BAB III ok
-
Upload
indra-pratama -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of BAB III ok
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survei terhada guru SMK Negeri yang telah
lulus sertifikasi di Kota Makassar, untuk melihat gejala-gejala yang terjadi di SMK
Negeri Kota Makassar, dalam hal ini dimaksudkan untuk melihat karakteristi
motivasi kerja guru, baik dalam mengajar maupun kelengkapan administrasi
pendidikan, pemahaman terhadap kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK yang
dilakukan secara individu maupun secara tim. Penelitian ini juga merupakan
penelitian korelasional untuk melihat seberapa kuat pengaruh antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar. Subjek penelitian adalah SMK
Negeri di Kota Makassar. Waktu penelitian berlangsung selama 2 bulan, dari
tanggal 4 Juli – 5 September 2011.
B. Variabel dan Pola Hubungan antar Variabel
Penelitian ini melibatkan tiga variabel yaitu: satu variabel independen dan
dua variabel dependen. Variabel independen adalah guru yang telah lulus sertifikasi
diberi simbol (X1) dan variabel dependen adalah motivasi kerja diberi simbol (X2),
dan kinerja guru diberi simbol (Y).
X2
Y
X2
Gambar III. 2. Pola hubungan antar variabel penelitian
Keterngan :
X1 : Sertifikasi
X2 : Motivasi
Y : Kinerja guru
C. Definisi Operasional Variabel
1 Sertifikasi
Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada
guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi, baik
melalui uji kompetensi maupun melaltanui penilaian portofolio. Yang dinyatakan
lulus sertifikasi guru dalam jabatan akan diberikan sertifikat pendidik dan
dinyatakan sebagai guru profesional.
1. Motivasi Kerja
Motifasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja
seseorang. Besar kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang
tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan.
Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu proses yang dilakukan untuk
menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat di arahkan pada upaya-upaaya
yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi motivasi kerja
adalah dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan
sesuatun yang terlihat.
2. Kinerja Guru
Kinerja guru merupakan gambaran hasil kerja yang dilakukan guru terkait
dengan tugas apa yang diembannya dan merupakan tanggung jawabnya.
Dalam hal ini, tugas-tugas rutin sebagai guru adalah mengadakan perencanaan,
pengelolaan, dan pengadministrasian atas tugas-tugas pembelajaran, serta
melaksanakan pengajaran.
Jadi kinerja adalah skor yang diperoleh guru SMK setelah menjawab
instrument berupa angket kinerja guru yang berbentuk skala dengan rentang
nilai 1 hingga nilai 5.
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Sertifikasi
Pengukuran terhadap sertifikasi guru dengan menggunakan Instrumen
Penilaian terhadap penerimaan sertifikasi guru yang dikembangkan dari dimensi
keterbukaan dan pertimbangan hati nurani yang terkait dengan proses belajar
mengajar yang indikatornya adalah: tanggung jawab, motivasi kerja dan kinerja
guru serta kesejahteraan guru yang terkait dengan penerimaan tunjangan
sertifikasi.
Pengukuran dilakukan dengan memakai model skala Likert dengan empat
alternatif jawaban yang masing-masing diberi bobot sebagai berikut: Sangat
setuju diberi bobot 4, Setuju diberi bobot 3, Kurang setuju diberi bobot 2,
dan Tidak setuju diberi bobot 1. Untuk pernyataan positif skor dimulai dari 4
sampai dengan 1, sebaliknya untuk pernyataan negatif skor dimulai dari 1
sampai dengan 4.
Skor sertifikasi diperoleh dari komulatif skor 30 butir pertanyaan yang
direspon oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh
oleh seriap responden adalah 30 dan skor tertinggi adalah 120. Distribusi butir
instrumen sertifikasi setelah uji coba dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Sertifikasi
Indikator Nomor Butir JumlahTanggung jawab 4, 7, 9, 10 11, 12, 13, 27, 28, 29,30 11Motivasi kerja 3, 16, 17, 18, 19, 21, 23 7Kinerja 5, 6, 8, 14, 15, 20, 22, 24 8Kesejahteraan 1, 2, 25, 26, 4
Jumlah 30
2. Instrumen Motivasi Kerja Guru
Pengukuran instrumen motivasi kerja guru dilakukan dengan memakai
model skala Likert, dengan lima alternatif jawaban. Skor jawaban dari
lima alternatif tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah untuk
pernyatan yang menghendaki jawaban positif. Jawaban sangat setuju diberi
skor 4, jawaan setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2, dan
jawaban sangat tidak setuju diberi sekor 1, Sebaliknya, untuk pernyataan
negatif, jawaban sangat setuju diberi skor 1, jawaban setuju diberi skor 2,
jawaban tidak setuju diberi skor 3, dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor
4. Skor motivasi kerja guru diperoleh dari komulatif skor 31 butir yang direspon
oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh oleh
setiap responden adalah 31 dan skor tertinggi adalah 124.
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen variabel motivasi kerja guru
Dimensi Indikator Nomor Butir JumlahTanggung Jawab
- Kerja keras- Tanggung jawab- Pencapaian tujuan- Menyatu dengan tugas
1, 4, 5, 208, 9, 17, 2810, 15, 212, 23
4432
Prestasi - Dorongan untuk sukses- Umpan balik- Unggul
18. 26, 27, 2930, 3111, 12
422
Pengembangan diri
- Peningkatan keterampilan- Dorongan untuk maju
7, 13, 16,19,22, 23,24,
25
Kemandirian - Mandiri dalam bekerja- Suka pada tantangan
14, 3, 6,
12
Jumlah 31
3. Instrumen Kinerja Guru
Proses pengembangan instrumen kinerja guru dimulai dengan menyusun
butir instrumen sebanyak 30 butir pernyataan dengan lima pilihan jawaban
(options). Penyusunan instrumen tersebut mengacu pada tatistic-indikator pada
kisi-kisi. Instrumen kinerja disusun dalam bentuk angket obyektif, dengan lima
alternatif jawaban. Skor jawaban dari lima obsi jawaban tersebut bergerak dari
skor tertinggi ke skor terendah untuk pernyataan yang menghendaki jawaban
positif. Jawaban sangat sering diberi skor 5, jawaban sering diberi skor 4,
jawaban kadang-kadang diberi sekor 3, jawaban kurang diberi skor 2, dan
jawaban tidak pernah diberi skor 1. Sebaliknya, untuk pernyataan tatisti, jawaban
sangat sering diberi skor 1, jawaban sering diberi skor 2, jawaban kadang-
kadang diberi sekor 3, jawaban kurang diberi skor 4, dan jawaban tidak pernah
diberi skor 5. Skor kinerja guru diperoleh dari komulatif skor 30 butir yang
direspon oleh responden. Secara teoritis, skor terendah yang mungkin diperoleh
setiap responden adalah 30 dan skor tertinggi adalah 150.
Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru
Dimensi Indikator No. Butir JumlahKualitasKerja
- Merencanakan program pengajaran- Melakukan penilaian hasil belajar- Berhati-hati dalam menjelaskan materi ajaran
1, 15, 2
Ketepatan Kerja
- Menerapkan hal-hal baru dalam pembelajaran
- Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa.
- Menjelaskan program pengajaran sesuai dengan kalender akademik
9, 13, 14, 16, 17,
5
Inisiatif dalam bekerja
- Menggunakan media pembelajaran- Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran
- Menyelenggarakan administrasi
2, 3, 12, 21, 22, 23, 25, 26
8
pendidikan dengan baik.- Menciptakan hal-hal baru yang lebih efektif dalam menyusun administrasi pendidikan
Kemampuan kerja
- Mampu mengelola kelas dengan baik
- Mampu mengelola PBM- Mampu melakukan penilaian
dengan objektif.- Menguasai landasan pendidikan
4, 5, 6,710, 18, 19, 20, 24, 28 29, 30
12
Komunikasi - Mengkomunikasikan hal-hal baru dalam pembelajaran
- Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola PBM.
- Terbuka dalam menerima masukan untuk perbaikan pendidikan.
8, 11, 27, 3
Jumlah 30
Untuk mengetahui seberapa jauh butir-butir instrumen mengukur
setatistik-indikator dari variable kinerja guru, maka diujicobakan kepada 25 orang
guru SMK yang sudah lulus serifikasi sebagai sampel uji coba.
Proses kalibrasi instrument dilakukan dengan menganalisis data hasil uji
coba untuk menentukan validitas butir dan reliabilitas instrument. Analisis
validitas yang dikenakan pada pengujian ini adalah analisis butir. Formula yang
digunakan dalam pengujian adalah formula product moment, dan perhitungan
reliabilitas instrument digunakan rumus Alpha Crombach. Untuk efisiensi
pengolahan data, pengujian validitas butir dan reliabilitas digunakan bantuan
computer dengan menggunakan program excel.
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Agar instrumen yang dipakai dalam penelitian ini dapat difungsikan dengan
baik, maka instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Instrumen dikatan valid
apabila dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, dan dikatakan reliabel
apabila instrumen tersebut dapat mengukur variabel-variabel dengan hasil yang
mantap.
1. Instrumen Kinerja
a. Uji Validitas
Pengujian validitas instrument kinerja guru dilakukan dengan
mengkonsultasikan kepada kedua pembimbing. Proses selanjutnya adalah
instrument tersebut diuji cobakan kepada 25 orang non sampel yang telah
tersertifikasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Setatistik
korelasi product moment dengan bantuan program excel for windows untuk
memperoleh validitas butir instrument. Hasil analisis dikonsultasikan dengan rtabel
dengan criteria pengujian adalah butir dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel
pada taraf signifikansi alpha 0,05, dan sebaliknya dikatakan tidak valid jika rhitung
lebih kecil atau sama denga rtabel pada taraf signifikansi alpha 0,05.
b. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap instrumen kinerja guru dilakukan dengan
menggunakan formula koefisien alpha cronbach. Proses ini dilakukan setelah butir-
butir pernyataan yang tidak valid dieliminasi dari instrumen. Hasil analisis dengan
bantuan program excel for windows, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,753, hasil
tersebut menunjukkan bahwa instrumen kinerja guru memiliki reliabilitas yang
handal
2. Instrumen Motivasi Kerja Guru
a. Uji Validitas
Pengujian validitas instrument motivasi kerja guru dilakukan dengan
mengkonsultasikan kepada kedua pembimbing. Proses selanjutnya adalah
instrument tersebut diuji cobakan kepada 25 orang non sampel yang telah
tersertifikasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan setatistik
korelasi product moment dengan bantuan program excel for windows untuk
memperoleh validitas butir instrument. Hasil analisis dikonsultasikan dengan rtabel
dengan criteria pengujian adalah butir dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel
pada taraf signifikansi alpha 0,05, dan sebaliknya dikatakan tidak valid jika rhitung
lebih kecil atau sama denga rtabel pada taraf signifikansi alpha 0,05.
Berdasarkan hasil analisis terhadap 31 Butir pertanyaan yang diujicobakan,
terdapat 3 butir yang tidak valid. Oleh karena itu jumlah butir instrument sertifikasi
yang valid digunakan dalam penelitian ini adalah 28 butir. Dengan demikian,
pengambilan keputusan dirumuskan sebagai berikut.
(1) Jika rhitung positif dan > rtabel maka butir tersebut adalah valid.
(2) Jika rhitung tidak positif < rtabel maka butir tersebut adalah tidak valid.
b. Uji reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap instrumen motivasi kerja guru dilakukan
dengan Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt). Proses ini dilakukan setelah butir-butir
pernyataan yang tidak valid dieliminasi dari instrumen. Hasil analisis dengan
bantuan program excel for windows, diperoleh koefisien alpha sebesar 0,804,
apabila nilai ini dikonsultasikan dengan rtabel pada n =25 dan α = 0,05 diperoleh rtabel
= 0,381. Dengan demikian rhitung >rtabel atau 0,804 > 0,381 maka instrumen motivasi
kerja guru reliabel atau handal.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah guru SMK Negeri yang sudah terserifikasi
tersebar pada 9 SMK Negeri di Kota Makassar. Distribusi penyebaran populasi
dapat dilihat pada table 4. Dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4. Distribusi Penyebaran Populasi Menurut Sekolah
No. Sekolah Jumlah GuruSudah
SertifikasiPersentase
(%)1. SMK Negeri 1 51 40 78,432. SMK Negeri 2 69 40 57,973. SMK Negeri 3 58 43 74,144. SMK Negeri 4 79 57 72,155. SMK Negeri 5 115 104 90,436. SMK Negeri 6 69 54 78,267. SMK Negeri 7 48 29 60,428. SMK Negeri 8 78 61 78,219. SMK Negeri 9 12 1 4,76
Jumlah 579 429 74,09
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, bila populasi terlalu besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan waktu dan tenaga,
melihat letak 9 SMK Negeri sebagai populasi penelitian tersebar di wilayah Kota
Makassar, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili)
Dari 9 SMK Negeri di Kota Makassar sebagai populasi. Penentuan
sampel dilakukan secara purposive dengan menetapkan SMK Negeri 1, SMK
Negeri 3, SMK Negeri 5, dan SMK Negeri 7 sebagai sampel penelitian seperti
yang terlihat dalam tabel 5.
Tabel 5. Matriks Pengambilan Sampel.
No. Populasi Target Populasi Terjangkau Sampel1. SMK Negeri 1 SMK Negeri 1 402. SMK Negeri 2 - -3. SMK Negeri 3 SMK Negeri 3 434. SMK Negeri 4 -5. SMK Negeri 5 SMK Negeri 5 1046. SMK Negeri 6 - -7. SMK Negeri 7 SMK Negeri 7 298. SMK Negeri 8 - -9. SMK Negeri 9 - -
Jumlah 216
G. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi, dokumentasi dan kuesioner.
1. Dokumentasi, teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang jumlah
SMK Negeri, penyebaran guru, dan jumlah guru yang telah tersertifikasi pada
setiap sekolah di Kota Makassar.
2. Kuesioner, dimaksudkan untuk memperoleh data dari responden tentang
variabel sertifikasi, motivasi kerja dan kinerja guru yang telah tersertifikasi.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskiptif
dilakukan untuk mencari harga rata-rata, simpangan baku, distribusi frekuensi,
modus, median serta pembuatan histogram dari skor sertifikasi, motivasi kerja dan
kinerja guru SMK Negeri se Kota Makassar yang sudah tersertifikasi.
Data hasil penelitian akan dideskripsikan dalam bentuk harga serata,
simpangan baku, modus, median, distribusi frekuensi dan divisualisasikan dalam
bentuk histogram.
Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan program
SPSS for Windows versi 12,0. Namun distribusi frekuensi data dibuat secara
manual dengan menggunakan aturan sturges, sedangkan kategorisasi terhadap
variabel sertifikasi, motivasi, dan kinerja guru dilakukan dengan menggunakan
aturan kompersi ke dalam nilai berskala 1 – 10 (Arikunto, 2002).Rumus Konversi
angka ke dalam nilai berskala 1 - 10 dapat dilihat pada lampiran.
Penggunaan statistik inferensial seperti teknik analisis regresi ganda
dalam kaitannya dengan pengujian hipotesis. Rumus regresi ganda yang digunakan
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono, 2006:250)
Untuk menghitung harga-harga a, b1, dan b2 dapat menggunakan
persamaan berikut :
ΣY = an + b1 Σ X1 + b2 Σ X2
ΣX1Y = a Σ X1 + b1 Σ X1 + b2 Σ X1 X2
ΣX2Y = a Σ X1 + b1 Σ X1 + b2 Σ X22
Penggunaan teknik analisis regresi ganda, uji persyaratan utama yang
harus dipenuhi adalah (1) skor Y berdistribusi normal, dan (2) varians dari skor
ditinjau dari skor X1 bersifat homogen.Sebelum dilakukan pengujian hipotesis,
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis untuk menguji asumsi yang
digunakan. Adapun uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji
linieritas.
Uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus statistik Chi-kuadrat sebagai berikut :
X12 = ¿¿
Sedangkan uji linieritas dilakukan untuk mengetahui tingkat kelinieran
suatu pasangan kelompok data Y dan X, dalam pengujian digunakan persamaan
regresi, dilakukan dengan membandingkan nilai tuna cocok dengan galat.
Selanjutnya dilakukan analisis korelasi parsial.
Untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat dilakukan dengan uji t dan uji F.