BAB III oni K3

23
BAB III SOSIALISASI PENCEGAHAN TERJADINYA TENSION NECK SYNDROME PADA KARYAWAN ENVIRONMENT MILL OFFICE PT. RAPP TOWNSITE I 3.1. Plan Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 03 sampai 05 Januari 2013 melalui observasi di PT RAPP dan wawancara dengan kepala Medical Clinic PT RAPP Townsite I, LP&C Departement serta karyawan Environment Mill Office PT RAPP. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Plan, Do, Check and Action (PDCA cycle). 3.1.1. Gambaran Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) merupakan sebuah perusahaan pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) swasta yang bernaung di bawah PT. Raja Garuda Mas Internasional (RGMI) dan tergabung dalam Asia Pacific Recources International Holding Ltd (APRIL Group) yang berpusat di Singapura serta merupakan salah satu pemegang saham utama APRIL Group yang mempunyai 80 buah anak perusahaan yang tersebar di Indonesia dan mancanegara. PT RAPP memiliki tiga unit produksi yaitu Riau Andalan Kertas (RAK), Riau Pulp dan Riau Power Energy (RPE). PT RAPP memiliki departemen yang bergerak dalam bidang

description

modul keselamatan dan kesehatan kerja

Transcript of BAB III oni K3

Page 1: BAB III oni K3

BAB III

SOSIALISASI PENCEGAHAN TERJADINYA TENSION NECK

SYNDROME PADA KARYAWAN ENVIRONMENT MILL OFFICE

PT. RAPP TOWNSITE I

3.1. Plan

Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 03 sampai 05 Januari 2013

melalui observasi di PT RAPP dan wawancara dengan kepala Medical Clinic PT

RAPP Townsite I, LP&C Departement serta karyawan Environment Mill Office

PT RAPP. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Plan, Do,

Check and Action (PDCA cycle).

3.1.1. Gambaran Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT. RAPP) merupakan sebuah

perusahaan pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) swasta yang bernaung di bawah

PT. Raja Garuda Mas Internasional (RGMI) dan tergabung dalam Asia Pacific

Recources International Holding Ltd (APRIL Group) yang berpusat di Singapura

serta merupakan salah satu pemegang saham utama APRIL Group yang

mempunyai 80 buah anak perusahaan yang tersebar di Indonesia dan

mancanegara.

PT RAPP memiliki tiga unit produksi yaitu Riau Andalan Kertas (RAK),

Riau Pulp dan Riau Power Energy (RPE). PT RAPP memiliki departemen yang

bergerak dalam bidang perkantoran yang dikenal dengan Mill Office. Mill Office

berada di dalam area pabrik dan merupakan pusat administrasi PT RAPP. Mill

Office terdiri atas 4 departemen yitu terdiri atas HRD, IT, Accounting, dan

Technical Environment. Technical Environment terdiri dari 10 karyawan yang

bekerja dengan menggunakan komputer. Karyawan-karyawan ini bertugas dalam

bidang administrasi, surat menyurat dan sebagainya yang berhubungan dengan

pengurusan dokumen perusahaan. Karyawan-karyawan ini bekerja selama 24 jam

yang terbagi atas 3 shift setiap 8 jam.

Page 2: BAB III oni K3

PT. RAPP dalam hal pelayanan kesehatan kerja memiliki dua orang dokter

perusahaan yang telah mengikuti pelatihan Higiene Perusahaan dan Keselamatan

Kerja (Hiperkes). Klinik perusahaan di PT RAPP terdapat di beberapa tempat

yaitu klinik Townsite I, Townsite II serta klinik di sektor-sektor PT. RAPP. PT.

RAPP juga bekerjasama dengan Margie Andalan dalam melakukan pelayanan

kesehatan bagi karyawan PT.RAPP dan keluarga, sejak Juni 2012 dengan 10

orang dokter 27 perawat dan bidan yang berada di Townsite I. PT. RAPP sebagai

salah satu perusahaan yang cukup mempunyai komitmen terhadap keselamatan

dan kesehatan kerja telah menerapkan Sistem Manajemen keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) yang mengacu pada Permenaker No.05 tahun 1996 dan

telah mendapatkan sertifikat Occupational Health and Safety Analysis Systems

(OHSAS) 18001 tahun 2006.

Observasi dan wawancara pada karyawan Environment Mill Office

didapatkan bahwa mereka cukup lama melakukan pekerjaan dengan komputer

terutama dalam hal pengetikan dengan menggunakan keyboard dan pada posisi

yang tetap. Karyawan Environment Mill Office mengeluhkan timbulnya kelelahan

dan kekakuan pada leher dan bahu terutama apabila beban kerja bertambah.

Hasil wawancara dengan kepala klinik Medical Clinic PT RAPP Town

Site tidak didapatkan keluhan yang serius mengenai kelelelahan dan kekakuan pa

leher dan bahu. Namun, beberapa karyawan yang datang berobat karena penyakit

lain terkadang mengeluhkan adanya rasa tidak nyaman pada leher dan bahu. Hasil

wawancara yang dilakukan dengan dokter perusahaaan belum ada

pengorganisasian P2K3 yang melibatkan dokter dan klinisi perusahaan dalam

upaya mencegah terjadinya TNS.

3.1.2. Identifikasi masalah

Proses identifikasi masalah didapatkan melalui :

1. wawancara dengan kepala klinik Medical Clinic PT RAPP Town Site,

LP&C Departement dan karyawan Mill Office PT RAPP Townsite I

2. Observasi langsung aktivitas karyawan Environment Mill Office PT RAPP

Townsite I.

Page 3: BAB III oni K3

Tabel 3.1. Identifikasi masalah dalam kegiatan promosi kesehatan untuk

mencegah Tensiom Neck Syndrome pada karyawan Environment Mill Office

PT. RAPP Townsite I

No Aspek yang dinilai Masalah Evidence Based

1. Promosi kesehatan Belum ada

kegiatan

sosialiasi

kesehatan

dalam

mencegah

terjadinya

TNS

Observasi dan wawancara dengan kepala

klinik Medical Clinic PT RAPP Townsite I

dan LP&C Departement belum ada

perencanaan promotif maupun preventif

TNS pada klinik perusahaan maupun SOP

LP&C Departement berupa:

- Belum ada pertemuan berkala yang

membahas mengenai TNS yang

mungkin banyak terjadi pada pekerja

Environment Mill Office. Tidak ada

bentuk media promosi kesehatan

Wawancara dengan 10 orang karyawan

Environment Mill Office PT. RAPP belum

pernah mengikuti penyuluhan promotif

maupun preventif Tension Neck Syndrome.

Kebanyakan karyawan tidak menyadari

adanya gangguan pada leher dan bahu

adalah merupakan penyakit akibat kerja.

Wawancara dengan LP&C Departement dan

kepala klinik Medical Clinic PT RAPP

Town Site I didapatkan :

- Belum adanya buku pedoman tentang

peregangan leher dan bahu untuk

pencegahan TNS pada lingkungan kerja

- Wawancara dengan dokter

perusahaan,diketahui belum pernah

Page 4: BAB III oni K3

dilakukan kegiatan sosialisasi kesehatan

dalam mencegah terjadinya TNS

- Wawancara dengan karyawan

Environment Mill Office diketahui belum

pernah mendapatkan sosialisasi

kesehatan dalam mencegah terjadinya

TNS

2. Belum adanya

sosialisasi

mengenai

sikap yang

ergonomis

pada saat

bekerja di

Environment

Mill Office

PT.RAPP

Townsite I

- Observasi dan wawancara dengan LP&C Dept dan dokter klinikbelum ada promotif maupun preventif tentang sikap ergonomis kerja

- Belum ada pertemuan berkala yang membahas mengenai sikap ergonomis kerja yang mungkin banyak terjadi pada pekerja Environment Mill office. Tidak ada bentuk media promosi kesehatan

Wawancara dengan 10 orang karyawan Environment Mill Office PT RAPP belum pernah mengikuti penyuluhan promotif maupun preventif sikap ergonomis kerja.

Belum adanya buku pedoman tentang peregangan leher dan bahu untuk pencegahan akibat sikap ergonomis kerja yang tidak baik pada lingkungan kerja.

3.1.3. Prioritas Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan ditetapkan satu prioritas

masalah dengan metode skoring yang menggunakan pertimbangan 4 aspek yaitu:

1. Urgensi/kepentingan

- nilai 1 tidak penting

- nilai 2 penting

- nilai 3 sangat penting

2. Solusi

- nilai 1 tidak mudah

- nilai 2 mudah

Page 5: BAB III oni K3

- nilai 3 sangat mudah

3. Kemampuan merubah

- nilai 1 tidak mudah

- nilai 2 mudah

- nilai 3 sangat mudah

4. Biaya

- nilai 1 tinggi

- nilai 2 sedang

- nilai 3 rendah

Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan kelompok. Total

skor dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah, yaitu

masalah dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas

masalah untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah

dibuat ke dalam tabel penentuan prioritas masalah sebagai berikut:

Tabel 3.2. Penentuan Prioritas Masalah

No Kriteria Masalah Urgensi Solusi Kemampuan

mengubah

Biaya Total Ranking

1 Belum ada

kegiatan sosialiasi

kesehatan dalam

mencegah

terjadinya TNS

3 3 3 3 81 I

2 Belum adanya

sosialisasi

mengenai sikap

yang ergonomis

pada saat bekerja

di Environment

Mill Office PT

RAPP Townsite I

1 2 2 3 12 II

Page 6: BAB III oni K3

Berdasarkan tabel prioritas masalah di atas, maka masalah yang memiliki

skor tertinggi adalah “Belum ada kegiatan sosialiasi kesehatan dalam mencegah

terjadinya TNS”

Tabel 3.3. Analisis Penyebab Masalah

No Masalah Penyebab Timbulnya

Masalah

Evidence Based

1. Belum ada

kegiatan

sosialiasi

kesehatan dalam

mencegah

terjadinya TNS

Metode

- Belum ada

penyuluhan

tentang

pencegahan TNS

Material

- Tidak ada media

sosialisasi tentang

TNS dan

bagaimana

pencegahannya

- Media informasi

elektronik sulit

diakses

- Wawancara dengan kepala Medical Clinic

PT RAPP Townsite I diketahui tidak ada

jadwal kegiatan dari manajemen klinik

untuk melakukan penyuluhan tentang

pencegahan TNS

- Wawancara dengan karyawan environment

mill office diketahui belum mendapatkan

penyuluhan tentang pencegahan TNS

- Observasi di klinik PT RAPP dan kantor

mill office tidak ditemukan media

sosialisasi pencegahan TNS

- Wawancara dengan karyawan environment

mill office diketahui adanya portal

perusahan yang memberikan informasi

berupa public massenger 1 bulan sekali

sehingga tidak bisa di akses oleh semua

karyawan dan implementasi dari media ini

hanya berdasarkan kesadaran karyawan

sendiri untuk mengakses informasi tersebut

Page 7: BAB III oni K3

Market

- Tingkat

pengetahuan

karyawan PT.

RAPP mengenai

TNS masih kurang

- Wawancara dengan karyawan environment

mill office diketahui bahwa pengetahuan

tentang TNS meliputi gejala-gejala dan

pencegahannya masih kurang

Man

- Kurangnya jumlah

tenaga kesehatan

yang mampu

memberi

penyuluhan

pencegahan TNS

- Wawancara dengan Medical Clinic PT

RAPP Townsite I didapatkan kurangnya

jumlah petugas yang dapat melakukan

penyuluhan

Page 8: BAB III oni K3

28

Di bawah ini dapat dilihat hubungan antara keempat faktor tersebut dengan menggunakan fishbone Ishikawa.

Kurangnya jumlah tenaga kesehatan yang

mampu memberi penyuluhan pencegahan TNS

Gambar 3.1 Diagram tulang ikan (Fishbone Ishikawa)

Belum ada penyuluhan tentang pencegahan TNS

Tingkat pengetahuan karyawan PT. RAPP mengenai TNS masih kurang

- Tidak ada media sosialisasi tentang TNS dan bagaimana pencegahannya

- Media informasi sulit diakses

Material

Belum ada perencanaan manajemen klinik perusahaan dalam mencegah terjadinya TNS di PT RAPP Townsite I

Method

Market

Man

Page 9: BAB III oni K3

3.1.5. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action

Setelah didapatkan analisis penyebab masalah, direncanakan beberapa strategi dan alternatif pemecahan masalah seperti terlihat

dalam tabel 4. berikut :

Tabel 3.4. Strategi dan Alternatif Pemecahan Masalah & Plan of Action

No Masalah/

Penyebab

Masalah

Alternatif Pemecahan

Masalah

Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana

Kegiatan

Waktu Kriteria

Keberhasilan

1 Belum ada

kegiatan

sosialiasi

kesehatan

dalam

mencegah

terjadinya

TNS

Merekomendasikan

bentuk dan jadwal

penyuluhan mengenai

TNS untuk tiap

departemen yang

memiliki resiko TNS

Diharapkan

karyawan yang

memiliki risiko

TNS mengetahui

pencegahan

terjadinya TNS

LP&C

PT.RAPP

PT. RAPP Dokter muda

IKM-IKK FK

UR

Januari

2013

Jangka pendek :

diterimanya

rekomendasi oleh

pihak LP&C PT.

RAPP

Jangka Panjang :

Terlaksananya

kegiatan penyuluhan

mengenai TNS 2

kali dalam setahun

Page 10: BAB III oni K3

Melakukan

penyuluhan terhadap

karyawan environment

mill office tentang

TNS

Diharapkan

karyawan

environment mill

office yang

mengeluhkan

gejala mengetahui

pencegahan

terjadinya TNS

Karyawan

environment

mill office

Mill office Dokter muda

IKM-IKK FK

UR

Januari

2013

untuk tiap unit yang

memiliki risiko

tinggi TNS.

Jangka pendek :

dilaksanakannya

penyuluhan

mengenai TNS

2 Tidak ada

media

sosialisasi

tentang TNS

dan

Merancang dan

menyebarkan media

informasi berupa

leaflet dan poster

mengenai TNS

Tersampaikannya

informasi

mengenai TNS

Karyawan

environment

mill office

PT. RAPP

PT. RAPP Dokter muda

IKM-IKK FK

UR

Januari

2013

Jangka pendek :

Tersedianya leaflet

dan poster di Mill

Office PT RAPP

Page 11: BAB III oni K3

bagaimana

pencegahanny

a

Media

informasi sulit

diakses

Merekomendasikan

kepada pihak HRD

untuk memudahkan

akses karyawan ke

portal dan

memberikan

“notification” pada

setiap informasi baru

Semua karyawan

mudah mendapat

informasi dan

adanya

”notification”

tersebut karyawan

mengetahui dan

lebih sadar untuk

HRD

PT.RAPP

PT. RAPP Dokter muda

IKM-IKK FK

UR

Januari

2013

Jangka panjang :

Digunakannya

media informasi

tersebut untuk

meningkatkan

pengetahuan pekerja

mengenai TNS dan

pencegahannya

Jangka pendek :

diterimanya

rekomendasi oleh

pihak HRD PT.

RAPP

Jangka Panjang :

Semua karyawan

dapat mengakses

Page 12: BAB III oni K3

membaca

informasi tersebut

informasi dengan

mudah dan memiliki

kesadaran untuk

mencari informasi

tersebut

3. Tingkat

pengetahuan

karyawan PT.

RAPP

mengenai

TNS masih

kurang

Memberikan

penyuluhan mengenai

TNS

Menambah

informasi pasien

mengenai TNS

Karyawan

environment

mill office PT

RAPP

PT. RAPP Dokter muda

IKM-IKK FK

UR

Januari

2013

Jangka pendek :

dilaksanakannya

penyuluhan

mengenai TNS

Jangka Panjang :

peningkatan

pengetahuan

karyawan mengenai

TNS

Page 13: BAB III oni K3

3.1.6. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam proyek peningkatan mutu ini antara lain :

1. Merekomendasikan dibentuknya jadwal penyuluhan mengenai TNS untuk tiap departemen

yang memiliki resiko tinggi TNS berupa surat rekomendasi yang dibuat oleh dokter muda

untuk diajukan kepada LP&C agar membuat jadwal kegiatan penyuluhan mengenai TNS yang

berkesinambungan 2 kali dalam setahun.

2. Merancang dan menyebarkan media informasi berupa leaflet dan poster mengenai TNS

adalah pembuatan dan penyebaran poster oleh dokter muda yang di tempatkan di Mill Office.

3. Merekomendasikan portal yang sudah ada dapat diakses oleh semua karyawan dan

dibentuknya “notification” untuk setiap informasi baru sehingga karyawan mengetahui dan

langsung mengakses media tersebut berupa surat rekomendasi yang dibuat oleh dokter muda

untuk diajukan kepada departemen HRD.

4. Memberikan penyuluhan dan kuesioner mengenai TNS adalah kegiatan penyuluhun mengenai

TNS yang dalakukan oleh dokter muda kepada karyawan environment mill office PT. RAPP

3.2 Do

Kegiatan pelaksanaan optimalisasi perencanaan manajemen klinik perusahaan dalam upaya

mencegah terjadinya Tension Neck Syndrome pada karyawan environment mill office PT. RAPP

Town Site I akan dilakukan pada tanggal 12 Januari 2013. Kegiatan-kegiatan tersebut sesuai

dengan alternatif pemecahan masalah yang telah diberikan. Seluruh alternatif pemecahan

masalah dapat terlaksana sesuai Plan of Action (PoA), yaitu membuat media informasi berupa

leaflet, banner dan melakukan penyuluhan mengenai Tension Neck Syndrome (TNS) pada

karyawan mill office PT. RAPP serta memberikan rekomendasi kepada bagian LP&C agar

membuat jadwal kegiatan penyuluhan mengenai TNS yang berkesinambungan 2 kali dalam

setahun dan kepala bagian HRD untuk mengoptimalisaskan fungsi portal sebagai sumber

informasi terhadap seluruh karyawan PT RAPP baik yang bekerja di mill office.

Page 14: BAB III oni K3

Tabel 3.5 Do kegiatan peningkatan mutu

No Kegiatan Sasaran Pelaksana Waktu Keterangan

1

2

3

4

3.3 Check

Kegiatan Check dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah intervensi

terhadap optimalisasi perencanaan manajemen klinik perusahaan dalam upaya mencegah

terjadinya Tension Neck Syndrome di mill office PT. RAPP Town Site I pelaksanaan dapat

dilihat pada tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6 Check Kegiatan Optimalisasi Perencanaan Manajemen Klinik Perusahaan dalam

Upaya Mencegah Terjadinya Tension Neck Syndrome di Mill Office PT. RAPP Town Site I

No. Kegiatan Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

1

2

3

4

Page 15: BAB III oni K3

3.4 Action Kegiatan Optimalisasi Perencanaan Manajemen Klinik Perusahaan dalam

Upaya Mencegah Terjadinya Tension Neck Syndrome di Mill Office PT. RAPP Town Site I

Page 16: BAB III oni K3

DAFTAR PUSTAKA

1. Diana D. pengelolaan penyakit akibat kerja & penyakit yang berhubungan dengan

pekerjaan . http:/www.scribd.com/doc/24263816/PAK/-Ditha.html.

2. Astono s. poliklinik perusahaan sebagai salah satu subsistem upaya kesehatan di

perusahaan. Cermin dunia kedokteran no. 136.2002.9-12

3. Djoko w. manajemen mutu pelayanan kesehatan teori, strategi dan aplikasi. Volume 1.

Surabaya: airlangga universitas press, 1999

4. Notoadmodjo S. promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta.: rineka cipta, 2007

5. Budiono S. Penyakit akibat kerja. Dalam : Bunga rampai hiperkes dan KK. Semarang:

Universitas Diponegoro; 2008

6. http://www.necksolutions.com/tension-neck-syndrome.html

7. Occupational overuse syndrome, ridwan harrianto, bagian anatomi fak kedokteran

universitas trisakti http://www.necksolutions.com/tension-neck-syndrome.html