BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a....

26
22 BAB III PEMBAHASAN 1.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi 1.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian terus hidup dan berkembang sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Tahun 1940 kegiatannya terganggu, karena akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian keadaan keuangan Postspaarbank pulih kembali pada tahun1941. Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postspaarbank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah bank yang bertujuaan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama menjadi Kantor Tabungan Pos. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor

Transcript of BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a....

Page 1: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

22

BAB III

PEMBAHASAN

1.1. Tinjauan Umum Perusahaan/Organisasi

1.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan/Organisasi

Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16

Oktober 1897 mendirikan Postspaarbank, yang kemudian terus hidup dan

berkembang sampai tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu

Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar. Tahun 1940 kegiatannya terganggu,

karena akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan

tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian

keadaan keuangan Postspaarbank pulih kembali pada tahun1941.

Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah

Jepang. Jepang membekukan kegiatan Postspaarbank dan mendirikan Tyokin

Kyoku sebuah bank yang bertujuaan untuk menarik dana masyarakat melalui

tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan

paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang yaitu cabang Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 telah memberikan inspirasi

kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin

Kyoku dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah RI dan terjadilah pergantian nama

menjadi Kantor Tabungan Pos.

Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah RI menjadi Direktur

yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran

uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor

Page 2: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

23

Tabungan Pos tidak berumur panjang, karena Agresi Belanda (Desember 1946)

mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang dari Kantor

Tabungan Pos hingga tahun 1949. Saat Kantor Tabungan Pos dibuka kembali

(1949), nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI. Sejak

kelahirannya dan berubah nama Bank Tabungan Pos RI, lembaga ini bernaung

dibawah Kementrian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950 tetapi yang substantif

bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9

Februari 1950 yang mengubah nama “Postpaarbank In Indonesia” berdasarkan

staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan

induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di

bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat tersebut

masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan

sebagai hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Negara. Nama Bank Tabungan Pos

menurut Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 tahun

1953 tanggal 18 Desember 1953.

Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara

didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian

dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara

ditetapkan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968

yang sebelumnya (sejak tahun 1964) Bank Tabungan Negara menjadi BNI unit V.

Jika tugas utama saat pendirian Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank

Tabungan Negara (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana

Page 3: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

24

masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara

ditambah tugasnya yaitu memberikan layanan KPR dan untuk pertama kalinya

penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976, karena itulah tanggal 10

Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu

dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU no. 7 tahun 1992 bentuk hukum BTN berubah

menjadi Perusahaan Perseroan. Sejak itu nama BTN menjadi PT. BANK

TABUNGAN NEGARA (PERSERO). Berdasarkan kajian konsultan independent,

Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat

nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002 memutuskan BTN sebagai

Bank Umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

Tahun 2003 BANK TABUNGAN NEGARA secara keseluruhan

melakukan restrukturisasi perusahaan yang tertuang dalam persetujuan RJP tahun

2003-2007 (berdasarkan surat Menteri BUMN No. S-984/M-MBU/2003) pada

tanggal 31 Maret 2003 dan ketetapan Direksi BTN No. 306/DIR/IR-BTN/XII

2004 perihal revisi RJP tahun 2003-2007. BANK TABUNGAN NEGARA

menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi assets melalui

pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragunan Asset (KIKEBA)

di Bursa Efek Indonesia di tahun 2009. Pada tahun yang sama juga melepaskan

2.360.057.000 lembar saham, setara dengan 27,08% dari total saham BTN, dan

tercatat sebagai emisi IPO terbesar di tahun 2009 dengan nilai dana sebesar Rp.

1,88 Triliun.

Page 4: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

25

Komposisi kepemilikan saham pada BTN sampai dengan 31 Desember

2010, dimiliki oleh 9.470 pemegang saham, dengan pemegang saham mayoritas

adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 72,92 persen. Sementara sisanya

25,40 persen dimiliki publik dan 1,68 persen oleh Karyawan dan Direksi Bank

BTN melalui program Alokasi Saham Manajemen dan Karyawan (Management &

Employee Stock Allocation /MESA) dan Opsi Pembelian Saham Kepada

Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Option/MESOP).

BTN memiliki Visi dan Misi perusahaan sebagai pedoman dalam

mengelola usahanya. Ini wajib diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh setiap

pegawai sebagai pedoman dalam mengelola usahanya yaitu:

Visi Bank BTN :

“Menjadi Bank yang Terdepan dalam Pembiayaan Perumahan”

Misi Bank BTN :

1. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri

terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

2. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan

produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

3. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas,

profesional dan memiliki integritas tinggi.

4. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati-

hatian dan Good Corporate Governance untuk meningkatkan Shareholder

Value.

5. Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

Page 5: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

26

1.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

Struktur organisasi perusahaan merupakan pencerminan dari

kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengkoordinir manusia, peralatan dan

fasilitas lainnya yang terlibat di dalamnya, guna tercapainya suatu tujuan yang

sudah ditetapkan dengan cara yang paling efisien. BTN Cabang Cawang memiliki

jumlah karyawan sebanyak 249 orang terdiri dari 149 karyawan tetap dan 100

outsourcing dengan spesifikasi pendidikan antara SMA s/d S2. BTN Cabang

Cawang termasuk kategori perusahaan besar dari segi jumlah tenaga kerja,

mempunyai sifat hubungan kerja sentralisasi dengan kantor pusat. Artinya seluruh

aktivitas yang dilakukan kantor cabang termasuk kantor cabang pembantu dan

kantor kas harus dilaporkan ke kantor pusat.

Struktur organisasi yang digunakan pada BTN Cabang cawang adalah

struktur organisasi garis, alasannya adalah karena dengan menggunakan

sistematika tersebut diharapkan adanya suatu komando perintah menurut jenjang

pemimpin yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah jabatannya, sehingga

tidak terjadi kesalah pahaman antara bawahan dengan atasan dalam menjalankan

tugas.

Dalam struktur organisasi tersebut terdapat divisi-divisi yang telah

mempunyai gambaran pekerjaan masing-masing. Hal ini bertujuan agar

pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan secara tepat, cepat, dan akurat.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

27

Sumber : www.btn.co.id

Gambar III.1. Struktur Organisasi

Gambaran pekerjaan pada BTN Cabang Cawang adalah sebagai berikut:

1. Kepala Cabang bertanggung jawab atas harta kekayaan bank, bertanggung

jawab atas penyusunan laporan pelaksanaan dan pengusahaan pembayaran

kredit, serta melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan.

2. Wakil Kepala Cabang Bagian Konsumen memiliki tiga bawahan yaitu:

a. Unit Pinjaman Konsumen

Bertanggung jawab atas usulan rencana pencapaian, strategi

penjualan, target, dan monitoring bagian layanan pinjaman unit

mempunyai tugas yaitu:

Kepala Cabang

Wakil

Kepala

Cabang Bag.

Konsumen

Unit

Kredit

Konsumen

Unit

Pelayanan

Konsumen

Unit

Pelayanan

Pelanggan

Wakil

Kepala

Cabang Bag.

Komersial

Unit Kredit

Perumahan

Unit

Pendanaan

Kredit

Perumahan

Wakil Kepala

Cabang Bag.

Pendukung

Accounting

Control

Unit

Pemrosesan

Transaksi

Unit

Administrasi

Pinjaman

Unit

Administrasi

Umum

Page 7: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

28

1) Melayani permohonan kredit.

2) Wawancara kredit.

3) Akad kredit.

4) Klaim debitur.

5) Alih debitur.

6) Konsultasi kredit.

7) Pelunasan kredit.

b. Unit Pelayanan Konsumen

Bertanggung jawab atas strategi, pencapaian target, report hasil

pencapaian target pelayanan konsumen kepada atasan.

c. Unit Pelayanan Pelanggan

Bertanggung jawab untuk memastikan pelaksanaan penerapan prisip

mengenal nasabah di kantor cabang, memastikan pelayanan yang

optimal di unit CS (customer service).

Pada Bagian Layanan Pelanggan, mempunyai tugas yaitu:

1) Melayani nasabah.

2) Percetakan laporan pembukuan dan maintain CIF.

3) Proses pembukuan rekening.

4) Proses penutupan rekening.

5) Proses pengelolaan SDB (Safe Deposit Box).

6) Pelayanan kartu ATM.

7) Pembukaan/penutupan rekening.

8) Penjualan produk.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

29

3. Wakil Kepala Cabang Bagian Komersial memiliki dua bawahan yaitu:

a. Unit Kredit Perumahan

Bertanggung jawab dalam pencapaian target marketing dan realisasi

kredit perumahan, menggunakan dan mengelola anggaran promosi

dalam pencapaian target, dan membuat laporan hasil pencapaian

target.

b. Unit Pendanaan Kredit Perumahan

Bertangung jawab atas strategi penjualan, pencapaian target,

memonitoring dan proses pendanaan kredit perumahan.

4. Pendukung Wakil Kepala Cabang

Bertugas memastikan terselenggaranya fungsi Operasional di kantor

cabang meliputi:

a. Accounting Control unit, mempunyai tugas yaitu:

1) Rekonsiliasi dan Pemeriksaan (harian dan bulanan).

2) Pelaporan dan Administrasi (pelaporan bank umum, pemeriksaan

IDI-BI, laporan kinerja bulanan, pencatatan bukti transaksi,

pemantauan data pada BI, pelaporan pengaduan nasabah).

3) Mengelola bukti pembukuan.

4) Memantau dan memeriksa kegiatan operasi cabang.

5) Melakukan pengkajian ketaatan prosedur.

b. Unit Pemrosesan Transaksi, mempunyai tugas yaitu:

1) Proses kliring.

2) Administrasi dana.

3) Proses nota pembukaan buku.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

30

4) Proses khusus (buku cek, sertifikat deposito, bilyet giro).

c. Unit Administrasi Pinjaman (LA&LD), mempunyai tugas yaitu:

1) Dokumentasi kredit.

2) Proses aplikasi kredit.

3) Administrasi umum kredit.

d. Unit Administrasi Umum, mempunyai tugas yaitu:

1) Manajemen personalia.

2) Pemeliharaan gedung.

3) Administrasi keamanan.

4) Manajemen arsip dan pajak.

5) Pengelolaan anggaran kesekretariatan.

1.1.3. Kegiatan Usaha/Organisasi

Dalam pencapaian visi dan misi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank BTN yaitu:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,

deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu.

Produk Dana BTN yaitu:

a. Tabungan BTN BATARA, yaitu tabungan transaksional untuk

memudahkan kebutuhan transaksi keluarga anda.

b. Tabungan BTN BATARA PRIMA, yaitu tabungan investasi untuk

masa depan.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

31

c. Tabungan BTN Juara, yaitu tabungan untuk edukasi dan sesuai

kebutuhan generasi muda usia 12-23 tahun.

d. Tabungan SIMPEL, yaitu tabungan khusus diperuntukkan bagi siswa

PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA yang berusia di bawah 17 tahun dan

belum memiliki KTP.

e. TABUNGANKU, yaitu tabungan perorangan dengan persyaratan

mudah dan ringan untuk menumbuhkan budaya menabung serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

f. GIRO BTN, yaitu sarana penyimpanan uang yang aman dan terpercaya

untuk menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan penerimaan.

g. GIRO BTN VALAS, yaitu sarana penyimpanan uang yang aman dan

terpercaya untuk menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan

penerimaan dalam mata uang asing.

h. DEPOSITO BTN, yaitu sarana penyimpanan uang untuk investasi

yang aman dan terpercaya dalam jangka waktu tertentu, dengan bunga

yang menarik yang dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

i. Tabungan BTN Perumahan, yaitu ditujukan bagi orang-orang muda

yang telah menyadari kebutuhan akan kepemilikan rumah, khususnya

rumah pertama.

Page 11: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

32

2. Memberikan kredit kepada nasabah contohnya:

a. KPR BTN Subsidi, yaitu kredit pemilikan rumah subsidi untuk

masyarakat berpenghasilan rendah, dengan suku bunga rendah dan

cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit.

b. Bantuan Perumahan PNS, yaitu PNS Golongan I,II,III, dan IV dengan

masa kerja minimal 5 tahuun yang membeli rumah menggunakan KPR

BTN Subsidi dapat memilih Bantuan Tunai Perumahan atau Tambahan

Bantuan Uang Muka Perumahan.

c. KPR BTN Platinum, yaitu fasilitas kredit untuk membeli rumah baru

atau lama, dalam proses pembangunan (indent) maupun memindahkan

pembiayaan dari bank lain (take over), dengan pelayanan cepat dan

mudah.

d. Kredit Ruko (KP Ruko) BTN, yaitu fasilitas kredit untuk membeli unit

rumah toko, rumah usaha, rumah kantor, maupun kios dengan

pelayanan yang cepat dan mudah.

e. Kredit Agunan Rumah (KAR) BTN, yaitu fasilitas kredit multiguna

yang dapat digunakan untuk renovasi rumah, pembelian isi rumah,

biaya pendidikan, dan kebutuhan lainnya dengan cara agunan

rumah/apartemen.

f. Kredit Bangun Rumah BTN, yaitu fasilitas kredit untuk membangun

rumah idaman di atas lahan milik sendiri.

g. Kredit Swadana BTN, yaitu fasilitas kredit yang diberikan kepada

nasabah yang membutuhkan dana cepat tanpa harus mengurangi

deposito/tabungannya selama jangka waktu tertentu.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

33

3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti:

a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang

mempermudah nasabah membayar transaksi dan keperluan belanja di

toko berlogo Visa di seluruh dunia dengan mudah, aman dan cepat

serta dapat digunakan untuk belanja online di berbagai merchant

online.

b. Kartu Kredit BTN, yaitu membantu dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan nasabah yang dapat digunakan untuk transaksi belanja di

toko berlogo Visa di seluruh dunia dengan mudah, aman dan cepat.

c. BTN Mobile Banking, yaitu aplikasi perbankan bagi nasabah

perorangan untuk kenyamanan dalam melakukan transaksi Finansial

(non tunai) dan non Finansial dimana saja dan kapan saja.

d. BTN Internet Banking, yaitu layanan perbankan bagi nasabah

perorangan bank BTN untuk dapat memperoleh informasi keuangan

melalui media internet.

e. Safe Deposit Box, yaitu fasilitas kotak untuk penyimpanan barang atau

surat berharga dengan pilihan jangka waktu dan ukuran box.

4. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

5. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang

masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam

perdagangan surat-surat dimaksud.

Page 13: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

34

b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa

berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-

surat dimaksud.

c. Kertas Perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah.

d. Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

e. Obligasi.

f. Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.

g. Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan

satu tahun.

1.2. Data Penelitian

1.2.1. Data Loan to Deposit Ratio (LDR)

Variabel independent atau variabel bebas pada penelitian ini adalah Loan

to Deposit Ratio (LDR) yang penulis dapatkan dari data laporan keuangan berupa

neraca PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada periode 2005-2016.

Berikut ini data tentang total pinjaman yang diberikan dan total dana pihak

ketiga oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dari tahun 2005-2016.

Tabel III.1.

Data Total Pinjaman yang Diberikan dan Total Dana

Pihak Ketiga Tahun 2005-2016

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Total Pinjaman yang

Diberikan Total Dana Pihak Ketiga

2005 Rp 15.272.591 Rp 19.464.571

2006 Rp 17.829.456 Rp 21.594.665

2007 Rp 21.795.964 Rp 24.187.088

2008 Rp 30.773.995 Rp 31.448.744

2009 Rp 38.737.202 Rp 40.214.954

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2005-2016

Page 14: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

35

Tabel III.1. (Lanjutan)

Data Total Pinjaman yang Diberikan dan Total Dana

Pihak Ketiga Tahun 2005-2016

(dalam jutaan rupiah)

(Lanjutan)

Tahun Total Pinjaman yang

Diberikan Total Dana Pihak Ketiga

2010 Rp 48.702.920 Rp 47.546.047

2011 Rp 59.337.756 Rp 61.970.015

2012 Rp 75.410.705 Rp 80.667.983

2013 Rp 92.386.308 Rp 96.207.622

2014 Rp 106.271.277 Rp 106.470.677

2015 Rp 127.732.158 Rp 127.708.670

2016 Rp 150.221.960 Rp 159.987.717

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2005-2016

Berdasarkan tabel III.1. dapat dilihat data yang diambil dari laporan

keuangan neraca PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai berikut:

1. Data total pinjaman yang diberikan dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk tertinggi ada pada tahun 2016 sebesar Rp 150.221.960 dan total dana

pihak ketiga tertinggi ada pada tahun 2016 sebesar Rp 159.987.717.

2. Data total pinjaman yang diberikan dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero)

Tbk terendah ada pada tahun 2005 sebesar Rp 15.272.591 dan total dana

pihak ketiga terendah ada pada tahun 2005 sebesar Rp 19.464.571.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penyaluran kredit yang

dilakukan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk lancar setiap tahunnya.

Karena setiap tahunnya total pinjaman yang diberikan dan total dana pihak ketiga

makin meningkat. Begitu juga penghimpunan dana nasabah setiap tahunnya terus

meningkat. Dan dari data tersebut dapat dihitung Loan to Deposit Ratio (LDR)

pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

36

Berikut ini data tentang perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) oleh PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dari tahun 2005-2016.

Tabel III.2.

Data Loan to Deposit Ratio (LDR) Tahun 2005-2016

Tahun Loan to Deposit Ratio (LDR)

2005 78,5%

2006 82,6%

2007 90,1%

2008 97,9%

2009 96,3%

2010 102,4%

2011 95,8%

2012 93,5%

2013 96,0%

2014 99,8%

2015 100,0%

2016 93,9%

Sumber: Olahan Data Penulis

Dari tabel III.2. dapat diketahui perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR)

pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) tertinggi terdapat pada tahun

2010 menghasilkan prosentase angka sebesar 102,4% sehingga dapat

dikategorikan sehat.

2. Sedangkan hasil perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) terendah ada pada

tahun 2005 menghasilkan prosentase angka sebesar 78,5% sehingga dapat

dikategorikan sehat.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan Loan to Deposit

Ratio (LDR) dari tahun 2005 sampai 2016 tidak menentu, karena tiap tahunnya

ada yang meningkat dan ada yang menurun. Tetapi semua perhitungan Loan to

Deposit Ratio (LDR) tahun 2005 sampai 2016 masih dikategorikan sehat.

Page 16: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

37

1.2.2. Data Return on Equity (ROE)

Variabel dependent atau variabel terikat pada penelitian ini adalah Return

on Equity (ROE) yang penulis dapatkan dari data laporan keuangan berupa neraca

dan laporan laba rugi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada periode

2005-2016.

Berikut ini data tentang Laba Bersih dan Total Ekuitas oleh PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) Tbk tahun 2005-2016.

Tabel III.3.

Data Laba Bersih dan Total Ekuitas Tahun 2005-2016

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Laba Bersih Total Ekuitas

2005 Rp 436.698 Rp 1.480.885

2006 Rp 364.674 Rp 1.760.276

2007 Rp 402.020 Rp 2.787.412

2008 Rp 430.474 Rp 3.078.470

2009 Rp 490.453 Rp 5.393.125

2010 Rp 915.938 Rp 6.447.278

2011 Rp 1.026.201 Rp 7.321.643

2012 Rp 1.357.839 Rp 10.278.871

2013 Rp 1.443.057 Rp 11.556.753

2014 Rp 1.115.625 Rp 12.206.406

2015 Rp 1.811.337 Rp 13.860.107

2016 Rp 5.631.617 Rp 19.130.536

Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara Tahun 2005-2016

Berdasarkan tabel III.3. dapat dilihat data yang diambil dari laporan

keuangan neraca dan laba rugi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai

berikut:

Page 17: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

38

1. Data laba bersih dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tertinggi ada

pada tahun 2016 sebesar Rp 5.631.617 dan total ekuitas tertinggi ada pada

tahun 2016 sebesar Rp 19.130.536.

2. Data laba bersih dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terendah ada

pada tahun 2006 sebesar Rp 364.674 dan total ekuitas terendah ada pada

tahun 2005 sebesar Rp 1.480.885.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya data laba bersih

dan total ekuitas dari PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk cenderung

meningkat meskipun data laba bersih ada yang menurun dari tahun sebelumnya,

tapi masih bisa meningkat lagi.

Berikut ini data tentang perhitungan Return on Equity (ROE) oleh PT.

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dari tahun 2005-2016.

Tabel III.4.

Data Return on Equity (ROE) Tahun 2005-2016

Sumber: Olahan Data Penulis

Tahun Return on Equity (ROE)

2005 29,5%

2006 20,7%

2007 14,4%

2008 14,0%

2009 9,1%

2010 14,2%

2011 14,0%

2012 13,2%

2013 12,5%

2014 9,1%

2015 13,1%

2016 29,4%

Page 18: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

39

Dari tabel III.4 diatas dapat diketahui perhitungan Return on Equity (ROE)

sebagai berikut:

1. Hasil perhitungan Return on Equity (ROE) tertinggi ada pada tahun 2005

yang menghasilkan prosentase angka sebesar 29,5%.

2. Hasil perhitungan Return on Equity (ROE) terendah ada pada tahun 2009 dan

2014 menghasilkan prosentase angka sebesar 9,1% keduanya menghasilkan

prosentase yang sama.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan Return on Equity

(ROE) dari tahun 2005 sampai 2016 tidak menentu, karena dari tahun 2005

cenderung menghasilkan prosentase angka yang rendah pada tahun berikutnya.

Tetapi pada tahun 2016 perhitungan Return on Equity (ROE) meningkat kembali

dan hampir sama dengan prosentase pada tahun 2005.

1.2.3. Tabel Penolong

Berdasarkan data Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return on Equity

(ROE) diatas, maka penulis membuat tabel penolong untuk mempermudah

perhitungan seperti terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel III.5.

Tabel Penolong

Tahun X Y XY X2 Y

2

2005 78,5 29,5 2315,8 6162,3 870,3

2006 82,6 20,7 1709,8 6822,8 428,5

2007 90,1 14,4 1297,4 8118,0 207,4

2008 97,9 14 1370,6 9584,4 196,0

2009 96,3 9,1 876,3 9273,7 82,8

2010 102,4 14,2 1454,1 10485,8 201,6

Sumber: Data Olahan Penulis dari Hasil Perhitungan LDR dan ROE

Page 19: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

40

Tabel III.5. (Lanjutan)

Tabel Penolong

(Lanjutan)

Tahun X Y XY X2 Y

2

2011 95,8 14 1341,2 9177,6 196,0

2012 93,5 13,2 1234,2 8742,3 174,2

2013 96 12,5 1200,0 9216,0 156,3

2014 99,8 9,1 908,2 9960,0 82,8

2015 100 13,1 1310,0 10000,0 171,6

2016 93,9 29,4 2760,7 8817,2 864,4

∑ 1126,8 193,2 17778,3 106360 3631,8

Sumber: Data Olahan Penulis dari Hasil Perhitungan LDR dan ROE

Berdasarkan tabel III.5 diatas maka dapat diperhitungkan rumus pembantu

untuk mencari konstanta b dan a sebagai berikut:

1. Menentukan Korelasi:

n . ∑XY – ∑X . ∑Y

n . ∑X2 – ( ∑X )

2n . ∑Y

2 – ( ∑Y )

2

12 . 17778,3 – 1126,8 . 193,2

12 . 106360 – (1126,8)212 . 3631,8 – (193,2)

2

12 . 17778,3 – 217697,76

12 . 106360 – 1269678,24 12 . 3631,8 – 37326,24

213339,6 – 217697,76

1276320 – 1269678,24 43581,6 – 37326,24

-4358,16

6641,766255,36

-4358,16

41546599,83

r =

r =

r =

r =

r =

r =

Page 20: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

41

-43 58,16

6445,67

-0,676

2. Menentukan Determinasi:

KD = r2 100%

KD = -0,6762 100%

KD = 0,457 100%

KD = 0,457

3. Menentukan Persamaan Garis:

a. Mencari nilai b

n . ( ∑XY ) – ( ∑X ) . ( ∑Y )

n . ( ∑X2 ) – ( ∑X )

2

12 . ( 17778,3 ) – ( 1126,8 ) . ( 193,2 )

12 . ( 106360 ) – ( 1126,8 )2

12 . ( 17778,3 ) – 217697,76

12 . ( 106360 ) – 1269678,24

213339,6 – 217697,76

1276320 – 1269678,24

-4358,16

6641,76

-0,656

r =

b =

r =

b =

b =

b =

b =

b =

Page 21: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

42

b. Mencari nilai a

∑Y – b . ∑X

n

193,2 – (-0,656) . 1126,8

12

193,2 – -739,18

12

932,38

12

77,70

Jadi berdasarkan perhitungan manual yang dilakukan penulis

menghasilkan nilai persamaan regresi Y = a bX atau Y = 77,7 – 0,656X + e.

1.3. Analisis Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity (ROE)

1.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan)

linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau

dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen

(Return on Equity) dengan variabel independen (Loan to deposit Ratio). Hasil uji

koefisien korelasi (r) Loan to deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity

(ROE) dapat dilihat melalui output SPSS dibawah ini.

a =

a =

a =

a =

a =

Page 22: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

43

Hipotesis:

Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

H1: Ada hubungan yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Syarat: Jika sig > 0,05 maka Ho diterima

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak

Berikut ini adalah tabel korelasi hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 21.

Tabel III.6.

Tabel Correlations

Correlations

Return On Equity

Loan To Deposit Ratio

Pearson Correlation

Return On Equity 1,000 -,676

Loan To Deposit Ratio

-,676 1,000

Sig. (1-tailed) Return On Equity . ,008 Loan To Deposit Ratio

,008 .

N

Return On Equity 12 12

Loan To Deposit Ratio

12 12

Sumber: IBM SPSS Statistics 21

Berdasarkan tabel korelasi III.6. dapat diketahui bahwa nilai signifikan

senilai 0,008 < 0,05 maka keputusannya Ho ditolak H1 diterima. Dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Jika dilihat pada kolom pearson correlation diperoleh nilai sebesar

-0,676. Dapat diartikan bahwa hubungan antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

Page 23: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

44

terhadap Return on Equity (ROE) kuat dan berlawanan arah karena bernilai

negatif (-). Menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai LDR maka akan membuat

nilai ROE semakin rendah dan sebaliknya.

1.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Hasil uji koefisien determinasi Loan to

deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity (ROE) dapat dilihat melalui

output SPSS dibawah ini.

Hipotesis:

Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

H2: Ada pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.

Syarat: Jika sig > 0,05 maka Ho diterima

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak

Page 24: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

45

Berikut ini adalah tabel model summary hasil perhitungan menggunakan

SPSS versi 21.

Tabel III.7.

Tabel Modell Summary

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 ,676a ,457 ,403 5,3193 ,457 8,424 1 10 ,016

a. Predictors: (Constant), Loan To Deposit Ratio

Sumber: IBM SPSS Statistics 21

Berdasarkan tabel Model Summary III.7. dapat diketahui bahwa nilai

signifikan senilai 0,016 < 0,05 maka keputusannya Ho ditolak H2 diterima. Dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Loan to Deposit Ratio

(LDR) terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk. Sedangkan nilai R Square sebesar 0,457 artinya Return on Equity

(ROE) berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 45,7% sisanya

54,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. R Square berkisar pada

angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R Square, semakin lemah

hubungan kedua variabel.

Page 25: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

46

1.3.3. Uji Persamaan Regresi

Model regresi hubungan antara Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap

Return on Equity (ROE) dapat dilihat dari hasil output SPSS dibawah ini.

Hipotesis:

Ho: Persamaan regresi yang terbentuk antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk tidak signifikan.

H3: Persamaan regresi yang terbentuk antara Loan to Deposit Ratio (LDR)

terhadap Return on Equity (ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk signifikan.

Syarat: Jika sig > 0,05 maka Ho diterima

Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak

Berikut ini tabel persamaan regresi yang terbentuk hasil perhitungan

menggunakan SPSS versi 21 sebagai berikut.

Tabel III.9.

Tabel Coefficients

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 77,719 21,286 3,651 ,004

Loan To Deposit Ratio

-,656 ,226 -,676 -2,902 ,016

a. Dependent Variable: Return On Equity Sumber: IBM SPSS Statistics 21

Page 26: BAB III PEMBAHASAN - repository.bsi.ac.id3. Memberikan jasa dan layanan kepada nasabah, seperti: a. Kartu Debit BTN, yaitu berfungsi sebagai kartu debit yang mempermudah nasabah membayar

47

Berdasarkan tabel koefisien III.9 diketahui nilai signifikan senilai 0,016 <

0,05 maka Ho ditolak H3 Diterima. Dapat diartikan bahwa persamaan regresi

yang terbentuk antara Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Equity

(ROE) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk signifikan.Berdasarkan

hasil persamaan regresi yang terbentuk diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai

persamaan regresi yang terbentuk adalah Y= 77,719 – 0,656X + e dimana Y=ROE

dan X=LDR.

Konstanta sebesar 77,719 menyatakan bahwa apabila variabel X (Loan to

Deposit Ratio) sebesar 0 atau Loan to Deposit Ratio tidak ada maka Return on

Equity akan sebesar 77,719%. Koefisien regresi sebesar -0,656 menyatakan

bahwa setiap penambahan 1% LDR, akan meningkatkan ROE sebesar -0,656%.

Namun sebaliknya, jika LDR turun sebesar 1%, maka ROE juga diprediksi

mengalami penurunan sebesar -0,656%.