BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT. Duta...

54
32 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki akses jaringan komputer yang saling terhubung antara 2 (dua) gedung, yaitu Gedung TRANS TV dan Gedung Menara Bank Mega. Di beberapa lantainya terdapat divisi-divisi yang membentuk kesatuan dalam program kerja PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) dan divisi-divisi tersebut saling terkoneksi dengan jaringan komputer perusahaan. Jaringan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) terkoneksi dengan 2 (dua) Internet Service Provider, yaitu HSPNET dan DETIK dimana kedua ISP tersebut dihubungkan ke 1 (satu) perangkat router yang kemudian transmisi datanya akan diteruskan melalui switch dan diteruskan hingga menuju komputer client yang terdapat di perusahaan agar dapat digunakan untuk mengakses internet demi kepentingan kinerja dalam perusahaan. Jaringan Komputer di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, adapun beberapa fungsi dari jaringan di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) yaitu: 1. Sebagai media akses internet. 2. Sebagai media transmisi komunikasi dan informasi antar divisi. 3. Sebagai media sarana edukasi dan hiburan yang mendidik serta menghibur 4. Meningkatkan efisiensi terhadap pekerjaan. 5. Mempermudah pengawasan terhadap pemakaian komputer para pegawai.

Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT. Duta...

32

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki akses jaringan

komputer yang saling terhubung antara 2 (dua) gedung, yaitu Gedung TRANS TV dan

Gedung Menara Bank Mega. Di beberapa lantainya terdapat divisi-divisi yang

membentuk kesatuan dalam program kerja PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh

(TRANS7) dan divisi-divisi tersebut saling terkoneksi dengan jaringan komputer

perusahaan. Jaringan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

terkoneksi dengan 2 (dua) Internet Service Provider, yaitu HSPNET dan DETIK

dimana kedua ISP tersebut dihubungkan ke 1 (satu) perangkat router yang kemudian

transmisi datanya akan diteruskan melalui switch dan diteruskan hingga menuju

komputer client yang terdapat di perusahaan agar dapat digunakan untuk mengakses

internet demi kepentingan kinerja dalam perusahaan.

Jaringan Komputer di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) sangat

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, adapun beberapa fungsi dari jaringan di

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) yaitu:

1. Sebagai media akses internet.

2. Sebagai media transmisi komunikasi dan informasi antar divisi.

3. Sebagai media sarana edukasi dan hiburan yang mendidik serta menghibur

4. Meningkatkan efisiensi terhadap pekerjaan.

5. Mempermudah pengawasan terhadap pemakaian komputer para pegawai.

33

3.1.1. Sejarah Perusahaan

TRANS7 yang semula bernama TV7 dimulai pada tanggal 22 Maret

2000 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 8687 Tahun 2001

tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada

tanggal 4 Agustus 2006 Kelompok Kompas Gramedia membangun hubungan

kerjasama strategis dengan CT Corp dan sejak itu TV7 berubah menjadi TRANS7.

Saat ini TRANS7 beroperasi berdasarkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran

Nomor 1820 Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016 yang dikeluarkan oleh Kementerian

Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sebagai bagian dari kelompok media

yang berada dalam naungan CT Corp.

TRANS7 menjadi televisi pilihan pemirsa Indonesia dengan positioning

Smart, Entertaining & Family. Dalam perjalanannya sampai dengan saat ini, siaran

kami telah tersebar di 29 provinsi di Indonesia. Sebanyak 40 stasiun transmisi telah

beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan dioperasikan oleh

sumber daya setempat.

Berbagai pilihan program yang menghibur sekaligus membuka cakrawala

pemirsa untuk lebih mengenal Indonesia dan Dunia, lebih mencintai budaya bangsa

serta berpetualang menjelajahi alam dengan menyajikan program unggulan yang

inspiratif, informatif dan menghibur. TRANS7 diharapkan mampu membangun

keterikatan pemirsa sebagai televisi sahabat keluarga Indonesia.

Berlokasi di Kawasan Terpadu CT Corp, dan didukung oleh peralatan terbaru

yang akan memberikan Tayangan High Definition dengan kualitas gambar yang lebih

baik. Tidak hanya itu, kami juga memiliki 6 buah studio yang terintegrasi dalam

komplek studio khusus bernama G7 yang terletak di kawasan Kuningan Jakarta

Selatan.

34

Dengan sinergi dalam group TRANSMEDIA bersama TRANS TV, Detikcom,

Transvision, CNN Indonesia, CNN Indonesia.com dan bisnis holding yang semakin

meluas, diharapkan dapat semakin memperkokoh eksistensi TRANS7 dalam

menghadapi peta persaingan bisnis pertelevisian Indonesia.

VISI PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Menjadi stasiun TV terbaik di Indonesia dan ASEAN.

MISI PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

35

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

1. Struktur Organisasi

Sum

ber

: P

T. D

uta

Vis

ual

Nusa

nta

ra T

ivi

Tuju

h (

TR

AN

S7)

Gam

bar

III

.1

Str

uktu

r O

rgan

isas

i P

T. D

uta

Vis

ual

Nusa

nta

ra T

ivi

Tuju

h

36

2. Fungsi

Suatu organisasi, lembaga, ataupun lainnya pastilah mempunyai struktur

organisasi yang berfungsi untuk membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan satu

dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, begitu juga yang

terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

a. President Director

Pimpinan tertinggi yang memiliki tanggung jawab dalam mengambil

keputusan atas strategi, kebijakan dan bisnis perusahaan.

b. Director

Bertanggung jawab dalam kegiatan serta kebijakan bisnis perusahaan dan

memastikan target visi dan misi perusahaan dapat tercapai.

c. Production Division

Menciptakan program kreatif yang menghibur dan disukai pemirsa untuk

mencapai target perusahaan.

d. Production Facilities Division

Memberikan dukungan teknis untuk penayangan program agar program

berjalan lancar dan dapat diterima pemirsa.

e. Secretary

Bertugas dalam melakukan berbagai tugas administratif dari masing-masing

divisi di dalam perusahaan.

f. News Division

Menciptakan program yang aktual, informatif, unik dan kreatif sesuai standar

TRANS7 untuk mencapai target perusahaan.

37

g. Programming Division

Memastikan program yang ditayangkan sesuai strategi perusahaan dalam hal

konsep program, kualitas, rating and share maupun brand image perusahaan.

h. Finance Division

Memastikan tercapainya target kinerja keuangan perusahaan dan terpenuhinya

seluruh kewajiban perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

i. HR and GS Division

Mengelola pemenuhan sumber daya manusia berkualitas dan aktivitas terkait

dengan General Services untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional

perusahaan.

j. Sales Division

Memastikan perusahaan mencapai hasil penjualan yang ditargetkan.

k. Marketing Division

Menyusun strategi pemasaran baik jangka pendek dan jangka panjang, dan

mendukung team sales dengan membuat paket-paket penjualan yang kreatif

dan kompetitif sesuai kebutuhan client dan perusahaan.

l. Marketing Public Relations Division

Menetapkan strategi dan memastikan aktifitas kehumasan yang terkait dengan

corporate relation, government relation, community relation, events,

publikasi, merchandishing, media non-TV, media relation dan social media

dilaksanakan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.

38

m. Promotion Division

Menetapkan strategi dan melaksanakan kegiatan promosi On-Air untuk

membangun image dan awareness yang kuat terhadap program dan brand

TRANS7 sebagai pilihan utama pemirsa.

n. Unit Legal

Menangani kegiatan terkait peraturan perundangan meliputi perjanjian dengan

pihak ketiga dan perurusan perizinan serta memastikan agar aset maupun

kepentingan perusahaan mendapat perlindungan sesuai peraturan

perundangan.

o. Unit Procurement

Menangani kegiatan yang terkait dengan pengadaan ataupun penyewaan jasa

atau barang bagi perusahaan dengan harga yang kompetitif sehingga

memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan.

p. Unit Compliance & Internal Audit

Melakukan pengawasan atau pemeriksaan baik terhadap laporan keuangan dan

catatan akuntansi perusahaan, memastikan ketaatan terhadap kebijakan,

Standard Operational perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah.

3.2. Analisa Jaringan

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) secara umum menggunakan

jaringan client-server dengan koneksi wired (kabel) yang digunakan di beberapa lantai

Gedung TRANS TV dan Gedung Menara Bank Mega. Adapun perangkat-perangkat

jaringan yang terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) adalah

sebagai berikut:

39

1. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan dua ISP yaitu

HSPNET dan DETIK yang berfungsi sebagai pemberi layanan akses internet.

2. Kemudian, kedua ISP tersebut terhubung dengan router yang terletak di ruang

IT Department pada lantai 5 Gedung TRANS TV.

3. Lalu, router tersebut terhubung kembali dengan switch yang dijadikan sebagai

switch pusat (core) dan terletak di ruang IT Department pada lantai 5 Gedung

TRANS TV.

4. Selanjutnya, core switch tersebut terhubung kembali dengan switch yang

dijadikan sebagai distribution switch dan terdapat di lantai 5 Gedung TRANS

TV dan beberapa lantai Gedung Menara Bank Mega.

5. Kemudian, distribution switch akan dihubungkan kembali dengan switch yang

dijadikan sebagai access switch dan terdapat di beberapa lantai Gedung

TRANS TV dan Gedung Menara Bank Mega.

6. Dan juga, PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan 5

(lima) unit server yang terletak di ruang IT Department pada lantai 5 Gedung

TRANS TV.

7. Adapun PC client yang terdapat di beberapa lantai Gedung TRANS TV dan

Gedung Menara Bank Mega.

8. Dan selanjutnya, PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) juga

menggunakan kabel twisted pair yang berfungsi untuk menghubungkan

seluruh perangkat jaringan yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh

(TRANS7).

40

3.2.1. Blok Jaringan

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki blok jaringan

sebagai berikut:

Sumber: PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.2

Blok Jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Sesuai gambar diatas penulis menganalisa topologi yang terdapat pada

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) dengan cara memberikan beberapa

pengelompokkan agar mudah dipahami. Pengelompokkan ini didasarkan dari

pengetahuan penulis, dan selanjutnya secara keseluruhan akan ditarik kesimpulan dari

pengelompokkan tersebut. Beberapa pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penentuan topologi pertama berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari 2 (dua)

ISP, router, dan core switch.

41

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.3

Pengelompokkan Blok Jaringan 1

Dari pengelompokkan blok jaringan pertama penulis menganalisa blok

jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) ISP, router, dan core switch

adalah topologi star. Dengan alasan router berfungsi sebagai pusat lalu lintas data yang

akan dikirimkan kepada core switch dan akan diteruskan kepada distribution switch

menuju client, yang megasumsikan bahwa itu adalah topologi star.

2. Penentuan topologi kedua berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core

switch, distribution switch 1, access switch dan PC client.

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.4

Pengelompokan Blok Jaringan 2

42

Dari pengelompokkan blok jaringan pertama penulis menganalisa blok

jaringan yang digunakan untuk menghubungkan core switch, distribution switch 1,

access switch dan PC client adalah topologi tree. Dengan alasan core switch menjadi

pusat utama komunikasi dari semua perangkat lain yang terhubung dengannya, yang

megasumsikan bahwa itu adalah topologi tree.

3. Penentuan topologi ketiga berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core

switch, distribution switch 2, access switch dan PC client.

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.5

Pengelompokan Blok Jaringan 3

Sesuai dengan gambar pada blok jaringan penulis menganalisa blok jaringan

yang digunakan untuk menghubungkan core switch, distribution switch 2, access

switch dan PC client adalah topologi tree. Dengan alasan core switch menjadi pusat

utama komunikasi dari semua perangkat lain yang terhubung dengannya, yang

megasumsikan bahwa itu adalah topologi tree.

4. Penentuan topologi keempat berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core

switch, distribution switch 3 dan server.

43

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.6

Pengelompokan Blok Jaringan 4

Dari pengelompokkan blok jaringan keempat penulis menganalisa blok

jaringan blok jaringan terdiri dari core switch, distribution switch 3, server web, server

finger print, server active directory, server storage sharing, dan server mail

menggunakan topologi tree, karena core switch menjadi pusat utama komunikasi dari

semua perangkat lain yang terhubung dengannya.

Jadi dapat disimpulkan topologi jaringan yang digunakan oleh PT. Duta Visual

Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan topologi hybrid karena topologi ini

merupakan gabungan antara topologi tree dan topologi star. Maka dengan ini penulis

memberikan analisa tentang topologi yang digunakan oleh PT. Duta Visual Nusantara

Tivi Tujuh (TRANS7) adalah topologi hybrid.

44

3.2.2. Skema Jaringan

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.7

Skema Jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Jaringan Local Area Network pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7) secara detail berdasarkan dari skema jaringan tersebut adalah:

1. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan dua ISP yaitu

HSPNET dan DETIK dengan bandwidth masing-masing untuk jaringan local

HSPNET sebesar 2Gbps dan global 100 Mbps, sedangkan jaringan local

DETIK sebesar 1Gbps dan global 100 Mbps dimana keduanya berfungsi

sebagai pemberi layanan akses internet.

45

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.8

Speed Download dan Upload Internet Local HSPNET

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.9

Speed Download dan Upload Internet Global HSPNET

46

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.10

Speed Download dan Upload Internet Local DETIK

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.11

Speed Download dan Upload Internet Global DETIK

47

2. Adapun router yang digunakan adalah jenis Mikrobits Dinara yang memiliki

8 port ethernet dan berfungsi sebagai penghubung ISP (Internet Service

Provider) dengan perangkat core switch, dan data yang dikirim dari ISP

(Internet Service Provider) akan melalui ether 3 dimana terdapat VLAN 802

yang terhubung dengan HSPNET dan ether 4 dimana terdapat VLAN 808 yang

terhubung dengan DETIK. Kemudian ether 1 dan ether 2 dari router

dihubungkan ke ether 1 dan ether 2 yang terdapat pada core switch.

3. Kemudian, terdapat switch yang berfungsi sebagai core (pusat) dimana

menghubungkan antara ether 1 dan ether 2 core switch dengan router, lalu

ether 3 core switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 1 , ether 4 core

switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 2 dan kemudian ether 5 core

switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 3. Switch yang digunakan

adalah Cisco Catalyst 2960 yang memiliki 48 port ethernet.

4. Selanjutnya, terdapat distribution switch yang berfungsi sebagai jalur distribusi

data dari core switch dimana akan melalui ether 3, ether 4 dan ether 5 core

switch menuju ke masing-masing ether 1 distribution switch 1, distribution 2

dan distribution 3. Lalu distribution switch 1 dan distribution switch 2 akan

dihubungkan dengan access switch sedangkan distribution switch 3 akan

dihubungkan dengan server. Switch yang digunakan adalah Cisco Catalyst

2960 yang memiliki 48 port ethernet.

5. Setelah itu, terdapat access switch yang berfungsi sebagai jalur akses data bagi

client yang telah dikirim dari ISP melalui router, core switch dan disebarkan

melalui ether 2 distribution switch 1 dan ether 2 distribution switch 2. Switch

yang digunakan adalah Cisco Catalyst 2960 yang memiliki 48 port ethernet.

48

6. Terdapat juga server yang berjumlah 5 (lima) unit, yaitu server web, server

fingerprint, server active directory, server storage sharing, dan server mail

yang terhubung dengan ether 2, 3, 4, 5 dan 6 distribution switch 3. Adapun

beberapa fungsi dari masing-masing server adalah:

a. Server web berfungsi untuk memberikan layanan akses portal web yang

dikelola oleh PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) kepada

user. Seperti pada alamat website www.trans7.co.id, user dari luar jaringan

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) dapat mengaksesnya

dengan koneksi internet masing-masing karena dikelola oleh server web.

b. Server fingerprint berfungsi dalam mengelola data absensi pegawai pada

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Dan saat pegawai

melakukan absensi pada alat fingerprint, notifikasi data akan dikirimkan

ke server fingerprint berupa document dengan format “txt”.

c. Server active directory berfungsi dalam mengelola hak akses user login

directory pada jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

Pada saat user akan membuka directory dengan mengetikan IP address

tujuan pada windows run, maka user akan diminta untuk mengisikan

username dan password untuk dapat mengakses directory.

d. Server storage sharing berfungsi sebagai pusat penyimpanan dari seluruh

data PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Data yang

disimpan digunakan sebagai sumber dari kinerja PT. Duta Visual

Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

e. Server mail berfungsi dalam mengelola keluar masuknya email pegawai

maupun email dari vendor pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh

(TRANS7).

49

7. Dan juga, terdapat client sebagai pengguna layanan jaringan yang terdapat pada

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Adapun beberapa PC client

yang terhubung ke jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

adalah:

a. IT pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 14

(empat belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

b. News pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 15

(lima belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan

menggunakan media transmisi kabel (LAN).

c. MCR (On Air) pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

memiliki 8 (delapan) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

d. Library pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki

6 (enam) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan

menggunakan media transmisi kabel (LAN).

e. Facilities pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki

15 (lima belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

f. Produksi pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki

9 (sembilan) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

g. Marketing pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

memiliki 27 (dua puluh tujuh) unit PC (Personal Computer) yang

terhubung dengan jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

50

h. Sales pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 35

(tiga puluh lima) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

i. FRM pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 14

(empat belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan

jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).

8. Dan selanjutnya, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan

semua perangkat yang membentuk jaringan pada PT. Duta Visual Nusantara

Tivi Tujuh (TRANS7) adalah kabel jenis twisted pair, yaitu kabel UTP Cat 6

yang menggunakan RJ 45 sebagai konektornya dan menghubungkan jaringan

dari ISP, router, core switch, distribution switch, access switch, server dan

komputer client pada setiap bagian yang ada.

51

Pada pembahasan ini juga dijelaskan tentang IP address yang digunakan pada

jaringan komputer PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu sebagai

berikut:

Tabel III.1.

Daftar IP Address

No Hardware IP Address Subnet

Internet Service Provider

1 - DETIK

- HSPNET

103.49.xxx.xxx

103.16.xxx.xxx

Router

2

- Ether 3 - Ether 4

- Ether 1 - Ether 2

IP public

IP public

192.168.1.1

192.168.1.2

255.255.255.0

255.255.255.0

Server

3

- Server Web

- Server Mail

- Server Active Directory

- Server Fingerprint

- Server Storage Sharing

IP public

IP public

192.168.xxx.xxx

192.168.xxx.xxx

192.168.xxx.xxx

255.255.255.0

255.255.255.0

255.255.255.0

Client

4 PC IT 192.168.20.2 - 192.168.20.15 255.255.255.0

5 PC News 192.168.20.17 - 192.168.20.31 255.255.255.0

6 PC MCR (On Air) 192.168.19.2 - 192.168.19.9 255.255.255.0

7 PC Library 192.168.19.11 - 192.168.19.16 255.255.255.0

8 PC Facilities 192.168.21.12 - 192.168.21.26 255.255.255.0

9 PC Produksi 192.168.21.2 - 192.168.21.10 255.255.255.0

10 PC Sales 192.168.22.2 - 192.168.22.36 255.255.255.0

11 PC Marketing 192.168.22.38 - 192.168.22.64 255.255.255.0

12 PC FRM 192.168.17.2 - 192.168.17.15 255.255.255.0

Sumber: Dokumen Pribadi

52

Pada tabel III.1, dapat disimpulkan bahwa IP address yang digunakan pada PT.

Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki subnetmask 255.255.255.0 dan

termasuk kedalam IP kelas C. Untuk mengetahui banyaknya net ID dan host ID yang

digunakan, kita dapat menghitungnya dengan menggunakan metode subnetting seperti

yang penulis coba jelaskan di bawah ini:

Tabel III.2.

Contoh Subnetting IP Address

IP Address

192 168 20 0

Subnetmask

255 255 255 0

Subnetmask dalam bit

11111111 11111111 11111111 00000000 Sumber: Dokumen Pribadi

Pada tabel III.2, terdapat cara untuk mengetahui banyaknya jumlah net ID dan

host ID yang digunakan di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu:

1. Rumus yang digunakan untuk mengetahui banyaknya net ID pada segmen

subnetting yang digunakan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

adalah:

2n

n = banyaknya jumlah bit 1 yang terdapat pada Byte ke 4 (empat)

20 = 1

Dapat diketahui bahwa hanya 1 (satu) net ID pada segmen subnetting yang

digunakan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

2. Rumus yang digunakan untuk mengetahui banyaknya host ID pada segmen

subnetting yang digunakan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

adalah:

53

2h – 2

h = banyaknya jumlah bit 0 yang terdapat pada Byte ke 4 (empat)

28 – 2 = 254

Dapat diketahui bahwa terdapat 254 host ID pada segmen subnetting yang

digunakan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Detailnya

dapat kita simpulkan seperti berikut:

Tabel III.3.

Hasil Subnetting IP Address

Net ID

192.168.20.0

Host ID

192.168.20.1 – 192.168.20.254

Broadcast

192.168.20.255 Sumber: Dokumen Pribadi

Pada tabel III.3, dapat disimpulkan bahwa PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7) memiliki range IP pada host ID sebanyak 254 host dengan IP

address 192.168.20.1 – 192.168.20.254 dan IP broadcast 192.168.20.255.

3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer

Untuk keamanan jaringan komputer, PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7) menggunakan active directory yang terinstall di seluruh PC client

dan telah terkoneksi ke server active directory dengan tingkat keamanan yang cukup

baik, karena dari setiap user tidak akan mengetahui username dan password untuk

mengakses directory user lain walaupun mengetahui alamat IP user tersebut, jadi user

lain tidak akan dapat mengakses directory user lainnya.

54

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.12

Alamat IP Tujuan Directory

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Gambar III.13

Access Login Directory

Sistem keamanan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) masih

terbilang cukup rendah, dikarenakan belum tersedianya perangkat firewall pada router

yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Dan keamanan yang

tersedia berupa windows firewall pada windows 7 dan windows defender pada windows

10 dan juga antivirus non license yang telah terinstall pada seluruh PC client yang ada.

55

3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras

Pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) terdapat beberapa

perangkat keras jaringan komputer yang digunakan, menyesuaikan dengan kebutuhan

perusahaan. Berikut adalah spesifikasi perangkat-perangkat jaringan pada PT. Duta

Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu:

1. Komputer Server

Tabel III.4.

Spesifikasi PC Server

No Kategori Spesifikasi

1 PC Server SUPERMICRO Server

2 Processor Xeon E5 - 2650 v3 @ 2.30 GHz

3 Harddisk 16 TB

4 RAM 64 GB

5 Mother Board GIGABYTE X58A-OC

6 DVD DVD RW

7 Mouse Logitech Mouse B100

8 Keyboard Logitech Keyboard K100

Pada tabel III.4, disimpulkan bahwa PC server memiliki spesifikasi yang sudah

sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) karena

memiliki memori dan harddisk yang berkapasitas cukup besar untuk menjadi pusat

penyimpanan file dan data di dalam database agar dapat diakses oleh PC client dan

juga untuk meminimalisir kehilangan file dan data dikarenakan PC server pada PT.

Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) sudah memiliki cadangan data tersebut.

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

56

2. Komputer Client

Tabel III.5.

Spesifikasi PC Client

No Kategori Spesifikasi

1. PC Client HP Prodesk 600 G3 Tower

2 Processor Intel core (TM) i5-6500 CPU @3.20Ghz

3 Harddisk 1 TB

4 RAM 4 GB

5 Mother Board HP

6 DVD DVD RW

7 Monitor LCD Dell

8 Mouse Logitech Mouse B100

9 Keyboard Logitech Keyboard K100

Pada tabel III.5, disimpulkan bahwa PC client memiliki spesifikasi yang sudah

sesuai dengan kebutuhan user pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

karena operating system yang up to date dan kapasitas memori yang cukup besar akan

meningkatkan peforma PC.

3. Router

Tabel III.6.

Spesifikasi Router Mikrobits Dinara

No Kategori Spesifikasi

1 Processor Intel Quad Xeon Haswell 3GHz

2 RAM 1 x 2048MB DDR3 Industrial Grade RAM

3 Ethernet 8 x 10/100/1000Mbps

4 Dimensions 44mm (H) x 430mm (W) x 450mm (D)

5 Operating System MikroTik Router OS v6

Pada tabel III.6, router mikrobits dinara memiliki spesifikasi yang ideal untuk

kebutuhan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) karena memiliki

kemampuan yang handal dan juga proses instalasi dan setting yang cukup sederhana.

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

57

4. Switch

Tabel III.7.

Spesifikasi Switch Cisco Catalyst 2960

No Kategori Spesifikasi

1 Ports ≥ 48, 48 x 10/100/1000 + 2 x 10 Gigabit SFP+

2 Transmission Rate 10/100/1000Mbps

3 Function LACP, QoS, SNMP, Stackable, VLAN Support

4 Communication Mode Full-Duplex & Half-Duplex

5 Certification ISO9001

6 Switch Capacity 216Gbps

7 Device Type Switch – 48 ports – Managed – stackable

8 Enclosure Type Desktop, rack-mountable 1U

9 Weight 10kg

Pada tabel III.7, disimpulkan bahwa switch cisco catalyst 2960 memiliki

spesifikasi yang cukup ideal untuk kebutuhan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7). Switch cisco catalyst 2960 adalah sebuah perangkat yang dapat

menghubungkan komputer atau notebook dalam sebuah jaringan lokal (LAN) maupun

global (jika terkoneksi ke internet) melalui media kabel LAN/UTP.

3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak

Pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) terdapat beberapa

perangkat lunak jaringan komputer yang digunakan, dimana perangkat lunak tersebut

akan menjadi infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja. Adapun jenis-

jenis perangkat lunak yang digunakan adalah:

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

58

1. Perangkat Lunak Server

Tabel III.8.

Spesifkasi Perangkat Lunak Server

No Jenis Server Software/Service

1 Server Web Web Server ISS (Internet Information Services)

dan Apache

2 Server Fingerprint Attendance dan Payroll

3 Server Active Directory Read-Only Domain Controller, Granular

Password, Restartable

4 Server Storage Sharing EyeOS cloud, Nagios XL, Dropbox, OneDrive

5 Server Mail SMTP, POP3, IMAP

Pada tabel III.8, disimpulkan bahwa penggunaan software/service pada

masing-masing PC server sudah sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara

Tivi Tujuh (TRANS7). Software/service yang digunakan untuk seluruh PC server pada

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) cukup sederhana dan tidak

membutuhkan terlalu banyak aplikasi tambahan yang dapat mengurangi performa PC.

2. Perangkat Lunak Client

Tabel III.9.

Spesifkasi Perangkat Lunak Client

No Kegunaan Software Nama Software

1 Operating system Windows 7, Windows 10

2 Aplikasi Microsoft Office 2016, Adobe Reader,

Winrar, Virtual Box

3 Browser Google Chrome, Mozila Firefox

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

59

Pada tabel III.9, disimpulkan bahwa penggunaan software pada PC client sudah

sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

Sedangkan untuk aplikasi-aplikasi tambahan lainnya disesuaikan dengan kebutuhaan

kinerja staff pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).

3.3. Permasalahan Pokok

Dari hasil analisa pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7),

ditemukan beberapa permasalahan pokok pada jaringan Local Area Network, yaitu:

1. Belum diaplikasikannya sistem load balance walaupun menggunakan 2 (dua)

Internet Service Provider, sehingga saat akan berganti koneksi antara HSPNET

dan DETIK, IT support harus mengubahnya secara manual melalui router.

2. Tidak tersedianya sistem security firewall router berupa web content filtering

sehingga menyebabkan kurangnya sistem pengamanan terhadap website

berkonten negatif pada jaringan komputer perusahaan.

3. Masih menggunakan antivirus non license dimana PC tidak akan terlindungi

secara maksimal dikarenakan fitur keamanan tidak seluruhnya disediakan oleh

antivirus non license. Dan juga antivirus non license masih mengharuskan

untuk melakukan update setiap minggu sehingga menjadi tidak praktis dalam

penggunaannya.

3.4. Pemecahan Masalah

Dari setiap permasalahan yang terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7), dapat diantisipasi dengan cara berikut:

60

1. Melakukan konfigurasi sistem load balance pada router agar traffic dari kedua

ISP (Internet Service Provider) dapat berjalan optimal dan dapat terhindar dari

overload pada salah satu jalur koneksi internet.

2. Melakukan upgrade pada router yang telah ada dan menggantinya dengan

router firewall yang memiliki fitur packet filtering berupa web content filtering

yang berfungsi melakukan penyaringan terhadap situs-situs yang tidak

diperbolehkan oleh pihak berwenang maupun yang tidak berhubungan dengan

tujuan bisnis pada sistem jaringan komputer PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7).

3. Memberikan antivirus berlisensi pada seluruh PC server dan client seperti

antivirus Kaspersky, karena terdapat fitur Privacy and Identity Protection

untuk melindungi pencurian privasi dan identitas pribadi (Block Phishing) saat

sedang melakukan kegiatan browsing internet dan fitur ini tidak terdapat pada

antivirus non license. Kelebihan lainnya adalah jika lisensi berlaku selama 1

(satu) tahun, maka tidak perlu update selama 1 (satu) tahun.

3.5. Analisa Usulan

Dilihat dari skema jaringan komputer yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara

Tivi Tujuh (TRANS7), masih terdapat beberapa kekurangan yang memungkinkan

penulis untuk membuat usulan guna menanggulangi kekurangan tersebut.

61

3.5.1. Skema Usulan

Gambar III.14

Skema Usulan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)

Dari skema jaringan usulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa router yang

telah ada ditingkatkan versinya menjadi router firewall dimana berfungsi sebagai web

content filtering dalam upaya mencegah akes terhadap website berkonten negatif pada

PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) secara bebas. Dan juga penambahan

konfigurasi sistem load balance pada router agar traffic data menjadi optimal dan tidak

terjadi overload pada salah satu ISP.

62

3.5.2. Konfigurasi Usulan

Untuk konfigurasi usulan dari penambahan sistem load balance dapat

dilakukan dengan menggunakan aplikasi WinBox, seperti berikut:

1. Login menuju mikrotik router, lalu buka Interfaces untuk melihat ether mana

yang terbaca dan dapat digunakan untuk konfigurasi load balance.

Gambar III.15

Tampilan Interfaces WinBox

63

2. Ubah nama ethernet dengan cara double click pada ethernet yang akan

digunakan. Untuk ether 1 diubah menjadi ISP1-HSPNET, ether 2 diubah

menjadi ISP2-DETIK dan ether 3 diubah menjadi PC-Client. Setelah selesai,

kemudian klik OK. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pada saat

melakukan konfigurasi.

Gambar III.16

Ubah nama Ethernet

64

3. Setelah itu, klik pada menu bar IP dan pilih DHCP Client. Lalu klik pada tanda

plus merah yang ada pada DHCP Client untuk menambahkan DHCP Client

yang baru. Kemudian ubah pada bagian Interface menjadi ISP1-HSPNET

untuk IP DHCP ether 1 dan ISP2-DETIK untuk IP DHCP ether 2, lalu klik

OK. DHCP Client ini berfungsi sebagai pemberi alamat IP otomatis sesuai

dengan alamat IP yang disediakan ISP dan kita juga dapat melihat status IP

DHCP dengan double click pada hasil konfigurasi yang telah dibuat untuk

mengetahui alamat IP yang telah didapat dan alamat IP Gateway.

Gambar III.17

Konfigurasi IP DHCP Client

65

4. Kemudian, pada menu bar IP pilih Address. Lalu klik pada tanda plus merah

yang ada pada Address List untuk menambahkan alamat IP yang baru kepada

PC-Client.

Gambar III.18

Konfigurasi IP Address PC-Client

66

5. Selanjutnya, pada menu bar IP pilih DNS. Lalu klik pada tanda plus merah

untuk menambahkan IP DNS secara static. Tambahkan IP 8.8.8.8 untuk

koneksi ISP1-HSPNET lalu klik OK, dan tambahkan lagi IP 8.8.4.4 untuk

koneksi ISP2-DETIK lalu klik OK.

Gambar III.19

Konfigurasi IP DNS

67

6. Kemudian, pada menu bar IP pilih DHCP Server, lalu pada DHCP Server pilih

DHCP Setup. Dan pada DHCP Setup akan ada pilihan untuk DHCP Server

Interfaces dan kemudian pilih PC-Client sebagai Interfaces untuk menjalankan

DHCP Server. Lalu klik Next.

Gambar III.20

DHCP Server Interface

7. Selanjutnya, akan muncul kolom network IP untuk IP address DHCP sesuai

dengan IP yang telah kita buat untuk PC-Client pada menu IP address. Lalu

klik Next.

Gambar III.21

IP Network for DHCP Addresses

68

8. Kemudian, akan muncul kolom IP Gateway dari IP Network sebelumnya. Lalu

klik Next.

Gambar III.22

Gateway for DHCP Network

9. Setelah itu, akan muncul kolom range IP yang akan diberikan oleh DHCP

Server. Lalu klik Next.

Gambar III.23

Range IP dari DHCP Server

69

10. Selanjutnya, akan muncul kolom DNS Server dan kita isikan IP yang telah kita

buat pada IP DNS sebelumnya. Lalu klik Next.

Gambar III.24

Select DNS Servers

11. Kemudian, akan muncul kolom lease time yaitu untuk waktu peminjaman IP

address ke client. Lalu pilih Next dan konfigurasi DHCP Setup selesai.

Gambar III.25

Select Lease Time

70

12. Selanjutnya double click pada hasil konfigurasi DHCP Setup tadi dan centang

opsi Add ARP for Leases lalu klik OK. Hal tersebut agar setiap perangkat hanya

bisa terkoneksi dengan alokasi IP address dari DHCP Server.

Gambar III.26

Centang Opsi Add ARP for Leases

71

13. Kemudian, pada menu bar IP pilih Firewall. Lalu pada Firewall, klik pada

kolom NAT. Firewall NAT berfungsi sebagai translasi IP address public ke IP

address private atau sebaliknya agar setiap komputer pada jaringan LAN dapat

mengakses internet dengan mudah. Lalu, klik pada tanda plus merah untuk

konfigurasi NAT. Pada kolom General, Chain diubah menjadi srcnat dan pada

Out. Interface pilih ISP1-HSPNET.

Gambar III.27

Konfigurasi IP Firewall NAT

72

14. Kemudian, pada kolom Action, pilih masquerade. Lalu klik OK.

Gambar III.28

Konfigurasi IP Firewall NAT

15. Lakukan lagi konfigurasi sebelumnya, tetapi ubah bagian Out. Interface

menjadi ISP2-DETIK.

73

16. Selanjutnya, pilih kolom Mangle dan lakukan konfigurasi Firewall Mangle.

Klik pada tanda plus merah untuk konfigurasi Mangle. Pada kolom General,

ubah Chain menjadi prerouting dimana berfungsi untuk menandai koneksi

sebelum mengalami proses filtering port pada router. Lalu, pada In. Interface

pilih PC-Client sebagai interface jaringan lokal dan pada Connection Mark

pilih no mark.

Gambar III.29

Konfigurasi IP Firewall Mangle

74

17. Lalu, pada kolom Advanced ubah bagian Per Connection Classifier menjadi

both addresses and ports dan ketikkan angka 2 (dua) karena kita menggunakan

2 (dua) koneksi internet.

Gambar III.30

Konfigurasi IP Firewall Mangle

75

18. Lalu, pada kolom Action ubah action menjadi mark connection untuk

menandai koneksi dan pada New Connection Mark ketikkan ISP1. Lalu klik

OK.

Gambar III.31

Konfigurasi IP Firewall Mangle

19. Lakukan konfigurasi yang sama seperti sebelumnya, tetapi pada kolom

Advanced bagian Per Connection Classifier pilih both addresses and ports dan

ubah angka diawal menjadi 2 (dua) dan angka 0 (nol) ubah menjadi angka 1.

Lalu pada kolom Action, bagian New Connection Mark ketikkan ISP2 dan klik

OK.

76

20. Selanjutnya, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi yang

hampir mirip seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General dibagian

Connection Mark ubah menjadi ISP1 yang berfungsi sebagai penanda koneksi.

Gambar III.32

Konfigurasi IP Firewall Mangle

77

21. Lalu, pada kolom Action ubah action menjadi mark routing untuk menandai

koneksi dari client menuju ISP. Dan pada New Routing Mark ketikkan ToISP1

sebagai tujuan dari routing, Lalu klik OK.

Gambar III.33

Konfigurasi IP Firewall Mangle

22. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General ubah

Connection Mark menjadi ISP2 dan pada kolom Action ubah action menjadi

mark routing dan pada New Routing Mark ketikkan ToISP2. Lalu klik OK.

78

23. Selanjutnya, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi yang

hampir mirip seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General dibagian In.

Interface diubah menjadi ISP1-HSPNET sebagai interface jaringan lokal dan

pada bagian Connection Mark ubah menjadi no mark.

Gambar III.34

Konfigurasi IP Firewall Mangle

79

24. Kemudian, pada kolom Action ubah action menjadi mark connection dan pada

bagian New Connection Mark pilih ISP1. Lalu klik OK.

Gambar III.35

Konfigurasi IP Firewall Mangle

25. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General ubah In.

Interface menjadi ISP2-DETIK dan pada kolom Action ubah action menjadi

mark connection dan pada bagian New Connection Mark pilih ISP2. Lalu klik

OK.

80

26. Setelah itu, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi output

sebagai proses keluaran paket data dari router menuju client. Pada kolom

General ubah Chain menjadi output dan pada bagian Connection Mark ubah

menjadi ISP1.

Gambar III.36

Konfigurasi IP Firewall Mangle

81

27. Lalu pada kolom Action ubah action menjadi mark routing dan pada bagian

New Routing Mark ubah menjadi ToISP1. Lalu klik OK.

Gambar III.37

Konfigurasi IP Firewall Mangle

28. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General bagian

Chain ubah menjadi output dan pada bagian Connection Mark ubah menjadi

ISP2. Lalu pada kolom Action ubah action menjadi mark routing dan pada

bagian New Routing Mark ubah menjadi ToISP2. Lalu klik OK.

82

29. Setelah itu, pada menu bar IP pilih Route. Route berfungsi untuk menentukan

gateway dari jaringan yang ada sesuai kebutuhan jaringan kita. Klik tanda plus

merah, lalu konfigurasikan pada kolom General bagian Gateway ubah menjadi

IP Gateway dari ISP1-HSPNET. Cara mengetahuinya buka menu bar IP lalu

pilih DHCP Client, kemudian double click pada ISP1 dan lihat pada kolom

Status. Jika sudah, kembali pada menu Route tadi dan ketikkan IP Gateway

yang sudah diketahui tersebut dan pastikan jika IP Gateway sudah terkoneksi

dengan ISP1-HSPNET (reachable ISP1-HSPNET). Lalu pada bagian Check

Gateway pilih ping dan pada bagian Routing Mark pilih ToISP1 yang berfungsi

sebagai jalur koneksi internet. Lalu klik OK.

Gambar III.38

Konfigurasi IP Route

83

30. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi ubah Gateway menjadi IP

Gateway dan ISP2-DETIK. Pastikan IP Gateway sudah terkoneksi dengan

ISP2-DETIK (reachable ISP2-DETIK), lalu pada bagian Check Gateway pilih

ping dan pada bagian Routing Mark pilih ToISP2 yang berfungsi sebagai jalur

koneksi internet. Lalu klik OK.

Gambar III.39

Konfigurasi IP Route

84

31. Selanjutnya, klik tanda plus merah dan lakukan konfigurasi seperti

sebelumnya. Tambahkan IP Gateway dari ISP1-HSPNET akan tetapi pada

bagian Routing Mark dikosongkan karena pada konfigurasi sebelumnya kita

telah memetakan kedua jalur koneksi internet. Lalu klik OK.

Gambar III.40

Konfigurasi IP Route

85

32. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, dan tambahkan IP Gateway dari

ISP2-DETIK.

Gambar III.41

Konfigurasi IP Route

3.5.3. Analisa Biaya

Berikut adalah rincian biaya yang dibutuhkan PT. Duta Visual Nusantara Tivi

Tujuh (TRANS7), yaitu:

Tabel III.10.

Analisa Biaya

No Perangkat Jumlah Harga per Unit Total Harga

1 Router FortiGate 90D - BDL

24x7 1 Unit Rp. 22.605.000,- Rp. 22.605.000,-

2 Kaspersky Internet Security

1 PC, 1 tahun 142 Unit Rp. 398.000,- Rp. 56.516.000,-

Total Harga Keseluruhan Rp. 79.121.000,-

Sumber : Tokopedia.com