. Ports 8x 10/100/1000 Gigabit Ports

3. Switching Capasity 16Gbps

4 Dimensions 171 x 98 x 28 mm Sumber : Hasil Penelitian 2019

Page 16: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

42

Switch Distribusi berfungsi untuk mengalihkan setiap switch yang berada ditiap

lantai agar tidak langsung terhubung ke router pusat sehingga tidak membebani router

secara langsung, dan juga dari segi keamanan client tidak dapat terhubung langsung

ke router pusat. Tipe switch manageable penulis sarankan agar switch tersebut dapat

melakukan beberapa tugas sederhana yang ada di router.

3.5.2. Konfigurasi Usulan

1. Buka winbox dan conect kan dengan ip router yang ada pada winbox

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 5 Masuk Winbox

2. Setelah connect akan muncul seperti gambar dibawah ini, lalu pilih blok queue

Page 17: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

43

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 6 Blok Queue

3. Setelah masuk ke blok queque masuk ke blok simple queue lalu klik simbol “+”

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 7 Simple Queue

4. Setelah klik simbol “+” lalu konfigurasi manajemen bandwitdh nya, lakukan

konfigurasi di setiap PC Client pada setiap bagian yang ada di Kementerian

Agama dari lantai 1 sampe lantai 3.

Page 18: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

44

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 8 Pembagian Bandwitdh

Berdasarkan gambar pembagian bandwitdh, banwitdh di Kementerian

Agama sebesar 50Mbps.

Di lantai3 mendapatkan bandwitdh sebesar 20Mbps yang terbagi ke 10PC

dari 5 ruangan :

1. ruangan bagian server terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan

upload max limit sebesar 5m dan download max limit sebesar 5m.

2. ruangan bagian biro data dan informasi terdapat 7 buah PC di setiap pc

mendapatkan upload max limit sebesar 768k dan download max limit

sebesar 768k.

3. ruangan bagian Inspektur Jenderal terdapat 1 buah PC di setiap pc

mendapatkan upload max limit sebesar 2m dan download max limit

sebesar 2m.

4. ruangan bagian Sekjen terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan

upload max limit sebesar 2m dan download max limit sebesar 2m.

5. ruangan bagian Menteri terdapat 1 buah PC di setiap pc mendapatkan

upload max limit sebesar 2m dan download max limit sebesar 2m.

Page 19: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

45

5. Setelah dibuat konfigurasinya, uji coba konfurasi dengan melihat trafik

kecepatan internetnya. Sebelum penulis akan membuat tabel penguji

berdasarkan besar pembagian bandwidth tersebut.

Tabel III.12 Pengujian Bandwidth

Nama Client Target Limit Limit At

Upload Download Upload Download

PC Biro Data 768Kbps 768Mbps 512Kbps 512Kbps

PC Inspektur Jenderal 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps

PC Sekjen 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps

PC Menteri 2Mbps 2Mbps 768Kbps 768Kbps

PC Server 5Mbps 5Mbps 3Mbps 3Mbps

6. Setelah itu lihat hasil setelah selesai di limit untuk target upload dan target

download

Sumber : Hasil Penelitian 2019

Gambar III. 9 Hasil setelah dilimit

Page 20: BAB III PEMBAHASAN · Sedjarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim dan Karangan Tersiar (Kementerian Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama harus dipisahkan

46

3.5.3. Analisa Biaya

Tabel III.13 Analisa Biaya

NO Nama Perangkat Type Harga Tahun

1. Switch Distribusi Manageable

1100-08

D-Link Rp.668.000 2019

Sumber : tokopedia.com