BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1....

17
18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia disingkat Kemensos dahulu Dapertement Sosial disingkat Depsos adalah Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan dan membidangi urusan dalam negri didalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam penyelenggaraan Pemerintah Negara di bidang penyelenggaraan sosial, rehabilitas sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin. Dibentuk pada tanggal 19 agustus 1945, dasar hukum peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2015. Kementerian Sosial dipimpin oleh seorang Menteri sosial sejak tanggal 27 oktober 2014 dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa. Menteri sosial pertama pada masa awal kemerdekaan dipercayakan pada Mr. Iwa Kususma Sumantri yang ada pada waktu itu membawahi kurang lebih 30 orang pegawai untuk bagian pemburuhan dan bidang sosial. Hampir semua pegawai tersebut kurang atau tidak berpengetahuan dan pengalaman cukup mendalam dalam bidang perburuhan dan sosial. Pada awalnya kantor Kemeterian Sosial berlokasi di Jalan Cemara No.5 Jakarta namun pada waktu Ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 10 januari 1946 kator Kementerian Sosial ikut pindah kegedung Saminari di Jalan Code Yogyakarta. Kemudian ketika pemerintah Republik Indonesia pindah

Transcript of BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1....

Page 1: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

18

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi

Kementerian Sosial Republik Indonesia disingkat Kemensos dahulu

Dapertement Sosial disingkat Depsos adalah Kementerian yang mempunyai tugas

penyelenggaraan dan membidangi urusan dalam negri didalam pemerintahan untuk

membantu Presiden dalam penyelenggaraan Pemerintah Negara di bidang

penyelenggaraan sosial, rehabilitas sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial,

perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin.

Dibentuk pada tanggal 19 agustus 1945, dasar hukum peraturan Presiden

Nomor 46 Tahun 2015. Kementerian Sosial dipimpin oleh seorang Menteri sosial

sejak tanggal 27 oktober 2014 dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa. Menteri sosial

pertama pada masa awal kemerdekaan dipercayakan pada Mr. Iwa Kususma Sumantri

yang ada pada waktu itu membawahi kurang lebih 30 orang pegawai untuk bagian

pemburuhan dan bidang sosial. Hampir semua pegawai tersebut kurang atau tidak

berpengetahuan dan pengalaman cukup mendalam dalam bidang perburuhan dan

sosial. Pada awalnya kantor Kemeterian Sosial berlokasi di Jalan Cemara No.5

Jakarta namun pada waktu Ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada

tanggal 10 januari 1946 kator Kementerian Sosial ikut pindah kegedung Saminari di

Jalan Code Yogyakarta. Kemudian ketika pemerintah Republik Indonesia pindah

Page 2: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

19

kembali ke jakarta, kantor Kementerian Sosial menempati kantor di Jalan Salemba

Raya 28 Jakarta Pusat sampai sekarang.

Pada saat pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. Dapartemen sosial

dibubarkan saat itu Presiden Abdurahman Wahid mengagas bahwa pelayanan

kesejateraan sosial cukup dilakukan oleh masyarakat namun keadaan berkata lain

secara tidak diduga saat itu muncul berbagai masalah kesejateraan sosial seperti

bencana alam, bencana sosial, populasi anak jalanan dan anak terlantar semakin

bertambah terus jumlahnya, sehingga para mantan petinggi kementerian sosial pada

waktu itu menggagas untuk dibentuknya sebuah badan yang berada langsung

dibawah presiden,, maka terbentuklah Badan Masalah Kesejateraan Sosial Nasional

(BKSN).

Terbentuknya Bandan Masalah Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN)

permasalahan tidak segera tertuntaskan, malah yang terjadi serba kekeurangan karena

tidak seimbangnya populasi permasalahan sosial dengan petugas yang dapat

menjangkaunya dan kewenangan Badan Kesejahteraan Sosial Nasional (BKSN) juga

sangat terbatas.

Dengan pertimbangan seperti itu maka pada Kabinet Persatuan Nasional,

Kementerian Sosial (KPNKS) dimunculkan kembali tetapi digabung dengan

Dapertemen Kesehatan. Nomenklaturnya menjadi Dapartemen Kesehatan dan

Kesejateraan Sosial (DKKS) gagasan pergabungan ini juga tidak memberikan solusi

permasalahan kesejateraan sosial semakin kompleks.

Kemudian pada masa kabinet gotong royong, Kementerian Sosial difungsikan

kembali untuk menyelenggarakan tugas-tugas pembangunan di bidang kesejateraan

Page 3: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

20

sosial. Kabinet gotong royong adalah kabinet pemerintah indonesia dipimpin

Presiden Megawati Sukarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz kabinet ini

dilantik pada 10 agustus 2001 dan masa baktinya berakhir pada 20 oktober 2004.

Visi : Terbentuknya Indonseia yang berdaulat, mandiri dan berkeperibadian

berdasarkan gotong royong.

Misi : Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan

wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritime dan mencerminkan keperibadian Indonesia

sebagai Negara kepulauan. Mewujudkan masyarakat maju

berkesinambungan dan demokratis berlandaskan Negara hukum,

mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri

sebagai Negara maritim, mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia

yang tinggi, maju dan sejahtera. Mewujudkan bangsa yang berdaya

saing dan mewujudkan Indonesia menjadi Negara yang mandiri, maju

dan kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. Terwujudnya

masyarakat yang berkeperibadian kebudayaan.

3.1.2 Struktur dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi

Dalam sebuah perusahaan, struktur organisasi sangat berperan penting dalam

pembagian kegiatan kerja, dimaksudkan untuk merumskan tugas pokok dan tanggung

jawab yang terbagi dalam unit-unit bagian devisi atau depertemen. Fungsi atau tugas

pokok kerja yang berbeda-beda menunjukan hirarki dan struktur wewenang

organisasi serta memperhatikan hubungan pelaporannya. Dengan struktru organisasi

Page 4: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

21

yang baik, maka akan mempermudah dalam pelaksanaan penolahan data karyawan

tenaga kesejahteraan sosial kecamatan dapat berjalan dengan lancar, terawasi dan

hasilnya dapat terkendali.

Bentuk struktur organisasi pada Kementerian Sosial RI Jakarta adalah:

Sumber : kementerian Sosial RI Jakarta

Gambar III.1. Struktur Organisasi Kementerian Sosial RI Jakarta

Berikut ini merupakan uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

jabatan pada Kementerian Sosial RI Jakarta.

1. Peskos atau Pekerja Sosial

Page 5: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

22

Tugas dan tanggung jawab peskos adalah profesi ini membantu individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dialami. Yang

menjadi sasaran pelayan yang diberikan oleh pekerja sosial merupakan

penyandang masalah kesejahteraan sosial yang terbagi menjadi 26 kategori yaitu:

Anak telantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan, Anak

Dengan Kedisabilitasan (ADK), anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau

diperlakukan salah, anak yang memerlukan perlindungan khusus, lanjut usia

terlantar, penyandang disabilitas, tuna susila, gelandangan, pengemis, pemulung,

kelompok minoritas, Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP),

orang dengan HIV/AIDS (ODHA), korban penyalahgunaan NAPZA, korban

trafficking, korban tindak kekerasan, Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS),

korban bencana alam, korban bencana sosial, perempuan rawan sosial ekonomi,

fakir miskin, keluarga bermasalah sosial psikologis, dan komunitas adat terpencil.

2. PMS atau Pekerja Masyarakat sosial

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Meningkatakan kesejateraan sosial

b. Pekerja sosial harus bertindak untuk mencegah dan menghilangkan

diskriminasi terhadap orang atau kelompok atas dasar ras, warna kulit,

kelamin, orientasi seksual, usia, agama, kebangsaan, status perkawinan,

keyakinan politik, hambatan fisik atau mental atau keinginan lain atau

karektristik pribadi, kondisi atau status.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

23

c. Pekerja sosial harus bertindak untuk menjamin agar semua orang memiliki

akses terhadap sumber-sumber, pelayanan-pelayanan, dan kesempatan-

kesempatan yang mereka butuhkan.

d. Pekerja sosial harus bertindak mengembangkan pilihan dan kesempatan bagi

semua orang terutama bagi orang-orang dan kelompok-kelompok yang kurang

beruntung atau yang tertindas.

e. Pekerja sosial harus meningkatkan kondisi-kondisi yang mendorong

munculnya rasa hormat terhadap perbedaan budaya-budaya yang membentuk

masyarakat amerika serikat.

f. Pekerja sosial harus memberikan pelayanan-pelayanan profesional yang tepat

dalam keaadaan darurat.

g. Pekerja sosial harus mendukung atau mengusahakan perubahan-perubahan

dalam kebijakan dan perundang-undangan untuk meningkatkan kondisi-

kondisi sosial dan untuk meningkatkan keadilan sosial.

3. TKSK atau Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Melakukan identifikasi, inventarisasi dan pendataan terhadap potensi dan

sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dan penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) di wilayah kecamatan.

b. Mengembangkan jejaring dan koordinasi penyelenggaraan Usaha Kesejateraan

Sosial (UKS) dengan instansi terkait dan pihak terkait stake holder di tingkat

kecamatan.

Page 7: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

24

c. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan karang taruna dan pekerja

masyarakat sosial (PMS) yang berada diwilayah kecamatan, dalam rangka

mengoptimalkan tugas-tugas pendampingan di lapangan dalam penanganan

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

d. Melakukan bimbingan dan penyuluhan sosial di lingkungan kecamatan

khususnya kepada kelompok sasaran program pembangunan sosial.

e. Melakukan monitoring, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas

secara tertulis yang disampaikan kepada dinas atau instansi sosial kabupaten

atau kota dengan tembusan kepada dinas sosial provinsi dan direktorat

pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat ditjen pemberdayaan sosial

departemen sosial RI.

4. Karang Taruna

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

Secara bersama-sama dengan pemerintah dan komponen masyarakat lainnya

untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang

dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun

pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

a. Penyelenggara usaha kesejahteraan sosial.

b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat.

c. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara

komprehensif, terpacu dan terarah serta berkesinambungan.

d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi

muda di lingkungannya.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

25

e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung

jawab sosial generasi muda.

f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa

kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan

dalam bingkai Negara Kesatuan Republik lndonesia.

g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan

tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis

produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala

sumber dan potensi kesejahteraan sosial di lingkungannya secara swadaya.

h. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi

penyandang masalah kesejahteraan sosial.

i. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan

dengan berbagai sektor lainnya.

j. Penyelenggara usaha usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

5. LK3 Peduli Keluarga

Tugas dan tanggung jawab peduli keluarga (LK3) yaitu:

a. Individu, keluarga-keluarga yang mengalami aneka bentuk masalah,

khususnya masalah psikososial yang mempengaruhi kemampuan keluarga

untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memadai.

b. Iindividu, keluarga-keluarga yang memerlukan konsultasi untuk penguatan,

perlindungan agar tidak terjerumus menjadi keluarga bermasalah.

c. Organisasi, kelompok masyrakat yang punya niat dan kepedulian membantu

mengatasi permasalahan di lingkungannya.

Page 9: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

26

6. LKS atau Lembaga Kesejateraan Sosial

Tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Pusat pelayanan kesejahteraan sosial anak. Panti asuhan berfungsi sebagai

pemulihan, perlindungan, pengembangan dan pencegahan.

b. Pusat data dan informasi serta konsultasi kesejahteraan sosial anak.

c. Pusat pengembangan keterampilan yang merupakan fungsi penunjang.

3.1.3. Kegiatan Usaha dan Organisasi

Berdasakan struktur organisasi diatas dapat diketahui bahwa pekerja

masyarakat sosial (PMS), tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), karang

taruna, peduli keluarga (Lk3) dan lembaga kesejahteraan sosial (LKS) adalah suatu

organisasi yang saling bekerjasama dalam suatu kelembagaan kesejateraan sosial

pada Kementerian Sosial RI Jakarta.

1. Peskos atau pekerja sosial

Bidang keahlian yang memiliki kewenangan untuk melaksanakan berbagai upaya

guna meningkatkan kemapuan orang dalam melaksanakan fungsi-fungsi sosialnya

melalui interaksi agar orang dapat menyesuaikan diri dengan situasi kehidupan

secara memuaskan.

2. PSM atau Pekerja Sosial Masyarakat

Seorang sebagai warga masyarakat yang mempunyai jiwa pengabdian sosial,

kemauan dan kemampuan dalam penyelenggaraan kesejateraan sosial, serta telah

mengikuti bimbingan atau pelatihan dibidang kesejateraan sosial.

3. TKSK atau Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan

Page 10: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

27

Seorang yang diberi tugas untuk melaksanakan pendampingan sosial dalam

penangan penyandangan, masalah kesejateraan sosial ditingkat kecamatan untuk

membantu camat, kepala wilayah.

4. Karang Taruna

Organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk

masyarakat terutama generasi muda diwilayah desa atau kelurahan dan terutama

bergerak dibidang usaha kesejateraan sosial.

5. LK3 atau Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga

Lembaga konsutasi keluarga lembaga atau organisasi yang memberikan pelayanan

konseling, konsultasi, pendampingan, rujukan, penjangkauan, perlindungan dan

pemberian informasi.

6. LKS atau lembaga Kesejateraan sosial

Organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan

kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik berbadan hukum

maupun yang tidak.

3.2. Hasil Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian tugas akhir pada Kementerian Sosial RI

Jakarta. Penulis mendapatkan data-data dalam menunjang penulisan tugas akhir

terkait dengan pengolahan data karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) yang digambarkan dalam bagan alir, kendala yang terjadi dan mengatasi

Page 11: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

28

kendala dalam pelaksanaan pengolahan data karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK).

3.3. Pengolahan Data Karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

Dalam pelaksanaan pengolahan data karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK) yang ada pada Kementerian Sosial RI Jakarta, dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh kementerian. Mulai dari

pendaftaran, penginputan data berupa data diri dan alamat email, pemberian Id nama

dan wilayah si calon Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan jika nama

calon Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK) sudah terdaftar di Potensi dan

Sumber Kesejahteraan Sosial atau PSKS center mereka diberi username dan

password untuk penggunaan aplikasi saat bertugas di lapangan.

Page 12: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

29

FLOWCHART PENDAFTARAN TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

Sumber : Kementerian Sosial RI Jakarta

Gambar: III.2. Flowchart Pendaftran TKS

Pelaksanaan pengolahan data karyawan Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan

(TKSK) adalah:

1. Dinas Sosial

Peserta Tenaga Kesejateraan Sosial Kecamatan (TKSK) ditunjuk oleh Dinas

Sosial Provinsi atau Kecamatan bagian Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial.

Dinas Sosial Provinsi mengirimkan data karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial

Dinas Sosial Provinsi

Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial atau

PSKS center

Kepala Bagian Lembaga

Mulai

Pengumpulan Data

Tksk

Pemberian

Username dan

Password TKSK

Pengiriman Data

Berupa Username

dan Password TKSK

Pengolahan Data

Akhir Penyimpanan

Data

Arsip

Selesai

Page 13: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

30

Kecamatan kepada Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial berupa data diri

seperti nomor id card, nama peserta, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, rt

dan tw, kelurahan atau desa, kecamatan, status perkawinan, kewarganegaraan,

pendidikan, domisili, wilayah kerja, nomor telephone, alamat email dan tanggal

dan tahun mulai bergabung. Berikut contoh data diri Karyawan Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Sumber: Kementerian Sosial RI Jakarta

Gambar III.3. Data Diri Karyawan TKSK

Karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ditunjuk karena pekerjaannya

yang baik, disiplin dan bertanggung jawab, dan ada juga karena kemauan sendiri

seseorang yang sengaja meminta untuk didaftarkan menjadi karyawan Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) karena memiliki jiwa sosial yang tinggi

dan ingin ikut terjun langsung dalam memberikan bantuan kepada masyarakat

yang membutuhkan seperti pembagian sembako dan pemberian dana.

Page 14: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

31

Tabel III.4.

Data Karyawan TKSK Jakarta Maret Tahun 2017

No Nomor Induk Kecamatan Nama

Jakarta Pusat

1 31.71.01-003 Gambir Hastini

2 31.71.04-0006 Senen Dadang Saleh

Jakarta Utara

1 31.72.02-0012 Tanjung Priok Wantoro

2 31.72.04-0014 Cilincing Kodir Rohmana

Jakarta Barat

1 31.73.01-0017 Cengkareng Agus Azhari

2 31.73.03-0019 Kebon Jeruk Sukaesih

Jakarta Selatan

1 31.74.01-0025 Mampang Prapatan Dani Rohyati

2 31.74.03-0027 Tebet Ida Rosmaida

Sumber : Kementerian Sosial RI Jakarta

2. (PSKS) center Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

PSKS center atau Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial menerima data Tenga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang telah dikirimkan melalui email dari

Dinas Sosial Provinsi dan diproses untuk mendapatkan username dan password

Setelah diproses maka setiap karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) akan menerima username dan password yang akan dikirim oleh PSKS

center atau Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial melalui alamat email

masing-masing dan memberikan kembali data-data karyawan yang sudah

mendapatkan username dan password ke Dinas Sosial. Berikut contoh username

dan password yang digunkan karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) pada Kementerian Sosial RI Jakarta dan contoh aplikasi yang digunakan.

Page 15: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

32

Sumber : Kementerian Sosial RI Jakara

Gambar III.5. Username dan Password Karyawan Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan (TKSK)

Sumber : Kementerian Sosial RI Jakarta

Gambar III.5. Aplikasi Kementerian Sosial Untuk Karyawan TKSK

3. Kepala Bagian Lembaga

PSKS center memberikan hasil laporan semua data-data karyawan Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan yang telah mendapatkan username dan password

Page 16: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

33

kepada Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat dan Kepala Bagian Lembaga Kesejahteraan Sosial untuk disimpan dan

diarsipkan.

3.4. Kendala Yang Dihadapi

Dalam penelitian tugas akhir ini, ada beberapa kendala dalam pengolahan data

karyawan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, diantaranya:

1. Ganguan jaringan akan membuat peserta tenaga kesejateraan sosial membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk dapat login kedalam aplikasi. Sehingga terjadi

keterlambatan laporan peserta tenaga kesejateraan sosial dilapangan, dikarenakan

tugas mereka di daerah-daerah terpencil.

2. Dengan adanya pembaharuan atau maintenance website petugas Potensi dan

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) center membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk bisa membuka dan mengakses hasil laporan dari peserta tenaga

kesejateraan sosial kecamatan.

3. Lambatnya pemberian hasil laporan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) pada Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan

Kelembagaan Masyarakat dan Kepala Bagian Lembaga Kesejahteraan Sosial.

3.5. Mengatasi Kendala

Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan pengolahan data karyawan tenaga

kesejateraan s osial kecamatan, adalah:

Page 17: BAB III PEMBAHASAN · 18 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan atau Organisasi 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan dan Organisasi Kementerian Sosial Republik Indonesia

34

1. Setiap peserta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sesudah

melaksanakan tugas di lapangan mereka langsung menuju kantor-kantor camat

atau kelurahan untuk mengirimkan hasil laporan kerja melalui wifi kantor.

2. Adanya maintenance atau pembeharuan website karyawan Potensi dan Sumber

Kesejahteraan Sosial atau PSKS center besar kemungkinan akan sering lembur

atau pulang lebih lama dibandingakn karyawan yang lainnya.

3. Lambatnya pemberian hasil laporan kepada Direktur Pemberdayaan Sosial

Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat dan Kepala Bagian Lembaga

Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial menerima tenaga partime atau project.