BAB III ok

19
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survei terhada guru SMK Negeri yang telah lulus sertifikasi di Kota Makassar, untuk melihat gejala-gejala yang terjadi di SMK Negeri Kota Makassar, dalam hal ini dimaksudkan untuk melihat karakteristi motivasi kerja guru, baik dalam mengajar maupun kelengkapan administrasi pendidikan, pemahaman terhadap kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK yang dilakukan secara individu maupun secara tim. Penelitian ini juga merupakan penelitian korelasional untuk melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar. Subjek penelitian adalah SMK Negeri di Kota Makassar. Waktu penelitian berlangsung selama 2 bulan, dari tanggal 4 Juli – 5 September 2011.

description

SYA

Transcript of BAB III ok

Page 1: BAB III ok

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survei terhada guru SMK Negeri yang telah

lulus sertifikasi di Kota Makassar, untuk melihat gejala-gejala yang terjadi di SMK

Negeri Kota Makassar, dalam hal ini dimaksudkan untuk melihat karakteristi

motivasi kerja guru, baik dalam mengajar maupun kelengkapan administrasi

pendidikan, pemahaman terhadap kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK yang

dilakukan secara individu maupun secara tim. Penelitian ini juga merupakan

penelitian korelasional untuk melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat.

Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar. Subjek penelitian adalah SMK

Negeri di Kota Makassar. Waktu penelitian berlangsung selama 2 bulan, dari

tanggal 4 Juli – 5 September 2011.

B. Variabel dan Pola Hubungan antar Variabel

Penelitian ini melibatkan tiga variabel yaitu: satu variabel independen dan

dua variabel dependen. Variabel independen adalah guru yang telah lulus sertifikasi

diberi simbol (X1) dan variabel dependen adalah motivasi kerja diberi simbol (X2),

dan kinerja guru diberi simbol (Y).

Page 2: BAB III ok

X2

Y

X2

Gambar III. 2. Pola hubungan antar variabel penelitian

Keterngan :

X1 : Sertifikasi

X2 : Motivasi

Y : Kinerja guru

C. Definisi Operasional Variabel

1 Sertifikasi

Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada

guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi, baik

melalui uji kompetensi maupun melaltanui penilaian portofolio. Yang dinyatakan

lulus sertifikasi guru dalam jabatan akan diberikan sertifikat pendidik dan

dinyatakan sebagai guru profesional.

1. Motivasi Kerja

Page 3: BAB III ok

Motifasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja

seseorang. Besar kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang

tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan.

Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu proses yang dilakukan untuk

menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat di arahkan pada upaya-upaaya

yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi motivasi kerja

adalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan

sesuatun yang terlihat.

2. Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan guru terkait

dengan tugas apa yang diembannya dan merupakan tanggung jawabnya.

Dalam hal ini, tugas-tugas rutin sebagai guru adalah mengadakan perencanaan,

pengelolaan, dan pengadministrasian atas tugas-tugas pembelajaran, serta

melaksanakan pengajaran.

Jadi kinerja adalah skor yang diperoleh guru SMK setelah menjawab

instrument berupa angket kinerja guru yang berbentuk skala dengan rentang

nilai 1 hingga nilai 5.

D. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Sertifikasi

Pengukuran terhadap sertifikasi guru dengan menggunakan Instrumen

Penilaian terhadap penerimaan sertifikasi guru yang dikembangkan dari dimensi

Page 4: BAB III ok

keterbukaan dan pertimbangan hati nurani yang terkait dengan proses belajar

mengajar yang indikatornya adalah: tanggung jawab, motivasi kerja dan kinerja

guru serta kesejahteraan guru yang terkait dengan penerimaan tunjangan

sertifikasi.

Pengukuran dilakukan dengan memakai model skala Likert dengan empat

alternatif jawaban yang masing-masing diberi bobot sebagai berikut: Sangat

setuju diberi bobot 4, Setuju diberi bobot 3, Kurang setuju diberi bobot 2,

dan Tidak setuju diberi bobot 1. Untuk pernyataan positif skor dimulai dari 4

sampai dengan 1, sebaliknya untuk pernyataan negatif skor dimulai dari 1

sampai dengan 4.

Skor sertifikasi diperoleh dari komulatif skor 30 butir pertanyaan yang

direspon oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh

oleh seriap responden adalah 30 dan skor tertinggi adalah 120. Distribusi butir

instrumen sertifikasi setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Sertifikasi

Indikator Nomor Butir JumlahTanggung jawab 4, 7, 9, 10 11, 12, 13, 27, 28, 29,30 11Motivasi kerja 3, 16, 17, 18, 19, 21, 23 7Kinerja 5, 6, 8, 14, 15, 20, 22, 24 8Kesejahteraan 1, 2, 25, 26, 4

Jumlah 30

2. Instrumen Motivasi Kerja Guru

Page 5: BAB III ok

Pengukuran instrumen motivasi kerja guru dilakukan dengan memakai

model skala Likert, dengan lima alternatif jawaban. Skor jawaban dari

lima alternatif tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah untuk

pernyatan yang menghendaki jawaban positif. Jawaban sangat setuju diberi

skor 4, jawaan setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan

jawaban sangat tidak setuju diberi sekor 1, Sebaliknya, untuk pernyataan

negatif, jawaban sangat setuju diberi skor 1, jawaban setuju diberi skor 2,

jawaban tidak setuju diberi skor 3, dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor

4. Skor motivasi kerja guru diperoleh dari komulatif skor 31 butir yang direspon

oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh oleh

setiap responden adalah 31 dan skor tertinggi adalah 124.

Tabel 2. Kisi-kisi instrumen variabel motivasi kerja guru

Dimensi Indikator Nomor Butir JumlahTanggung Jawab

- Kerja keras- Tanggung jawab- Pencapaian tujuan- Menyatu dengan tugas

1, 4, 5, 208, 9, 17, 2810, 15, 212, 23

4432

Prestasi - Dorongan untuk sukses- Umpan balik- Unggul

18. 26, 27, 2930, 3111, 12

422

Pengembangan diri

- Peningkatan keterampilan- Dorongan untuk maju

7, 13, 16,19,22, 23,24,

25

Kemandirian - Mandiri dalam bekerja- Suka pada tantangan

14, 3, 6,

12

Jumlah 31

3. Instrumen Kinerja Guru

Page 6: BAB III ok

Proses pengembangan instrumen kinerja guru dimulai dengan menyusun

butir instrumen sebanyak 30 butir pernyataan dengan lima pilihan jawaban

(options). Penyusunan instrumen tersebut mengacu pada tatistic-indikator pada

kisi-kisi. Instrumen kinerja disusun dalam bentuk angket obyektif, dengan lima

alternatif jawaban. Skor jawaban dari lima obsi jawaban tersebut bergerak dari

skor tertinggi ke skor terendah untuk pernyataan yang menghendaki jawaban

positif. Jawaban sangat sering diberi skor 5, jawaban sering diberi skor 4,

jawaban kadang-kadang diberi sekor 3, jawaban kurang diberi skor 2, dan

jawaban tidak pernah diberi skor 1. Sebaliknya, untuk pernyataan tatisti, jawaban

sangat sering diberi skor 1, jawaban sering diberi skor 2, jawaban kadang-

kadang diberi sekor 3, jawaban kurang diberi skor 4, dan jawaban tidak pernah

diberi skor 5. Skor kinerja guru diperoleh dari komulatif skor 30 butir yang

direspon oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh

setiap responden adalah 30 dan skor tertinggi adalah 150.

Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru

Dimensi Indikator No. Butir JumlahKualitasKerja

- Merencanakan program pengajaran- Melakukan penilaian hasil belajar- Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran

1, 15, 2

Ketepatan Kerja

- Menerapkan hal-hal baru dalam pembelajaran

- Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa.

- Menjelaskan program pengajaran sesuai dengan kalender akademik

9, 13, 14, 16, 17,

5

Inisiatif dalam bekerja

- Menggunakan media pembelajaran- Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran

- Menyelenggarakan administrasi

2, 3, 12, 21, 22, 23, 25, 26

8

Page 7: BAB III ok

pendidikan dengan baik.- Menciptakan hal-hal baru yang lebih efektif dalam menyusun administrasi pendidikan

Kemampuan kerja

- Mampu mengelola kelas dengan baik

- Mampu mengelola PBM- Mampu melakukan penilaian

dengan objektif.- Menguasai landasan pendidikan

4, 5, 6,710, 18, 19, 20, 24, 28 29, 30

12

Komunikasi - Mengkomunikasikan hal-hal baru dalam pembelajaran

- Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola PBM.

- Terbuka dalam menerima masukan untuk perbaikan pendidikan.

8, 11, 27, 3

Jumlah 30

Untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen mengukur

setatistik-indikator dari variable kinerja guru, maka diujicobakan kepada 25 orang

guru SMK yang sudah lulus serifikasi sebagai sampel uji coba.

Proses kalibrasi instrument dilakukan dengan menganalisis data hasil uji

coba untuk menentukan validitas butir dan reliabilitas instrument. Analisis

validitas yang dikenakan pada pengujian ini adalah analisis butir. Formula yang

digunakan dalam pengujian adalah formula product moment, dan perhitungan

reliabilitas instrument digunakan rumus Alpha Crombach. Untuk efisiensi

pengolahan data, pengujian validitas butir dan reliabilitas digunakan bantuan

computer dengan menggunakan program excel.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Page 8: BAB III ok

Agar instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat difungsikan dengan

baik, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Instrumen dikatan valid

apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dan dikatakan reliabel

apabila instrumen tersebut dapat mengukur variabel-variabel dengan hasil yang

mantap.

1. Instrumen Kinerja

a. Uji Validitas

Pengujian validitas instrument kinerja guru dilakukan dengan

mengkonsultasikan kepada kedua pembimbing. Proses selanjutnya adalah

instrument tersebut diuji cobakan kepada 25 orang non sampel yang telah

tersertifikasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Setatistik

korelasi product moment dengan bantuan program excel for windows untuk

memperoleh validitas butir instrument. Hasil analisis dikonsultasikan dengan rtabel

dengan criteria pengujian adalah butir dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel

pada taraf signifikansi alpha 0,05, dan sebaliknya dikatakan tidak valid jika rhitung

lebih kecil atau sama denga rtabel pada taraf signifikansi alpha 0,05.

b. Uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas terhadap instrumen kinerja guru dilakukan dengan

menggunakan formula koefisien alpha cronbach. Proses ini dilakukan setelah butir-

butir pernyataan yang tidak valid dieliminasi dari instrumen. Hasil analisis dengan

bantuan program excel for windows, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,753, hasil

Page 9: BAB III ok

tersebut menunjukkan bahwa instrumen kinerja guru memiliki reliabilitas yang

handal

2. Instrumen Motivasi Kerja Guru

a. Uji Validitas

Pengujian validitas instrument motivasi kerja guru dilakukan dengan

mengkonsultasikan kepada kedua pembimbing. Proses selanjutnya adalah

instrument tersebut diuji cobakan kepada 25 orang non sampel yang telah

tersertifikasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan setatistik

korelasi product moment dengan bantuan program excel for windows untuk

memperoleh validitas butir instrument. Hasil analisis dikonsultasikan dengan rtabel

dengan criteria pengujian adalah butir dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel

pada taraf signifikansi alpha 0,05, dan sebaliknya dikatakan tidak valid jika rhitung

lebih kecil atau sama denga rtabel pada taraf signifikansi alpha 0,05.

Berdasarkan hasil analisis terhadap 31 Butir pertanyaan yang diujicobakan,

terdapat 3 butir yang tidak valid. Oleh karena itu jumlah butir instrument sertifikasi

yang valid digunakan dalam penelitian ini adalah 28 butir. Dengan demikian,

pengambilan keputusan dirumuskan sebagai berikut.

(1) Jika rhitung positif dan > rtabel maka butir tersebut adalah valid.

(2) Jika rhitung tidak positif < rtabel maka butir tersebut adalah tidak valid.

b. Uji reliabilitas

Page 10: BAB III ok

Pengujian reliabilitas terhadap instrumen motivasi kerja guru dilakukan

dengan Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt). Proses ini dilakukan setelah butir-butir

pernyataan yang tidak valid dieliminasi dari instrumen. Hasil analisis dengan

bantuan program excel for windows, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,804,

apabila nilai ini dikonsultasikan dengan rtabel pada n =25 dan α = 0,05 diperoleh rtabel

= 0,381. Dengan demikian rhitung >rtabel atau 0,804 > 0,381 maka instrumen motivasi

kerja guru reliabel atau handal.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah guru SMK Negeri yang sudah terserifikasi

tersebar pada 9 SMK Negeri di Kota Makassar. Distribusi penyebaran populasi

dapat dilihat pada table 4. Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4. Distribusi Penyebaran Populasi Menurut Sekolah

No. Sekolah Jumlah GuruSudah

SertifikasiPersentase

(%)1. SMK Negeri 1 51 40 78,432. SMK Negeri 2 69 40 57,973. SMK Negeri 3 58 43 74,144. SMK Negeri 4 79 57 72,155. SMK Negeri 5 115 104 90,436. SMK Negeri 6 69 54 78,267. SMK Negeri 7 48 29 60,428. SMK Negeri 8 78 61 78,219. SMK Negeri 9 12 1 4,76

Jumlah 579 429 74,09

2. Sampel

Page 11: BAB III ok

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi, bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan waktu dan tenaga,

melihat letak 9 SMK Negeri sebagai populasi penelitian tersebar di wilayah Kota

Makassar, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif

(mewakili)

Dari 9 SMK Negeri di Kota Makassar sebagai populasi. Penentuan

sampel dilakukan secara purposive dengan menetapkan SMK Negeri 1, SMK

Negeri 3, SMK Negeri 5, dan SMK Negeri 7 sebagai sampel penelitian seperti

yang terlihat dalam tabel 5.

Tabel 5. Matriks Pengambilan Sampel.

No. Populasi Target Populasi Terjangkau Sampel1. SMK Negeri 1 SMK Negeri 1 402. SMK Negeri 2 - -3. SMK Negeri 3 SMK Negeri 3 434. SMK Negeri 4 -5. SMK Negeri 5 SMK Negeri 5 1046. SMK Negeri 6 - -7. SMK Negeri 7 SMK Negeri 7 298. SMK Negeri 8 - -9. SMK Negeri 9 - -

Jumlah 216

G. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

Page 12: BAB III ok

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi, dokumentasi dan kuesioner.

1. Dokumentasi, teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang jumlah

SMK Negeri, penyebaran guru, dan jumlah guru yang telah tersertifikasi pada

setiap sekolah di Kota Makassar.

2. Kuesioner, dimaksudkan untuk memperoleh data dari responden tentang

variabel sertifikasi, motivasi kerja dan kinerja guru yang telah tersertifikasi.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskiptif

dilakukan untuk mencari harga rata-rata, simpangan baku, distribusi frekuensi,

modus, median serta pembuatan histogram dari skor sertifikasi, motivasi kerja dan

kinerja guru SMK Negeri se Kota Makassar yang sudah tersertifikasi.

Data hasil penelitian akan dideskripsikan dalam bentuk harga serata,

simpangan baku, modus, median, distribusi frekuensi dan divisualisasikan dalam

bentuk histogram.

Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS for Windows versi 12,0. Namun distribusi frekuensi data dibuat secara

manual dengan menggunakan aturan sturges, sedangkan kategorisasi terhadap

variabel sertifikasi, motivasi, dan kinerja guru dilakukan dengan menggunakan

aturan kompersi ke dalam nilai berskala 1 – 10 (Arikunto, 2002).Rumus Konversi

angka ke dalam nilai berskala 1 - 10 dapat dilihat pada lampiran.

Page 13: BAB III ok

Penggunaan statistik inferensial seperti teknik analisis regresi ganda

dalam kaitannya dengan pengujian hipotesis. Rumus regresi ganda yang digunakan

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono, 2006:250)

Untuk menghitung harga-harga a, b1, dan b2 dapat menggunakan

persamaan berikut :

ΣY = an + b1 Σ X1 + b2 Σ X2

ΣX1Y = a Σ X1 + b1 Σ X1 + b2 Σ X1 X2

ΣX2Y = a Σ X1 + b1 Σ X1 + b2 Σ X22

Penggunaan teknik analisis regresi ganda, uji persyaratan utama yang

harus dipenuhi adalah (1) skor Y berdistribusi normal, dan (2) varians dari skor

ditinjau dari skor X1 bersifat homogen.Sebelum dilakukan pengujian hipotesis,

terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis untuk menguji asumsi yang

digunakan. Adapun uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji

linieritas.

Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang

dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan rumus statistik Chi-kuadrat sebagai berikut :

X12 = ¿¿

Sedangkan uji linieritas dilakukan untuk mengetahui tingkat kelinieran

suatu pasangan kelompok data Y dan X, dalam pengujian digunakan persamaan

regresi, dilakukan dengan membandingkan nilai tuna cocok dengan galat.

Selanjutnya dilakukan analisis korelasi parsial.

Page 14: BAB III ok

Untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat dilakukan dengan uji t dan uji F.