BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT. Duta...
Transcript of BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT. Duta...
32
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki akses jaringan
komputer yang saling terhubung antara 2 (dua) gedung, yaitu Gedung TRANS TV dan
Gedung Menara Bank Mega. Di beberapa lantainya terdapat divisi-divisi yang
membentuk kesatuan dalam program kerja PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
(TRANS7) dan divisi-divisi tersebut saling terkoneksi dengan jaringan komputer
perusahaan. Jaringan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
terkoneksi dengan 2 (dua) Internet Service Provider, yaitu HSPNET dan DETIK
dimana kedua ISP tersebut dihubungkan ke 1 (satu) perangkat router yang kemudian
transmisi datanya akan diteruskan melalui switch dan diteruskan hingga menuju
komputer client yang terdapat di perusahaan agar dapat digunakan untuk mengakses
internet demi kepentingan kinerja dalam perusahaan.
Jaringan Komputer di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) sangat
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, adapun beberapa fungsi dari jaringan di
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) yaitu:
1. Sebagai media akses internet.
2. Sebagai media transmisi komunikasi dan informasi antar divisi.
3. Sebagai media sarana edukasi dan hiburan yang mendidik serta menghibur
4. Meningkatkan efisiensi terhadap pekerjaan.
5. Mempermudah pengawasan terhadap pemakaian komputer para pegawai.
33
3.1.1. Sejarah Perusahaan
TRANS7 yang semula bernama TV7 dimulai pada tanggal 22 Maret
2000 yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor 8687 Tahun 2001
tanggal 28 Desember 2001 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Pada
tanggal 4 Agustus 2006 Kelompok Kompas Gramedia membangun hubungan
kerjasama strategis dengan CT Corp dan sejak itu TV7 berubah menjadi TRANS7.
Saat ini TRANS7 beroperasi berdasarkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran
Nomor 1820 Tahun 2016 tanggal 13 Oktober 2016 yang dikeluarkan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sebagai bagian dari kelompok media
yang berada dalam naungan CT Corp.
TRANS7 menjadi televisi pilihan pemirsa Indonesia dengan positioning
Smart, Entertaining & Family. Dalam perjalanannya sampai dengan saat ini, siaran
kami telah tersebar di 29 provinsi di Indonesia. Sebanyak 40 stasiun transmisi telah
beroperasi untuk memperluas jangkauan siaran secara nasional dan dioperasikan oleh
sumber daya setempat.
Berbagai pilihan program yang menghibur sekaligus membuka cakrawala
pemirsa untuk lebih mengenal Indonesia dan Dunia, lebih mencintai budaya bangsa
serta berpetualang menjelajahi alam dengan menyajikan program unggulan yang
inspiratif, informatif dan menghibur. TRANS7 diharapkan mampu membangun
keterikatan pemirsa sebagai televisi sahabat keluarga Indonesia.
Berlokasi di Kawasan Terpadu CT Corp, dan didukung oleh peralatan terbaru
yang akan memberikan Tayangan High Definition dengan kualitas gambar yang lebih
baik. Tidak hanya itu, kami juga memiliki 6 buah studio yang terintegrasi dalam
komplek studio khusus bernama G7 yang terletak di kawasan Kuningan Jakarta
Selatan.
34
Dengan sinergi dalam group TRANSMEDIA bersama TRANS TV, Detikcom,
Transvision, CNN Indonesia, CNN Indonesia.com dan bisnis holding yang semakin
meluas, diharapkan dapat semakin memperkokoh eksistensi TRANS7 dalam
menghadapi peta persaingan bisnis pertelevisian Indonesia.
VISI PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Menjadi stasiun TV terbaik di Indonesia dan ASEAN.
MISI PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
35
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
Sum
ber
: P
T. D
uta
Vis
ual
Nusa
nta
ra T
ivi
Tuju
h (
TR
AN
S7)
Gam
bar
III
.1
Str
uktu
r O
rgan
isas
i P
T. D
uta
Vis
ual
Nusa
nta
ra T
ivi
Tuju
h
36
2. Fungsi
Suatu organisasi, lembaga, ataupun lainnya pastilah mempunyai struktur
organisasi yang berfungsi untuk membentuk satu kesatuan yang saling berkaitan satu
dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, begitu juga yang
terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
a. President Director
Pimpinan tertinggi yang memiliki tanggung jawab dalam mengambil
keputusan atas strategi, kebijakan dan bisnis perusahaan.
b. Director
Bertanggung jawab dalam kegiatan serta kebijakan bisnis perusahaan dan
memastikan target visi dan misi perusahaan dapat tercapai.
c. Production Division
Menciptakan program kreatif yang menghibur dan disukai pemirsa untuk
mencapai target perusahaan.
d. Production Facilities Division
Memberikan dukungan teknis untuk penayangan program agar program
berjalan lancar dan dapat diterima pemirsa.
e. Secretary
Bertugas dalam melakukan berbagai tugas administratif dari masing-masing
divisi di dalam perusahaan.
f. News Division
Menciptakan program yang aktual, informatif, unik dan kreatif sesuai standar
TRANS7 untuk mencapai target perusahaan.
37
g. Programming Division
Memastikan program yang ditayangkan sesuai strategi perusahaan dalam hal
konsep program, kualitas, rating and share maupun brand image perusahaan.
h. Finance Division
Memastikan tercapainya target kinerja keuangan perusahaan dan terpenuhinya
seluruh kewajiban perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
i. HR and GS Division
Mengelola pemenuhan sumber daya manusia berkualitas dan aktivitas terkait
dengan General Services untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional
perusahaan.
j. Sales Division
Memastikan perusahaan mencapai hasil penjualan yang ditargetkan.
k. Marketing Division
Menyusun strategi pemasaran baik jangka pendek dan jangka panjang, dan
mendukung team sales dengan membuat paket-paket penjualan yang kreatif
dan kompetitif sesuai kebutuhan client dan perusahaan.
l. Marketing Public Relations Division
Menetapkan strategi dan memastikan aktifitas kehumasan yang terkait dengan
corporate relation, government relation, community relation, events,
publikasi, merchandishing, media non-TV, media relation dan social media
dilaksanakan sesuai visi, misi dan strategi perusahaan.
38
m. Promotion Division
Menetapkan strategi dan melaksanakan kegiatan promosi On-Air untuk
membangun image dan awareness yang kuat terhadap program dan brand
TRANS7 sebagai pilihan utama pemirsa.
n. Unit Legal
Menangani kegiatan terkait peraturan perundangan meliputi perjanjian dengan
pihak ketiga dan perurusan perizinan serta memastikan agar aset maupun
kepentingan perusahaan mendapat perlindungan sesuai peraturan
perundangan.
o. Unit Procurement
Menangani kegiatan yang terkait dengan pengadaan ataupun penyewaan jasa
atau barang bagi perusahaan dengan harga yang kompetitif sehingga
memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan.
p. Unit Compliance & Internal Audit
Melakukan pengawasan atau pemeriksaan baik terhadap laporan keuangan dan
catatan akuntansi perusahaan, memastikan ketaatan terhadap kebijakan,
Standard Operational perusahaan dan ketaatan terhadap peraturan pemerintah.
3.2. Analisa Jaringan
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) secara umum menggunakan
jaringan client-server dengan koneksi wired (kabel) yang digunakan di beberapa lantai
Gedung TRANS TV dan Gedung Menara Bank Mega. Adapun perangkat-perangkat
jaringan yang terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) adalah
sebagai berikut:
39
1. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan dua ISP yaitu
HSPNET dan DETIK yang berfungsi sebagai pemberi layanan akses internet.
2. Kemudian, kedua ISP tersebut terhubung dengan router yang terletak di ruang
IT Department pada lantai 5 Gedung TRANS TV.
3. Lalu, router tersebut terhubung kembali dengan switch yang dijadikan sebagai
switch pusat (core) dan terletak di ruang IT Department pada lantai 5 Gedung
TRANS TV.
4. Selanjutnya, core switch tersebut terhubung kembali dengan switch yang
dijadikan sebagai distribution switch dan terdapat di lantai 5 Gedung TRANS
TV dan beberapa lantai Gedung Menara Bank Mega.
5. Kemudian, distribution switch akan dihubungkan kembali dengan switch yang
dijadikan sebagai access switch dan terdapat di beberapa lantai Gedung
TRANS TV dan Gedung Menara Bank Mega.
6. Dan juga, PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan 5
(lima) unit server yang terletak di ruang IT Department pada lantai 5 Gedung
TRANS TV.
7. Adapun PC client yang terdapat di beberapa lantai Gedung TRANS TV dan
Gedung Menara Bank Mega.
8. Dan selanjutnya, PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) juga
menggunakan kabel twisted pair yang berfungsi untuk menghubungkan
seluruh perangkat jaringan yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
(TRANS7).
40
3.2.1. Blok Jaringan
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki blok jaringan
sebagai berikut:
Sumber: PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.2
Blok Jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Sesuai gambar diatas penulis menganalisa topologi yang terdapat pada
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) dengan cara memberikan beberapa
pengelompokkan agar mudah dipahami. Pengelompokkan ini didasarkan dari
pengetahuan penulis, dan selanjutnya secara keseluruhan akan ditarik kesimpulan dari
pengelompokkan tersebut. Beberapa pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penentuan topologi pertama berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari 2 (dua)
ISP, router, dan core switch.
41
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.3
Pengelompokkan Blok Jaringan 1
Dari pengelompokkan blok jaringan pertama penulis menganalisa blok
jaringan yang digunakan untuk menghubungkan 2 (dua) ISP, router, dan core switch
adalah topologi star. Dengan alasan router berfungsi sebagai pusat lalu lintas data yang
akan dikirimkan kepada core switch dan akan diteruskan kepada distribution switch
menuju client, yang megasumsikan bahwa itu adalah topologi star.
2. Penentuan topologi kedua berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core
switch, distribution switch 1, access switch dan PC client.
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.4
Pengelompokan Blok Jaringan 2
42
Dari pengelompokkan blok jaringan pertama penulis menganalisa blok
jaringan yang digunakan untuk menghubungkan core switch, distribution switch 1,
access switch dan PC client adalah topologi tree. Dengan alasan core switch menjadi
pusat utama komunikasi dari semua perangkat lain yang terhubung dengannya, yang
megasumsikan bahwa itu adalah topologi tree.
3. Penentuan topologi ketiga berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core
switch, distribution switch 2, access switch dan PC client.
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.5
Pengelompokan Blok Jaringan 3
Sesuai dengan gambar pada blok jaringan penulis menganalisa blok jaringan
yang digunakan untuk menghubungkan core switch, distribution switch 2, access
switch dan PC client adalah topologi tree. Dengan alasan core switch menjadi pusat
utama komunikasi dari semua perangkat lain yang terhubung dengannya, yang
megasumsikan bahwa itu adalah topologi tree.
4. Penentuan topologi keempat berdasarkan blok jaringan yang terdiri dari core
switch, distribution switch 3 dan server.
43
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.6
Pengelompokan Blok Jaringan 4
Dari pengelompokkan blok jaringan keempat penulis menganalisa blok
jaringan blok jaringan terdiri dari core switch, distribution switch 3, server web, server
finger print, server active directory, server storage sharing, dan server mail
menggunakan topologi tree, karena core switch menjadi pusat utama komunikasi dari
semua perangkat lain yang terhubung dengannya.
Jadi dapat disimpulkan topologi jaringan yang digunakan oleh PT. Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan topologi hybrid karena topologi ini
merupakan gabungan antara topologi tree dan topologi star. Maka dengan ini penulis
memberikan analisa tentang topologi yang digunakan oleh PT. Duta Visual Nusantara
Tivi Tujuh (TRANS7) adalah topologi hybrid.
44
3.2.2. Skema Jaringan
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.7
Skema Jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Jaringan Local Area Network pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7) secara detail berdasarkan dari skema jaringan tersebut adalah:
1. PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) menggunakan dua ISP yaitu
HSPNET dan DETIK dengan bandwidth masing-masing untuk jaringan local
HSPNET sebesar 2Gbps dan global 100 Mbps, sedangkan jaringan local
DETIK sebesar 1Gbps dan global 100 Mbps dimana keduanya berfungsi
sebagai pemberi layanan akses internet.
45
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.8
Speed Download dan Upload Internet Local HSPNET
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.9
Speed Download dan Upload Internet Global HSPNET
46
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.10
Speed Download dan Upload Internet Local DETIK
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.11
Speed Download dan Upload Internet Global DETIK
47
2. Adapun router yang digunakan adalah jenis Mikrobits Dinara yang memiliki
8 port ethernet dan berfungsi sebagai penghubung ISP (Internet Service
Provider) dengan perangkat core switch, dan data yang dikirim dari ISP
(Internet Service Provider) akan melalui ether 3 dimana terdapat VLAN 802
yang terhubung dengan HSPNET dan ether 4 dimana terdapat VLAN 808 yang
terhubung dengan DETIK. Kemudian ether 1 dan ether 2 dari router
dihubungkan ke ether 1 dan ether 2 yang terdapat pada core switch.
3. Kemudian, terdapat switch yang berfungsi sebagai core (pusat) dimana
menghubungkan antara ether 1 dan ether 2 core switch dengan router, lalu
ether 3 core switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 1 , ether 4 core
switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 2 dan kemudian ether 5 core
switch dihubungkan ke ether 1 distribution switch 3. Switch yang digunakan
adalah Cisco Catalyst 2960 yang memiliki 48 port ethernet.
4. Selanjutnya, terdapat distribution switch yang berfungsi sebagai jalur distribusi
data dari core switch dimana akan melalui ether 3, ether 4 dan ether 5 core
switch menuju ke masing-masing ether 1 distribution switch 1, distribution 2
dan distribution 3. Lalu distribution switch 1 dan distribution switch 2 akan
dihubungkan dengan access switch sedangkan distribution switch 3 akan
dihubungkan dengan server. Switch yang digunakan adalah Cisco Catalyst
2960 yang memiliki 48 port ethernet.
5. Setelah itu, terdapat access switch yang berfungsi sebagai jalur akses data bagi
client yang telah dikirim dari ISP melalui router, core switch dan disebarkan
melalui ether 2 distribution switch 1 dan ether 2 distribution switch 2. Switch
yang digunakan adalah Cisco Catalyst 2960 yang memiliki 48 port ethernet.
48
6. Terdapat juga server yang berjumlah 5 (lima) unit, yaitu server web, server
fingerprint, server active directory, server storage sharing, dan server mail
yang terhubung dengan ether 2, 3, 4, 5 dan 6 distribution switch 3. Adapun
beberapa fungsi dari masing-masing server adalah:
a. Server web berfungsi untuk memberikan layanan akses portal web yang
dikelola oleh PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) kepada
user. Seperti pada alamat website www.trans7.co.id, user dari luar jaringan
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) dapat mengaksesnya
dengan koneksi internet masing-masing karena dikelola oleh server web.
b. Server fingerprint berfungsi dalam mengelola data absensi pegawai pada
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Dan saat pegawai
melakukan absensi pada alat fingerprint, notifikasi data akan dikirimkan
ke server fingerprint berupa document dengan format “txt”.
c. Server active directory berfungsi dalam mengelola hak akses user login
directory pada jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
Pada saat user akan membuka directory dengan mengetikan IP address
tujuan pada windows run, maka user akan diminta untuk mengisikan
username dan password untuk dapat mengakses directory.
d. Server storage sharing berfungsi sebagai pusat penyimpanan dari seluruh
data PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Data yang
disimpan digunakan sebagai sumber dari kinerja PT. Duta Visual
Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
e. Server mail berfungsi dalam mengelola keluar masuknya email pegawai
maupun email dari vendor pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
(TRANS7).
49
7. Dan juga, terdapat client sebagai pengguna layanan jaringan yang terdapat pada
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Adapun beberapa PC client
yang terhubung ke jaringan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
adalah:
a. IT pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 14
(empat belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
b. News pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 15
(lima belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan
menggunakan media transmisi kabel (LAN).
c. MCR (On Air) pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
memiliki 8 (delapan) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
d. Library pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki
6 (enam) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan jaringan
menggunakan media transmisi kabel (LAN).
e. Facilities pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki
15 (lima belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
f. Produksi pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki
9 (sembilan) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
g. Marketing pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
memiliki 27 (dua puluh tujuh) unit PC (Personal Computer) yang
terhubung dengan jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
50
h. Sales pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 35
(tiga puluh lima) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
i. FRM pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki 14
(empat belas) unit PC (Personal Computer) yang terhubung dengan
jaringan menggunakan media transmisi kabel (LAN).
8. Dan selanjutnya, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan
semua perangkat yang membentuk jaringan pada PT. Duta Visual Nusantara
Tivi Tujuh (TRANS7) adalah kabel jenis twisted pair, yaitu kabel UTP Cat 6
yang menggunakan RJ 45 sebagai konektornya dan menghubungkan jaringan
dari ISP, router, core switch, distribution switch, access switch, server dan
komputer client pada setiap bagian yang ada.
51
Pada pembahasan ini juga dijelaskan tentang IP address yang digunakan pada
jaringan komputer PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu sebagai
berikut:
Tabel III.1.
Daftar IP Address
No Hardware IP Address Subnet
Internet Service Provider
1 - DETIK
- HSPNET
103.49.xxx.xxx
103.16.xxx.xxx
Router
2
- Ether 3 - Ether 4
- Ether 1 - Ether 2
IP public
IP public
192.168.1.1
192.168.1.2
255.255.255.0
255.255.255.0
Server
3
- Server Web
- Server Mail
- Server Active Directory
- Server Fingerprint
- Server Storage Sharing
IP public
IP public
192.168.xxx.xxx
192.168.xxx.xxx
192.168.xxx.xxx
255.255.255.0
255.255.255.0
255.255.255.0
Client
4 PC IT 192.168.20.2 - 192.168.20.15 255.255.255.0
5 PC News 192.168.20.17 - 192.168.20.31 255.255.255.0
6 PC MCR (On Air) 192.168.19.2 - 192.168.19.9 255.255.255.0
7 PC Library 192.168.19.11 - 192.168.19.16 255.255.255.0
8 PC Facilities 192.168.21.12 - 192.168.21.26 255.255.255.0
9 PC Produksi 192.168.21.2 - 192.168.21.10 255.255.255.0
10 PC Sales 192.168.22.2 - 192.168.22.36 255.255.255.0
11 PC Marketing 192.168.22.38 - 192.168.22.64 255.255.255.0
12 PC FRM 192.168.17.2 - 192.168.17.15 255.255.255.0
Sumber: Dokumen Pribadi
52
Pada tabel III.1, dapat disimpulkan bahwa IP address yang digunakan pada PT.
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) memiliki subnetmask 255.255.255.0 dan
termasuk kedalam IP kelas C. Untuk mengetahui banyaknya net ID dan host ID yang
digunakan, kita dapat menghitungnya dengan menggunakan metode subnetting seperti
yang penulis coba jelaskan di bawah ini:
Tabel III.2.
Contoh Subnetting IP Address
IP Address
192 168 20 0
Subnetmask
255 255 255 0
Subnetmask dalam bit
11111111 11111111 11111111 00000000 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada tabel III.2, terdapat cara untuk mengetahui banyaknya jumlah net ID dan
host ID yang digunakan di PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu:
1. Rumus yang digunakan untuk mengetahui banyaknya net ID pada segmen
subnetting yang digunakan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
adalah:
2n
n = banyaknya jumlah bit 1 yang terdapat pada Byte ke 4 (empat)
20 = 1
Dapat diketahui bahwa hanya 1 (satu) net ID pada segmen subnetting yang
digunakan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
2. Rumus yang digunakan untuk mengetahui banyaknya host ID pada segmen
subnetting yang digunakan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
adalah:
53
2h – 2
h = banyaknya jumlah bit 0 yang terdapat pada Byte ke 4 (empat)
28 – 2 = 254
Dapat diketahui bahwa terdapat 254 host ID pada segmen subnetting yang
digunakan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Detailnya
dapat kita simpulkan seperti berikut:
Tabel III.3.
Hasil Subnetting IP Address
Net ID
192.168.20.0
Host ID
192.168.20.1 – 192.168.20.254
Broadcast
192.168.20.255 Sumber: Dokumen Pribadi
Pada tabel III.3, dapat disimpulkan bahwa PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7) memiliki range IP pada host ID sebanyak 254 host dengan IP
address 192.168.20.1 – 192.168.20.254 dan IP broadcast 192.168.20.255.
3.2.3. Keamanan Jaringan Komputer
Untuk keamanan jaringan komputer, PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7) menggunakan active directory yang terinstall di seluruh PC client
dan telah terkoneksi ke server active directory dengan tingkat keamanan yang cukup
baik, karena dari setiap user tidak akan mengetahui username dan password untuk
mengakses directory user lain walaupun mengetahui alamat IP user tersebut, jadi user
lain tidak akan dapat mengakses directory user lainnya.
54
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.12
Alamat IP Tujuan Directory
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Gambar III.13
Access Login Directory
Sistem keamanan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) masih
terbilang cukup rendah, dikarenakan belum tersedianya perangkat firewall pada router
yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7). Dan keamanan yang
tersedia berupa windows firewall pada windows 7 dan windows defender pada windows
10 dan juga antivirus non license yang telah terinstall pada seluruh PC client yang ada.
55
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras
Pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) terdapat beberapa
perangkat keras jaringan komputer yang digunakan, menyesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan. Berikut adalah spesifikasi perangkat-perangkat jaringan pada PT. Duta
Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7), yaitu:
1. Komputer Server
Tabel III.4.
Spesifikasi PC Server
No Kategori Spesifikasi
1 PC Server SUPERMICRO Server
2 Processor Xeon E5 - 2650 v3 @ 2.30 GHz
3 Harddisk 16 TB
4 RAM 64 GB
5 Mother Board GIGABYTE X58A-OC
6 DVD DVD RW
7 Mouse Logitech Mouse B100
8 Keyboard Logitech Keyboard K100
Pada tabel III.4, disimpulkan bahwa PC server memiliki spesifikasi yang sudah
sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) karena
memiliki memori dan harddisk yang berkapasitas cukup besar untuk menjadi pusat
penyimpanan file dan data di dalam database agar dapat diakses oleh PC client dan
juga untuk meminimalisir kehilangan file dan data dikarenakan PC server pada PT.
Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) sudah memiliki cadangan data tersebut.
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
56
2. Komputer Client
Tabel III.5.
Spesifikasi PC Client
No Kategori Spesifikasi
1. PC Client HP Prodesk 600 G3 Tower
2 Processor Intel core (TM) i5-6500 CPU @3.20Ghz
3 Harddisk 1 TB
4 RAM 4 GB
5 Mother Board HP
6 DVD DVD RW
7 Monitor LCD Dell
8 Mouse Logitech Mouse B100
9 Keyboard Logitech Keyboard K100
Pada tabel III.5, disimpulkan bahwa PC client memiliki spesifikasi yang sudah
sesuai dengan kebutuhan user pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
karena operating system yang up to date dan kapasitas memori yang cukup besar akan
meningkatkan peforma PC.
3. Router
Tabel III.6.
Spesifikasi Router Mikrobits Dinara
No Kategori Spesifikasi
1 Processor Intel Quad Xeon Haswell 3GHz
2 RAM 1 x 2048MB DDR3 Industrial Grade RAM
3 Ethernet 8 x 10/100/1000Mbps
4 Dimensions 44mm (H) x 430mm (W) x 450mm (D)
5 Operating System MikroTik Router OS v6
Pada tabel III.6, router mikrobits dinara memiliki spesifikasi yang ideal untuk
kebutuhan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) karena memiliki
kemampuan yang handal dan juga proses instalasi dan setting yang cukup sederhana.
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
57
4. Switch
Tabel III.7.
Spesifikasi Switch Cisco Catalyst 2960
No Kategori Spesifikasi
1 Ports ≥ 48, 48 x 10/100/1000 + 2 x 10 Gigabit SFP+
2 Transmission Rate 10/100/1000Mbps
3 Function LACP, QoS, SNMP, Stackable, VLAN Support
4 Communication Mode Full-Duplex & Half-Duplex
5 Certification ISO9001
6 Switch Capacity 216Gbps
7 Device Type Switch – 48 ports – Managed – stackable
8 Enclosure Type Desktop, rack-mountable 1U
9 Weight 10kg
Pada tabel III.7, disimpulkan bahwa switch cisco catalyst 2960 memiliki
spesifikasi yang cukup ideal untuk kebutuhan pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7). Switch cisco catalyst 2960 adalah sebuah perangkat yang dapat
menghubungkan komputer atau notebook dalam sebuah jaringan lokal (LAN) maupun
global (jika terkoneksi ke internet) melalui media kabel LAN/UTP.
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak
Pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) terdapat beberapa
perangkat lunak jaringan komputer yang digunakan, dimana perangkat lunak tersebut
akan menjadi infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja. Adapun jenis-
jenis perangkat lunak yang digunakan adalah:
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
58
1. Perangkat Lunak Server
Tabel III.8.
Spesifkasi Perangkat Lunak Server
No Jenis Server Software/Service
1 Server Web Web Server ISS (Internet Information Services)
dan Apache
2 Server Fingerprint Attendance dan Payroll
3 Server Active Directory Read-Only Domain Controller, Granular
Password, Restartable
4 Server Storage Sharing EyeOS cloud, Nagios XL, Dropbox, OneDrive
5 Server Mail SMTP, POP3, IMAP
Pada tabel III.8, disimpulkan bahwa penggunaan software/service pada
masing-masing PC server sudah sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara
Tivi Tujuh (TRANS7). Software/service yang digunakan untuk seluruh PC server pada
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) cukup sederhana dan tidak
membutuhkan terlalu banyak aplikasi tambahan yang dapat mengurangi performa PC.
2. Perangkat Lunak Client
Tabel III.9.
Spesifkasi Perangkat Lunak Client
No Kegunaan Software Nama Software
1 Operating system Windows 7, Windows 10
2 Aplikasi Microsoft Office 2016, Adobe Reader,
Winrar, Virtual Box
3 Browser Google Chrome, Mozila Firefox
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Sumber : PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
59
Pada tabel III.9, disimpulkan bahwa penggunaan software pada PC client sudah
sesuai dengan kebutuhan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
Sedangkan untuk aplikasi-aplikasi tambahan lainnya disesuaikan dengan kebutuhaan
kinerja staff pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7).
3.3. Permasalahan Pokok
Dari hasil analisa pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7),
ditemukan beberapa permasalahan pokok pada jaringan Local Area Network, yaitu:
1. Belum diaplikasikannya sistem load balance walaupun menggunakan 2 (dua)
Internet Service Provider, sehingga saat akan berganti koneksi antara HSPNET
dan DETIK, IT support harus mengubahnya secara manual melalui router.
2. Tidak tersedianya sistem security firewall router berupa web content filtering
sehingga menyebabkan kurangnya sistem pengamanan terhadap website
berkonten negatif pada jaringan komputer perusahaan.
3. Masih menggunakan antivirus non license dimana PC tidak akan terlindungi
secara maksimal dikarenakan fitur keamanan tidak seluruhnya disediakan oleh
antivirus non license. Dan juga antivirus non license masih mengharuskan
untuk melakukan update setiap minggu sehingga menjadi tidak praktis dalam
penggunaannya.
3.4. Pemecahan Masalah
Dari setiap permasalahan yang terdapat pada PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7), dapat diantisipasi dengan cara berikut:
60
1. Melakukan konfigurasi sistem load balance pada router agar traffic dari kedua
ISP (Internet Service Provider) dapat berjalan optimal dan dapat terhindar dari
overload pada salah satu jalur koneksi internet.
2. Melakukan upgrade pada router yang telah ada dan menggantinya dengan
router firewall yang memiliki fitur packet filtering berupa web content filtering
yang berfungsi melakukan penyaringan terhadap situs-situs yang tidak
diperbolehkan oleh pihak berwenang maupun yang tidak berhubungan dengan
tujuan bisnis pada sistem jaringan komputer PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7).
3. Memberikan antivirus berlisensi pada seluruh PC server dan client seperti
antivirus Kaspersky, karena terdapat fitur Privacy and Identity Protection
untuk melindungi pencurian privasi dan identitas pribadi (Block Phishing) saat
sedang melakukan kegiatan browsing internet dan fitur ini tidak terdapat pada
antivirus non license. Kelebihan lainnya adalah jika lisensi berlaku selama 1
(satu) tahun, maka tidak perlu update selama 1 (satu) tahun.
3.5. Analisa Usulan
Dilihat dari skema jaringan komputer yang ada pada PT. Duta Visual Nusantara
Tivi Tujuh (TRANS7), masih terdapat beberapa kekurangan yang memungkinkan
penulis untuk membuat usulan guna menanggulangi kekurangan tersebut.
61
3.5.1. Skema Usulan
Gambar III.14
Skema Usulan PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7)
Dari skema jaringan usulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa router yang
telah ada ditingkatkan versinya menjadi router firewall dimana berfungsi sebagai web
content filtering dalam upaya mencegah akes terhadap website berkonten negatif pada
PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh (TRANS7) secara bebas. Dan juga penambahan
konfigurasi sistem load balance pada router agar traffic data menjadi optimal dan tidak
terjadi overload pada salah satu ISP.
62
3.5.2. Konfigurasi Usulan
Untuk konfigurasi usulan dari penambahan sistem load balance dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi WinBox, seperti berikut:
1. Login menuju mikrotik router, lalu buka Interfaces untuk melihat ether mana
yang terbaca dan dapat digunakan untuk konfigurasi load balance.
Gambar III.15
Tampilan Interfaces WinBox
63
2. Ubah nama ethernet dengan cara double click pada ethernet yang akan
digunakan. Untuk ether 1 diubah menjadi ISP1-HSPNET, ether 2 diubah
menjadi ISP2-DETIK dan ether 3 diubah menjadi PC-Client. Setelah selesai,
kemudian klik OK. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pada saat
melakukan konfigurasi.
Gambar III.16
Ubah nama Ethernet
64
3. Setelah itu, klik pada menu bar IP dan pilih DHCP Client. Lalu klik pada tanda
plus merah yang ada pada DHCP Client untuk menambahkan DHCP Client
yang baru. Kemudian ubah pada bagian Interface menjadi ISP1-HSPNET
untuk IP DHCP ether 1 dan ISP2-DETIK untuk IP DHCP ether 2, lalu klik
OK. DHCP Client ini berfungsi sebagai pemberi alamat IP otomatis sesuai
dengan alamat IP yang disediakan ISP dan kita juga dapat melihat status IP
DHCP dengan double click pada hasil konfigurasi yang telah dibuat untuk
mengetahui alamat IP yang telah didapat dan alamat IP Gateway.
Gambar III.17
Konfigurasi IP DHCP Client
65
4. Kemudian, pada menu bar IP pilih Address. Lalu klik pada tanda plus merah
yang ada pada Address List untuk menambahkan alamat IP yang baru kepada
PC-Client.
Gambar III.18
Konfigurasi IP Address PC-Client
66
5. Selanjutnya, pada menu bar IP pilih DNS. Lalu klik pada tanda plus merah
untuk menambahkan IP DNS secara static. Tambahkan IP 8.8.8.8 untuk
koneksi ISP1-HSPNET lalu klik OK, dan tambahkan lagi IP 8.8.4.4 untuk
koneksi ISP2-DETIK lalu klik OK.
Gambar III.19
Konfigurasi IP DNS
67
6. Kemudian, pada menu bar IP pilih DHCP Server, lalu pada DHCP Server pilih
DHCP Setup. Dan pada DHCP Setup akan ada pilihan untuk DHCP Server
Interfaces dan kemudian pilih PC-Client sebagai Interfaces untuk menjalankan
DHCP Server. Lalu klik Next.
Gambar III.20
DHCP Server Interface
7. Selanjutnya, akan muncul kolom network IP untuk IP address DHCP sesuai
dengan IP yang telah kita buat untuk PC-Client pada menu IP address. Lalu
klik Next.
Gambar III.21
IP Network for DHCP Addresses
68
8. Kemudian, akan muncul kolom IP Gateway dari IP Network sebelumnya. Lalu
klik Next.
Gambar III.22
Gateway for DHCP Network
9. Setelah itu, akan muncul kolom range IP yang akan diberikan oleh DHCP
Server. Lalu klik Next.
Gambar III.23
Range IP dari DHCP Server
69
10. Selanjutnya, akan muncul kolom DNS Server dan kita isikan IP yang telah kita
buat pada IP DNS sebelumnya. Lalu klik Next.
Gambar III.24
Select DNS Servers
11. Kemudian, akan muncul kolom lease time yaitu untuk waktu peminjaman IP
address ke client. Lalu pilih Next dan konfigurasi DHCP Setup selesai.
Gambar III.25
Select Lease Time
70
12. Selanjutnya double click pada hasil konfigurasi DHCP Setup tadi dan centang
opsi Add ARP for Leases lalu klik OK. Hal tersebut agar setiap perangkat hanya
bisa terkoneksi dengan alokasi IP address dari DHCP Server.
Gambar III.26
Centang Opsi Add ARP for Leases
71
13. Kemudian, pada menu bar IP pilih Firewall. Lalu pada Firewall, klik pada
kolom NAT. Firewall NAT berfungsi sebagai translasi IP address public ke IP
address private atau sebaliknya agar setiap komputer pada jaringan LAN dapat
mengakses internet dengan mudah. Lalu, klik pada tanda plus merah untuk
konfigurasi NAT. Pada kolom General, Chain diubah menjadi srcnat dan pada
Out. Interface pilih ISP1-HSPNET.
Gambar III.27
Konfigurasi IP Firewall NAT
72
14. Kemudian, pada kolom Action, pilih masquerade. Lalu klik OK.
Gambar III.28
Konfigurasi IP Firewall NAT
15. Lakukan lagi konfigurasi sebelumnya, tetapi ubah bagian Out. Interface
menjadi ISP2-DETIK.
73
16. Selanjutnya, pilih kolom Mangle dan lakukan konfigurasi Firewall Mangle.
Klik pada tanda plus merah untuk konfigurasi Mangle. Pada kolom General,
ubah Chain menjadi prerouting dimana berfungsi untuk menandai koneksi
sebelum mengalami proses filtering port pada router. Lalu, pada In. Interface
pilih PC-Client sebagai interface jaringan lokal dan pada Connection Mark
pilih no mark.
Gambar III.29
Konfigurasi IP Firewall Mangle
74
17. Lalu, pada kolom Advanced ubah bagian Per Connection Classifier menjadi
both addresses and ports dan ketikkan angka 2 (dua) karena kita menggunakan
2 (dua) koneksi internet.
Gambar III.30
Konfigurasi IP Firewall Mangle
75
18. Lalu, pada kolom Action ubah action menjadi mark connection untuk
menandai koneksi dan pada New Connection Mark ketikkan ISP1. Lalu klik
OK.
Gambar III.31
Konfigurasi IP Firewall Mangle
19. Lakukan konfigurasi yang sama seperti sebelumnya, tetapi pada kolom
Advanced bagian Per Connection Classifier pilih both addresses and ports dan
ubah angka diawal menjadi 2 (dua) dan angka 0 (nol) ubah menjadi angka 1.
Lalu pada kolom Action, bagian New Connection Mark ketikkan ISP2 dan klik
OK.
76
20. Selanjutnya, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi yang
hampir mirip seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General dibagian
Connection Mark ubah menjadi ISP1 yang berfungsi sebagai penanda koneksi.
Gambar III.32
Konfigurasi IP Firewall Mangle
77
21. Lalu, pada kolom Action ubah action menjadi mark routing untuk menandai
koneksi dari client menuju ISP. Dan pada New Routing Mark ketikkan ToISP1
sebagai tujuan dari routing, Lalu klik OK.
Gambar III.33
Konfigurasi IP Firewall Mangle
22. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General ubah
Connection Mark menjadi ISP2 dan pada kolom Action ubah action menjadi
mark routing dan pada New Routing Mark ketikkan ToISP2. Lalu klik OK.
78
23. Selanjutnya, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi yang
hampir mirip seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General dibagian In.
Interface diubah menjadi ISP1-HSPNET sebagai interface jaringan lokal dan
pada bagian Connection Mark ubah menjadi no mark.
Gambar III.34
Konfigurasi IP Firewall Mangle
79
24. Kemudian, pada kolom Action ubah action menjadi mark connection dan pada
bagian New Connection Mark pilih ISP1. Lalu klik OK.
Gambar III.35
Konfigurasi IP Firewall Mangle
25. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General ubah In.
Interface menjadi ISP2-DETIK dan pada kolom Action ubah action menjadi
mark connection dan pada bagian New Connection Mark pilih ISP2. Lalu klik
OK.
80
26. Setelah itu, klik tanda plus merah kembali dan lakukan konfigurasi output
sebagai proses keluaran paket data dari router menuju client. Pada kolom
General ubah Chain menjadi output dan pada bagian Connection Mark ubah
menjadi ISP1.
Gambar III.36
Konfigurasi IP Firewall Mangle
81
27. Lalu pada kolom Action ubah action menjadi mark routing dan pada bagian
New Routing Mark ubah menjadi ToISP1. Lalu klik OK.
Gambar III.37
Konfigurasi IP Firewall Mangle
28. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi pada kolom General bagian
Chain ubah menjadi output dan pada bagian Connection Mark ubah menjadi
ISP2. Lalu pada kolom Action ubah action menjadi mark routing dan pada
bagian New Routing Mark ubah menjadi ToISP2. Lalu klik OK.
82
29. Setelah itu, pada menu bar IP pilih Route. Route berfungsi untuk menentukan
gateway dari jaringan yang ada sesuai kebutuhan jaringan kita. Klik tanda plus
merah, lalu konfigurasikan pada kolom General bagian Gateway ubah menjadi
IP Gateway dari ISP1-HSPNET. Cara mengetahuinya buka menu bar IP lalu
pilih DHCP Client, kemudian double click pada ISP1 dan lihat pada kolom
Status. Jika sudah, kembali pada menu Route tadi dan ketikkan IP Gateway
yang sudah diketahui tersebut dan pastikan jika IP Gateway sudah terkoneksi
dengan ISP1-HSPNET (reachable ISP1-HSPNET). Lalu pada bagian Check
Gateway pilih ping dan pada bagian Routing Mark pilih ToISP1 yang berfungsi
sebagai jalur koneksi internet. Lalu klik OK.
Gambar III.38
Konfigurasi IP Route
83
30. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, tetapi ubah Gateway menjadi IP
Gateway dan ISP2-DETIK. Pastikan IP Gateway sudah terkoneksi dengan
ISP2-DETIK (reachable ISP2-DETIK), lalu pada bagian Check Gateway pilih
ping dan pada bagian Routing Mark pilih ToISP2 yang berfungsi sebagai jalur
koneksi internet. Lalu klik OK.
Gambar III.39
Konfigurasi IP Route
84
31. Selanjutnya, klik tanda plus merah dan lakukan konfigurasi seperti
sebelumnya. Tambahkan IP Gateway dari ISP1-HSPNET akan tetapi pada
bagian Routing Mark dikosongkan karena pada konfigurasi sebelumnya kita
telah memetakan kedua jalur koneksi internet. Lalu klik OK.
Gambar III.40
Konfigurasi IP Route
85
32. Lakukan konfigurasi seperti sebelumnya, dan tambahkan IP Gateway dari
ISP2-DETIK.
Gambar III.41
Konfigurasi IP Route
3.5.3. Analisa Biaya
Berikut adalah rincian biaya yang dibutuhkan PT. Duta Visual Nusantara Tivi
Tujuh (TRANS7), yaitu:
Tabel III.10.
Analisa Biaya
No Perangkat Jumlah Harga per Unit Total Harga
1 Router FortiGate 90D - BDL
24x7 1 Unit Rp. 22.605.000,- Rp. 22.605.000,-
2 Kaspersky Internet Security
1 PC, 1 tahun 142 Unit Rp. 398.000,- Rp. 56.516.000,-
Total Harga Keseluruhan Rp. 79.121.000,-
Sumber : Tokopedia.com