BAB III PEMBAHASAN - storage.jak-stik.ac.idstorage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - storage.jak-stik.ac.idstorage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan...
67
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini akan dibagi menjadi beberapa bagian,
diantaranya adalah spesifikasi kebutuhan hardware ( perangkat keras ), spesifikasi
kebutuhan software ( perangkat lunak ), langkah-langkah instalasi perangkat lunak
( software ) ArchiCAD dan PlotMaker serta perangkat lunak pendukung lainnya,
langkah-langkah menggambar desain rumah tinggal yang telah dibuat terlebih
dahulu diatas sebuah kertas milimeter blok ke dalam program bantu gambar
ArchiCAD, fitur-fitur yang terdapat di dalam program ArchiCAD, antara lain
:teknik rendering, sun study, animasi bangunan serta potongan bangunan
3 dimensi, dan yang terakhir adalah menyiapkan dokumentasi dari beberapa
gambar bangunan rumah tinggal.
3.1. Langkah-Langkah Menggambar Desain Rumah Tinggal Menggunakan
ArchiCAD 9.
Tahapan-tahapan atau langkah-langkah dalam membangun rumah
tinggal idealnya adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan fakta.
2. Berhubungan dengan Arsitek.
3. Tes tanah ( jika diperlukan ).
4. Konsultan Struktur.
5. Konsultan Mekanikal dan Elektrikal ( ME ) ( jika diperlukan ).
6. Pembuatan Rencana Anggaran dan Biaya ( RAB ).
7. Pelaksanaan.
8. Serah terima dan masa garansi.
Untuk point nomor 1 sampai dengan 6 dan point 8, tidak akan
penulis bahas, karena tidak berhubungan dengan pokok bahasan penulisan
ilmiah yang penulis buat.
68
Sedangkan untuk point nomor 7, masih terbagi lagi menjadi
beberapa tahapan atau langkah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Penggalian tanah untuk pembuatan pondasi.
2. Pengurukan tanah untuk dasar pondasi.
3. Pemasangan batu kali untuk pondasi.
4. Pemasangan sloof beton.
5. Pemasangan kolom.
6. Pemasangan dinding.
7. Pemasangan jendela.
8. Pemasangan pintu.
9. Pemasangan balok.
10. Pemasangan plat.
11. Pemasangan atap.
12. Pemasangan tanah.
13. Pemasangan pagar.
14. Pemasangan ventilasi.
15. Pemasangan aksesoris taman.
Dari langkah-langkah diatas, point 1, 2 dan 3 tidak termasuk ke
dalam proses mendesain bangunan rumah tinggal menggunakan program
ArchiCAD 9. Proses desain bangunan rumah tinggal akan dimulai dari point
nomor 4 sampai dengan 15.
Sebelum masuk ke langkah penggambaran desain rumah tinggal
pada program ArchiCAD 9, sebaiknya buat terlebih dahulu konsep rumah
tinggal yang ingin dibangun, konsep tersebut digambar diatas sebuah kertas
polos ukuran A4 atau ukuran bebas. Bila memungkinkan gunakan kertas
yang sudah bergaris kotak-kotak dalam ukuran milimeter atau biasa disebut
dengan “milimeter block”.
Gambar ukuran tanah berdasarkan kertas milimeter block. Ukuran
yang digunakan dalam pembuatan desain pada ArchiCAD 9 adalah
milimeter. Dan skala yang dipakai 1 : 100, agar mempermudah
penggambaran dan hasilnya presisi.
69
Penulis menggunakan software Microsoft Visio 2003 untuk
menggambar konsep bangunan. Berikut ini konsep bangunan yang ingin
penulis desain ke dalam program ArchiCAD 9.
Gambar 3.1. Desain Konsep Bangunan Yang Ingin Digambarkan.
70
Luas tanah yang digunakan untuk membangun bangunan rumah
tinggal adalah berukuran 6 m x 13 m atau seluas ± 78 m2. Bangunan rumah
tinggal tersebut terdiri dari :
1) Garasi ( carport ),
2) Taman,
3) Teras depan dan belakang,
4) 2 Ruang tidur,
5) Ruang tamu,
6) Kamar mandi,
7) Ruang makan / ruang keluarga,
8) Ruang dapur, dan
9) Ruang Jemur.
Dibawah ini akan penulis jelaskan bagaimana caranya mendesain
bangunan rumah tinggal ke dalam program bantu gambar ArchiCAD 9.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
3.1.1 Persiapan Awal.
Gambar 3.2. Kotak Dialog Start ArchiCAD.
1. Buka program ArchiCAD 9.
2. Perhatikan gambar 3.2. Dalam kotak dialog Start ArchiCAD.
Aktifkan tombol radio Create a New Project. Setelah itu
71
aktifkan juga tombol radio Use Default Project Settings. Klik
tombol New and Reset.
3. Klik menu Options | Grids & Background.
Gambar 3.3. Kotak Dialog Grids & Background.
4. Perhatikan gambar 3.3. Dalam kotak dialog Grids &
Background. Ubah spasi horizontal dan vertikal menjadi 500
mm masing-masing. Klik Ok apabila selesai.
Gambar 3.4. Mengaktifkan Grid Snap.
5. Perhatikan gambar 3.4. Aktifkan Grid Snap dengan mengklik
tombol seperti gambar , setelah itu klik seperti gambar
. Cara lain mengaktifkan grid snap secara cepat adalah
dengan menekan tombol S keyboard untuk tujuan yang sama.
72
6. Klik menu Display | Actual Size.
7. Klik menu Options | Preferences | Working Units & Levels.
8. Perhatikan gambar 3.5. Dalam kotak dialog Preferences,
pastikan nilai Length=milimeter. Klik Ok.
Gambar 3.5. Kotak Dialog Preferences.
3.1.2. Pemasangan Sloof Beton.
Fungsi sloof beton ( balok beton bertulang ) antara lain
untuk menahan beban dinding, menyatukan plat lantai beton dan
mengikat kolom.
Langkah membuat sloof beton ( balok beton bertulang )
bagian bawah dari rumah yang akan dirancang. Tinggi sloof beton
yang akan dibuat adalah 500 mm dengan lebar 300 mm.
Gambar 3.6. Setting Ukuran Balok Yang Akan Dibuat.
73
1. Perhatikan gambar 3.6. Dalam Toolbox klik tombol Beam
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.6. Pastikan tombol Straight
Beam aktif.
3. Masih memperhatikan gambar 3.6. Aktifkan tombol Beam
End Line .
4. Atur tinggi balok=500 mm dan lebar balok=300 mm.
5. Klik satu kali mouse di posisi pusat layar ArchiCAD.
6. Tekan tombol R keyboard, kemudian ketik 13000 mm. Tekan
tombol A, kemudian ketik 2700. Tekan Enter.
7. Melanjutkan pembuatan balok kedua, tanpa menggerakkan
mouse, tekan tombol Enter keyboard. Tekan tombol R,
kemudian ketik 6000 mm. Tekan tombol A, kemudian ketik
00 dan tekan Enter.
8. Tekan Enter. Tekan tombol R, kemudian ketik 13000 mm.
Tekan tombol A, kemudian ketik 900.dan tekan Enter.
9. Tekan Enter. Tekan tombol R, kemudian ketik 6000 mm.
Tekan tombol A, kemudian ketik 1800 dan tekan Enter.
10. Perhatikan gambar 3.7. Buat seluruh balok bangunan dengan
menggunakan mouse, caranya klik pada posisi P1 ke P2, P3
ke P4, P5 ke P6, P7 ke P8, P9 ke P10, P11 ke P12, P13 ke
P14, P15 ke P16 dan yang terakhir P17 ke P18.
74
Gambar 3.7. Posisi Klik Membuat Seluruh
Balok Bangunan.
11. Langkah pemasangan konstruksi sloof beton bangunan rumah
tinggal telah selesai dikerjakan. Pemasangan konstruksi sloof
beton bagian bawah harus seperti gambar 3.8.
Gambar 3.8. Konstruksi Sloof Beton Bagian Bawah.
3.1.3. Pemasangan Kolom.
Kolom berfungsi untuk menahan semua beban dari atap.
Keberadaannya mutlak diperlukan. Sebuah bangunan sederhana
akan kuat bila dilengkapi kolom.
75
Langkah membuat kolom dari rumah yang akan dirancang.
Tinggi kolom yang akan dibuat adalah 4000 mm dengan sisi x sisi
300 mm x 300 mm.
Gambar 3.9. Setting Ukuran Kolom Yang Akan Dibuat.
1. Perhatikan gambar 3.9. Dalam Toolbox klik tombol Coloumn
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.9. Aktifkan tombol Coloumn
Standard .
3. Masih memperhatikan gambar 3.9. Atur tinggi kolom=4000
mm dan sisi x sisi kolom= 300 mm x 300 mm.
4. Perhatikan gambar 3.10. Buat seluruh kolom bangunan
dengan menggunakan mouse, caranya klik pada posisi P1, P2,
P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9, P10, P11, P12, P13, P14, P15,
P16, P17, P18, P19, P20, P21 dan terakhir P22.
76
Gambar 3.10. Posisi Klik Membuat Seluruh
Kolom Bangunan.
5. Langkah pemasangan konstruksi kolom bangunan rumah
tinggal telah selesai dikerjakan. Pemasangan konstruksi
kolom harus seperti gambar 3.11.
Gambar 3.11. Konstruksi Kolom.
3.1.4. Pemasangan Dinding.
Dinding merupakan kulit bangunan dan bidang yang
membentuk sebuah ruang di dalam bangunan. Fungsi dinding
77
adalah melindungi isi bangunan dari gangguan luar, seperti panas,
hujan dan angin.
Langkah membuat dinding dari rumah yang akan
dirancang. Tinggi dinding yang akan dibuat adalah 3500 mm dan
tebal dinding=150 mm.
Gambar 3.12. Setting Ukuran Dinding Yang Akan Dibuat.
1. Perhatikan gambar 3.12. Dalam Toolbox klik tombol Wall
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.12. Aktifkan tombol Straight
Wall .
3. Selanjutnya dalam Wall Construction Method, aktifkan
metode pembuatan dinding center .
4. Atur tinggi dinding=3500 mm dan tebal dinding=150 mm.
5. Perhatikan gambar 3.13. Buat seluruh dinding bangunan
dengan menggunakan mouse, caranya klik pada posisi P1 ke
P2, P3 ke P4, P5 ke P6, P7 ke P8, P9 ke P10, P11 ke P12,
P13 ke P14, P15 ke P16, P17 ke P18, P19 ke P20, P21 ke
P20, P20 ke P22, P23 ke P24 dan yang terakhir P25 ke P26.
6. Khusus untuk posisi P20 ke P22, ubah tinggi dinding=2000
mm.
78
Gambar 3.13. Posisi Klik Membuat Seluruh
Dinding Bangunan.
7. Langkah pemasangan konstruksi dinding bangunan rumah
tinggal telah selesai dikerjakan. Pemasangan konstruksi
dinding harus seperti gambar 3.14.
Gambar 3.14. Konstruksi Dinding.
79
3.1.5. Pemasangan Jendela.
Jendela adalah bukaan pada dingding bangunan, yang
merupakan jalur udara dan cahaya agar dapat masuk ke dalam
bangunan. Biasanya diisi dengan lembaran kaca.
Langkah membuat jendela dari rumah yang akan dirancang.
Jenis jendela yang digunakan dalam bangunan rumah tinggal ini
ada 3 macam, yaitu jendela tipe W OCTAGONAL FIX untuk
ruang tamu, jendela tipe W DOUBLE SASH untuk ruang tidur
dan jendela tipe W M DOUBLE SASH untuk ruang dapur.
Berikut ini pengaturan untuk ketiga tipe tersebut :
1) Jendela tipe W OCTAGONAL FIX dipasang pada ketinggian
1500 mm dari permukaan lantai ( top elevation ) dan lebar 500
mm.
2) Jendela tipe W DOUBLE SASH dipasang pada ketinggian
800 mm dari permukaan lantai ( top eleveation ), tinggi
jendela 1500 mm dan lebar 1000 mm.
3) Jendela tipe W M DOUBLE SASH dipasang pada ketinggian
800 mm dari permukaan lantai ( top eleveation ), tinggi
jendela 1500 mm dan lebar 1000 mm.
Gambar 3.15. Setting Ukuran Jendela Yang Akan Dibuat.
Pemasangan Jendela Tipe W OCTAGONAL FIX Untuk
Ruang Tamu.
1. Perhatikan gambar 3.15. Dalam Toolbox klik tombol Window
Tool .
80
2. Masih memperhatikan gambar 3.15. klik tombol Tool Setting
Dialog .
Gambar 3.16. Kotak Dialog Window Default Settings.
3. Perhatikan gambar 3.16. Dalam kotak dialog Window Default
Settings, buka folder Special Window 9. Setelah itu pilih
jendela tipe W Octagonal Fix. Klik Ok.
Gambar 3.17. Mengatur Batas Bawah dan Lebar Jendela.
4. Perhatikan gambar 3.17. Atur ukuran batas bawah dan lebar
jendela yang akan dibuat.
5. Untuk pemasangan jendela tipe W Octagonal Fix lihat gambar
3.18., klik posisi P1 ke P2 untuk jendela sebelah kiri dan P3
ke P4 untuk jendela sebelah kanan.
81
Gambar 3.18. Posisi Klik Membuat Jendela
Ruang Tamu.
Pemasangan Jendela Tipe W DOUBLE SASH Untuk Ruang
Kamar.
Gambar 3.19. Kotak Dialog Window Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.19. Dalam kotak dialog Window Default
Settings, buka folder Casement Window 9. Setelah itu pilih
jendela tipe W Double Sash. Klik Ok.
Gambar 3.20. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Jendela.
82
2. Perhatikan gambar 3.20. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar jendela yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan jendela tipe W Double Sash lihat gambar
3.21., klik posisi P1 ke P2 untuk jendela ruang tidur bagian
depan dan P3 ke P4 untuk jendela ruang tidur bagian
belakang.
Gambar 3.21. Posisi Klik Membuat Jendela
Ruang Tidur.
Pemasangan Jendela Tipe W M DOUBLE SASH Untuk Ruang
Kamar.
Gambar 3.22. Kotak Dialog Window Default Settings.
83
1. Perhatikan gambar 3.22. Dalam kotak dialog Window Default
Settings, buka folder Metal Window 9. Setelah itu pilih
jendela tipe W M Double Sash. Klik Ok.
Gambar 3.23. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Jendela.
2. Perhatikan gambar 3.23. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar jendela yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan jendela tipe W M Double Sash lihat
gambar 3.24., klik posisi P1 ke P2 untuk jendela ruang dapur.
Gambar 3.24. Posisi Klik Membuat Jendela
Ruang Dapur.
3.1.6. Pemasangan Pintu.
Pintu adalah sebuah struktur di dinding yang memudahkan
pergantian antara dinding yang tertutup dengan yang terbuka. Pintu
biasanya ditemukan di rumah dan bangunan.
Langkah membuat pintu dari rumah yang akan dirancang.
Jenis pintu yang digunakan dalam bangunan rumah tinggal ini ada
84
7 macam, yaitu pintu tipe D1 ENTRANCE untuk ruang tidur,
pintu tipe D1 ENTRANCE SIDE 2 untuk ruang tamu, pintu tipe
D1 ENTRANCE ST untuk kamar mandi, pintu tipe D1
GARAGE 2 untuk garasi, pintu tipe D1 STOREFRONT 2 untuk
ruang dapur, pintu tipe D2 POCKET untuk peralihan dari ruang
tamu ke ruang makan dan pintu tipe D ARCH OPENING untuk
peralihan dari ruang makan ke ruang dapur.
Berikut ini pengaturan untuk ketiga tipe tersebut :
1) Pintu tipe D1 ENTRANCE, tinggi 2100 mm, batas bawah
500 dan lebar 800 mm.
2) Pintu tipe D1 ENTRANCE SIDE 2, tinggi 2100 mm, batas
bawah 500 mm dan lebar 1300 mm.
3) Pintu tipe D1 ENTRANCE ST, tinggi 2100 mm, batas
bawah 500 mm dan lebar 700 mm.
4) Pintu tipe D1 GARAGE 2, tinggi 2100 mm, batas bawah
500 mm dan lebar 1800 mm.
5) Pintu tipe D1 STOREFRONT 2, tinggi 2100 mm, batas
bawah 500mm dan lebar 1000 mm.
6) Pintu tipe D2 POCKET, tinggi 2100 mm, batas bawah 500
mm dan lebar 1300 mm.
7) Pintu tipe D ARCH OPENING, tinggi 2100 mm, batas
bawah 500 mm dan lebar 900 mm.
Gambar 3.25. Setting Ukuran Pintu Yang Akan Dibuat.
85
Pemasangan Pintu Tipe D1 GARAGE 2 Untuk Garasi.
1. Perhatikan gambar 3.25. Dalam Toolbox klik tombol Door
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.25. klik tombol Tool Setting
Dialog .
Gambar 3.26. Kotak Dialog Door Default Settings.
3. Perhatikan gambar 3.26. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Garage Doors 9. Setelah itu pilih pintu
tipe D1 Garage 2. Klik Ok.
Gambar 3.27. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
4. Perhatikan gambar 3.27. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
5. Untuk pemasangan pintu tipe D1 Garage 2 lihat gambar
3.28., klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu garasi.
86
Gambar 3.28. Posisi Klik Membuat Pintu Garasi.
Pemasangan Pintu Tipe D1 ENTRANCE SIDE 2 Untuk Ruang
Tamu.
Gambar 3.29. Kotak Dialog Door Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.29. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Wood Entrance Door 9. Setelah itu pilih
pintu tipe D1 Entrance Side 2. Klik Ok.
Gambar 3.30. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
87
2. Perhatikan gambar 3.30. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D1 Entrance Side 2 lihat
gambar 3.31., klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu
ruang tamu.
Gambar 3.31. Posisi Klik Membuat Pintu
Ruang Tamu.
Pemasangan Pintu Tipe D2 POCKET Untuk Peralihan Dari Ruang
Tamu Ke Ruang Makan.
Gambar 3.32. Kotak Dialog Door Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.32. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Sliding Door 9. Setelah itu pilih pintu
tipe D2 Pocket. Klik Ok.
88
Gambar 3.33. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
2. Perhatikan gambar 3.33. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D2 Pocket lihat gambar 3.34.,
klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu peralihan ruang
tamu ke ruang makan.
Gambar 3.34. Posisi Klik Membuat Pintu Peralihan
Ruang Tamu Ke Ruang Makan.
89
Pemasangan Pintu Tipe D ARCH OPENING Untuk Peralihan
Dari Ruang Makan Ke Ruang Dapur.
Gambar 3.35. Kotak Dialog Door Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.35. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Openings 9. Setelah itu pilih pintu tipe D
Arch Opening. Klik Ok.
Gambar 3.36. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
2. Perhatikan gambar 3.36. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D Arch Opening lihat gambar
3.37., klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu peralihan
ruang makan ke ruang dapur.
90
Gambar 3.37. Posisi Klik Membuat Pintu Peralihan
Ruang Makan Ke Ruang Dapur.
Pemasangan Pintu Tipe D1 ENTRANCE Untuk Ruang Tidur.
Gambar 3.38. Kotak Dialog Door Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.38. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Wood Entrance Door 9. Setelah itu pilih
pintu tipe D1 Entrance. Klik Ok.
Gambar 3.39. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
91
2. Perhatikan gambar 3.39. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D1 Entrance lihat gambar 3.40.,
klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu ruang tidur depan
dan P3 ke P4 untuk membuat pintu ruang tidur belakang.
Gambar 3.40. Posisi Klik Membuat Pintu
Ruang Tidur.
Pemasangan Pintu Tipe D1 ENTRANCE ST Untuk Kamar
Mandi.
Gambar 3.41. Kotak Dialog Door Default Settings.
92
1. Perhatikan gambar 3.41. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Entrance-Storefront 9. Setelah itu pilih
pintu tipe D1 Entrance St. Klik Ok.
Gambar 3.42. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
2. Perhatikan gambar 3.42. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D1 Entrance St lihat gambar
3.43., klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu kamar
mandi.
Gambar 3.43. Posisi Klik Membuat Pintu
Kamar Mandi.
4. Setelah pemasangan pintu kamar mandi selesai, klik tombol
Use An Empty Hole . Ubah ukuran lebar pintu menjadi 800
mm.
93
5. Lihat gambar 3.44. Untuk membuat objek pintu berlubang,
klik posisi P1 ke P2.
Gambar 3.44. Posisi Klik Membuat Pintu Berlubang.
Pemasangan Pintu Tipe D1 STOREFRONT 2 Untuk Ruang
Dapur.
Gambar 3.45. Kotak Dialog Door Default Settings.
1. Perhatikan gambar 3.45. Dalam kotak dialog Door Default
Settings, buka folder Storefronts 9. Setelah itu pilih pintu tipe
D1 Storefront 2. Klik Ok.
Gambar 3.46. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Pintu.
94
2. Perhatikan gambar 3.46. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar pintu yang akan dibuat.
3. Untuk pemasangan pintu tipe D1 Storefront 2 lihat gambar
3.47., klik posisi P1 ke P2 untuk membuat pintu ruang dapur.
Gambar 3.47. Posisi Klik Membuat Pintu
Ruang Dapur.
3.1.7. Pemasangan Balok.
Langkah membuat balok bagian atas dari rumah yang akan
dirancang. Tinggi balok 4000 mm, batas bawah 3500 mm dan
lebar 300 mm.
Gambar 3.48. Setting Ukuran Balok Yang Akan Dibuat.
1. Perhatikan gambar 3.48. Dalam Toolbox klik tombol Beam
Tool .
95
2. Masih memperhatikan gambar 3.48. Pastikan tombol Straight
Beam aktif.
3. Masih memperhatikan gambar 3.48. Aktifkan tombol Beam
End Line .
4. Atur tinggi balok=4000 mm, batas bawah=3500 mm dan
lebar balok=300 mm.
5. Perhatikan gambar 3.49. Buat seluruh balok bangunan dengan
menggunakan mouse, caranya klik pada posisi P1 ke P2, P3
ke P4, P5 ke P6, P7 ke P8, P9 ke P10, P11 ke P12, P13 ke
P14, P15 ke P14, P16 ke P17, P18 ke P19, P20 ke P21 dan
yang terakhir P22 ke P23.
Gambar 3.49. Posisi Klik Membuat Seluruh
Balok Atas Bangunan.
12. Langkah pemasangan konstruksi balok atas bangunan rumah
tinggal telah selesai dikerjakan. Pemasangan konstruksi balok
bagian atas harus seperti gambar 3.50.
96
Gambar 3.50. Konstruksi Balok Bagian Atas.
3.1.8. Pemasangan Plat.
Plat adalah alas lantai dari sebuah bangunan. Plat dapat
berada di bagian atas maupun bawah. Fungsinya sebagai dasar dari
lantai pada bagian bawah dan sebagai dasar lantai bagian atas,
apabila bangunan bertingkat fungsinya sebagai pengikat antara
kolom, balok dan dinding.
Langkah membuat plat ( lantai ) dari rumah yang akan
dirancang. Plat ( lantai ) yang digunakan dalam bangunan rumah
tinggal ini, memiliki 6 macam tingkat ketinggian dari dasar
permukaan tanah, yaitu plat untuk garasi, plat untuk teras depan
dan belakang, plat untuk ruang utama, plat untuk kamar mandi,
plat untuk ruang jemuran dan plat untuk bagian atas ( lantai 2 ).
Berikut ini pengaturan untuk ketujuh tipe tersebut :
1) Plat untuk garasi, tinggi 500 mm dan batas bawah 300 mm.
2) Plat untuk teras depan dan belakang, tinggi 700 mm dan
batas bawah 500 mm.
3) Plat untuk ruang utama, tinggi 500 mm dan batas bawah 300
mm.
97
4) Plat untuk kamar mandi, tinggi 300 mm dan batas bawah
100 mm.
5) Plat untuk ruang jemuran, tinggi 400 mm dan batas bawah
200 mm.
6) Plat untuk lantai atas, tinggi 4000 mm dan batas bawah 3500
mm.
Gambar 3.51. Memanggil Fungsi Setting Objek Lantai.
1. Perhatikan gambar 3.51. Dalam Toolbox klik tombol Slab
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.51. Klik tombol Tool
Settings Dialog .
Gambar 3.52. Kotak Dialog Slab Default Settings.
98
Gambar 3.53. Kotak Dialog Material Slab.
3. Perhatikan gambar 3.52. Dalam kotak dialog Slab Default
Settings, buka grup Model. Setelah perhatikan gambar 3.53.
pilih tipe material sisi atas plat sesuai dengan penempatannya.
Gambar 3.54. Mengatur Ketinggian Dari Plat.
4. Perhatikan gambar 3.54. Atur ketinggian dan batas bawah dari
plat yang akan dibuat ( sesuaikan dengan penempatannya ).
99
Gambar 3.55. Posisi Klik Membuat Plat Garasi.
5. Perhatikan gambar 3.55. Buat plat garasi, klik posisi P1 ke
P2, P2 ke P3, P3 ke P4 dan terakhir P4 ke P1.
Gambar 3.56. Posisi Klik Membuat Plat Teras Depan.
6. Perhatikan gambar 3.56. Buat plat teras depan, klik posisi P1
ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4, P4 ke P5, P5 ke P6, P6 ke P7, P7
ke P8 dan terakhir P8 ke P1.
Gambar 3.57. Posisi Klik Membuat Plat Teras Belakang.
100
7. Perhatikan gambar 3.57. Buat plat teras belakang, klik posisi
P1 ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4 dan terakhir P4 ke P1.
Gambar 3.58. Posisi Klik Membuat Plat Ruang Utama.
8. Perhatikan gambar 3.58. Buat plat ruang utama, klik posisi P1
ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4, P4 ke P5, P5 ke P6, P6 ke P7, P7
ke P8, P8 ke P9, P9 ke P10 dan terakhir P10 ke P1.
Gambar 3.59. Posisi Klik Membuat Plat Kamar Mandi.
9. Perhatikan gambar 3.59. Buat plat kamar mandi, klik posisi
P1 ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4 dan terakhir P4 ke P1.
101
Gambar 3.60. Posisi Klik Membuat Plat Ruang Jemuran.
10. Perhatikan gambar 3.60. Buat plat ruang jemuran, klik posisi
P1 ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4 dan terakhir P4 ke P1.
Gambar 3.61. Posisi Klik Membuat Plat Lantai Atas.
11. Perhatikan gambar 3.61. Buat plat lantai atas, klik posisi P1
ke P2, P2 ke P3, P3 ke P4, P4 ke P5, P5 ke P6, P6 ke P7, P7
ke P8, dan terakhir P8 ke P1.
3.1.9. Pemasangan Atap.
Atap merupakan penutup dari rangkaian sebuah bangunan.
Atap berfungsi untuk melindungi penghuni rumah di bawahnya
dari terpaan angin, hujan atau dari jatuhnya dedaunan pohon di
sekitarnya. Model atap banyak ragamnya.
102
Langkah membuat atap dari rumah yang akan dirancang.
Atap yang digunakan dalam bangunan rumah tinggal ini adalah
atap limas.
Berikut ini pengaturan untuk atap tipe tersebut :
Gambar 3.62. Memanggil Fungsi Setting Objek Atap.
1. Perhatikan gambar 3.62. Dalam Toolbox klik tombol Roof
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.62. Klik tipe atap limas.
Kemudian atur nilai sudut kemiringan atap t=300. Atur
tinggi penempatan objek atap b=4000 mm.
3. Perhatikan gambar 3.63. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4,
terakhir dari P4 kembali lagi ke P1.
Gambar 3.63. Posisi Klik Membuat Atap Limas.
103
3.1.10. Pemasangan Objek Tanah.
Objek tanah adalah luas lahan yang digunakan untuk
membangun rumah tinggal. Untuk desain rumah tinggal ini, luas
tanah yang digunakan adalah seluar ± 78 m2.
Langkah membuat objek tanah dari rumah yang akan
dirancang. Untuk ketinggian tanah urukan di setiap ruang atau
bagian dari bangunan rumah tinggal berbeda.
Berikut ini pengaturan untuk objek tanah tersebut :
1) Untuk ruang garasi, objek tanah memiliki tinggi 300 mm dan
batas bawah 0 mm.
2) Untuk ruang teras depan dan belakang, objek tanah memiliki
tinggi 500 mm dan batas bawah 0 mm.
3) Untuk ruang utama ( ruang tidur depan dan belakang, ruang
tamu, ruang makan / keluarga dan ruang dapur ), objek tanah
memiliki tinggi 300 mm dan batas bawah 0 mm.
4) Untuk ruang kamar mandi, objek tanah memiliki tinggi 100
mm dan batas bawah 0 mm.
5) Untuk ruang jemuran, objek tanah memiliki tinggi 200 mm
dan batas bawah 0 mm.
Gambar 3.64. Lokasi Tombol More.
1. Perhatikan gambar 3.64. Dalam Toolbox klik tombol More
untuk membuka pilihan tool lain dari Toolbox yang ada.
104
Gambar 3.65. Setting Ukuran Objek Tanah.
2. Perhatikan gambar 3.65. Dalam Toolbox klik tombol Mesh
Tool .
3. Masih memperhatikan gambar 3.65. Klik metode konstruksi
ini . Atur nilai tinggi dan nilai batas bawah sesuai
dengan ruang.
Gambar 3.66. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Garasi.
4. Perhatikan gambar 3.66. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah pada
ruang garasi.
105
Gambar 3.67. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Teras Depan.
5. Perhatikan gambar 3.67. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4 ke
P5 ke P6 lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek
tanah pada ruang teras depan.
Gambar 3.68. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Teras Belakang.
6. Perhatikan gambar 3.68. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah pada
ruang teras belakang.
106
Gambar 3.69. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Utama.
7. Perhatikan gambar 3.69. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4 ke
P5 ke P6 ke P7 ke P8 ke P9 ke P10 lalu kembali lagi ke P1.
Untuk membuat objek tanah pada ruang utama.
Gambar 3.70. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Kamar Mandi.
8. Perhatikan gambar 3.70. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah pada
ruang kamar mandi.
107
Gambar 3.71. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Ruang Jemuran.
9. Perhatikan gambar 3.71. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah pada
ruang jemuran.
Gambar 3.72. Posisi Klik Untuk Membuat
Objek Tanah Di Luar Area Bangunan.
10. Perhatikan gambar 3.72. Klik posisi P1 ke P2 ke P3 ke P4
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah di area
luar bangunan rumah tinggal sisi depan.
108
11. Perhatikan gambar 3.72. Klik posisi P7 ke P8 ke P11 ke P10
lalu kembali lagi ke P7. Untuk membuat objek tanah di area
luar bangunan rumah tinggal sisi belakang.
12. Perhatikan gambar 3.72. Klik posisi P1 ke P5 ke P6 ke P7
lalu kembali lagi ke P1. Untuk membuat objek tanah di area
luar bangunan rumah tinggal sisi samping kiri.
13. Perhatikan gambar 3.72. Klik posisi P12 ke P4 ke P10 ke P9
lalu kembali lagi ke P12. Untuk membuat objek tanah di area
luar bangunan rumah tinggal sisi samping kanan.
3.1.11. Pemasangan Pagar.
Pagar adalah struktur tegak yang dirancang untuk
membatasi atau mencegah gerakan melintasi batas yang dibuatnya.
Langkah membuat objek pagar dari rumah yang akan
dirancang. Untuk ukuran objek pagar, tinggi=1300 mm, batas
bawah=0 mm dan panjang=1000 mm.
Gambar 3.73. Setting Ukuran Kolom Penyangga Pagar.
1. Sebelum objek pagar dipasang, buat terlebih dahulu kolom
penyangga pagar.
2. Lihat gambar 3.73. Dalam Toolbox klik tombol Coloumn
Tool.
3. Masih memperhatikan gambar 3.73. Pilih tipe kolom standard
.
109
4. Atur tinggi=1500 mm, batas bawah= 0 mm dan sisi x
sisi=200 mm.
5. Lihat gambar 3.74. Klik posisi P1, P2 dan P3. Untuk
membuat kolom penyangga pagar.
Gambar 3.74. Posisi Klik Untuk Membuat
Kolom Penyangga Pagar.
6. Tahap selanjutnya menambahkan objek pagar. Dalam
Toolbox klik tombol Object Tool .
7. Klik tombol Tool Settings Dialog .
8. Perhatikan gambar 3.75. Dalam kotak dialog Object Default
Settings, pilih tipe pagar Railing Horizontal. Klik Ok.
Gambar 3.75. Kotak Dialog Object Default Settings.
110
9. Perhatikan gambar 3.73. Atur ukuran objek pagar yang akan
dibuat. Untuk ukuran objek pagar, tinggi=1300 mm, batas
bawah=0 mm dan panjang=1000 mm.
10. Perhatikan gambar 3.76. Klik posisi P1, P2,
Gambar 3.76. Posisi Klik Untuk Membuat Pagar.
3.1.12. Pemasangan Ventilasi.
Ventilasi adalah lubang tempat udara dapat keluar masuk
secara bebas dan berfungsi untuk menyegarkan udara di dalam
ruangan.
Langkah membuat ventilasi dari rumah yang akan
dirancang. Untuk ukuran ventilasi, tinggi=300 mm, batas
bawah=2700 mm dan lebar=300 mm.
Gambar 3.77. Memanggil Fungsi Setting Ventilasi.
1. Perhatikan gambar 3.77. Dalam Toolbox klik tombol Window
Tool .
111
2. Masih memperhatikan gambar 3.77. Klik tombol Tool
Settings Dialog .
Gambar 3.78. Kotak Dialog Window Default Settings.
3. Perhatikan gambar 3.78. Dalam kotak dialog Window Default
Settings, buka folder Opening 9. Setelah itu pilih ventilasi tipe
W Rhombus Opening. Klik Ok.
Gambar 3.79. Mengatur Tinggi, Batas Bawah dan
Lebar Ventilasi.
4. Perhatikan gambar 3.79. Atur ukuran tinggi, batas bawah dan
lebar ventilasi yang akan dibuat.
112
Gambar 3.80. Posisi Klik Untuk Membuat Seluruh
Ventilasi.
5. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P1 ke P4, P2 ke P4, P3
ke P4. Untuk membuat ventilasi ruang tamu.
6. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P5 ke P8, P6 ke P8, P7
ke P8. Untuk membuat ventilasi ruang garasi.
7. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P9 ke P12, P10 ke P12,
P11 ke P12. Untuk membuat ventilasi ruang tidur depan.
8. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P13 ke P16, P14 ke P16,
P15 ke P16. Untuk membuat ventilasi ruang kamar mandi.
9. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P17 ke P20, P18 ke P20,
P19 ke P20. Untuk membuat ventilasi ruang tidur belakang.
10. Perhatikan gambar 3.80. Klik posisi P21 ke P24, P22 ke P24,
P23 ke P24. Untuk membuat ventilasi ruang dapur.
113
3.1.13. Pemasangan Aksesoris Taman.
Aksesoris adalah objek-objek yang siap pakai guna
menambah daya tarik desain bangunan rumah tinggal. Adapun
objek aksesoris yang digunakan pada desain rumah tinggal ini
adalah pot dan pohon.
Langkah membuat aksesoris dari rumah yang akan
dirancang. Untuk ukuran aksesoris, sesuaikan dengan lahan yang
berfungsi sebagai tempat bagi aksesoris tersebut.
Untuk desain rumah tinggal ini, ukuran aksesoris adalah
sebagai berikut :
1) Untuk pot, tinggi=1000 mm, batas bawah=500 mm,
panjang=800 mm dan lebar=800 mm.
2) Untuk pohon, tinggi=2100 mm, batas bawah=500,
panjang=2000 mm dan lebar=2000 mm.
Gambar 3.81. Mengatur Setting Object Tool.
1. Perhatikan gambar 3.81. Dalam Toolbox klik tombol Object
Tool .
2. Masih memperhatikan gambar 3.81. Klik tombol Tool
Settings Dialog .
114
Gambar 3.82. Kotak Dialog Object Default Settings Pot.
3. Perhatikan gambar 3.82. Dalam kotak dialog Object Default
Settings, buka folder Visualization 9 | Site Improvements 9 |
Garden 9. Setelah itu pilih pot tipe Soil Holder 02. Klik Ok.
Gambar 3.83. Posisi Klik Untuk Membuat Pot.
4. Perhatikan gambar 3.83. Klik posisi P1 untuk pot pertama dan
P2 untuk pohon kedua.
115
Gambar 3.84. Kotak Dialog Object Default Settings Pohon.
5. Perhatikan gambar 3.84. Dalam kotak dialog Object Default
Settings, buka folder Visualization 9 | Site Improvements 9 |
Garden 9. Setelah itu pilih pohon tipe Tree FanPalm. Klik
Ok.
Gambar 3.85. Posisi Klik Untuk Membuat Pohon.
6. Perhatikan gambar 3.85. Klik posisi P1 untuk pohon pertama
dan P2 untuk pohon kedua.
116
3.2. Penggunaan Fitur-Fitur ArchiCAD 9.
Fitur adalah fasilitas tambahan yang diberikan oleh perangkat
lunak ArchiCAD 9, yang fungsinya memberikan kemudahan bagi
penggunanya.
Fitur-fitur yang akan dibahas diantaranya :
1. Teknik Rendering.
2. Teknik Sun Study.
3. Teknik Kamera.
4. Teknik Animasi Bangunan.
5. Teknik Potongan 3 Dimensi
3.2.1. Teknik Rendering.
Rendering adalah fitur untuk menghasilkan output final dari
gambar rancangan desain dalam ArchiCAD yang dibuat. Bentuk
output yang dibuat adalah file image. Rendering menggabungkan
berbagai elemen-elemen gambar, seperti cahaya, material dan latar
yang menjadi pertimbangan utama dalam menghasilkan output
render.
Berikut ini cara melakukan teknik rendering desain rumah tinggal
yang telah dibuat :
1. Buka file DESAIN RUMAH TINGGAL.Pln.
2. Buka jendela 3D dengan mengklik menu Window | 3D
Window.
3. Klik menu Image | PhotoRender Projection. Hasil rendering
tampil seperti gambar 3.86.
117
Gambar 3.86. Hasil Rendering.
3.2.2. Teknik Sun Study.
Sun Study adalah sebuah fitur yang memungkinkan
dibuatnya simulasi penyinaran matahari pada objek bangunan
rumah tinggal.
Hasil simulasi dapat ditampilkan secara langsung atau
disimpan dalam file video format Quicktime dengan ekstension
*.mov.
Berikut ini cara melakukan teknik sun study desain rumah tinggal
yang telah dibuat :
1. Buka file DESAIN RUMAH TINGGAL.Pln.
2. Buka jendela 3D dengan mengklik menu Window | 3D
Window.
3. Klik menu Image | Create Sun Study.
4. Setelah itu tampil kotak dialog Create Sun Study seperti
gambar 3.87. Dari dalam kotak dialog ini, pastikan tombol
radio From Sunrise to Sunset aktif. Setelah itu ubah kualitas
video menjadi True Color 32 bit. Terakhir klik tombol Save.
118
Gambar 3.87. Kotak Dialog Create Sun Study.
5. Setelah tampil kotak dialog Save Image as Movie File seperti
gambar 3.88. Dari Kotak dialog ini, isikan nama file yang ingin
disimpan, misal DESAIN RUMAH SYAMSIYAH.mov. Klik
Save untuk melaksanakan render sun study.
Gambar 3.88. Kotak Dialog Save Image as Movie File.
6. Rendering sun study dilaksanakan. Tunggu sejenak, karena
membutuhkan waktu. Setelah selesai, gunakan Windows
119
Explorer untuk mencari file yang telah dibuat tersebut dan
jalankan file video DESAIN RUMAH SYAMSIYAH.mov.
Lihat gambar 3.89. untuk tampilan hasil pembukaan file video
DESAIN RUMAH SYAMSIYAH.mov menggunakan
program Quicktime Player.
Gambar 3.89. Tampilan Pembukaan File
DESAIN RUMAH SYAMSIYAH.mov.
3.2.3. Teknik Kamera.
Kamera adalah sebuah fitur yang memungkinkan sebuah
bangunan dapat dilihat secara 3D. Tampilan 3D yang dihasilkan
dari objek kamera sesuai dengan posisi objek kamera pada gambar
desain.
Berikut ini cara melakukan teknik kamera desain rumah tinggal
yang telah dibuat :
1. Buka file DESAIN RUMAH TINGGAL.Pln.
2. Dalam Toolbox klik tombol Camera Tool .
3. Perhatikan gambar 3.90. Secara langsung klik pada posisi P1
ke P2 untuk membuat objek kamera yang pertama.
120
Gambar 3.90. Posisi Klik Membuat Kamera Yang Pertama.
4. Lihat gambar 3.91. Hasil pembuatan objek kamera yang
pertama.
Gambar 3.91. Kamera Pertama.
121
5. Dalam Toolbox klik tombol Arrow Tool .
6. Secara langsung pilih objek kamera yang baru saja dibuat.
7. Klik menu Window | 3D Window.
8. Lihat gambar 3.92. untuk tampilan memandang objek dari
posisi kamera yang pertama.
Gambar 3.92. Memandang Objek Dari
Kamera Yang Pertama.
9. Akifkan kembali jendela Floor Plan dengan mengklik menu
Window | Floor Plan.
10. Pilih objek kamera, kemudian langsung klik tombol Tool
Settings Dialog .
11. Setelah itu tampil jendela Camera/VR Settings seperti gambar
3.93. Ubah nilai View Cone menjadi 70. Klik tombol apply.
Tutup jendela Camera/VR Settings dengan mengklik tanda
silang di sudut kanan atas jendel.
122
Gambar 3.93. Jendela Camera/VR Settings.
12. Klik menu Window | 3D Window.
13. Lihat gambar 3.94. Hasil penampilan objek 3D dari kamera
berubah, di mana hasil tampilan objeknya lebih luas, karena
sudut pandangan diperbesar.
Gambar 3.94. Tampilan Setelah View Cone Diperbesar.
14. Lihat gambar 3.95. Tahap berikutnya adalah membuat 5 buah
kamera dengan posisi dan nilai view conenya sebagai berikut
ini :
1) Kamera pertama, posisi P1 ke P2, nilai view cone=700.
2) Kamera kedua, posisi P3 ke P4, nilai view cone=1200.
123
3) Kamera ketiga posisi P5 ke P6, nilai view cone=700.
4) Kamera keempat posisi P7 ke P8, nilai view cone=700.
5) Kamera kelima posisi P9 ke P10, nilai view cone=1200.
6) Kamera keenam posisi P11 ke P12, nilai view cone=700.
Gambar 3.95. Posisi Klik Membuat Seluruh Kamera.
Gambar 3.96. Susunan Objek Kamera.
124
3.2.4. Teknik Animasi Bangunan.
Animasi bangunan adalah suatu fitur yang seakan-akan
objek kamera berjalan mengitari objek bangunan rumah tinggal
yang dibuat. Teknik animasi ini biasa disebut dengan istilah
walkthrough.
Untuk membuat teknik animasi bangunan, setidaknya
diperlukan objek-objek kamera yang tersusun secara berurutan
membentuk sebuah jalur rotasi.
Berikut ini cara melakukan teknik animasi bangunan desain rumah
tinggal yang telah dibuat :
1. Buka file DESAIN RUMAH TINGGAL.Pln.
2. Dalam Toolbox klik tombol Camera Tool .
3. Berikutnya buat enam buah objek kamera. Perhatikan gambar
3.97. Letakkan posisi kamera persis seperti pada gambar
dibawah.
Gambar 3.97. Susunan 6 Buah Objek Kamera
Secara Berurutan.
125
4. Setelah semuanya selesai dibuat, klik menu Image | Create Fly-
Through.
5. Setelah itu tampil kotak dialog Create Fly-Through seperti
gambar 3.98. Dalam kotak dialog ini pastikan tombol radio 3D
Window dalam keadaan aktif.
Gambar 3.98. Kotak Dialog Create Fly-Through.
6. Selanjutnya klik tombol Save.
7. Setelah itu tampil kotak dialog Save Image as Movie File seperti
gambar 3.99. Dari dalam kotak dialog ini, isikan nama file yang
ingin disimpan dan klik Save.
Gambar 3.99. Kotak Dialog Save Image as Movie File.
126
8. Tunggu sejenak karena proses rendering animasi membutuhkan
waktu. Setelah selesai, jalankan file video DESAIN RUMAH
SYAMSIYAH2.mov menggunakan program Quicktime Player.
Lihat gambar 3.100.
Gambar 3.100. Tampilan Pembukaan File
DESAIN RUMAH SYAMSIYAH2.mov.
3.2.5. Teknik Potongan 3 Dimensi.
Potongan 3 Dimensi adalah pengambilan gambar bangunan
dari sudut 3D, yang mana isi dari bangunan itu dapat dilihat.
Berikut ini cara melakukan teknik potongan 3 dimensi desain
rumah tinggal yang telah dibuat :
1. Buka file DESAIN RUMAH TINGGAL.Pln.
2. Klik menu Image | 3D Window | 3D Cutting Planes.
3. Perhatikan gambar 3.101. Dari kotak dialog ini klik pada posisi
P1 ke P2, untuk menentukan arah pemotongan. Setelah itu klik
pada posisi P3 untuk menentukan sisi yang dipotong.
127
Gambar 3.101. Kotak Dialog 3D Cutting Planes.
4. Klik Ok setelah selesai.
Gambar 3.102. Potongan 3 Dimensi Tampak Atas.
Gambar 3.103. Potongan 3 Dimensi Tampak Depan.
128
Gambar 3.104. Potongan 3 Dimensi Tampak Samping.
5. Klik menu Window | 3D Window.
6. Bangunan masih belum terpotong. Klik menu Image | 3D
Cutaway. Hasilnya adalah objek bangunan menjadi terpotong
seperti gambar 3.105, gambar 3.106 dan gambar 3.07.
Gambar 3.105. Potongan 3 Dimensi Tampak Atas.
Gambar 3.106. Potongan 3 Dimensi Tampak Depan.
129
Gambar 3.107. Potongan 3 Dimensi Tampak Samping.
3.3. Penataan Dokumentasi Akhir Gambar Bangunan Rumah Tinggal
Menggunakan PlotMaker.
PlotMaker adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi sebagai
penata layout. Kegunaan utama dari perangkat lunak PlotMaker adalah
menyiapkan dokumentasi akhir dari beberapa gambar, image, tampilan
yang dihasilkan oleh perangkat lunak ArchiCAD.
3.3.1. Membuat Layout.
Layout adalah tempat untuk menyusun gambar-gambar
yang membentuk produksi final. Dalam layout dapat dimasukkan
gambar ArchiCAD.
Langkah untuk membuat layout adalah :
1. Buka program PlotMaker 9.
2. Klik menu Book | New Layout.
3. Hasilnya tercipta layout baru dengan nama Layout 002 dalam
jendela Navigator.
4. Perhatikan gambar 3.108. Dalam jendela Navigator pilih layout
yang baru saja dibuat, yaitu Layout 002.
130
Gambar 3.108. Memilih Layout.
5. Klik menu Book | Layout Settings untuk mengatur setting layout
ini.
6. Setelah itu tampil kotak dialog Layout Settings seperti gambar
3.109. Dalam kotak dialog ini ganti nama layout pada baris
Name menjadi Syamsiyah. Klik Ok setelah selesai.
Gambar 3.109. Kotak Dialog Layout Settings.
131
3.3.2. Membuat Master.
Master adalah setting penyimpanan ukuran kertas yang
akan digunakan dalam sebuah layout.
Langkah untuk membuat master adalah :
1. Klik menu Book | New Master Layout untuk membuat sebuah
master baru.
2. Perhatikan gambar 3.110. Dalam jendela Navigator pilih master
yang baru saja dibuat, yaitu Master 002.
Gambar 3.110. Memilih Master.
3. Klik menu Book | Master Layout Settings.
4. Setelah itu tampil kotak dialog Master Layout Settings seperti
gambar 3.111. Ganti nama master menjadi Kertas-Syamsiyah.
Ganti tipe kertas menjadi A4 ( ISO ) Metric. Terakhir ganti
ukuran margin keempat sisi menjadi 10 mm. Klik Ok.
132
Gambar 3.111. Kotak Dialog Master Layout Settings.
5. Berikutnya mengaplikasikan master Kertas-Syamsiyah pada
layout Syamsiyah. Pilih layout Syamsiyah dengan mengklik
ganda padanya.
6. Klik menu Book | Layout Settings.
7. Perhatikan gambar 3.112. Pada baris Master Layout ubah master
yang aktif menjadi Kertas-Syamsiyah. Klik Ok.
Gambar 3.112. Menggunakan Master Kertas-Syamsiyah
Pada Layout Syamsiyah.
133
8. Hasil akhir layout Syamsiyah ukuran kertasnya adalah A4 sesuai
setting master Kertas-Syamsiyah.
3.3.3. Mengimpor File ArchiCAD.
Bagian utama dari perangkat lunak PlotMaker adalah
mengimpor file gambar ArchiCAD dan kemudian menyusun
gambar-gambar di dalamnya sesuai dengan komposisi yang
diinginkan.
Langkah untuk mengimpor file ArchiCAD adalah :
1. Buka program PlotMaker 9.
2. Aktifkan salah satu layout. Lihat gambar 3.113.
Gambar 3.113. Mengaktifkan Layout Yang Akan Digunakan.
3. Klik menu File | Import.
4. Setelah itu tampil dialog Import. Dari kotak dialog ini buka file
DESAIN RUMAH SYAMSIYAH.PLN.
5. Berikutnya tampil kotak dialog Import Drawing seperti gambar
3.114. Dari dalam kotak dialog ini aktifkan tombol radio Place
Drawing on Current Layout dan Use Source Hierarchy. Setelah
itu aktifkan kotak cek Stories dan 3D Views.
134
Gambar 3.114. Kotak Dialog Import Drawing.
6. Setelah semua selesai klik Import.
7. Hasil import file gambar ArchiCAD dapat dilihat detailnya
dengan membuka layout di mana file gambar dimasukkan. Lihat
gambar 3.115.
Gambar 3.115. Navigator Layout.
8. Gambar-gambar perbagian terdapat di dalam jendela Layout.
Namun mungkin kecil sehingga tidak terlalu jelas. Coba pilih
135
salah satu gambar. Cara memilihnya pertama klik terlebih
dahulu tombol Arrow Tool, setelah itu baru pilih gambarnya.
Gambar 3.116. Hasil Dokumentasi Akhir PlotMaker.
Tahapan-tahapan atau langkah-langkah pembuatan desain rumah
tinggal menggunakan perangkat lunak ArchiCAD 9 dan pembuatan
dokumentasi akhir menggunakan perangkat lunak PlotMaker 9 telah
selesai dikerjakan.
3.4. Spesifikasi Kebutuhan Hardware ( perangkat keras ).
Hardware ( perangkat keras ) yang digunakan dalam pembuatan
desain rumah tinggal menggunakan program ArchiCAD dan PlotMaker
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Spesifikasi Kebutuhan Hardware.
Nama Komponen Keterangan / Type / Kapasitas
Processor AMD Athlon XP, 1600 MHz
( untuk membantu proses )
136
Memory ( RAM ) 512 MB
( untuk membantu proses )
Harddisk 40 GB( untuk menyimpan data )
VGA Card NVIDIA GeForce FX 5200 128 MB
( untuk membantu proses )
Monitor Resolusi 1024x768( untuk melihat hasil tampilan )
Keyboard Standard
( untuk melakukan tindakan )
Mouse Standard
( untuk melakukan tindakan )
Printer Canon PIXMA ip 1000
( untuk mencetak dokumentasi )
3.5. Spesifikasi Kebutuhan Software ( perangkat lunak ).
Software ( perangkat lunak ) yang digunakan dalam pembuatan
desain rumah tinggal adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2. Spesifikasi Kebutuhan Software.
Jenis Software Nama Produk
Sistem Operasi Microsoft Windows XP Professional Service
Pack 2
( program penggerak komponen perangkat
keras )
CAD ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9
( program bantu gambar dan program penata
layout dokumentasi gambar )
Virtual Machine Java VM x86
( untuk mengolah proses rendering )
Video Player QuickTime v.7.0
137
( untuk memutar file berformat video hasil
animasi )
PDF Reader Adober Reader 8
( untuk membaca file help ArchiCAD dan
PlotMaker )
3.6. Instalasi Perangkat Lunak ( Software ) ArchiCAD dan PlotMaker
serta Perangkat Lunak Pendukung.
Sebelum proses instalasi dijelaskan, ada baiknya diketahui terlebih
dahulu seperti apa ArchiCAD dan PlotMaker ? Versi dari perangkat lunak
ArchiCAD dan PlotMaker yang digunakan adalah versi 9. ArchiCAD dan
PlotMaker hanya dapat berjalan diatas sistem operasi Windows. Sistem
operasi Windows yang didukung oleh perangkat lunak ArchiCAD dan
PlotMaker adalah versi Windows XP Professional atau versi diatasnya.
Selain sistem operasi, ArchiCAD dan PlotMaker pun membutuhkan
perangkat lunak pendukung lainnya, diantaranya adalah perangkat lunak
Virtual Machine, Video Player, PDF Reader.
Perangkat lunak Virtual Machine yang digunakan disini adalah Java
VM x86. Fungsi dari perangkat lunak ini adalah untuk memproses perintah-
perintah yang berhubungan dengan grafik 3 dimensi. Misalnya pada proses
rendering gambar bangunan rumah tinggal.
Perangkat lunak Video Player yang digunakan adalah QuickTime
versi 7.0. Fungsi dari perangkat lunak ini adalah untuk memutar file-file
video yang dihasilkan oleh ArchiCAD pada proses animasi bangunan
rumah tinggal dan sun study ( proses penyinaran matahari ).
Perangkat lunak PDF Reader yan digunakan adalah Adobe Reader
versi 8. Fungsi dari perangkat lunak ini adalah untuk membaca file-file
dokumentasi yang terdapat di dalam CD perangkat lunak ArchiCAD dan
PlotMaker.
Untuk dapat menjalankan ArchiCAD dan PlotMaker pada sebuah
PC, ada beberapa hal yang perlu dikerjakan terlebih dahulu, yaitu :
138
1. Instalasi Adobe Reader 8.
2. Instalasi QuickTime 7.0.
3. Instalasi Virtual Machine x86.
4. Instalasi ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
3.6.1. Instalasi Adobe Reader 8.
Cara instalasi perangkat lunak Adobe Reader 8 sebagai
berikut :
1. Klik 2x atau tekan enter pada file AdbeRdr80_en_US.exe.
Gambar 3.117. (a) Langkah 1 Instalasi Adobe Reader 8.
2. Proses pemeriksaan file-file yang akan di-ekstrak oleh Adobe
Reader 8.
Gambar 3.117. (b) Langkah 2 Instalasi Adobe Reader 8.
139
3. Apabila ingin meng-install di dalam nama folder default
( folder yang telah di tentukan ), Klik next. Apabila ingin
mengganti nama folder tujuan instalasi dengan nama folder
yang lain, Klik Change Destination Folder, lalu isikan nama
folder yang diinginkan. Setelah itu klik next untuk
melanjutkan.
Gambar 3.117. (c) Langkah 3 Instalasi Adobe Reader 8.
4. Perangkat lunak sudah siap untuk install. Klik Install untuk
melakukan proses instalasi.
Gambar 3.117. (d) Langkah 4 Instalasi Adobe Reader 8.
5. Fitur dari perangkat lunak yang telah dipilih sedang dalam
proses instalasi, silahkan tunggu sebentar. Proses ini mungkin
akan memakan waktu beberapa menit.
140
Gambar 3.117. (e) Langkah 5 Instalasi Adobe Reader 8.
6. Perangkat lunak Adobe Reader 8 telah sukses di install, klik
Finish untuk keluar dari proses instalasi.
Gambar 3.117. (f) Langkah 6 Instalasi Adobe Reader 8.
7. Tekan tombol Accept untuk menyetujui lisensi perjanjian dan
melanjutkan penggunaan perangkat lunak Adobe Reader 8.
Gambar 3.117. (g) Langkah 7 Instalasi Adobe Reader 8.
141
3.6.2. Instalasi QuickTime 7.0.
1. Klik 2x atau tekan enter pada file iTunesSetup.exe.
Gambar 3.118. (a) Langkah 1 Instalasi QuickTime 7.
2. Klik next untuk melakukan instalasi perangkat lunak
QuickTime versi 7.
Gambar 3.118. (b) Langkah 2 Instalasi QuickTime 7.
3. Pengguna disarankan untuk membaca lisensi perjanjian
dengan hati-hati. Apabila pengguna menyetujui lisensi
tersebut, klik radio button I accept the terms in the license
agreement dan selanjutnya klik next untuk melanjutkan
proses instalasi.
142
Gambar 3.118. (c) Langkah 3 Instalasi QuickTime 7.
4. Pengguna diminta untuk menentukan folder tujuan instalasi
perangkat lunak QuickTime 7, apabila ingin menggunakan
folder default, klik next untuk melanjutkan, jika ingin
mengubah folder tujuan, klik Change, lalu isikan nama folder
yang diinginkan, setelah itu klik next untuk melanjutkan
proses.
Gambar 3.118. (d) Langkah 4 Instalasi QuickTime 7.
5. Proses instalasi sedang dilakukan.
143
Gambar 3.118. (e) Langkah 5 Instalasi QuickTime 7.
6. Perangkat lunak QuickTime 7 telah sukses di instalasi, untuk
mengakhiri proses instalasi, klik Finish.
Gambar 3.118. (f) Langkah 6 Instalasi QuickTime 7.
3.6.3. Instalasi Virtual Machine x86.
1. Klik 2x atau tekan enter pada file msjavx86.exe.
Gambar 3.119. (a) Langkah 1 Instalasi Virtual Machine x86.
144
2. Tentukan folder tujuan instalasi. Jika ingin menggunakan
folder tujuan yang sudah ditentukan, klik Start untuk
melanjutkan proses peng-ekstrak-kan file-file perangkat
lunak. Apabila ingin mengganti klik Browse, lalu buat folder
yang diinginkan, setelah itu klik Start untuk melanjutkan
proses.
Gambar 3.119. (b) Langkah 2 Instalasi Virtual Machine 86.
3. Apakah pengguna sudah yakin ingin meng-install perangkat
lunak Virtual Machine x86, klik Yes untuk melakukan proses
instalasi.
Gambar 3.119. (c) Langkah 3 Instalasi Virtual Machine x86.
4. Tekan tombol Page Down untuk lisensi perjanjian. Apabila
pengguna menyetujui lisensi tersebut, klik Yes untuk
melanjutkan proses instalasi.
145
Gambar 3.119. (d) Langkah 4 Instalasi Virtual Machine x86.
5. Proses instalasi telah lengkap, klik Ok untuk mengakhiri
proses.
Gambar 3.119. (e) Langkah 5 Instalasi Virtual Machine x86.
6. Pengguna harus melakukan proses restart komputer, agar
pengaturan yang telah dilakukan oleh perangkat lunak Virtual
Machine dapat dijalankan pada komputer tersebut. Jika ingin
me-restart komputer setelah proses inslasi dilakukan, klik
Yes.
Gambar 3.119. (f) Langkah 6 Instalasi Virtual Machine x86.
146
3.6.4. Instalasi ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
Karena kedua perangkat lunak ini terdapat dalam satu paket
( telah dikemas dalam satu file instalasi), maka proses instalasi
kedua perangkat lunak tersebut menjadi lebih mudah.
1. Klik 2x atau tekan enter pada file Setup.exe.
Gambar 3.120. (a) Langkah 1 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
2. Untuk melakukan proses instalasi, pengguna disarankan
untuk menutup semua aplikasi yang sedang berjalan, agar
tidak mengganggu proses.
Gambar 3.120. (b) Langkah 2 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
147
3. Pengguna harus meng-aktifkan tombol radio button I accept
untuk melanjutkan proses instalasi.
Gambar 3.120. (c) Langkah 3 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
4. Klik next untuk meng-install perangkat lunak ArchiCAD dan
PlotMaker ke dalam folder yang telah ditentukan atau klik
Browse untuk meng-install ke dalam folder yang lain.
Gambar 3.120. (d) Langkah 4 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
5. Pengguna diminta untuk memilih tipe instalasi yang sesuai
dengan kebutuhan. Untuk memilih tipe instalasi, klik salah
tombol radio button, setelah itu klik next untuk melanjutkan.
148
Gambar 3.120. (e) Langkah 5 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
6. Pengelompokkan tipe perangkat lunak, dalam hal ini biarkan
pilihan dalam keadaan default, klik next untuk langkah
selanjutnya.
Gambar 3.120. (f) Langkah 6 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
7. Pengisian nama pengguna dan nama perusahaan yang
menggunakan perangkat lunak PlotMaker 9. Isi sesuai
dengan identitas pengguna, lalu klik next untuk langkah
berikutnya.
149
Gambar 3.120. (g) Langkah 7 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
8. Ringkasan informasi mengenai file-file yang akan diinstall ke
dalam komputer pengguna, klik Install untuk memulai proses
instalasi.
Gambar 3.120. (h) Langkah 8 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
9. Proses instalasi sedang dilaksanakan, silahkan tunggu
beberapa menit.
150
Gambar 3.120. (i) Langkah 9 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
10. Untuk membuat shortcut dari perangkat lunak ArchiCAD 9
dan PlotMaker 9, silahkan centang tombol button cek yang
telah disediakan, klik next untuk melangkah ke proses
selanjutnya.
Gambar 3.120. (j) Langkah 10 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
11. Proses instalasi menghendaki pengguna untuk melakukan
proses restart, jika setuju klik radio button Yes, restart my
computer. Setelah itu klik next.
151
Gambar 3.120. (k) Langkah 11 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.
12. Proses instalasi telah selesai dengan sempurna, silahkan klik
Finish untuk mengakhiri proses tersebut.
Gambar 3.120. (l) Langkah 12 Instalasi
ArchiCAD 9 dan PlotMaker 9.