BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini...

26
23 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pada tanggal 16 Oktober tahun 1967, pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian bertahan dan mampu berkembang hingga pada tahun 1939 telah tercatat memiliki 4 (empat) cabang di daerah Jakarta, Surabaya, Medan dan Makasar. Tahun 1940 Jerman melakukan penyerbuan terhadap Netherland yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap bank, sehingga banyak nasabah yang melakukan penarikan uangnya secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun kemudian keadaan keuangan Postpaarbank dan membentuk bank baru yaitu Tyokin Kyoku yang didirikan oleh pemerintah Jepang dengan tujuan untuk menghimpun dana masyarakat dalam bentuk tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak berjalan lancar karena penghimpunan dana dibuat dengan sistem paksaan. Tyokin Kyoku hanya memiliki satu cabang saja yaitu di daerah Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, telah menghadirkan pemikiran baru bagi bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintahan jepang menjadi pemerintahan Indonesia dan terjadilah perubahan nama menjadi Kantor Tabungan Pos.

Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini...

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

23

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Pada tanggal 16 Oktober tahun 1967, pemerintah Hindia Belanda melalui

Koninklijk Besluit No. 27 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian bertahan dan

mampu berkembang hingga pada tahun 1939 telah tercatat memiliki 4 (empat)

cabang di daerah Jakarta, Surabaya, Medan dan Makasar. Tahun 1940 Jerman

melakukan penyerbuan terhadap Netherland yang mengakibatkan hilangnya

kepercayaan masyarakat terhadap bank, sehingga banyak nasabah yang melakukan

penarikan uangnya secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun

kemudian keadaan keuangan Postpaarbank dan membentuk bank baru yaitu Tyokin

Kyoku yang didirikan oleh pemerintah Jepang dengan tujuan untuk menghimpun

dana masyarakat dalam bentuk tabungan. Usaha pemerintah Jepang ini tidak berjalan

lancar karena penghimpunan dana dibuat dengan sistem paksaan. Tyokin Kyoku

hanya memiliki satu cabang saja yaitu di daerah Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, telah menghadirkan pemikiran baru

bagi bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari

pemerintahan jepang menjadi pemerintahan Indonesia dan terjadilah perubahan nama

menjadi Kantor Tabungan Pos.

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

24

Bapak Darmosoetanto ditetapkan menjadi Direktur pertama oleh pemerintah RI.

Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang Jepang

dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Hanya bertahan selama lebih kurang 1

tahun 4 bulan, karena terjadinya Agresi Militer Belanda yang ke-2 (Desember 1946).

Yang menyebabkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari Kantor

Tabungan Pos dirubah namanya menjadi Bank Tabungan RI. Sejak kelahirannya dan

perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan

Kementian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi substansif bagi sejarah

BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950

yang mengubah nama “Postpaarbank In Indonesia” berdasarkan staatsblat No. 295

Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk kementrian dari

Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan bank

Sentral. Walaupun dengan UU darurat tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos,

tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank

Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Pos menurut Undang-undang darurat

tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun 1953 tanggal 18 Desember 1953.

Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara

didasarkan pada PERPU No. 4 Tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian

dikuatkan dengan UU No.2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

25

Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara ditetapkan

dengan Undang-undang No. 20 Tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang

sebelumnya (sejak tahun 1964) Bank Tabungan Negara menjadi BNI unit V.

Jika tugas utama saat pendirian postpaarbank (1897) sampai dengan Bank

Tabungan Negara (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana

masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara

ditambah tugasnya yaitu memberikan layanan KPR dan untuk pertama kalinya

penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1967, karena itulah tanggal 10

Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan

dikeluarkannya PP No. 7 Tahun 1992 yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7

tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak saat

itu nama BTN menjadi PT Bank Tabungan Negara (Persero). Berdasarkan kajian

konsultan independent, Price Waterhouse Coopers, pemerintah melalui Menteri

BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002

memutuskan BTN sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan

tanpa subsidi.

Tahun 2003 Bank Tabungan Negara secara keseluruhan melakukan

restruksturisasi perusahaan yang tertuang dalam persetujuan RJP tahun 2003-2007

(berdasakan surat Menteri BUMN No. S-984/M-MBU2003) pada tanggal 31 Maret

2003 dan ketetapan Direkksi BTN No. 306/DIR/IR-BTN/XII 2004 perihal revisi RJP

tahun 2003-2007. Bank Tabungan Negara menjadi bank pertama di Indonesia yang

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

26

melakukan sekuritisasi asset (KIK EBA) di Bursa Efek Indonesia di tahun 2009.

Pada tahun yang sama juga melepaskan 2.360.057.000 lembar saham, seara dengan

27,08% dari total saham BTN, dan tercatat sebagai emisi IPO terbesar di ahun 2009

dengan nilai dana sebasar Rp. 1,88 Triliun.

BTN memiliki Visi dan Misi perusahaan sebagai pedoman dalam mengelola

usahanya. Ini wajib diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh setiap pegawai sebagai

pedoman dalam mengelola usahanya yaitu:

1. Visi

Menjadi bank yang terdepan dalam pembiayaan perumahan.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri

terkait pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan

produk, jasa, dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,

profesional dan memiliki integritas tinggi.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-

hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shereholder

Value.

e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

27

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP

Bojong Gede Bogor.

Sumber: PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Bojong Gede Bogor

Gambar III.1

Struktur Organisasi BTN KCP Bojong Gede Bogor

Keterangan:

Sub Branch Head : Mohammad Sodikin

Loan Service Staff : Wira Hadi Siswanto

Customer Service : Siti Rahmi

Teller Service : Erlina Triastuti

Security : Muhammad Ali

: Muhammad Lutfi Azis

Driver : Satyo Nur Yadi

Office Boy : Hafidzul Wahdi

Sub Branch

Head

Loan

Servicce Staff

Customer

Service

Teller Service

Supporting Staff:

Security

Driver

Office Boy

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

28

Sumber: dokumen BTN KCP Bojong Gede

Adapun pembagian tugas pada masing-masing bagian pada PT. Bank Tabungan

Negara, adalah sebagai berikut:

1. Sub Branch Head, mempunyai tugas:

a. Memimpin segala kegiatan cabang.

b. Mengkoordinir pembuatan rencana kerja.

c. Mengendalikan dan mengawasi proses kerja kantor cabang pembantu.

d. Menentukan kebijakan umum BTN KCP Bojong Gede agar sesuai dengan

tujuan dan prinsip-prinsip dunia perbankan.

2. Loan Service Staff, mempunyai tugas:

Bagian Loan Service Staff merupakan tempat untuk menjelaskan kepada nasabah

mengenai prosedur pembiayaan serta terjadinya akad pembiayaan, tugas Loan

Service Staff antara lain:

a. Menangani dan memproses pegajuan pembiayaan.

b. Melakukan analisa terhadap pembiayaan.

c. Melakukan wawancara terhadap nasabah.

d. Melakukan persiapan akad.

e. Membuat daftar DUP (daftar usulan pemohon).

f. Melakukan pengawasan terhadap pembiayaan yang telah diberikan.

g. Membuat paket analisa pembiayaan (PAP) perorangan maupun korporasi.

h. Bertindak sebagai komite penyaluran pembiayaan (KPP) dalam upaya

pengambilan keputusan pembiyaan.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

29

i. Menyusun strategi atau planning dan melakukan marketing atau sosialisasi

kepada nasabah baik dalam rangka penghimpunan/ pengalokasian

pemberian pembiayaan terhadap nasabah.

j. Menggantikan sementara tugas Sub Branch Head saat Sub Brach Head

sedang dinas diluar kantor.

3. Customer Service, mempunyai tugas:

Customer Service merupakan bagian yang sangat penting dan urgen baik bagi

bank maupun nasabah, aktifitas customer service antara lain:

a. Sebagai tempat informasi bagi nasabah mengenai produk dana dan produk

pembiayaan yang dimiliki sebuah bank.

b. Membuka rekening, melaksanakan pembukuan, penutupan rekening

tabungan, deposito, dan giro.

c. Distribusi speciment tanda tangan nasabah.

d. Inventaris database nasabah.

e. Pemesanan dan pengambilan cek/bilyet giro.

f. Pemindahan saldo (Carry fo rWard).

g. Mencetak laporan harian pembentukan master CIF.

h. Melakukan profing terhadap tabungan, giro, dan deposito.

i. Sebagai tempat penjelasan/pengaduan bagi nasabah yang memiliki keluhan

dalam bertransaksi.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

30

4. Teller Service

Teller merupakan tempat keluar masuknya uang secara fisik yang memiliki

aktifitas sebagai berikut:

a. Melayani penyetoran dan penarikan uang.

b. Melayani penyetoran warkat kliring, inkaso dan transfer.

c. Melakukan pendebetan rekening berupa “in-house ceck”.

d. Membuat cash register dan mencatat daftar mutasi kas.

e. Mencatat setiap perincian uang (break down) dan transaksi penerimaan uang

tunai.

f. Melakukan validasi dan print out jurnal transaksi teller.

g. Menghitung selisih kas dan menghitung jumlah mutasi kas.

h. Melakukan konslidasi semua daftar mutasi kas.

i. Memastikan keamanan dan kecocokan uang kas yang ada dalam ruang teller

untuk kelancaran pelayanan nasabah.

5. Security

a. Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban di lingkungan atau kawasan

bank khususnya pengamanan fisik (Physical Security).

b. Memberikan pelayanan pertama ketika nasabah pertama kali memasuki

bank dengan menanyakan keperluan dari nasabah dan mencoba membantu

mengarahkan tujuan transaksi dari nasabah.

c. Mengawal penyetoran dan pengambilan uang dari kantor cabang pembantu

ke kantor cabang utama atau sebaliknya.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

31

6. Driver

a. Menunjang kelancaran transportasi yang diperlukan kantor.

b. Bersama petugas kantor dan security membawa uang setoran dari kantor

cabang pembantu ke kantor cabang utama atau sebaliknya.

7. Office Boy

a. Menjaga kebersihan kantor secara keseluruhan.

b. Menyimpan arsip dan dokumen nasabah.

c. Melakukan kegiatan pengiriman data ke kantor cabang utama atau cabang

lainnya.

3.1.3. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. KCP Bojong Gede

adalah secara umum, dapat dijelaskan pada penjelasan dibawah umum sedangkan

penjelasan mengenai produk dan atau jasa layanan secara lebih rinci dapat dilihat

menu produk.

1. KPR dan Perbankan Konsumer

a. Produk kredit konsumer terbagi menjadi empat yaitu KPR Bersubsidi, KPR

Non Subsidi, Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer.

b. Produk simpanan juga terbagi tiga yaitu giro, tabungan dan deposito.

Adapun jenis layanan dan penjelasannya akan dijabarkan dibawah ini:

1) Mortgage : menyediakan layanan pembiayaan berbasi rumah hunian.

2) Cunsomer Loan :

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

32

a) Memberikan layanan pembiayaan berbasis rumah hunian.

b) Pengembangan bisnis consumer loan dari value chain perumahan.

3) Consumer Funding :

a) Memberikan layanan produk dana dan jasa yang berorientasi pada

nasabah individual

b) Pengembangan bisnis wealth management

2. Perumahan dan Perbankan Komersial

3. Produk kredit komersial terbagi menjadi tiga yaitu Kredit Konstruksi, Kredit

Mikro & Usaha Kecil Menengah serta Kredit Korporasi lainnya.

a. Produk simpanan didominasi oleh dua hal yaitu giro dan deposito

Adapun jenis layanan dan penjelasannya akan dijabarkan dibawah ini:

1) Commercial Loan : Mengelola bisnis commercial loan termasuk kredit

konstruksi.

2) SME : Memberikan layanan pembiayaan bagi segmen mikro dan kecil.

3) Commercial Institusional Funding: Memberikan layanan jasa dan

produk dana yang berorientasi kepada nasabah korporasi dan

institusional.

4. Perbankan Syariah

a. Produk pembiayaan terbagi menjadi dua yaitu Pembiayaan Konsumer

Syariah dan Pembiayaan Komersil Syariah.

b. Produk pendanaan terbagi menjadi tiga yaitu giro syariah, tabungan syariah,

dan deposito syariah.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

33

Adapun jenis layanan dan penjelasannya akan dijabarkan dibawah ini:

1) Badan Usaha : Menyediakan layanan produk dan jasa syariah yang

menciptakan sinergi bisnis bank BTN.

5. Treasury & Asset Management

a. Menyediakan layanan jasa dan produk treasury.

b. Mengelola bisnis DPLK.

3.2. Data Penelitian

3.2.1. Tingkat Inflasi

Berikut ini data tentang tingkat inflasi dari tahun 2013-2015

Tabel III.1

Data Tingkat Inflasi Tahun 2013-2015

TINGKAT INFLASI

NO Bulan 2013 2014 2015

1 Januari 4.57 % 8.22 % 6.96 %

2 Februari 5.31 % 7.75 % 6.29 %

3 Maret 5.90 % 7.32 % 6.38 %

4 April 5.57 % 7.25 % 6.79 %

5 Mei 5.47 % 7.32 % 7.15 %

6 Juni 5.90 % 6.70 % 7.26 %

7 Juli 8.61 % 4.53 % 7.26 %

8 Agustus 8.79 % 3.99 % 7.18 %

9 September 8.40 % 4.53 % 6.83 %

10 Oktober 8.32 % 4.83 % 6.25 %

11 November 8.37 % 6.23 % 4.89 %

12 Desember 8.38 % 8.36 % 3.35 %

Rata-rata 6.96 % 6.41 % 6.38 %

Sumber: www.bi.go.id

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

34

Berdasarkan tabel III.1, tingkat inflasi pada umumnya mengalami penurunan

yaitu pada tahun 2013 dengan prosentase rata-rata sebesar 6,96 %, pada tahun 2014

dengan prosentase rata-rata sebesar 6,41 % yang mengalami penurunan tingkat

inflasi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,55 %, pada tahun 2015 dengan

prosentase rata-rata sebesar 6,38 % yang mengalami penurunan tingkat inflasi dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,03 % dan berarti mengalami penurunan di setiap

tahunnya

3.2.2. Suku Bunga BI

Tabel III.2

Data Suku Bunga BI Tahun 2013-2015

SUKU BUNGA BI

NO Bulan 2013 2014 2015

1 Januari 5.75 % 7.50 % 7.75 %

2 Februari 5.75 % 7.50 % 7.50 %

3 Maret 5.75 % 7.50 % 7.50 %

4 April 5.75 % 7.50 % 7.50 %

5 Mei 5.75 % 7.50 % 7.50 %

6 Juni 6.00 % 7.50 % 7.50 %

7 Juli 6.50 % 7.50 % 7.50 %

8 Agustus 6.75 % 7.50 % 7.50 %

9 September 7.25 % 7.50 % 7.50 %

10 Oktober 7.25 % 7.50 % 7.50 %

11 November 7.50 % 7.60 % 7.50 %

12 Desember 7.50 % 7.75 % 7.50 %

Rata-rata 6.45 % 7.53 % 7.25 %

Sumber: www.bi.go.id

Berdasarkan tabel III.2, suku bunga BI mengalami peningkatan dan penurunan.

Suku bunga tahun 2013 dengan prosentase rata-rata suku bunga BI sebesar 6,45 %,

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

35

pada tahun 2014 prosentase rata-rata suku bunga BI sebesar 7,53 % mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,08 %, pada tahun 2015 prosentase rata-

rata suku bunga BI sebesar 7,25 % yang mengalami penurunan sebesar 0,28 %.

3.2.3. Jumlah Deposito

Tabel III.3

Data Jumlah Deposito Tahun 2013-2015

Jumlah Deposito

NO Bulan 2013 2014 2015

1 Januari Rp 266.500.000 Rp 777.000.000 Rp 244.800.000

2 Februari Rp 285.000.000 Rp 800.000.000 Rp 384.061.000

3 Maret Rp 348.000.000 Rp 600.000.000 Rp 673.000.000

4 April Rp 300.000.000 Rp 695.000.000 Rp 565.000.000

5 Mei Rp 316.000.000 Rp 790.000.000 Rp 685.500.000

6 Juni Rp 550.800.000 Rp 920.000.000 Rp 751.500.000

7 Juli Rp 92.000.000 Rp 877.000.000 Rp 945.000.000

8 Agustus Rp 287.500.000 Rp 850.000.000 Rp 543.220.000

9 September Rp 482.400.000 Rp 684.000.000 Rp 820.400.000

10 Oktober Rp 560.000.000 Rp 994.000.000 Rp 842.400.000

11 November Rp 943.800.000 Rp 696.500.000 Rp 994.000.000

12 Desember Rp 617.500.000 Rp 619.000.000 Rp 897.000.000

Total Rp 5.049.500.000 Rp 9.302.500.000 Rp 8.345.881.000

Sumber: BTN Bojong Gede Bogor

Berdasarkan tabel III.3, jumlah deposito mengalami peningkatan dan

penurunan. Jumlah deposito pada tahun 2013 dengan total jumlah deposito sebesar

Rp 5.049.500.000, pada tahun 2014 dengan total jumlah deposito sebesar Rp

9.302.500.000 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

36

4.253.000, pada tahun 2015 dengan total jumlah deposito Rp 8.345.881.000

mengalami penurunan sebesar Rp 956.619.000

3.2.4. Tabel Penolong

Untuk mempermudah dalam proses perhitungan maka penulis menggunakan

data yang disederhanakan menggunakan rumus Ln pada Ms. Excel.

Tabel III.4

Tabel Penolong

Tahun Bulan x1 x2 y x12 x22 y2 x1.y x2.y

2013

Januari 4.57 5.75 19.40 20.8849 33.0625 376.36 88.658 111.55

Februari 5.31 5.75 19.47 28.1961 33.0625 379.0809 103.3857 111.9525

Maret 5.90 5.75 19.67 34.81 33.0625 386.9089 116.053 113.1025

April 5.57 5.75 19.52 31.0249 33.0625 381.0304 108.7264 112.24

Mei 5.47 5.75 19.57 29.9209 33.0625 382.9849 107.0479 112.5275

Juni 5.90 6.00 20.13 34.81 36 405.2169 118.767 120.78

Juli 8.61 6.50 18.34 74.1321 42.25 336.3556 157.9074 119.21

Agustus 8.79 6.75 19.48 77.2641 45.5625 379.4704 171.2292 131.49

September 8.40 7.25 19.99 70.56 52.5625 399.6001 167.916 144.9275

Oktober 8.32 7.25 20.14 69.2224 52.5625 405.6196 167.5648 146.015

November 8.37 7.50 20.67 70.0569 56.25 427.2489 173.0079 155.025

Desember 8.38 7.50 20.24 70.2244 56.25 409.6576 169.6112 151.8

2014

Januari 8.22 7.50 20.47 67.5684 56.25 419.0209 168.2634 153.525

Februari 7.75 7.50 20.50 60.0625 56.25 420.25 158.875 153.75

Maret 7.32 7.50 20.21 53.5824 56.25 408.4441 147.9372 151.575

April 7.25 7.50 20.36 52.5625 56.25 414.5296 147.61 152.7

Mei 7.32 7.50 20.49 53.5824 56.25 419.8401 149.9868 153.675

Juni 6.70 7.50 20.64 44.89 56.25 426.0096 138.288 154.8

Juli 4.53 7.50 20.59 20.5209 56.25 423.9481 93.2727 154.425

Agustus 3.99 7.50 20.56 15.9201 56.25 422.7136 82.0344 154.2

September 4.53 7.50 20.34 20.5209 56.25 413.7156 92.1402 152.55

Oktober 4.83 7.50 20.72 23.3289 56.25 429.3184 100.0776 155.4

November 6.23 7.60 20.36 38.8129 57.76 414.5296 126.8428 154.736

Desember 8.36 7.75 20.24 69.8896 60.0625 409.6576 169.2064 156.86

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

37

2015

Januari 6.96 7.75 19.32 48.4416 60.0625 373.2624 134.4672 149.73

Februari 6.29 7.50 19.77 39.5641 56.25 390.8529 124.3533 148.275

Maret 6.38 7.50 20.33 40.7044 56.25 413.3089 129.7054 152.475

April 6.79 7.50 20.15 46.1041 56.25 406.0225 136.8185 151.125

Mei 7.15 7.50 20.35 51.1225 56.25 414.1225 145.5025 152.625

Juni 7.26 7.50 20.44 52.7076 56.25 417.7936 148.3944 153.3

Juli 7.26 7.50 20.67 52.7076 56.25 427.2489 150.0642 155.025

Agustus 7.18 7.50 20.11 51.5524 56.25 404.4121 144.3898 150.825

September 6.83 7.50 20.53 46.6489 56.25 421.4809 140.2199 153.975

Oktober 6.25 7.50 20.55 39.0625 56.25 422.3025 128.4375 154.125

November 4.89 7.50 20.72 23.9121 56.25 429.3184 101.3208 155.4

Desember 3.35 7.50 20.61 11.2225 56.25 424.7721 69.0435 154.575

Jumlah 237.21 258.1 725.65 1636.099 1865.885 14636.41 4777.126 5210.271

Sumber: Data Olahan Penulis

Keterangan:

X1 : Tingkat Inflasi

X2 : Suku Bunga BI

Y : Jumlah Deposito

3.3. Analisis Tingkat Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito

Analisis dalam penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh tingkat

inflasi dan suku bunga BI terhadap Jumlah deposito. Analisis yang dilakukan

menggunakan perhitungan statistik dan juga dengan program SPSS 22.

3.3.1. Tingkat Inflasi terhadap Jumlah Deposito

1. Analisis Koefisien Korelasi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan tingkat

inflasi (variabel independen) terhadap jumlah deposito (variabel dependen).

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

38

Hasil uji koefisien korelasi tingkat inflasi terhadap jumlah deposito dapat dilihat

melalui output SPSS versi 22 di bawah ini:

Tabel III.5

Koefisien Korelasi Tingkat Inflasi terhadap Jumlah Deposito

Correlations

tingkat inflasi jumlah deposito

tingkat inflasi Pearson Correlation 1 -,164

Sig. (2-tailed) ,340

N 36 36

jumlah deposito Pearson Correlation -,164 1

Sig. (2-tailed) ,340

N 36 36

Sumber: Output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.5, diperoleh nilai

korelasi -0,164. Angka koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang negatif,

yaitu jika tingkat inflasi meningkat maka jumlah deposito menurun begitu juga

sebaliknya jika tingkat inflasi menurun maka jumlah deposito akan meningkat.

2. Analisis Koefisien Determinasi

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen

dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi

yang dikuadratkan (r2) yang nilainya berada diantara nol dan satu.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

39

Tabel III.6

Koefisien Determinasi Tingkat Inflasi dan Jumlah Deposito

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 ,164a ,027 -,002 ,522 ,027 ,936 1 34 ,340

a. Predictors: (Constant), tingkat inflasi

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.6, diperoleh nilai

koefisien determinasi (r square) sebesar 0,027 atau dapat mengkuadratkan nilai

koefisien korelasi yaitu 0,1642. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,027 atau

0,027% . Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 0,027% kenaikan jumlah deposito

dipengaruhi oleh tingkat inflasi sedangkan 99,973% dipengaruhi variabel lain.

3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Model regresi hubungan antara tingkat inflasi terhadap jumlah deposito dapat

dilihat dari hasil output SPSS di bawah ini:

Tabel III.7

Regresi Linear Sederhana Tingkat Inflasi terhadap Jumlah Deposito

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 20,546 ,412 49,871 ,000

tingkat inflasi -,001 ,001 -,164 -,967 ,340

a. Dependent Variable: jumlah deposito

Sumber: output SPSS versi 22

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

40

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.7, pengaruh tingkat

inflasi terhadap jumlah deposito dapat dirumuskan dengan model regresi berikut:

Jumlah Deposito = 20,546 -0,001 (Tingkat Inflasi)

Dari model regresi di atas diperoleh nilai konstant sebesar 20,546 artinya tanpa

adanya tingkat inflasi, maka jumlah deposito akan tetap 20,546. Nilai koefisien

tingkat inflasi sebesar -0,001 menunjukkan setiap penambahan tingkat inflasi maka

akan menurunkan jumlah deposito sebesar 0,001. Begipu pula sebaliknya setiap

penurunan satu satuan tingkat inflasi akan menaikkan jumlah deposito sebesar 0,001.

3.3.2. Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito.

1. Analisis Koefisien Korelasi

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan suku

bunga BI (variabel independen) terhadap jumlah deposito (variabel dependen).

Hasil uji korelasi suku bunga BI terhadap Jumlah Deposito dapat dilihat

melalui hasil output SPSS versi 22 di bawah ini:

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

41

Tabel III.8

Koefisien Korelasi Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito

Correlations

suku bunga BI jumlah deposito

suku bunga BI Pearson Correlation 1 ,640**

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

jumlah deposito Pearson Correlation ,640** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 36 36

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.9, diperoleh nilai

korelasi 0,640. Menurut ukuran Sugiyono (2012: 231) jika nilai korelasi ada diatara

0,60 – 0,799 maka korelasi atau hubungannya kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa

korelasi atau hubungan antara suku bunga BI dan jumlah deposito dalam kategori

kuat.

2 Analisis Koefisien Determinasi

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel dependen

dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasi atau koefisien korelasi

yang dikuadratkan (r2) yang nilainya berada diantara nol dan satu.

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

42

Tabel III.9

Koefisien Determinasi Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 ,640a ,410 ,393 ,407 ,410 23,620 1 34 ,000

a. Predictors: (Constant), suku bunga BI

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.10, diperoleh nilai

koefisien determinasi (r square) sebesar 0,410 atau dapat dihitung dengan

mengkuadratkan nilai koefisien korelasi yakni 0,6402. Nilai koefisien determinasi

sebesar 0,410 atau 0,410%. Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 0,410% jumlah

deposito dipengaruhi oleh suku bunga BI sedangkan 99,59% dipengaruhi variabel

lain.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Model regresi hubungan antar suku bunga BI terhadap jumlah deposito dapat

dilihat dari hasil output SPSS versi 22 di bawah ini:

Page 21: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

43

Tabel III.10

Regresi Linear Sederhana Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,550 ,745 22,214 ,000

suku bunga BI ,005 ,001 ,640 4,860 ,000

a. Dependent Variable: jumlah deposito

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.11, pengaruh suku bunga

BI terhadap jumlah deposito dapat dirumuskan dengan model regresi berikut:

Jumlah Deposito = 16,550 + 0,005 Suku Bunga BI

Dari model regresi di atas diperoleh nilai konstanta sebesar 16,550 artinya

tanpa adanya suku bunga BI, maka jumlah deposito akan tetap 16,550. Nilai

koefisien suku bunga BI sebesar 0,005 menunjukkan setiap peningkatan suku bunga

BI akan meningkatkan jumlah deposito sebesar 0,005. Begitu pula sebaliknya setiap

penurunan satu satuan suku bunga BI akan menurunkan jumlah deposito sebesar

0,005.

3.3.3. Tingkat Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap Jumlah Deposito.

1. Analisis Koefisien Korelasi Berganda

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan antar variabel

independen yakni tingkat inflasi (X1) dan suku bunga BI (X2) secara bersama-

Page 22: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

44

sama terhadap variabel dependen yakni jumlah deposito (Y). Berikut hasil uji

korelasi berganda dengan SPSS versi 22.

Tabel III.11

Analisis Koefisien Korelasi Tigkat Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap

Jumlah Deposito

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 ,715a ,512 ,482 ,376 ,512 17,281 2 33 ,000

a. Predictors: (Constant), suku bunga BI, tingkat inflasi

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.13, diperoleh nilai

korelasi sebesar 0.715, menurut ukuran sugiyono (2012: 231). Jika nilai korelasi ada

diantara 0,60 – 0,799 maka korelasi atau hubungannya kuat. Jadi dapat disimpulkan

bahwa korelasi atau hubungan antara tingkat inflasi dan suku bunga BI terhadap

jumlah deposito dalam kategori kuat.

2. Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Kekuatan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variasi

variabel dependen dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinasi

atau koefisien korelasi yang dikuadratkan (r2) yang nilainya berada diantara nol

dan satu. Besarnya nilai koefisien determinasi merupakan kuadrat dari

koefisien korelasi. Berikut adalah hasil dari data yang diolah penulis

menggunakan SPSS versi 22.

Page 23: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

45

Tabel III.12

Analisis Koefisien Determinasi Tingkat Inflasi dan Suku Bunga BI

terhadap Jumlah Deposito

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Chang

e df1 df2

Sig. F

Change

1 ,715a ,512 ,482 ,376 ,512 17,281 2 33 ,000

a. Predictors: (Constant), suku bunga BI, tingkat inflasi

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.14, diperoleh nilai

koefisien determinasi (r square) sebesar 0,512 atau dapat dihitung dengan

mengkuadratkan nilai koefisien korelasi yakni 0,7152. Nilai koefisien determinasi

sebesar 0,512 atau 0,512%. Nilai tersebut berarti bahwa sebesar 0,512% jumlah

deposito dipengaruhi oleh tingkat inflasi dan suku bunga BI sedangkan 99,488%

dipengaruhi variabel lain.

3. Analisis Persamaan Regresi Berganda

Penelitian ini dilakukan untuk menentukkan model regresi pengaruh tigkat

inflasi dan suku bunga BI terhadap jumlah deposito. di bawah ini hasil uji

persamaan regresi berganda yang dilakukan penulis menggunakan SPSS versi

22.

Page 24: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

46

Tabel III.13

Analisis Regresi Berganda Tingkat Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap

Jumlah Deposito

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 16,907 ,701 24,104 ,000

tingkat inflasi -,001 ,000 -,328 -2,620 ,013

suku bunga BI ,006 ,001 ,715 5,723 ,000

a. Dependent Variable: jumlah deposito

Sumber: output SPSS versi 22

Berdasarkan hasil olahan SPSS versi 22 pada tabel III.15, pengaruh tingkat

inflasi dan suku bunga BI terhadap jumlah deposito dapat dirumuskan dengan model

regresi berikut:

Y’ = 16,907 -0,001 X1 + 0,006 X2

Keterangan:

Y : Jumlah Deposito

X1 : Tingkat Inflasi

X2 : Suku Bunga BI

Dari persamaan regresi tersebut, terlihat bagaimana pengaruh tingkat inflasi

dan suku bunga BI terhadap jumlah deposito. Hasil di atas memberikan pemahaman

bahwa jika tidak ada kenaikan tingkat inflasi dan suku bunga BI maka besarnya

jumlah deposito dapat diprediksi sebesar 16,907 berdasarkan nilai konstanta (a).

Selanjutnya nilai koefisien regresi tingkat inflasi (b1) = -0,001 menunjukkan setiap

penambahan tingkat inflasi maka akan menurunkan jumlah deposito sebesar 0,001.

Page 25: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

47

Begitu pula sebaliknya jika setiap penurunan satu satuan tingkat inflasi akan

menaikkan jumlah deposito sebesar 0,001. Demikian juga dengan nilai koefisien

regresi suku bunga BI (b2) = 0,006 menunjukkan setiap peningkatan suku bunga BI

akan meningkatkan jumlah deposito sebesar 0,006. Begitu pula sebaliknya jika

setiap penurunan satu satuan suku bunga BI akan menurunkan jumlah deposito

sebesar 0,006.

4. Uji Serempak/ Simultan (Uji F)

Uji serempak atau uji simultan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruh tingkat inflasi dan suku bunga terhadap jumlah deposito. berikut hasil

uji simultan oleh penulis menggunakan SPSS versi 22:

Tabel III.14

Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4,878 2 2,439 17,281 ,000b

Residual 4,658 33 ,141

Total 9,536 35

a. Dependent Variable: jumlah deposito

b. Predictors: (Constant), suku bunga BI, tingkat inflasi

Sumber: output SPSS 22

Dari hasil uji simultan (uji f) diatas dapat dilihat pengaruhnya melalui langkah-

langkah sebagai berikut

1. Merumuskan hipotesis

Ho : Tingkat inflasi dan suku bunga BI secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap jumlah deposito.

Page 26: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum PT Bank ......perubahan nama Bank Tabungan RI, lembaga ini bernaung di bawah kepemimpinan Kementian Perhubungan. Banyak kejadian bernilai sejarah

48

Ha : Tingkat inflasi dan suku bunga BI secara bersama-sama berpengaruh

terhadap jumlah deposito.

2. Menentukan f hitung dan nilai signifikansi

Dari output diperoleh f hitung sebesar 17,281 dan nilai signifikasnsi 0,000.

Tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05 maka Ho ditolak.

3. Menentukan f tabel

F tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada tingkat signifikansi 0,005 dengan df

1 (jumlah variabel-1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 36-2-1= 33, hasil diperoleh

untuk f tabel sebesar 3,285.

4. Kriteria pengujian

17,281 ≥ 3,285 atau f hitung ≥ f tabel maka Ho ditolak.

5. Membuat kesimpulan

Nilai f hitung ≥ f tabel (17,281 ≥ 3,285) dan signifikansi ≤ 0,05 (0,000 ≤ 0,05)

maka Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi dan suku bunga

BI berpengaruh terhadap jumlah deposito.