BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan...

21
33 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tinjauan Umum Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Lahir sebagai “Medical Centre” (Pusat Pelayanan Kesehatan). Klinik praktek bersama dokter-dokter spesialis yang pertama di Indonesia yaitu Wisata International Hotel Office Tower Annex Hotel Indonesia pada tahun 1976. RS. MMC kemudian dibangun dan resmi beroperasi pada tanggal 22 Agustus 1987 di Kuningan Jakarta Sekatan. Didukung lebih dari 130 Dokter Spesialis dan Sub Spesialis yang handal dan profesional di bidangnya, serta memiliki beberapa pilihan ruang rawat inap mulai dari VIP Superior, VIP Deluxe, VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. RS. MMC menganut sifat akut dan sub akut, Spesialistik dan Sub Spesialistik dalam pelayanannya. Sesuai moto RS MMC “Mengutamakan Mutu dan Pelayanan ”, saat ini RS. MMC telah memiliki beberapa layanan unggulan, antara lain Digestive Centre, yang akan mengatasi masalah saluran cerna secara komprehensif, dengan 37 didukung fasilitas pendukung diagnosis yang memanfaatkan teknologi modern seperti Fibroscan dan Endoscopy, serta dilayani oleh tim dokter ahli Gastro- Entero-Hepatologi yang professional dibidangnya. Layanan unggulan (service of excellence) yang lain yaitu Hemato-Onkologi dan Uro-Nefrologi dengan didukung tim dokter sub spesialistik yang sesuai dan kompeten. Dibangunnya “H Tower” bersebelahan dengan RS MMC bertujuan untuk memberikan kepuasan

Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

33 BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Lahir sebagai “Medical Centre” (Pusat Pelayanan Kesehatan). Klinik praktek bersama dokter-dokter spesialis yang pertama di Indonesia yaitu Wisata International Hotel Office Tower Annex Hotel Indonesia pada tahun 1976. RS. MMC kemudian dibangun dan resmi beroperasi pada tanggal 22 Agustus 1987 di Kuningan Jakarta Sekatan. Didukung lebih dari 130 Dokter Spesialis dan Sub Spesialis yang handal dan profesional di bidangnya, serta memiliki beberapa pilihan ruang rawat inap mulai dari VIP Superior, VIP Deluxe, VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. RS. MMC menganut sifat akut dan sub akut, Spesialistik dan Sub Spesialistik dalam pelayanannya. Sesuai moto RS MMC “Mengutamakan Mutu dan Pelayanan ”, saat ini RS. MMC telah memiliki beberapa layanan unggulan, antara lain Digestive

Centre, yang akan mengatasi masalah saluran cerna secara komprehensif, dengan 37 didukung fasilitas pendukung diagnosis yang memanfaatkan teknologi modern seperti Fibroscan dan Endoscopy, serta dilayani oleh tim dokter ahli Gastro-Entero-Hepatologi yang professional dibidangnya. Layanan unggulan (service of excellence) yang lain yaitu Hemato-Onkologi dan Uro-Nefrologi dengan didukung tim dokter sub spesialistik yang sesuai dan kompeten. Dibangunnya “H Tower” bersebelahan dengan RS MMC bertujuan untuk memberikan kepuasan

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

34 dan kenyamanan pelanggan sesuai kemajuan teknologi kedokteran mutakhir dan tuntutan kebutuhan pelanggan nasional maupun internasional. Sejalan dengan itu, pada Agustus 2014 di lantai 9 gedung The “H” Tower telah hadir Sujudi Executive Ward sebagai perawatan VIP terbaik RS. MMC yang didesain dengan mengusung tiga konsep, yaitu Patient Centered Care, Green Hospital dan Modern

Healing Centre. Sesuai Visi Rumah Sakit yaitu Mencapai Pelayanan Profesional dengan Standar Internasional, RS MMC telah membuktikan dengan pelayanan professional yang menjunjung tinggi nilai etik profesi kedokteran dimana sejak Desember 2014 Rumah Sakit MMC telah lulus akreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dan dinyatakan lulus tingkat paripurna, yang merupakan tingkat kelulusan tertinggi untuk keseluruh 15 pelayanan. Sejalan dengan komitmen untuk terus mengutamakan pelayanan yang terbaik, saat ini RS MMC telah membangun Pusat Jantung dan Pembuluh Darah, serta ICCU di lantai 2 gedung RS MMC, dalam suatu pelayanan terpadu yang dinamakan Cardio-Cerebro Vascular Centre. Adapun visi, misi, falsafah, tujuan dan motto RS. MMC : 1. Visi Mencapai Pelayanan Profesioanal dengan Standar International 2. Misi a. Mengembangkan insan rumah sakit yang etikal dan profesional b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi pelayanan rumah sakit secara paripurna.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

35 3. Falsafah Pelayanan atas dasar kerjasama, etikal, profesional dan memperhatikan keselamatan pasien. 4. Tujuan Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka membantu program pemerintah 5. Motto Kerja “Mengutamakan Mutu dan Pelayanan” 3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi 1. Struktur Organisasi Unit Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Sumber : Unit DIKLAT (20 14) Gambar 3.1 Struktur Organisasi Unit DIKLAT 2. Tata Kerja Unit Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) a. Kepala Unit 1) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan menyusun, mengevaluasi, dan mengusulkan visi, misi, falsafah, tujuan dan motto Unit Pendidikan dan Pelatihan. Anasthasia Lumantik, MM Kepala Unit DIKLAT Baun Setiawan Staff Ahli Ines Melisa, S.Psi Staff Administrasi

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

36 2) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengusulkan, mengawasi, dan mengevaluasi kerjasama dengan pihak ketiga yang dikelola Unit Diklat. 3) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan menjamin kepatuhan terhadap UU dan peraturan yang berlaku serta kebijakan yang telah disetujui oleh Direksi RS MMC. 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan tugas sesuai SPO. 6) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan menyusun dan mendapatkan program orientasi bagi staf Pendidikan dan Pelatihan. 7) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melakukan evaluasi memberikan rekomendasi kebutuhan peralatan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan. 8) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan memberikan rekomendasi jumlah dan kualifikasi staf atau sumber daya khusus lainnya yang dibutuhkan. 9) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melakukan koordinasi dan integrasi pelayanan dengan unit lain. 10) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir kegiatan Training Need Analysis dengan minta masukan/usulan dari unit kerja, panitia PMKP, Panitia K3, Tim PPI, Tim KPRS. 11) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan merangkum usulan.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

37 12) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melakukan analisa kebutuhan pendidikan dan pelatihan bersama Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dan Direktur Keuangan dan SDM. 13) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan menyusun program kerja Unit Pendidikan dan Pelatihan. 14) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir kegiatan Pendidikan dan Pelatihan. 15) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir dalam kegiatan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan. 16) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan menyusun program Orientasi Umum. 17) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir pelaksanaan Orientasi Umum. 18) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melakukan evaluasi Orientasi Umum. 19) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan memonitor pelaksanaan Orientasi Khusus. 20) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengumpulkan hasil evaluasi orientasi khusus. 21) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir kegiatan magang di RS MMC maupun pengurusan magang dari RS MMC ketempat lain.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

38 22) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan memonitor pelaksanaan kegiatan magang. 23) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinir penerimaan tamu studi banding dari luar RS MMC maupun pengurusan studi banding dari RS MMC ke lembaga lain. 24) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan pembuatan laporan, evaluasi, dan rekomendasi. b. Staf Administrasi Diklat 1) Staf Administrasi melakukan pengadministrasian pengelolaan pendidikan, membuat surat pengajuan yang harus dilengkapi : tanda tangan persetujuan Direktorat, tanda tangan persetujuan Ka. Departemen, rincian biaya, dan surat persetujuan unitnya. 2) Staf Administrasi melakukan pengadministrasian pengelolaan Training Extramural, membuat formulir pengajuan biaya : apabila biaya diatas 1 juta persetujuan harus sampai Direktur Keuangan dan SDM, dan apabila biaya dibawah 1 juta persetujuan hanya sampai Kepala Departemen SDM. 3) Staf Administrasi melakukan pengadministrasian pengelolaan Training Intramural : membuat undangan pelatihan, memesan konsumsi dan mengecek kembali peralatan yang diperlukan sebelum pelatihan. 4) Staf Administrasi melakukan pengadministrasian pengelolaan mahasiswa magang survey.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

39 5) Staf Administrasi melakukan pengadiministrasian pengelolaan studi banding. 6) Staf Administrasi melakukan pengadministrasin rutin : menginput biaya pelatihan ke komputer, menginput data pelatihan ke buku agenda extramural dan intramural. c. Staf Ahli 1) Staf Ahli membantu Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan dan Staf Administrasi dalam melaksanakan kegiatan Training Extramural maupun Intramural. 2) Staf Ahli melakukan pembuatan desain sertifikat Training Intramural 3) Staf Ahli melakukan pencetakan sertifikat Training Intramural. 4) Staf Ahli melakukan penyusunan sertifikat berdasarkan abjad. 5) Staf Ahli membuat email permohonan pelatihan kepada PPNI untuk pengajuan pelatihan. 3. Sarana dan Prasarana Unit Pendidikan dan Pelatihan Direktur Utama RS MMC sudah menyediakan beberapa fasilitas guna menunjang aktifitas pelatihan dan kegiatan rutin di Unit Pendidikan dan Pelatihan, yaitu : Tabel III.1 Sarana dan Prasarana Unit Diklat No. Sarana dan Prasarana Jumlah 1. Ruang Kelas 2 2. Ruang Praktek 1 3. Ruang Administrasi Unit Diklat 1 4. Ruang Pantry 1 5. E-Library 1 6. Flip Chart 2 7. Ruang Perpustakaan 1 Sumber : Unit Diklat, 2018

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

40 Tabel III.1 Lanjutan Sarana dan Prasarana Unit Diklat 8. Laptop 2 9. Komputer 3 10. Printer (Scan dan Fotocopy) 3 11. Sound system 1 12. LCD 2 13. Alat peraga 2 14. Wifi 1 15. Meja 4 16. Kursi 6 17. Kamera 1 18. AC 1 Sumber : Unit Diklat, 2018 3.1.3. Kegiatan Usaha Organisasi Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre merupakan instansi yang bergerak di bidang jasa kesehatan profesioanal yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, analis kesehatan dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi banyak juga bidang lainnya yang mendukung kinerja rumah sakit seperti bagian SDM, Administrasi, IT, Teknik dan Cleaning

Service. Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi rumah sakit, yaitu : 1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis 2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis tambahan 3. Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman 4. Melaksanakan pelayanan medis khusus 5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan 6. Melaksanakan Pelayanan kedokteran sosial 7. Melaksanakan pelayanan Kedokteran gigi 8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

41 9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat tinggal atau rawat darurat (Observasi) 10. Melaksanakan pelayanan rawat inap 11. Melaksanakan pelayanan administratif 12. Melaksanakan pendidikan para medis 13. Membantu pendidikan tenaga medis umum 14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis 15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan, membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi. 3.2 Data Penelitian 3.2.1. Populasi dan Sampel Pada penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 23 April – 28 April 2018, penulis menggunakkan simple random sampling, dimana anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak. Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data tentang jumlah populasi perawat lantai III.IV dan V sebanyak 57 perawat, dan sampel sebanyak 49,89 atau dibulatkan menjadi 50 perawat, menggunakkan rumus slovin. � =

57

1 + 57(0.05) = 49,89 dibulatkan menjadi 50 responden 3.2.2. Karakteristik Responden Setelah melakukan penelitian pada RS. Metropolitan Medical Centre didapatkan data-data yang akan diolah dalam penulisan Tugas Akhir dengan

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

42 perhitungan menggunakkan SPSS 21. Perawat yang diambil sebagai sampel adalah : (1) Perawat yang berada pada lantai III,IV, dan V. (2) Perawat yang memiliki sertifikat Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) dan Training perawatan dasar. (3) Minimal pendidikan D3 keperawatan, serta (3) Memiliki Surat Tanda Registrasi perawat yang masih berlaku. Berikut ini adalah data uraian tentang responden yang dilihat dari beberapa karakteristik seperti : umur, status, dan pendidikan. Dimana data tersebut tercantum dalam tabel seperti di bawah ini : 1. Umur Tabel III.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah Responden Persentase (%) 21-30 th 30 60% 31-40 th 10 20% 41-50 th 6 12% 51-60 th 4 8% Total 50 100% Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, 2018 Berdasarkan tabel III.2 di atas dapat diketahui bahwa responden berumur 21-30 sebanyak 30 orang dengan presentase 60 %, berumur 31-40 sebanyak 10 orang dengan presentase 10 %, berumur 41-50 sebanyak 6 orang dengan presentase 12 % dan berumur 51-60 sebanyak 4 orang dengan presentase 8 %. Dari data tabel III.2 dapat disimpulan bahwa yang mendominasi dalam pengisian kuesioner adalah perawat yang memiliki usia 21-30 dengan presentasi 60 %. 2. Status Tabel III.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Status Jumlah Responden Presentase (%) Menikah 34 68% Belum Menikah 16 32% Total 50 100% Sumber : Hasik Pengolahan Kuesioner, 2018

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

43 Berdasarkan tabel III.3 dapat diketahui bahwa responden yang menikah sebanyak 34 orang dengan presentase 68 % dan responden yang belum menikah sebanyak 16 orang dengan presentase 32 %. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang mendominasi dalam pengisian kuesioner adalah responden yang sudah menikah sebanyak 34 orang dengan presentase 68 %. 3. Pendidikan Tabel III.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Presentase (%) D3 Keperawatan 27 54% S1 Keperawatan 23 46 % Total 50 100 % Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, 2018 Berdasarkan tabel III.4 dapat diketahui bahwa latar belakang pendidikan terakhir responden yang D3 Keperawatan sebanyak 27 orang dengan presentase 54% dan yang berlatar belakan pendidikan terakhir S1 Keperawatan sebanyak 23 orang dengan presentase 46 %. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan, bahwa yang mendominasi dalam mengisi kuesioner adalah responden yang memiliki latar belakang pendidikan terakhir D3 Keperawatan dengan presentase 54%. 3.2.3. Uji Instrumen Penelitian Sebelum melakukan perhitungan Uji Korelasi, Determinasi, dan Regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen penelitian yaitu pengujian validitas dan reabilitas, pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk memastikan data yang digunakan dapat dipercaya.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

1. Reabilitas dan Validitas Pelatihan.Berdasarkan tabel III.5memiliki nilai Chronbach’s Alpha sebesar 0,8kuesioner mengenai pelatihan dapat dipercaya kevalidannya.Korelasi AntaraItem No. 1 Item No. 2 Item No. 3 Item No. 4 Item No. 5 Item No. 6 Item No. 7 Item No. 8 Item No. 9 Item No. 10 Item No. 11 Item No. 12 Sumber : Data PrimerPengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masingpernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan Corrected Item Correlation.jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS dilihat pada lampiran C3. as dan Validitas Pelatihan. Tabel III.5 Nilai Alpha Chronbach’s Pelatihan Sumber : Data Primer diolah, 2018 Berdasarkan tabel III.5 dapat dikatakan bahwa hasil kuesioner pelatihan i Chronbach’s Alpha sebesar 0,860 yang artinya sangat reliabel, dan kuesioner mengenai pelatihan dapat dipercaya kevalidannya. Tabel III.6 Validitas Variabel X Korelasi Antara rhitung rtabel Kesimpulan0,711 0,279 Valid0,740 0,279 Valid0,677 0,279 Valid0,668 0,279 Valid0,559 0,279 Valid0,802 0,279 Valid0,763 0,279 Valid0,631 0,279 Valid0,693 0,279 Valid0,432 0,279 Valid0,411 0,279 Valid0,448 0,279 ValidPrimer diolah, 2018 Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masingpernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan Corrected Item Correlation. Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS dilihat pada lampiran C3. 44 bahwa hasil kuesioner pelatihan yang artinya sangat reliabel, dan Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan outputnya Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS bisa

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

2. Reabilitas dan Validitas Kinerja Perawat. Berdasarkan tabel III.7memiliki nilai Chronbach’s Alpha sebesar 0,85kuesioner mengenai kinerja dapat dipercaya kevalidannya.Korelasi AntaraItem No. 1 Item No. 2 Item No. 3 Item No. 4 Item No. 5 Item No. 6 Item No. 7 Item No. 8 Item No. 9 Item No. 10 Item No. 11 Item No. 12 Sumber : Data Primer Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masingpernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan Corrected Item Correlation.jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS dilihat pada lampiran C4. Reabilitas dan Validitas Kinerja Perawat. Tabel III.7 Nilai Chronbach’s Alpha Kinerja Sumber : Data Primer diolah, 2018 Berdasarkan tabel III.7 dapat dikatakan bahwa hasil kuesioner kinerja i Chronbach’s Alpha sebesar 0,859 yang artinya sangat reliabel, dan kuesioner mengenai kinerja dapat dipercaya kevalidannya. Tabel III.8 Validitas Variabel Y Korelasi Antara rhitung rtabel Kesimpulan0,671 0,279 Valid0,741 0,279 Valid0,438 0,279 Valid0,537 0,279 Valid0,519 0,279 Valid0,727 0,279 Valid0,742 0,279 Valid0,836 0,279 Valid0,396 0,279 Valid0,793 0,279 Valid0,649 0,279 Valid0,584 0,279 ValidPrimer diolah, 2018 Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masingpernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan Corrected Item Correlation. Besarnya r tabel dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS dilihat pada lampiran C4. 45 dapat dikatakan bahwa hasil kuesioner kinerja 9 yang artinya sangat reliabel, dan Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Pengujian dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Nilai r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing pernyataan disetiap variabel yang dianalisis dengan program SPSS dan outputnya ya r tabel dengan taraf signifikan 5% dan jumlah responden 50 adalah 0,279. Hasil validitas melalui program SPSS bisa

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

46 3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel X Tabel III.9 Data Hasil Kuesioner X PERNYATAAN NOMOR BUTIR PERNYATAAN PELATIHAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 total RESPONDEN 1 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 53 RESPONDEN 2 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 53 RESPONDEN 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 44 RESPONDEN 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 44 RESPONDEN 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 11 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 51 RESPONDEN 12 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 48 RESPONDEN 13 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 50 RESPONDEN 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 16 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 48 RESPONDEN 17 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 51 RESPONDEN 18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 46 RESPONDEN 19 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49 RESPONDEN 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 21 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 49 RESPONDEN 22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 RESPONDEN 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 25 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 47 RESPONDEN 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 27 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 53 RESPONDEN 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 30 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 54 RESPONDEN 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 59 RESPONDEN 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 34 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 53 RESPONDEN 35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 49 Sumber : Data primer diolah, 2018

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

47 Tabel III.9 Lanjutan Data Hasil Kuesioner Pelatihan RESPONDEN 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 37 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 50 RESPONDEN 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 40 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 48 RESPONDEN 41 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 51 RESPONDEN 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 47 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 51 RESPONDEN 48 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 48 RESPONDEN 49 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 50 RESPONDEN 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Sumber : Data primer diolah, 2018 3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Y Tabel III.10 Data Hasil Kuesioner Kinerja PERNYATAAN NOMOR BUTIR PERNYATAAN KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL RESPONDEN 1 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 48 RESPONDEN 2 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 48 RESPONDEN 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46 RESPONDEN 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 46 RESPONDEN 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 10 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 53 RESPONDEN 11 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 49 RESPONDEN 12 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 50 RESPONDEN 13 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 53 RESPONDEN 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 Sumber : Data Primer diolah, 2018

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

48 Tabel III.10 Lanjutan Data Hasil Kuesioner Kinerja RESPONDEN 16 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 53 RESPONDEN 17 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 49 RESPONDEN 18 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46 RESPONDEN 19 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 46 RESPONDEN 20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 21 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 RESPONDEN 22 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 58 RESPONDEN 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 25 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 RESPONDEN 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 27 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 57 RESPONDEN 28 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49 RESPONDEN 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 31 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 53 RESPONDEN 32 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 49 RESPONDEN 33 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 50 RESPONDEN 34 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 53 RESPONDEN 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 37 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 53 RESPONDEN 38 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 49 RESPONDEN 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 40 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 49 RESPONDEN 41 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 58 RESPONDEN 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 44 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 47 RESPONDEN 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 46 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 57 RESPONDEN 47 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 49 RESPONDEN 48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 RESPONDEN 50 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 53 Sumber : Data Primer Dioalah, 2018

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

49 3.2.6. Tabel Penolong Untuk memudahkan menghitung korelasi (hubungan) maka dibuatlah tabel penolong. Tabel ini berisikan rangkuman dari hasil jawaban responden atas variabel X dan Y. Tabel III.11 Tabel Penolong NO. TABEL PENOLONG X Y XY X² Y² 1. 53 48 2544 2809 2304 2. 53 48 2544 2809 2304 3. 48 48 2304 2304 2304 4. 44 46 2024 1936 2116 5. 44 46 2024 1936 2116 6. 48 48 2304 2304 2304 7. 48 48 2304 2304 2304 8. 48 48 2304 2304 2304 9. 48 48 2304 2304 2304 10. 48 53 2544 2304 2809 11. 51 49 2499 2601 2401 12. 48 50 2400 2304 2500 13. 50 53 2650 2500 2809 14. 48 48 2304 2304 2304 15. 48 48 2304 2304 2304 16. 48 53 2544 2304 2809 17. 51 49 2499 2601 2401 18. 46 46 2116 2116 2116 19. 49 46 2254 2401 2116 20. 48 48 2304 2304 2304 21. 49 49 2401 2401 2401 22. 59 58 3422 3481 3364 23. 48 48 2304 2304 2304 24. 48 48 2304 2304 2304 25. 47 47 2209 2209 2209 26. 48 48 2304 2304 2304 27. 53 57 3021 2809 3249 28. 48 49 2352 2304 2401 29. 48 48 2304 2304 2304 30. 54 48 2592 2916 2304 Sumber : Data Primer diolah, 2018

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

50 Tabel III.11 Lanjutan Tabel Penolong 31. 59 53 3127 3481 2809 32. 48 49 2352 2304 2401 33. 48 50 2400 2304 2500 34. 53 53 2809 2809 2809 35. 49 48 2352 2401 2304 36. 48 48 2304 2304 2304 37. 50 53 2650 2500 2809 38. 48 49 2352 2304 2401 39. 48 48 2304 2304 2304 40. 48 49 2352 2304 2401 41. 51 58 2958 2601 3364 42. 48 48 2304 2304 2304 43. 48 48 2304 2304 2304 44. 48 47 2256 2304 2209 45. 48 48 2304 2304 2304 46. 48 57 2736 2304 3249 47. 51 49 2499 2601 2401 48. 48 48 2304 2304 2304 49. 50 48 2400 2500 2304 50. 48 53 2544 2304 2809 Total 2458 2475 121898 121234 122971 Sumber : Data Primer Diolah, 2018 3.3 Analisis Variabel X terhadap Y 3.3.1. Uji Koefisien Korelasi Setalah melakukan pengujian reabilitas serta validitas dan diketahui bahwa butir-butir dalam instrumen valid dan dapat dipercaya, maka langkah selanjutnya adalah mencari arah dan kuatnya hubungan antara pelatihan dan kinerja menggunakan rumus korelasi, karena data merupakan interval maka digunakan korelasi Pearson Product Moment melalui bantuan program SPSS 21, maka hasil hubungan antara variabel pelatihan terhadap variabel kinerja dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

Sumber : Data primer diolah, 2018 H1 : Adanya hubungan antara pelatihan dengan kinerjaH0 : Tidak adanya hubungan antara pelatihan dengan kinerjaBerdasarkan tabel signifikan senilai 0,000 adanya hubungan yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja.Berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS 21 (hubungan) antara variabel pelatihan dan variabel kinerja sebesar 0,531, menurut Sugiyono (2016:184)nilai tersebut termasuk dalam katehubungan yang positif sebesar 0,531 antara pelatihan dan kinerja. 3.3.2. Uji Koefisien DeterminasiSetelah melakukan pengujian koefisien korelasi, langkah selanjutnya adalah melakukan Uji Koefisien Determinasi yaitu mengkuadratkan hasil dari Uji Koefisien Korelasi. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Independent (pelatihan) menjelaskan variabel dependent (kinerja) yang dilihat metabel hasil Koefisien Determinasi : Tabel III.12 Hasil Koefisien Korelasi Sumber : Data primer diolah, 2018 : Adanya hubungan antara pelatihan dengan kinerja : Tidak adanya hubungan antara pelatihan dengan kinerja Berdasarkan tabel koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0,000 < 0,005, maka H1 dapat diterima, yang dinyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja.Berdasarkan tabel hasil perhitungan SPSS 21 bahwa nilai korelasi (hubungan) antara variabel pelatihan dan variabel kinerja sebesar 0,531, menurut Sugiyono (2016:184) berdasarkan tabel pedoman Interprestasi koefisien kolai tersebut termasuk dalam kategori sedang, sehingga bisa disimpulkan terdapat hubungan yang positif sebesar 0,531 antara pelatihan dan kinerja. Uji Koefisien Determinasi Setelah melakukan pengujian koefisien korelasi, langkah selanjutnya melakukan Uji Koefisien Determinasi yaitu mengkuadratkan hasil dari Uji Koefisien Korelasi. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Independent (pelatihan) menjelaskan variabel dependent (kinerja) yang dilihat melalui R Square dari perhitungan SPSS. Berikut tabel hasil Koefisien Determinasi : 51 dapat diketahui bahwa nilai < 0,005, maka H1 dapat diterima, yang dinyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja. bahwa nilai korelasi (hubungan) antara variabel pelatihan dan variabel kinerja sebesar 0,531, menurut berdasarkan tabel pedoman Interprestasi koefisien korelasi , sehingga bisa disimpulkan terdapat Setelah melakukan pengujian koefisien korelasi, langkah selanjutnya melakukan Uji Koefisien Determinasi yaitu mengkuadratkan hasil dari Uji Koefisien Korelasi. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel Independent (pelatihan) menjelaskan variabel dari perhitungan SPSS. Berikut

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

Sumber : Data primer diolah, 2018 H1 : Adanya pengaruh antara pelatihan dengan kinerjaH0 : Tidak adanya pengaruh antara pelatihan Berdasarkan tabel signifikan senilai 0,000 < 0,005, maka H1 dapat diterima, yang dinyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja.Berdasarkan tabel III.13(hubungan) yaitu sebesar 0,531determinasi (R SquareMetropolitan Medical Centre dapat disedangkan sisanya sebesar 71,8% (1seperti, kompensasi, motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dll. 3.3.3. Uji Persamaan RegresiRegresi sederhana digunakan untuk variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubahBerdasarkan hasil pengolah SPSS 21, maka diperoleh hasil regresi antara variabel pelatihan terhadap kinerja perawat RS Metropolitan Medical Centberikut : Tabel III.13 Koefisien Determinasi Sumber : Data primer diolah, 2018 : Adanya pengaruh antara pelatihan dengan kinerja : Tidak adanya pengaruh antara pelatihan dengan kinerja Berdasarkan tabel koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0,000 < 0,005, maka H1 dapat diterima, yang dinyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja.Berdasarkan tabel III.13 diatas menjelaskan besarnya nilai korelas(hubungan) yaitu sebesar 0,531. Dari output tersebut diperoleh koefisien R Square) sebesar 0,282 artinya 28,2% variabel kinerja perawat RS Metropolitan Medical Centre dapat dipengaruhi oleh variabel pelatihan, kan sisanya sebesar 71,8% (1-0,282 = 0,718) dijelaskan oleh variabel lain seperti, kompensasi, motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dll.Uji Persamaan Regresi Regresi sederhana digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubahBerdasarkan hasil pengolah SPSS 21, maka diperoleh hasil regresi antara variabel pelatihan terhadap kinerja perawat RS Metropolitan Medical Cent 52 dapat diketahui bahwa nilai signifikan senilai 0,000 < 0,005, maka H1 dapat diterima, yang dinyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara variabel pelatihan dan variabel kinerja. diatas menjelaskan besarnya nilai korelasi . Dari output tersebut diperoleh koefisien % variabel kinerja perawat RS pengaruhi oleh variabel pelatihan, ) dijelaskan oleh variabel lain seperti, kompensasi, motivasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan, dll. memprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-ubah). Berdasarkan hasil pengolah SPSS 21, maka diperoleh hasil regresi antara variabel pelatihan terhadap kinerja perawat RS Metropolitan Medical Centre, sebagai

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id · 4) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan mengupayakan peningkatan mutu Unit Diklat. 5) Kepala Unit Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan

Sumber : Data primer diolah, 2018 Berdasarkan tabel diatas diketahui nsedangkan nilai pelatihan (b/regresinya dapat ditulis :Y = a + bX Y = 21,512+0,569X Persamaan tersebut dapat diterjemahkan, apabila konstanta sebesar mengandung arti nilai konsisten variabel kinerja adalah sebesar regresi X sebesar 0,569maka nilai kinerja bertambah sebesar positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif atau searah. Tabel III.14 Hasil Regresi Pelatihan terhadap KinerjaSumber : Data primer diolah, 2018 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Constant (a) sebesar 21,512sedangkan nilai pelatihan (b/koefisien regresi) sebesar 0,569, sehingga regresinya dapat ditulis : Persamaan tersebut dapat diterjemahkan, apabila konstanta sebesar mengandung arti nilai konsisten variabel kinerja adalah sebesar 21,512569 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai pelatihan, maka nilai kinerja bertambah sebesar 0,569. Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif atau searah. 53 Hasil Regresi Pelatihan terhadap Kinerja ilai Constant (a) sebesar 21,512, , sehingga persamaan Persamaan tersebut dapat diterjemahkan, apabila konstanta sebesar 21,512 21,512. Koefisien bahwa setiap penambahan 1% nilai pelatihan, Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y